SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 4
Kemiskinan Multidimensi

Oleh Munzami Hs – Sebuah negara atau suatu daerah dapat dikatakan makmur dan

sejahtera (welfare state) antara lain; jika kondisi masyarakatnya telah terbebas dari

tingginya angka kemiskinan, pengangguran, kebodohan dan berbagai penyakit sosial

lainnya yang masih menghantui masyarakat.


Eropa barat dan utara misalnya, sebagai kawasan di Eropa yang tingkat kemakmuran

negara di dalamnya sudah berada pada kondisi di mana tingkat buta huruf, pengangguran

dan kemiskinan masyarakatnya relatif rendah, sehingga negara-negara di kawasan ini

sering disebut Welfare State atau Darussalam dalam bahasa Arab. Di antaranya; Swiss,

Swedia, Norwegia, Inggris, Prancis hingga negara sekecil Belgia. Kondisi mereka saat ini

kemungkinan serupa dengan kondisi kejayaan Aceh Darussalam lima abad yang lalu

terutama di masa Sultan Iskandar Muda yang referensi sejarahnya bisa ditemukan di

berbagai naskah dan literatur, baik yang ditulis oleh penulis lokal, nasional maupun

internasional.


Aceh Darussalam saat ini telah berubah wujud menjadi Pemerintahan Aceh pasca

disahkannya UUPA dan telah mengalami berbagai dinamika kehidupan masyarakat yang

sangat kompleks sejak era perang dan konflik yang sangat panjang (sejak Perang Aceh–

Belanda 1873 sampai MoU Helsinki tahun 2005). Kondisi kehidupan sosial, politik, dan

ekonomi masyarakat Aceh berada dalam situasi penuh perjuangan untuk mempertahankan

harkat dan martabat Aceh. ’’…Allah hai do do da idang, seulayang blang kaputoh taloe,

beurijang rayeuk muda seudang, ta jak bantu prang ta bela nanggroe.’’ Petikan lirik lagu

(dipopulerkan oleh grup musik Nyawoeng) tersebut menandakan kecintaan para ibu

terhadap harga diri Aceh sehingga anaknya direlakan maju ke medan perang.


Ketika masyarakat Aceh larut dalam konflik dan fokus terhadap perjuangan, ada beberapa

aspek kehidupan yang nyaris tak terprioritaskan dan tanpa disadari terabaikan. Dalam
pemikiran yang sedikit skeptis barangkali ada upaya-upaya tertentu untuk terus melakukan

pembodohan dan pemiskinan terhadap masyarakat Aceh.


Aspek-aspek tersebut di antaranya perjuangan mendapatkan pendidikan yang layak,

keadilan ekonomi, maupun perjuangan akan pelestarian nilai-nilai kearifan lokal (local

wisdom). Pengabaian perjuangan akan aspek-aspek tersebut di antaranya juga merupakan

variabel yang menjadikan tingkat kemiskinan dan pengangguran di Aceh masih di atas rata-

rata nasional serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Aceh juga masih peringkat kelima

terbawah dari 33 Provinsi di Indonesia. (UNDP, 2010)


Mengenai kemiskinan, Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kementerian

Kesra RI mengelompokkan kemiskinan menjadi tiga dimensi yaitu; 1. Kemiskinan ekonomi,

2. Kemiskinan ilmu dan keahlian, 3. Kemiskinan moral, akhlak dan mentalitas. Jika ketiga

unsur ini masih menghantui masyarakat maka akan berpotensi merusak tatanan ekonomi,

sosial budaya, bahkan tatanan politik terutama kemiskinan akan penerapan nilai-nilai yang

luhur. Dari tiga dimensi kemiskinan diatas, jika kita refleksikan ke dalam kehidupan

bermasyarakat di Aceh saat ini, maka tiga hal tersebut masih menjadi ’’hantu’’ yang

menakutkan bagi tatanan ekonomi, sosial budaya dan politik yang terjadi di Aceh.


