Dokumen tersebut merangkum beberapa teknik penelitian yang digunakan dalam public relations, termasuk penelitian primer dan sekunder. Program CSR Unilever seperti Festival Jajanan Bango dan #brightfuture project didasarkan atas hasil penelitian sekunder dan kuantitatif untuk memperkuat merek serta meningkatkan kesadaran masyarakat.
2. Research
4 tahap penelitian PR yang efektif:
1. Research: memberikan informasi yang diperlukan untuk
memahami kebutuhan publik dan untuk mengembangkan
pesan yang kuat
2. Planning: proses menetapkan tujuan dan sasaran dan
menentukan cara untuk menemui mereka, disebut sebagai
fungsi sentral dari manajemen
3. Communication: adalah terkait dengan strategi pesan,
membuat pesan lebih menarik dan persuasif kepada
masyarakat
4. Measurement: teknik pengukuran menyediakan sarana untuk
menunjukkan kepada manajemen bahwa PR adalah untuk
mencapai tujuan dan kontribusi dalam cara yang berarti bagi
organisasi.
3. The Public Relations Process
Research &
analysis
Policy
information
Programming
Communication
Feedback
Program
assessment &
adjustment
4. Step 1 :
Research &
analysis
• Menentukan masalah PR dan peluang nya
• Mencari umpan balik dari masyarakat , laporan media,
komentar editorial , analisis data trend , penelitian lain ,
pengalaman pribadi , dan peraturan pemerintah.
Step 2 :
Policy
formulation
• PR sebagai penasehat manajemen puncak , membuat rekomendasi kebijakan &
tindakan apa yang harus diambil
Step 3 :
Programming
• Setelah kebijakan atau tindakan yang disepakati , PR mulai merencanakan
program komunikasi
• Menetapkan tujuan , menentukan khalayak , memutuskan strategi apa yang akan
digunakan pada waktu tertentu
Step 4 :
Communicatio
n
• PR mengeksekusi program melalui cara seperti : website, rilis berita acara khusus ,
pidato , program hubungan masyarakat , dll
Step 5 :
Feedback
• Efek diukur dengan umpan balik
Step 6 :
Assessment
• Siklus tersebut diulang
• Keberhasilan atau kegagalan dari program atau kebijakan dinilai sebagai cara untuk
menentukan upaya tambahan diperlukan , masalah baru , peluang
5. Peran Penelitian
• Penilitian adalah bentuk dalam
mendengarkan dengan teliti.
• “Research is the controlled, objectives,
and systematic gathering of
information for the purpose of
describing and understanding" –
Broom and Dozier (Using Research in
PR)
Ada 2 kriteria yang dipertimbangkan
untuk proses mendengarkan:
1. Validitas
2. Reliabilitas
6. Peran dan Ruang Lingkup Penelitian
• Penelitian ini sering menjadi dasar untuk
mengevaluasi program setelah program
selesai.
• Hasil evaluasi dapat menyebabkan
akuntabilitas dan kredibilitas dengan
manajemen atas “upper management”(chp.
8)
7. Using Research
PR menggunakan penelitian ini dengan cara berikut:
1. untuk mencapai kredibilitas dengan manajemen
2. untuk menentukan audiens dan publik segmen
3. untuk merumuskan strategi
4. untuk menguji pesan
5. untuk membantu manajemen tetap berhubungan
6. untuk mencegah krisis
7. untuk memantau kompetisi
8. untuk mempengaruhi opini publik
9. untuk menghasilkan publisitas
10. untuk mengukur keberhasilan
9. Teknik Penelitian: Secondary
Research (3)
1. Archival Research: mencakup pernyataan kebijakan
organisasi, inti pidato eksekutif, masalah masa lalu
karyawan, newsletter dan majalah, laporan masa
lalu tentang public relations, usaha pemasaran, dan
berita kliping.
2. Library and Online Database: Library; referensi
buku, jurnal akademik, dan berbagai publikasi yang
ada di setiap kota dan perpustakaan universitas.
Online database; ProQuest, Factiva, LexisNate
berisi abstrak atau ribuan teks penuh, bahkan
jutaan dari sebuah artikel.
10. Teknik Penelitian: Secondary
Research
PR menggunakan database online untuk:
• fakta penelitian untuk mendukung proyek yang
diusulkan atau kampanye yang memerlukan
persetujuan manajemen puncak
• tetap mengikuti berita tentang klien dan pesaing
• melacak kampanye organisasi media dan
pengumuman pers competitor
• mencari kutipan khusus atau statistik yang
mengesankan dalam pidato atau laporan
• mengikuti reaksi pers dan bisnis untuk tindakan
terbaru dalam organisasi
11. Teknik Penelitian: Secondary
Research (3)
3. The World Wide Web:
Peneliti dapat menggunakan spesifik profesi dalam media
sosial, seperti PROpenMic.org dan newsgroup seperti
PROFORUM. Selain itu, ada juga seperti:
• Yahoo!-based PR discussion groups
• NYCPublicRealtionsGroup
• SmallPRAgencyPros
• PRBytes
• PRMindshare
• PRQuorum
• YoungPRPros
12. Primary Research : Jenis Penelitian
2. Quantitative research
1. Qualitative research
Dalam Primary Research ada 2 jenis penelitian:
13. Jenis Penelitian: Metode Kualitatif
1. Content Analysis
2. Interviews
3. Focus Group
4. Copy Testing
5. Ethnographic Techniques
14. Metode Kualitatif: Content Analysis
1. Persentase menguntungkan, netral, dan
negatif menyebutkan tentang perusahaan
atau produk atau layanan
2. Kesamaan dari artikel dan saat siaran
3. Prosentase artikel yang berisi pesan kunci
menunjukkan bahwa organisasi ingin
berkomunikasi
15. Metode Kualitatif: Interviews
2 jenis wawancara
• Intercept interview/Convenience
poll: orang-orang dicegat di
tempat-tempat umum dan
dimintai pendapat mereka. Relatif
lebih mudah untuk berdiri di mall
daripada berbicara dengan orang
lain.
