SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 3
Nomor 39
MACAM-MACAM PERNIKAHAN TERLARANG
Nikah Mut’ah
Istilah Mut’ah berasal dari kata Tamattu’ yang artinya menikmati. Dalam istilah Fiqih kawin
Mut’ah ialah perkawinan yang dilakukan oleh seseorang laki-laki terhadap wanita dengan
batas waktu tertentu, misalnya untuk satu hari, satu minggu dan seterusnya.
Ibnu Hazm menyebutkan bahwa nikah Mut’ah adalah nikah dengan batasan waktu tertentu
dan dilarang dalam agama. Nikah ini pernah diperbolehkan pada masa Rasulullah Saw,
namun kemudian Allah SWT menghapus atau melarangnya. Seperti yang tertera dalam
hadits.
‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫نهى‬ ،‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫على‬ ‫عن‬‫الحمر‬ ‫لحوم‬ ‫وعن‬ ‫المتعة‬ ‫نهى‬ ،‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬
)‫عليه‬ ‫(متفق‬ ‫خيبر‬ ‫زمن‬ ‫هلية‬ ‫اال‬
Artinya:”Dari Ali r.a ia berkata, Rasulullah Saw telah melarang nikah mut’ah dan makan
daging khimar pada zaman khaibar(H. R Muttafaqun'Alaih)”.
Nikah Sighar
Yang dimaksud dengan Syighar adalah tukar menukar, yaitu: seorang laki-laki memberikan
saudara wanitanya, anak perempuannya/anak perempuan di bawah perwaliaannya kepada
seorang laki-laki dengan imbalan diterimanya anak perempuan/saudara perempuan bawah
perwaliaannya, tanpa memakai maskawin, seperti dijelaskan dalam sebuah hadits:
‫على‬ ‫ابنته‬ ‫الرجل‬ ‫يزوج‬ ‫ان‬ ‫والشغار‬ ‫الشغار‬ ‫عن‬ ‫نهى‬ :‫صلعم‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫ان‬ ‫عنهما‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫عمر‬ ‫ابن‬ ‫عن‬ ‫نافع‬ ‫عن‬‫يزوج‬ ‫ان‬
)‫عليه‬ ‫(متفق‬ ‫صداق‬ ‫بينهما‬ ‫ليس‬ ‫ابنته‬ ‫االخر‬
Artinya:”Dari Ibnu Umar r.a, Rasulullah melarang perbuatannya syighar (dan kemudian
dijelaskan dengan perkataannya), syighar ialah laki-laki mengawinkan dengan imbalan dia
dikawinkan kepada anak perempuan dari laki-laki tadi keduanya tanpa memberikan
maskawin (H. R. Muttafaqun’Alaih)".
Maharnya di sini ialah kelamin masing-masing wanita itu yang dimiliki laki-laki tersebut
diatas.
Nikah Muhallil
Muhallil artinya menghalalkan, maksud yang dikehendaki menurut ilmu fiqh ialah suatu
bentuk perkawinan yang semata-mata untuk menghalalkan kembalinya suami kepada mantan
istrinya, akibat dari hak rujuk setelah talak ketiga. Seperti yang dijelaskan dalam hadits yang
berbunyi: artinya:”Rasulullah SAW, melaknat muhallil dan muhallil lahu.”
‫وعن‬‫ابن‬‫والت‬ ‫النسائ‬ ‫(رواه‬ ‫له‬ ‫والمحلل‬ ‫المحلل‬ ،‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫لعن‬ ‫قال‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫مسعود‬)‫رمذى‬
Artinya: ”Dari Ibn Mas'ud r.aberkata Rasulullah Saw, melaknat muhallil dan muhallil
lahu.” (H.R An-Nasa'I dan At-Turmudzi).
Menurut hukum Islam seorang isteri yang telah ditalak tiga oleh suaminya, tidak
diperbolehkan kawin kembali dengan bekas suaminya kalau belum memenuhi syarat-yarat
tertentu, yaitu:
a. Harus kawin dengan laki-laki lain.
b. Sudah berhubungan suami istri.
c. Ditalak oleh suaminya yang baru tadi.
d. Habis masa iddahnya.
Nikah Tafwidh
“Nikah Tafwidh” ialah nikah yang di dalam sighat akadnya tidak dinyatakan kesediaan
membayar mahar (maskawin) oleh pihak calon suami kepada pihak calon istri.
Nikah Sirri
Pernikahan yang tidak diketahui oleh siapapun dan tidak ada wali dari wanita. Pada hakiktnya
ini adalah zina karena tidak memenuhi syarat sahnya nikah.
Al-qur’an dan hadits telah menunjukkan bahwa salah satu syarat sahnya nikah adalah adalah
adanya wali. Pernikahan ini tidak sah dan harus dibatalkan.
Pernikahan Silang
Yaitu pernikahan antara laki-laki dengan perempuan yang berbeda agama atau keyakinan.
Pernikahan Khadan
Khadan artinya gundik atau piaraan, baik laki-laki yang menjadikan wanita sebagai gundik