Dimensi pertama, yaitu kemiskinan ekonomi. Hal ini dapat terlihat dari masih tingginya

angka kemiskinan dan pengangguran di Aceh yang masih di atas rata-rata nasional. Ini

tentu menjadi PR utama bagi siapa saja yang nantinya terpilih menjadi gubernur, bupati dan

walikota selaku decision maker untuk periode 2012-2017.


Pemerintah senantiasa melakukan langkah nyata terhadap keterpurukan ekonomi Aceh,

bukan hanya mengidam-idamkan kesejahteraan bagi rakyat, tetapi melakukan langkah

nyata melalui penyediaan lapangan kerja, pembukaan industri-industri yang berbasis

sumber daya alam lokal yang memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage),

misalnya; industri pengolahan hasil perikanan, hasil perkebunan dan hasil pertanian Aceh

yang dulunya merupakan komoditas unggulan Aceh, bukan malah memprioritaskan pada
eksplorasi tambang dan mineral Aceh, karena sektor ini akan berdampak negatif terhadap

kelangsungan masa depan anak cucu Aceh. Salah satu contoh dari dampak sektor ini

seperti yang terjadi pada kasus Lumpur Lapindo yang menenggelamkan hampir sebagian

daratan Sidoarjo–Jawa Timur.


Dimensi kedua, kemiskinan ilmu dan keahlian. Ilmu pengetahuan dan softskill merupakan

modal utama bagi sumber daya manusia untuk bersaing mendapatkan pekerjaan dan

penghidupan yang layak, apalagi persaingan tanpa batas di zaman globalisasi sekarang ini.

Oleh karena itu, butuh sumber daya yang kompeten dan softskill yang terampil untuk

memenangkan persaingan.


Dalam konteks Aceh, masih tingginya angka pengangguran baik terdidik maupun tak terdidik

saat ini serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Aceh yang masih tertinggal dari daerah

lain merupakan sebuah penyakit bagi masyarakat terutama untuk generasi muda sebagai

pewaris masa depan Aceh. Fenomena ini merupakan sebuah tantangan terutama bagi

Institusi Pendidikan Tinggi yang ada di Aceh untuk melahirkan human resources yang cakap

dan berkompeten, dan hal ini sesuai dengan janji kemerdekaan Indonesia yang tertuang

dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-empat yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.


Dimensi ketiga, kemiskinan moral, akhlak dan mentalitas. Sebuah catatan sejarah pasca

tahun 1903, terkirim sepucuk surat dari Sultan Aceh terakhir yang ditujukan kepada Teungku

Chik Di Tiro dimana mengandung pesan bahwa ’’Sekarang telah banyak putera-puteri

bangsa yang tidak mendapat pendidikan karena pusat-pusat pendidikan sudah tidak

berfungsi lagi, kalau keadaan berlanjut terus demikian, Angkatan Muda Aceh yang akan

datang menjadi jahil dan dapat condong ke arah kekafiran’’. (Buku 50 Tahun Aceh

Membangun, hal.66).


Makna surat tersebut menandakan betapa pentingnya pendidikan bagi generasi muda Aceh,

baik pendidikan umum maupun pendidikan agama. Oleh karena itu, pasca keluarnya surat

tersebut di Aceh berdiri berbagai pusat pendidikan atau dayah pada saat itu sehingga para
Ulama Aceh dapat terus membekali generasi muda Aceh dengan pendidikan berbasis Islam,

antara lain pendidikan moral, akhlak dan etika atau istilah dunia pendidikan disebut

pendidikan afektif.


Beranjak ke kondisi Aceh sekarang, revitalisasi peran ulama dan akademisi dalam hal ini

begitu sakral demi menjaga kelangsungan kehidupan masyarakat Aceh yang berperadaban.

Jangan lagi timbul tindakan-tindakan dan perilaku-perilaku jahiliyah di dalam masyarakat

sehingga cita-cita akan sebuah masa depan Aceh yang damai, berkeadilan dan menuju

kesejahteraan sosial secara perlahan bisa terwujud. Amin!


* Penulis; Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsyiah dan Pegiat di IDEAS.


