1. A. Konsep periode Prenatal
Masa Prenatal adalah masa (waktu) dimana manusia mengalami perkembangan
untuk pertama kalinya atau biasa disebut dengan awal perkembangan. Masa ini terjadi
selama dalam rahim seorang ibu, yaitu berkisar sekitar 9 bulan lebih 10 hari
Masa Prenatal ini juga merupakan masa yang sangat penting karena dimasa ini
manusia memulai proses pembentukan dan beberapa aspek perkembangan seperti:
terbentuknya kecerdasan, kepribadian, kemampuan, bakat dan lain sebagainya
Dari beberapa faktor diatas ternyata masih banyak faktor yang mempengaruhi
perkembangan bayi seperti:
A. Faktor genetik
B. Kondisi fisik seorang ibu hamil
C. Pentingnya informasi kehamilan.
D. Makanan dan Minuman
2. B. Tahap perkembangan janin dalam kandungan
Perkembangan Prenatal dibagi menjadi tiga fase: Germinal, Embrio, dan janin.
a. Fase Germinal adalah fase perkembangan Prenatal yang terjadi 2 minggu
pertama setelah proses pembuahan. Hal ini termasuk pembentukan telur
yang telah dibuahi yang disebut zigot, pembelahan sel, dan melekatnya
zigot pada dinding uterus.
b. Fase embrio yaitu bagian dari perkembangan sebelum kelahiran yang
terjadi dari 2–8 Minggu sejak masa pembuahan. Selama fase embrio,
kecepatan dalam proses pembedaan sel semakin intensif. Sistem pendukung
pada sel mulai terbentuk dan organ tubuh mulai terlihat. Fase ini dimulai
ketika blastosista mulai melekat pada dinding uterus. Kumpulan sel ini
kemudian dapat disebut sebagai embrio dan tiga lapisan pada sel.
3. C. Fase Janin merupakan fase perkembangan sebelum
kelahiran yang dimulai 2 bulan setelah proses
pembuahan dan umumnya berlangsung selama 7
bulan. Pertumbuhan dan perkembangan semakin
menunjukkan prosesnya yang luar biasa. otak
adalah satu hal yang paling menakjubkan dalam
perkembangan Prenatal. Saat bayi dilahirkan, mereka
telah memiliki kurang lebih 100 milyar neuron atau sel
saraf yang mengatur proses informasi di bagian sel di
dalam otak.
,
4. Sementara dalam Islam periodisasi masa prenatal
dijelaskan dalam Al-Qur'an, yaitu:
1.) Tahap Sulalatin min Thin (Saripati tanah). Saripati tanah dipakai tubuh
manusia sebagai starting materials dalam proses metabolisme
pembentukan nutfah di dalam sel-sel metabolisme.
2.) Tahap Nutfah, Kata Nutfah dalam ayat ini diartikan air mani. Yang mana
asalnya air mani akan mampu menghasilkan manusia seperti kita
sekarang ini. Jadi kita berasal dari air mani.
3.) Tahap Alaqoh, Pada tahap ini zigot terbentuk dan akan menempel pada
rahim calon seorang ibu. Proses perjalanan zigot hingga menempelnya
zigot pada rahim memerlukan waktu selama 6 hari. Zigot yang menempel
ini akan membentuk Alaqoh sampai pada hari ke-15.
5. 4). Tahap Mudghah, Dari tahapan 'Alaqoh embrio berubah bentuk
menjadi permulaan tahap Mudghah yaitu pada hari ke-24 sampai
hari ke-26. Pada tahap ini calon janin berbentuk segumpal daging
yang terdiri dari sel-sel atau jaringan-jaringan yang sudah atau
belum mengalami diferensiasi.
5). Tahap Idzoman, Pada masa ini tulang akan mulai terbentuk meskipun
belum begitu jelas bentuk manusia, namun pada akhir Minggu ke-6 akan
mengalami perubahan yang cepat, yang asalnya bentuk tidak jelas menjadi
jelas. Pada minggu ke-7 terbentuklah kerangka-kerangka dan pada
akhirnya embrio berbentuk manusia yang jelas.
6.) Tahap Lahman, Pada tahap ini setelah mengalami pembentukan
tulang dan kerangka-kerangka pada embrio (tahap Idzoman), tulang-
tulang yang sudah terbentuk akan diselimuti oleh otot-otot.
