SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
Teknik Sipil Universitas Lampung



Tugas kuliah
Penyelidikan Tanah
PERMEABELITAS




Ketut swandana(0915011063)
Serli Carlina(0915011131)
Sherli Novita Sari N(0915011023)
12/23/2011
Pendahuluan
Permeabilitas adalah tanah yang dapat menunjukkan kemampuan tanah meloloskan air.
Tanah dengan permeabilitas tinggi dapat menaikkan laju infiltrasi sehingga menurunkan laju
air larian. Pada ilmu tanah, permeabilitas didefenisikan secara kualitatif sebagai pengurangan

gas-gas,cairan-cairan atau penetrasi akar tanaman atau lewat.


Selain itu permeabilitas juga merupakan pengukuran hantaran hidraulik tanah. Hantaran
hidraulik tanah timbul adanya pori kapiler yangsaling bersambungan dengan satu dengan
yang lain. Secara kuantitatif hantaran hidraulik jenuhdapat di artikan sebagai kecepatan
bergeraknya suatu cairan pada media berpori dalam keadaan jenuh.

Dalam hal ini sebagai cairan adalah air dan sebagai media pori adalah tanah. Penetapan
hantaran hidraulik didasarkan pada hukum Darcy. Dalam hukum ini tanah dianggap sebagai
kelompok tabung kapiler halus dan lurus dengan jari-jari yang seragam. Sehingga gerakan
air dalam tabung tersebut di anggap mempunyai kecepatan yang sama.




DEFINISI PERMEABILITAS
   •   Permeabilitas tanah adalah suatu kesatuan yang melipui infiltrasi tanah dan
       bermanfaatsebagai permudahan dalam pengolahan tanah. (Dede rohmat, 2009)
   •   Permeabilitas tanah memiliki lapisan atas dan bawah. Lapisan atas berkisar antara
       lambatsampai agak cepat (0,20 – 9,46 cm jam-1), sedangkan di lapisan bawah
       tergolong agak lambatsampai sedang (1,10 -3,62 cm- jam-1).
   •   Permeabilitas suatu batuan merupakan ukuran kemampuan batuan untuk mengalirkan
       fluida. Permeabilitas merupakan parameter yang penting untuk menentukan kecepatan
       aliran fluida di dalam batuan berpori dan batuan rekah alami. Permeabilitas biasanya
       dinyatakan dalam satuan mD (mili Darcy), dibidang geothermal seringkali dinyatakan
       dalam m2 , dimana 1 Darcy besarnya sama dengan 10-12 m2. Besarnya permeabilitas
       batuan tidak sama kesegala arah (anisotropy), umumnya permeabilitas pada arah
       horizontal jauh lebih besar dari permeabilitas pada arah vertikal (Saptadji, 2002).

  ( N.Suharta dan B. H Prasetyo.2008)
ASTM D6476 - 08


ASTM D6476 - 08 Standard Test Metode Penentuan Permeabilitas Air
Dinamis dari Kain Inflatable Restraint


Signifikansi dan Penggunaan

Untuk hal yang berkaitan dengan penerimaan banyak pengiriman komersial dan kesesuaian
dengan spesifikasi atau standar lainnya, lihat Bagian 13 dari metode pengujian.

Cara uji ini berguna dalam seleksi dan validasi desain permeabel, kain uncoatable digunakan
di tiup bantal menahan diri. Kondisi dinamis dan perbedaan tekanan yang lebih tinggi dari
metode pengujian yang lebih baik dapat mensimulasikan siklus inflasi dan deflasi dari
modul airbag selama penyebaran daripada kondisi kondisi mapan Metode Uji D 737.

5.2.1 Hanya dilapisi, kain permeabel harus digunakan. Gunakan kain dilapisi dapat
menghasilkan hasil yang tidak valid dan berpotensi merusak alat uji.

Dalam batas-batas varians dinyatakan dalam Pasal 12, metode pengujian berguna untuk
validasi desain dan mungkin cocok untuk dipasang pada sebuah spesifikasi material atau
untuk menguji banyak penerimaan pengiriman komersial. Perhatian disarankan pada kain
permeabilitas sangat rendah atau dengan 200 cm 3. ukuran uji panas karena presisi antara-
laboratorium seperti yang disajikan dalam Pasal 12 dapat setinggi 21%.

Cara uji ini dapat digunakan untuk bahan selain kain penahan pengalaman permeabilitas tiup
yang dinamis dalam semburan udara tiba-tiba. Dalam kasus tersebut, aparat fisik atau
algoritma perangkat lunak yang mungkin membutuhkan modifikasi untuk memberikan
kesesuaian untuk digunakan.

Karena selang waktu sekejap untuk pengujian, tekanan terhadap data waktu tunduk pada
anomali pencatatan dan kebisingan elektronik. Data harus secara digital disaring untuk
mendapatkan tekanan yang mendasari kurva halus sebelum analisis data. Perangkat lunak
dalam aparatur mencakup algoritma yang handal baik untuk kurva halus dan untuk
menentukan eksponen permeabilitas udara.

Hal ini melekat dalam desain dan operasi dari peralatan yang komponen utama kunci
kalibrasi dan pengukuran khusus untuk kepala uji individu. Ukuran atau rentang pengukuran
permeabilitas kepala tes ini biasanya dipilih untuk sesuai dengan spesimen kain yang akan
diuji. Presisi metode pengujian ini sangat tergantung pada ukuran kepala uji. Ketepatan data
yang dikumpulkan menggunakan kepala uji harus digunakan untuk memperkirakan
ketepatan data yang dikumpulkan dengan menggunakan uji beda kepala, bahkan pada aparat
yang sama.
1. Cakupan

1,1 metode pengujian ini meliputi prosedur yang digunakan untuk menentukan dalam
kondisi aliran udara yang dinamis permeabilitas tekanan tinggi permeabel, kain dilapisi
biasanya digunakan untuk pengekangan tiup. Untuk penentuan permeabilitas udara kain
menahan diri tiup dalam kondisi tekanan rendah pada aliran udara pada kondisi mapan, lihat
Uji Metode D 737.