Artikel ini dimuat di kolom opini Harian Aceh, 15 Agustus 2011.

http://harian-aceh.com/2011/08/15/kemiskinan-multidimensi

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

konsep survival melayu dan bumiputera
konsep survival melayu dan bumiputerakonsep survival melayu dan bumiputera
konsep survival melayu dan bumiputeraAkudAk'sjohor Nxn
 
Hubungan etnik, integrasi & menangani cabaran
Hubungan etnik, integrasi & menangani cabaranHubungan etnik, integrasi & menangani cabaran
Hubungan etnik, integrasi & menangani cabaranSiti Hawa
 
Peranan iklan dalam mengintegrasikan etnik
Peranan iklan dalam mengintegrasikan etnikPeranan iklan dalam mengintegrasikan etnik
Peranan iklan dalam mengintegrasikan etnikMardhiah Hayati Rahim
 
Titik Tolak Manifesto Pendidikan - 02 Mei 2013
Titik Tolak Manifesto Pendidikan - 02 Mei 2013Titik Tolak Manifesto Pendidikan - 02 Mei 2013
Titik Tolak Manifesto Pendidikan - 02 Mei 2013Pendidikan Obrolan
 
Spm pmr esei contoh karangan negara maju
Spm pmr esei contoh karangan negara majuSpm pmr esei contoh karangan negara maju
Spm pmr esei contoh karangan negara majuディー アン
 
Startegi Pembangunan Indonesia Untuk menjadi negara maju
Startegi Pembangunan Indonesia Untuk menjadi negara majuStartegi Pembangunan Indonesia Untuk menjadi negara maju
Startegi Pembangunan Indonesia Untuk menjadi negara majuadinsaputra1
 
Naskah buku meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pembangunan bumd tik
Naskah buku meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pembangunan bumd tikNaskah buku meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pembangunan bumd tik
Naskah buku meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pembangunan bumd tikDimebag Darrell
 
Cabaran cabaran semasa masyarakat malaysia
Cabaran cabaran semasa masyarakat malaysiaCabaran cabaran semasa masyarakat malaysia
Cabaran cabaran semasa masyarakat malaysiaKamarudin Jaafar
 
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangKeragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangDadang Solihin
 
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysia
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysiaBab 7 cabaran terhadap he di malaysia
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysiaDhani Ahmad
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,shareh...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,shareh...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,shareh...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,shareh...Nadiatur Rakhma
 
Bab 4 pembangunan ekonomi dlm konteks hubungan etnik di msia
Bab 4 pembangunan ekonomi dlm konteks hubungan etnik di msiaBab 4 pembangunan ekonomi dlm konteks hubungan etnik di msia
Bab 4 pembangunan ekonomi dlm konteks hubungan etnik di msiaNur Az
 
Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia
Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya ManusiaIlmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia
Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusiarahmitaokt
 
potret sistem pendidikan di Jepang
potret sistem pendidikan di Jepangpotret sistem pendidikan di Jepang
potret sistem pendidikan di Jepangmaya noviana
 
CABARAN ETHNOSENTRISME DAN NASIONALISME KEPADA IDEA “1 MALAYSIA
CABARAN ETHNOSENTRISME DAN NASIONALISME KEPADA IDEA “1 MALAYSIA CABARAN ETHNOSENTRISME DAN NASIONALISME KEPADA IDEA “1 MALAYSIA
CABARAN ETHNOSENTRISME DAN NASIONALISME KEPADA IDEA “1 MALAYSIA Pushpanantini Iswaran
 

Was ist angesagt? (19)

konsep survival melayu dan bumiputera
konsep survival melayu dan bumiputerakonsep survival melayu dan bumiputera
konsep survival melayu dan bumiputera
 
Hubungan etnik, integrasi & menangani cabaran
Hubungan etnik, integrasi & menangani cabaranHubungan etnik, integrasi & menangani cabaran
Hubungan etnik, integrasi & menangani cabaran
 
Peranan iklan dalam mengintegrasikan etnik
Peranan iklan dalam mengintegrasikan etnikPeranan iklan dalam mengintegrasikan etnik
Peranan iklan dalam mengintegrasikan etnik
 
