SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 8
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Penanggung jawab
SekNas JGD
Penasihat
Alissa QM Wahid
koordinator
Tata Khoiriyah
Redaksi
Nabilah Munsyarihah, Zahrotien
Editor
Abas Z g.
Tata letak
Muhammad Nabil
Kontributor
GUSDURian di berbagai daerah
Sirkulasi
SekNas Jaringan GUSDURian
Sekadar Mendahului
“Bila terjadi ketegangan antara agama dan kebudayaan, maka carilah jalan
tengahnya, ketegangan yang selalu terjadi tidak perlu ditangisi dan disesali, karena
itu justru memungkinkan kita untuk selalu berusaha menjembataninya.”
KH. Abdurrahman Wahid
M e n g g e r a k k a n T r a d i s i , M e n e g u h k a n I n d o n e s i a
Redaksi menerima tulisan dari pembaca berupa artikel, opini, berita melalui selasar.redaksi@gmail.com.
Redaksi tidak bertanggung jawab atas isi tulisan. Tulisan itu adalah pandangan pribadi penulis.
Newsletter ini adalah produk nonprofit.
K
atanya, negara kita memiliki semboyan BhinekaTunggal Ika. Akan
tetapi, konflik dengan berbagai macam rupa terjadi di mana-mana.
Kuantitasnya tidak pernah berkurang, selalu bertambah. Entah
bagaimana kualitas konfliknya.
Makna semboyan kita yang merdu itu sudah terkorupsi. Arti kata itu
sudah tersudut di pojok peradaban dan susah dicari dalam kamus kehidupan.
Kita hanya butuh manusia, yang bukan setan dan malaikat.
Manusia yang memanusiakan manusia lainnya untuk mengembalikan
makna kata itu sebagaimana adanya. Saat kata itu sudah dimaknai dengan
tingkah laku, saat itulah, darah anyir pertikaian akan musnah dari kehidupan.
Akhirulkalam, “selamat memaknai,” kami ucapkan.
E d i s i 7 / S e p t e m b e r 2 0 1 3
Oleh: Rio TuasikalGus Dur
Menggerakkan Tradisi
foto: abdurrahmanwahid-gusdur.blogspot.com
Ultraman Betulanadalah
e-newsletter SELASAR /edisi 7/2013 2
3
M
asih saya ingat kata-kata Shin Asuka,
si Ultraman Dyna itu. Di episode
tersebut, belasan tahun lalu, Ultraman
melawan monster jahat yang menghancurkan
kota.
Saat sekolah dasar, saya bermimpi
punya kekuatan super untuk mengubah
dunia.Teman-teman saya juga sama.
Menuju dewasa, saya hanya bisa nyengir bila
mengingatnya. Bahwa mimpi mengubah
dunia adalah muluk.
Imajinasi konyol itu membuat
saya tertawa, sampai akhirnya Gus Dur
menyadarkan: dunia ini memang sedang
dalam marabahaya.
Gus Dur adalah Superhero Nyata
Berbeda dengan damai versi kebanyakan
orang, Gus Dur percaya itu bukan sekadar
kerukunan. Sebab istilah kerukunan terkesan
pasif, juga tutup mata pada konflik kecil.
Lewat sosok Gus Dur, kita merombak definisi
itu.
Bicara Islam damai sering dimulai
dengan nama Gus Dur. Dia telah
mengembalikan Islam ke posisi semestinya:
ramah dan cemerlang. Dia juga yang
menunjukkan bahwa Islam, demokrasi dan hak
asasi manusia punya semangat yang sama.
Seperti itulah Gus Dur mencontohkan.
Dia berupaya melindungi masyarakat Kristen,
keturunanTionghoa juga Ahmadiyah. “Gus
Dur sudah seperti ayah kami,” ujar Fam Kiun
Fat, anggota Majelis Agama Khonghucu
(Makin) Bandung.
Tak ada ciri superhero yang tak Gus
Dur miliki. Dia menyediakan rasa hormat
pada semua manusia, membela yang lemah,
dan memperjuangkan keadilan; mengajak
semua orang bergandengan tangan dan tidak
mempermasalahkan perbedaan; kita diajak
hidup damai dalam sebuah komunitas global.
Sungguh daftar misi yang tak gampang
dijalani. Namun Gus Dur menempuh itu
semua, sebab ia adalah manusia ultra, ya,
ultraman.
Sebentar, tapi, Gus Dur tidak punya
kekuatan super. Gus Dur tidak punya robot
Megazord atau laser dari tangannya. Lalu apa
yang menjadikan Gus Dur lebih dari manusia
biasa? Saya rasa sederhana : belas kasih.
Jurus Super: Belas Kasih
“Prinsip belas kasih tersemat di jantung
tiap agama, etika dan spiritual. Meminta
kita perlakukan semua orang sebagaimana
kita ingin diperlakukan,” demikian pembuka
Charter For Compassion (Piagam Belas Kasih)
yang dicetuskan pada 2009.
Belas kasih bukan barang baru.
Sebagaimana disebutkan dalam piagam,
dia ada di semua tradisi agama dan lainnya,
sejak zaman prasejarah. Ibarat artefak kuno,
gagasan ini muncul menjawab tantangan
manusia abad 21.
Kita melihat bagaimana Buddha,Yesus
dan Muhammad menggunakan resep yang
sama, mereka mencintai orang-orang. Lalu
mereka diikuti jutaan orang seperti Bunda
Teresa, Mahatma Gandhi, Nelson Mandela dan
Gus Dur.
Lewat kisah mereka, kita diajari untuk
bersikap empatik, heroik, dan patriotik. Kita
diajak mengorbankan kepentingan diri dan
mementingkan orang lain tanpa kecuali.
Mimpi dari Masa Kecil
Masih banyak kejahatan di muka bumi.
Masih banyak orang yang hidup dalam
ketakutan. Karenanya, kesempatan untuk jadi
penyelamat dunia itu masih terbuka lebar.
Cita-cita Gus Dur belum sepenuhnya
berhasil. Setelah dia mencontohkan begitu
banyak, kini ada beberapa misi yang dia
wariskan untuk dilaksanakan. Ini akan sedikit
menantang, tapi patut diperjuangkan.
Saya mengajak semua insan, laki-
laki dan perempuan, siapa pun, untuk
membangunkan pahlawan yang bersemayam
dalam diri.
“
““Menumpas kejahatan dan
menegakkan keadilan. Aku tak
boleh menyerah!”
S
ejak 40 hari GUSDUR, sejumlah
pemuda di Samarinda sudah
berancang-ancang ingin membuat
sebuah gerakan. Namun baru 27 April 2013,
GUSDURian KalimantanTimur dikukuhkan.
Khas GUSDURian, elemen komunitas
GUSDURian Kalimantan ini tak tunggal.
Di hari pendiriannya, 14 orang hadir
dengan latar belakang yang berbeda-
beda. Di antaranya, dari PMII Metro Kutai
