Dokumen tersebut membahas tentang nilai sosial dan peranannya dalam masyarakat. Nilai sosial merupakan pedoman hidup bagi anggota masyarakat yang diwariskan secara turun temurun dan membentuk identitas budaya suatu masyarakat. Nilai sosial berperan mengatur tingkah laku masyarakat dan menciptakan ketenteraman untuk mencapai tujuan bersama.
2. Introduction
• Social Value Indonesia adalah jaringan
individual ataupun organisasi yang
memiliki ketertarikan yang tinggi dalam
memberikan dampak sosial bagi
masyarakat melalui penerapan prinsip
nilai sosial.
4. Apa itu Social Value (Nilai Sosial)?
• Social Value (Nilai sosial) adalah berbagai
prinsip, anggapan, maupun keyakinan yang
berlaku dalam suatu masyarakat.
• Nilai ini menjadi pedoman hidup bagi anggota
masyarakat dan dianggap baik dan benar serta
wajib dipatuhi.
• Nilai sosial bisa jadi tidak berbentuk tulisan,
melainkan berbentuk lisan serta diketahui dan
disepakati bersama oleh setiap anggota
masyarakat.
• Pewarisan nilai sosial dilakukan oleh generasi
lama ke generasi baru secara turun-temurun.
5. Social Value ...
• Dalam suatu masyarakat, nilai sosial dapat sangat
beragam dan selalu berubah mengikuti perkembangan
dalam masyarakat itu sendiri.
• Nilai sosial diperlukan untuk mengatur hubungan
antaranggota masyarakat.[1] dimana masyarakat akan
berperilaku sesuai dengan norma sosial yang berlaku
dan menentukan apa yang benar dan penting
berdasarkan nilai sosialnya.[2]
• Perwujudan nilai-nilai sosial dalam kehidupan sehari-
hari akan membentuk pandangan hidup
dan identitas budaya yang menjadi pembeda bagi
suatu masyarakat tertentu dengan masyarakat yang
lain.
6. Ciri-ciri Nilai Sosial
Secara umum, nilai sosial memiliki ciri-ciri berikut:[5]
• Terbentuk melalui interaksi sosial antarmanusia secara terus
menerus.
• Diwariskan melalui proses belajar dalam
bentuk sosialisasi, akulturasi, dan penyebaran kebudayaan.
• Aturan atau tolok ukur ditetapkan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan sosial.
• Nilai yang terkandung bersifat berbeda-beda pada tiap
masyarakat dengan kebudayaan dan peradaban yang
berbeda.
• Memberikan pengaruh dengan tingkatan yang berbeda-beda
bagi tindakan manusia.
• Memberi dampak positif dan dampak negatif terhadap
perkembangan kepribadian individu yang berperan sebagai
anggota masyarakat.
7. Tolok ukur Nilai Sosial
• Dalam suatu masyarakat, nilai sosial diukur
melalui penghargaan yang diberikan terhadap
pemanfaatan nilai tersebut. Tolok ukur ini selalu
bersifat sementara dan mengikuti perkembangan
masyarakat. Sifat tetap pada suatu tolok ukur
hanya dapat dicapai apabila sebagian besar atau
seluruh anggota masyarakat menerima dan
memberikan penghargaan terhadap suatu nilai.[6]
• Nilai sosial juga dapat diukur melalui gaya
hidup masyarakat. Perubahan pada gaya hidup
berarti adanya perubahan terhadap nilai sosial
pada masyarakat. Gaya hidup ini berubah
mengikuti perkembangan zaman dan
perkembangan teknologi.[7]
8. Tolok ukur Nilai Sosial ...
• Nilai sosial menjadi terbatas apabila individu di
dalam suatu kelompok sosial tidak
mengadakan interaksi sosial dengan individu
lainnya.
• Kondisi ini dapat terjadi karena kehilangan kontak
dan komunikasi akibat keterbatasan material atau
pembatasan jarak antar individu yang
menyebabkan keterasingan sosial.
