Dokumen tersebut membahas berbagai jenis manfaat yang perlu dipertimbangkan dalam analisis biaya-manfaat (cost-benefit analysis) seperti manfaat langsung, tidak langsung, tidak terukur, dan kompetitif. Selain itu, dibahas pula berbagai rasio profitabilitas seperti marjin laba kotor, marjin laba bersih, return on sales, return on equity, return on investment, return on capital employed, dan earning per share beserta contoh perhitungannya. Terakhir
2. Jenis-Jenis MANFAAT dalam
Cost Benefit Analysis
Jenis-jenis Manfaat (Benefits) yang perlu
dipertimbangkan dalam CBA, antara lain:
• Manfaat langsung (Direct Benefits)
• Manfaat tidak langsung (Indirect Benefits)
• Manfaat tidak teraba (Intangible Benefits)
• Manfaat kompetitif (Competitive Benefits)
3. MANFAAT dalam
Cost Benefit Analysis ...
• Manfaat langsung ; misalnya peningkatan
pendapatan atau penjualan dari produk baru
yang diproduksi.
• Manfaat tidak langsung, seperti meningkatnya
minat pelanggan pada bisnis atau brand.
• Manfaat tidak teraba, misalnya meningkatnya
moral karyawan karena perusahaan semakin
maju
• Manfaat kompetitif, merupakan manfaat yang
mempengaruhi daya saing, misalnya dengan
menjadi inisiator pertama dalam industri atau
menduduki peringkat tiga teratas (top 3) sebagai
perusahaan terbaik.
4. • Rasio Profitabilitas atau Profitability Ratio adalah
perbandingan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) dari
pendapatan (earning) terkait dengan penjualan, aset,
dan ekuitas berdasarkan dasar pengukuran tertentu.
• Beberapa jenis rasio profitabilitas, a.l:
1. Gross Profit Margin (GPM),
2. Net Profit Margin (NPM),
3. Return on Sales Ratio (ROS),
4. Rasio Pengembalian Ekuitas (Return on Equity
Ratio - ROE),
5. Return of Investment (ROI),
6. Return on Capital Employed (ROCE),
7. Earning Per Share (EPS).
Profitabilitas Ratio ...
5. .
• Rumus Margin Laba Kotor :
Gross Profit Margin =
(laba kotor/ total pendapatan) x 100%
• Semakin besar gross profit margin,
bearti semakin baik (efisien) kegiatan operasional
perusahaan. Ini menunjukkan bahwa harga
pokok penjualan lebih rendah daripada penjualan
(sales)
• Rasio ini berguna untuk audit operasional.
1. Gross Profit Margin (GPM)
6. Perhitungan Gross Profit Margin
• Laba kotor perusahaan PT Megah Sejahtera:
Rp48.000.000
• Total pendapatan perusahaan: Rp55.000.000
• Maka Gross Profit Margin perusahaan PT Megah
Sejahtera adalah sebagai berikut :
Gross Profit Margin =
(Laba Kotor : Total Pendapatan) x 100%
= (48.000.000 : 55.000.000) x 100%
= 87%
7. .
2. Net Profit Margin (NPM)
• Net profit margin atau margin laba bersih
merupakan rasio profitabilitas untuk menilai
persentase laba bersih yang didapat setelah
dikurangi pajak terhadap pendapatan yang
diperoleh dari penjualan.
• Semakin tinggi net profit margin, bearti semakin
baik operasi suatu perusahaan.
8. • Pendapatan Penjualan Bersih (Net Sales) =
Rp27.063.310.000.000.
• Laba Bersih setelah Pajak (Net Profit after Tax) =
Rp2.064.650.000.000.
• Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin) : ??
Margin Laba Bersih = Laba Bersih setelah Pajak
: Pendapatan Penjualan bersih
= Rp2.064.650.000.000 :
Rp27.063.310.000.000
= 7,63%
Perhitungan Net Profit Margin
9. .
