SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Penyakit autoimun terjadi ketika respon autoimun atau respon
sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan kemudian
menyerang jaringan tubuh itu sendiri sehingga memunculkan
kerusakan jaringan atau gangguan fisiologis, padahal
seharusnya sistem imun hanya menyerang organisme atau zat-
zat asing yang membahayakan tubuh.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Memahami Autoimun
2
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Autoimun merupakan suatu respon imun
terhadap antigen jaringan sendir yang
terjadi akibat kegagalan mekanisme
normal yang berperan untuk
mempertahankan self tolerance atau
dapat diartikan sebagai kegagalan pada
toleransi imunitas sendiri.
LESTARI MOERDIJAT
3
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Gangguan autoimun dapat dikelompokkan
menjadi dua kategori berdasarkan organ
yang diserang, yaitu organ tunggal dan
sistemik. Organ tunggal berarti sistem
imun menyerang satu organ tertentu,
sedangkan yang sistemik artinya sistem
imun meyerang beberapa organ atau
sistem tubuh yang lebih luas.
LESTARI MOERDIJAT
4
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Penyebab AR belum diketahui dengan pasti.
Namun, kejadiannya dikorelasikan dengan
interaksi yang kompleks antara faktor genetik
dan lingkungan. AR menyebabkan perubahan
morfologis yang luas, perubahan terberat terjadi
pada persendian. Penyakit ini menyerang sendi,
terutama sendi kecil pada tangan dan kaki,
pergelangan kaki, lutut, dua pergelangan tangan,
siku dan bahu.
LESTARI MOERDIJAT
5
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Artritis reumatoid (AR) merupakan penyakit
autoimun pada sendi yang menyebabkan kondisi
peradangan atau inflamasi sendi kronis dan dapat
mengenai lebih dari lima sendi (poliartritis).
Selain itu dapat juga menyebabkan peradangan
jaringan sekitar sendi, serta organ-organ lain
dalamtubuh. AR merupakan salah satu contoh
penyakit autoimun sistemik, karena
mempengaruhi organ lain dalam tubuh.
LESTARI MOERDIJAT
6
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Sendi yang terserang akan membengkak,
membesar dan segera terjadi kelainan
bentuk. Jari-jari pada kedua tangan
cenderung membengkok ke arah kelingking
sehingga tendon pada jari-jari tangan
bergeser dari tempatnya. Pembengkakan
pergelangan tangan dapat mengakibatkan
terjadinya carpal tunnel syndrome.
LESTARI MOERDIJAT
7
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Pada pasien reumatoidarthrtis 90% keluhan
utama adalah nyeri sendi atau kaku sendi. Hal ini
dapat berlangsung satu sampai dua jam atau
bahkan sepanjang hari. Kekakuan untuk waktu
yang lama di pagi hari tersebut merupakan
petunjuk bahwa seseorang mungkin memiliki AR,
karena sedikit penyakit artritis lainnya yang
menunujukkan gejala seperti ini (American
College of Rheumatology, 2012).
LESTARI MOERDIJAT
8
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Menurut data WHO (2010) lebih dari 355 juta orang di dunia
menderita AR. Itu berarti setiap enam orang di dunia, satu di
antaranya adalah penyandang reumatoid artritis. Prevalensi nyeri
AR di Indonesia mencapai 23,6% hingga 31,3%. Wanita di atas
50 tahun prevalensinya meningkat hampir 5%. Faktor resiko
dalam peningkatan terjadinya AR selain jenis kelamin
perempuan, adanya riwayat keluarga, umur, paparan salisilat dan
merokok. Obesitas juga merupakan faktor resiko (Symmons,
2006). Puncak terjadinya AR pada umur 20-45 tahun lalu pada
usia di atas 60 tahun dan jarang dijumpai pada usia di bawah 40