maupun wanita yang menjadikan laki-laki sebagai gundik.
Menikahi wanita yang berzina
Nomor 40
PERKAWINAN MENURUT UUD NO.1 TAHUN 1974
Perawinan menurut UU. No. I Tahun 1974. Undang-undang No. I Tahun 1974 tentang
perkawinan terdiri dari 14 bab yang terbagi menjadi 67 pasal, yang secara garis besar sebagai
berikut .
1. Bab I : Dasar Perkawinann, terdiri dari 5 pasal.
2. Bab II : Syarat-syarat perkawinan, terdiri dari 7 pasal.
3. Bab III : Pencegahan Perkawinan, terdiri dari 9 pasal.
4. Bab IV : Batalnya Perkawinan, terdiri dari 7 pasal.
5. Bab V : Perjanjian Perkawinan, hanya 1 pasal.
6. Bab VI : Hak dan Kewajiban suami istri, terdiri dari 5 pasal.
7. Bab VII : Harta benda dalam perkawinan, terdiri dari 3 pasal.
8. Bab VIII : Putusnya Perkawinan serta Akibatnya, terdiri dari 4 pasal.
9. Bab IX : Kedudukan anak, terdiri dari 3 pasal.
10.Bab X : Hak dan Kewajiban antara orang tua dan anak, terdiri dari 5 pasal.
11.Bab XI : Perwalian terdiri dari 5 pasal.
12.Bab XII : Ketentuan-ketentuan lain, terdiri dari 9 pasal.
13.Bab XIII : Ketentuan Peralihan, terdiri dari 2 pasal.
14.Bab XIV : Ketentuaan Penutup, terdiri dari 2 pasal.
a. Kewajiban Tentang Pencatatan Perkawinan.
UU No. I Tahun 1974 pasal 2 ayat (2) menyatakan bahwa : Tiap-tiap perkawinan
dicatat menurut perundang-undangan yang berlaku.
Dalam kompilasi Hukum Islam di Indonesia buku I Bab II pasal 5 dinyatakan bahwa :
1. Agar terjamin ketertiban perkawinan bagi masyarakat Islam, setiap perkawinan harus
dicatat.
2. Pencatatan perkawinan tersebut dilakukan oleh Pegawai Pencatat
Nikah.
3. Setiap perkawinan harus dilangsungkan dihadapan dan dibawah
pengawasan Pegawai Pencatat Nikah.
4. Perkawinan yang dilakukan di luar pengawasan Pegawai Pencatat Nikah tidak
mempunyai kekuatan hukum.
b. Sahnya Perkawinan.
UU. No. I Tahun 1974 pasal 2 ayat (1) menegasklan bahwa “Perkawinan adalah sah,
apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu”.
Kemudian dalam kompilasi hukum Islam Bab II disebutkan :
1. Pasal 4, Perkawinan itu sah, apabila menurut Hukum Islam.
2. Pasal 2, Perkawinan menurut hukum Islam adalah pernikahan, yaitu
akad yang sangat kuat atau mitsaqan gholiidhan untuk menaati
perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.
c. Tujuan Perkawinan
1. Membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuuhanan Yang Maha Esa. (UU. No. 1 Th. 1974)
2. “Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah,
mawaddah dan rahmah”.
d. Peranan Pengadilan Agama dalam Penetapan Talak
Menurut UU No. I Tahun 1974 Bab VIII :
1. Pasal 39 : Perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang Pengadilan setelah
Pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak.
2. Pasal 40 : Gugatan perceraian diajukan dalam Pengadilan.
Tata cara perceraian dan pengajuan gugatan cerai diatur tersendiri dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 9 Tahun 1975 Bab V pasal 14 sampai dengan pasal 36.
Sedangkan peranan Pengadilan Agama menurut UU RI No. 7 Tahun 1989, pada
dasarnya sama dengan pasal 39 UU No. I Tahun 1974. Kemudian untuk mendapatkan
gambaran yang agak jelas, pelajarilah pasal 66 UU No. 7 Tahun 1989
Batasan Umur
Untuk kemaslahatan keluarga Dan rumah tangga, perkawinan hanya boleh di lakukan calon
mempelai yang telah mencapai umur yang sudah di tetapkan dalam undang-undang No 1
tahun 1974, yaitu ; menerangkan tentang :
- Pihak pria ( calon suami )sekurang-kurangnya sudah mencapai umur 19 tahun.
- Pihak Wanita ( calon istri )sekurang-kurangnya sudah mencapai umur 16 tahun.
Pasal 7 ayat 2 menerangkan, dalam hal penyimpangan terhadap ayat 1 dapat meminta
dispensasi kepada pengadilan atau pejabat lain yang di tunjuk oleh kedua orang tua pihak
putra maupun pihak wanita.
Luthfi Rahmawati /20/XII IPS 2