• Purposive Interviewing:
diwawancarai berdasarkan
keahlian, pengaruh dan
kepemimpinan didalam
masyarakat.
16. Metode Kualitatif: Focus Group
• Melakukan diskusi dalam jumlah terbatas
dengan sejumlah responden terpilih
membahas tematik tertentu dan mengambil
banyak masukan dan kritik dari mereka.
17. Metode Kualitatif: Copy Testing
Pesan dibuat tidak sesuai dengan
karekteristik dan kapasitas audience, riset
ini untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman audience terhadap suatu
pesan.
19. Jenis Penelitian: Metode Kuantitatif
1. Random Sampling: Secara statistik, artinya
semua orang sebagai terget audience.
Seringkali disebut juga ‘probability sample’.
2. Sample Size: tujuan utama mendapatkan
data adalah untuk mendapatkan indikasi
dari perilaku dan opini, bukan prediksi. Oleh
karena itu, tidak selalu dibutuhkan atau
menggunakan sampling ilmiah.
21. How to Reach Respondents
1. Mailed Questionnaires
2. Telephone Surveys
3. Personal Interviews
4. Omnibus and Piggyback Surveys
5. Web and E-Mail Surveys
22. Mailed Questionnaire
• Kuesioner surat memiliki respon yang
rendah.
1. Kuesioner perusahaan komersial kepada
masyarakat umum biasanya: 1 - 2 %
2. Survei menyangkut isu yang mempengaruhi
masyarakat umum: 5 - 20 %
3. Kuesioner dikirimkan oleh suatu organisasi
untuk para anggotanya: 30 - 80 %
23. Personal Interviews
Wawancara pribadi dapat menghasilkan
banyak informasi jika pengaturan
dikendalikan selama terdapat konsentrasi
orang dengan minat yang sama.
24. Telephone Surveys
Keuntungan survei melalui telepon:
1. Ada tanggapan langsung atau tidak.
2. Pemberitahuan melalui telepon bersifat pribadi.
3. Sebuah panggilan telepon lebih efektif daripada pergi
dari pintu ke pintu dan mewawancarai orang-orang.
4. Nilai tanggapan, jika survei benar dan dilakukan oleh
pewawancara terlatih, kebenarannya dapat mencapai
80 hingga 90 persen.
Kerugian utama dari wawancara telepon adalah kesulitan
dalam mendapatkan akses ke semua nomor telepon.
25. Omnibus and Piggybank Surveys
• Omnibus Survey: mengumpulkan beberapa organisasi
disuatu tempat untuk melakukan sebuah beberapa
pertanyaan penelitian.
• Piggybank Survey: Sebuah organisasi “membeli” sebuah
pertanyaan dalam survei nasional yang dilakukan oleh
organisasi survei.
26. Web and E-Mail Surveys
Ada beberapa metode untuk menarik responden ke
situs Web:
1. Iklan banner mengumumkan survei di situs Web
lain atau jaringan online
2. E-mail undangan kepada khalayak sasaran
3. menelepon individu dengan undangan untuk
berpartisipasi
4. mengirimkan kartu pos.
27. Festival Jajanan Bango
• Merujuk data MARS, tahun
2008 nilai bisnis kecap masih di
angka Rp 3,21 triliun. Angka
tersebut terus bertumbuh tiap
tahunnya, dengan rata-rata
pertumbuhan tiap tahun
mencapai 3,8%.
• Di tahun 2013, nilai bisnis
kecap di Tanah Air menembus
Rp 7,14 triliun.
• Dalam kasus tersebut Unilever
menggunakan ‘Secondary
Research’ untuk melakukan
sebuah programnya.
Program itu akan memperkuat persepsi bahwa Bango peduli terhadap
pelestarian budaya. Efek ini menimbulkan efek positif bagi merek Bango
mix.co.id
30. #brightfuture project
Unilever meluncurkan iklan Program CSR tersebut,
berangkat dari fakta bahwa hingga kini masih banyak
orang yang mandi, mencuci, dan buang air besar di sungai
yang sama, tanpa menyadari bahaya kesehatan yang
mengancam.
Dalam kasus tersebut Unilever menggunakan Metode
Kuantitatif untuk melakukan #brightfutre project.