tahun (Indonesian Rheumatoid Assosiation, 2013).
LESTARI MOERDIJAT
9
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Seseorang yang mengalami AR mengalami
beberapa gejala berikut yakni nyeri, inflamasi,
kekakuan sendi di pagi hari, hambatan gerak
persendian, terbentuknya nodul-nodul pada kulit
diatas sendi yang terkena, teraba lebih hangat dan
bengkak. Penyakit ini juga menyebabkan
kerusakan sendi, dan gangguan fungsional kadang-
kadang diikuti oleh kelelahan yang sangat hebat,
anoreksia dan berat badan menurun.
LESTARI MOERDIJAT
10
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Gangguan yang terjadi pada pasien RA lebih besar
kemungkinannya untuk terjadi pada suatu waktu tertentu
dalam kehidupan pasien. Kebanyakan penyakit AR
berlangsung kronis yaitu sembuh dan kambuh kembali
secara berulang-ulang sehingga menyebabkan kerusakan
sendi secara menetap. Masalah yang disebabkan oleh
penyakit AR tidak hanya berupa keterbatasan yang tampak
jelas pada mobilitas dan aktivitas hidup sehari-hari tetapi
juga efek sistemik yang tidak jelas yang dapat menimbulkan
kegagalan organ. AR dapat mengakibatkan tidak mampu
melakukan aktivitas sehari-hari seutuhnya.
LESTARI MOERDIJAT
11
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Namun pengobatan AR yang dilakukan hanya untuk
mengurangi dampak penyakit, tidak dapat
memulihkan sepenuhnya. Selain memberikan
pengobatan, dilakukan juga pengaturan pola hidup
seperti istirahat, aktivitas fisik, perlindungan sendi,
penggunaan metode panas atau dingin untuk
mengurangi rasa sakit yang di derita. Pengobatan
yang diberikan harus multi disipliner yang melibatkan
dokter, fisioterapi, pasien dan anggota tim lainnya
(British Columbia Guidelines, 2012).
LESTARI MOERDIJAT
12
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Untuk membuat pasien AR dapat merasa lebih baik
dan dapat memperbaiki kualitas hidup mereka, banyak
upaya yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah
dengan cara memberikan terapi, baik itu terapi
farmakologi maupun terapi non-farmakologi.
Pemberian terapi pada pasien AR dilakukan untuk
mengurangi nyeri sendi dan bengkak, meringankan
kekakuan serta mencegah kerusakan sendi sehingga
dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
LESTARI MOERDIJAT
13
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Obat-obatan memainkan peran yang sangat
penting dalam pengobatan AR. Pengobatan tunggal
belum tentu bekerja untuk semua pasien, banyak
orang dengan AR harus mengubah pengobatan
setidaknya sekali dalam seumur hidup. Pasien
dengan diagnosis AR memulai pengobatan mereka
dengan golongan obat DMARDs (Disease
Modifying Antirheumatic Drugs) seperti
metotreksat (MTX), sulfasalazin dan leflunomid.
LESTARI MOERDIJAT
14
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Obat-obat ini tidak hanya meringankan gejala, tetapi juga
memperlambat perkembangan penyakit. Seringkali dokter
meresepkan DMARDs bersamaan dengan obat anti-inflamasi
atau NSAID dan/atau kortikosteroid dosis rendah, untuk
mengurangi pembengkakan, nyeri dan demam akibat nyeri
yang timbul (Arthritis Foundation, 2008). MTX merupakan
suatu obat antimetabolit sintetik yang tergolong dalam
kelompok obat DMARDs lini pertama untuk mengobati AR.
MTX aktif untuk penyakit ini pada dosis yang jauh lebih rendah
daripada yang dibutuhkan dalam pengobatan kanker.
LESTARI MOERDIJAT
15
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Namun MTX juga memiliki efek sekunder pada
kemotaksis polimorfonukleus dan juga efek pada
dihidrofolat reduktase. Dihidrofolat reduktase adalah