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Presentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiPresentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh Poligami
Marhamah Saleh
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
Marhamah Saleh
 
Presentasi nikah beda agama
Presentasi nikah beda agamaPresentasi nikah beda agama
Presentasi nikah beda agama
Marhamah Saleh
 
HUKUM PERNIKAHAN
HUKUM PERNIKAHANHUKUM PERNIKAHAN
HUKUM PERNIKAHAN
Nur Huda
 
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi malikiSejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
Marhamah Saleh
 
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
Marhamah Saleh
 

Was ist angesagt? (20)

Pengertian talak
Pengertian talakPengertian talak
Pengertian talak
 
Talak & Rujuk
Talak & RujukTalak & Rujuk
Talak & Rujuk
 
Khitbah
KhitbahKhitbah
Khitbah
 
Presentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiPresentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh Poligami
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
 
Istihsan
IstihsanIstihsan
Istihsan
 
Makalah fiqih talak
Makalah fiqih talakMakalah fiqih talak
Makalah fiqih talak
 
Pernikahan beda agama
Pernikahan beda agamaPernikahan beda agama
Pernikahan beda agama
 
Presentasi nikah beda agama
Presentasi nikah beda agamaPresentasi nikah beda agama
Presentasi nikah beda agama
 
HUKUM PERNIKAHAN
HUKUM PERNIKAHANHUKUM PERNIKAHAN
HUKUM PERNIKAHAN
 
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi malikiSejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
 
PPT Menceritakan tentang perjuangan kaum muhajirin dan anshor
PPT Menceritakan tentang perjuangan kaum muhajirin dan anshorPPT Menceritakan tentang perjuangan kaum muhajirin dan anshor
PPT Menceritakan tentang perjuangan kaum muhajirin dan anshor
 
khiyar
khiyarkhiyar
khiyar
 
Pengenalan Kaedah FIqh.pptx
Pengenalan Kaedah FIqh.pptxPengenalan Kaedah FIqh.pptx
Pengenalan Kaedah FIqh.pptx
 
ILMU QIRA'AT
ILMU QIRA'ATILMU QIRA'AT
ILMU QIRA'AT
 
Mahram, Rukun dan Syarat Nikah
Mahram, Rukun dan Syarat NikahMahram, Rukun dan Syarat Nikah
Mahram, Rukun dan Syarat Nikah
 
