SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
Downloaden Sie, um offline zu lesen
.
Latar Belakang
WHO telah mengembangkan panduan sementara untuk memenuhi kebutuhan akan
rekomendasi tentang perawatan di rumah yang aman bagi pasien yang diduga terpapar
COVID-19 dengan a) gejala penyakit ringan. Di dalamnya juga termasuk tindakan kesehatan
masyarakat terkait dengan tata laksana manajemen kontak langsung dengan keluarga atau
masyarakat sekitar.
Dokumen ini diadaptasi dari panduan sementara mengenai infeksi syndrome pernafasan
yang disebabkan oleh corona virus dan pernah terjadi di Timur Tengah (MERS-CoV) yang
diterbitkan pada Juni 2018. Hal ini juga telah diinformasikan dalam sebuah pedoman
berdasarkan bukti yang diterbitkan oleh WHO, termasuk pencegahan infeksi dan
pengendalian epidemi dan rawan pandemi, penyakit pernapasan akut dalam perawatan
kesehatan, dan berdasarkan informasi terkini tentang COVID-19.
Panduan singkat ini telah diperbarui dengan informasi terkini dan dimaksudkan untuk
memandu para profesional kesehatan masyarakat dalam Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (Infection Prevention and Control/IPC), Manajer perawatan kesehatan dan petugas
perawatan kesehatan (Health Care Workers) ketika menangani masalah terkait dengan
perawatan di rumah untuk pasien dengan dugaan COVID-19 gejala ringan dan ketika
mengelolakontak dengan mereka.Panduanini didasarkan pada bukti tentang COVID-19 dan
kelayakan untuk menerapkan tindakan IPC di rumah. Di dalam dokumen ini definisi ,
“perawat” merujuk pada orang tua, pasangan, dan anggota keluarga atau teman lain tanpa
pelatihan perawatan kesehatan formal.
a) Gejala penyakitringan dapat meliputi: gejala infeksi virus saluran pernapasan bagian atas yang tidak rumitseperti demam, kelelahan, batuk
(dengan atau tanpa produksi dahak), anoreksia, pegal-pegal atau lelah tanpa alas an yang jelas, nyeri otot, nyeri tenggorokan, sesak napas,
hidung tersumbat, atau sakitkepala. terkadang, pasien mungkin juga mengalami diare, mual, dan muntah.
Homecare for patients with COVID-19presenting with
mild symptomsand managementof their contacts
Interim Guidance
17 March 2020
.
Bagaimana mengelolapasien COVID-19
WHO merekomendasikan agar semua kasus yang dikonfirmasi oleh laboratorium agar
diisolasi dan dirawat di fasilitas perawatan kesehatan. WHO juga merekomendasikan bahwa
semuaorang yang dicurigai terpapar COVID-19 dan memilikiinfeksi saluran pernapasan akut
yang parah harus dilakukan triase atau penentuan skala prioritas perawatan berdasarkan
tingkat keparahan kondisi penyakit melalui sistem perawatan kesehatan dan perawatan
darurat. WHO telah memperbarui pedoman pengobatan untuk pasien dengan ISPA yang
terkait dengan COVID-19, yang mencakup pedoman untuk kelompok populasi yang rentan
(mis., Orang tua usia lanjut , wanita hamil dan anak-anak). Dalam situasi di mana isolasi di
fasilitas perawatan kesehatan dari semua kasus tidak dimungkinkan, WHO menekankan
untuk memberikan prioritas kepada mereka yang memiliki probabilitas tertinggi terkena hasil
yang buruk: pasien dengan penyakit parah dan kritis dan mereka yang menderita penyakit
ringan namun berisiko terhadap hasil yang buruk (usia> 60 tahun, kasus dengan
komorbiditas, yaitu penyakit penyerta selain dari penyakit utamanya) , misalkan, penyakit
kardiovaskular kronis, penyakit pernapasan kronis, diabetes, atau kanker.
Jika semua kasus ringan tidak dapat diisolasi di fasilitas kesehatan, maka mereka yang
menderita penyakit ringan dan tidak memiliki faktor risiko mungkin perlu diisolasi di fasilitas
non-tradisional, seperti hotel yang dirancang ulang, stadion atau gimnasium di mana mereka
dapat bertahan sampai gejalanya hilang dan tes laboratorium untuk virus COVID-19 negatif.
Atau, pasien dengan penyakit ringan dan tidak memiliki faktor risiko dapat dirawat di rumah.
Perawatan di rumah untuk pasien yang didugaCOVID-19yang
datang dengan gejala ringan
Bagi mereka yang menderita penyakit ringan sedangkan rawat inap tidak dimungkinkan