Kartanegara, Komisi Kepemudaan Katolik,
Nala Dwipa, dan lainnya.
Meski usianya belum lama, kegiatan
GUSDURian KalimantanTimur terus
bergulir. Mulai dari diskusi, bakti sosial,
bedah film, dan juga mengadakan Kelas
Pemikiran Gus Dur secara mandiri. Kelas
ini berlangsung di Pesantren Al-Ittihad
Samarinda dan dilanjutkan di Gereja St.
Lukas Samarinda dengan pembicara Ahmad
Baso beberapa waktu lalu.
Seperti tulisan Merah Johansyah di
edisi lalu, isu besar GUSDURian Kaltim
adalah melawan perusakan lingkungan
akibat eksplorasi sumber daya alam.
Terlebih, persoalan ini menciptakan
konflik di antara masyarakat, ketimpangan
ekonomi, dan ketidakadilan sosial.
GUSDURian
Negeri Kutai
Forum
di Komunitas ini bergabung dalam
Gerakan Samarinda Menggugat, bersama
sejumlah organisasi lain melawan kegiatan
tambang yang merugikan masyarakat.
Melalui jaringan ini, gerakan antiperusakan
lingkungan akibat tambang menjadi lebih
masif dan saling terhubung.
“Saya melihat sosok Gus Dur dalam
cara pandang terhadap lingkungan sangat
tepat untuk dijadikan pedoman. Dan kami
meneruskannya,” tandas Kasmani, salah
seorang penggiat. (red)
e-newsletter SELASAR /edisi 7/2013 4
Jogja | 27 September| Forum Jumat Terakhir | lokasi
dalam konfirmasi | Gratis & Umum | CP 082141232345
Jakarta | 4 Oktober | Forum Jumat Pertama | Aula Wahid
Institute | Gratis & Umum | CP 082141232345
gendaA
5
Pergulatan
S
aat menjadi Presiden, Gus Dur
pernah bercerita kepada Menteri
Pertahanan Mahfud MD tentang
orang Madura yang katanya banyak akal
dan cerdik.
Ceritanya ada seorang tukang becak
asal Madura yang pernah dipergoki oleh
polisi ketika melanggar rambu “Becak
dilarang masuk”.Tukang becak itu masuk
ke jalan yang ada rambu gambar becak
disilang dengan garis hitam yang berarti
jalan itu tidak boleh dimasuki becak. Karu-
an saja tulang becak itu dihampiri polisi.
“Apa kamu tidak melihat gambar
itu? Itu kan gambar becak tak boleh masuk
jalan ini,” bentak Pak polisi.
“Oh saya melihat pak, tapi itu kan
gambarnya becak kosong tidak ada
pengemudinya. Becak saya kan ada yang
mengemudi, tidak kosong berarti boleh
masuk,” jawab si tukang becak.
“Bodoh, apa kamu tidak bisa baca?
Di bawah gambar itukan ada tulisan
bahwa becak dilarang masuk,” bentak Pak
polisi lagi.
“Tidak pak, saya tidak bisa baca,
kalau saya bisa membaca maka saya jadi
polisi seperti sampeyan, bukan jadi tukang
becak begini,” jawab si tukang becak sam-
bil cengengesan. Polisi itu pun akhirnya
ngeloyor meninggalkan tukang becak itu
begitu saja.
Becak
Mati Ketawa
Masuk
DilarangS
aya selalu tidak habis pikir dengan
semua konflik yang terjadi. Apakah
benar sebuah konflik terjadi karena
berawal dari perbenturan prinsip yang
mendasar?. Entah mengapa saya selalu
berpikir negatif bahwa konflik tersebut
hanya berkaitan kuasa dan kepentingan
belaka. Saya berharap bahwa pikiran saya
benar-benar salah.
Sebandingkah pengorbanan dan
harga yang harus dibayar bila memang
konflik itu tidak bisa dihindari?. Satu konflik
belum selesai di atasi, sudah muncul konflik
lainnya? Berapa banyaknya prinsip dasar
dalam hidup kita yang harus di’benarkan’
melalui pertumpahan darah?.
Gus Dur mengatakan, ‘bila
terjadi ketegangan antara agama dan
kebudayaan, maka carilah jalan tengahnya’.
Ketegangan yang selalu terjadi tidak perlu
ditangisi dan disesali, karena itu justru
memungkinkan kita untuk selalu berusaha
menjembataninya.
Lantas siapakah yang berperan
sebagai pihak yang menjembatani pihak-
pihak yang berkonflik?. Daripada kita
disibukkan dengan upaya memadamkan
konflik, kenapa tidak kita melakukan
tindakan pencegah terjadinya konflik?.
Saat ini yang dibutuhkan bukan
sekedar relawan di lapangan, tapi juga
laskar-laskar perdamaian yang terus
mengkampanyekan nilai-nilai persaudaraan
dan kemanusiaan. Laskar-laskar yang
terus menyuarakan nilai-nilai keadilan
dan kesetaraan. kita butuh laskar yang
menentramkan hati.
Ada sebuah pertanyaan yang perlu
dijawab oleh masing-masing diri kita,
apakah kita mau berperan sebagai laskar
perdamaian itu?. (*)
Gus Dur Bertutur
yang sama sekali baru dalam menilai dan
memahami tokoh KH. A. Mutamakkin
yang wafat pada abad ke 18 Masehi dan
dimakamkan di desa Kajen, Margoyoso, Pati,
JawaTengah. Diantara keturunannya yang
masih aktif dalam kehidupan masyarakat
adalah Rois ‘Am NU (Nahdlatul Ulama),
KH. A. M. Sahal Mahfudz dan diri penulis
sendiri.
Salah satu sesepuh keluarga dan
keturunan beliau, dengan pengaruh
sangat besar semasa hidupnya adalah
KH. Abdullah Salam yang meninggal dunia
tahun lalu (2001) dan dimakamkan di desa
tersebut. Sebagai penghafal al-Qur’an beliau
memimpin sebuah pesantren di desa tersebut
dan mengembangkan asketisme yang sangat
mengagumkan, dalam bahasa pesantren
dikenal dengan istilah akhlakul karimah.
Dalam menilik riwayat KH. A.
Mutamakin itu penulis juga menggunakan
Serat Cebolek yang diterbitkan Keraton
Amangkurat IV dan Pakubuwono II di
Surakarta, yang dibahas oleh disertasi
Dr. Soebardi ; juga ceritera ketoprak dan
ceritera-ceritera lain, di samping berbagai
tulisan kaum pesantren tentang beliau dan
terutama tulisan-tulisan beliau sendiri. Yang
tidak sempat penulis gunakan, adalah tulisan
Dr. Kuntowidjoyo dari Universitas Gadjah
Mada (UGM) tentang KH. Rifa’i, Batang, yang
menggunakan referensi Serat Cebolek dan
sebuah buku tentang beliau yang diterbitkan
oleh LKiS, diYogyakarta, tulisan Dr. Abdul
Djamil, Rektor IAINWalisongo di Semarang.
P