Fikih Mahar
Fikih  MaharFikih  Mahar
Fikih Mahar
 
Fiqih - Hudud
Fiqih - HududFiqih - Hudud
Fiqih - Hudud
 
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
 
fahaman ibnu taimiyah
fahaman ibnu taimiyahfahaman ibnu taimiyah
fahaman ibnu taimiyah
 

Ähnlich wie Macam-macam pernikahan

Hukum Perdata : Kawin Kontrak
Hukum Perdata : Kawin KontrakHukum Perdata : Kawin Kontrak
Hukum Perdata : Kawin Kontrak
Rizki Amalia
 
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih IslamKawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
Rendra Fahrurrozie
 
Kul 3 asas, rukun dan syarat perkawinan islam 1
Kul 3 asas, rukun dan syarat perkawinan islam 1Kul 3 asas, rukun dan syarat perkawinan islam 1
Kul 3 asas, rukun dan syarat perkawinan islam 1
Fitri Amalia
 
tugas ppt hukum Islam new (1).pptx
tugas ppt hukum Islam new (1).pptxtugas ppt hukum Islam new (1).pptx
tugas ppt hukum Islam new (1).pptx
Sorayalia
 
HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptx
HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptxHUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptx
HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptx
nuradam15
 

Ähnlich wie Macam-macam pernikahan (20)

Hukum Perdata : Kawin Kontrak
Hukum Perdata : Kawin KontrakHukum Perdata : Kawin Kontrak
Hukum Perdata : Kawin Kontrak
 
7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat
 
Bab munakahat 12
Bab munakahat 12Bab munakahat 12
Bab munakahat 12
 
Siiap
SiiapSiiap
Siiap
 
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih IslamKawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
 
5. Prosesi pernikahan.pptx
5. Prosesi pernikahan.pptx5. Prosesi pernikahan.pptx
5. Prosesi pernikahan.pptx
 
Munakahat: Pernikahan dalam Islam
Munakahat: Pernikahan dalam IslamMunakahat: Pernikahan dalam Islam
Munakahat: Pernikahan dalam Islam
 
Kul 3 asas, rukun dan syarat perkawinan islam 1
Kul 3 asas, rukun dan syarat perkawinan islam 1Kul 3 asas, rukun dan syarat perkawinan islam 1
Kul 3 asas, rukun dan syarat perkawinan islam 1
 
Putusnya perkawinan
Putusnya perkawinanPutusnya perkawinan
Putusnya perkawinan
 
tugas ppt hukum Islam new (1).pptx
tugas ppt hukum Islam new (1).pptxtugas ppt hukum Islam new (1).pptx
tugas ppt hukum Islam new (1).pptx
 
HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptx
HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptxHUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptx
HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptx
 
Makalah pernikahan
Makalah pernikahanMakalah pernikahan
Makalah pernikahan
 
Munahakat 12ipa 2
Munahakat 12ipa 2Munahakat 12ipa 2
Munahakat 12ipa 2
 
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyahNikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Makalah pernikahan dan walimatul usry
Makalah pernikahan dan walimatul usryMakalah pernikahan dan walimatul usry
Makalah pernikahan dan walimatul usry
 
Makalah pernikahan dan walimatul usry
Makalah pernikahan dan walimatul usryMakalah pernikahan dan walimatul usry
Makalah pernikahan dan walimatul usry
 
Makalah pernikahan dan walimatul usry
Makalah pernikahan dan walimatul usryMakalah pernikahan dan walimatul usry
Makalah pernikahan dan walimatul usry
 
Makalah pernikahan dan walimatul usry
Makalah pernikahan dan walimatul usryMakalah pernikahan dan walimatul usry
Makalah pernikahan dan walimatul usry
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 

Mehr von Membangun city

Penjajahan barat atas dunia islam dan perjuangan kemerdekaan negara
Penjajahan barat atas dunia islam dan perjuangan kemerdekaan negaraPenjajahan barat atas dunia islam dan perjuangan kemerdekaan negara
Penjajahan barat atas dunia islam dan perjuangan kemerdekaan negara
Membangun city
 

