Materi pasar saham yang menjelaskan mengenai rasio finansial yang merupakan salah satu pertimbangan investasi dalam bentuk angka-angka yang dikalkukasi
2. Pendahuluan
Rasio terakhir yang akan dibahas adalah valuation ratio.
Secara umum valuasi artinya nilai atau apakah berharga / kelayakan
dalam kasus ini adalah harga saham. Karena seberapa menariknya
bisnis, tetap perlu dilihat valuasinya.
Bisa jadi perusahaan yang valuasinya murah jauh
lebih layak diinvestasi daripada perusahaan besar
yang valuasinya sudah terlalu mahal.
3. Valuation Ratio
Rasio valuasi membantu Kita memahami harga saham apakah
menarik / layak untuk diinvestasi.
Seperti rasio lainnya, rasio ini tentunya perlu dibandingkan dengan
perusahaan lain, tapi kurang berguna jika dilihat sebagai data satuan.
Valuasi yang akan digunakan adalah:
- Price to Sales (P/S) ratio
- Price to Book Value (P/BV) ratio
- Price to Earning Ratio (P/E) ratio.
4. Dalam kasus umum, investor mungkin menggunakan pendapatan
untuk melihat value / nilai investasi.
Tetapi pendapatan kuranglah tepat karena perusahaan punya siklus
saat pendapatan kecil. Oleh karena itu digunakanlah P/S ratio
Price to Sales Ratio = Current Share Price / Sales per Share
* Sales per Share = Total Revenue / Jumlah Total Share
Valuation Ratio - P/S Ratio
5. Misalkan dari P&L Statement perusahaan X didapatkan:
- Total revenue : 4550 juta
- Jumlah share : 100 juta
- Sales per Share : 4550 / 100 = Rp 45,5
Lalu misalkan harga 1 lembar saham saat ini (current share price)
adalah 100 rupiah. Maka:
P/S Ratio = 100 / 45,5 = 2,2
Valuation Ratio - P/S Ratio
6. P/S Ratio sebesar 2,2x artinya tiap penjualan 1 rupiah, harga saham
dinilai 2,2x lebih tinggi.
Tentunya semakin tinggi angka P/S ratio, makin tinggi valuasinya.
Rasio ini biasanya berguna untuk membandingkan valuasi
perusahaan di fase awal (early-stage) yang telah punya revenue, tapi
belum profitable.
Valuation Ratio - P/S Ratio
7. Untuk mengetahui P/BV Ratio Kita perlu tahu dulu apa itu book value
(BV). Book Value adalah jumlah sisa uang kas setelah perusahaan
membayar obligasi.
Book Value biasa disajikan dengan basis per share. Misal: Jika book
value per share adalah 60 rupiah, berarti ini adalah nilai yang
diharapkan shareholder jika perusahaan likuidasi (bankrut).
Book Value = Share Capital + Reserves / Jumlah total shares
Valuation Ratio - P/BV Ratio
8. Misalkan terdapat share capital 20 juta dengan cadangan sebesar
1500 juta rupiah. Jumlah share yang beredar adalah 10 juta. Maka:
Book Value per Share = (20 + 1500) juta / 10 juta = Rp 152,- per share.
Artinya jika perusahaan melikuidasi semua aset untuk membayar
hutang, shareholder bisa beharap mendapatkan 152 rupiah per share.
Valuation Ratio - P/BV Ratio
9. Lalu untuk menghitung P/BV ratio adalah dengan rumus:
P/BV ratio = Harga share / Book Value
Dengan contoh sebelumnya maka jika harga share 700 adalah
P/BV ratio = 700 / 152 = 4,61x
Artinya perusahaan tersebut trading dengan 4,61x book value-nya. Jika
rasio tinggi, bisa berarti perusahaan overvalue, dan sebaliknya
Valuation Ratio - P/BV Ratio
10. Price to Earning Ratio - Adalah rasio yang paling populer dipakai
investor dan paling sering diperiksa.
Sebelum itu, Kita akan bahas Earning Per Share (EPS) terlebih dahulu.
EPS mengukur keuntungan perusahaan dalam basis per share. Jadi
misalkan perusahaan punya 1000 share dan menghasilkan profit 2
ratus ribu, maka EPS-nya adalah = 200.000 / 1000 = 200. Makin tinggi
angkanya semakin baik.
Valuation Ratio - P/E Ratio
11. JIka kita membagi harga pasar saat itu (current market price) dengan
EPS, maka akan didapatkan P/E Ratio.
P/E ratio dikaitkan dengan “kelipatan” karena mengukur kerelaan
partisipan untuk membayar saham di harga itu dengan pertimbangan
pendapatan perusahaan. Makin tinggi P/E ratio, berarti semakin mahal
saham itu.
Valuation Ratio - P/E Ratio
12. Misalkan Perusahaan X memiliki PAT sebesar 367.000 juta dan
memiliki share sebanyak 17.801 juta. Maka:
EPS = 367.000 juta / 17.801 juta = 21,49
* Pendapatan per sharenya adalah Rp. 21,49
Misalkan harga share saat itu adalah 660, maka:
PE/R = 660 / 21,49 = 30,71
* Artinya untuk tiap laba yang dihasilkan, partisipan mau membayar Rp 30,71untuk
mendapatkan sharenya
Valuation Ratio - P/E Ratio
13. Misalkan EPS-nya tetap tetapi P/ER naik. Berarti harga saham naik
bersama ekspektasi pasar.
Karena berbasis earning, maka ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan:
1. P/E menunjukkan seberapa mahal saham. Misal: P/E = 25-30
2. Komponen P/E adalah earning sehingga dapat dimanipulasi
3. Pastikan perusahaan tidak sering mengganti kebijakan akuntansi
4. Perhatikan penanggulangan depresiasi perusahaan
5. Jika pendapatan perusahaan naik tetapi tidak ada di cash flow dan
sales, berarti ada yang salah.
Valuation Ratio - P/E Ratio
14. Valuasi secara umum adalah untuk mengukur ‘worth’ atau kelayakan
dari suatu saham.
Rasio-rasio yang ada melibatkan laporan statement baik itu P&L
statement dan balance sheet.
Perusahaan yang punya profit margin lebih besar akan lebih menarik
untuk diinvestasi.
Review
15. Jika perusahaan akan bankrut, Book Value perusahaan akan memberi
tahu sisa uang perusahaan setelah obligasi terbayar dengan basis
per share.
EPS mengukur profitabilitas perusahaan dalam basis per share,
sedangkan P/E Ratio mengukur kesediaan partisipan pasar untuk
membayar saham dengan perspektif pendapatan perusahaan.
Perlu hati-hati terhadap P/E Ratio karena berkaitan dengan laporan
keuangan yang berkaitan dengan cara perhitungannya.
Review