14. Komunikasi non M odern BMG Pusat Kabupaten Wondama Penduduk Wasior BMG Papua harus menginformasikan kepada peduduk wasior apabila akan terjadi curah hujan yang lebat dalam beberapa hari ke depan.Dengan demikian maka penduduk Wasior dapat menerima informasi lebih dini sehingga proses evakuasi dapat berjalan lebih baik yang berarti dapat meminimalisir jatuhnya korban jiwa. Penduduk Wasior dan sekitarnya yang diprediksi untuk terkena dampak bencana harus dievakuasi ke pusat Kabupaten Wondama/daerah yang sekiranya aman dari banjir bandang
15. BTS sebagai sarana komunikasi dua arah Pemerintah harus mengupayakan pembangunan sarana komunikasi seperti BTS untuk membantu proses komunikasi dua arah baik untuk sinyal HP maupun Radio. Dengan adanya sarana yang menunjang terjadinya proses komunikasi dua arah yang lebih baik, maka proses penanggulangan bencana dapat berjalan lebih baik dan lebih efisien karena tidak perlu salah satu pihak harus bergereak ke pusat atau sebaliknya seperti di solusi yang pertama kali dikemukakan tadi. Penduduk harus diberikan penyuluhan oleh BMG sehingga mereka juga lebih memahami apabila gejala-gejala bencana alam akan terjadi .
16. SAR (Search and Rescue) Setelah bencana Tim SAR mencoba mencari korban di Wasior dengan mengerahkan pasukan SAR yang dilengkapi dengan peralatan seperti lifeboat serta helikopter yang memantau dari udara
17. Tim PMI/ LSM harus mengatur proses evakuasi dengan membagi pos-pos sehingga tidak terjadi penumpukan orang yang antri untuk mendapatkan bantuan baik makanan,pelayanan kesehatan,dll. Para relawan saling berkomunikasi antar pos menggunakan HT dan mengatur antrian korban yang membutuhkan bantuan dengan TOA.
18. Informasi korban diletakkan di papan informasi yang terbagi di beberapa titik. Membuat call center bagi para kerabat untuk mendapatkan info mengenai kerabat yang ada di Wasior Membuat website
19. LSM/PMI Bantuan (kebutuhan pokok,kesehatan,dll) Informasi Pos Pos Pos Pos LSM/PMI LSM/PMI LSM/PMI LSM/PMI Distribusi Bantuan dan Informasi