Dokumen tersebut membahas tentang etika dan hukum kesehatan. Ia menjelaskan pengertian moral, etika, dan profesi serta prinsip-prinsip yang mendasari ketiganya. Moral, etika, dan profesi memiliki arti yang serupa namun memiliki perbedaan dalam pendekatan dan ruang lingkup pembahasan.
3. MORAL
• Pengertian Moral
• Moral merupakan persoalan yang praktikal
• namun tidak semua persoalan praktikal adalah
• moral.
• Moral membicarakan persoalan yang betul atau
• salah, apa yang perlu dilakukan dan ditinggalkan
• atas sebab-sebab tertentu dan dalam keadaan
• tertentu.
• Pertimbangan moral bergantung kepada
• suasana atau keadaan yang membentuk
• individu. Misalnya sistem sosial, kelas sosial dan
• kepercayaan yang dianuti.
4. MORAL
• Moral merupakan cara melihat dan menilai sesuatu
• isu berhubungan dengan sesuatu tingkah laku
• berdasarkan pandangan dan budaya masyarakat.
• Perbuatan yang serupa dilihat dari sudut yang
• berlainan berdasarkan nilai yang dipegang oleh
• masyarakat yang berbeda. Dalam aspek ini kerap
• moral disamakan dengan etika.
• Peter Baelz dalam bukunya Ethics and Belief
• menyatakan bahawa “moral dan etika selalunya
• mempunyai makna yang sama. Apakah faedah
• membedakan di antara keduanya kerana selalunya
• kita gagal untuk membedakannya.”
5. MORAL
Insan Moral mempunyai tiga komponen berikut:
• (a) Kandungan:
ı Peraturan Masyarakat- sentiasa berfikir bagaimana mereka sendiri mesti
berkelakuan
ı Keperibadian Mulia - mempunyai keperibadian yang baik dan mengamalkan
kesederhanaan (mengikuti jalan tengah) dan boleh dipuji.
• (b) Bentuk:
ı Etika Prinsip – keadilan dan kepedulian
ı Etika Situasi - Tindakan seseorang itu dalam satu-satu situasi mesti ditentukan
sendiri berdasarkan pertimbangan bebas dan kebebasan memilih tanpa paksaan dari
luar.
• (c) Dimensi:
ı Penaakulan - proses seseorang individu memperkembang kebolehan membuat
pertimbangan atau keputusan moral yang matang dan tersendiri tanpa dipengaruhi
oleh perasaannya dan pandangan orang lain
ı Emosi - perasaan yang betul yang melibatkan percaturan secara rasional dalam
sesuatu situasi.
ı Tingkah laku - segala perkara yang dilakukan oleh seseorang individu yang
berkaitan dengan peraturan moral
6. MORAL
16 nilai-nilai murni beserta subnilainya :
• 1 Baik hati - belas kasihan, bertimbang rasa, murah hati, saling faham-memahami, dan saling
bermaafan.
• 2 Berdikari- berupaya bertindak sendiri, dan yakin pada diri sendiri.
• 3 Hemah tinggi- kesopanan, mengakui kesalahan diri, dan ramah mesra.
• 4 Hormat- hormat dan taat kepada ibubapa atau penjaga, hormat kepada ahli keluarga, orang
lebih tua, guru, teman, tetangga, dan pemimpin.
• 5 Kasih sayang- sayang pada diri dan orang lain, sayang terhadap alam sekeliling dan cinta
negara.
• 6 Keadilan- Adil dan seksama.
• 7 Kebebasan- Kebebasan di sisi undang-undang.
• 8 Keberanian- Berani mencoba, dan berani karena benar.
• 9 Kebersihan fisik dan mental- Kebersihan diri, sekitar dan mental.
• 10 Kejujuran -Amanah, bercakap benar, dan ikhlas.
• 11 Kerajinan- Berdaya usaha dan berdedikasi.
• 12 Kerjasama- Gotong-royong, toleransi dan gabungan.
• 13 Kesederhanaan- Tutur kata dan perlakuan yang sederhana, dan sederhana dalam
menimbang kepentingan diri dan kepentingan orang lain.
• 14 Kesyukuran- Berterima kasih, dan menghargai kebijaksanaan, pengalaman dan jasa.
• 15 Rasional- Membuat pertimbangan.
• 16 Semangat bermasyarakat- Permuafakatan, dan peka terhadap isu-isu sosial dalam
masyarakat.
7. MORAL
• Prinsip-Prinsip Asas Kemoralan
• (a) Altruisme- Apa sahaja yang guru lakukan dalam bidang
• moral akan melibatkan orang lain - akan menjauhkan guru
• daripada kejahatan mementingkan diri.