karena keterbatatasan pada sistem perawatan kesehatan, maka perawatan dirumah dapat
dilakukan kecuali ada kekhawatiran tentang kondisi kesehatan yang memburuk dengan
cepat. Jika ada pasien dengan penyakit ringan saja, memberikan perawatan di rumah dapat
dipertimbangkan, selama mereka dapat ditindaklanjuti dan dirawat oleh anggota keluarga.
Perawatan di rumah juga dapat dipertimbangkan ketika perawatan rawat inap tidak tersedia
atau kurang layak (mis. kapasitas terbatas, dan sumber daya tidak dapat memenuhi
permintaan untuk layanan perawatan kesehatan).
Dalam salah satu situasi ini, pasien dengan gejala ringan1 dan tanpa kondisi kronis yang
mendasari - seperti penyakit paru-paru atau jantung, gagal ginjal, atau kondisi
immunocompromising (memiliki kekebalan tubuh yang rendah karena gangguan imunologi)
yang menempatkan pasien pada peningkatan risiko komplikasi - dapat dirawat di rumah.
.
Keputusan ini membutuhkan penilaian klinis yang cermat dan harus ditentukan berdasarkan
penilaian keamanan lingkungan rumah pasien.
Dalam kasus di mana perawatan harus disediakan di rumah, jika memungkinkan, petugas
kesehatan yang terlatih harus melakukan penilaian untuk memverifikasi apakah kondisi
perumahan cocok untuk memberikan perawatan; petugas kesehatan harus menilai apakah
pasien dan keluarga mampu mematuhi tindakan pencegahan yang akan direkomendasikan
sebagai bagian dari isolasi perawatan di rumah (misalnya, kebersihan tangan, kebersihan
pernapasan, pembersihan lingkungan, pembatasan pergerakan di sekitar atau dari rumah)
dan dapat mengatasi masalah keamanan (misalnya, tertelan secara tidak sengaja atau
bahaya kebakaran yang terkait dengan penggunaan pengobatan cara usap atau oles
berbasis alkohol).
Jika memungkinkan, hubungan komunikasi dengan penyedia layanan kesehatan atau
tenaga kesehatan masyarakat, atau keduanya, harus dibangun selama jangka waktu
perawatan di rumah - yaitu, sampai gejala-gejala pasien telah sepenuhnya terselesaikan.
Informasi yang lebih komprehensif tentang COVID-19 dan transmisinya diperlukan untuk
menentukan durasi tindakan pencegahan isolasi di rumah.
Pasien dan anggota rumahtangga harusdididik tentang kebersihan pribadi, langkah-langkah
IPC dasar, dan cara merawatseaman mungkin bagi orang yang diduga menderita COVID-
19 untuk mencegah infeksi agar tidak menyebar ke kontak anggota rumah tangga. Pasien
dan anggota rumah tangga harus diberi dukungan dan pelatihan berkelanjutan serta
pemantauan harus dilanjutkan selama perawatan di rumah.
Untuk dapat melakukan hal tersebut anggota rumah tangga harus mematuhi rekomendasi
berikut:
• Tempatkan pasien di kamartunggal dengan ventilasi yang baik(mis. memiliki jendela
yang terbuka dan pintu terbuka).
• Batasi pergerakan pasien di rumah dan meminimalkan ruang bersama. Pastikan
bahwa ruang bersama (mis. dapur, kamar mandi) berventilasi baik (biarkan jendela
terbuka).
• Anggota rumah tangga harus tinggal di ruangan yang berbeda atau, jika itu tidak
memungkinkan, jaga jarak setidaknya 1 meter dari orang yang sakit (mis. tidur di
tempat tidur terpisah) b)
b) Pengecualian dapat dibuat untuk ibu menyusui. Mempertimbangkan manfaat dari menyusui dan efek resiko yang tidak signifikan dari ASI
dalam penularan virus pernapasan lainnya, seorang ibu dapat terus menyusui. Ibu harus mengenakan masker medis ketika dia berada di
dekat bayinya dan melakukan kebersihan tangan sebelum dan setelah melakukan kontak dekat dengan bayinya. Dia juga perlu mengikuti
langkah-langkah kebersihan lainnya yang dijelaskan dalam dokumen ini
.
• Batasi jumlah pengasuh. Idealnya, tetapkan satu orang yang memilikikesehatan yang
baik dan tidak memiliki kondisi kronis atau imunokompromi . Pengunjung tidak boleh
diizinkan sampai pasien benar-benar pulih dan tidak memiliki tanda atau gejala
COVID-19.
• Lakukan kebersihan tangan setelah melakukan semua jenis kontak dengan pasien
atau lingkungan terdekat mereka. Kebersihan tangan juga harus dilakukan sebelum
dan sesudah menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah menggunakan toilet,
