5. hormon protein yang meningkatkan sintesis
protein dalam banyak jaringan, meningkatkan
penguraian asam lemak dalam jaringan adiposa
dan menaikkan kadar glukosa darah
6. Growth hormon merupakan hormon yang paling
banyak diproduksi oleh hipofisis anterior, bahkan
pada saat orang dewasa
Growth Hormon meningkatkan kadar asam lemak di
dalam darah dengan meningkatkan penguraian
simpanan lemak di jaingan adiposa dan meningkatkan
kadar glukosa darah dengan mengurangi penyerapan
glukosa oleh otot.
8. Hipersekresi GH
- Pada anak-anak Gigantisme
- Pada orang dewasa Akromegali
Hiposekresi GH mengakibatkan dwarfisme
(cebol)
9. Pada gigantisme, tubuh tinggi seperti raksasa
mencapai 7 kaki (2,1 m)
Pada akromegali, tangan dan kaki membesar
menyerupai persegi empat (sekop), jari-jari tangan
lebih bulat dan tumpul, raut wajah menjadi
semakin kasar, sinus paranasalis dan sinus
frontalis membesar.
10. GH
Gigantisme Akromegali
(anak2) (dewasa)
sebelum terjadi fusi setelah terjadi fusi
pada epifise pada epifise
epifise masih tumbuh epifise berhenti tumbuh
Merangsang perpanjangan penebalan tulang
dan
dan pelebaran tulang jaringan lunak
11. Pemeriksaan gula darah
CT Scan dan MRI (magnetic resonance imaging)
Penyinaran hipofisis
13. Terapi radiasi
Bromokriptin, suatu antagonis dopamine
efektif untuk menurunkan kadar GH
Pengobatan kelebihan GH biasanya adalah
aksisi tumor penghasil GH secara bedah
14. a. Pengkajian
1. Kaji usia, jenis kelamin dan riwayat penyakit yang sama dalam
keluarga
2. Kaji riwayat penyakit
(sejak kapan pasien mulai merasakan gejala dari penyakit)
3. Keluhan utama pasien :
o perubahan ukuran dan bentuk tubuh serta organ-organ tubuh seperti
jari-jari, tangan dan sebagainya.
o Nyeri punggung dan perasaan tidak nyaman
4. Pemeriksaan fisik
o Amati bentuk wajah, khas seperti bibir dan hidung besar, tulang
supraorbita menjorok
o Kepala, tangan dan kaki juga tambah membesar, dagu menjorok ke
depan
o Amati adanya kesulitan mengunyah dan geligi yang tidak tumbuh
dengan baik
o Amati perubahan persendian dimana pasien mengeluh nyeri dan sulit
bergerak
15. Gangguan body image b/d perubahan penampilan
fisik
Nyeri punggung b/d penekanan jaringan tulang,
hormon pertumbuhan yang berlebihan
Ansietas b/d status kesehatan
Kurang pengetahuan b/d kurang informasi
tentang proses penyakit
16. 1. Gangguan body image
Tujuan : pasien kembali memiliki citra tubuh yang positif
Intervensi Rasional
-Kaji perubahan penampilan dan makna dari - Memberikan informasi untuk mengkaji
perubahan itu dampak dari perubahan
- Dorong pasien untuk mengutarakan reaksi
- Memudahkan pasien untuk mengenali dan
dan perasaannya tentang semua perubahan mengekspresikan keprihatinannya
secara lisan
- Lakukan pengkajian terhadap strategi
- Mendorong terhadap strategi koping yang
pasien dan keluarganya untuk mengatasi
biasa dilakukan pasien dan pernah berhasil
masalah
dimasa lalu
- Bantu dan dorong pasien agar
- Mendorong pasien untuk meneruskan
menghasilkan penampilan yang maksimal
fungsi dan peran yang aman dan menggali
dan menggali alternatif lain pada fungsi
alternatif lain
peran sebelumnya
- Pencapaian tujuan ini menghasilkan
- Dorong dan pasien dalam mengambil
dorongan positif dan meningkatkan harga
keputusan tentang perawatan
diri
- Membantu pasien kearah penerimaan diri
- Membantu pasien dalam mengidentifikasi
dan bersosialisasi dengan orang lain
sumber-sumber dari diri sendiri dan
menerima bantuan dari orang lain bila
17. Tujuan : nyeri dapat berkurang
Intervensi Rasional
- Kaji nyeri, lokasi, karakteristik, intensitas - Membantu evalusi derajat ketidak nyamanan
- Dorong pasien menyatakan masalah, - Penurunan ansietas meningkatkan relaksasi dan
mendengar dengan aktif dan berikan kenyamanan
dukungan dengan menerima pasien dan
memberikan informasi yang tepat
- Bersama pasien mencari posisi yang - Posisi yang meringankan tekanan pada tulang
membuatnya merasa nyaman punggung dapat mengurangi nyeri
- Dorong penggunaan tehnik relaksasi - Membantu pasien istirahat lebih efektif dan
memfokuskan kembali perhatian, dapat
meningkatkan kemampuan koping klien,
menurunkan nyeri dan ketidak nyamanan
- Anjurkan pada keluarga untuk pergerakan - Dukungan keluarga dapat meningkatkan koping
bila diperlukan klien sehingga lebih relaks
- Berikan obat analgesik bila perlu - Menghilangkan/mengurangi nyeri pasien
18. Tujuan : mengurangi ansietas
Intervensi Rasional
- Kaji tingkat ansietas. Bantu pasien - Memandu intervensi teraupetik dan
mengidentifikasi keterampilan koping yang partisipasi dalam perawatan diri. Keterampilan
telah dilakukan berhasil pada masa lalu masa lalu mengurangi ansietas
- Berikan informasi tentang penyakitnya, - Meningkatkan pengetahuan membantu
dorong pasien mendiskusikan ansietas dan dalam mengurangi ansietas
gali keprihatinan mengenai penyakitnya
- Berikan upaya kenyamanan dan hindari - Meningkatkan kesadaran dan pemahaman
aktivitas yang menyebabkan stres hubungan antara tingkat ansietasdan prilaku
membantu dalam mengurangi kecemasan
- Instruksikan pasien dalam aspek program
pengobatan - Pengetahuan pasien membantu mengurangi
ansietas
19. Tujuan : pengetahuan pasien tentang penyakitnya
bertambah
Intervensi Rasional
- Kaji tingkat pegetahuan klien tentang - Sebagai dasar pedoman dalam
penyakitnya memberikan informasi
- Perhatikan tingkat ansietas/takut dan - Dapat mempengaruhi kemampuan pasien
perubahan proses pikir untuk mengakses dan menggunakan
pengetahuan
- Berikan informasi tentang proses penyakit, - Meningkatkan pemahaman dapat
gejala, dan perubahan yang terjadi mengurangi ansietas dan menurunkan
kesalahan konsep tentang apa yang dialami
pasien
- Meningkatkan proses belajar,
- Dorong dan berikan kesempatan pasien meningkatkan pengambilan keputusan
dan keluarga untuk bertanya
- Memastikan tidak terjadinya kesalahan
- Diskusikan kembali dengan konsep/pemahaman pasien/keluarga
pasien/keluarga tentang informasi yang tentang penyakitnya
diberikan