enzim yang berfungsi dalam mereduksi dihidrofolat
menjadi tetrahidrofolat. Tetrahidrofolat digunakan
sebagai karier untuk membawa satu unit karbon dalam
sintesis nukleotida purin dan timidilat, sehingga MTX
berpengaruh pada sintesis DNA. Jaringan–jaringan yang
berproliferasi secara aktif seperti sel kanker, sumsum
tulang dan lain–lain sangat sensitif terhadap efek MTX.
LESTARI MOERDIJAT
16
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Mekanisme kerja dari metoreksat pada dosis rendah yang
digunakan pada terapi AR berkaitan dengan metotreksat
sebagai anti inflamasi. MTX yang masuk kedalam tubuh,
kemudian akan diserap ke dalam sel. MTX yang terserap
kemudian akan dipecah menjadi adenosin. Dengan adanya
penambahan jumlah adenosin melalui pemecahan MTX
akan terjadi peningkatan jumalah adenosin didalam sel.
Adenosin merupakan senyawa endogen yang diproduksi
oleh sel dan jaringan yang bertanggungjawab terhadap stres
fisik ataupun yang diakibatkan oleh metabolit atau sebagai
agen anti inflamasi.
LESTARI MOERDIJAT
17
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Mekanisme fagositosis dan pembentukan imunoglobulin
juga diperankan oleh leukosit. Penurunan jumlah leukosit
(leukopenia) menyebabkan pertahanan tubuh menjadi
turun sehingga menjadi faktor predisposisi terhadap
infeksi yang dapat mengancam kehidupan. Trombosit
atau platelet bukan merupakan sel, melainkan pecahan
granular sel, berbentuk piringan, dan tidak berinti.
Trombosit adalah bagian terkecil dari unsur seluler
sumsum tulang dan sangat penting peranannya dalam
hemostasis dan pembekuan darah.
LESTARI MOERDIJAT
18
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Dengan demikian, pemakaian MTX sebagai terapi keganasan
mempunyai efek samping yang cukup membahayakan yaitu
terjadi penekanan pada proses hematopoesis (proses
pembentukan darah). Hematopoeispada orang dewasa
terjadi pada sumsum tulang, untuk kelangsungsan proses
hematopoiesis salah satu komponen yang diperlukan adalah
sel induk hemopoetik. Sel induk hemopoetik merupakan sel-
sel yang nantinya akan berkembang menjadi sel-sel darah,
seperti eritrosit, lekosit, trombosit, dan juga beberapa sel
dalam sumsum tulang.
LESTARI MOERDIJAT
19
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Leukosit dibentuk melalui proses
leukopoesis. Leukopoesis merupakan bagian
dari proses hematopoesis. Leukosit
melindungi tubuh terhadap invasi benda
asing, termasuk bakteri dan virus dan sebagai
pengangkut, yaitu mengangkut/membawa zat
lemak dari dinding usus melalui limpa terus
ke pembuluh darah.
LESTARI MOERDIJAT
20
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Fungsi utama trombosit adalah
pembentukan sumbat mekanik selama
respon hemostasis normal terhadap cedera
vaskular. Tanpa trombosit, dapat terjadi
kebocoran darah spontan melalui pembuluh
darah kecil. Reaksi trombosit berupa adhesi,
sekresi, agregasi, dan fusi. Sitotoksis
sebagai sel efektor penyembuhan jaringan.
LESTARI MOERDIJAT
21
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Trombositopenia atau defisiensi trombosit, merupakan
keadaan dimana trombosit dalam sistim sirkulasi
jumlahnya dibawah normal (150.000-350.000/µl darah).
Trombositopenia disebabkan oleh beberapa hal antara
lain adalah kegagalan produksi trombosit, peningkatan
konsumsi trombosit, distribusi trombosit abnormal, dan
kehilangan akibat dilusi. Penggunaan obat-obat tertentu
juga dapat menyebabkan trombositopenia, salah satu
penyebab adalah Drug Induced Thrombocytopenia (DIT)
yang disebabkan oleh penggunaan MTX.
LESTARI MOERDIJAT