dan setiap kali tangan terlihat kotor. Jika tangan tidak tampak kotor, cuci tangan
dengan cairan berbasis alkohol yang direkomendasikan. Untuk tangan yang terlihat
kotor, gunakan sabun dan air yang mengalir untuk mencuci tangan selama minimal
20 detik.
• Saat mencuci tangan dengan sabun dan air, lebih baik menggunakan handuk kertas
sekali pakai untuk mengeringkan tangan. Jika ini tidak tersedia, gunakan handuk kain
bersih dan gantilah dengan sering.
• Untuk mencegah penularan melalui semburan partikel kecil pernapasan (droplets
dalam sekresi pernapasan), masker medis harus diberikan kepada pasien dan
digunakan sesering mungkin, dan diganti setiap hari. Orang-orang yang tidak dapat
mentoleransi atau berpantang terhadap masker medis harus melakukan kebersihan
pernapasan yang ketat; yaitu, mulutdan hidung harusditutup dengan tisu kertas sekali
pakai ketika batuk atau bersin. Bahan yang digunakan untuk menutup mulut dan
hidung harus dibuang atau dibersihkan dengan benar setelah digunakan (mis. cuci
sapu tangan menggunakan sabun atau deterjen dan air yang mengalir).
• Pengasuh harusmengenakanmaskermedisyang menutupi mulutdan hidung mereka
ketika berada di ruangan yang sama dengan pasien. Bagian muka maskertidak boleh
disentuh saat digunakan. Jika masker menjadi basah atau kotor karena sekresi,
masker harus segera diganti dengan masker baru yang bersih dan kering. Lepaskan
masker medis dengan menggunakan teknik yang benar yaitu, jangan menyentuh
bagian depan, tetapi lepaskan melalui tali yang dikaitkan ke bagian belakang kepala.
Buang masker segera setelah digunakan dan segera mencuci tangan dengan cara
yang benar menggunakan sabun dan air yang mengalir selama 20 detik
• Hindari kontak langsung dengan cairan tubuh, terutama cairan oral atau pernapasan,
dan feses (tinja). Gunakan sarung tangan sekali pakai dan masker saat memberikan
perawatan oral atau pernapasan dan ketika menangani feses, urin, dan limbah
lainnya. Lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah melepas sarung tangan
dan masker.
• Jangan menggunakan kembali masker atau sarung tangan yang telah digunakan
.
• Gunakan kain khusus yang tidak tercampur dan peralatan makan khusus/tersendiri
untuk pasien; barang-barang ini harus dibersihkan dengan sabun dan air setelah
digunakan dan dapat digunakan kembali setelah dicuci dan dibersihkan dengan
benar.
• Bersihkan dan disinfektan setiap hari semua permukaan yang sering disentuh di
ruangan tempat pasien dirawat, seperti meja samping tempat tidur, bingkai tempat
tidur, dan perabot kamar tidur lainnya. Terlebih dahulu gunakan sabun atau deterjen
biasa untuk pembersihan, dan kemudian, setelah dibilas, gunakan disinfektan rumah
tangga yang mengandung 0,1% natrium hipoklorit (yaitu setara dengan 1000 ppm).
• Bersihkan kamar mandi dan toilet setidaknya sekali sehari. Sabun atau deterjen
harus digunakan terlebih dahulu untuk pembersihan, dan kemudian, setelah dibilas,
gunakan disinfektan yang mengandung 0,1% natrium hipoklorit untuk pembersihan
akhir.
• Bersihkan pakaian, sprei, handuk mandi dan tangan dengan menggunakan sabun
cuci biasa dan air atau dengan mesin cuci pada suhu 60-90 ° C (140-194 ° F) dengan
deterjen yang sesuai, dan keringkan sampai bersih. Tempatkan kain yang
terkontaminasi ke dalam tempat cucian. Jangan mengaduk cucian kotor dan hindari
bahan-bahan yang terkontaminasi dari sentuhan dengan kulit dan pakaian.
• Sarung tangan dan pakaian pelindung (mis. celemek plastic) harus digunakan saat
membersihkan permukaan atau menangani pakaian atau kain yang kotor dengan
cairan tubuh. Tergantung pada konteksnya, sarung tangan kegunaan (pakai ulang)
atau sekali pakai dapat digunakan. Setelah digunakan, sarung tangan kegunaan
harus dibersihkan dengan sabun dan air dan didekontaminasi dengan larutan natrium
hipoklorit 0,1%. Sarung tangan sekali pakai (mis. Nitril atau lateks) harus dibuang
setelah setiap kali digunakan. Lakukan kebersihan tangan sebelum mengenakan dan
setelah melepas sarung tangan.