1,2 Prosedur dan aparatus selain yang disebutkan dalam metode pengujian dapat digunakan
oleh kesepakatan pembeli dan pemasok dengan deviasi tertentu dari standar yang diakui
dalam laporan.

1.3 The values stated in either SI units or inch-pound units are to be regarded separately as
standard. 1.3 nilai-nilai baik dinyatakan dalam satuan SI atau unit inci-pon harus dianggap
secara terpisah sebagai standar. The values stated in each system are not exact equivalents;
therefore, each system must be used independently of the other. Nilai-nilai yang tercantum
dalam setiap sistem tidak setara yang tepat, karena itu, setiap sistem harus digunakan secara
terpisah dari yang lain.

1,4 Standar ini tidak dimaksudkan untuk mengatasi seluruh masalah keamanan, jika ada,
terkait dengan penggunaannya. Ini adalah tanggung jawab pengguna standar ini untuk
menetapkan keamanan yang tepat dan praktek kesehatan dan menentukan batasan penerapan
peraturan sebelum digunakan.




G. Uji Permeabilitas (Permeability Test)


    1.    Tujuan

          Percobaan ini ditujukan untuk memeriksa kemampuan tanah untuk mengalirkan air,
          khususnya pada tanah berbutir halus.



    2.    Bahan

           a. Tanah terganggu yang lolos saringan No.4 seberat 2,5 kg
Gambar 3.G.150 Tanah tidak asli

     b. Air Bersih secukupnya




                                     Gambar 3.G.151 Air bersih




3.   Peralatan

     a.   Set alat permeability




                            Gambar 3.G.152 Set alat permeability

     b. Batu pori




                                     Gambar 3.G.153 Batu pori

     c. Stopwatch
Gambar 3.G.154 Stopwatch

     d. Kertas saring




                                 Gambar 3.G.155 Kertas Saring



4.   Langkah Kerja

     a. Mencampurkan tanah dengan air sesuai perbandingan kadar air optimum pada
        percobaan pemadatan tanah.




                        Gambar 3.G.156 Mencampurkan tanah dengan air

     b. Memasukkan tanah yang telah dicampur ke dalam plastik selama 24 jam agar airnya
        merata.
     c. Menimbang mold yang akan dipakai dan mengukur diameter dan tinggi mold.
Gambar 3.G.157 Menimbang mold

 d. Mengambil sebagian tanah untuk pengujian kadar air sebelum percobaan.
 e. Melakukan penumbukan tanah setelah 24 jam sebagaimana percobaan pemadatan tanah
    (dibagi 3 bagian, menumbuk masing-masing 25 kali pukulan).




               Gambar 3.G.158 Melakukan Penumbukan pada sampel tanah

 f. Meratakan tanah lalu mengunci dengan kunci pas.




                      Gambar 3.G.159 Meratakan permukaan tanah

g. Menimbang mold beserta tanah (sebelum percobaan).
Gambar 3.G.160 Menimbang mold + sampel tanah

h. Menghubungkan kran air dari permeability meter ke mold.




                         Gambar 3.G.161 Menghubungkan kran air

i. Membuka kran dan membiarkan air mengalir sampai tanah jenuh.




                              Gambar 3.G.162 Membuka kran

j. Untuk mempercepat penjenuhan dibantu dengan Vacuum pump.
k. Setelah tanah jenuh dilakukan pengujian sebagai berikut :
   1. Mengukur burret yang akan di uji sesuai dengan tanah yang akan di uji.
   2. Mencatat tinggi awal (sebelum percobaan ) / h0 pada saat
       t (waktu) = 0.

  3. Membuka kran bersamaan dengan menekan stopwatch.
  4. Mencatat beda tinggi setiap satu menit dengan menekan stopwatch atau sesuai dengan
     jenis tanah lempung dan lanau biasanya setiap 5 ( lima) menit, sedangkan untuk tanah
     berpasir biasanya setiap 1 (satu) atau 2 (dua) menit).
  5. Menimbang tanah beserta mold (berat setelah pengujian).
Gambar 3.G.162 Menimbang sampel + mold

       6. Mengeluarkan tanah dari mold dan mengambil tanah untuk pengujian kadar air (2
          kontainer).




                                Gambar 3.G.163 Mengeluarkan sampel tanah



5.   Data Hasil Percobaan

     a. Berat Mold + tanah = 3541 gram
     b. Berat Mold              = 1213 gram
     c. Berat Sampel Tanah = 3541 – 1213 = 2328 gram
     d. Diameter Burret         = 0,5 cm
     e. Temperatur              = 28 ° C




         Tabel 3.G.19 hasil perhitungan nilai kadar air sebelum pengujian

           Sampel    Wcs (gr)      Wds (gr)    Wc (gr)      Ws (gr)         Ww (gr)

              1        38,35        35,04        9,31        25,73           3,31
Tabel 3.G.20 hasil perhitungan nilai kadar air sesudah pengujian

           Sampel       Wcs (gr)        Wds (gr)      Wc (gr)    Ws (gr)    Ww (gr)

               1         38,35           35,04            9,31   25,73       3,31



         Keterangan:

         Wcs        = Berat kontainer + tanah basah

         Wds        = Berat kontainer + tanah kering

         Wc         = Berat kontainer

         Ws         = Berat tanah kering

         Ww         = Berat air




         Tabel 3.G.21 beda tinggi pada jenis tanah yang akan diuji

            Percobaan        Waktu (s)             1 (cm)

              H1 (cm)              30               169

              H2 (cm)              60              168,5

              H3 (cm)              90               168

              H4 (cm)              120              167

              H5 (cm)              150             166,5

              H6 (cm)              180              166



6.   Perhitungan

     Perhitungan data sebelum pengujian Permeabilitas

     a. Luas Penampang Burret (A)
        A = ¼ π D2

           = ¼ x 3,14 x 0,52

           = 1,0350 cm2
b. Volume Mold (V)
   V = Luas Mold x t
        = 70,8463 x 10,12
        = 716,9641 cm3
c. Kadar Air (ω)
             Ww
   ω1 =         x 100%
             Ws