• Return on Sales (ROS) adalah merupakan rasio
profitabilitas yang menampilkan tingkat keuntungan
perusahaan setelah pembayaran biaya-biaya variabel
produksi (seperti upah pekerja, bahan baku, dan lain-
lain) sebelum dikurangi pajak dan bunga.
• Rasio ini menunjukkan tingkat keuntungan yang
diperoleh dari setiap rupiah penjualan yang juga
disebut margin operasional (operating margin) atau
Margin pendapatan operasional (operating income
margin).
• Rumus:
3. Return on Sales Ratio (Rasio Pengembalian Penjualan)
10. • PT MSejahtera menghasilkan Laba sebelum Pajak dan
Bunga sebesar Rp100 juta sedangkan Penjualan adalah
sebesar Rp1,5 miliar.
• Berapakah Return on Sales atau tingkat pengembalian
Penjualan PT MSejahtera?
ROS = (Laba sebelum Pajak dan Bunga : Penjualan) x
100%
ROS = (Rp.100.000.000 : Rp. 1.500.000.000) x 100%
ROS = 6,7%
Perhitungan Return on Sales Ratio - ROS
11. 4. Rasio Pengembalian Ekuitas
(Return on Equity Ratio - ROE)
• Return on Equity Ratio (ROE) merupakan rasio
profitabilitas untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dari investasi pemegang
saham perusahaan tersebut, yang dinyatakan dalam
persentase.
• ROE dihitung dari penghasilan (income) perusahaan
terhadap modal yang diinvestasikan oleh para pemilik
perusahaan (pemegang saham biasa dan pemegang
saham preferen).
• Return on equity menunjukkan seberapa berhasil
perusahaan mengelola modalnya (net worth), sehingga
tingkat keuntungan diukur dari investasi pemilik modal
atau pemegang saham perusahaan. ROE adalah
rentabilitas modal sendiri (atau rentabilitas usaha).
• Rumus ROE :
12. • Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan
per tanggal 31 Desember 2017, PT MSejahtera
yang bergerak di sektor konstruksi memiliki laba
bersih setelah pajak sebesar Rp500 juta, total
ekuitas para pemegang saham adalah sebanyak
Rp800 juta.
• Berapakah rasio pengembalian ekuitas atau
Return of Equity (ROE) PT MSejahtera?
ROE = Laba bersih setelah Pajak : Ekuitas
Pemegang Saham
= Rp500.000.000 : Rp800.000.000 x 100%
= 62,5%
Perhitungan Return on Equity Ratio - ROE
13. .
• Return on investment merupakan rasio
profitabilitas yang dihitung dari laba bersih setelah
dikurangi pajak terhadap total aktiva.
• ROI berguna untuk mengukur kemampuan
perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan
keuntungan terhadap jumlah aktiva secara
keseluruhan yang tersedia pada perusahaan.
• Rumusnya:
• Semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik kondisi
suatu perusahaan.
5. Return of Investment (ROI)
14. • Rumus ROI:
• Contoh:
Anda mengeluarkan dana untuk berinvestasi dalam bisnis
sebesar Rp 20.000.000 yang kemudian diketahui
menghasilkan penjualan sebesar Rp 30.000.000.
Tingkat ROI adalah 50% yang artinya ROI bernilai
positif. ROI yang bernilai positif menandakan bahwa
total biaya investasi dapat dikembalikan.
15. .
• Return on Capital Employed (ROCE) merupakan
rasio profitabilitas yang mengukur keuntungan
perusahaan dari modal yang dipakai dalam
bentuk persentase (%).
• Modal yang dimaksud adalah ekuitas suatu
perusahaan ditambah kewajiban tidak lancar
atau total aset dikurangi kewajiban lancar.
• Rumusnya:
6. Return on Capital Employed (ROCE)
(Pengembalian Modal yang Digunakan)
16. 7. Earning Per Share (EPS)
• Earning per share merupakan rasio profitabilitas
yang menilai tingkat kemampuan per lembar
saham dalam menghasilkan laba untuk
perusahaan.