• Sarung tangan, masker, dan limbah lain yang dihasilkan selama perawatan di rumah
harusditempatkan kedalam tempat sampahtertutup sebelum membuangnyasebagai
limbah infeksi. Tanggung jawab pembuangan c) limbah infeksius berada pada otoritas
sanitasi setempat.
• Hindari jenis lain dari pemaparan terhadap barang-barang yang terkontaminasi dari
lingkungan terdekat (mis. Jangan berbagi sikat gigi, rokok, peralatan makan, piring,
minuman, handuk, waslap, atau tempat tidur)
c) The local sanitary authority should adopt measures to ensure that the waste is disposed of at a sanitary landfill and not at an unmonitored
open dump
.
• Ketika petugas kesehatan menyediakan perawatan di rumah, mereka harus
melakukan penilaian risiko untuk memilihperalatan pelindung pribadi yang sesuai dan
mengikuti rekomendasi untuk melakukan tindakan pencegahan penularan dari
semburan partikel kecil (droplets).
• Untuk pasien dengan konfirmasi laboratorium ringan yang dirawat di rumah, untuk
dinyatakan bebas dari isolasi di rumah, maka pasien harus dites negatif
menggunakan tes PCR dua kali dari sampel yang dikumpulkan setidaknya 24 jam
terpisah. Bila pengujian tidak memungkinkan, WHO merekomendasikan agar pasien
yang dikonfirmasi tetap diisolasi selama dua minggu setelah gejala sembuh.
Manajemen Kontak
Orang-orang (termasuk pengasuh dan petugas kesehatan) yang telah terpapar
dengan orang-orang yang diduga COVID-19 dianggap sebagai kontak dan harus
disarankan untuk memantaukesehatan merekaselama 14 hari sejakhari terakhir dari
kemungkinan kontak.
Kontak adalah seseorang yang terlibat dalam salah satu dari kondisi berikut sejak 2
hari sebelum hingga 14 hari setelah timbulnya gejala pada pasien:
• Melakukan kontak tatap muka dengan pasien COVID-19 dalam jarak 1 meter selama
> 15 menit;
• Memberikan perawatan langsung terhadap pasien COVID-19 tanpa menggunakan
peralatan perlindungan pribadi yang tepat;
• Tetap tinggal di lingkungan yang sama dengan pasien COVID-19 (termasuk berbagi
tempat kerja, ruang kelas atau rumah tangga atau berada di pertemuan yang sama)
untuk waktu berapa pun;
• Bepergian dalam jarak dekat dengan (dalam jarak 1 m) dari seorang pasien COVID-
19 dalam segala jenis alat angkut;
• dan situasi lain, seperti yang ditunjukkan oleh penilaian risiko lokal.
Cara bagi pengasuh untuk berkomunikasi dengan penyedia layanan kesehatan harus
ditetapkan selama periode pengamatan. Selain itu, petugas layanan kesehatan harus
meninjau kesehatan kontak secara teratur melalui telepon, dan jika memungkinkan,
melalui kunjungan harian, sehingga tes diagnostik khusus dapat dilakukan sesuai
kebutuhan.
.
Penyedia layanan kesehatan harus memberikan instruksi kepada kontak terlebih
dahulu tentang kapan dan di mana mencari perawatan jika mereka sakit, moda
transportasi yang paling tepat untuk digunakan, kapan dan di mana untuk memasuki
fasilitas perawatan kesehatan yang ditunjuk, dan tindakan pencegahan IPC mana
yang harus diikuti .
Jika kontak mengalami gejala, langkah-langkah berikut harus diambil:
• Beri tahu fasilitas medis yang dirujuk bahwa kontak simptomatik akan tiba.
• Saat bepergian untuk mencari perawatan, kontak harus memakai masker medis.
• Kontak harus menghindari transportasi umum ke fasilitas kesehatan atau jika
memungkinkan; ambulans dapat dipanggil, atau kontak yang sakit dapat diangkut
dalam kendaraan pribadi dengan semua jendela terbuka, jika memungkinkan.
• Kontak simptomatik harus disarankan untuk melakukan kebersihan pernapasan dan
kebersihan tangan. Apabila kontak dalam keadaan untuk berdiri atau duduk maka
upayakan dalam radius jarak yang aman dari yang lain. Usahakan sejauh mungkin
dari yang lain (setidaknya 1 meter) ketika dalam perjalanan dan ketika di fasilitas
perawatan kesehatan.
• Permukaanapapun yang menjadikotor dengan sekresi pernapasan atau cairan tubuh
lainnya selama pengangkutan harus dibersihkan dengan sabun atau deterjen dan
kemudian didesinfeksi dengan produk rumah tangga biasa yang mengandung larutan
pemutih encer 0,5%.