              3,31
         =          x100 %
             25 ,73

         = 12,8644 %

d. Berat Volume (γ)
             W
   γ     =
             V

               2328
         =
             716 ,9641

         = 3,247 gr/cm3




e. Berat Volume Kering (γd)
   γd    =
             1

              3,247
         =
             1 0,1286

         = 2,877 gr/cm3

f. Nilai Pori (e)
             1      xGs
   e     =                1

             1 0,1286 x 2,3621
         =                       1
                  3,247

         = 0,8210

g. Derajat Kejenuhan
                 x Gs x 100%
   Sr    =
                     e

             (0,1286 x 2,3621 )
         =                      100 %
                  0,8210
= 36,9995%



Perhitungan data setelah pengujian Permeabilitas

a. Luas Penampang Burret (A)
    A     = ¼ π D2

             = ¼ x 3,14 x 0,52

             = 1,0350 cm2




b. Volume Mold (V)
   V = Luas Mold x t
        = 70,8463 x 10,12
        = 716,9641 cm3
c. Kadar Air (ω)
             Ww
   ω1 =         x 100%
             Ws

              3,31
         =          x100 %
             25 ,73

         = 12,8644 %

d. Berat Volume (γ)
             W
   γ     =
             V

               1966
         =
             716 ,9641

         = 2,7421 gr/cm3

e. Berat Volume Kering (γd)
   γd    =
             1

              2,7241
         =
             1 0,1286

         = 2,4297 gr/cm3




f. Nilai Pori (e)
1       xGs
       e     =                 1

                 1 0,1286 x 2,3621
             =                           1
                      2,7241

             = 0,9786

     g. Derajat Kejenuhan
                     x Gs x 100%
       Sr    =
                         e

                 (0,1286 x 2,3621 )
             =                      100 %
                      0,9786

             = 31,0409 %

h. Koefisien rembesan (Kt)
                      a x L x 2,3          hn 1
       Kt        =                  x (log      )
                     A x (tn tn 1 )         hh

                       3,14 x 10 x 2,3         169
       Kt1       =                     x (log        )
                     1,0350 x (60 30 )        168 ,5

                 = 0,0030 x 10-3cm/s2

                       3,14 x 10 x 2,3        168 ,5
       Kt2       =                     x (log        )
                     1,0350 x (90 60 )         168

                 = 0,0030 x 10-3cm/s2

                        3,14 x 10 x 2,3        168
       Kt3       =                      x (log     )
                     1,0350 x (120 90 )        167

                 = 0,0060 x 10-3cm/s2

                        3,14 x 10 x 2,3         166 ,5
       Kt4       =                       x (log        )
                     1,0350 x (150 120 )         166

                 = 0,0030 x 10-3cm/s2

i.     Koefisien permeabilitas (Kt)
       Suhu 28°C diperoleh faktor koreksi

       Viskositas untuk permeabilitas (k20) sebesar 0,8447

       Kt1       = 0,8447 x 0,0030 x 10-3

                 = 0,0025 x 10-3 cm/s2

       Kt2       = 0,8447 x 0,0030 x 10-3

                 = 0,0025 x 10-3 cm/s2
Kt3      = 0,8447 x 0,0060 x 10-3

                     = 0,0051 x 10-3 cm/s2

            Kt4      = 0,8447 x 0,0030 x 10-3

                     = 0,0025 x 10-3 cm/s2

     j.     Koefisien Permeabilitas rata-rata
                             ( Kt1 Kt2         Kt3   Kt4 )
            Kt rata-rata =
                                           4

                                 (0,0025       0,0025     0,0051      0,0025 ) x10 -3
                             =
                                                           4

                             = 0,0032 x 10 -3 cm/s2



            Tabel 3.G.22 Hasil perhitungan

                 Pembacaan            Kt (cm/sec2)                 Kt’ (cm/sec2)

                     1               0,0030 x 10-3                 0,0025 x 10-3

                     2               0,0030 x 10-3                0,0025 x 10-3

                     3               0,0060 x 10-3                 0,0051 x 10-3

                     4               0,0030 x 10-3                 0,0025 x 10-3



7.        Simpulan dan Saran

          1). Simpulan

             Dari hasil percobaan dan perhitungan diperoleh :

            a.    Pengaruh nilai K terhadap rembesan :
                  Tabel 3.G.23 Pengaruh nilai K

                         Deskripsi                      Nilai K

                         Lolos Air                       10-3

                     Semi Lolos Air                  10-3 – 10-4

                         Kedap Air                       10-5



                  Berdasarkan table diatas, dapat disimpulkan bahwa tanah uji merupakan jenis tanah
                  pasir kelanau dan perembesan terhadap jenis pasir kelanauan adalah lolos air
                  dengan nilai K sebesar 10-3.
b.   Koefisien rembesan masing-masing tanah berbeda sesuai jenisnya seperti yang
         dideskripsikan sebagai berikut :
         Tabel 3.G.24 Koefisien rembesan tanah

                        Deskripsi                            Nilai

              Pasir Mengandung Lempung                   1.10-2 – 5.10-2

                       Pasir Halus                       5.10-2 – 2.10-3

                     Pasir Kelanauan                     2.10-3 – 5.10-4

                          Lanau                          5.10-4 – 5.10-5

                        Lempung                          5.10-5 – 5.10-9




         Besar nilai Kt yang diperoleh adalah sebagai berikut:

         o Pembacaan 1 = 0,0030 x 10-3 cm/sec2
         o Pembacaan 2 = 0,0030 x 10-3 cm/sec2
         o Pembacaan 3 = 0,0060 x 10-3 cm/sec2
         o Pembacaan 4 = 0,0030 x 10-3 cm/sec2
         Berdasarkan tabel koefisien rembesan dan data hasil perhitungan, dapat
         disimpulkan bahwa sampel 1, 2, dan 3 termasuk tanah lanau. Sedangkan sampel 4
         termasuk tanah lempung.