7.) Tahap Takhalluq (Perkembangan), Tahap Takhalluq ini adalah
akhir tahap dimana yang asalnya embrio berubah menjadi janin
yang sempurna
6. C. Pentingnya masa kehamilan pada masa prenatal
Masa prenatal adalah masa yang sangat penting dan harus diperhatikan
secara serius. Hal tersebut karena keteledoran pada masa prenatal atau masa
kehamilan akan membawa dampak yang buruk bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak di kemudian hari. Karena masa prenatal ini sangat penting,
seorang ibu hamil harus selalu memperhatikan hal – hal yang mempengaruhi
kondisi janinnya seperti asupan nutrisi dan gizinya, perilaku hidup sehat yang
dilakukan, serta bagaimana seorang ibu menjaga kandungannya dari masalah –
masalah yang terjadi pada masa prenatal ini. Seorang ibu yang tidak
memperhatikan pentingnya masa prenatal akan cenderung bersikap ceroboh dalam
menghadapi kehamilannya, sehingga besar kemungkinan untuk mengalami
masalah – masalah yang terjadi pada masa prenatal
7. D. Pengaruh prenatal pada tingkah laku dan
implikasinya
Pada waktu dilakukannya penyesuaian terhadap lingkungan pasca lahir, tidak
ada perubahan nyata yang terjadi dalam perkembangan. Oleh karena itu, dapat
dianggap sebagai ''dataran" dalam perkembangan, yaitu ketika perkembangan
memasuki keadaan diam sementara, atau bahkan menunjukkan tanda
kemunduran.
Bahaya yang berkaitan dengan kelahiran:
a. Bahaya Fisik
● Kematian bayi
● Postmaturitas
● Kerusakan otak
8. b. Bahaya Psikologis
● Dataran perkembangan
● Kesenjangan perkembangan
● Ketidakberdayaan individualitas
● Kemurungan orang tua baru
Banyak ahli Psikologi perkembangan yang memperhatikan adanya
pengaruh prenatal terhadap tingkah laku bayi sesudah dilahirkan. Menurut
definisi WHO sebutan pra-maturitas (prematurity) adalah apabila bayi yang
dilahirkan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram dan periode kehamilan
kurang dari 37 minggu. Pra-maturitas sering dianggap sebagai salah satu sebab
gangguan tingkah laku, meskipun masih banyak pendapat yang simpang siur.
Pengaruh pada masa prenatal adalah faktor lingkungan dan sikap ibu. (Mona
Knoers 2006)
9. Minggu-minggu setelah proses kelahiran menghadirkan banyak
tantangan bagi orang tua baru dan anak mereka. Periode setelah melahirkan,
ini adalah saat dimana ibu menyesuaikan diri baik secara fisik maupun
psikologis. Periode pasca melahirkan mencakup banyak penyesuaian diri dan
adaptasi. Beberapa hal yang terjadi pada masa pasca melahirkan:
a. Penyesuaian fisik
Penyesuaian fisik selama periode pasca melahirkan dipengaruhi oleh apa
yang terjadi sebelumnya. Selama kehamilan, tubuh perempuan secara
bertahap menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik, tetapi kini tubuh
dipaksa untuk bereaksi dengan cepat. Metode kelahiran dan lingkungan di
sekitar proses kelahiran mempengaruhi kecepatan tubuh ibu untuk
menyesuaikan diri kembali.
10. b. Penyesuaian emosional dan Psikologis
Fluktuasi emosi adalah umum bagi ibu dalam periode pasca melahirkan.
Fluktuasi emosional ini mungkin disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti
perubahan hormon, kelelahan, tidak adanya pengalaman atau kurangnya rasa
percaya diri dengan bayi yang baru lahir atau lamanya waktu dan tuntutan
dalam merawat bayi yang baru lahir. Bagi beberapa faktor perempuan fluktuasi
emosi menurun dalam dalam beberapa minggu setelah melahirkan, tetapi
perempuan lain mengalami naik turunnya emosi yang berlangsung lebih lama.
1. Baby blues dan depresi pasca melahirkan. Sekitar 70% ibu yang telah
melahirkan anaknya, mengalami baby blues sekitarnya dua hingga tiga hari,
mereka mulai merasa depresi, cemas, dan marah. Perasaan seperti ini bisa
datang dan pergi selama beberapa bulan. Perasaan ini seringnya memuncak tiga
hingga lima hari setelah melahirkan.
11. 2. Penyesuaian ayah. Ayah juga melalui banyak penyesuaian dalam periode
pasca melahirkan, bahkan saat mereka bekerja jauh dari rumah setiap hari.
Salah satu reaksi suami yang paling umum adalah perasaan bahwa bayinya
adalah nomor satu dan mendapat seluruh perhatian. Dalam beberapa
perkawinan, laki-laki dapat memiliki hubungan yang sama dengan istrinya dan
kini merasa bahwa bayi mereka telah menggantikan posisinya. Bagi ayah dan
ibu, penting untuk menyediakan waktu dan pikiran untuk menjadi orang tua
yang kompeten bagi anaknya. Keduanya perlu menyadari kebutuhan anak
secara fisik dan psikologis serta emosional. Baik ibu dan ayah perlu
mengembangkan hubungan yang peka dan nyaman dengan anak (Santrock
2007).
c. Bonding
Bonding adalah pembentukan sebuah ikatan antara dua orang tua dengan
bayinya, khususnya ikatan fisik dalam periode singkat setelah kelahiran.