MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Sistem Informasi Produksi
1.
2. Pengertian Sistem Informasi Produksi
Komponen Model Produksi
Komponen Basis Data Produksi
Fungsi Sistem Informasi Produksi
Tujuan Sistem Informasi Produksi
Macam-Macam Wujud Proses Produksi
Jenis Jenis Proses Produksi
Komponen Output Produksi
3. Pengertian Sistem Informasi Produksi
Sistem informasi produksi merupakan sistem informasi manajemen
yang menyediakan informasi yang mengenai kegiatan terkaiat dengan
perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.
Sistem produksi terdiri dari 2 macam yaitu:
1. Sistem produksi fisik atau sistem
pengendalian produksi
a. Order Control
b. Follow Control
2. Sistem informasi produksi mendukung
fungsi produksi / oprasi yang meliputi semua
aktifitas yang berkaitan dengan perencanaan
dan pengendalian proses menghasilkan
barang atau jasa.
4. Komponen Output Produksi
Informasi yang dihasilakan dari hasil pengolahan data dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Sub sistem Produksi
Segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi disetiap devisi
kerja ataupun departemen yang mengukur produksi dalam hal waktu,menelusuri
arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya.
2. Sub Sistem Persediaan
Tingkat persediaan perusahaan sangat penting
karena menggambarkan investasi yang besar.tingkat
persediaan suatu barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang
dipesan dari pemasok setiap kalinya,dan tingkat persediaan
rata – rata dapat diperkirakan dari separuh kuantitas
pesanan ditambah safety stock.
5. Komponen Output Produksi
Informasi yang dihasilakan dari hasil pengolahan data dibagi menjadi 4 yaitu :
3. Subsistem Kualitas
Semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik waktu,
biaya,performakerja,maupun pemilihan suplier. fungsi dari subsistem kualitas
adalah mengukur kualitas material saat material diubah.
4. Subsistem Biaya
Kompenen biaya termasuk dalam semua subsistem
yang ada.tujuan perusahaan manufaktur secara umum
adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan prodaknya.
6. Komponen Model Produksi
Beberapa model digunakan di sistem informasi produksi:
a. Titik Pemesanan Kembali (Re-Order Point / ROP)
ROP (Re-Order Point) merupakan suatu strategi
yang reaktif, maksudnya menunggu hingga saldo suatu jenis
barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu
pesanan pembelian.
b. Pemesanan Kuantitas Ekonomis
EOQ (Economic Order Quantity) di gunakan untuk menentukan
kuantitas pesanan persediaan yang dapat meminimalkan biaya penyimpanan dan
biaya pemesanan persediaan. EOQ adalah jumlah kuantitas barang yang dapat di
peroleh dengan biaya yang minimal, atau sering di katakan sebagai jumlah
pembelian yang optimal.
7. Komponen Model Produksi
Beberapa model digunakan di sistem informasi produksi:
c. Material Requirements Planning (MRP)
MRP (Material Requirements Planning) adalah suatu strategi material
proaktif yaitu mengidentifikasikan material, jumlah dan tanggal yang dibutuhkan.
MRP memungkinkan perusahaan mengelola materialnya secara baik sehingga
dapat menghindari kehabisan persediaan yang disebabkan oleh pesanan yang
tidak tersedia.
MRP memiliki 4 ( empat ) komponen, yakni :
A. Master production schedule system
B. Material requirement planning system
C. Capacity requrement planning system
D. Order release system
8. Komponen Basis Data Produksi
Database (tempat penyimpanan data)
Database adalah suatu kumpulan data komputer yang terintegrasi,
diatur dan disimpan menurut cara tertentu sehinnga mudah dalam hal
pengambilan kembali.
Data yang masuk kedalam database berasl dari sub sistem input, yaitu:
a. Sumber Internal, terdiri dari SIA, dan Sistem Industrial Engineering (IE).
b. Sumber Eksternal, terdiri dari Intelijen Manufaktur.