    c.   Besar nilai Kt’ yang diperoleh adalah sebagai berikut:
         o Pembacaan 1 = 0,0025 x 10-3 cm/sec2
         o Pembacaan 2 = 0,0025 x 10-3 cm/sec2
         o Pembacaan 3 = 0,0051 x 10-3 cm/sec2
         o Pembacaan 4 = 0,0025 x 10-3 cm/sec2


2). Saran

    a. Praktikan berharap agar perarlatan laboratorium yang digumakan untuk percobaan
       Uji Pemadatan Tanah Standar agar lebih diperhatikan lagi mutu dan
       kelengkapannya. Sehingga diharapakan pada percobaan yang akan datang praktikan
       dapat melaksanakan pengujian dengan lebih efektif dan lebih efisien lagi.
    b. Praktikan berharap kerapihan dan kebersihan kaboratorium Mekanika Tanah untuk
       lebih diperhatikan lagi, agar praktikan dapat merasa lebih nyaman dan lebih kondusif
       dalam melaksanakan percobaan.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.pptT1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.pptIwan Sutriono
 
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libreSni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libreHasanudin H
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahReski Aprilia
 
Laboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut Pasir
Laboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut PasirLaboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut Pasir
Laboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut PasirReski Aprilia
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Angga Nugraha
 
laporan praktikum batas cair
laporan praktikum batas cairlaporan praktikum batas cair
laporan praktikum batas cairVickha Idris
 
Sandcone Test Report (Draft)
Sandcone Test Report (Draft)Sandcone Test Report (Draft)
Sandcone Test Report (Draft)Edi Supriyanto
 
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR LapanganLaboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR LapanganReski Aprilia
 
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksiPraktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksinoussevarenna
 
Sni 03 2828-1992-metoda_pengujian_kepadatan_lapangan_dengan_alat_konus_pasir
Sni 03 2828-1992-metoda_pengujian_kepadatan_lapangan_dengan_alat_konus_pasirSni 03 2828-1992-metoda_pengujian_kepadatan_lapangan_dengan_alat_konus_pasir
Sni 03 2828-1992-metoda_pengujian_kepadatan_lapangan_dengan_alat_konus_pasirSeputar Teknik Sipil
 
Aldo cbr
Aldo cbrAldo cbr
Aldo cbrglo ste
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergIwan Sutriono
 
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahLaboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahReski Aprilia
 

Was ist angesagt? (20)

T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.pptT1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
 
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libreSni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libre
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
 
Laboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut Pasir
Laboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut PasirLaboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut Pasir
Laboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut Pasir
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
 
laporan praktikum batas cair
laporan praktikum batas cairlaporan praktikum batas cair
laporan praktikum batas cair
 
Mekanika tanah
Mekanika tanahMekanika tanah
Mekanika tanah
 
Bab 8 sand cone
Bab 8 sand coneBab 8 sand cone
Bab 8 sand cone
 
Sandcone Test Report (Draft)
Sandcone Test Report (Draft)Sandcone Test Report (Draft)
Sandcone Test Report (Draft)
 
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR LapanganLaboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksiPraktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
 
Sni 03 2828-1992-metoda_pengujian_kepadatan_lapangan_dengan_alat_konus_pasir
Sni 03 2828-1992-metoda_pengujian_kepadatan_lapangan_dengan_alat_konus_pasirSni 03 2828-1992-metoda_pengujian_kepadatan_lapangan_dengan_alat_konus_pasir
Sni 03 2828-1992-metoda_pengujian_kepadatan_lapangan_dengan_alat_konus_pasir
 
CBR Mektan
CBR MektanCBR Mektan
CBR Mektan
 
Aldo cbr
Aldo cbrAldo cbr
Aldo cbr
 
Uji sand-cone
Uji sand-coneUji sand-cone
Uji sand-cone
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
 
Bab 6 pemadatan
Bab 6  pemadatanBab 6  pemadatan
Bab 6 pemadatan
 
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahLaboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
 
Soil study thesis
Soil study thesisSoil study thesis
Soil study thesis
 

Andere mochten auch

model transportasi trip production
model transportasi trip productionmodel transportasi trip production
model transportasi trip productionAyu Fatimah Zahra
 
Laboratorium Uji Tanah - Survey Geoteknik
Laboratorium Uji Tanah - Survey GeoteknikLaboratorium Uji Tanah - Survey Geoteknik
Laboratorium Uji Tanah - Survey GeoteknikReski Aprilia
 
Tipikal pergerakan tanah, pencatatan, investigasi tanah, dan pengujian
Tipikal pergerakan tanah, pencatatan, investigasi tanah, dan pengujianTipikal pergerakan tanah, pencatatan, investigasi tanah, dan pengujian
Tipikal pergerakan tanah, pencatatan, investigasi tanah, dan pengujianHasanuddin University
 
Laporan Praktikum Stasiun Cuaca
Laporan Praktikum Stasiun CuacaLaporan Praktikum Stasiun Cuaca
Laporan Praktikum Stasiun CuacaN Naomi
 
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGANMEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGANHettyk Sari
 
latihan soal sistem transportasi
latihan soal sistem transportasilatihan soal sistem transportasi
latihan soal sistem transportasiAyu Fatimah Zahra
 
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Selphiepuspita
 

Andere mochten auch (20)

Ayu fatimah zahra 18311892
Ayu fatimah zahra 18311892Ayu fatimah zahra 18311892
Ayu fatimah zahra 18311892
 
Presentation1 pits
Presentation1 pitsPresentation1 pits
Presentation1 pits
 
waduk jati luhur
waduk jati luhurwaduk jati luhur
waduk jati luhur
 
Blade Buldozer
Blade BuldozerBlade Buldozer
Blade Buldozer
 
model transportasi trip production
model transportasi trip productionmodel transportasi trip production
model transportasi trip production
 
SUMUR RESAPAN
SUMUR RESAPANSUMUR RESAPAN
SUMUR RESAPAN
 
studi kasus transp. darat
studi kasus transp. daratstudi kasus transp. darat
studi kasus transp. darat
 
