Dokumen tersebut membahas tentang profesi kependidikan dan keguruan. Profesi kependidikan adalah keahlian khusus dalam mengatur jalannya pendidikan seperti manajemen pendidikan dan guru, sedangkan profesi keguruan adalah bidang pengabdian dalam pendidikan, pengajaran, dan pelatihan yang memerlukan kualifikasi khusus. Keduanya saling berkaitan karena sama-sama berhubungan dengan pendidikan, namun memiliki c
4. Secara etimologi, istilah profesi berasal dari bahasa
inggris yaitu profession atau bahasa Latin, profecus
yang artinya adanya pengakuan menyatakan mampu,
atau ahli dalam melakukan suatu pekerjaan.
Sedangkan secara Terminologi, profesi berarti suatu
pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi
bagi pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan
mental yaitu adanya persyaratan pengetahuan
teoritis sebagai instrument untuk melakukan
pebuatan praktis, bukan pekerjaan manual.
5. Dalam arti luas, profesi berarti kegiatan "apa saja"
dan "siapa saja" untuk memperoleh nafkah yang
dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Dalam
arti sempit, profesi berarti kegiatan yang
dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan
sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan
norma-norma sosial dengan baik.
6. PAUL F. COMENISCH (1983)
Profesi adalah "komunitas moral" yang memiliki
cita-cita dan nilai bersama.
DE GEORGE
Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai
kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup
dan yang mengandalkan suatu keahlian.
7. DONI KOESOEMA A
Profesi merupakan pekerjaan, atau jabatan yang
menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika
khusus untuk jabatan tersebut serta pelayanan
baku terhadap masyarakat.
KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi
pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan
sebagainya) tertentu.
8.
9. Profesi kependidikan adalah suatu keahlian khusus
yang dimiliki seseorang dalam pendidikan guna
mengatur jalannya pendidikan, misalnya
management pendidikan, suatu sekolah akan
bagus jika management pendidikannya bagus,
guru TU dll.
10. 1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya
keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat
pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang
bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat
tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi
mendasarkan kegiatannya pada kode etik
profesi.
3. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu
profesi.
11. 4. Mengabdi pada kepentingan masyarakat,
artinya setiap pelaksana profesi harus
meletakkan kepentingan pribadi di bawah
kepentingan masyarakat.
5. Sebagai konsekuensi dari layanan dan prestasi
yang diberikan kepada masyarakat, maka
anggota profesi secara perseorangan atau
kelompok memperoleh imbalan finansial atau
material.
12.
13. Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen, secara tegas dinyatakan bahwa Guru
adalah tenaga profesional yang berkewajiban
untuk senantiasa mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan
formal, pada jenjang pendidikan dasar dan
pendidikan menengah serta menjunjung tinggi
Kode Etik Guru
14. PGRI telah merealisasikan pengertian profesi
keguruan untuk pendidikan di Indonesia sebagai
berikut :
1. Profesi keguruan adalah suatu bidang
pengabdian atau dedikasi kepada kepentingan
anak didik dalam perkembangannya menuju
kesempurnaan manusiawi.
2. Para anggota profesi keguruan, terikat oleh
pola sikap dan perilaku guru yang dirumuskan
dalam kode etik guru indonesia.
15. 4. Para anggota profesi keguruan, dituntut untuk
menyelesaikan suatu proses pendidikan
persiapan jabatan yang relatif panjang.
5. Para anggota profesi keguruan terpanggil
untuk senantiasa menyegarkan serta
menambah pengetahuan.
6. Para anggota harus memiliki kecakapan atau
keterampilan teknis yang mampu menyentuh
nilai-nilai kamanusiaan yang mendasar.
7. Para anggota profesi keguruan perlu memiliki
sikap bahwa jaminan tentang hak-hak
profesional harus seimbang dan merupakan
imbalan dari profesi profesionalnya.
16. Ahli yang menyatakan ada sebelas kompetensi
yang harus dikuasai guru, yaitu:
1. Menguasai bahan ajar,
2. Menguasai landasan-landasan kependidikan,
3. Mampu mengelola program belajar mengajar,
4. Mampu mengelola kelas,
5. Mampu menggunakan media/sumber belajar
lainnya,
17. 6. Mampu mengelola interaksi belajar mengajar,
7. Mampu menilai prestasi peserta didik untuk
kepentingan pengajaran,
8. Mengenal fungsi dan program pelayana
bimbingan dan penyuluhan,
9. Mengenal penyelenggaraan administrasi
sekolah,
10. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan
hasil-hasil penelitian pendidikan guna
keperluan pengajaran, dan
11. Memiliki kepribadian yang tinggi.
18. 1. ASMA (Asal masuk kelas).
2. ASAM URAT (Asal Sampai Materi Urutan tidak
Akurat).
3. BATUK (Baca Ngantuk).
4. DIARE (Di kelas Anak diRemehkan)
5. GATAL (Gaji Tambah Aktifitas Lesu).
6. GINJAL (Gaji Nihil Jarang Aktif dan Lambat).
7. HIPERTENSI (Hilang Perhatian Terhadap Nasib
Siswa).
8. KANKER (Kantong Kering).
19. 9. STRUK (Suka Terlambat Untuk masuk Kelas).
10. LIPER (Lekas Ingin Pergi).
11. PROSTAT (Program dan Strategi tidak dicatat).
12. REMATIK (Rendah Motivasi Anak Tidak
Simpatik)
13. T B C (Tidak Bisa Computer)
14. KUDIS (Kurang Disiplin)
15. KURAP (Kurang Rapih).
16. KUSTA (Kurang Strategi).
17. LESU (Lemah Sumber).
20.
21. Kaitannya sangat erat karena profesi kependidikan
adalah profesi yang mengatur jalannya pendidikan
seperti management pendidikan, guru TU, dll
sedangkan profesi keguruan adalah keahlian
khusus dalam bidang pendidikan, pengajaran, dan
pelatihan yang ditekuni untuk menjadi mata
pencaharian dalam memenuhi kebutuhan hidup
yang bersangkutan (guru) serta menuntut
keprofesionalan pada bidang tersebut.
22. Menurut National Education Association (NEA) ciri-ciri
profesi keguruan sebagai berikut :
1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.
2. Labatan yang menggeluti suatu batang tubuh
ilmu yang khusus.
3. Jabatan yang memerlukan persiapan
profesional yang lama (bandingkan dengan
pekerjaan yang memerlukan latihan umum
belaka).
23. 4. Jabatan yang memerlukan latihan dalam
jabatan yang berkesinambungan.
5. Jabatan yang menjanjikan karir hidup dan
kenggotaan yang permanen.
6. Jabatan yang menentukan baku (standarnya)
sendiri.
7. Jabatan yang lebih mementingkan layanan
diatas keuntungan pribadi.
8. Jabatan yang mempunyai organisasi
profesional yang kuat dan terjalin erat.