Mehr von Membangun city (20)

Ukuran kinerja
Ukuran kinerjaUkuran kinerja
Ukuran kinerja
 
Perlindungan konsumen
Perlindungan konsumenPerlindungan konsumen
Perlindungan konsumen
 
Makalah manajemen operasi
Makalah manajemen operasiMakalah manajemen operasi
Makalah manajemen operasi
 
10 langkah ekonometrika
10 langkah ekonometrika10 langkah ekonometrika
10 langkah ekonometrika
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
P ph pasal 25
P ph pasal 25P ph pasal 25
P ph pasal 25
 
Penjajahan barat atas dunia islam dan perjuangan kemerdekaan negara
Penjajahan barat atas dunia islam dan perjuangan kemerdekaan negaraPenjajahan barat atas dunia islam dan perjuangan kemerdekaan negara
Penjajahan barat atas dunia islam dan perjuangan kemerdekaan negara
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Bangkitnya barat
Bangkitnya baratBangkitnya barat
Bangkitnya barat
 
Surat perjanjian kerjasama
Surat perjanjian kerjasamaSurat perjanjian kerjasama
Surat perjanjian kerjasama
 
Sengsara membawa nikmat
Sengsara membawa nikmatSengsara membawa nikmat
Sengsara membawa nikmat
 
Kebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullahKebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullah
 
Kondisi ekonomi arab klasik
Kondisi ekonomi arab klasikKondisi ekonomi arab klasik
Kondisi ekonomi arab klasik
 
Abbasiyah
AbbasiyahAbbasiyah
Abbasiyah
 
Umar bin khattab
Umar bin khattabUmar bin khattab
Umar bin khattab
 
Bribik jurusan ekonomi syariah
Bribik jurusan ekonomi syariahBribik jurusan ekonomi syariah
Bribik jurusan ekonomi syariah
 
Perawatan di usia 40
Perawatan di usia 40Perawatan di usia 40
Perawatan di usia 40
 
Resep bubur seafood
Resep bubur seafoodResep bubur seafood
Resep bubur seafood
 
Che chuoi kolak pisang
Che chuoi kolak pisangChe chuoi kolak pisang
Che chuoi kolak pisang
 
Resep gulai kepala ikan kakap
Resep gulai kepala ikan kakapResep gulai kepala ikan kakap
Resep gulai kepala ikan kakap
 