• Manajemen perusahaan, pemegang saham biasa
dan calon pemegang saham sangat
memperhatikan earning per share karena
menjadi indikator keberhasilan perusahaan.
• Rumus EPS:
17. • Perusahaan Setia Sejatera mempunyai saham
yang beredar sebanyak 1 juta lembar pada tahun
2017, Laba bersih setelah pajak adalah Rp1 miliar.
• Perusahaan kemudian memutuskan untuk
membagikan 10% dividen atau sekitar Rp100 juta
kepada pemegang sahamnya.
• Berapakah Earning Per Share (EPS) atau Laba
per lembar sahamnya ?
Laba per Saham (EPS) = (Laba Bersih setelah
Pajak – Dividen) : Jumlah Saham yang Beredar
EPS = (1.000.000.000 – Rp100.000.000) : 1.000.000
EPS = 900.000.000 : 1.000.000
Laba per Saham (EPS) = Rp.900,-
Perhitungan Earning Per Share (EPS)
20. Apa itu Analisis Sensitivitas?
• Analisis sensitivitas (juga disebut sebagai
what-if analysis) adalah alat matematis yang
digunakan dalam pemodelan ilmiah dan
keuangan untuk mempelajari bagaimana
ketidakpastian dalam suatu model
memengaruhi ketidakpastian keseluruhan
model itu.
• Ini adalah cara untuk menentukan nilai yang
berbeda bagi variabel independen yang dapat
dilakukan untuk mempengaruhi variabel
dependen tertentu, dengan serangkaian asumsi
tertentu.
21. Analisis Sensitivitas ...
• Analisis sensitivitas dapat digunakan ketika ada
batasan yang bergantung pada variabel input dan
ketika ingin menjawab pertanyaan, seperti:
Apakah hasil penelitian akan berubah jika kita
menggunakan asumsi lain?
Seberapa yakin kita dengan asumsi ini?
• Analisis sensitivitas juga dapat digunakan untuk
mempelajari bagaimana perubahan tertentu akan
mempengaruhi variabel lain. Misalnya, jika kita ingin
mengetahui apakah perubahan tingkat bunga akan
mempengaruhi harga obligasi jika tingkat bunga
meningkat sebesar 2%.
• Kita dapat mengubahnya menjadi pernyataan :
“Bagaimana jika .....” atau
“Apa yang terjadi dengan biaya obligasi jika
tingkat bunga naik 2%?”
23. .
• Dalam metode langsung, ganti angka yang
berbeda menjadi asumsi dalam model.
Misalnya, asumsi pertumbuhan pendapatan
adalah 20% dari tahun ke tahun, maka
rumus pendapatannya adalah:
(Pendapatan tahun lalu) x (1 + 20%)
• Disini, angka yang berbeda digantikan
dengan tingkat pertumbuhan untuk melihat
jumlah pendapatan yang dihasilkan.
Metode langsung
24. .
• Dalam metode tidak langsung dilakukan dengan
memasukkan perubahan persen ke dalam
rumus alih-alih mengubah nilai asumsi secara
langsung. Misalnya, jika asumsi pertumbuhan
pendapatan adalah 20% dari tahun ke tahun,
sehingga dari rumus pendapatan yang semula :
(Pendapatan tahun lalu) x (1 + 20%)
• Alih-alih mengubah 20% ke angka lain,
rumusnya menjadi:
(Pendapatan tahun lalu) x (1 + (20% + X))
di mana X adalah nilai di area analisis
sensitivitas model.
Metode tidak langsung
25. • Analisis sensitivitas menggunakan
serangkaian hasil berdasarkan asumsi dan
variabel yang kemudian, berdasarkan data
historis.
• Karena itu, what-if anaysis adalah model
dengan ruang untuk kesalahan dan mungkin
tidak sepenuhnya akurat, tetapi merupakan
alat yang berharga dan banyak digunakan.