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie Penanganan Pasien Covid-19 Di Rumah Dengan Gejala Ringan

4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx
4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx
4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptxRSUMitraHusada
 
PANDUAN PELAYANAN PUSKESMAS.docx
PANDUAN PELAYANAN PUSKESMAS.docxPANDUAN PELAYANAN PUSKESMAS.docx
PANDUAN PELAYANAN PUSKESMAS.docxLevensverhaalAbin
 
Materi Sosialisasi.pptx
Materi Sosialisasi.pptxMateri Sosialisasi.pptx
Materi Sosialisasi.pptxlennimnthe
 
Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19HenriantoKarolusSire
 
Materi-PPI-untuk-Umum.pptx
Materi-PPI-untuk-Umum.pptxMateri-PPI-untuk-Umum.pptx
Materi-PPI-untuk-Umum.pptxAuliaEko
 
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19Tomi Nala
 
Risk Communication For Healthcare Facility
Risk Communication For Healthcare FacilityRisk Communication For Healthcare Facility
Risk Communication For Healthcare FacilityJalinKrakatau
 
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...Anindita Dyah Sekarpuri
 
SOSIS PPI DOKTER (1).pptx
SOSIS PPI DOKTER (1).pptxSOSIS PPI DOKTER (1).pptx
SOSIS PPI DOKTER (1).pptxAnisahKireina
 
PPI DASAR UNTUK IHT.pptx
PPI DASAR UNTUK IHT.pptxPPI DASAR UNTUK IHT.pptx
PPI DASAR UNTUK IHT.pptxibethnurbaeti2
 
2808 D Sosialisasi Pedoman Yankes Usekrem ok.pdf
2808 D Sosialisasi Pedoman Yankes Usekrem ok.pdf2808 D Sosialisasi Pedoman Yankes Usekrem ok.pdf
2808 D Sosialisasi Pedoman Yankes Usekrem ok.pdfPuskesmasSambaliung1
 
POWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalah
POWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalahPOWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalah
POWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalahMuhammadSubhan713040
 
04.-COVID19-ITS-Pencegahan-dan-Pengendalian-Infeksi.pdf
04.-COVID19-ITS-Pencegahan-dan-Pengendalian-Infeksi.pdf04.-COVID19-ITS-Pencegahan-dan-Pengendalian-Infeksi.pdf
04.-COVID19-ITS-Pencegahan-dan-Pengendalian-Infeksi.pdfStefanusTabbo1
 
Pengendalian klb wabah
Pengendalian klb wabahPengendalian klb wabah
Pengendalian klb wabahAnggita Dewi
 

Ähnlich wie Penanganan Pasien Covid-19 Di Rumah Dengan Gejala Ringan (20)

4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx
4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx
4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx
 
PEDOMAN PROGRAM KIA.docx
PEDOMAN PROGRAM KIA.docxPEDOMAN PROGRAM KIA.docx
PEDOMAN PROGRAM KIA.docx
 
PANDUAN PELAYANAN PUSKESMAS.docx
PANDUAN PELAYANAN PUSKESMAS.docxPANDUAN PELAYANAN PUSKESMAS.docx
PANDUAN PELAYANAN PUSKESMAS.docx
 
PPT.pptx
PPT.pptxPPT.pptx
PPT.pptx
 
PPI-2019.ppt
PPI-2019.pptPPI-2019.ppt
PPI-2019.ppt
 
Materi Sosialisasi.pptx
Materi Sosialisasi.pptxMateri Sosialisasi.pptx
Materi Sosialisasi.pptx
 
Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19
 
Materi-PPI-untuk-Umum.pptx
Materi-PPI-untuk-Umum.pptxMateri-PPI-untuk-Umum.pptx
Materi-PPI-untuk-Umum.pptx
 
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
 
Risk Communication For Healthcare Facility
Risk Communication For Healthcare FacilityRisk Communication For Healthcare Facility
Risk Communication For Healthcare Facility
 
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...
 
SOSIS PPI DOKTER (1).pptx
SOSIS PPI DOKTER (1).pptxSOSIS PPI DOKTER (1).pptx
SOSIS PPI DOKTER (1).pptx
 
PPI DASAR UNTUK IHT.pptx
PPI DASAR UNTUK IHT.pptxPPI DASAR UNTUK IHT.pptx
PPI DASAR UNTUK IHT.pptx
 
PPI-1.pptx
PPI-1.pptxPPI-1.pptx
PPI-1.pptx
 
2808 D Sosialisasi Pedoman Yankes Usekrem ok.pdf
2808 D Sosialisasi Pedoman Yankes Usekrem ok.pdf2808 D Sosialisasi Pedoman Yankes Usekrem ok.pdf
2808 D Sosialisasi Pedoman Yankes Usekrem ok.pdf
 
zoominar ppi april 2022.pptx
zoominar ppi april 2022.pptxzoominar ppi april 2022.pptx
zoominar ppi april 2022.pptx
 
POWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalah
POWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalahPOWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalah
POWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalah
 
04.-COVID19-ITS-Pencegahan-dan-Pengendalian-Infeksi.pdf
04.-COVID19-ITS-Pencegahan-dan-Pengendalian-Infeksi.pdf04.-COVID19-ITS-Pencegahan-dan-Pengendalian-Infeksi.pdf
04.-COVID19-ITS-Pencegahan-dan-Pengendalian-Infeksi.pdf
 
KEWASPADAAN STANDAR.ppt
KEWASPADAAN STANDAR.pptKEWASPADAAN STANDAR.ppt
KEWASPADAAN STANDAR.ppt
 
Pengendalian klb wabah
Pengendalian klb wabahPengendalian klb wabah
Pengendalian klb wabah
 

Mehr von JalinKrakatau

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014JalinKrakatau
 
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008JalinKrakatau
 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...JalinKrakatau
 
Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020
Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020
Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020JalinKrakatau
 
Panduan Penggunaan Inarisk
Panduan Penggunaan InariskPanduan Penggunaan Inarisk
Panduan Penggunaan InariskJalinKrakatau
 
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020JalinKrakatau
 
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020JalinKrakatau
 
Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020JalinKrakatau
 
Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...
Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...
Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...JalinKrakatau
 
Panduan Keamanan Pemanfaatan Aplikasi Video Conference: Upaya Mencegah Penyus...
Panduan Keamanan Pemanfaatan Aplikasi Video Conference: Upaya Mencegah Penyus...Panduan Keamanan Pemanfaatan Aplikasi Video Conference: Upaya Mencegah Penyus...
Panduan Keamanan Pemanfaatan Aplikasi Video Conference: Upaya Mencegah Penyus...JalinKrakatau
 
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)JalinKrakatau
 
Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...
Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...
Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...JalinKrakatau
 
Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020JalinKrakatau
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...
Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...
Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...JalinKrakatau
 
Panduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada Anak
Panduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada AnakPanduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada Anak
Panduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada AnakJalinKrakatau
 
Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19
Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19
Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19JalinKrakatau
 
SKB Menag, Menaker Dan Menpan RB
SKB Menag, Menaker Dan Menpan RBSKB Menag, Menaker Dan Menpan RB
SKB Menag, Menaker Dan Menpan RBJalinKrakatau
 
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020JalinKrakatau
 
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020JalinKrakatau
 

Mehr von JalinKrakatau (20)

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
 
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008
 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...
 
Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020
Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020
Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020
 
Panduan Penggunaan Inarisk
Panduan Penggunaan InariskPanduan Penggunaan Inarisk
Panduan Penggunaan Inarisk
 
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020
 
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020
 
Protokol Pelatnas
Protokol PelatnasProtokol Pelatnas
Protokol Pelatnas
 
Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020
 
Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...
Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...
Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...
 
Panduan Keamanan Pemanfaatan Aplikasi Video Conference: Upaya Mencegah Penyus...
Panduan Keamanan Pemanfaatan Aplikasi Video Conference: Upaya Mencegah Penyus...Panduan Keamanan Pemanfaatan Aplikasi Video Conference: Upaya Mencegah Penyus...
Panduan Keamanan Pemanfaatan Aplikasi Video Conference: Upaya Mencegah Penyus...
 
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)
 
Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...
Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...
Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...
 
Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...
Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...
Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...
 
Panduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada Anak
Panduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada AnakPanduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada Anak
Panduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada Anak
 
Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19
Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19
Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19
 
SKB Menag, Menaker Dan Menpan RB
SKB Menag, Menaker Dan Menpan RBSKB Menag, Menaker Dan Menpan RB
SKB Menag, Menaker Dan Menpan RB
 
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
 
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020
 

Kürzlich hochgeladen

evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 

Kürzlich hochgeladen (13)

evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 

Penanganan Pasien Covid-19 Di Rumah Dengan Gejala Ringan

  • 1. . Latar Belakang WHO telah mengembangkan panduan sementara untuk memenuhi kebutuhan akan rekomendasi tentang perawatan di rumah yang aman bagi pasien yang diduga terpapar COVID-19 dengan a) gejala penyakit ringan. Di dalamnya juga termasuk tindakan kesehatan masyarakat terkait dengan tata laksana manajemen kontak langsung dengan keluarga atau masyarakat sekitar. Dokumen ini diadaptasi dari panduan sementara mengenai infeksi syndrome pernafasan yang disebabkan oleh corona virus dan pernah terjadi di Timur Tengah (MERS-CoV) yang diterbitkan pada Juni 2018. Hal ini juga telah diinformasikan dalam sebuah pedoman berdasarkan bukti yang diterbitkan oleh WHO, termasuk pencegahan infeksi dan pengendalian epidemi dan rawan pandemi, penyakit pernapasan akut dalam perawatan kesehatan, dan berdasarkan informasi terkini tentang COVID-19. Panduan singkat ini telah diperbarui dengan informasi terkini dan dimaksudkan untuk memandu para profesional kesehatan masyarakat dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (Infection Prevention and Control/IPC), Manajer perawatan kesehatan dan petugas perawatan kesehatan (Health Care Workers) ketika menangani masalah terkait dengan perawatan di rumah untuk pasien dengan dugaan COVID-19 gejala ringan dan ketika mengelolakontak dengan mereka.Panduanini didasarkan pada bukti tentang COVID-19 dan kelayakan untuk menerapkan tindakan IPC di rumah. Di dalam dokumen ini definisi , “perawat” merujuk pada orang tua, pasangan, dan anggota keluarga atau teman lain tanpa pelatihan perawatan kesehatan formal. a) Gejala penyakitringan dapat meliputi: gejala infeksi virus saluran pernapasan bagian atas yang tidak rumitseperti demam, kelelahan, batuk (dengan atau tanpa produksi dahak), anoreksia, pegal-pegal atau lelah tanpa alas an yang jelas, nyeri otot, nyeri tenggorokan, sesak napas, hidung tersumbat, atau sakitkepala. terkadang, pasien mungkin juga mengalami diare, mual, dan muntah. Homecare for patients with COVID-19presenting with mild symptomsand managementof their contacts Interim Guidance 17 March 2020
  • 2. . Bagaimana mengelolapasien COVID-19 WHO merekomendasikan agar semua kasus yang dikonfirmasi oleh laboratorium agar diisolasi dan dirawat di fasilitas perawatan kesehatan. WHO juga merekomendasikan bahwa semuaorang yang dicurigai terpapar COVID-19 dan memilikiinfeksi saluran pernapasan akut yang parah harus dilakukan triase atau penentuan skala prioritas perawatan berdasarkan tingkat keparahan kondisi penyakit melalui sistem perawatan kesehatan dan perawatan darurat. WHO telah memperbarui pedoman pengobatan untuk pasien dengan ISPA yang terkait dengan COVID-19, yang mencakup pedoman untuk kelompok populasi yang rentan (mis., Orang tua usia lanjut , wanita hamil dan anak-anak). Dalam situasi di mana isolasi di fasilitas perawatan kesehatan dari semua kasus tidak dimungkinkan, WHO menekankan untuk memberikan prioritas kepada mereka yang memiliki probabilitas tertinggi terkena hasil yang buruk: pasien dengan penyakit parah dan kritis dan mereka yang menderita penyakit ringan namun berisiko terhadap hasil yang buruk (usia> 60 tahun, kasus dengan komorbiditas, yaitu penyakit penyerta selain dari penyakit utamanya) , misalkan, penyakit kardiovaskular kronis, penyakit pernapasan kronis, diabetes, atau kanker. Jika semua kasus ringan tidak dapat diisolasi di fasilitas kesehatan, maka mereka yang menderita penyakit ringan dan tidak memiliki faktor risiko mungkin perlu diisolasi di fasilitas non-tradisional, seperti hotel yang dirancang ulang, stadion atau gimnasium di mana mereka dapat bertahan sampai gejalanya hilang dan tes laboratorium untuk virus COVID-19 negatif. Atau, pasien dengan penyakit ringan dan tidak memiliki faktor risiko dapat dirawat di rumah. Perawatan di rumah untuk pasien yang didugaCOVID-19yang datang dengan gejala ringan Bagi mereka yang menderita penyakit ringan sedangkan rawat inap tidak dimungkinkan karena keterbatatasan pada sistem perawatan kesehatan, maka perawatan dirumah dapat dilakukan kecuali ada kekhawatiran tentang kondisi kesehatan yang memburuk dengan cepat. Jika ada pasien dengan penyakit ringan saja, memberikan perawatan di rumah dapat dipertimbangkan, selama mereka dapat ditindaklanjuti dan dirawat oleh anggota keluarga. Perawatan di rumah juga dapat dipertimbangkan ketika perawatan rawat inap tidak tersedia atau kurang layak (mis. kapasitas terbatas, dan sumber daya tidak dapat memenuhi permintaan untuk layanan perawatan kesehatan). Dalam salah satu situasi ini, pasien dengan gejala ringan1 dan tanpa kondisi kronis yang mendasari - seperti penyakit paru-paru atau jantung, gagal ginjal, atau kondisi immunocompromising (memiliki kekebalan tubuh yang rendah karena gangguan imunologi) yang menempatkan pasien pada peningkatan risiko komplikasi - dapat dirawat di rumah.