Titik Tolak Manifesto Pendidikan - 02 Mei 2013
Titik Tolak Manifesto Pendidikan - 02 Mei 2013Titik Tolak Manifesto Pendidikan - 02 Mei 2013
Titik Tolak Manifesto Pendidikan - 02 Mei 2013
 
Perpaduan kaum
Perpaduan kaumPerpaduan kaum
Perpaduan kaum
 
Spm pmr esei contoh karangan negara maju
Spm pmr esei contoh karangan negara majuSpm pmr esei contoh karangan negara maju
Spm pmr esei contoh karangan negara maju
 
Slide 2 (pe)
Slide 2 (pe)Slide 2 (pe)
Slide 2 (pe)
 
Startegi Pembangunan Indonesia Untuk menjadi negara maju
Startegi Pembangunan Indonesia Untuk menjadi negara majuStartegi Pembangunan Indonesia Untuk menjadi negara maju
Startegi Pembangunan Indonesia Untuk menjadi negara maju
 
85813505 pendidikan-pembangunan
85813505 pendidikan-pembangunan85813505 pendidikan-pembangunan
85813505 pendidikan-pembangunan
 
Naskah buku meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pembangunan bumd tik
Naskah buku meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pembangunan bumd tikNaskah buku meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pembangunan bumd tik
Naskah buku meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pembangunan bumd tik
 
Cabaran cabaran semasa masyarakat malaysia
Cabaran cabaran semasa masyarakat malaysiaCabaran cabaran semasa masyarakat malaysia
Cabaran cabaran semasa masyarakat malaysia
 
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangKeragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
 
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysia
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysiaBab 7 cabaran terhadap he di malaysia
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysia
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,shareh...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,shareh...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,shareh...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,shareh...
 
Bab 4 pembangunan ekonomi dlm konteks hubungan etnik di msia
Bab 4 pembangunan ekonomi dlm konteks hubungan etnik di msiaBab 4 pembangunan ekonomi dlm konteks hubungan etnik di msia
Bab 4 pembangunan ekonomi dlm konteks hubungan etnik di msia
 
Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia
Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya ManusiaIlmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia
Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia
 
potret sistem pendidikan di Jepang
potret sistem pendidikan di Jepangpotret sistem pendidikan di Jepang
potret sistem pendidikan di Jepang
 
Nasionalisme mahasiswa
Nasionalisme mahasiswaNasionalisme mahasiswa
Nasionalisme mahasiswa
 
CABARAN ETHNOSENTRISME DAN NASIONALISME KEPADA IDEA “1 MALAYSIA
CABARAN ETHNOSENTRISME DAN NASIONALISME KEPADA IDEA “1 MALAYSIA CABARAN ETHNOSENTRISME DAN NASIONALISME KEPADA IDEA “1 MALAYSIA
CABARAN ETHNOSENTRISME DAN NASIONALISME KEPADA IDEA “1 MALAYSIA
 

Ähnlich wie Kemiskinan Multidimensi

Patriotisme semakin terhakis
Patriotisme semakin terhakisPatriotisme semakin terhakis
Patriotisme semakin terhakisJamilah Abd Halim
 
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...musniumar
 
Bom waktu dalam hubungan indonesia malaysia
Bom waktu dalam hubungan indonesia malaysiaBom waktu dalam hubungan indonesia malaysia
Bom waktu dalam hubungan indonesia malaysiamusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...musniumar
 
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...Umar Mukhtar
 
Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...
Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...
Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...aris margono
 
Musni Umar: Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Bom Waktu
Musni Umar: Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Bom WaktuMusni Umar: Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Bom Waktu
Musni Umar: Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Bom Waktumusniumar
 
Rizky darmawan tugas.1 perbatasan
Rizky darmawan tugas.1 perbatasanRizky darmawan tugas.1 perbatasan
Rizky darmawan tugas.1 perbatasanRizkyDarmawan49
 
Hubungan etnik presentation bab1
Hubungan etnik presentation bab1Hubungan etnik presentation bab1
Hubungan etnik presentation bab1Erwina Masir
 
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdfUTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdfsnur73946
 