9. Fungsi Sistem Informasi Produksi
1. Fungsi Perencanaan Produk
Fungsi ini menentukan bentuk dan mutu produksi akhir. Perencanaan
produksi umumnya mempunyai tiga jenis kegiatan yaitu urutan kerja,
penjadwalan, dan dispesing.
3. Fungsi Pengawasan
Fungsi ini menentukan kegiatan pelaksanaan agar tetap sesuai dengan rencana
produksi.
2. Fungsi Persediaan
Fungsi ini berhubungan dengan kegiatan persediaan bahan baku, mutu,
waktu, dan tempat yang tepat dengan memperhitungkan biaya serendah
mungkin.
10. Fungsi Sistem Informasi Produksi
4. Fungsi Pengawasan Mutu
Berhubungan dengan pemeliharaan mutu produksi sehingga sesuai dengan
keinginan pasar.
5. Fungsi Pengawasan Biaya
Kegiatan yang bertanggung jawab terhadap setiap perbedaan antara biaya yang
dikeluarkan dengan biaya yang direncanakan.
6. Fungsi Pengangkutan
Bertujuan agar proses produksi dapat dilaksanakan dengan tepat dan dengan
biaya perlengkapan sekecil-kecilnya
11. Tujuan Sistem Informasi Produksi
1. Memproduksi atau mengatur produksi barang-barang dan jasa-jasa dalam
jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan
kebutuhan.
2. Mengoperasikan suatu sistem produksi untuk memenuhi persyaratan
produksi yang ditentuk
12. Macam-Macam Wujud Proses Produksi
1. Proses kimia: adalah proses produksi yang menggunakan sifat kimia.
2. Proses perubahan bentuk: adalah proses produksi dengan merubah bentuk.
3. Proses asembling: adalah proses produksi menggabungkan komponen-
komponen mejadi produk akhir.
4. Proses transportasi: adalah proses produksi menciptakan perpindahan
barang.
5. Proses penciptaan jasa-jasa administrasi: adalah proses produksi berupa
penyiapan data informasi yang diperlukan
13. Jenis Jenis Proses Produksi
1. Proses produksi terus-menerus
Yaitu proses produksi yang terdapar pola atau urutan yang pasti sejak
dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.
Ciri-ciri proses produksi terus-menerus adalah:
a) Produksi dalam jumlah besar (produksi massa), variasi produk sangat
kecil dan sudah distandadisasi.
b) Menggunakan product lay out atau departementation by product.
c) Mesin bersifat khusus (special purpose machines)
14. Jenis Jenis Proses Produksi
Kebaikan proses produksi terus-menerus adalah:
• Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan
distandadisasi.
• Pemborosan dapat diperkecil, karena menggunakan tenga mesin.
• Biaya tenaga kerja rendah.
• Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.
Sedangkan kekurangan proses produksi terus-menerus adalah:
• Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.
• Proses produksi mudah terhenti, yang menyebabkan kemacetan seluruh
proses produksi.
• Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.
1. Proses produksi terus-menerus
15. Jenis Jenis Proses Produksi
2. Proses produksi terputus-putus
Yaitu proses produksi yang tidak terdapat urutan atau pola yang pasti
sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.
Ciri-ciri proses produksi yang terputus-putus adalah:
a) Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar dan
berdasarkan pesanan.
b) Menggunakan process lay out (departementation by equipment).
c) Menggunakan mesin-mesin bersifat umum (general purpose machines) dan
kurang otomatis.
16. Jenis Jenis Proses Produksi
Kelebihan proses produksi terputus-putus adalah:
• Flexibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang
berhubungan dengan: process lay out, mesin bersifat umum (general purpose
machines), sistem pemindahan menggunakan tenaga manusia.
• Diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum.
• Proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu
mesin.
Sedangkan kekurangan proses produksi terputus-putus adalah:
• Dibutuhkan scheduling, routing yang banyak karena produk berbeda
tergantung pemesan.
• Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.
• Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.
• Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan
tenaga kerja yang banyak dan mempunyai tenaga ahli.