• Individu yang merasa terasing dapat memiliki
pemikiran untuk menyampaikan keinginan dan
pendapatnya atau membatasi dirinya dari
komunikasi dengan orang lain.[8]
9. Terbentuknya Nilai Sosial
• Nilai-nilai sosial merupakan sesuatu yang nyata dalam
tindakan manusia.[9] Tindakan individu lebih diatur oleh
nilai budaya dibandingkan dengan nilai sosial.[10]
• Pembentukan nilai sosial di dalam masyarakat terjadi
di dalam individu-individu secara bersama dalam
waktu yang lama.[11] Suatu nilai hanya akan menjadi
nilai sosial jika masyarakat menjadikan nilai tersebut
sebagai sebuah kebutuhan hidup.[12]
• Nilai sosial dapat dibentuk melalui kebijakan
publik dengan
memanfaatkan pendidikan, kepemimpinan,
dan hubungan antarmasyarakat. Pembentukan nilai
sosial yang baru akan terjadi dengan cepat jika
terjadi perubahan sosial secara menyeluruh di dalam
masyarakat.[13]
10. • Berdasarkan sifatnya
• Berdasarkan tingkat kepentingannya
• Berdasarkan tingkat keberadaannya
• Berdasarkan cirinya
Jenis-Jenis Nilai Sosial
11. Berdasarkan sifatnya
Berdasarkan sifanya, nilai sosial dibedakan
menjadi:[14]
a. Nilai kepribadian, yaitu nilai yang membentuk
kepribadian seseorang dan berasal dari
dirinya sendiri.
b. Nilai kebendaan, yaitu nilai yang diukur dari
pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari
dengan memanfaatkan usaha manusia.
c. Nilai biologis, yaitu nilai yang berkaitan
dengan kesehatan dan sifat biologis manusia.
12. Berdasarkan sifatnya ...
d. Nilai kepatuhan hukum, yaitu nilai yang berkaitan
dengan undang-undang atau peraturan negara yang
menjadi pedoman tentang hak dan kewajiban bagi
setiap warga negara
e. Nilai pengetahuan, yaitu nilai yang mengutamakan
konsep keilmuan sebagai cara untuk mencari
kebenaran.
f. Nilai agama, yaitu nilai yang berkaitan dengan ajaran
agama yang dianut oleh anggota masyarakat yang
menjadi pedoman dalam bersikap, berperilaku,
mematuhi perintah, dan menjauhi larangan.
g. Nilai keindahan, yaitu nilai yang berkaitan dengan
kebutuhan keindahan sebagai bagian dari
kebudayaan.
13. Berdasarkan tingkat kepentingannya
• Bagi setiap manusia, makanan dan minuman memiliki
nilai material. Keduanya berguna bagi unsur fisik
manusia.
• Berdasarkan tingkat kepentingannya, nilai sosial dapat
dibagi menjadi:[15]
1. Nilai material, nilai ini adalah segala sesuatu yang
dapat berguna bagi unsur fisik manusia.
Contohnya, makanan, air, serta pakaian. Nilai
material relatif lebih mudah diukur dengan
menggunakan alat ukur. Contohnya mengukur isi
dengan satuan liter.
2. Nilai vital, nilai ini adalah segala sesuatu yang
dapat berguna bagi manusia untuk melakukan
kegiatan dan aktivitas. Contohnya, buku serta alat
tulis bagi pelajar atau mahasiswa, kalkulator bagi
auditor, dan motor bagi tukang ojek motor.
14. Berdasarkan tingkat kepentingannya ...
3. Nilai kerohanian, nilai ini adalah segala sesuatu
yang berguna bagi batin (rohani) manusia. Nilai
kerohanian antara lain sebagai berikut.
– Nilai kebenaran yang bersumber dari akal manusia.
– Nilai keindahan yang bersumber pada rasa
keindahan (estetis). Contohnya, lagu, lukisan, dan
ukiran atau karya-karya seni lainnya.
– Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada
kodrat manusia, seperti kehendak dan kemauan.
Contohnya menolong orang yang terkena musibah.
15. Berdasarkan tingkat keberadaannya
• Berdasarakan tingkat keberadaannya, nilai
sosial dapat dibagi menjadi nilai yang mandiri
dan nilai yang tidak mandiri.
Nilai yang mandiri, merupakan suatu nilai
yang telah ada sejak manusia ada dan
memiliki sifat khusus.
Sedangkan nilai yang tidak mandiri
merupakan nilai yang diperoleh manusia
karena ada pihak lain yang membantu
mendapatkannya.[16]
16. Berdasarkan cirinya
• Berdasarkan cirinya, nilai sosial dibedakan menjadi:[17]
Nilai yang membudaya, yaitu nilai yang dapat
menimbulkan tindakan melalui proses berpikir yang
lama. Nilai ini telah menjadi bagian dari
kepribadian bawah sadar.
