Materi berisi tentang faktor-faktor penguat ruhiyah agar dapat menjaga komitmen dalam dakwah, fokus dalam tujuan mencapai ridho Allah, serta tentang fungsi iman yang dapat melaksanakan kewajiban dan menolak godaan.
1. ILTIZAM (KOMITMEN)
DALAM DAKWAH
MUHAMMAD JAMHURI
Disampaikan
Pada Acara Malam Bina Iman dan Taqwa
Di Gedung Markaz Dakwah Kab.Tangerang
Sabtu 31 Desember 2016
Refleksi Akhir Tahun 2016
3. Khusyu’= Fokus Pada Tujuan
•ََْلَأِنْأَميَِمينذَلِلواُنَمآْنَأَعَشْخَتوَُلُقَُُِْبَِرْكِذِلِاّللاَمَوَلَزَنْنِمِقَحْلاََلَو
واُنُوكَميَِمينذَالكواُتوُأَابَتِكْلاْنِمُلْبَقَفَلاَََِِْْميََلَعُدَمَ ْاْلَسَقَفْتَُُِْبوَُلُق
ميَرِثَكَوَُِْْنِمَونُقِساَف
• Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang
beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah
dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada
mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang
yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya,
kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka
lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di
antara mereka adalah orang-orang yang fasik.
(QS. Al-Hadid: 16)
• Para ahli kitab, disebabkan tidak fokus orientasi nya
kepada Allah dan kitabNya, maka semakin hari ,hati
mereka semakin keras.
4. Khusyu’ dan Unsurnya
• khusyu’ adalah:
• الخشوع:غايتنا هو الذي ياهلل الدائم االتصال(بالهدف الدائم االتصال)
• Ketersambungan yang terus menerus dengan Allah
yang menjadi tujuan kita (ketersambungan yang terus
menerus dengan tujuan)
• Dalam khusyu terdapat unsur:
– Sense of directory: perasaan yang terus menerus disertai
dengan ketekunan dan kesungguhan untuk menjadikan
semua proses mencapai tujuan.
– Ingatan yang terus menerus kepada Allah, kepada akhirat,
kepada tujuan akhir yang membuat kita terus menerus
mendapat energy untuk bekerja tanpa henti
5. Tarbiyah Ruhiyah dan Iltizam
• Atas dasar definisi di atas, maka para masyayikh
dakwah mendefinisikan “Tarbiyah Ruhiyah” adalah:
•الروحيىة التربيةهي:االنساني الكمال عالم فى المستمر الصعود فن
• “Tarbiyah Ruhiyah adalah seni untuk mendaki secara
terus menerus di dalam kesempurnaan manusia.”
• Jadi kita ibarat mendaki “gunung kesempurnaan”.
Maka semakin mendaki ke atas, maka semakin terasa
berat, oksigen berkurang, dan bebannya makin berat.
Dan tidak semua orang sampai ke puncak gunung
tersebut.