Baja struktural
Baja strukturalBaja struktural
Baja struktural
 
Makalah tugas kelompok mkm
Makalah tugas kelompok mkmMakalah tugas kelompok mkm
Makalah tugas kelompok mkm
 
Laboratorium Uji Tanah - Survey Geoteknik
Laboratorium Uji Tanah - Survey GeoteknikLaboratorium Uji Tanah - Survey Geoteknik
Laboratorium Uji Tanah - Survey Geoteknik
 
Hidrologi
HidrologiHidrologi
Hidrologi
 
Alat Berat
Alat BeratAlat Berat
Alat Berat
 
Tipikal pergerakan tanah, pencatatan, investigasi tanah, dan pengujian
Tipikal pergerakan tanah, pencatatan, investigasi tanah, dan pengujianTipikal pergerakan tanah, pencatatan, investigasi tanah, dan pengujian
Tipikal pergerakan tanah, pencatatan, investigasi tanah, dan pengujian
 
Laporan Praktikum Stasiun Cuaca
Laporan Praktikum Stasiun CuacaLaporan Praktikum Stasiun Cuaca
Laporan Praktikum Stasiun Cuaca
 
Kegagalan konstruksi
Kegagalan konstruksiKegagalan konstruksi
Kegagalan konstruksi
 
TEGANGAN
TEGANGANTEGANGAN
TEGANGAN
 
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGANMEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
 
latihan soal sistem transportasi
latihan soal sistem transportasilatihan soal sistem transportasi
latihan soal sistem transportasi
 
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
 
Tugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik JalanTugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik Jalan
 

Ähnlich wie PERMEABILITAS

PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docxPENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docxMuh. Aksal
 
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)jhonyvister
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanM Hayale
 
Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporanUmi Umaroh
 
Tugas mata kuliah mekanika tanah pemadatan
Tugas mata kuliah mekanika tanah pemadatanTugas mata kuliah mekanika tanah pemadatan
Tugas mata kuliah mekanika tanah pemadatanSylvester Saragih
 
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktualLaporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktualfahmiganteng
 
Slide-TSP301-pemadatan-tanah.pdf
Slide-TSP301-pemadatan-tanah.pdfSlide-TSP301-pemadatan-tanah.pdf
Slide-TSP301-pemadatan-tanah.pdfFauziAlantia1
 
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Health Polytechnic of Bandung
 
KADAR AIR DAN BERAT ISI TANAH.docx
KADAR AIR DAN BERAT ISI TANAH.docxKADAR AIR DAN BERAT ISI TANAH.docx
KADAR AIR DAN BERAT ISI TANAH.docxMuh. Aksal
 
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docxPEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docxMuh. Aksal
 
72219130 sondir
72219130 sondir72219130 sondir
72219130 sondirBunz Lynch
 
Prak.mekanika tanah i v1 (1)
Prak.mekanika tanah i v1 (1)Prak.mekanika tanah i v1 (1)
Prak.mekanika tanah i v1 (1)Subandy Civil
 

Ähnlich wie PERMEABILITAS (20)

PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docxPENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
 
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
 
Mektan 2015
Mektan  2015 Mektan  2015
Mektan 2015
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapan
 
12gravimetrik
12gravimetrik12gravimetrik
12gravimetrik
 
Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporan
 
Tugas mata kuliah mekanika tanah pemadatan
Tugas mata kuliah mekanika tanah pemadatanTugas mata kuliah mekanika tanah pemadatan
Tugas mata kuliah mekanika tanah pemadatan
 
metode konsultan pelaksana.pdf
metode konsultan pelaksana.pdfmetode konsultan pelaksana.pdf
metode konsultan pelaksana.pdf
 
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktualLaporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
 
Slide-TSP301-pemadatan-tanah.pdf
Slide-TSP301-pemadatan-tanah.pdfSlide-TSP301-pemadatan-tanah.pdf
Slide-TSP301-pemadatan-tanah.pdf
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
teknologi bahan bangunan
teknologi bahan bangunanteknologi bahan bangunan
teknologi bahan bangunan
 
Bab 5 triaxial
Bab 5 triaxialBab 5 triaxial
Bab 5 triaxial
 
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
 
KADAR AIR DAN BERAT ISI TANAH.docx
KADAR AIR DAN BERAT ISI TANAH.docxKADAR AIR DAN BERAT ISI TANAH.docx
KADAR AIR DAN BERAT ISI TANAH.docx
 
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docxPEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
 
72219130 sondir
72219130 sondir72219130 sondir
72219130 sondir
 
Kompaksi
KompaksiKompaksi
Kompaksi
 
Prak.mekanika tanah i v1 (1)
Prak.mekanika tanah i v1 (1)Prak.mekanika tanah i v1 (1)
Prak.mekanika tanah i v1 (1)
 

Mehr von Ketut Swandana

Mehr von Ketut Swandana (20)

Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
 
Stat d3 6
Stat d3 6Stat d3 6
Stat d3 6
 
Stat d3 5
Stat d3 5Stat d3 5
Stat d3 5
 
Stat d3 4
Stat d3 4Stat d3 4
Stat d3 4
 
Stat d3 3
Stat d3 3Stat d3 3
Stat d3 3
 
Stat d3 2
Stat d3 2Stat d3 2
Stat d3 2
 
Stat d3 1
Stat d3 1Stat d3 1
Stat d3 1
 
Biodata dosen hindu universitas lampung
Biodata dosen hindu universitas lampungBiodata dosen hindu universitas lampung
Biodata dosen hindu universitas lampung
 
Putu ganteng
Putu gantengPutu ganteng
Putu ganteng
 
Mineral dan air
Mineral dan airMineral dan air
Mineral dan air
 
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantationsKelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
 
Analisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radin
Analisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radinAnalisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radin
Analisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radin
 
Garis garis besar program kerja
Garis garis besar program kerjaGaris garis besar program kerja
Garis garis besar program kerja
 
Kalender kegiatan op ukm
Kalender kegiatan op ukmKalender kegiatan op ukm
Kalender kegiatan op ukm
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Pelatihan progja
Pelatihan progjaPelatihan progja
Pelatihan progja
 