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliArini Utami
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaArwinAr
 
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikPenatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikRachmat Gunadi Wachjudi
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1tristyanto
 
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Bayu Mario
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiSofiaNofianti
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismeKANDA IZUL
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSyscha Lumempouw
 
Obat obat anti jamur
Obat obat anti jamurObat obat anti jamur
Obat obat anti jamurfikri asyura
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhNida Chofiya
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)PRAMITHA GALUH
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologitristyanto
 

Was ist angesagt? (20)

Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
 
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikPenatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
 
Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeriMekanisme nyeri
Mekanisme nyeri
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
 
Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)
 
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 
Imunodefisiensi
ImunodefisiensiImunodefisiensi
Imunodefisiensi
 
Hipnotik sedativ
Hipnotik sedativHipnotik sedativ
Hipnotik sedativ
 
Hipersensitivitas
HipersensitivitasHipersensitivitas
Hipersensitivitas
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
 
Tuberkulosis ppt
Tuberkulosis pptTuberkulosis ppt
Tuberkulosis ppt
 
Obat obat anti jamur
Obat obat anti jamurObat obat anti jamur
Obat obat anti jamur
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologi
 

Ähnlich wie Memahami Autoimun

KEL 4 RHEUMATOID ARTHRITIS.pptx
KEL 4 RHEUMATOID ARTHRITIS.pptxKEL 4 RHEUMATOID ARTHRITIS.pptx
KEL 4 RHEUMATOID ARTHRITIS.pptxmonakhusnul1
 
Presentasi Dahsyat XAMthone Plus
Presentasi Dahsyat XAMthone PlusPresentasi Dahsyat XAMthone Plus
Presentasi Dahsyat XAMthone PlusXAMthone Plus
 
Presentasi Dahsyat XAMthone Plus
Presentasi Dahsyat XAMthone PlusPresentasi Dahsyat XAMthone Plus
Presentasi Dahsyat XAMthone Plusmuhamaderros
 
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imunitas pada Lansia.pptx
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imunitas pada Lansia.pptxUpaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imunitas pada Lansia.pptx
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imunitas pada Lansia.pptxAnnisaDarmawati
 
Artritis Reumatoid
Artritis ReumatoidArtritis Reumatoid
Artritis ReumatoidAmee Hidayat
 
2 interaksi penyakit-individu
2 interaksi penyakit-individu2 interaksi penyakit-individu
2 interaksi penyakit-individuhusnul khotimah
 
Tugas ilmu dan prilaku
Tugas ilmu dan prilakuTugas ilmu dan prilaku
Tugas ilmu dan prilakurian0001
 
kel 11 (rheumatoid arthritis) biomedik 2.pptx
kel 11 (rheumatoid arthritis) biomedik 2.pptxkel 11 (rheumatoid arthritis) biomedik 2.pptx
kel 11 (rheumatoid arthritis) biomedik 2.pptxchifuyuyuppie
 
XAMthone Plus jus kulit manggis - 087861575969
XAMthone Plus jus kulit manggis - 087861575969XAMthone Plus jus kulit manggis - 087861575969
XAMthone Plus jus kulit manggis - 087861575969yantuar
 
ASKEP Gerontik.pptx
ASKEP Gerontik.pptxASKEP Gerontik.pptx
ASKEP Gerontik.pptxRidoniJoy
 
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)Victor Madritsta
 
Makalah arthritis rheumatoid
Makalah arthritis rheumatoidMakalah arthritis rheumatoid
Makalah arthritis rheumatoidawangsw
 
Tugas embriologi
Tugas embriologiTugas embriologi
Tugas embriologiREISA Class
 
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdfSlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdfwidarma atmaja i komang
 

Ähnlich wie Memahami Autoimun (20)

KEL 4 RHEUMATOID ARTHRITIS.pptx
KEL 4 RHEUMATOID ARTHRITIS.pptxKEL 4 RHEUMATOID ARTHRITIS.pptx
KEL 4 RHEUMATOID ARTHRITIS.pptx
 
