Dokumen tersebut membahas tentang permeabilitas tanah dan uji permeabilitas. Uji permeabilitas berguna untuk menentukan kemampuan tanah mengalirkan air dengan melibatkan pengukuran tingkat air dalam tanah setelah diberi tekanan. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur uji permeabilitas menggunakan peralatan khusus seperti permeability meter dan mold tanah.
1. Teknik Sipil Universitas Lampung
Tugas kuliah
Penyelidikan Tanah
PERMEABELITAS
Ketut swandana(0915011063)
Serli Carlina(0915011131)
Sherli Novita Sari N(0915011023)
12/23/2011
2. Pendahuluan
Permeabilitas adalah tanah yang dapat menunjukkan kemampuan tanah meloloskan air.
Tanah dengan permeabilitas tinggi dapat menaikkan laju infiltrasi sehingga menurunkan laju
air larian. Pada ilmu tanah, permeabilitas didefenisikan secara kualitatif sebagai pengurangan
gas-gas,cairan-cairan atau penetrasi akar tanaman atau lewat.
Selain itu permeabilitas juga merupakan pengukuran hantaran hidraulik tanah. Hantaran
hidraulik tanah timbul adanya pori kapiler yangsaling bersambungan dengan satu dengan
yang lain. Secara kuantitatif hantaran hidraulik jenuhdapat di artikan sebagai kecepatan
bergeraknya suatu cairan pada media berpori dalam keadaan jenuh.
Dalam hal ini sebagai cairan adalah air dan sebagai media pori adalah tanah. Penetapan
hantaran hidraulik didasarkan pada hukum Darcy. Dalam hukum ini tanah dianggap sebagai
kelompok tabung kapiler halus dan lurus dengan jari-jari yang seragam. Sehingga gerakan
air dalam tabung tersebut di anggap mempunyai kecepatan yang sama.
DEFINISI PERMEABILITAS
• Permeabilitas tanah adalah suatu kesatuan yang melipui infiltrasi tanah dan
bermanfaatsebagai permudahan dalam pengolahan tanah. (Dede rohmat, 2009)
• Permeabilitas tanah memiliki lapisan atas dan bawah. Lapisan atas berkisar antara
lambatsampai agak cepat (0,20 – 9,46 cm jam-1), sedangkan di lapisan bawah
tergolong agak lambatsampai sedang (1,10 -3,62 cm- jam-1).
• Permeabilitas suatu batuan merupakan ukuran kemampuan batuan untuk mengalirkan
fluida. Permeabilitas merupakan parameter yang penting untuk menentukan kecepatan
aliran fluida di dalam batuan berpori dan batuan rekah alami. Permeabilitas biasanya
dinyatakan dalam satuan mD (mili Darcy), dibidang geothermal seringkali dinyatakan
dalam m2 , dimana 1 Darcy besarnya sama dengan 10-12 m2. Besarnya permeabilitas
batuan tidak sama kesegala arah (anisotropy), umumnya permeabilitas pada arah
horizontal jauh lebih besar dari permeabilitas pada arah vertikal (Saptadji, 2002).
( N.Suharta dan B. H Prasetyo.2008)
3. ASTM D6476 - 08
ASTM D6476 - 08 Standard Test Metode Penentuan Permeabilitas Air
Dinamis dari Kain Inflatable Restraint
Signifikansi dan Penggunaan
Untuk hal yang berkaitan dengan penerimaan banyak pengiriman komersial dan kesesuaian
dengan spesifikasi atau standar lainnya, lihat Bagian 13 dari metode pengujian.
Cara uji ini berguna dalam seleksi dan validasi desain permeabel, kain uncoatable digunakan
di tiup bantal menahan diri. Kondisi dinamis dan perbedaan tekanan yang lebih tinggi dari
metode pengujian yang lebih baik dapat mensimulasikan siklus inflasi dan deflasi dari
modul airbag selama penyebaran daripada kondisi kondisi mapan Metode Uji D 737.
5.2.1 Hanya dilapisi, kain permeabel harus digunakan. Gunakan kain dilapisi dapat
menghasilkan hasil yang tidak valid dan berpotensi merusak alat uji.
Dalam batas-batas varians dinyatakan dalam Pasal 12, metode pengujian berguna untuk
validasi desain dan mungkin cocok untuk dipasang pada sebuah spesifikasi material atau
untuk menguji banyak penerimaan pengiriman komersial. Perhatian disarankan pada kain
permeabilitas sangat rendah atau dengan 200 cm 3. ukuran uji panas karena presisi antara-
laboratorium seperti yang disajikan dalam Pasal 12 dapat setinggi 21%.