Building winning attitude for kmhdi
Building winning attitude for kmhdiBuilding winning attitude for kmhdi
Building winning attitude for kmhdi
 
Pertemuan v
Pertemuan vPertemuan v
Pertemuan v
 
Port designers handbook
Port designers handbookPort designers handbook
Port designers handbook
 
Pasang surut
Pasang surutPasang surut
Pasang surut
 

PERMEABILITAS

  • 1. Teknik Sipil Universitas Lampung Tugas kuliah Penyelidikan Tanah PERMEABELITAS Ketut swandana(0915011063) Serli Carlina(0915011131) Sherli Novita Sari N(0915011023) 12/23/2011
  • 2. Pendahuluan Permeabilitas adalah tanah yang dapat menunjukkan kemampuan tanah meloloskan air. Tanah dengan permeabilitas tinggi dapat menaikkan laju infiltrasi sehingga menurunkan laju air larian. Pada ilmu tanah, permeabilitas didefenisikan secara kualitatif sebagai pengurangan gas-gas,cairan-cairan atau penetrasi akar tanaman atau lewat. Selain itu permeabilitas juga merupakan pengukuran hantaran hidraulik tanah. Hantaran hidraulik tanah timbul adanya pori kapiler yangsaling bersambungan dengan satu dengan yang lain. Secara kuantitatif hantaran hidraulik jenuhdapat di artikan sebagai kecepatan bergeraknya suatu cairan pada media berpori dalam keadaan jenuh. Dalam hal ini sebagai cairan adalah air dan sebagai media pori adalah tanah. Penetapan hantaran hidraulik didasarkan pada hukum Darcy. Dalam hukum ini tanah dianggap sebagai kelompok tabung kapiler halus dan lurus dengan jari-jari yang seragam. Sehingga gerakan air dalam tabung tersebut di anggap mempunyai kecepatan yang sama. DEFINISI PERMEABILITAS • Permeabilitas tanah adalah suatu kesatuan yang melipui infiltrasi tanah dan bermanfaatsebagai permudahan dalam pengolahan tanah. (Dede rohmat, 2009) • Permeabilitas tanah memiliki lapisan atas dan bawah. Lapisan atas berkisar antara lambatsampai agak cepat (0,20 – 9,46 cm jam-1), sedangkan di lapisan bawah tergolong agak lambatsampai sedang (1,10 -3,62 cm- jam-1). • Permeabilitas suatu batuan merupakan ukuran kemampuan batuan untuk mengalirkan fluida. Permeabilitas merupakan parameter yang penting untuk menentukan kecepatan aliran fluida di dalam batuan berpori dan batuan rekah alami. Permeabilitas biasanya dinyatakan dalam satuan mD (mili Darcy), dibidang geothermal seringkali dinyatakan dalam m2 , dimana 1 Darcy besarnya sama dengan 10-12 m2. Besarnya permeabilitas batuan tidak sama kesegala arah (anisotropy), umumnya permeabilitas pada arah horizontal jauh lebih besar dari permeabilitas pada arah vertikal (Saptadji, 2002). ( N.Suharta dan B. H Prasetyo.2008)
  • 3. ASTM D6476 - 08 ASTM D6476 - 08 Standard Test Metode Penentuan Permeabilitas Air Dinamis dari Kain Inflatable Restraint Signifikansi dan Penggunaan Untuk hal yang berkaitan dengan penerimaan banyak pengiriman komersial dan kesesuaian dengan spesifikasi atau standar lainnya, lihat Bagian 13 dari metode pengujian. Cara uji ini berguna dalam seleksi dan validasi desain permeabel, kain uncoatable digunakan di tiup bantal menahan diri. Kondisi dinamis dan perbedaan tekanan yang lebih tinggi dari metode pengujian yang lebih baik dapat mensimulasikan siklus inflasi dan deflasi dari modul airbag selama penyebaran daripada kondisi kondisi mapan Metode Uji D 737. 5.2.1 Hanya dilapisi, kain permeabel harus digunakan. Gunakan kain dilapisi dapat menghasilkan hasil yang tidak valid dan berpotensi merusak alat uji. Dalam batas-batas varians dinyatakan dalam Pasal 12, metode pengujian berguna untuk validasi desain dan mungkin cocok untuk dipasang pada sebuah spesifikasi material atau untuk menguji banyak penerimaan pengiriman komersial. Perhatian disarankan pada kain permeabilitas sangat rendah atau dengan 200 cm 3. ukuran uji panas karena presisi antara- laboratorium seperti yang disajikan dalam Pasal 12 dapat setinggi 21%. Cara uji ini dapat digunakan untuk bahan selain kain penahan pengalaman permeabilitas tiup yang dinamis dalam semburan udara tiba-tiba. Dalam kasus tersebut, aparat fisik atau algoritma perangkat lunak yang mungkin membutuhkan modifikasi untuk memberikan kesesuaian untuk digunakan. Karena selang waktu sekejap untuk pengujian, tekanan terhadap data waktu tunduk pada anomali pencatatan dan kebisingan elektronik. Data harus secara digital disaring untuk mendapatkan tekanan yang mendasari kurva halus sebelum analisis data. Perangkat lunak dalam aparatur mencakup algoritma yang handal baik untuk kurva halus dan untuk menentukan eksponen permeabilitas udara. Hal ini melekat dalam desain dan operasi dari peralatan yang komponen utama kunci kalibrasi dan pengukuran khusus untuk kepala uji individu. Ukuran atau rentang pengukuran permeabilitas kepala tes ini biasanya dipilih untuk sesuai dengan spesimen kain yang akan diuji. Presisi metode pengujian ini sangat tergantung pada ukuran kepala uji. Ketepatan data yang dikumpulkan menggunakan kepala uji harus digunakan untuk memperkirakan ketepatan data yang dikumpulkan dengan menggunakan uji beda kepala, bahkan pada aparat yang sama.