Makalah terapi biologis
Makalah terapi biologisMakalah terapi biologis
Makalah terapi biologis
 
Makalah terapi biologis
Makalah terapi biologisMakalah terapi biologis
Makalah terapi biologis
 
Presentasi Dahsyat XAMthone Plus
Presentasi Dahsyat XAMthone PlusPresentasi Dahsyat XAMthone Plus
Presentasi Dahsyat XAMthone Plus
 
Presentasi Dahsyat XAMthone Plus
Presentasi Dahsyat XAMthone PlusPresentasi Dahsyat XAMthone Plus
Presentasi Dahsyat XAMthone Plus
 
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imunitas pada Lansia.pptx
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imunitas pada Lansia.pptxUpaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imunitas pada Lansia.pptx
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imunitas pada Lansia.pptx
 
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.docASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
 
Presentasidahsyat xamthone2
Presentasidahsyat xamthone2Presentasidahsyat xamthone2
Presentasidahsyat xamthone2
 
Artritis Reumatoid
Artritis ReumatoidArtritis Reumatoid
Artritis Reumatoid
 
Lupus persentasi
Lupus persentasiLupus persentasi
Lupus persentasi
 
2 interaksi penyakit-individu
2 interaksi penyakit-individu2 interaksi penyakit-individu
2 interaksi penyakit-individu
 
Penyakit
PenyakitPenyakit
Penyakit
 
Tugas ilmu dan prilaku
Tugas ilmu dan prilakuTugas ilmu dan prilaku
Tugas ilmu dan prilaku
 
kel 11 (rheumatoid arthritis) biomedik 2.pptx
kel 11 (rheumatoid arthritis) biomedik 2.pptxkel 11 (rheumatoid arthritis) biomedik 2.pptx
kel 11 (rheumatoid arthritis) biomedik 2.pptx
 
XAMthone Plus jus kulit manggis - 087861575969
XAMthone Plus jus kulit manggis - 087861575969XAMthone Plus jus kulit manggis - 087861575969
XAMthone Plus jus kulit manggis - 087861575969
 
ASKEP Gerontik.pptx
ASKEP Gerontik.pptxASKEP Gerontik.pptx
ASKEP Gerontik.pptx
 
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)
 
Makalah arthritis rheumatoid
Makalah arthritis rheumatoidMakalah arthritis rheumatoid
Makalah arthritis rheumatoid
 
Tugas embriologi
Tugas embriologiTugas embriologi
Tugas embriologi
 
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdfSlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
 

Mehr von Lestari Moerdijat

Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Lestari Moerdijat
 
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Lestari Moerdijat
 
Jenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaJenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaLestari Moerdijat
 
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-193 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19Lestari Moerdijat
 
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluPerbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluLestari Moerdijat
 
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Lestari Moerdijat
 
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatMetode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatLestari Moerdijat
 
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiMemahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiLestari Moerdijat
 
Epidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniEpidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniLestari Moerdijat
 
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPROmnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPRLestari Moerdijat
 
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaPencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaLestari Moerdijat
 
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Lestari Moerdijat
 
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiCatatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiLestari Moerdijat
 
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususRegulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususLestari Moerdijat
 
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Lestari Moerdijat
 

Mehr von Lestari Moerdijat (20)

Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
 
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
 
Jenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaJenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan Keberadaannya
 
Anti Panik Hadapi COVID-19
Anti Panik Hadapi COVID-19Anti Panik Hadapi COVID-19
Anti Panik Hadapi COVID-19
 
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-193 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
 
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluPerbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
 
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
 
Jarak Sosial dan Karantina
Jarak Sosial dan KarantinaJarak Sosial dan Karantina
Jarak Sosial dan Karantina
 
Jamu, Sabun dan Covid 19
Jamu, Sabun dan Covid 19 Jamu, Sabun dan Covid 19
Jamu, Sabun dan Covid 19
 
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatMetode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
 
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiMemahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
 
Epidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniEpidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan Dini
 
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPROmnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
 
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaPencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
 