Cara uji ini dapat digunakan untuk bahan selain kain penahan pengalaman permeabilitas tiup
yang dinamis dalam semburan udara tiba-tiba. Dalam kasus tersebut, aparat fisik atau
algoritma perangkat lunak yang mungkin membutuhkan modifikasi untuk memberikan
kesesuaian untuk digunakan.
Karena selang waktu sekejap untuk pengujian, tekanan terhadap data waktu tunduk pada
anomali pencatatan dan kebisingan elektronik. Data harus secara digital disaring untuk
mendapatkan tekanan yang mendasari kurva halus sebelum analisis data. Perangkat lunak
dalam aparatur mencakup algoritma yang handal baik untuk kurva halus dan untuk
menentukan eksponen permeabilitas udara.
Hal ini melekat dalam desain dan operasi dari peralatan yang komponen utama kunci
kalibrasi dan pengukuran khusus untuk kepala uji individu. Ukuran atau rentang pengukuran
permeabilitas kepala tes ini biasanya dipilih untuk sesuai dengan spesimen kain yang akan
diuji. Presisi metode pengujian ini sangat tergantung pada ukuran kepala uji. Ketepatan data
yang dikumpulkan menggunakan kepala uji harus digunakan untuk memperkirakan
ketepatan data yang dikumpulkan dengan menggunakan uji beda kepala, bahkan pada aparat
yang sama.
4. 1. Cakupan
1,1 metode pengujian ini meliputi prosedur yang digunakan untuk menentukan dalam
kondisi aliran udara yang dinamis permeabilitas tekanan tinggi permeabel, kain dilapisi
biasanya digunakan untuk pengekangan tiup. Untuk penentuan permeabilitas udara kain
menahan diri tiup dalam kondisi tekanan rendah pada aliran udara pada kondisi mapan, lihat
Uji Metode D 737.
1,2 Prosedur dan aparatus selain yang disebutkan dalam metode pengujian dapat digunakan
oleh kesepakatan pembeli dan pemasok dengan deviasi tertentu dari standar yang diakui
dalam laporan.
1.3 The values stated in either SI units or inch-pound units are to be regarded separately as
standard. 1.3 nilai-nilai baik dinyatakan dalam satuan SI atau unit inci-pon harus dianggap
secara terpisah sebagai standar. The values stated in each system are not exact equivalents;
therefore, each system must be used independently of the other. Nilai-nilai yang tercantum
dalam setiap sistem tidak setara yang tepat, karena itu, setiap sistem harus digunakan secara
terpisah dari yang lain.
1,4 Standar ini tidak dimaksudkan untuk mengatasi seluruh masalah keamanan, jika ada,
terkait dengan penggunaannya. Ini adalah tanggung jawab pengguna standar ini untuk
menetapkan keamanan yang tepat dan praktek kesehatan dan menentukan batasan penerapan
peraturan sebelum digunakan.
G. Uji Permeabilitas (Permeability Test)
1. Tujuan
Percobaan ini ditujukan untuk memeriksa kemampuan tanah untuk mengalirkan air,
khususnya pada tanah berbutir halus.
2. Bahan
a. Tanah terganggu yang lolos saringan No.4 seberat 2,5 kg
5. Gambar 3.G.150 Tanah tidak asli
b. Air Bersih secukupnya
Gambar 3.G.151 Air bersih
3. Peralatan
a. Set alat permeability
Gambar 3.G.152 Set alat permeability
b. Batu pori
Gambar 3.G.153 Batu pori
c. Stopwatch
6. Gambar 3.G.154 Stopwatch
d. Kertas saring
Gambar 3.G.155 Kertas Saring
4. Langkah Kerja
a. Mencampurkan tanah dengan air sesuai perbandingan kadar air optimum pada
percobaan pemadatan tanah.
Gambar 3.G.156 Mencampurkan tanah dengan air
b. Memasukkan tanah yang telah dicampur ke dalam plastik selama 24 jam agar airnya
merata.
c. Menimbang mold yang akan dipakai dan mengukur diameter dan tinggi mold.
7. Gambar 3.G.157 Menimbang mold
d. Mengambil sebagian tanah untuk pengujian kadar air sebelum percobaan.
e. Melakukan penumbukan tanah setelah 24 jam sebagaimana percobaan pemadatan tanah
(dibagi 3 bagian, menumbuk masing-masing 25 kali pukulan).
Gambar 3.G.158 Melakukan Penumbukan pada sampel tanah
f. Meratakan tanah lalu mengunci dengan kunci pas.
Gambar 3.G.159 Meratakan permukaan tanah
g. Menimbang mold beserta tanah (sebelum percobaan).
8. Gambar 3.G.160 Menimbang mold + sampel tanah
h. Menghubungkan kran air dari permeability meter ke mold.