ada pertengahan bulan Mei 2002,
penulis menyampaikan penilaiannya
atas diri KH. A. Mutamakkin dalam
sebuah seminar yang berlangsung di IAIN
(UIN,red) Syarif Hidayatullah, Ciputat.
Pendapat itu dikemukakan dalam seminar
untuk menyambut terbitnya sebuah buku
tentang diri beliau, yang memang benar-benar
merupakan karya berbobot ilmiah dan melihat
peranan beliau dari berbagai sudut pandang.
Baik dari aspek epistemologis, kesejarahan
maupun aspek sosiologis. Karya tersebut
memerlukan sebuah penanganan serius yang
harus diteruskan oleh para peneliti lainnya.
Dalam seminar itu, penulis
mengemukakan sebuah sudut pandang
Oleh: Abdurrahman Wahid
Islam:
Apakah Bentuk
e-newsletter SELASAR /edisi 7/2013 6
Perlawanannya?
7
Penulis berpendapat, KH. A. Mutamakin
telah memelopori sebuah pendekatan
baru dalam hubungan antara Islam dan
kekuasaan negara pada abad ke 18 Masehi. Ini
memerlukan penelitian mendalam, agar kita
menemukan strategi perjuangan Islam yang
tepat di negeri ini.
Perjuangan umat Islam dalam abad ke
18 Masehi itu, pada intinya ada yang berupa
sikap pro/menunjang pemerintah, dan sikap
menentangnya. Kaum syari’ah/ fiqh (hukum
Islam) padaumumnyabersikap mendukung
kekuasaan, mungkin atas dasar adagium
yang terkenal: “Enam puluh tahun dalam
pemerintahan penguasa yang bobrok, masih
lebih baik daripada anarki semalam (sittuna
sanatan min imâmin fâjirin ashlahu minlailatin
bila sulthan).”
Sikap ini merupakan sebuah kenyataan
tidak adanya kontrol atas jalannya
pemerintahan, semuanya tergantung pada
kehendak sang penguasa. Para pelanggar
hukum, termasuk pelanggar fiqh/hukum
Islam terkena sanksi atau tidak secara legal
seluruhnya tergantung sang penguasa. Kaum
fiqh itu menetapkan KH. A. Mutamakin telah
melanggar syari’ah karena memasang lukisan
binatang secara utuh, dan sering menonton
wayang dengan lakon Bima Suci/Dewa Ruci.
Oleh sebab itu ia harus dihukum.Tetapi
hukuman itu terserah pada sultan sebagai
penguasa.
Sebaliknya, para pemimpin tarekat dan
tassawuf bersikap menentang penguasa.
Perbedaan sikap ini menjadi pemicu
pemberontakan di beberapa tempat dalam
abad tersebut. Dalam pandangan kaum
tarekat, penguasa dianggap menyimpang dari
kebenaran formal agama, karena itu haruslah
dilawan secara terbuka. Sikap ini, sebenarnya
sama-sama bersifat politis, bila dibandingkan
dengan sikap KH. A. Mutamakkin di atas.
Hanya saja, jika yang satu menentang
maka yang lain mendukung. Sikap politis
inilah yang membuat penguasa waktu itu
banyak menghukum mati dan menyiksa para
pemimpin gerakan tarekat. Cerita ulama
yang mati dibakar atas perintah sultan adalah
sesuatu yang memilukan di waktu itu.
Gus Dur menjadi orang besar salah
satu alasannya adalah karena dia
menafkahkan hidupnya untuk melayani
orang lain.
Hal tersebut menjadi simpulan
ungkapan GusYahya CholilTsaquf
dalam kegiatan halal bi halal komunitas
Terong Gosong dan GUSDURian
yang diselenggarakan diYPI El Farab,
Singkalanyar, Prambon, Nganjuk (31/8).
Koordinator Nasional GUSDURian
berhalangan hadir dalam kegiatan
tersebut, posisinya diwakili oleh Aan
Anshory aktivis GUSDURian Jombang.
Hadir dalam kegiatan yang bertajuk
“Perjuangan Gus Dur untuk NKRI,
sejumlah tokoh agama dan masyrakat,
KetuaYayasanYPI El Faraby, Drs. KH.
Ma’lumYunus, SH, MM dan 80 aktivis se
Kabupaten Nganjuk.
Selain di Nganjuk, kegiatan
syawalan juga digelar oleh Sekretariat
Nasional Jaringan GUSDURian diWisma
GUSDURian sehari sebelumnya yang
dihadiri ratusan aktivis dan masyarakat
sekitar. (*)
Kongkow
Kongkow
NGANJUK
Syawalan Bersama
Terong Gosong
Kongkow
e-newsletter SELASAR /edisi 7/2013 8
HUT RI Lintas Iman
Setelah Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan, semua suku, agama, keraton, dan
ras yang ada di nusantara menyatakan bergabung dengan NKRI. Perbedaan melebur menjadi
satu dalam bingkai Indonesia. Semangat toleransi semacam itu harus tetap dikembangkan
dalam konteks kekinian.
Hal tersebut menjadi simpulan pembicaraan Koordinator Nasional GUSDURian, Alissa
Wahid saat menjadi pembicara dalam HUT RI Lintas Iman se-KabupatenTemanggung yang
digelar Majelis Jemaat GKITemanggung dan GUSDURian, Selasa (27/8) lalu.
Hadir dalam kegiatan tersebut, BupatiTemanggung, Bambang Sukarno,Wakil Bupati
Irawan Prasetyadi, Dandim 0706/Temanggung, Letkol Inf Ganardyto Herry,Wakapolres Kompol
Suwanto, para tokoh agama dan tokoh masyarakat di KabupatenTemanggung.
Pendeta Darmanto Lemuel sebagai tandem Alissa dalam dialog tersebut menambahkan,
kegiatan tersebut menjadi titik awal untuk mempertegas pengejawantahan kebhinekaan di
daerah penghasil tembakau ini. (*)
TEMANGGUNG
GUSDURian Harus Pintar Menulis
Menulis merupakan hal yang terlihat sederhana, namun akan bermakna penting untuk
menunjang gerakan. Untuk itu, anggota GUSDURian harus pandai menulis, terutama untuk
menunjang gerakan dan pembentukan opini.
Hal tersebut disampaikan Aan Anshori, Koordinator GUSDURian Jombang, saat pelatihan
Jurnalistik yang digelar di Aula Lakpesdam NU Jombang (18/7). “Komitmen GUSDURian
melakukan capacity building bagi anggotanya harus terus dilakukan,” tegasnya.
Kegiatan ini berlangsung selama satu setengah bulan yang dihelat setiap hari Minggu.
Proses selanjutnya, anggota dilatih untuk turun ke lapangan difasilitasi wartawan Koran Sindo,
Tritus Julan. “Event ini merupkan bagian transformasi dari tradisi oral menjadi tradisi tulis.
Perjuangan harus diabadikan melalui tulisan,” tegas Aan. (*)
JOMBANG

