5. FASILITAS & MANFAAT YANG KAMI
BERIKAN
Hewan memenuhi Syarat, Murah & Berkualitas
Hewan Sehat, tidak Cacat & Cukup Umur
Pemesanan dapat dilakukan melalu telepon dan
SMS
Potong, Antar, dan Penyaluaran GRATIS
Datang & lihat kambing yang akan dipotong
Bersedia jemput Data Kerumah, Kantor, dll
Selalu Memberikan Kepuasan kepada
Konsumen
Bersih, Cepat, Amanah & Praktis
Memberikan Fasilitas Kemudahan, Kepuasan
dan Layanan Terpercaya di Kota Medan
6. 1. DAFTAR HARGA KAMBING
DAFTAR HARGA
HARGA
PAKET KAMBING
MASAK PORSI BOBOT (Kg)
19-20
HEMAT 300.000 + ACAR 60 - 75
950,000
23-24
EKONOMIS 350.000 + ACAR 75 – 85
1,200,000
25-27
STANDAR 400.000 + ACAR 90 – 100
1,400,000
110 - 120 28-30
ISTIMEWA 450.000+ACAR
1,600,000
30-35
SUPER 1,800,000 500.000 s/d 700.000 + 120-135
ACAR
KEATAS
7. 2. MENU MASAKAN KAMBING PILIHAN
1. Gulai Kare Nasional
2. Gulai Kare Aceh
3. Gulai Manis/Kurma/Gulai Putih
4. Sate Kambing Kacang/Blora
5. Sate Kambing Kecap
6. Sop Kambing
7. Bakso Kambing
8. Soto Kambing
9. Rendang Kambing
10. Sambal Goreng Isi Perut
11. Lontong
12. Kambing Guling Rp. 700.000,-/ekor
13. Roti Jala
NB; KUALITAS HALAL, ENAK, BEBAS PENGAWET & PERASA
8. 3. HARGA NASI KOTAK
Harga Nasi Kotak
HARGA
NO
. Rp. 10.000,- Rp. 12.000,-
MENU MENU
1 NASI NASI
2 KARE + KENTANG KARE + KENTANG
3 ACAR ACAR
4 SAYUR SAYUR
5 MINUM MINUM
6 SAMBAL HATI KENTANG SAMBAL HATI KENTANG
7 BUAH BUAH
8 SENDOK TELUR SAMBAL
9 TISU KERUPUK
10 NAMA ANAK SENDOK
11 KOTAK TISU
12 NAMA ANAK
13 KOTAK
NB; BEBAS PERASA & PENGAWET
9. 4. PENYALURAN PANTI ASUHAN
VIA AMANAH AQIQAH
1. Panti Asuhan MUHAMMADIYAH PUTRA Jln. Helvetia jumlah anak asuh
20 orang
2. Panti Asuhan MUHAMMADIYAH PUTRA Jln. Amaliun jumlah anak asuh
100 orang
3. Panti Asuhan MUHAMMADIYAH PUTRI Jln. Santun jumlah anak asuh 100
orang
4. Panti Asuhan ALWASHLIYAH Jln. Karya Jaya jumlah anak asuh 200 orang
5. Panti Asuhan ALWASHLIYAH J l. Brayan jumlah anak asuh 300 orang
6. Panti Asuhan ALWASHLIYAH J l. Ismailiyah jumlah anak asuh 300 orang
7. Panti Asuhan MAMIYAI J l. Bromo jumlah anak asuh 250 orang
8. Panti Asuhan BANI ADAM J l. Mangaan Mabar, jumlah anak asuh 300
orang
9. Panti Asuhan AZZAHRA J l. Simp. Melati, jumlah anak asuh 35 orang
15. A. MAKNA AQIQAH
Aqiqah menurut bahasa artinya, “sembelihan” atau “pemotongan”. Inilah
arti yang dipilih oleh Imam Ahmad bin Hambal sehingga beliau berkata :
“Aqiqah itu (artinya) tidak lain melainkan sembelihan itu sendiri”
menurut syara’ ialah penyembelihan binatang ternak pada hari ketujuh dari
kelahiran anak laki-laki ataupun perempuan. Pada hari itu anak diberi nama
yang baik dan rambut kepalanya dicukur.
Rasulullah SAW bersabda :
Dari Samurah ra, sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda : “Setiap
anak yang baru lahir tergadai (menjadi tanggungan) dengan aqiqanya
sampai disembelih (aqiqah) itu untuknya pada hari ketujuh, dicukur dan
diberi nama.” (HR. Ahmad, Imam Empat dan Disahkan oleh At-Turmudzi).
jadi, Aqiqah adalah sembelihan demi mensyukuri kelahiran jabang bayi,
yang dilaksanakan pada hari ke-tujuh karena Allah swt.