  • 4. 1. Cakupan 1,1 metode pengujian ini meliputi prosedur yang digunakan untuk menentukan dalam kondisi aliran udara yang dinamis permeabilitas tekanan tinggi permeabel, kain dilapisi biasanya digunakan untuk pengekangan tiup. Untuk penentuan permeabilitas udara kain menahan diri tiup dalam kondisi tekanan rendah pada aliran udara pada kondisi mapan, lihat Uji Metode D 737. 1,2 Prosedur dan aparatus selain yang disebutkan dalam metode pengujian dapat digunakan oleh kesepakatan pembeli dan pemasok dengan deviasi tertentu dari standar yang diakui dalam laporan. 1.3 The values stated in either SI units or inch-pound units are to be regarded separately as standard. 1.3 nilai-nilai baik dinyatakan dalam satuan SI atau unit inci-pon harus dianggap secara terpisah sebagai standar. The values stated in each system are not exact equivalents; therefore, each system must be used independently of the other. Nilai-nilai yang tercantum dalam setiap sistem tidak setara yang tepat, karena itu, setiap sistem harus digunakan secara terpisah dari yang lain. 1,4 Standar ini tidak dimaksudkan untuk mengatasi seluruh masalah keamanan, jika ada, terkait dengan penggunaannya. Ini adalah tanggung jawab pengguna standar ini untuk menetapkan keamanan yang tepat dan praktek kesehatan dan menentukan batasan penerapan peraturan sebelum digunakan. G. Uji Permeabilitas (Permeability Test) 1. Tujuan Percobaan ini ditujukan untuk memeriksa kemampuan tanah untuk mengalirkan air, khususnya pada tanah berbutir halus. 2. Bahan a. Tanah terganggu yang lolos saringan No.4 seberat 2,5 kg
  • 5. Gambar 3.G.150 Tanah tidak asli b. Air Bersih secukupnya Gambar 3.G.151 Air bersih 3. Peralatan a. Set alat permeability Gambar 3.G.152 Set alat permeability b. Batu pori Gambar 3.G.153 Batu pori c. Stopwatch
  • 6. Gambar 3.G.154 Stopwatch d. Kertas saring Gambar 3.G.155 Kertas Saring 4. Langkah Kerja a. Mencampurkan tanah dengan air sesuai perbandingan kadar air optimum pada percobaan pemadatan tanah. Gambar 3.G.156 Mencampurkan tanah dengan air b. Memasukkan tanah yang telah dicampur ke dalam plastik selama 24 jam agar airnya merata. c. Menimbang mold yang akan dipakai dan mengukur diameter dan tinggi mold.
  • 7. Gambar 3.G.157 Menimbang mold d. Mengambil sebagian tanah untuk pengujian kadar air sebelum percobaan. e. Melakukan penumbukan tanah setelah 24 jam sebagaimana percobaan pemadatan tanah (dibagi 3 bagian, menumbuk masing-masing 25 kali pukulan). Gambar 3.G.158 Melakukan Penumbukan pada sampel tanah f. Meratakan tanah lalu mengunci dengan kunci pas. Gambar 3.G.159 Meratakan permukaan tanah g. Menimbang mold beserta tanah (sebelum percobaan).
  • 8. Gambar 3.G.160 Menimbang mold + sampel tanah h. Menghubungkan kran air dari permeability meter ke mold. Gambar 3.G.161 Menghubungkan kran air i. Membuka kran dan membiarkan air mengalir sampai tanah jenuh. Gambar 3.G.162 Membuka kran j. Untuk mempercepat penjenuhan dibantu dengan Vacuum pump. k. Setelah tanah jenuh dilakukan pengujian sebagai berikut : 1. Mengukur burret yang akan di uji sesuai dengan tanah yang akan di uji. 2. Mencatat tinggi awal (sebelum percobaan ) / h0 pada saat t (waktu) = 0. 3. Membuka kran bersamaan dengan menekan stopwatch. 4. Mencatat beda tinggi setiap satu menit dengan menekan stopwatch atau sesuai dengan jenis tanah lempung dan lanau biasanya setiap 5 ( lima) menit, sedangkan untuk tanah berpasir biasanya setiap 1 (satu) atau 2 (dua) menit). 5. Menimbang tanah beserta mold (berat setelah pengujian).
  • 9. Gambar 3.G.162 Menimbang sampel + mold 6. Mengeluarkan tanah dari mold dan mengambil tanah untuk pengujian kadar air (2 kontainer). Gambar 3.G.163 Mengeluarkan sampel tanah 5. Data Hasil Percobaan a. Berat Mold + tanah = 3541 gram b. Berat Mold = 1213 gram c. Berat Sampel Tanah = 3541 – 1213 = 2328 gram d. Diameter Burret = 0,5 cm e. Temperatur = 28 ° C Tabel 3.G.19 hasil perhitungan nilai kadar air sebelum pengujian Sampel Wcs (gr) Wds (gr) Wc (gr) Ws (gr) Ww (gr) 1 38,35 35,04 9,31 25,73 3,31