• (b) Keadilan- Prinsip keadilan melibatkan konsep
• kesaksamaan dan menghormati orang lain (yang
• memastikan seseorang itu bercakap benar, menepati janji,
• dan sebagainya).
• (c) Autonomi-Prinsip autonomi meliputi pertimbangan bebas
• dan kebebasan memilih.
8. MORAL
• Nilai Asas dalam Pemupukan
Kecerdasan Moral
• 1. Empati 2. Kesedaran 3. Kawalan kendiri
• 4. Menghormati 5. Baik Hati 6. Tolerasi 7.
Keadilan
9. 9
Moralitas adalah pedoman yang dimiliki
individu atau kelompok mengenai apa yang
benar dan salah berdasarkan standar moral.
Standar moral ialah standar yang berkaitan
dengan persoalan yang dianggap mempunyai
konsekuensi serius, didasarkan pada penalaran
yang baik bukan otoritas kekuasaan, melebihi
kepentingan sendiri, tidak memihak dan
pelanggarannya diasosiasikan dengan perasaan
bersalah, malu, menyesal, dll.
11. MORAL - ETIKA
• Berdasarkan kenyataan Peter Baelz, moral dan
• etika mempunyai persamaan.
• Moral bersifat praktikal karena ia merupakan
• disiplin yang memberitahu apakah sistem moral
• yang dihayati oleh sesuatu masyarakat.
• Manakala etika bersifat teoretikal karena ia
• mengkaji, menganalisis dan mengkritik sistem
• moral tersebut.
• Moral merupakan bahan yang dikaji oleh etika
• manakala etika adalah ilmu yang mengkajinya.
12. MORAL - ETIKA
• Etika dan Moral memiliki arti yang sama,
namun dalam pemakaian sehari-harinya
ada sedikit perbedaan. Moral atau
moralitas biasanya dipakai untuk
perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan
etika dipakai untuk pengkajian sistem
nilai-nilai yang ada.
13. ETIKA
• Pengertian Etika
• Perkataan etika berasal dari perkataan Inggris
• ethics. Ethics berasal dari perkataan Greek
• ethos bermaksud watak atau budaya.
• Ia merujuk kepada sikap dan adat yang
• menentukan tingkah laku sesuatu golongan.
• Etika adalah sains menilai dan memahami proses
• penilaian.
• Ia berkaitan dengan perlakuan mentafsirkan
• sesuatu perbuatan tersebut baik ataupun
• sebaliknya.
14. ETIKA
• Dua hal asas yang menjadi tumpuan dalam etika ialah
akhlak individu seperti takrifan individu yang baik dan
peraturan-peraturan sosial seperti peraturan mengenai
benar atau salah (moraliti) yang mengarah tingkah laku
individu (Mohamad Mohsin & Hamdzun 2002).
• Sidi Gazalba dalam buku beliau Sistematika Filsafat,
etika ialah teori mengenai tingkah laku perbuatan
manusia dipandang dari segi baik dan buruk dan sejauh
mana pula dapat ditentukan oleh akal.
• Menurut Abdul Fatah Hassan (2001), etika : menyelidik,
memikirkan dan mempertimbangkan mengenai yang
baik dan yang buruk.
• Etika melihat secara universal perbuatan manusia.
15. ETIKA
• Etika juga merujuk kepada falsafah tingkah laku manusia
yang dilihat dari aspek lahiriah dan batiniah.
• Ini tidak serupa dengan moral yang merupakan ajaran,
kumpulan peraturan dan ketetapan, lisan atau bertulis
mengenai bagaimana manusia perlu bertindak supaya
menjadi manusia yang baik.
• Moral memandu manusia tentang cara bagaimana
manusia harus bertingkah laku (tingkah laku baik)
manakala etika pula mengenai mengapakah manusia
mesti mengikuti arahan moral tersebut.
16. ETIKA
• Etika merupakan tingkah laku dan kelakuan
moral yang diikuti oleh manusia manakala ilmu
etika merupakan satu disiplin ilmu yang
mengkaji tentang moral, prinsip moral, kaedah
moral dan tindakan serta kelakuan manusia
yang betul.
• Fungsi etika menggariskan beberapa prinsip
atau ukuran asas untuk menentukan apakah
tingkah laku yang betul, apakah yang salah,
apakah tingkah laku yang bertanggungjawab
dan apakah yang tidak.
17. ETIKA - MORAL
• Adakah Etika dan Moral Itu Sama?
• Etika dan moral sering disalahfahami.
• Masalah etika adalah berkaitan dengan
sesuatu yang membuahkan hasil yang
salah atau sesuatu yang tidak adil.
• Ruang lingkup perbincangan etika adalah
lebih luas berbanding dengan moral.