Aqiqah atau akikah secara syari’at memiliki makna sebagai hewan yang
disembelih untuk menebus bayi yang dilahirkan. Sebagai hal yang di
syariatkan oleh Allah SWT., tentu membawa hikmah dan manfaat bagi yang
melaksanakannya. Menjadi sangat dianjurkan terutama bagi keluarga yang
mampu, sebagaimana Rasulullah saw bersabda:
“Bagi anak laki-laki disembelihkan dua ekor kambing dan bagi anak
perempuan disembelihkan satu ekor. Dan tidak akan membahayakan kamu
sekalian, apakah (sembelihan itu) jantan atau betina.”
16. B. HUKUM AQIQAH
Hukum Aqiqah
Para ulama. Sebagian berpendapat bahwa hukumnya wajib. Hukum aqiqah menurut
pendapat yang paling kuat adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat
dianjurkan), dan ini adalah pendapat Jumhur Ulama dan pelaksanaannya paling
utama adalah hari ketujuh dari hari kelahirannya.
Hikmah beraqiqah sendiri adalah sebagai Pengungkapan rasa gembira demi
tegaknya Islam dan keluarnya keturunan yang di kemudian hari akan memperbanyak
umat Nabi Muhammad SAW Memperkuat tali silahturahmi di antara anggota
masyarakat dalam menyambut kedatangan anak yang baru lahir. Sumber jaminan
sosial dan menghapus kemiskinan di masyarakat Melepaskan bayi dari godaan setan
dalam urusan dunia dan akhirat.
17. C. MANFAAT AQIQAH
1. Merupakan kurban untuk mendekatkan diri kepada Allah, yang ditujukan (pahalanya)
untuk bayi yang baru lahir ke alam dunia.
2. Anak yang telah ditunaikan aqiqahnya insya Allah lebih terlindung dari gangguan syaithan
yang sering mengganggu anak-anak. Hal inilah yang dimaksud oleh Al Imam Ibunu Al
Qayyim Al Jauziyah “bahwa lepasnya dia dari syaithan tergadai oleh aqiqahnya”.
3. Merupakan tebusan hutang anak untuk memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya
kelak pada hari perhitungan.
4. Aqiqah sebagai sarana menampakkan rasa gembira dalam melaksanakan syari’at Islam &
bertambahnya keturunan mukmin yang akan memperbanyak umat Rasulullah SAW pada
hari kiamat.
5. Aqiqah memperkuat ukhuwah (persaudaraan) di antara masyarakat.
Dengan mengetahui arti, hukum, hikmah dan manfaat dari aqiqah itu sendiri, semoga kita
sebagai umat islam yang mampu dapat melaksanakannya dengan keihlasan dan semata-
mata karena Allah SWT.
18. MENURUT ULAMA
Imam Ibnu Qayyim dalam kitabnya “Tuhfathul Maudud” hal.43-44, berkata: “Memasak
daging aqiqah termasuk sunnah. Yang demikian itu, karena jika dagingnya sudah dimasak
maka orang-orang miskin dan tetangga (yang mendapat bagian) tidak merasa repot lagi.
Dan ini akan menambah kebaikan dan rasa syukur terhadap nikmat tersebut. Para
tetangga, anak-anak dan orang-orang miskin dapat menyantapnya dengan gembira. Sebab
orang yang diberi daging yang sudah masak, siap makan, dan enak rasanya, tentu rasa
gembiranya lebih dibanding jika daging mentah yang masih membutuhkan tenaga lagi
untuk memasaknya….Dan pada umumnya, makanan syukuran (dibuat dalam rangka untuk
menunjukkan rasa syukur) dimasak dahulu sebelum diberikan atau dihidangkan kepada
orang lain.”
Hal ini akan memudahkan para tetangga atau siapapun yang kita beri dengan santapan
kambing aqiqah yang sudah siap saji.
Imam Ibnu Qayyim dalam kitabnya “Tuhfathul Maudud” hal.51-52, berkata : “Aqiqah
merupakan salah satu bentuk ibadah (taqarrub) kepada Alloh Ta’ala. Barangsiapa menjual
daging sembelihannya sedikit saja maka pada hakekatnya sama saja tidak
melaksanakannya. Sebab hal itu akan mengurangi inti penyembelihannya. Dan atas dasar
itulah, maka aqiqahnya tidak lagi sesuai dengan tuntunan syariat secara penuh sehingga
aqiqahnya tidak sah. Demikian pula jika harga dari penjualan itu digunakan untuk upah
penyembelihannya atau upah mengulitinya” [lihat pula “Al-Muwaththa” (2/502) oleh Imam
Malik].