  • 10. Tabel 3.G.20 hasil perhitungan nilai kadar air sesudah pengujian Sampel Wcs (gr) Wds (gr) Wc (gr) Ws (gr) Ww (gr) 1 38,35 35,04 9,31 25,73 3,31 Keterangan: Wcs = Berat kontainer + tanah basah Wds = Berat kontainer + tanah kering Wc = Berat kontainer Ws = Berat tanah kering Ww = Berat air Tabel 3.G.21 beda tinggi pada jenis tanah yang akan diuji Percobaan Waktu (s) 1 (cm) H1 (cm) 30 169 H2 (cm) 60 168,5 H3 (cm) 90 168 H4 (cm) 120 167 H5 (cm) 150 166,5 H6 (cm) 180 166 6. Perhitungan Perhitungan data sebelum pengujian Permeabilitas a. Luas Penampang Burret (A) A = ¼ π D2 = ¼ x 3,14 x 0,52 = 1,0350 cm2
  • 11. b. Volume Mold (V) V = Luas Mold x t = 70,8463 x 10,12 = 716,9641 cm3 c. Kadar Air (ω) Ww ω1 = x 100% Ws 3,31 = x100 % 25 ,73 = 12,8644 % d. Berat Volume (γ) W γ = V 2328 = 716 ,9641 = 3,247 gr/cm3 e. Berat Volume Kering (γd) γd = 1 3,247 = 1 0,1286 = 2,877 gr/cm3 f. Nilai Pori (e) 1 xGs e = 1 1 0,1286 x 2,3621 = 1 3,247 = 0,8210 g. Derajat Kejenuhan x Gs x 100% Sr = e (0,1286 x 2,3621 ) = 100 % 0,8210
  • 12. = 36,9995% Perhitungan data setelah pengujian Permeabilitas a. Luas Penampang Burret (A) A = ¼ π D2 = ¼ x 3,14 x 0,52 = 1,0350 cm2 b. Volume Mold (V) V = Luas Mold x t = 70,8463 x 10,12 = 716,9641 cm3 c. Kadar Air (ω) Ww ω1 = x 100% Ws 3,31 = x100 % 25 ,73 = 12,8644 % d. Berat Volume (γ) W γ = V 1966 = 716 ,9641 = 2,7421 gr/cm3 e. Berat Volume Kering (γd) γd = 1 2,7241 = 1 0,1286 = 2,4297 gr/cm3 f. Nilai Pori (e)
  • 13. 1 xGs e = 1 1 0,1286 x 2,3621 = 1 2,7241 = 0,9786 g. Derajat Kejenuhan x Gs x 100% Sr = e (0,1286 x 2,3621 ) = 100 % 0,9786 = 31,0409 % h. Koefisien rembesan (Kt) a x L x 2,3 hn 1 Kt = x (log ) A x (tn tn 1 ) hh 3,14 x 10 x 2,3 169 Kt1 = x (log ) 1,0350 x (60 30 ) 168 ,5 = 0,0030 x 10-3cm/s2 3,14 x 10 x 2,3 168 ,5 Kt2 = x (log ) 1,0350 x (90 60 ) 168 = 0,0030 x 10-3cm/s2 3,14 x 10 x 2,3 168 Kt3 = x (log ) 1,0350 x (120 90 ) 167 = 0,0060 x 10-3cm/s2 3,14 x 10 x 2,3 166 ,5 Kt4 = x (log ) 1,0350 x (150 120 ) 166 = 0,0030 x 10-3cm/s2 i. Koefisien permeabilitas (Kt) Suhu 28°C diperoleh faktor koreksi Viskositas untuk permeabilitas (k20) sebesar 0,8447 Kt1 = 0,8447 x 0,0030 x 10-3 = 0,0025 x 10-3 cm/s2 Kt2 = 0,8447 x 0,0030 x 10-3 = 0,0025 x 10-3 cm/s2
  • 14. Kt3 = 0,8447 x 0,0060 x 10-3 = 0,0051 x 10-3 cm/s2 Kt4 = 0,8447 x 0,0030 x 10-3 = 0,0025 x 10-3 cm/s2 j. Koefisien Permeabilitas rata-rata ( Kt1 Kt2 Kt3 Kt4 ) Kt rata-rata = 4 (0,0025 0,0025 0,0051 0,0025 ) x10 -3 = 4 = 0,0032 x 10 -3 cm/s2 Tabel 3.G.22 Hasil perhitungan Pembacaan Kt (cm/sec2) Kt’ (cm/sec2) 1 0,0030 x 10-3 0,0025 x 10-3 2 0,0030 x 10-3 0,0025 x 10-3 3 0,0060 x 10-3 0,0051 x 10-3 4 0,0030 x 10-3 0,0025 x 10-3 7. Simpulan dan Saran 1). Simpulan Dari hasil percobaan dan perhitungan diperoleh : a. Pengaruh nilai K terhadap rembesan : Tabel 3.G.23 Pengaruh nilai K Deskripsi Nilai K Lolos Air 10-3 Semi Lolos Air 10-3 – 10-4 Kedap Air 10-5 Berdasarkan table diatas, dapat disimpulkan bahwa tanah uji merupakan jenis tanah pasir kelanau dan perembesan terhadap jenis pasir kelanauan adalah lolos air dengan nilai K sebesar 10-3.
  • 15. b. Koefisien rembesan masing-masing tanah berbeda sesuai jenisnya seperti yang dideskripsikan sebagai berikut : Tabel 3.G.24 Koefisien rembesan tanah Deskripsi Nilai Pasir Mengandung Lempung 1.10-2 – 5.10-2 Pasir Halus 5.10-2 – 2.10-3 Pasir Kelanauan 2.10-3 – 5.10-4 Lanau 5.10-4 – 5.10-5 Lempung 5.10-5 – 5.10-9 Besar nilai Kt yang diperoleh adalah sebagai berikut: o Pembacaan 1 = 0,0030 x 10-3 cm/sec2 o Pembacaan 2 = 0,0030 x 10-3 cm/sec2 o Pembacaan 3 = 0,0060 x 10-3 cm/sec2 o Pembacaan 4 = 0,0030 x 10-3 cm/sec2 Berdasarkan tabel koefisien rembesan dan data hasil perhitungan, dapat disimpulkan bahwa sampel 1, 2, dan 3 termasuk tanah lanau. Sedangkan sampel 4 termasuk tanah lempung. c. Besar nilai Kt’ yang diperoleh adalah sebagai berikut: o Pembacaan 1 = 0,0025 x 10-3 cm/sec2 o Pembacaan 2 = 0,0025 x 10-3 cm/sec2 o Pembacaan 3 = 0,0051 x 10-3 cm/sec2 o Pembacaan 4 = 0,0025 x 10-3 cm/sec2 2). Saran a. Praktikan berharap agar perarlatan laboratorium yang digumakan untuk percobaan Uji Pemadatan Tanah Standar agar lebih diperhatikan lagi mutu dan kelengkapannya. Sehingga diharapakan pada percobaan yang akan datang praktikan dapat melaksanakan pengujian dengan lebih efektif dan lebih efisien lagi. b. Praktikan berharap kerapihan dan kebersihan kaboratorium Mekanika Tanah untuk lebih diperhatikan lagi, agar praktikan dapat merasa lebih nyaman dan lebih kondusif dalam melaksanakan percobaan.