Gambar 3.G.161 Menghubungkan kran air
i. Membuka kran dan membiarkan air mengalir sampai tanah jenuh.
Gambar 3.G.162 Membuka kran
j. Untuk mempercepat penjenuhan dibantu dengan Vacuum pump.
k. Setelah tanah jenuh dilakukan pengujian sebagai berikut :
1. Mengukur burret yang akan di uji sesuai dengan tanah yang akan di uji.
2. Mencatat tinggi awal (sebelum percobaan ) / h0 pada saat
t (waktu) = 0.
3. Membuka kran bersamaan dengan menekan stopwatch.
4. Mencatat beda tinggi setiap satu menit dengan menekan stopwatch atau sesuai dengan
jenis tanah lempung dan lanau biasanya setiap 5 ( lima) menit, sedangkan untuk tanah
berpasir biasanya setiap 1 (satu) atau 2 (dua) menit).
5. Menimbang tanah beserta mold (berat setelah pengujian).
9. Gambar 3.G.162 Menimbang sampel + mold
6. Mengeluarkan tanah dari mold dan mengambil tanah untuk pengujian kadar air (2
kontainer).
Gambar 3.G.163 Mengeluarkan sampel tanah
5. Data Hasil Percobaan
a. Berat Mold + tanah = 3541 gram
b. Berat Mold = 1213 gram
c. Berat Sampel Tanah = 3541 – 1213 = 2328 gram
d. Diameter Burret = 0,5 cm
e. Temperatur = 28 ° C
Tabel 3.G.19 hasil perhitungan nilai kadar air sebelum pengujian
Sampel Wcs (gr) Wds (gr) Wc (gr) Ws (gr) Ww (gr)
1 38,35 35,04 9,31 25,73 3,31
10. Tabel 3.G.20 hasil perhitungan nilai kadar air sesudah pengujian
Sampel Wcs (gr) Wds (gr) Wc (gr) Ws (gr) Ww (gr)
1 38,35 35,04 9,31 25,73 3,31
Keterangan:
Wcs = Berat kontainer + tanah basah
Wds = Berat kontainer + tanah kering
Wc = Berat kontainer
Ws = Berat tanah kering
Ww = Berat air
Tabel 3.G.21 beda tinggi pada jenis tanah yang akan diuji
Percobaan Waktu (s) 1 (cm)
H1 (cm) 30 169
H2 (cm) 60 168,5
H3 (cm) 90 168
H4 (cm) 120 167
H5 (cm) 150 166,5
H6 (cm) 180 166
6. Perhitungan
Perhitungan data sebelum pengujian Permeabilitas
a. Luas Penampang Burret (A)
A = ¼ π D2
= ¼ x 3,14 x 0,52
= 1,0350 cm2
11. b. Volume Mold (V)
V = Luas Mold x t
= 70,8463 x 10,12
= 716,9641 cm3
c. Kadar Air (ω)
Ww
ω1 = x 100%
Ws
3,31
= x100 %
25 ,73
= 12,8644 %
d. Berat Volume (γ)
W
γ =
V
2328
=
716 ,9641
= 3,247 gr/cm3
e. Berat Volume Kering (γd)
γd =
1
3,247
=
1 0,1286
= 2,877 gr/cm3
f. Nilai Pori (e)
1 xGs
e = 1
1 0,1286 x 2,3621
= 1
3,247
= 0,8210
g. Derajat Kejenuhan
x Gs x 100%
Sr =
e
(0,1286 x 2,3621 )
= 100 %
0,8210
12. = 36,9995%
Perhitungan data setelah pengujian Permeabilitas
a. Luas Penampang Burret (A)
A = ¼ π D2
= ¼ x 3,14 x 0,52
= 1,0350 cm2
b. Volume Mold (V)
V = Luas Mold x t
= 70,8463 x 10,12
= 716,9641 cm3
c. Kadar Air (ω)
Ww
ω1 = x 100%
Ws
3,31
= x100 %
25 ,73
= 12,8644 %
d. Berat Volume (γ)
W
γ =
V
1966
=
716 ,9641
= 2,7421 gr/cm3
e. Berat Volume Kering (γd)
γd =
1
2,7241
=
1 0,1286
= 2,4297 gr/cm3
f. Nilai Pori (e)
13. 1 xGs
e = 1
1 0,1286 x 2,3621
= 1
2,7241
= 0,9786
g. Derajat Kejenuhan
x Gs x 100%
Sr =
e
(0,1286 x 2,3621 )
= 100 %
0,9786
= 31,0409 %
h. Koefisien rembesan (Kt)
