Dokumen tersebut merangkum budaya dan kesenian suku Jawa. Suku Jawa memiliki sistem kepercayaan yang mempercayai keberadaan roh leluhur dan makhluk halus. Mereka juga memiliki berbagai tradisi seperti selamatan dan berbagai jenis tari seperti tari tayuban dan reog. Bahasa Jawa memiliki tingkatan yang berbeda seperti Ngoko, Madya, dan Krama. Kesenian tradisional lainnya adalah gamelan, wayang
3. BUDAYA JAWA
Sistem Religi dan kepercayaan
Agama mayoritas dalam suku bangsa Jawa adalah
Islam. Selain itu juga terdapat penganut agama
Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Masyarakat Jawa
percaya bahwa hidup diatur oleh alam, maka ia
bersikap nrimo (pasrah). Masyarakat Jawa percaya
keberadaan arwah/ roh leluhur dan makhluk halus
seperti lelembut, tuyul, demit, dan jin.
4. Selamatan adalah upacara makan bersama yang telah diberi
doa sebelumnya. Ada empat selamatan di Jawa sebagai
berikut :
1. Selamatan lingkaran hidup manusia, meliputi: hamil tujuh bulan,
potong rambut pertama, kematian, dan kelahiran.
2. Selamatan bersih desa, upacara sebelum, dan sesudah panen.
3. Selamatan yang berhubungan dengan hari-hari/bulan-bulan besar
Islam.
4. Selamatan yang berhubungan dengan peristiwa khusus,
perjalanan jauh, ngruwat, dan menempati rumah baru. Jenis
selamatan kematian, meliputi: nelung dina (tiga hari), mitung
dina (tujuh hari), matang puluh dina (empat puluh hari), nyatus
(seratus hari), dan nyewu (seribu hari)
5. Bahasa Jawa
Tingkatan Bahasa Jawa dibagi 3:
1. Jawa Ngoko. Digunakan terhadap orang yang sudah
akrab/lebih muda/lebih rendah status sosialnya.
2. Madya. Kepada orang yang tidak dikenal
3. Jawa Krama. Digunakan terhadap orang yang belum
dikenal/lebih tua/lebih tinggi statusnya.
6. Contoh bahasa :
Bahasa Indonesia: “Maaf, saya mau tanya rumah kak Budi itu, di mana?”
1. Ngoko kasar: “Eh, aku arep takon, omahé Budi kuwi, nèng*ndi?’
2. Ngoko alus: “Aku nyuwun pirsa, dalemé mas Budi kuwi, nèng endi?”
3. Ngoko meninggikan diri sendiri: “Aku kersa ndangu, omahé mas Budi
kuwi, nèng ndi?”
4. Madya: “Nuwun sèwu, kula ajeng tanglet, griyané mas Budi niku,
teng pundi?”
5. Madya alus: “Nuwun sèwu, kula ajeng tanglet, dalemé mas Budi niku,
teng pundi?”
6. Krama andhap: “Nuwun sèwu, dalem badhé nyuwun pirsa,
dalemipun mas Budi punika, wonten pundi?”
7. Krama: “Nuwun sewu, kula badhé takèn, griyanipun mas Budi
punika, wonten pundi?”
8. Krama inggil: “Nuwun sewu, kula badhe nyuwun pirsa, dalemipun
mas Budi punika, wonten pundi?”
7. Sistem Kesenian Suku Jawa
1. Seni Bangunan
Rumah adat di Jawa Timur disebut rumah Situbondo, sedangkan rumah adat
di Jawa Tengah disebut Istana Mangkunegaran. Istana Mangkunegaran
merupakan rumah adat Jawa asli.
8. 2) Seni Tari
Tarian-tarian di Jawa beraneka ragam di antaranya
sebagai berikut:
a) Tari tayuban adalah tari untuk meramaikan suasana
acara, seperti: khitanan dan perkawinan. Penari
tayuban terdiri atas beberapa perempuan.
.
9. b.) Tari reog dari Ponorogo. Penari utamanya menggunakan
topeng.
10. c.) Tari serimpi adalah tari yang bersifat sakral dengan
irama lembut.
11. 3) Seni Musik
Gamelan merupakan seni musik Jawa yang terkenal.
Gamelan terdiri atas gambang, bonang, gender, saron,
rebab, seruling, kenong, dan kempul.
4) Seni Pertunjukan
Seni pertunjukan yang terkenal adalah wayang, selain
itu juga kethoprak, ludruk, dan kentrung.
13. Mata Pencaharian
Bertani merupakan mata pencaharian utama. Bertani
dilakukan di ladang dan sawah. Selain dari pertanian,
masyarakat Jawa juga menjalankan usaha sambilan,
seperti mencetak batu bata, membatik, tukang kayu,
dan menganyam tikar.
14. PERSEBARAN SUKU JAWA Pusat Budaya
Pusat kebudayaan Jawa terdapat di Yogyakarta dan
Surakarta.
Di kedua wilayah ini masyarakatnya masih sangat kental
mengikuti atau mendukung kebudayaan Jawa.
http://www.galangbudaya.com/images/Kraton.jp
g
http://p.vtourist.com/1589050-
kraton_solo_centraljava-Surakarta.jpg
15. Persebaran
Suku Jawa adalah suku terbesar dari segi populasi di
Indonesia, diperkirakan jumlahnya mencapai 85-100 juta jiwa
(baik asli maupun keturunan). Suku ini terpusat utamanya di
Propinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Jogjakarta dan Jawa
Timur. Sedangkan persebaran lainnya ada di pantai utara Jawa
Barat dan Banten (dari Pesisir Serang sampai Cirebon),
Propinsi-propinsi bagian selatan Sumatera seperti Bengkulu
(25%), Sumatera Selatan dan yang terbesar di Propinsi
Lampung (lebih dari 60%). Kemudian pula mempunyai
persentase diatas 20% di Sumatera Utara, 600 ribu orang di
Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat (dengan
konsentrasi terbesar di Kabupaten Dharmasraya sebanyak
25%) Daerah-daerah transmigrasi di berbagai wilayah di
Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. Sedang di Jakartapun
jumlahnya cukup besar. Pendek kata, hampir setiap wilayah
Indonesia dapat dijumpai orang Jawa (baik asli maupun
keturunan).
16. Selain di Indonesia, orang Jawa (dan keturunannya) juga
tersebar di Malaysia (dengan konsentrasi terbesar di
Negara bagian Johor), Singapura, Kaledonia Baru,
Suriname (15% penduduk), Belanda, Curacao, Aruba dan
Saint Laurent du Maroni di Guiana Prancis.