Kürzlich hochgeladen

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Macam-macam pernikahan

  • 1. Nomor 39 MACAM-MACAM PERNIKAHAN TERLARANG Nikah Mut’ah Istilah Mut’ah berasal dari kata Tamattu’ yang artinya menikmati. Dalam istilah Fiqih kawin Mut’ah ialah perkawinan yang dilakukan oleh seseorang laki-laki terhadap wanita dengan batas waktu tertentu, misalnya untuk satu hari, satu minggu dan seterusnya. Ibnu Hazm menyebutkan bahwa nikah Mut’ah adalah nikah dengan batasan waktu tertentu dan dilarang dalam agama. Nikah ini pernah diperbolehkan pada masa Rasulullah Saw, namun kemudian Allah SWT menghapus atau melarangnya. Seperti yang tertera dalam hadits. ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫نهى‬ ،‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫على‬ ‫عن‬‫الحمر‬ ‫لحوم‬ ‫وعن‬ ‫المتعة‬ ‫نهى‬ ،‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ )‫عليه‬ ‫(متفق‬ ‫خيبر‬ ‫زمن‬ ‫هلية‬ ‫اال‬ Artinya:”Dari Ali r.a ia berkata, Rasulullah Saw telah melarang nikah mut’ah dan makan daging khimar pada zaman khaibar(H. R Muttafaqun'Alaih)”. Nikah Sighar Yang dimaksud dengan Syighar adalah tukar menukar, yaitu: seorang laki-laki memberikan saudara wanitanya, anak perempuannya/anak perempuan di bawah perwaliaannya kepada seorang laki-laki dengan imbalan diterimanya anak perempuan/saudara perempuan bawah perwaliaannya, tanpa memakai maskawin, seperti dijelaskan dalam sebuah hadits: ‫على‬ ‫ابنته‬ ‫الرجل‬ ‫يزوج‬ ‫ان‬ ‫والشغار‬ ‫الشغار‬ ‫عن‬ ‫نهى‬ :‫صلعم‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫ان‬ ‫عنهما‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫عمر‬ ‫ابن‬ ‫عن‬ ‫نافع‬ ‫عن‬‫يزوج‬ ‫ان‬ )‫عليه‬ ‫(متفق‬ ‫صداق‬ ‫بينهما‬ ‫ليس‬ ‫ابنته‬ ‫االخر‬ Artinya:”Dari Ibnu Umar r.a, Rasulullah melarang perbuatannya syighar (dan kemudian dijelaskan dengan perkataannya), syighar ialah laki-laki mengawinkan dengan imbalan dia dikawinkan kepada anak perempuan dari laki-laki tadi keduanya tanpa memberikan maskawin (H. R. Muttafaqun’Alaih)". Maharnya di sini ialah kelamin masing-masing wanita itu yang dimiliki laki-laki tersebut diatas. Nikah Muhallil Muhallil artinya menghalalkan, maksud yang dikehendaki menurut ilmu fiqh ialah suatu bentuk perkawinan yang semata-mata untuk menghalalkan kembalinya suami kepada mantan istrinya, akibat dari hak rujuk setelah talak ketiga. Seperti yang dijelaskan dalam hadits yang berbunyi: artinya:”Rasulullah SAW, melaknat muhallil dan muhallil lahu.” ‫وعن‬‫ابن‬‫والت‬ ‫النسائ‬ ‫(رواه‬ ‫له‬ ‫والمحلل‬ ‫المحلل‬ ،‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫لعن‬ ‫قال‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫مسعود‬)‫رمذى‬ Artinya: ”Dari Ibn Mas'ud r.aberkata Rasulullah Saw, melaknat muhallil dan muhallil lahu.” (H.R An-Nasa'I dan At-Turmudzi). Menurut hukum Islam seorang isteri yang telah ditalak tiga oleh suaminya, tidak diperbolehkan kawin kembali dengan bekas suaminya kalau belum memenuhi syarat-yarat tertentu, yaitu: a. Harus kawin dengan laki-laki lain. b. Sudah berhubungan suami istri. c. Ditalak oleh suaminya yang baru tadi. d. Habis masa iddahnya.
  • 2. Nikah Tafwidh “Nikah Tafwidh” ialah nikah yang di dalam sighat akadnya tidak dinyatakan kesediaan membayar mahar (maskawin) oleh pihak calon suami kepada pihak calon istri. Nikah Sirri Pernikahan yang tidak diketahui oleh siapapun dan tidak ada wali dari wanita. Pada hakiktnya ini adalah zina karena tidak memenuhi syarat sahnya nikah. Al-qur’an dan hadits telah menunjukkan bahwa salah satu syarat sahnya nikah adalah adalah adanya wali. Pernikahan ini tidak sah dan harus dibatalkan. Pernikahan Silang Yaitu pernikahan antara laki-laki dengan perempuan yang berbeda agama atau keyakinan. Pernikahan Khadan Khadan artinya gundik atau piaraan, baik laki-laki yang menjadikan wanita sebagai gundik maupun wanita yang menjadikan laki-laki sebagai gundik. Menikahi wanita yang berzina Nomor 40 PERKAWINAN MENURUT UUD NO.1 TAHUN 1974 Perawinan menurut UU. No. I Tahun 1974. Undang-undang No. I Tahun 1974 tentang perkawinan terdiri dari 14 bab yang terbagi menjadi 67 pasal, yang secara garis besar sebagai berikut . 