Dokumen tersebut membahas bagaimana sistem ekonomi Islam dapat meningkatkan kesejahteraan Indonesia dengan memanfaatkan sumber daya alam secara lebih efisien. Sistem ini diyakini mampu meningkatkan penerimaan negara dari sektor energi, pertambangan, laut, dan hutan menjadi Rp. 1.642 triliun per tahun, jauh di atas anggaran belanja negara tahun 2012 sebesar Rp. 1.548,3 triliun. Hal ini
2. Indonesia Butuh Perubahaan
“Sesungguh Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum,
sampai mereka merubah apa yang dalam diri mereka sendiri
terlebih dahulu” (TQS Ar Rad : 11)
Sistem Ekonomi Kapitalis Sistem Ekonomi Islam
Sistem Pemerintahan Demokrasi
Sistem Pemerintahan Khilafah
4. Dengan politik ekonomi Islam, kekayaan
alam Indonesia akan menjadi pos
penerimaan negara yang sangat besar.
Ini sangat berbeda dengan kondisi
sekarang di mana pos penerimaan
negara dalam APBN justru didominasi
oleh pajak.
Hasil kekayaan alam justru dinikmati
oleh swasta, baik lokal maupun asing,
sedangkan rakyatnya tetap menderita.
Kondisi ini tidak akan terjadi jika sistem
ekonomi Islam mengaturnya.
Sumber Pemasukan
Negara Terbesar
5. SEKTOR ENERGI
Minyak Bumi
900.000 barel per hari
Kebutuhan
1.300.000 barel per hari
Impor
400.000 barel per hari
Asumsi harga $ 100 /barel
Dijual dengan harga Rp. 4.500,-
per liter
Penerimaan Kotor
Rp. 930.150.000.000,- per hari
dikurangi
Biaya Lifting, Refining dan
Transportasi (RLT) Minyak Dalam
Negeri $13.500.000
dikurangi
Biaya Impor, Lifting dan
Transportasi (LT) Minyak Luar
Negeri $ 41.020.000
Penerimaan Bersih
Rp. 439.700.000.000,- per hari
Rp. 160,4 triliun per thn
6. SEKTOR ENERGI
Minyak Bumi
Rp. 160,4 triliun
Gas (LNG)
Rp. 268 triliun
Batu Bara
Rp. 191 triliun
Akumulasi Penerimaan dari
sektor energi
Rp. 619.4 triliun,-