Dokumen tersebut membahas proses due diligence dalam melakukan investasi saham, termasuk membuat checklist kriteria saham yang baik, memahami bisnis perusahaan melalui laporan tahunan, dan menganalisis valuasi saham menggunakan discounted cash flow.
2. Pendahuluan
Pada materi sebelumnya telah dilihat mengenai financial statement
dan cara menghitung financial ratio. Materi tersebut digunakan untuk
membangun dasar analisis fundamental untuk memilih saham yang
akan diinvestasikan.
Berdasarkan hal itu, Kita akan membuat checklist sendiri terhadap
karakter saham yang akan diinvestasikan.
3. Membuat Gambaran Saham
Proses investasi membutuhkan Kita memilih saham menarik dulu.
Setelah ada beberapa opsi, barulah Kita mencocokkan dengan
checklist yang kita buat akan kriteria yang ada.
Setiap orang bisa memiliki checklist yang berbeda. Bisa jadi seseorang
tetap menyukai sebuah saham perusahaan selama perusahaan itu
untung tanpa memedulikan manajemennya, dll.
4. Membuat Gambaran Saham
Berikut beberapa langkah untuk membuat checklist:
1. Pengamatan umum - mengamati aktivitas transaksi ekonomi,
barang apa yang sedang laku, apa trend di sekitar Kita, dll.
2. Stock screener - menyaring saham yang ada dengan kriteria Kita,
misalkan PAT 30% dengan profit margin 25%
3. Trend makro - mengetahui keadaan pasar saat nini
4. Trend sektoral - mengetahui keadaan trend dari setktor tertentu
5. Situasi khusus - bisa internal perusahaan maupun eksternal
misalnya pemilu, dll
6. Circle of Competence - kemampuan mengamati saham di domain
profesi Anda. Misalkan anda seorang kontraktor, Anda setidaknya
tahu gambaran industri properti dan konstruksi saat itu.
5. The Moat
Setelah memilih saham Kita perlu menyeleksi sesuai kriteria checklist
yang dibuat → inilah yang disebut “investment due dilligence”.
Lalu perlu diperhatikan Moat. Ditemukan dan dipopulerkan Warren
Buffet - Moat adalah keunggulan perusahaan dari pesaingnya dalam
bentuk apapun seperti brand, harga, dll. Perusahaan yang moat-nya
bagus, akan sulit bagi pesaingnya untuk mengambil market share
perusahaan itu.
6. Due Dilligence
Proses equity research due dilligence melibatkan tahapan
sebagai berikut:
1. Memahami bisnisnya - membaca laporan tahunan
2. Aplikasi checklist
3. Valuasi - mengestimasi nilai intrinsik bisnis
7. Due Dilligence
Pada tahap pertama yaitu memahami bisnis, Kita akan membuat
serangkaian pertanyaan untuk mengetahui seluk beluk perusahaan.
Untuk mencari jawabannya, Kita hanya perlu melihat laporan tahunan
dari perusahaan untuk mencari jawabannya dan detil kerja
perusahaannya.
Misal: perusahaan A tidak memiliki kompetitor dan tidak terkait politik
→ artinya perusahaan A perusahaan yang baik.
8. Due Dilligence
Setelah lewat proses pertama, Kita akan membuat checklist untuk
dibandingkan. Berikut ada contoh 10 checklist yang cukup baik:
No. Variabel Komentar Pertanda
1
Gross Profit
Margin (GPM)
> 20 % Makin tinggi, makin bagus dan sustainable
2 Net Profit Growth
Searah positif dengan
gross profit growth
Pertumbuhan revenue harus sejalan
dengan profit growth
3 EPS
EPS konsisten dengan
Net Profit
Jika perusahaan mencairkan equity,
mungkin pertanda kurang baik
4 Debt Level Tidak highly leveraged Tidak terlalu banyak pinjaman hutang
5 Inventory
Applicable untuk
perusahaan manufaktur
Inventory yang bertambah bersama dengan
PAT merupakan tanda baik
9. Due Dilligence
No. Variabel Komentar Pertanda
6
Sales vs
Receivables
Penjualan yang ditopang
receivable - kurang baik
Perusahaan hanya berusaha menunjukkan
pertumbuhan revenue
7
Cash Flow
Operasi
Harus positif
Jika tidak menghasilkan cash dari operasi,
berarti perusahaan ada di kondisi stress
8 Return on Equity > 25% Makin tinggi makin baik, lihat juga hutang
9
Business
Diversity
1 atau 2 bidang usaha
Hindari perusahaan yang punya bidang
bisnis terlalu banyak. Cukup 1 atau 2.
10 Subsidiary Tidak banyak
Jika terlalu banyak subsidiary / cabang,
bisa jadi keuntungannya hanya dari
menyedot cabang lain
10. Due Dilligence
Bagian terakhir, walaupun perusahaan memenuhi kriteria di atas,
perusahaan tetap harus memiliki harga saham yang sesuai.
Bagaimana cara mengetahuinya?? Kita akan bahas pada tahap ketiga
yaitu memeriksa valuasi dengan Discounted Cash Flow (DCF) Analysis
di materi berikutnya.