Meneguhkan Syariat Rahmatan Lil-Alamin Di Bumi Aceh: Toleransi Aktif Untuk Ke...
Meneguhkan Syariat Rahmatan Lil-Alamin Di Bumi Aceh: Toleransi Aktif Untuk Ke...Meneguhkan Syariat Rahmatan Lil-Alamin Di Bumi Aceh: Toleransi Aktif Untuk Ke...
Meneguhkan Syariat Rahmatan Lil-Alamin Di Bumi Aceh: Toleransi Aktif Untuk Ke...Ridho Fitrah Hyzkia
 
1. intergrasi nasional power_point
1. intergrasi nasional power_point1. intergrasi nasional power_point
1. intergrasi nasional power_pointWidodo Imanly
 
1. intergrasi nasional power_point
1. intergrasi nasional power_point1. intergrasi nasional power_point
1. intergrasi nasional power_pointWidodo Imanly
 
Indonesia and Malaysia
Indonesia and MalaysiaIndonesia and Malaysia
Indonesia and Malaysiamusniumar
 
Indonesia-Malaysia
Indonesia-MalaysiaIndonesia-Malaysia
Indonesia-Malaysiamusniumar
 
Musni Umar: Hadirkan Keadilan Ekonomi di Indonesia
Musni Umar: Hadirkan Keadilan Ekonomi di Indonesia Musni Umar: Hadirkan Keadilan Ekonomi di Indonesia
Musni Umar: Hadirkan Keadilan Ekonomi di Indonesia musniumar
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeMakalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeKhairulAnwarGenaliwe
 
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam MeningkatkanPeranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkandianaists
 
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam MeningkatkanPeranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkanguest242dc5
 

Ähnlich wie Kemiskinan Multidimensi (20)

Patriotisme semakin terhakis
Patriotisme semakin terhakisPatriotisme semakin terhakis
Patriotisme semakin terhakis
 
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
 
Bom waktu dalam hubungan indonesia malaysia
Bom waktu dalam hubungan indonesia malaysiaBom waktu dalam hubungan indonesia malaysia
Bom waktu dalam hubungan indonesia malaysia
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
 
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
 
Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...
Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...
Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...
 
Benang Kusut Persoalan Buta Aksara di Indonesia
Benang Kusut Persoalan Buta Aksara di IndonesiaBenang Kusut Persoalan Buta Aksara di Indonesia
Benang Kusut Persoalan Buta Aksara di Indonesia
 
Musni Umar: Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Bom Waktu
Musni Umar: Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Bom WaktuMusni Umar: Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Bom Waktu
Musni Umar: Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Bom Waktu
 
Rizky darmawan tugas.1 perbatasan
Rizky darmawan tugas.1 perbatasanRizky darmawan tugas.1 perbatasan
Rizky darmawan tugas.1 perbatasan
 
Hubungan etnik presentation bab1
Hubungan etnik presentation bab1Hubungan etnik presentation bab1
Hubungan etnik presentation bab1
 
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdfUTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
 
Meneguhkan Syariat Rahmatan Lil-Alamin Di Bumi Aceh: Toleransi Aktif Untuk Ke...
Meneguhkan Syariat Rahmatan Lil-Alamin Di Bumi Aceh: Toleransi Aktif Untuk Ke...Meneguhkan Syariat Rahmatan Lil-Alamin Di Bumi Aceh: Toleransi Aktif Untuk Ke...
Meneguhkan Syariat Rahmatan Lil-Alamin Di Bumi Aceh: Toleransi Aktif Untuk Ke...
 
1. intergrasi nasional power_point
1. intergrasi nasional power_point1. intergrasi nasional power_point
1. intergrasi nasional power_point
 
1. intergrasi nasional power_point
1. intergrasi nasional power_point1. intergrasi nasional power_point
1. intergrasi nasional power_point
 
Indonesia and Malaysia
Indonesia and MalaysiaIndonesia and Malaysia
Indonesia and Malaysia
 
Indonesia-Malaysia
Indonesia-MalaysiaIndonesia-Malaysia
Indonesia-Malaysia
 
Musni Umar: Hadirkan Keadilan Ekonomi di Indonesia
Musni Umar: Hadirkan Keadilan Ekonomi di Indonesia Musni Umar: Hadirkan Keadilan Ekonomi di Indonesia
Musni Umar: Hadirkan Keadilan Ekonomi di Indonesia
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeMakalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
 