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pembangunan mapan dlm islam (a158859)
Pembangunan mapan dlm islam (a158859)Pembangunan mapan dlm islam (a158859)
Pembangunan mapan dlm islam (a158859)Aliah Izzati Idham
 
Topik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran dalam islam
Topik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran dalam islamTopik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran dalam islam
Topik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran dalam islamAfif Syakir
 
Makalah kerukunan antar umat beragama
Makalah kerukunan antar umat beragamaMakalah kerukunan antar umat beragama
Makalah kerukunan antar umat beragamaIrsal Shabirin
 
Presentasi Agama
Presentasi AgamaPresentasi Agama
Presentasi AgamaIndra West
 
Kerukunan Antar Umat Beragama
Kerukunan Antar Umat BeragamaKerukunan Antar Umat Beragama
Kerukunan Antar Umat BeragamaYopi Adie
 
Strategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragamaStrategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragamaFirman Nugraha
 
Lmcp1552 slide tugasan 3
Lmcp1552 slide tugasan 3Lmcp1552 slide tugasan 3
Lmcp1552 slide tugasan 3RUQAIYAHRUSDI
 
Makalah kerukunan umat_beragama
Makalah kerukunan umat_beragamaMakalah kerukunan umat_beragama
Makalah kerukunan umat_beragamaAswanPrinting
 
Topik 3 - Cabaran Komunikasi & Penyiaran Dalam Islam
Topik 3 - Cabaran Komunikasi & Penyiaran Dalam IslamTopik 3 - Cabaran Komunikasi & Penyiaran Dalam Islam
Topik 3 - Cabaran Komunikasi & Penyiaran Dalam IslamAfif Syakir
 
Amalan terbaik sosial (mapan islam)
Amalan terbaik sosial (mapan islam)Amalan terbaik sosial (mapan islam)
Amalan terbaik sosial (mapan islam)fi3acik
 
Amalan Terbaik kesejahteraan Sosial Nurul Nurhaliza Suhadah binti Abd Razak
Amalan Terbaik kesejahteraan Sosial  Nurul Nurhaliza Suhadah binti Abd RazakAmalan Terbaik kesejahteraan Sosial  Nurul Nurhaliza Suhadah binti Abd Razak
Amalan Terbaik kesejahteraan Sosial Nurul Nurhaliza Suhadah binti Abd RazakNurulNurhalizaSuhada
 
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialAmalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialAini Rahman
 
Lmcp1522 pembangunan mapan dalam islam
Lmcp1522 pembangunan mapan dalam islamLmcp1522 pembangunan mapan dalam islam
Lmcp1522 pembangunan mapan dalam islamFarhana Pekerizi
 
TUGASAN 3; Amalan Terbaik dalam Pembangunan Sosial
TUGASAN 3; Amalan Terbaik dalam Pembangunan SosialTUGASAN 3; Amalan Terbaik dalam Pembangunan Sosial
TUGASAN 3; Amalan Terbaik dalam Pembangunan SosialNurul Farina Abdul Rahim
 
Media Umat edisi 115
Media Umat edisi 115Media Umat edisi 115
Media Umat edisi 115Rizky Faisal
 
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialAmalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialAMERAH AIMAN
 
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAMKOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAMChittana Som Sak
 

Was ist angesagt? (20)

Pembangunan mapan dlm islam (a158859)
Pembangunan mapan dlm islam (a158859)Pembangunan mapan dlm islam (a158859)
Pembangunan mapan dlm islam (a158859)
 
Topik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran dalam islam
Topik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran dalam islamTopik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran dalam islam
Topik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran dalam islam
 
Kerukunan umat beragama
Kerukunan umat beragamaKerukunan umat beragama
Kerukunan umat beragama
 
Makalah kerukunan antar umat beragama
Makalah kerukunan antar umat beragamaMakalah kerukunan antar umat beragama
Makalah kerukunan antar umat beragama
 
Presentasi Agama
Presentasi AgamaPresentasi Agama
Presentasi Agama
 
Kerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragamaKerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragama
 
Kerukunan Antar Umat Beragama
Kerukunan Antar Umat BeragamaKerukunan Antar Umat Beragama
Kerukunan Antar Umat Beragama
 
Strategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragamaStrategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragama
 
Lmcp1552 slide tugasan 3
Lmcp1552 slide tugasan 3Lmcp1552 slide tugasan 3
Lmcp1552 slide tugasan 3
 
Makalah kerukunan umat_beragama
Makalah kerukunan umat_beragamaMakalah kerukunan umat_beragama
Makalah kerukunan umat_beragama
 
Topik 3 - Cabaran Komunikasi & Penyiaran Dalam Islam
Topik 3 - Cabaran Komunikasi & Penyiaran Dalam IslamTopik 3 - Cabaran Komunikasi & Penyiaran Dalam Islam
Topik 3 - Cabaran Komunikasi & Penyiaran Dalam Islam
 
Amalan terbaik sosial (mapan islam)
Amalan terbaik sosial (mapan islam)Amalan terbaik sosial (mapan islam)
Amalan terbaik sosial (mapan islam)
 
Amalan Terbaik kesejahteraan Sosial Nurul Nurhaliza Suhadah binti Abd Razak
Amalan Terbaik kesejahteraan Sosial  Nurul Nurhaliza Suhadah binti Abd RazakAmalan Terbaik kesejahteraan Sosial  Nurul Nurhaliza Suhadah binti Abd Razak
Amalan Terbaik kesejahteraan Sosial Nurul Nurhaliza Suhadah binti Abd Razak
 
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialAmalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
 
