PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
1. Bangsa Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke, terdiri dari
berbagai macam agama, suku bangsa, budaya, dan ras. Oleh karena itu,
masyarakat Indonesia disebut masyarakat majemuk atau multiculture.
Kemajemukan masyarakat dapat menimbulkan konflik sosial, tetapi jika
berjalan secara selaras, serasi, dan harmonis akan tercipta integrasi
social. Indonesia dikenal dengan kemajemukan masyarakat, baik dari
sisi etnisitas maupun budaya serta agama dan kepercayaannya.
KEMAJEMUKAN
MASYARATINDONESIA
2. 2
Kemajemukan juga menjangkau pada tingkat
kesejahteraan ekonomi, pandangan politik serta
kewilayahan, yang semua itu sesungguhnya
memiliki arti dan peran strategis bagi
masyarakat Indonesia. Meski demikian, secara
bersamaan kemajemukan masyarakat itu juga
bersifat dilematis dalam kerangka penggalian,
pengelolaan, serta pengembangan potensi bagi
bangsa Indonesia untuk menapaki jenjang masa
depannya. Kemajemukan masyarakat Indonesia
dapat berpotensi membantu bangsa Indonesia
untuk maju dan berkembang bersama.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
3.
4. 3
Konsep masyarakat majemuk pertama kali
diperkenalkan oleh J.S. Furnivall (1948).
Furnivall merumuskan konsep masyarakat
majemuk yang berasal dari temuan hasil
penelitiannya di Indonesia. Menurutnya
masyarakat Indonesia terbagi atas tiga
lapisan: (1) Bangsa-bangsa Eropa menempati
urutan teratas dalam stratifikasi masyarakat;
(2) Bangsa-bangsa Asia (Cina, Arab, dan
India) berada diurutan berikutnya; dan lapisan
terbawah diduduki oleh (3) Kaum pribumi.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
5. 4
Konsep masyarakat majemuk yang
dirumuskan oleh Furnivall tersebut
merujuk pada pengertian sebuah
masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih
elemen yang hidup sendiri sendiri tanpa
adanya pembauran satu sama lain dalam
kesatuan politik. Perlu dipahami bahwa
penelusuran konsep masyarakat majemuk
Furnivall berlangsung saat masa
penjajahan yang melanda Indonesia.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
6. 5
Dugaan ini juga boleh jadi dikarenakan Furnivall
adalah seorang berkewarganegaraan Belanda
yang ditugaskan untuk menyusun data mengenai
masyarakat Indonesia. Masyarakat majemuk
menurut Furnivall yaitu suatu masyarakat dimana
sistem nilai yang dianut oleh berbagai kesatuan
sosial yang menjadi bagian-bagiannya adalah
sedemikian rupa, sehingga para anggota
masyarakat kurang memiliki loyalitas terhadap
masyarakat sebagai keseluruhan, kurang memiliki
homogenitas kebudayaan atau bahkan kurang
memiliki dasar-dasar untuk saling memahami satu
sama lain.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
7. 6
Menurut Clifford Geertz,
masyarakat majemuk merupakan
masyarakat yang terbagi ke dalam
subsistem-subsistem yang lebih
kurang berdiri dan masing-masing
subsistem terikat oleh ikatan-
ikatan primordial.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
8. 7
Kemudian J.Nasikun menyatakan bahwa
suatu masyarakat bersifat majemuk
sejauh masyarakat tersebut secara
struktural memiliki subkebudayaan-
subkebudayaan yang beragam yang
ditandai oleh kurang berkembangnya
sistem nilai yang disepakati oleh seluruh
anggota masyarakat dan juga sistem
nilai dari kesatuan-kesatuan sosial, serta
sering munculnya konflik-konflik sosial.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
9. 8
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Menurut konfigurasi dari komunitas etnisnya, masyarakat
majemuk dapat dibedakan menjadi empat katagori sebagai
berikut : (1) Masyarakat majemuk dengan kompetisi
seimbang, yaitu masyarakat majemuk yang terdiri atas
sejumlah komunitas atau kelompok etnis yang memiliki
kekuatan kompetitif seimbang; (2) Masyarakat majemuk
dengan mayoritas dominan, yaitu masyarakat majemuk yang
terdiri atas sejumlah komunitas atau kelompok etnis yang
kekuatan kompetitip tidak seimbang; (3) Masyarakat
majemuk dengan minoritas dominan, yaitu masyarakat yang
antara komunitas atau kelompok etnisnya terdapat
kelompok minoritas, tetapi mempunyai kekuatan kompetitip
di atas yang lain, sehingga mendominasi politik dan
ekonomi; (4) Masyarakat majemuk dengan fragmentasi,
yaitu masyarakat yang terdiri atas sejumlah besar komunitas
atau kelompok etnis, dan tidak ada satu kelompok pun yang
mempunyai posisi politik atau ekonomi yang dominan.
10. 9
Struktur masyarakat Indonesia ditandai
oleh dua cirinya yang bersifat unik.
Pertama, horizontal, Ditandai oleh
kenyataan adanya kesatuan-kesatuan
social berdasarkan perbedaan suku-
bangsa, perbedaan agama, adat serta
perbedaan-perbedaan kedaerahan.