Nilai dominan, yaitu nilai yang memiliki kedudukan
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai-nilai yang
lainnya. Suatu nilai dianggap sebagai nilai dominan
jika penganut nilai sangat banyak, dianut dalam
waktu yang lama, serta dipertahankan dan
dijunjung tinggi oleh tokoh masyarakat.
17. • Peran utama dari nilai sosial adalah mengatur
tingkah laku anggota masyarakat sesuai dengan
aturan yang berlaku sehingga timbul
ketenteraman.
• Pencapaian tujuan bersama dalam masyarakat
menjadi mudah dengan adanya ketenteraman.
• Dalam prosesnya, nilai sosial berperan sebagai
pedoman berperilaku, pengendalian sosial, dan
pelindung sosial. Sebagai pedoman berperilaku,
nilai sosial berfungsi mengarahkan individu agar
memiliki perilaku yang seusai dengan harapan
masyarakat.
Peranan Nilai Sosial
18. • Nilai sosial kemudian memberikan batasan-batasan
tingkah laku pada manusia dengan
pemberian sanksi atau perasaan bersalah. Adanya
rasa aman yang timbul melalui penerapan nilai sosial
kemudian menjadi pelindung bagi manusia dalam
melakukan tindakan apapun tanpa adanya rasa
takut.[18]
• Nilai sosial juga dapat membentuk kelas
sosial dalam stratifikasi sosial. Selain itu, nilai sosial
juga dapat membentuk rasa persaudaraan, kerja
sama, dan perilaku yang baik dalam masyarakat.[19]
• Keseimbangan antara nilai sosial dan norma sosial
dengan interaksi sosial juga akan membentuk proses
akomodasi antarindividu atau antarkelompok sosial.[20]
Peranan ...
21. • Referensi[sunting | sunting sumber]
• ^ Suhardi dan Sunarti, S. (2009). Sosiologi 1: Untuk SMA/MA Kelas X Program IPS (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
hlm. 43. ISBN 978-979-068-208-5.
• ^ Budiati, Atik Catur (2009). Sosiologi Kontekstual: Untuk SMA & MA Kelas X (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 29. ISBN 978-
979-068-219-1.
• ^ Widianti, Wida (2009). Sosiologi 1: untuk SMA dan MA Kelas X (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 25. ISBN 978-979-068-745-5.
• ^ Sukardi, J.S., dan Rohman, A. (2009). Sosiologi: Kelas X untuk SMA / MA (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 39. ISBN 978-979-
068-747-9.
• ^ Waluya, Bagja (2009). Sosiologi 1 : Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah (PDF). Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 28. ISBN 978-979-068-738-7.
• ^ Ruswanto (2009). Sosiologi: SMA / MA Kelas X (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 34. ISBN 978-979-068-746-2.
• ^ Indraddin dan Irwan 2016, hlm. 74.
• ^ Soyomukti 2014, hlm. 325.
• ^ Wirawan 2015, hlm. 194.
• ^ Wirawan 2015, hlm. 186.
• ^ Indraddin dan Irwan 2016, hlm. 93.
• ^ Indraddin dan Irwan 2016, hlm. 94.
• ^ Sudrajat, dkk. (2017). Meneguhkan Ilmu-Ilmu Sosial Keindonesiaan (PDF). Yogyakarta: Fakultas Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta. hlm. 187–188. ISBN 978-602-
60578-2-2.
• ^ Risdi 2019, hlm. 48-49.
• ^ Maryati, Kun,. Sosiologi : Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk SMA/MA. 1, [Schülerband] Kelas X. Suryawati, Juju, (edisi ke-Kurikulum 2013, Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah). Jakarta. ISBN 978-602-254-133-2. OCLC 958874384., hlm. 74: Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur fisik
manusia. Contohnya, makanan, air, dan pakaian. Nilai material relatif lebih mudah diukur dengan alat ukur.
• ^ Risdi 2019, hlm. 51.
• ^ Risdi 2019, hlm. 49-50.
• ^ Elisanti dan Rostini, T. (2009). Sosiologi 1: untuk SMA / MA Kelas X (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 39. ISBN 978-979-068-
744-8.
• ^ Sudarmi, S., dan Indriyanto, W. (2009). Sosiologi 1: Untuk Kelas X SMA dan MA (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
hlm. 25. ISBN 978-979-068-209-2.
• ^ Soyomukti 2014, hlm. 343.
• ^ Prihatminingtyas, Budi (2019). Etika Bisnis: Suatu Pendekatan dan Aplikasinya Terhadap Stakeholders (PDF). Malang: CV. IRDH. hlm. 28.
•