Lmcp1522 pembangunan mapan dalam islam
Lmcp1522 pembangunan mapan dalam islamLmcp1522 pembangunan mapan dalam islam
Lmcp1522 pembangunan mapan dalam islam
 
Teloeransi antar umat beragama 2
Teloeransi antar umat beragama 2Teloeransi antar umat beragama 2
Teloeransi antar umat beragama 2
 
TUGASAN 3; Amalan Terbaik dalam Pembangunan Sosial
TUGASAN 3; Amalan Terbaik dalam Pembangunan SosialTUGASAN 3; Amalan Terbaik dalam Pembangunan Sosial
TUGASAN 3; Amalan Terbaik dalam Pembangunan Sosial
 
Media Umat edisi 115
Media Umat edisi 115Media Umat edisi 115
Media Umat edisi 115
 
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialAmalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
 
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAMKOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
 

Ähnlich wie SELASAR Edisi 07

Mempertahankan Indonesia dengan Menghargai Perbedaan yang Ada
Mempertahankan Indonesia dengan Menghargai Perbedaan yang AdaMempertahankan Indonesia dengan Menghargai Perbedaan yang Ada
Mempertahankan Indonesia dengan Menghargai Perbedaan yang AdaThufailah Mujahidah
 
Buku 50+ sahabat yuddy chrisnandi
Buku 50+ sahabat yuddy chrisnandiBuku 50+ sahabat yuddy chrisnandi
Buku 50+ sahabat yuddy chrisnandimesailcreativehub
 
Humor gusdur lengkap
Humor gusdur lengkapHumor gusdur lengkap
Humor gusdur lengkapDei Al-faroby
 
perlunya penambahan gelar pahlawan untuk Gus Dur
perlunya penambahan gelar pahlawan untuk Gus Durperlunya penambahan gelar pahlawan untuk Gus Dur
perlunya penambahan gelar pahlawan untuk Gus DurEsti Nurani
 
Surat terbuka presiden SBY terkait Gaza
Surat terbuka presiden SBY terkait GazaSurat terbuka presiden SBY terkait Gaza
Surat terbuka presiden SBY terkait GazaPristiadi Utomo
 
Media Umat edisi 114
Media Umat edisi 114Media Umat edisi 114
Media Umat edisi 114Rizky Faisal
 
(sindonews.com) Opini sosial-budaya 24 april-5 juni 2015
(sindonews.com) Opini sosial-budaya 24 april-5 juni 2015(sindonews.com) Opini sosial-budaya 24 april-5 juni 2015
(sindonews.com) Opini sosial-budaya 24 april-5 juni 2015ekho109
 
Perubahan terus bergulir
Perubahan terus bergulirPerubahan terus bergulir
Perubahan terus bergulirRizky Faisal
 
Muhasabah perubahan terus bergulir
Muhasabah   perubahan terus bergulirMuhasabah   perubahan terus bergulir
Muhasabah perubahan terus bergulirRizky Faisal
 
Tor lkk kota bogor
Tor lkk kota bogorTor lkk kota bogor
Tor lkk kota bogorYunda Wiedya
 
Biografi pejuang wanita
Biografi pejuang wanitaBiografi pejuang wanita
Biografi pejuang wanitaYoollan MW
 
Meningkatkan ukhuwah islamiyah
Meningkatkan ukhuwah islamiyahMeningkatkan ukhuwah islamiyah
Meningkatkan ukhuwah islamiyahNgainun Naim
 

Ähnlich wie SELASAR Edisi 07 (20)

Mempertahankan Indonesia dengan Menghargai Perbedaan yang Ada
Mempertahankan Indonesia dengan Menghargai Perbedaan yang AdaMempertahankan Indonesia dengan Menghargai Perbedaan yang Ada
Mempertahankan Indonesia dengan Menghargai Perbedaan yang Ada
 
BOOK - Rukun Agawe Santoso, Crah Agawe Bubrah.pdf
BOOK - Rukun Agawe Santoso, Crah Agawe Bubrah.pdfBOOK - Rukun Agawe Santoso, Crah Agawe Bubrah.pdf
BOOK - Rukun Agawe Santoso, Crah Agawe Bubrah.pdf
 
Buku 50+ sahabat yuddy chrisnandi
Buku 50+ sahabat yuddy chrisnandiBuku 50+ sahabat yuddy chrisnandi
Buku 50+ sahabat yuddy chrisnandi
 
Sofa gus dur
Sofa gus durSofa gus dur
Sofa gus dur
 
Humor gusdur lengkap
Humor gusdur lengkapHumor gusdur lengkap
Humor gusdur lengkap
 
instrumen
instrumeninstrumen
instrumen
 
perlunya penambahan gelar pahlawan untuk Gus Dur
perlunya penambahan gelar pahlawan untuk Gus Durperlunya penambahan gelar pahlawan untuk Gus Dur
perlunya penambahan gelar pahlawan untuk Gus Dur
 
Indonesian edition
Indonesian editionIndonesian edition
Indonesian edition
 
Dialog perdamaian
Dialog perdamaianDialog perdamaian
Dialog perdamaian
 
Surat terbuka presiden SBY terkait Gaza
Surat terbuka presiden SBY terkait GazaSurat terbuka presiden SBY terkait Gaza
Surat terbuka presiden SBY terkait Gaza
 
Media Umat edisi 114
Media Umat edisi 114Media Umat edisi 114
Media Umat edisi 114
 
Mengenal pemikiran gus dur
Mengenal pemikiran gus durMengenal pemikiran gus dur
Mengenal pemikiran gus dur
 
(sindonews.com) Opini sosial-budaya 24 april-5 juni 2015
(sindonews.com) Opini sosial-budaya 24 april-5 juni 2015(sindonews.com) Opini sosial-budaya 24 april-5 juni 2015
(sindonews.com) Opini sosial-budaya 24 april-5 juni 2015
 
Buku mentoring 13
Buku mentoring  13Buku mentoring  13
Buku mentoring 13
 
Perubahan terus bergulir
Perubahan terus bergulirPerubahan terus bergulir
Perubahan terus bergulir
 
Humor Gusdur
Humor GusdurHumor Gusdur
Humor Gusdur
 
Muhasabah perubahan terus bergulir
Muhasabah   perubahan terus bergulirMuhasabah   perubahan terus bergulir
Muhasabah perubahan terus bergulir
 
Tor lkk kota bogor
Tor lkk kota bogorTor lkk kota bogor
Tor lkk kota bogor
 
Biografi pejuang wanita
Biografi pejuang wanitaBiografi pejuang wanita
Biografi pejuang wanita
 
Meningkatkan ukhuwah islamiyah
Meningkatkan ukhuwah islamiyahMeningkatkan ukhuwah islamiyah
Meningkatkan ukhuwah islamiyah
 

