2. A. Pengertian
Sirosis hepatis adalah penyakit kronik hati yang
dikarakteristikkan oleh gangguan struktur dan
perubahan degenerasi, gangguan fungsi seluler, dan
selanjutnya aliran darah ke hati. (Doenges, dkk,
2000, hal: 544)
3. B. Etiologi
Ada 3 tipe sirosis hepatis :
– Sirosis portal laennec (alkoholik nutrisional),
dimana jaringan parut secara khas mengelilingi
daerah portal. Sering disebabkan oleh alkoholis
kronis.
– Sirosis pasca nekrotik, dimana terdapat pita
jaringan parut yang lebar sebagai akibat lanjut dari
virus hepatitis yang terjadi sebelumnya.
4. ...........
Nex t
- Sirosis bilier, dimana pembentukan jaringan parut
terjadi di dalam hati di sekitar saluran empedu.
Terjadi akibat obstruksi bilier yang kronis dan infeksi.
5. C.Patofisiologi
Hati dapat terlukai oleh berbagai macam sebab
dan kejadian. Kejadian tersebut dapat terjadi dalam
waktu yang singkat atau dalam keadaan yang kronis
atau perlukaan hati yang terus menerus yang terjadi
pada peminum alkohol aktif. Hal ini kemudian
membuat hati merespon kerusakan sel tersebut
6. Next .. ... ..
dengan membentuk ekstraselular matriks yang
mengandung kolagen, glikoprotein, dan
proteoglikans, dimana sel yang berperan dalam
proses pembentukan ini adalah sel stellata.
Pada cedera yang akut sel stellata membentuk
kembali ekstraselular matriks ini dimana akan
memacu timbulnya jaringan parut disertai
terbentuknya septa fibrosa difus dan nodul sel hati
sehingga ditemukan pembengkakan pada hati.
7. D. Manifestasi Klinik
Penyakit sirosis hepatis mempunyai gejala seperti :
Ikterus dan febris yang intermiten.
Adanya pembesaran pada hati dan sel-selnya
dipenuhi oleh lemak.
Hati menjadi keras dan memiliki tepi tajam yang
dapat diketahui melalui palpasi.
Nyeri abdomen dapat terjadi sebagai akibat dari
pembesaran hati yang cepat.
Regangan pada selubung fibrosa hati (kapsula
glisoni).
9. F. Pemeriksaan Penunjang
Radiologi : dengan barium swallow dapat dilihat
adanya varises esophagus untuk konfirmasi
hipertensi portal.
Esofagoskopi : dapat dilihat varises esophagus
sebagai komplikasi sirosis hati/hipertensi portal.
Ultrasonografi : pada saat pemeriksaan USG sudah
mulai dilakukan sebagai alat pemeriksaan rutin pada
penyakit hati.
10. G. Penatalaksanaan
Terapi dan prognosis sirosis hati tergantung
pada derajat komplikasi kegagalan hati dan
hipertensi portal. Dengan kontrol pasien yang teratur
pada fase dini akan dapat dipertahankan keadaan
kompensasi dalam jangka panjang dan kita dapat
memperpanjang timbulnya komplikasi.
12. A. Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
2. Riwayat Kesehatan Sebelumnya
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
4. Riwayat Tumbuh Kembang
5. Riwayat Sosial Ekonomi
6. Riwayat Psikologi
7. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran dan keadaan umum pasien
b. Tanda - tanda vital dan pemeriksaan fisik Kepala –
kaki
13. B. Masalah Keperawatan
Yang Muncul
1. Perubahan status nutrisi, kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan anoreksia dan
gangguan gastrointestinal.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelelahan dan penurunan berat badan.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan
pembentukan edema.
14. C. Intervensi
Diagnosa keperawatan 1
Perubahan status nutrisi, kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat (anoreksia, nausea, vomitus)
Tujuan : Status nutrisi baik
Intervensi :
- Kaji intake diet, Ukur pemasukan diit, timbang BB
tiap minggu
- Berikan makanan sedikit dan sering sesuai dengan
diet
15. Ne
x t..
....
- Tawarkan perawatan mulut (berkumur/gosok gigi)
dengan larutan asetat 25 % sebelum makan. Berikan
permen karet, penyegar mulut diantara makan.
- Identifikasi makanan yang disukai termasuk kebutuhan
kultural.
- Motivasi pasien untuk menghabiskan diet, anjurkan
makan-makanan lunak.
- Berikan bahan penganti garam pengganti garam yang
tidak mengandung amonium.
16. Nex
t... .
..
- Berikan diet 1700 kkal (sesuai terapi) dengan tinggi
serat dan tinggi karbohidrat.
- Berikan obat sesuai dengan indikasi : Tambahan
vitamin, thiamin, besi, asam folat dan Enzim
pencernaan.
- Kolaborasi pemberian antiemetik
17. Diagnosa Keperawatan 2
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
dan penurunan berat badan.
Tujuan : Peningkatan energi dan partisipasi dalam
aktivitas.
Intervensi :
- Tawarkan diet tinggi kalori, tinggi protein (TKTP).
- Berikan suplemen vitamin (A, B kompleks, C dan K)
- Motivasi pasien untuk melakukan latihan yang
diselingi istirahat
18. x t. .. . .
Ne
- Motivasi dan bantu pasien untuk melakukan latihan
dengan periode waktu yang ditingkatkan secara
bertahap.
Diagnosa Keperawatan 3
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan
pembentukan edema.
Tujuan : Integritas kulit baik
19. t .. .. . .. ...
Nex
Intervensi
- Batasi natrium seperti yang diresepkan.
- Berikan perhatian dan perawatan yang cermat pada
kulit.
- Ubah posisi tidur pasien dengan sering.
- Timbang berat badan dan catat asupan serta
haluaran cairan setiap hari.
- Lakukan latihan gerak secara pasif, tinggikan
ekstremitas edematus.
20. – Letakkan bantalan busa yang kecil dibawah tumit,
maleolus dan tonjolan tulang lainnya.