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
 
Menopause dan Mitos
Menopause dan MitosMenopause dan Mitos
Menopause dan Mitos
 
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiCatatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
 
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususRegulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
 

Kürzlich hochgeladen

Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...WulanNovianti7
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxUswaTulFajri
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptRaniNarti
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFRisaFatmasari
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 

Kürzlich hochgeladen (17)

Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 

Memahami Autoimun

  • 1. Penyakit autoimun terjadi ketika respon autoimun atau respon sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan kemudian menyerang jaringan tubuh itu sendiri sehingga memunculkan kerusakan jaringan atau gangguan fisiologis, padahal seharusnya sistem imun hanya menyerang organisme atau zat- zat asing yang membahayakan tubuh. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Memahami Autoimun
  • 2. 2 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Autoimun merupakan suatu respon imun terhadap antigen jaringan sendir yang terjadi akibat kegagalan mekanisme normal yang berperan untuk mempertahankan self tolerance atau dapat diartikan sebagai kegagalan pada toleransi imunitas sendiri. LESTARI MOERDIJAT
  • 3. 3 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Gangguan autoimun dapat dikelompokkan menjadi dua kategori berdasarkan organ yang diserang, yaitu organ tunggal dan sistemik. Organ tunggal berarti sistem imun menyerang satu organ tertentu, sedangkan yang sistemik artinya sistem imun meyerang beberapa organ atau sistem tubuh yang lebih luas. LESTARI MOERDIJAT
  • 4. 4 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Penyebab AR belum diketahui dengan pasti. Namun, kejadiannya dikorelasikan dengan interaksi yang kompleks antara faktor genetik dan lingkungan. AR menyebabkan perubahan morfologis yang luas, perubahan terberat terjadi pada persendian. Penyakit ini menyerang sendi, terutama sendi kecil pada tangan dan kaki, pergelangan kaki, lutut, dua pergelangan tangan, siku dan bahu. LESTARI MOERDIJAT
  • 5. 5 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Artritis reumatoid (AR) merupakan penyakit autoimun pada sendi yang menyebabkan kondisi peradangan atau inflamasi sendi kronis dan dapat mengenai lebih dari lima sendi (poliartritis). Selain itu dapat juga menyebabkan peradangan jaringan sekitar sendi, serta organ-organ lain dalamtubuh. AR merupakan salah satu contoh penyakit autoimun sistemik, karena mempengaruhi organ lain dalam tubuh. LESTARI MOERDIJAT
  • 6. 6 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Sendi yang terserang akan membengkak, membesar dan segera terjadi kelainan bentuk. Jari-jari pada kedua tangan cenderung membengkok ke arah kelingking sehingga tendon pada jari-jari tangan bergeser dari tempatnya. Pembengkakan pergelangan tangan dapat mengakibatkan terjadinya carpal tunnel syndrome. LESTARI MOERDIJAT
  • 7. 7 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Pada pasien reumatoidarthrtis 90% keluhan utama adalah nyeri sendi atau kaku sendi. Hal ini dapat berlangsung satu sampai dua jam atau bahkan sepanjang hari. Kekakuan untuk waktu yang lama di pagi hari tersebut merupakan petunjuk bahwa seseorang mungkin memiliki AR, karena sedikit penyakit artritis lainnya yang menunujukkan gejala seperti ini (American College of Rheumatology, 2012). LESTARI MOERDIJAT