Kürzlich hochgeladen

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdfAfriYani29
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 

Kürzlich hochgeladen (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 

SELASAR Edisi 07

  • 1. Penanggung jawab SekNas JGD Penasihat Alissa QM Wahid koordinator Tata Khoiriyah Redaksi Nabilah Munsyarihah, Zahrotien Editor Abas Z g. Tata letak Muhammad Nabil Kontributor GUSDURian di berbagai daerah Sirkulasi SekNas Jaringan GUSDURian Sekadar Mendahului “Bila terjadi ketegangan antara agama dan kebudayaan, maka carilah jalan tengahnya, ketegangan yang selalu terjadi tidak perlu ditangisi dan disesali, karena itu justru memungkinkan kita untuk selalu berusaha menjembataninya.” KH. Abdurrahman Wahid M e n g g e r a k k a n T r a d i s i , M e n e g u h k a n I n d o n e s i a Redaksi menerima tulisan dari pembaca berupa artikel, opini, berita melalui selasar.redaksi@gmail.com. Redaksi tidak bertanggung jawab atas isi tulisan. Tulisan itu adalah pandangan pribadi penulis. Newsletter ini adalah produk nonprofit. K atanya, negara kita memiliki semboyan BhinekaTunggal Ika. Akan tetapi, konflik dengan berbagai macam rupa terjadi di mana-mana. Kuantitasnya tidak pernah berkurang, selalu bertambah. Entah bagaimana kualitas konfliknya. Makna semboyan kita yang merdu itu sudah terkorupsi. Arti kata itu sudah tersudut di pojok peradaban dan susah dicari dalam kamus kehidupan. Kita hanya butuh manusia, yang bukan setan dan malaikat. Manusia yang memanusiakan manusia lainnya untuk mengembalikan makna kata itu sebagaimana adanya. Saat kata itu sudah dimaknai dengan tingkah laku, saat itulah, darah anyir pertikaian akan musnah dari kehidupan. Akhirulkalam, “selamat memaknai,” kami ucapkan. E d i s i 7 / S e p t e m b e r 2 0 1 3
  • 2. Oleh: Rio TuasikalGus Dur Menggerakkan Tradisi foto: abdurrahmanwahid-gusdur.blogspot.com Ultraman Betulanadalah e-newsletter SELASAR /edisi 7/2013 2
  • 3. 3 M asih saya ingat kata-kata Shin Asuka, si Ultraman Dyna itu. Di episode tersebut, belasan tahun lalu, Ultraman melawan monster jahat yang menghancurkan kota. Saat sekolah dasar, saya bermimpi punya kekuatan super untuk mengubah dunia.Teman-teman saya juga sama. Menuju dewasa, saya hanya bisa nyengir bila mengingatnya. Bahwa mimpi mengubah dunia adalah muluk. Imajinasi konyol itu membuat saya tertawa, sampai akhirnya Gus Dur menyadarkan: dunia ini memang sedang dalam marabahaya. Gus Dur adalah Superhero Nyata Berbeda dengan damai versi kebanyakan orang, Gus Dur percaya itu bukan sekadar kerukunan. Sebab istilah kerukunan terkesan pasif, juga tutup mata pada konflik kecil. Lewat sosok Gus Dur, kita merombak definisi itu. Bicara Islam damai sering dimulai dengan nama Gus Dur. Dia telah mengembalikan Islam ke posisi semestinya: ramah dan cemerlang. Dia juga yang menunjukkan bahwa Islam, demokrasi dan hak asasi manusia punya semangat yang sama. Seperti itulah Gus Dur mencontohkan. Dia berupaya melindungi masyarakat Kristen, keturunanTionghoa juga Ahmadiyah. “Gus Dur sudah seperti ayah kami,” ujar Fam Kiun Fat, anggota Majelis Agama Khonghucu (Makin) Bandung. Tak ada ciri superhero yang tak Gus Dur miliki. Dia menyediakan rasa hormat pada semua manusia, membela yang lemah, dan memperjuangkan keadilan; mengajak semua orang bergandengan tangan dan tidak mempermasalahkan perbedaan; kita diajak hidup damai dalam sebuah komunitas global. Sungguh daftar misi yang tak gampang dijalani. Namun Gus Dur menempuh itu semua, sebab ia adalah manusia ultra, ya, ultraman. Sebentar, tapi, Gus Dur tidak punya kekuatan super. Gus Dur tidak punya robot Megazord atau laser dari tangannya. Lalu apa yang menjadikan Gus Dur lebih dari manusia biasa? Saya rasa sederhana : belas kasih. Jurus Super: Belas Kasih “Prinsip belas kasih tersemat di jantung tiap agama, etika dan spiritual. Meminta kita perlakukan semua orang sebagaimana kita ingin diperlakukan,” demikian pembuka Charter For Compassion (Piagam Belas Kasih) yang dicetuskan pada 2009. Belas kasih bukan barang baru. Sebagaimana disebutkan dalam piagam, dia ada di semua tradisi agama dan lainnya, sejak zaman prasejarah. Ibarat artefak kuno, gagasan ini muncul menjawab tantangan manusia abad 21. Kita melihat bagaimana Buddha,Yesus dan Muhammad menggunakan resep yang sama, mereka mencintai orang-orang. Lalu mereka diikuti jutaan orang seperti Bunda Teresa, Mahatma Gandhi, Nelson Mandela dan Gus Dur. Lewat kisah mereka, kita diajari untuk bersikap empatik, heroik, dan patriotik. Kita diajak mengorbankan kepentingan diri dan mementingkan orang lain tanpa kecuali. Mimpi dari Masa Kecil Masih banyak kejahatan di muka bumi. Masih banyak orang yang hidup dalam ketakutan. Karenanya, kesempatan untuk jadi penyelamat dunia itu masih terbuka lebar. Cita-cita Gus Dur belum sepenuhnya berhasil. Setelah dia mencontohkan begitu banyak, kini ada beberapa misi yang dia wariskan untuk dilaksanakan. Ini akan sedikit menantang, tapi patut diperjuangkan. Saya mengajak semua insan, laki- laki dan perempuan, siapa pun, untuk membangunkan pahlawan yang bersemayam dalam diri. “ ““Menumpas kejahatan dan menegakkan keadilan. Aku tak boleh menyerah!”