18. ETIKA - MORAL
• Fokus etika lebih luas mencakupi estetika, etika
profesional, tingkah laku dan logik.
• Etika mempunyai peranan yang besar dalam
kehidupan manusia bagi menyediakan prinsip
tanggungjawab dan menilai tindakan yang
berkaitan dengan kemanusiaan.
• Moral merujuk kepada cara berfikir, bertindak
dan bagaimana mereka harus bertindak,
manakala etika adalah falsafah moral berkaitan
dengan masalah betul atau salah.
• Moral adalah bagian daripada etika.
19. ETIKA
• Terdapat berbagai teori etika dan teori-teori ini
mengandung penyataan :
• Deskriptif
Teori etika dengan penyataan deskriptif
memberitahu dan menerangkan bagaimana
tingkahlaku manusia atau sesuatu masyarakat
serta peraturan etika mereka.
• Normatif
Teori etika dengan penyataan normatif
memberitahu kita apakah tindakan yang patut
dibuat dan apakah tindakan yang betul.
20. ETIKA
• Menurut Ir Poedjawiyatna, etika merupakan cabang dari
filsafat. Etika mencari ukuran baik buruknya bagi tingkah
laku manusia. Etika hendak mencari tindakan manuisia
yang manakah yang baik.
• Sedangkan memurut Austin Fogothetu etika
berhubungan dengan seluruh ilmu pengetahuan tentang
manusia dan masyarakat sebagai: antropologi, psikologi,
sosiologi, ekonomi, ilmu politik dan ilmu hukum.
Perbedaanya terletak pada aspek keharusan (ought).
Pebedaan dengan teologi moral, karena tidak
bersandarkan padakaidah-kaidah keagamaan, tetapi
terbatas pada pengetahuan yang dilahirkan tenaga
manusia sendiri.
21. ETIKA
• Wikipedia memberikan definisi yang saya pikir bagus
untuk diketahui:
• Ethics is a branch of philosophy which seeks to address
questions about morality, such as what the fundamental
semantic, ontological, and epistemic nature of ethics or
morality is (meta-ethics), how moral values should be
determined (normative ethics), how a moral outcome can
be achieved in specific situations (applied ethics), how
moral capacity or moral agency develops and what its
nature is (moral psychology), and what moral values
people actually abide by (descriptive ethics).
22. ETIKA
• Artinya
• Etika adalah salah satu cabang filsafat yang mendalami
pertanyaan tentang moralitas, mulai dari dasar bahasa
yang dipakai, ontologi, dan hakikat pengetahuan
terhadap etika atau moral (biasa disebut sebagai meta-
etika), bagaimana seharusnya nilai moral dibatasi (etika
normatif), bagaimana akibat (konsekuensi) moral dapat
muncul dalam satu situasi (etika terapan), bagaimana
kapasitas moral atau pelaku (manusia) moral dapat
mengeluarkan pendapat dan apa hakikatnya (psikologi
moral), dan memaparkan apa nilai moral yang biasanya
dipatuhi oleh orang (etika deskriptif).
23. ETIKA
• Dari berbagai pembahasan definisi tentang etika tersebut di atas
dapat diklasifikasikan menjadi tiga (3) jenis definisi, yaitu sebagai
berikut:
• Jenis pertama, etika dipandang sebagai cabang filsafat yang
khusus membicarakan tentang nilai baik dan buruk dari perilaku
manusia.
• Jenis kedua, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang
membicarakan baik buruknya perilaku manusia dalam kehi dupan
bersama. Definisi tersebut tidak melihat kenyataan bahwa ada
keragaman norma, karena adanya ketidaksamaan waktu dan
tempat, akhirnya etika menjadi ilmu yang deskriptif dan lebih bersifat
sosiologik.
• Jenis ketiga, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang
bersifat normatif, dan evaluatif yang hanya memberikan nilai baik
buruknya terhadap perilaku manusia. Dalam hal ini tidak perlu
menunjukkan adanya fakta, cukup informasi, menganjurkan dan
merefleksikan. Definisi etika ini lebih bersifat informatif, direktif dan
reflektif.
24. PROFESI
• Profesi berasal dari bahasa latin "Proffesio"
yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar
dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam
pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan
"apa saja" dan "siapa saja" untuk memperoleh
nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian
tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi
berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan
keahlian tertentu dan sekaligus dituntut
daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial
dengan baik.
25. PROFESI
• Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang
khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan
ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi
kebutuhan yang rumit dari manusia, di dalamnya
pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan
dan keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengan
dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang
lingkup yang luas, mencakup sifat manusia,
kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya serta
adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan
oleh kelompok anggota yang menyandang profesi
tersebut.