a x L x 2,3 hn 1
Kt = x (log )
A x (tn tn 1 ) hh
3,14 x 10 x 2,3 169
Kt1 = x (log )
1,0350 x (60 30 ) 168 ,5
= 0,0030 x 10-3cm/s2
3,14 x 10 x 2,3 168 ,5
Kt2 = x (log )
1,0350 x (90 60 ) 168
= 0,0030 x 10-3cm/s2
3,14 x 10 x 2,3 168
Kt3 = x (log )
1,0350 x (120 90 ) 167
= 0,0060 x 10-3cm/s2
3,14 x 10 x 2,3 166 ,5
Kt4 = x (log )
1,0350 x (150 120 ) 166
= 0,0030 x 10-3cm/s2
i. Koefisien permeabilitas (Kt)
Suhu 28°C diperoleh faktor koreksi
Viskositas untuk permeabilitas (k20) sebesar 0,8447
Kt1 = 0,8447 x 0,0030 x 10-3
= 0,0025 x 10-3 cm/s2
Kt2 = 0,8447 x 0,0030 x 10-3
= 0,0025 x 10-3 cm/s2
14. Kt3 = 0,8447 x 0,0060 x 10-3
= 0,0051 x 10-3 cm/s2
Kt4 = 0,8447 x 0,0030 x 10-3
= 0,0025 x 10-3 cm/s2
j. Koefisien Permeabilitas rata-rata
( Kt1 Kt2 Kt3 Kt4 )
Kt rata-rata =
4
(0,0025 0,0025 0,0051 0,0025 ) x10 -3
=
4
= 0,0032 x 10 -3 cm/s2
Tabel 3.G.22 Hasil perhitungan
Pembacaan Kt (cm/sec2) Kt’ (cm/sec2)
1 0,0030 x 10-3 0,0025 x 10-3
2 0,0030 x 10-3 0,0025 x 10-3
3 0,0060 x 10-3 0,0051 x 10-3
4 0,0030 x 10-3 0,0025 x 10-3
7. Simpulan dan Saran
1). Simpulan
Dari hasil percobaan dan perhitungan diperoleh :
a. Pengaruh nilai K terhadap rembesan :
Tabel 3.G.23 Pengaruh nilai K
Deskripsi Nilai K
Lolos Air 10-3
Semi Lolos Air 10-3 – 10-4
Kedap Air 10-5
Berdasarkan table diatas, dapat disimpulkan bahwa tanah uji merupakan jenis tanah
pasir kelanau dan perembesan terhadap jenis pasir kelanauan adalah lolos air
dengan nilai K sebesar 10-3.
15. b. Koefisien rembesan masing-masing tanah berbeda sesuai jenisnya seperti yang
dideskripsikan sebagai berikut :
Tabel 3.G.24 Koefisien rembesan tanah
Deskripsi Nilai
Pasir Mengandung Lempung 1.10-2 – 5.10-2
Pasir Halus 5.10-2 – 2.10-3
Pasir Kelanauan 2.10-3 – 5.10-4
Lanau 5.10-4 – 5.10-5
Lempung 5.10-5 – 5.10-9
Besar nilai Kt yang diperoleh adalah sebagai berikut:
o Pembacaan 1 = 0,0030 x 10-3 cm/sec2
o Pembacaan 2 = 0,0030 x 10-3 cm/sec2
o Pembacaan 3 = 0,0060 x 10-3 cm/sec2
o Pembacaan 4 = 0,0030 x 10-3 cm/sec2
Berdasarkan tabel koefisien rembesan dan data hasil perhitungan, dapat
disimpulkan bahwa sampel 1, 2, dan 3 termasuk tanah lanau. Sedangkan sampel 4
termasuk tanah lempung.
c. Besar nilai Kt’ yang diperoleh adalah sebagai berikut:
o Pembacaan 1 = 0,0025 x 10-3 cm/sec2
o Pembacaan 2 = 0,0025 x 10-3 cm/sec2
o Pembacaan 3 = 0,0051 x 10-3 cm/sec2
o Pembacaan 4 = 0,0025 x 10-3 cm/sec2
2). Saran
a. Praktikan berharap agar perarlatan laboratorium yang digumakan untuk percobaan
Uji Pemadatan Tanah Standar agar lebih diperhatikan lagi mutu dan
kelengkapannya. Sehingga diharapakan pada percobaan yang akan datang praktikan
dapat melaksanakan pengujian dengan lebih efektif dan lebih efisien lagi.
b. Praktikan berharap kerapihan dan kebersihan kaboratorium Mekanika Tanah untuk
lebih diperhatikan lagi, agar praktikan dapat merasa lebih nyaman dan lebih kondusif
dalam melaksanakan percobaan.