  • 4. S ejak 40 hari GUSDUR, sejumlah pemuda di Samarinda sudah berancang-ancang ingin membuat sebuah gerakan. Namun baru 27 April 2013, GUSDURian KalimantanTimur dikukuhkan. Khas GUSDURian, elemen komunitas GUSDURian Kalimantan ini tak tunggal. Di hari pendiriannya, 14 orang hadir dengan latar belakang yang berbeda- beda. Di antaranya, dari PMII Metro Kutai Kartanegara, Komisi Kepemudaan Katolik, Nala Dwipa, dan lainnya. Meski usianya belum lama, kegiatan GUSDURian KalimantanTimur terus bergulir. Mulai dari diskusi, bakti sosial, bedah film, dan juga mengadakan Kelas Pemikiran Gus Dur secara mandiri. Kelas ini berlangsung di Pesantren Al-Ittihad Samarinda dan dilanjutkan di Gereja St. Lukas Samarinda dengan pembicara Ahmad Baso beberapa waktu lalu. Seperti tulisan Merah Johansyah di edisi lalu, isu besar GUSDURian Kaltim adalah melawan perusakan lingkungan akibat eksplorasi sumber daya alam. Terlebih, persoalan ini menciptakan konflik di antara masyarakat, ketimpangan ekonomi, dan ketidakadilan sosial. GUSDURian Negeri Kutai Forum di Komunitas ini bergabung dalam Gerakan Samarinda Menggugat, bersama sejumlah organisasi lain melawan kegiatan tambang yang merugikan masyarakat. Melalui jaringan ini, gerakan antiperusakan lingkungan akibat tambang menjadi lebih masif dan saling terhubung. “Saya melihat sosok Gus Dur dalam cara pandang terhadap lingkungan sangat tepat untuk dijadikan pedoman. Dan kami meneruskannya,” tandas Kasmani, salah seorang penggiat. (red) e-newsletter SELASAR /edisi 7/2013 4 Jogja | 27 September| Forum Jumat Terakhir | lokasi dalam konfirmasi | Gratis & Umum | CP 082141232345 Jakarta | 4 Oktober | Forum Jumat Pertama | Aula Wahid Institute | Gratis & Umum | CP 082141232345 gendaA
  • 5. 5 Pergulatan S aat menjadi Presiden, Gus Dur pernah bercerita kepada Menteri Pertahanan Mahfud MD tentang orang Madura yang katanya banyak akal dan cerdik. Ceritanya ada seorang tukang becak asal Madura yang pernah dipergoki oleh polisi ketika melanggar rambu “Becak dilarang masuk”.Tukang becak itu masuk ke jalan yang ada rambu gambar becak disilang dengan garis hitam yang berarti jalan itu tidak boleh dimasuki becak. Karu- an saja tulang becak itu dihampiri polisi. “Apa kamu tidak melihat gambar itu? Itu kan gambar becak tak boleh masuk jalan ini,” bentak Pak polisi. “Oh saya melihat pak, tapi itu kan gambarnya becak kosong tidak ada pengemudinya. Becak saya kan ada yang mengemudi, tidak kosong berarti boleh masuk,” jawab si tukang becak. “Bodoh, apa kamu tidak bisa baca? Di bawah gambar itukan ada tulisan bahwa becak dilarang masuk,” bentak Pak polisi lagi. “Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampeyan, bukan jadi tukang becak begini,” jawab si tukang becak sam- bil cengengesan. Polisi itu pun akhirnya ngeloyor meninggalkan tukang becak itu begitu saja. Becak Mati Ketawa Masuk DilarangS aya selalu tidak habis pikir dengan semua konflik yang terjadi. Apakah benar sebuah konflik terjadi karena berawal dari perbenturan prinsip yang mendasar?. Entah mengapa saya selalu berpikir negatif bahwa konflik tersebut hanya berkaitan kuasa dan kepentingan belaka. Saya berharap bahwa pikiran saya benar-benar salah. Sebandingkah pengorbanan dan harga yang harus dibayar bila memang konflik itu tidak bisa dihindari?. Satu konflik belum selesai di atasi, sudah muncul konflik lainnya? Berapa banyaknya prinsip dasar dalam hidup kita yang harus di’benarkan’ melalui pertumpahan darah?. Gus Dur mengatakan, ‘bila terjadi ketegangan antara agama dan kebudayaan, maka carilah jalan tengahnya’. Ketegangan yang selalu terjadi tidak perlu ditangisi dan disesali, karena itu justru memungkinkan kita untuk selalu berusaha menjembataninya. Lantas siapakah yang berperan sebagai pihak yang menjembatani pihak- pihak yang berkonflik?. Daripada kita disibukkan dengan upaya memadamkan konflik, kenapa tidak kita melakukan tindakan pencegah terjadinya konflik?. Saat ini yang dibutuhkan bukan sekedar relawan di lapangan, tapi juga laskar-laskar perdamaian yang terus mengkampanyekan nilai-nilai persaudaraan dan kemanusiaan. Laskar-laskar yang terus menyuarakan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan. kita butuh laskar yang menentramkan hati. Ada sebuah pertanyaan yang perlu dijawab oleh masing-masing diri kita, apakah kita mau berperan sebagai laskar perdamaian itu?. (*)
  • 6. Gus Dur Bertutur yang sama sekali baru dalam menilai dan memahami tokoh KH. A. Mutamakkin yang wafat pada abad ke 18 Masehi dan dimakamkan di desa Kajen, Margoyoso, Pati, JawaTengah. Diantara keturunannya yang masih aktif dalam kehidupan masyarakat adalah Rois ‘Am NU (Nahdlatul Ulama), KH. A. M. Sahal Mahfudz dan diri penulis sendiri. Salah satu sesepuh keluarga dan keturunan beliau, dengan pengaruh sangat besar semasa hidupnya adalah KH. Abdullah Salam yang meninggal dunia tahun lalu (2001) dan dimakamkan di desa tersebut. Sebagai penghafal al-Qur’an beliau memimpin sebuah pesantren di desa tersebut dan mengembangkan asketisme yang sangat mengagumkan, dalam bahasa pesantren dikenal dengan istilah akhlakul karimah. Dalam menilik riwayat KH. A. Mutamakin itu penulis juga menggunakan Serat Cebolek yang diterbitkan Keraton Amangkurat IV dan Pakubuwono II di Surakarta, yang dibahas oleh disertasi Dr. Soebardi ; juga ceritera ketoprak dan ceritera-ceritera lain, di samping berbagai tulisan kaum pesantren tentang beliau dan terutama tulisan-tulisan beliau sendiri. Yang tidak sempat penulis gunakan, adalah tulisan Dr. Kuntowidjoyo dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tentang KH. Rifa’i, Batang, yang menggunakan referensi Serat Cebolek dan sebuah buku tentang beliau yang diterbitkan oleh LKiS, diYogyakarta, tulisan Dr. Abdul Djamil, Rektor IAINWalisongo di Semarang. P ada pertengahan bulan Mei 2002, penulis menyampaikan penilaiannya atas diri KH. A. Mutamakkin dalam sebuah seminar yang berlangsung di IAIN (UIN,red) Syarif Hidayatullah, Ciputat. Pendapat itu dikemukakan dalam seminar untuk menyambut terbitnya sebuah buku tentang diri beliau, yang memang benar-benar merupakan karya berbobot ilmiah dan melihat peranan beliau dari berbagai sudut pandang. Baik dari aspek epistemologis, kesejarahan maupun aspek sosiologis. Karya tersebut memerlukan sebuah penanganan serius yang harus diteruskan oleh para peneliti lainnya. Dalam seminar itu, penulis mengemukakan sebuah sudut pandang Oleh: Abdurrahman Wahid Islam: Apakah Bentuk e-newsletter SELASAR /edisi 7/2013 6 Perlawanannya?