  • 8. 8 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Menurut data WHO (2010) lebih dari 355 juta orang di dunia menderita AR. Itu berarti setiap enam orang di dunia, satu di antaranya adalah penyandang reumatoid artritis. Prevalensi nyeri AR di Indonesia mencapai 23,6% hingga 31,3%. Wanita di atas 50 tahun prevalensinya meningkat hampir 5%. Faktor resiko dalam peningkatan terjadinya AR selain jenis kelamin perempuan, adanya riwayat keluarga, umur, paparan salisilat dan merokok. Obesitas juga merupakan faktor resiko (Symmons, 2006). Puncak terjadinya AR pada umur 20-45 tahun lalu pada usia di atas 60 tahun dan jarang dijumpai pada usia di bawah 40 tahun (Indonesian Rheumatoid Assosiation, 2013). LESTARI MOERDIJAT
  • 9. 9 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Seseorang yang mengalami AR mengalami beberapa gejala berikut yakni nyeri, inflamasi, kekakuan sendi di pagi hari, hambatan gerak persendian, terbentuknya nodul-nodul pada kulit diatas sendi yang terkena, teraba lebih hangat dan bengkak. Penyakit ini juga menyebabkan kerusakan sendi, dan gangguan fungsional kadang- kadang diikuti oleh kelelahan yang sangat hebat, anoreksia dan berat badan menurun. LESTARI MOERDIJAT
  • 10. 10 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Gangguan yang terjadi pada pasien RA lebih besar kemungkinannya untuk terjadi pada suatu waktu tertentu dalam kehidupan pasien. Kebanyakan penyakit AR berlangsung kronis yaitu sembuh dan kambuh kembali secara berulang-ulang sehingga menyebabkan kerusakan sendi secara menetap. Masalah yang disebabkan oleh penyakit AR tidak hanya berupa keterbatasan yang tampak jelas pada mobilitas dan aktivitas hidup sehari-hari tetapi juga efek sistemik yang tidak jelas yang dapat menimbulkan kegagalan organ. AR dapat mengakibatkan tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari seutuhnya. LESTARI MOERDIJAT
  • 11. 11 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Namun pengobatan AR yang dilakukan hanya untuk mengurangi dampak penyakit, tidak dapat memulihkan sepenuhnya. Selain memberikan pengobatan, dilakukan juga pengaturan pola hidup seperti istirahat, aktivitas fisik, perlindungan sendi, penggunaan metode panas atau dingin untuk mengurangi rasa sakit yang di derita. Pengobatan yang diberikan harus multi disipliner yang melibatkan dokter, fisioterapi, pasien dan anggota tim lainnya (British Columbia Guidelines, 2012). LESTARI MOERDIJAT
  • 12. 12 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Untuk membuat pasien AR dapat merasa lebih baik dan dapat memperbaiki kualitas hidup mereka, banyak upaya yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan cara memberikan terapi, baik itu terapi farmakologi maupun terapi non-farmakologi. Pemberian terapi pada pasien AR dilakukan untuk mengurangi nyeri sendi dan bengkak, meringankan kekakuan serta mencegah kerusakan sendi sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. LESTARI MOERDIJAT
  • 13. 13 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Obat-obatan memainkan peran yang sangat penting dalam pengobatan AR. Pengobatan tunggal belum tentu bekerja untuk semua pasien, banyak orang dengan AR harus mengubah pengobatan setidaknya sekali dalam seumur hidup. Pasien dengan diagnosis AR memulai pengobatan mereka dengan golongan obat DMARDs (Disease Modifying Antirheumatic Drugs) seperti metotreksat (MTX), sulfasalazin dan leflunomid. LESTARI MOERDIJAT
  • 14. 14 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Obat-obat ini tidak hanya meringankan gejala, tetapi juga memperlambat perkembangan penyakit. Seringkali dokter meresepkan DMARDs bersamaan dengan obat anti-inflamasi atau NSAID dan/atau kortikosteroid dosis rendah, untuk mengurangi pembengkakan, nyeri dan demam akibat nyeri yang timbul (Arthritis Foundation, 2008). MTX merupakan suatu obat antimetabolit sintetik yang tergolong dalam kelompok obat DMARDs lini pertama untuk mengobati AR. MTX aktif untuk penyakit ini pada dosis yang jauh lebih rendah daripada yang dibutuhkan dalam pengobatan kanker. LESTARI MOERDIJAT