26. PROFESI
• Tiga Ciri Utama Profesi
• 1. Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan
ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi.
• 2. Pelatihan tersebut meliputi komponen
intelektual yang signifikan.
• 3. Tenaga yang terlatih mampu memberikan
jasa yang penting kepada masyarakat.
• Tiga (3) Ciri Tambahan Profesi
• 1. Adanya proses lisensi atau sertifikat.
• 2. Adanya organisasi.
• 3. Otonomi dalam pekerjaannya.
27. PROFESI
• Istilah profesi adalah suatu hal yang
berkaitan dengan bidang tertentu atau
jenis pekerjaan (occupation) yang sangat
dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian,
sehingga banyak orang yang bekerja
tetapi belum tentu dikatakan memiliki
profesi yang sesuai. Dengan keahlian saja
yang diperoleh dari pendidikan kejuruan,
juga belum cukup untuk menyatakan
suatu pekerjaan dapat disebut profesi.
28. PROFESI
• Maka orientasi utama profesi adalah untuk
kepentingan masyarakat dengan
menggunakan keahlian yang dimiliki.
Akan tetapi tanpa disertai suatu
kesadaran diri yang tinggi, profesi dapat
dengan mudahnya disalahgunakan oleh
seseorang
29. ETIKA - PROFESI
• Dengan demikian etika adalah refleksi dari
apa yang disebut dengan "self control",
karena segala sesuatunya dibuat dan
diterapkan dari dan untuk kepentingan
kelompok sosial (profesi) itu sendiri.
30. ETIKA - PROFESI
• Etika Terbagi Atas Dua
• 1. Etika umum
• Etika umum ialah etika yang membahas tentang kondisi-
kondisi dasar bagaimana manusia itu bertindak secara
etis. Etika inilah yang dijadikan dasar dan pegangan
manusia untuk bertindak dan digunakan sebagai tolok
ukur penilaian baik buruknya suatu tindakan.
• 2. Etika khusus
• Etika khusus ialah penerapan moral dasar dalam bidang
kehidupan yang khusus misalnya olah raga, bisnis, atau
profesi tertentu. Dari sinilah nanti akan lahir etika bisnis
dan etika profesi (wartawan, dokter, hakim, pustakawan,
dan lainnya). Kemudian etika khusus ini dibagi lagi
menjadi etika individual dan etika sosial.
31. ETIKA KHUSUS
• a. Etika Individu
• Etika individual ini adalah etika yang berkaitan dengan kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri,
misalnya:
• 1). Memelihara kesehatan dan kesucian lahiriah dan batiniah;
• 2). Memelihara kerapian diri, kamar, tempat tingggal, dan lainnya;
• 3). Berlaku tenang;
• 4). Meningkatkan ilmu pengetahuan;
• 5). Membina kedisiplinan , dan lainnya.
• Disamping itu dalam hubungannya denga Allah SWT, manusia memiliki beberapa kewajiban antara lain:
• 1). Beriman
• 2). Taat
• 3). Ikhlas
• 4). Tawadhu’ dan khusuk
• 5). Berdo’a dan berpengharapan/optimis
• 6). Baik sangka
• 7). Tawakal
• 8). Bersyukur
• 9). Qana’ah
• 10). Malu/alhaya’u
• 11). Bertobat, istighfar
• b. Etika Sosial.
• Etika sosial adalah etika yang membahas tentang kewajiban, sikap, dan pola perilaku manusia sebagai anggota
masyarakat pada umumnya. Dalam hal ini menyangkut hubungan manusia dengan manusia, baik secara individu
maupun dalam kelembagaan (organisasi, profesi, keluarga, negara, dan lainnya).
• Etika sosial yang hanya berlaku bagi kelompok profesi tertentu disebut kode etika atau kode etik.
32. KESIMPULAN
• Pada akhirnya nilai moral, etika, kode perilaku dan kode etik
standard profesi adalah memberikan jalan, pedoman, tolok ukur dan
acuan untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang akan
dilakukan dalam berbagai situasi dan kondisi tertentu dalam mem
berikan pelayanan profesi atau keahliannya masing-masing. Peng
ambilan keputusan etis atau etik, merupakan aspek kompetensi dari
perilaku moral sebagai seorang profesional yang telah memperhi
tungkan konsekuensinya, secara matang baik-buruknya akibat yang
ditimbulkan dari tindakannya itu secara obyektif, dan sekaligus me
miliki tanggung jawab atau integritas yang tinggi. Kode etik profesi
dibentuk dan disepakati oleh para profesional tersebut bukanlah di
tujukan untuk melindungi kepentingan individual (subyektif), tetapi
lebih ditekankan kepada kepentingan yang lebih luas (obyektif).