  • 7. 7 Penulis berpendapat, KH. A. Mutamakin telah memelopori sebuah pendekatan baru dalam hubungan antara Islam dan kekuasaan negara pada abad ke 18 Masehi. Ini memerlukan penelitian mendalam, agar kita menemukan strategi perjuangan Islam yang tepat di negeri ini. Perjuangan umat Islam dalam abad ke 18 Masehi itu, pada intinya ada yang berupa sikap pro/menunjang pemerintah, dan sikap menentangnya. Kaum syari’ah/ fiqh (hukum Islam) padaumumnyabersikap mendukung kekuasaan, mungkin atas dasar adagium yang terkenal: “Enam puluh tahun dalam pemerintahan penguasa yang bobrok, masih lebih baik daripada anarki semalam (sittuna sanatan min imâmin fâjirin ashlahu minlailatin bila sulthan).” Sikap ini merupakan sebuah kenyataan tidak adanya kontrol atas jalannya pemerintahan, semuanya tergantung pada kehendak sang penguasa. Para pelanggar hukum, termasuk pelanggar fiqh/hukum Islam terkena sanksi atau tidak secara legal seluruhnya tergantung sang penguasa. Kaum fiqh itu menetapkan KH. A. Mutamakin telah melanggar syari’ah karena memasang lukisan binatang secara utuh, dan sering menonton wayang dengan lakon Bima Suci/Dewa Ruci. Oleh sebab itu ia harus dihukum.Tetapi hukuman itu terserah pada sultan sebagai penguasa. Sebaliknya, para pemimpin tarekat dan tassawuf bersikap menentang penguasa. Perbedaan sikap ini menjadi pemicu pemberontakan di beberapa tempat dalam abad tersebut. Dalam pandangan kaum tarekat, penguasa dianggap menyimpang dari kebenaran formal agama, karena itu haruslah dilawan secara terbuka. Sikap ini, sebenarnya sama-sama bersifat politis, bila dibandingkan dengan sikap KH. A. Mutamakkin di atas. Hanya saja, jika yang satu menentang maka yang lain mendukung. Sikap politis inilah yang membuat penguasa waktu itu banyak menghukum mati dan menyiksa para pemimpin gerakan tarekat. Cerita ulama yang mati dibakar atas perintah sultan adalah sesuatu yang memilukan di waktu itu. Gus Dur menjadi orang besar salah satu alasannya adalah karena dia menafkahkan hidupnya untuk melayani orang lain. Hal tersebut menjadi simpulan ungkapan GusYahya CholilTsaquf dalam kegiatan halal bi halal komunitas Terong Gosong dan GUSDURian yang diselenggarakan diYPI El Farab, Singkalanyar, Prambon, Nganjuk (31/8). Koordinator Nasional GUSDURian berhalangan hadir dalam kegiatan tersebut, posisinya diwakili oleh Aan Anshory aktivis GUSDURian Jombang. Hadir dalam kegiatan yang bertajuk “Perjuangan Gus Dur untuk NKRI, sejumlah tokoh agama dan masyrakat, KetuaYayasanYPI El Faraby, Drs. KH. Ma’lumYunus, SH, MM dan 80 aktivis se Kabupaten Nganjuk. Selain di Nganjuk, kegiatan syawalan juga digelar oleh Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian diWisma GUSDURian sehari sebelumnya yang dihadiri ratusan aktivis dan masyarakat sekitar. (*) Kongkow Kongkow NGANJUK Syawalan Bersama Terong Gosong
  • 8. Kongkow e-newsletter SELASAR /edisi 7/2013 8 HUT RI Lintas Iman Setelah Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan, semua suku, agama, keraton, dan ras yang ada di nusantara menyatakan bergabung dengan NKRI. Perbedaan melebur menjadi satu dalam bingkai Indonesia. Semangat toleransi semacam itu harus tetap dikembangkan dalam konteks kekinian. Hal tersebut menjadi simpulan pembicaraan Koordinator Nasional GUSDURian, Alissa Wahid saat menjadi pembicara dalam HUT RI Lintas Iman se-KabupatenTemanggung yang digelar Majelis Jemaat GKITemanggung dan GUSDURian, Selasa (27/8) lalu. Hadir dalam kegiatan tersebut, BupatiTemanggung, Bambang Sukarno,Wakil Bupati Irawan Prasetyadi, Dandim 0706/Temanggung, Letkol Inf Ganardyto Herry,Wakapolres Kompol Suwanto, para tokoh agama dan tokoh masyarakat di KabupatenTemanggung. Pendeta Darmanto Lemuel sebagai tandem Alissa dalam dialog tersebut menambahkan, kegiatan tersebut menjadi titik awal untuk mempertegas pengejawantahan kebhinekaan di daerah penghasil tembakau ini. (*) TEMANGGUNG GUSDURian Harus Pintar Menulis Menulis merupakan hal yang terlihat sederhana, namun akan bermakna penting untuk menunjang gerakan. Untuk itu, anggota GUSDURian harus pandai menulis, terutama untuk menunjang gerakan dan pembentukan opini. Hal tersebut disampaikan Aan Anshori, Koordinator GUSDURian Jombang, saat pelatihan Jurnalistik yang digelar di Aula Lakpesdam NU Jombang (18/7). “Komitmen GUSDURian melakukan capacity building bagi anggotanya harus terus dilakukan,” tegasnya. Kegiatan ini berlangsung selama satu setengah bulan yang dihelat setiap hari Minggu. Proses selanjutnya, anggota dilatih untuk turun ke lapangan difasilitasi wartawan Koran Sindo, Tritus Julan. “Event ini merupkan bagian transformasi dari tradisi oral menjadi tradisi tulis. Perjuangan harus diabadikan melalui tulisan,” tegas Aan. (*) JOMBANG