• Demikian pula dalam mengemban dakwah
6. Semakin Sedikit Yang Mampu
• Hasan al-Banna berkata:
– Diantara manusia, hanya sedikit yang beriman
– Di antara yang beriman, hanya sedikit yang beramal
– Di antara yang beramal. hanya sedikit yang berdakwah
– Di antara yang berdakwah, hanya sedikit yang bersabar
• Abu Bakar ra berdoa:
– القليلين من اجعلني اللهم
– “Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yg sedikit
• Allah swt berfirmans:
– االخرين من وفلبل االولين من ثلة
– Segolongan orang-orang besar terdahulu
– dan segolongan kecil org yg kemudian Beriman
Iman + amal
Iman + amal
+dakwah
Iman + amal
+ dakwah +
sabar
7. IMAN
اَلميمان
ب تتحمل التي القوةها
والطاعات والواجبات
به تتصدى التي القوةا
واالغراءات اآلعداء
KEKUATAN MEMIKUL
KEWAJIBAN DAN KETA’ATAN
KEKUATAN MENGHADAPI
MUSUH DAN GODAAN
WILAYAH PENOLAKAN WILAYAH PELAKSANAAN
HARAM MAKRUH SUNNAH FARDHU
Wilayah
NETRAL
MUBAH
FUNGSI IMAN
8. Dua Sisi Ekspresi Iman
• Iman yang kita pelihara dalam hati ada 2 ekspresi:/fungsi
– الواجبات بها تتحمل التي القوة
• Kekuatan yang kita perlukan untuk memikul beban kewajiban dan
ketaatan
– واالغراءات اآلعداء بها تتصدى التي القوة
• Kekuatan yang kita gunakan untuk menghadapi musuh dan godaan
• Selama masih ada “الدائم ”الصراع (konflik abadi), maka
selamanya kita akan menghadapi musuh
• Allah swt berfirman:
– َكِلَذَكَواَنَْلَعَجُِلكِليِبَناًُّودَعْنِمَمينِم َِرْجُمْلاَوىَفَكَكِبََرِباًميِداَهاًميَر ِصَنَو
– Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi, musuh
dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi
Pemberi petunjuk dan Penolong (QS. AL-Furqon: 31)
9. Sense of War
• Allah swt berfirman:
– َكِلَذَكَواَنَْلَعَجُِلكِليِبَناًُّودَعْنِمَمينِم َِرْجُمْلاَوىَفَكَكِبََرِباًميِداَهاًميَر ِصَنَو
– Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi, musuh
dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi
Pemberi petunjuk dan Penolong (QS. AL-Furqon: 31)
• Ayat ini seharusnya menghidupkan dalam diri kita apa yang
disebut : الحربية الحساسية (sense of war), bahwa kita
senantiasa dalam keadaan perang, sebagian dari musuh
kita yang tidak tampak seperti setan, dan sebagian lagi dari
musuh yang tampak.
• Musuh tampak tidak kalah bahayanya dari musuh yang tak
tampak. Kalau iblis Cuma bisa berbisik-bisik, tapi kalau
setan manusia (syayathinul insi) bisa memukul kita,
memenjarakan kita dan membunuh kita.
10. Fungsi Tarbiyah Ruhiyah
• Dalam dua sisi ekpresi iman itulah kita harus memfungsikan tarbiyah
ruhiyah kita di dalam kehidupan pribadi kita dan jamaah kita.
• Dalam kitab Madarijus Salikin, disebutkan ada dua sisi kanan dan kiri:
– Sisi kanan: والمستحبات الواجابت دائرة (daerah kewajiban dan sunnah). Disini kita
dituntut melaksanakan daftar amal-amal wajib dan sunnah.
– Sisi kiri: والمكروهات المحرمات دائرة (daerah keharaman dan kemakruhan). Disini
kita dituntut meninggalkan yang haram dan makruh
• Nanti dalam tingkatan seorang hamba, kita akan mengisi waktu hidup kita
dengan amalan yang wajib dan sunnah-sunnah, dan pada saatnya akan
meninggalkan yang mubah-mubah untuk dikonversi menjadi amalan
sunnah.
• Kita akan melakukan amal-amal baik. Dan hal ini tentu saja membutuhkan
energy yang kuat Namun di waktu yang sama, kita pun harus memiliki
energy untuk melawan. Karena dalam melaksanakan amal kebaikan akan
menghadapi gangguan dari musuh nyata dan tidak nyata.
• Dua sisi keimanan inilah yang harus kita picu
11. Fungsi Tarbiyah Ruhiyah
• Kalau tarbiyah ruhiyah itu hanya bisa memberikan
energi kepada kita untuk bisa melaksanakan kewajiban
dan memikul beban, dan tidak memberi energi untuk
melawan, pasti ada yang salah dalam tarbiyah ini.
Begitu juga sebaliknya
• Itulah sebabnya kita mengenal istilah:
– بالنهار وفرسان بالليل رهبان (ahli ibadah di malam hari dan
pejuang di siang hari). Itulah fungsi dua sisi iman
– Waktu menjadi ruhban, itulah sisi keimanan yang memberi
energi untuk melaksanakan daftar kewajiban yang begitu
banyak.
– Sedangkan waktu menjadi fursan, itulah sisi keimanan
yang memberi energi untuk melawan.