1. Bab I : Dasar Perkawinann, terdiri dari 5 pasal. 2. Bab II : Syarat-syarat perkawinan, terdiri dari 7 pasal. 3. Bab III : Pencegahan Perkawinan, terdiri dari 9 pasal. 4. Bab IV : Batalnya Perkawinan, terdiri dari 7 pasal. 5. Bab V : Perjanjian Perkawinan, hanya 1 pasal. 6. Bab VI : Hak dan Kewajiban suami istri, terdiri dari 5 pasal. 7. Bab VII : Harta benda dalam perkawinan, terdiri dari 3 pasal. 8. Bab VIII : Putusnya Perkawinan serta Akibatnya, terdiri dari 4 pasal. 9. Bab IX : Kedudukan anak, terdiri dari 3 pasal. 10.Bab X : Hak dan Kewajiban antara orang tua dan anak, terdiri dari 5 pasal. 11.Bab XI : Perwalian terdiri dari 5 pasal. 12.Bab XII : Ketentuan-ketentuan lain, terdiri dari 9 pasal. 13.Bab XIII : Ketentuan Peralihan, terdiri dari 2 pasal. 14.Bab XIV : Ketentuaan Penutup, terdiri dari 2 pasal. a. Kewajiban Tentang Pencatatan Perkawinan. UU No. I Tahun 1974 pasal 2 ayat (2) menyatakan bahwa : Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut perundang-undangan yang berlaku. Dalam kompilasi Hukum Islam di Indonesia buku I Bab II pasal 5 dinyatakan bahwa : 1. Agar terjamin ketertiban perkawinan bagi masyarakat Islam, setiap perkawinan harus dicatat. 2. Pencatatan perkawinan tersebut dilakukan oleh Pegawai Pencatat Nikah.
  • 3. 3. Setiap perkawinan harus dilangsungkan dihadapan dan dibawah pengawasan Pegawai Pencatat Nikah. 4. Perkawinan yang dilakukan di luar pengawasan Pegawai Pencatat Nikah tidak mempunyai kekuatan hukum. b. Sahnya Perkawinan. UU. No. I Tahun 1974 pasal 2 ayat (1) menegasklan bahwa “Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu”. Kemudian dalam kompilasi hukum Islam Bab II disebutkan : 1. Pasal 4, Perkawinan itu sah, apabila menurut Hukum Islam. 2. Pasal 2, Perkawinan menurut hukum Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau mitsaqan gholiidhan untuk menaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah. c. Tujuan Perkawinan 1. Membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuuhanan Yang Maha Esa. (UU. No. 1 Th. 1974) 2. “Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah”. d. Peranan Pengadilan Agama dalam Penetapan Talak Menurut UU No. I Tahun 1974 Bab VIII : 1. Pasal 39 : Perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang Pengadilan setelah Pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak. 2. Pasal 40 : Gugatan perceraian diajukan dalam Pengadilan. Tata cara perceraian dan pengajuan gugatan cerai diatur tersendiri dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 Tahun 1975 Bab V pasal 14 sampai dengan pasal 36. Sedangkan peranan Pengadilan Agama menurut UU RI No. 7 Tahun 1989, pada dasarnya sama dengan pasal 39 UU No. I Tahun 1974. Kemudian untuk mendapatkan gambaran yang agak jelas, pelajarilah pasal 66 UU No. 7 Tahun 1989 Batasan Umur Untuk kemaslahatan keluarga Dan rumah tangga, perkawinan hanya boleh di lakukan calon mempelai yang telah mencapai umur yang sudah di tetapkan dalam undang-undang No 1 tahun 1974, yaitu ; menerangkan tentang : - Pihak pria ( calon suami )sekurang-kurangnya sudah mencapai umur 19 tahun. - Pihak Wanita ( calon istri )sekurang-kurangnya sudah mencapai umur 16 tahun. Pasal 7 ayat 2 menerangkan, dalam hal penyimpangan terhadap ayat 1 dapat meminta dispensasi kepada pengadilan atau pejabat lain yang di tunjuk oleh kedua orang tua pihak putra maupun pihak wanita. Luthfi Rahmawati /20/XII IPS 2