Analisis Sensitivitas ...
26. • Pengambilan keputusan yang lebih baik: Analisis
sensitivitas memberi pembuat keputusan berbagai
hasil untuk membantu mereka membuat keputusan
bisnis yang lebih baik.
• Prediksi yang lebih andal: Ini memberikan studi
mendalam tentang variabel yang membuat prediksi
dan model lebih andal.
• Menyoroti area untuk perbaikan: Analisis
sensitivitas membantu pengambil keputusan
mengidentifikasi di mana harus melakukan
perbaikan di masa depan.
• Memberikan tingkat kredibilitas yang lebih
tinggi: Analisis sensitivitas menambahkan
kredibilitas pada model keuangan dengan
mengujinya di berbagai kemungkinan.
Manfaat Penggunaan Metode
Analisis Sensitivitas
27. Terdapat beberapa aplikasi umum dari analisis sensitivitas:
• Memahami bagaimana variabel input berhubungan dengan
variabel output
• Membuat hipotesis untuk menguji skenario tertentu
• Membuat rekomendasi
• Mengkomunikasikan data dan hasil
• Mengidentifikasi titik impas, nilai kritis, dan perubahan strategi
yang optimal
• Pengujian kelayakan untuk solusi ideal
• Memperkirakan kebutuhan untuk variabel output dan input
• Mengukur parameter
• Membuat asumsi untuk memungkinkan pengambilan
keputusan
• Menilai jumlah risiko untuk skenario atau strategi
• Mengidentifikasi variabel sensitif
• Mengembangkan rekomendasi
Penggunaan
Analisis Sensitivitas
28. Penggunaan ...
Analisis sensitivitas/what-if anaysis banyak
dimanfaatkan dalam bidang karir dan
industri, antara lain untuk :
• Meramalkan/memprediksi,
• Mengidentifikasi area perbaikan, atau
• Membuat penyesuaian.
29. Contoh Analisis Sensitivitas (1)
• Peter menjual ransel di kiosnya di mal. Dia tahu
kesibukan kembali ke sekolah akan dimulai
pada bulan Agustus, dan dia ingin menentukan
apakah peningkatan lalu lintas pelanggan di mal
akan meningkatkan pendapatan penjualannya
dan, jika ya, berapa banyak?.
• Harga rata-rata tas ransel yang dijual Peter
adalah 40.000. Bulan lalu, selama kesibukan
kembali ke sekolah, dia menjual 250 tas ransel,
menghasilkan penjualan 10.000.000. Setelah
menggunakan program perangkat lunak
spreadsheet, Peter menemukan bahwa ketika
lalu lintas pelanggan di mal meningkat sebesar
20%, ada peningkatan 14% dalam
penjualannya.
30. • Sekarang Peter mengetahui informasi ini, dia
dapat menggunakannya untuk memprediksi
berapa banyak pendapatan penjualannya
akan meningkat atau menurun.
• Jika lalu lintas pelanggan meningkat menjadi
40%, penjualannya harus meningkat sebesar
28%.
• Jika lalu lintas pelanggan turun 10%, maka
penjualannya harus turun 7%.
31. • Jane adalah manajer penjualan dan ingin lebih
memahami bagaimana peningkatan pembeli pada
hari libur mempengaruhi total penjualan untuk
departemennya. Menggunakan data dari penjualan
liburan tahun lalu, Jane mengetahui bahwa total
penjualan hari libur merupakan fungsi dari volume
transaksi dan harga. Dia menentukan bahwa ketika
pembeli liburan meningkat 10%, maka penjualan
meningkat 5%.
• Jane dapat membangun model keuangan dan
menggunakan laporan what-if
anaysis menggunakan informasi ini.
Berdasarkan hal ini, Jane sekarang memahami
bahwa jika peningkatan pembeli liburan adalah
50%, total penjualan harus meningkat sebesar 25%.
Contoh Analisis Sensitivitas (2)