12. Doa Berlindung Dari Ketidakmampuan
• Dua sisi tugas manusia, berupa memikul beban
dan melawan musuh inilah yang selalu dihindari
oleh manusia.
• Oleh sebab itu, Rasulullah saw mengajarkan
kepada kita untuk berdoa:
– من والكسل العجز من بك أعوذ و والحزن َِال من بك أعوذ اني َِالَل
الَرجال وقَِر الدمين غَلبة من بك أعوذ و والبخل الجبن بك أعوذ و
– Ya Allah berlindung padamu dari kegelisahann dan
kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat
pengecut dan bakhil, dan dari tekanan hutang dan
dominasi kesewenangan orang-orang
13. Berlindung Dari Ketidakmampuan
• Al-hamm wa al-Hazn: ada di dalam hati. Inilah racun yang
menjadi sumber karapuhan ruhiyah kita.
• Al-’Ajz wa Al-Kasal: penampakan karakter dari sifat di atas
dalam bentuk fisik
• Al-Jubn wa al-Bukhl: karekater yang berhubungan dengan
hubungan sosial kita; takut menghadapi musuh dan tidak
mau berkorban
• Gholabatid dain wa qohri al-rijal: penampakan sosial
politik kita: yaitu ketergantungan ekonomi dan
ketergantungan politik, gampang diintimidasi oleh orang
lain, ketergantungan secara finansial kepada orang lain.
Itulah penampakan yang berasal dari sifat al-Hamm wal
Hazan
14. Faktor Penguat Ruhiyah
• Kita memasuki politik, maka sisi iman berupa sense of war
dan energi melawan itu mengambil bentuk dan porsi yang
besar. Sisi ini belum kita rasakan betul saat kita berada di
periode awal dakwah ini
• Jadi, faktor penguat ruhiyah dibentuk dua hal:
– الروحية المفاهم (pemahaman ruhiyah)
– التعبدية االعمال (amalan-amalan ta’abbudiyah)
• Mafahim Ruhiyah: Ibnu Taimiyah berkata: adalah seluruh
perjalanan hidup kita sebagai mukmin akan menjadi
sempurna saat kita ada dalam dua kaca mata yang
berimbang:
– المنة مشاهدة Mempersaksikan semua karunia yang diberi Allah
– بالقصور االعتراف و Pengakuan atas kesalahan-kesalahan kita
15. Faktor Penguat Ruhiyah
• المنة مشاهدة Mempersaksikan semua karunia
yang diberi Allah
– Menghadirkan dan mengingat terus betapa
nikmat Allah yg telah diberikan, baik nikmat
hidayah, iman, fisik dll begitu banyak
• بالقصور االعتراف و Pengakuan atas kesalahan-
kesalahan kita.
– Mengintrospeksi bahwa amal yang kita
persembahkan kepadaNya tidak pernah sebanding
dengan nikmat yang Allah berikan
16. Al-A’mal al-Ta’abbudiyah
• Adapaun amal-amal ta’abbudiyah antara lain:
• Tilawah al-Qur’an
– Tilawah Ta’abbudiyah: 1 juz 1 hari (dalam keadaan sibuk
maka di akhir pekan selesai 7 juz)
– Tilawah Ta’ammuliyah: dengan perenungan mendalam,
semua peristiwa dan arahan al-quran selalu aktual dengan
kondisi mana pun dan kapan pun
• Shalat;
– Shalat wajib dan rawatib
– Al-muwazanah (keseimbangan)
– Sarana memohon pertolongan ( was tainuu bissobri was
sholah)
17. Al-A’mal al-Ta’abbudiyah
• Dzikir:
– Dzikir harian: Al-matsurat
– Dzikir Pekanan: Surat Al-Kahfi
– Sarana mengingat tujuan akhir
• Puasa Sunnah:
– Senin Kamis
– Ayyamul Bidh
– Dll
• Ziarah Ahya wal Amwat:
– Sarana pengisian ruhiyah
– Sarana silaturrahim
– Sarana tawashou bil haq, bis shabar dan bil marhamah