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam MeningkatkanPeranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
 
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam MeningkatkanPeranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
 

Kemiskinan Multidimensi

  • 1. Kemiskinan Multidimensi Oleh Munzami Hs – Sebuah negara atau suatu daerah dapat dikatakan makmur dan sejahtera (welfare state) antara lain; jika kondisi masyarakatnya telah terbebas dari tingginya angka kemiskinan, pengangguran, kebodohan dan berbagai penyakit sosial lainnya yang masih menghantui masyarakat. Eropa barat dan utara misalnya, sebagai kawasan di Eropa yang tingkat kemakmuran negara di dalamnya sudah berada pada kondisi di mana tingkat buta huruf, pengangguran dan kemiskinan masyarakatnya relatif rendah, sehingga negara-negara di kawasan ini sering disebut Welfare State atau Darussalam dalam bahasa Arab. Di antaranya; Swiss, Swedia, Norwegia, Inggris, Prancis hingga negara sekecil Belgia. Kondisi mereka saat ini kemungkinan serupa dengan kondisi kejayaan Aceh Darussalam lima abad yang lalu terutama di masa Sultan Iskandar Muda yang referensi sejarahnya bisa ditemukan di berbagai naskah dan literatur, baik yang ditulis oleh penulis lokal, nasional maupun internasional. Aceh Darussalam saat ini telah berubah wujud menjadi Pemerintahan Aceh pasca disahkannya UUPA dan telah mengalami berbagai dinamika kehidupan masyarakat yang sangat kompleks sejak era perang dan konflik yang sangat panjang (sejak Perang Aceh– Belanda 1873 sampai MoU Helsinki tahun 2005). Kondisi kehidupan sosial, politik, dan ekonomi masyarakat Aceh berada dalam situasi penuh perjuangan untuk mempertahankan harkat dan martabat Aceh. ’’…Allah hai do do da idang, seulayang blang kaputoh taloe, beurijang rayeuk muda seudang, ta jak bantu prang ta bela nanggroe.’’ Petikan lirik lagu (dipopulerkan oleh grup musik Nyawoeng) tersebut menandakan kecintaan para ibu terhadap harga diri Aceh sehingga anaknya direlakan maju ke medan perang. Ketika masyarakat Aceh larut dalam konflik dan fokus terhadap perjuangan, ada beberapa aspek kehidupan yang nyaris tak terprioritaskan dan tanpa disadari terabaikan. Dalam
  • 2. pemikiran yang sedikit skeptis barangkali ada upaya-upaya tertentu untuk terus melakukan pembodohan dan pemiskinan terhadap masyarakat Aceh. Aspek-aspek tersebut di antaranya perjuangan mendapatkan pendidikan yang layak, keadilan ekonomi, maupun perjuangan akan pelestarian nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom). Pengabaian perjuangan akan aspek-aspek tersebut di antaranya juga merupakan variabel yang menjadikan tingkat kemiskinan dan pengangguran di Aceh masih di atas rata- rata nasional serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Aceh juga masih peringkat kelima terbawah dari 33 Provinsi di Indonesia. (UNDP, 2010) Mengenai kemiskinan, Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Kesra RI mengelompokkan kemiskinan menjadi tiga dimensi yaitu; 1. Kemiskinan ekonomi, 2. Kemiskinan ilmu dan keahlian, 3. Kemiskinan moral, akhlak dan mentalitas. Jika ketiga unsur ini masih menghantui masyarakat maka akan berpotensi merusak tatanan ekonomi, sosial budaya, bahkan tatanan politik terutama kemiskinan akan penerapan nilai-nilai yang luhur. Dari tiga dimensi kemiskinan diatas, jika kita refleksikan ke dalam kehidupan bermasyarakat di Aceh saat ini, maka tiga hal tersebut masih menjadi ’’hantu’’ yang menakutkan bagi tatanan ekonomi, sosial budaya dan politik yang terjadi di Aceh. Dimensi pertama, yaitu kemiskinan ekonomi. Hal ini dapat terlihat dari masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran di Aceh yang masih di atas rata-rata nasional. Ini tentu menjadi PR utama bagi siapa saja yang nantinya terpilih menjadi gubernur, bupati dan walikota selaku decision maker untuk periode 2012-2017. Pemerintah senantiasa melakukan langkah nyata terhadap keterpurukan ekonomi Aceh, bukan hanya mengidam-idamkan kesejahteraan bagi rakyat, tetapi melakukan langkah nyata melalui penyediaan lapangan kerja, pembukaan industri-industri yang berbasis sumber daya alam lokal yang memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage), misalnya; industri pengolahan hasil perikanan, hasil perkebunan dan hasil pertanian Aceh yang dulunya merupakan komoditas unggulan Aceh, bukan malah memprioritaskan pada
  • 3. eksplorasi tambang dan mineral Aceh, karena sektor ini akan berdampak negatif terhadap kelangsungan masa depan anak cucu Aceh. Salah satu contoh dari dampak sektor ini seperti yang terjadi pada kasus Lumpur Lapindo yang menenggelamkan hampir sebagian daratan Sidoarjo–Jawa Timur. Dimensi kedua, kemiskinan ilmu dan keahlian. Ilmu pengetahuan dan softskill merupakan modal utama bagi sumber daya manusia untuk bersaing mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak, apalagi persaingan tanpa batas di zaman globalisasi sekarang ini. Oleh karena itu, butuh sumber daya yang kompeten dan softskill yang terampil untuk memenangkan persaingan. Dalam konteks Aceh, masih tingginya angka pengangguran baik terdidik maupun tak terdidik saat ini serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Aceh yang masih tertinggal dari daerah lain merupakan sebuah penyakit bagi masyarakat terutama untuk generasi muda sebagai pewaris masa depan Aceh. Fenomena ini merupakan sebuah tantangan terutama bagi Institusi Pendidikan Tinggi yang ada di Aceh untuk melahirkan human resources yang cakap dan berkompeten, dan hal ini sesuai dengan janji kemerdekaan Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-empat yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dimensi ketiga, kemiskinan moral, akhlak dan mentalitas. Sebuah catatan sejarah pasca tahun 1903, terkirim sepucuk surat dari Sultan Aceh terakhir yang ditujukan kepada Teungku Chik Di Tiro dimana mengandung pesan bahwa ’’Sekarang telah banyak putera-puteri bangsa yang tidak mendapat pendidikan karena pusat-pusat pendidikan sudah tidak berfungsi lagi, kalau keadaan berlanjut terus demikian, Angkatan Muda Aceh yang akan datang menjadi jahil dan dapat condong ke arah kekafiran’’. (Buku 50 Tahun Aceh Membangun, hal.66). Makna surat tersebut menandakan betapa pentingnya pendidikan bagi generasi muda Aceh, baik pendidikan umum maupun pendidikan agama. Oleh karena itu, pasca keluarnya surat tersebut di Aceh berdiri berbagai pusat pendidikan atau dayah pada saat itu sehingga para
  • 4. Ulama Aceh dapat terus membekali generasi muda Aceh dengan pendidikan berbasis Islam, antara lain pendidikan moral, akhlak dan etika atau istilah dunia pendidikan disebut pendidikan afektif. Beranjak ke kondisi Aceh sekarang, revitalisasi peran ulama dan akademisi dalam hal ini begitu sakral demi menjaga kelangsungan kehidupan masyarakat Aceh yang berperadaban. Jangan lagi timbul tindakan-tindakan dan perilaku-perilaku jahiliyah di dalam masyarakat sehingga cita-cita akan sebuah masa depan Aceh yang damai, berkeadilan dan menuju kesejahteraan sosial secara perlahan bisa terwujud. Amin! * Penulis; Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsyiah dan Pegiat di IDEAS. Artikel ini dimuat di kolom opini Harian Aceh, 15 Agustus 2011. http://harian-aceh.com/2011/08/15/kemiskinan-multidimensi