  • 15. 15 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Namun MTX juga memiliki efek sekunder pada kemotaksis polimorfonukleus dan juga efek pada dihidrofolat reduktase. Dihidrofolat reduktase adalah enzim yang berfungsi dalam mereduksi dihidrofolat menjadi tetrahidrofolat. Tetrahidrofolat digunakan sebagai karier untuk membawa satu unit karbon dalam sintesis nukleotida purin dan timidilat, sehingga MTX berpengaruh pada sintesis DNA. Jaringan–jaringan yang berproliferasi secara aktif seperti sel kanker, sumsum tulang dan lain–lain sangat sensitif terhadap efek MTX. LESTARI MOERDIJAT
  • 16. 16 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Mekanisme kerja dari metoreksat pada dosis rendah yang digunakan pada terapi AR berkaitan dengan metotreksat sebagai anti inflamasi. MTX yang masuk kedalam tubuh, kemudian akan diserap ke dalam sel. MTX yang terserap kemudian akan dipecah menjadi adenosin. Dengan adanya penambahan jumlah adenosin melalui pemecahan MTX akan terjadi peningkatan jumalah adenosin didalam sel. Adenosin merupakan senyawa endogen yang diproduksi oleh sel dan jaringan yang bertanggungjawab terhadap stres fisik ataupun yang diakibatkan oleh metabolit atau sebagai agen anti inflamasi. LESTARI MOERDIJAT
  • 17. 17 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Mekanisme fagositosis dan pembentukan imunoglobulin juga diperankan oleh leukosit. Penurunan jumlah leukosit (leukopenia) menyebabkan pertahanan tubuh menjadi turun sehingga menjadi faktor predisposisi terhadap infeksi yang dapat mengancam kehidupan. Trombosit atau platelet bukan merupakan sel, melainkan pecahan granular sel, berbentuk piringan, dan tidak berinti. Trombosit adalah bagian terkecil dari unsur seluler sumsum tulang dan sangat penting peranannya dalam hemostasis dan pembekuan darah. LESTARI MOERDIJAT
  • 18. 18 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Dengan demikian, pemakaian MTX sebagai terapi keganasan mempunyai efek samping yang cukup membahayakan yaitu terjadi penekanan pada proses hematopoesis (proses pembentukan darah). Hematopoeispada orang dewasa terjadi pada sumsum tulang, untuk kelangsungsan proses hematopoiesis salah satu komponen yang diperlukan adalah sel induk hemopoetik. Sel induk hemopoetik merupakan sel- sel yang nantinya akan berkembang menjadi sel-sel darah, seperti eritrosit, lekosit, trombosit, dan juga beberapa sel dalam sumsum tulang. LESTARI MOERDIJAT
  • 19. 19 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Leukosit dibentuk melalui proses leukopoesis. Leukopoesis merupakan bagian dari proses hematopoesis. Leukosit melindungi tubuh terhadap invasi benda asing, termasuk bakteri dan virus dan sebagai pengangkut, yaitu mengangkut/membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah. LESTARI MOERDIJAT
  • 20. 20 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Fungsi utama trombosit adalah pembentukan sumbat mekanik selama respon hemostasis normal terhadap cedera vaskular. Tanpa trombosit, dapat terjadi kebocoran darah spontan melalui pembuluh darah kecil. Reaksi trombosit berupa adhesi, sekresi, agregasi, dan fusi. Sitotoksis sebagai sel efektor penyembuhan jaringan. LESTARI MOERDIJAT
  • 21. 21 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Trombositopenia atau defisiensi trombosit, merupakan keadaan dimana trombosit dalam sistim sirkulasi jumlahnya dibawah normal (150.000-350.000/µl darah). Trombositopenia disebabkan oleh beberapa hal antara lain adalah kegagalan produksi trombosit, peningkatan konsumsi trombosit, distribusi trombosit abnormal, dan kehilangan akibat dilusi. Penggunaan obat-obat tertentu juga dapat menyebabkan trombositopenia, salah satu penyebab adalah Drug Induced Thrombocytopenia (DIT) yang disebabkan oleh penggunaan MTX. LESTARI MOERDIJAT