3. • Setiap aktivitas Logistik memiliki performance
tertentu yg harus dicapai, yaitu: Keseimbangan
antara kualitas yang diterima pelanggan dengan
biaya yang dikeluarkan.
Performansi Manajemen Logistik . . .
6. 3. Produktivitas
• Tolak ukur performansi produktivitas umumnya digunakan
untuk mengukur performansi perusahaan secara keseluruhan.
• Produktivitas adalah rasio antara output (barang/jasa yang
dihasilkan) dengan intput (sumberdaya yang digunakan).
• Pengukuran akan mengalami kesulitan jika output dan input
sulit diidentifikasi, sering berubah, atau sulit diukur.
• Ukuran Produktivitas:
Kategori Pengukuran Performansi
Manajemen Logistik …
9. Pengukuran Performansi Manajemen
Logistik
• Mengukur keberhasilan perusahaan (yang
paling sering digunakan) adalah dengan
ukuran-ukuran finansial, seperti yang tlh
diuraikan sebelumnya.
• Selain itu, secara komprehensif dapat juga
menggunakan Balanced Scorecard, dengan
empat perspektif pengukuran, yaitu :
keuangan, pelanggan, proses bisnis internal,
serta learning and growth.
(dengan Balanced Scorecard)
Info tambahan:
10. Tahapan & Langkah Pengukuran
1. Lakukan penyusunan Strategy Map.
2. Terjemahkan Strategy Map menjadi KPI (Key
Performance Indicator), lalu tetapkan :
• KPI di tingkat top management dan corporate.
• KPI di tingkat unit bisnis.
• KPI di tingkat individual.
3. Disain KPI untuk system manajemen logistik:
– KPI Perspektif pelanggan untuk logistik.
– KPI perspektif keuangan untuk logistik.
– KPI perspektif internal business process untuk logistik.
– KPI perspektif learning and growth untuk logistik.
(dengan Balanced Scorecard)
Info tambahan:
11. 4. Membangun Performance Indicators untuk
system manajemen logistik.
– Store and warehouse performance indicators.
– Material planning and inventory management
indicators.
– Purchasing performance indicators.
– Customer response performance indicators.
5. Lakukan penyusunan manual KPI manajemen
logistik, sebagai implementasi Balanced
Scorecards.