Kedua, vertical, struktur masyarakat
Indonesia ditandai adanya perbedaan-
perbedaan vertikal antara lapisan atas
dan lapisan bawah yang cukup dalam.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
11. 10
Pierre van de Berghe, mengemukakan beberapa
karakteristik masyarakat majemuk sebagai berikut :
(1) Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-
kelompok yang mempunyai kebudayaan, tepatnya
subkebudayaan yang berbeda satu dengan lainnya;
(2) Memiliki struktur sosial yang terbagi ke dalam
lembaga-lembaga yang bersifat non-komplementer.;
(3) Kurang mengembangkan konsensus di antara
para anggota masyarakat mengenai nilai-nilai sosial
yang bersifat dasar; (4) Secara relatif, sering terjadi
konflik antarkelompok; (5) Secara relatif, integrasi
sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan
ketergantungan ekonomi; (6) Adanya dominasi oleh
suatu kelompok terhadap kelompok-kelompok lain.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
12. 11
Perbedaan-perbedaan suku bangsa,
agama, adat, dan kedaerahan seringkali
disebut sebagai ciri masyarakat Indonesia
yang bersifat majemuk, suatu istilah yang
mula-mula dikenalkan oleh Furnivall untuk
menggambarkan masyarakat Indonesia
pada masa Hindia Belanda. Konsep
masyarakat majemuk sebagaimana yang
digunakan oleh ahli-ahli ilmu
kemasyarakatan dewasa ini memang
merupakan perluasan dari konsep
Furnivall tersebut.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
13. 12
Faktor yang menyebabkan kemajemukan masyarakat
Indonesia adalah sebagai berikut: (1) Keadaan
geografi Indonesia yang merupakan wilayah
kepulauan yang terdiri dari lima pulau besar dan lebih
dari 13.000 pulau kecil sehingga hal tersebut
menyebabkan penduduk yang menempati satu pulau
atau sebagian dari satu pulau tumbuh menjadi
kesatuan suku bangsa, dimana setiap suku bangsa
memandang dirinya sebagai suku jenis tersendiri; (2)
Letak Indonesia diantara Samudra Indonesia dan
Samudra Pasifik serta diantara Benua Asia dan
Australia, maka Indonesia berada di tengah-tengah
lalu lintas perdagangan. Hal ini mempengaruhi
terciptanya pluralitas/kemajemukan agama.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
14. 13
Iklim yang berbeda serta struktur
tanah di berbagai daerah kepulauan
Nusantara ini merupakan faktor yang
menciptakan kemajemukan regional.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa
kemajemukan Indonesia tampak pada
perbedaan warga maryarakat secara
horizontal yang terdiri atas berbagai
ras, suku bangsa, agama, adat dan
perbedaan-berbedaan kedaerahan.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
15. 14
Menurut Robertson (1977), ras
merupakan pengelompokan
manusia berdasarkan ciri-ciri
warna kulit dan fisik tubuh tertentu
yang diturunkan secara turun
temurun.Untuk itu ras yang hidup di
Indonesia antara lain Ras Melayu
Mongoloid, Weddoid dan
sebagainya.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
16. 15
Sedangkan untuk suku bangsa/etnis yang
tersebar di Indonesia sangatlah beranekaragam
dan menurut Hildred Geertz di Indonesia
terdapat lebih dari 300 suku bangsa, dimana
masing-masing memiliki bahasa dan identitas
kebudayaan yang berbeda. Dalam
kemajemukan agama di Indonesia secara
umum agama yang berkembang di Indonesia
adalah Islam, Kristen Protestan, Katholik,
Hindu, Budha. Selain itu terdapat agama-agama
lain seperti Kong Hu Chu, Kaharingan di
Kalimantan, Sunda Kawitan (suku Baduy) serta
aliran kepercayaan.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
17. 16
Pengaruh kemajemukan
masyarakat Indonesia berdasarkan
suku bangsa,ras dan agama dapat
dibagi atas pengaruh positif dan
negatif. Pengaruh positifnya
adalah terdapat keanekaragaman
budaya yang terjalin serasi dan
harmonis sehingga terwujud
integrasi bangsa.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
18. 17
Pengaruh negatif kemajemukan antara lain:
Pertama, Primordial. Karena adanya sikap
primordial kebudayaan daerah, agama dan
kebiasaan di masa lalu tetap bertahan sampai
kini. Sikap primordial yang berlebihan disebut
etnosentris. Jika sikap ini mewarnai interaksi di
masyarakat maka akan timbul konflik, karena
setiap anggota masyarakat akan mengukur
keadaan atau situasi berdasarkan nilai dan
norma kelompoknya. Sikap ini menghambat
tejadinya integrasi sosial atau integrasi bangsa.
Primordialisme harus diimbangi tenggang rasa
dan toleransi.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
19. 18
Kedua, Stereotip Etnik. Interaksi sosial dalam
masyarakat majemuk sering diwarnai dengan
stereotip etnik yaitu pandangan (image) umum
suatu kelompok etnis terhadap kelompok etnis
lain (Horton Hunt). Cara pandang stereotip
diterapkan tanpa pandang bulu terhadap semua
anggota kelompok etnis yang distereotipkan,
tanpa memperhatikan adanya perbedaan yang
bersifat individual. Stereotip etnis disalah
tafsirkan dengan menguniversalkan beberapa
ciri khusus dari beberapa anggota kelompok
etnis kepada ciri khusus seluruh anggota etnis.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
20. 19
Ketiga, Potensi Konflik. Ciri utama
masyarakat majemuk (plural society)
menurut Furnifall (1940) adalah
kehidupan masyarakatnya berkelompok-
kelompok yang berdampingan secara
fisik, tetapi mereka (secara essensi)
terpisahkan oleh perbedaan-perbedaan
identitas sosial yang melekat pada diri
mereka masing-masing serta tidak
tergabungnya mereka dalam satu unit
politik tertentu.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT