Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Proses peralihan kekuasaan orla orba
1.
2. 1. Dikeluarkannya Supersemar
a. Pembubaran PKI
b. Pengamanan 15 menteri Kabinet
Dwikora yang dianggap terlibat dalam
G-30-S/PKI
c. Menunjuk beberapa menteri at
interim untuk mengisi pos-pos yang
kosong
d. Mengistruksikan pada semua perguruan
tinggi untuk aktif lagi
e. Mengadakan pertemuan dengan
kabinet untuk memberi
pertanggungjawaban atas langkah-
langkah yang diambil
3. 2. Menyusun kembali MPRS dengan
membersihkan unsur-unsur PKI
3. Sidang MPRS (20 Juni S/d 5 Juli 1966)
yang diketuai Jenderal Nasution
Hasil Keputusan Sidang
a. Tap MPR No IX/MPRS/1966
Pengukuhan Supersemar
b. Tap MPR No XXV/MPRS/1966
Pengukuhan Pembubaran PKI dan
ormas-ormasnya
4. C.Tap MPR No XVIII/MPRS/1966
bahwa Tap MPR No III/MPRS/1963
sudah tidak berlaku
d.Tap MPR No XIII/MPRS/1966
Pemberian kekuasaan kepada Letnan
Soeharto untuk membentuk Kabinet
Ampera.
5. 4. Sidang Umum MPR tahun 1966 presiden
Sokarno diminta memberi
pertanggungjawaban atas terjadinya
G-30-S PKI 1965, kemerosotan ekonomi
dan moral ( Pidato Nawaksara)
5. 10 Juli 1967 Presiden Soekarno
memberikan pelengkap Nawaksara (tetap
tidak memuaskan)
6. DPR-GR mengajukan resolusi pada tanggal
3 Februari 1967 agar MPRS segera
mengadakan sidang istimewa dan meminta
Pangkopkamtib memberi keterangan
tentang hubungan Presiden Soekarno
dengan G-30-S/PKI 1965
6. 8. Tanggal 20 Februari 1967 menyerahkan
kekuasaan kepada Jenderal Soeharto
9. Tap MPR No XXXIII/MPRS/1967 (Hasil
sidang MPR)
10. Tap MPRS No XLIV/MPRS/1968
Pengangkatan Jenderal Soeharto menjadi
Presiden RI
11. Tap MPR No XLI/MPRS/1968
Pembentukan Kabinet Pembangunan
12. Dengan Programnya Panca Krida:
1. Menciptakan stabilitas Politik dan
Ekonomi
2. Menyusun dan melaksanakan Repeleita
7. 3. Melaksanakan Pemilu
4. Mengembalikan keamanan dan
ketertiban masyarakat dan mengikis
habis sisa-sisa G-30-S/PKI, menindas
setiap peneyelewengan terhadap
Pancasila
5. Melanjutkan penyempurnaan dan
pembersihan secara menyeluruh
aparatur negara.
13. Tanggal 6 Juni 1968 diumumkan Kabinet
Pembangunan I yang dipimpin oleh Presiden
Soeharto