  • 3. . Keputusan ini membutuhkan penilaian klinis yang cermat dan harus ditentukan berdasarkan penilaian keamanan lingkungan rumah pasien. Dalam kasus di mana perawatan harus disediakan di rumah, jika memungkinkan, petugas kesehatan yang terlatih harus melakukan penilaian untuk memverifikasi apakah kondisi perumahan cocok untuk memberikan perawatan; petugas kesehatan harus menilai apakah pasien dan keluarga mampu mematuhi tindakan pencegahan yang akan direkomendasikan sebagai bagian dari isolasi perawatan di rumah (misalnya, kebersihan tangan, kebersihan pernapasan, pembersihan lingkungan, pembatasan pergerakan di sekitar atau dari rumah) dan dapat mengatasi masalah keamanan (misalnya, tertelan secara tidak sengaja atau bahaya kebakaran yang terkait dengan penggunaan pengobatan cara usap atau oles berbasis alkohol). Jika memungkinkan, hubungan komunikasi dengan penyedia layanan kesehatan atau tenaga kesehatan masyarakat, atau keduanya, harus dibangun selama jangka waktu perawatan di rumah - yaitu, sampai gejala-gejala pasien telah sepenuhnya terselesaikan. Informasi yang lebih komprehensif tentang COVID-19 dan transmisinya diperlukan untuk menentukan durasi tindakan pencegahan isolasi di rumah. Pasien dan anggota rumahtangga harusdididik tentang kebersihan pribadi, langkah-langkah IPC dasar, dan cara merawatseaman mungkin bagi orang yang diduga menderita COVID- 19 untuk mencegah infeksi agar tidak menyebar ke kontak anggota rumah tangga. Pasien dan anggota rumah tangga harus diberi dukungan dan pelatihan berkelanjutan serta pemantauan harus dilanjutkan selama perawatan di rumah. Untuk dapat melakukan hal tersebut anggota rumah tangga harus mematuhi rekomendasi berikut: • Tempatkan pasien di kamartunggal dengan ventilasi yang baik(mis. memiliki jendela yang terbuka dan pintu terbuka). • Batasi pergerakan pasien di rumah dan meminimalkan ruang bersama. Pastikan bahwa ruang bersama (mis. dapur, kamar mandi) berventilasi baik (biarkan jendela terbuka). • Anggota rumah tangga harus tinggal di ruangan yang berbeda atau, jika itu tidak memungkinkan, jaga jarak setidaknya 1 meter dari orang yang sakit (mis. tidur di tempat tidur terpisah) b) b) Pengecualian dapat dibuat untuk ibu menyusui. Mempertimbangkan manfaat dari menyusui dan efek resiko yang tidak signifikan dari ASI dalam penularan virus pernapasan lainnya, seorang ibu dapat terus menyusui. Ibu harus mengenakan masker medis ketika dia berada di dekat bayinya dan melakukan kebersihan tangan sebelum dan setelah melakukan kontak dekat dengan bayinya. Dia juga perlu mengikuti langkah-langkah kebersihan lainnya yang dijelaskan dalam dokumen ini
  • 4. . • Batasi jumlah pengasuh. Idealnya, tetapkan satu orang yang memilikikesehatan yang baik dan tidak memiliki kondisi kronis atau imunokompromi . Pengunjung tidak boleh diizinkan sampai pasien benar-benar pulih dan tidak memiliki tanda atau gejala COVID-19. • Lakukan kebersihan tangan setelah melakukan semua jenis kontak dengan pasien atau lingkungan terdekat mereka. Kebersihan tangan juga harus dilakukan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setiap kali tangan terlihat kotor. Jika tangan tidak tampak kotor, cuci tangan dengan cairan berbasis alkohol yang direkomendasikan. Untuk tangan yang terlihat kotor, gunakan sabun dan air yang mengalir untuk mencuci tangan selama minimal 20 detik. • Saat mencuci tangan dengan sabun dan air, lebih baik menggunakan handuk kertas sekali pakai untuk mengeringkan tangan. Jika ini tidak tersedia, gunakan handuk kain bersih dan gantilah dengan sering. • Untuk mencegah penularan melalui semburan partikel kecil pernapasan (droplets dalam sekresi pernapasan), masker medis harus diberikan kepada pasien dan digunakan sesering mungkin, dan diganti setiap hari. Orang-orang yang tidak dapat mentoleransi atau berpantang terhadap masker medis harus melakukan kebersihan pernapasan yang ketat; yaitu, mulutdan hidung harusditutup dengan tisu kertas sekali pakai ketika batuk atau bersin. Bahan yang digunakan untuk menutup mulut dan hidung harus dibuang atau dibersihkan dengan benar setelah digunakan (mis. cuci sapu tangan menggunakan sabun atau deterjen dan air yang mengalir). • Pengasuh harusmengenakanmaskermedisyang menutupi mulutdan hidung mereka ketika berada di ruangan yang sama dengan pasien. Bagian muka maskertidak boleh disentuh saat digunakan. Jika masker menjadi basah atau kotor karena sekresi, masker harus segera diganti dengan masker baru yang bersih dan kering. Lepaskan masker medis dengan menggunakan teknik yang benar yaitu, jangan menyentuh bagian depan, tetapi lepaskan melalui tali yang dikaitkan ke bagian belakang kepala. Buang masker segera setelah digunakan dan segera mencuci tangan dengan cara yang benar menggunakan sabun dan air yang mengalir selama 20 detik • Hindari kontak langsung dengan cairan tubuh, terutama cairan oral atau pernapasan, dan feses (tinja). Gunakan sarung tangan sekali pakai dan masker saat memberikan perawatan oral atau pernapasan dan ketika menangani feses, urin, dan limbah lainnya. Lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah melepas sarung tangan dan masker. • Jangan menggunakan kembali masker atau sarung tangan yang telah digunakan
  • 5. . • Gunakan kain khusus yang tidak tercampur dan peralatan makan khusus/tersendiri untuk pasien; barang-barang ini harus dibersihkan dengan sabun dan air setelah digunakan dan dapat digunakan kembali setelah dicuci dan dibersihkan dengan benar. • Bersihkan dan disinfektan setiap hari semua permukaan yang sering disentuh di ruangan tempat pasien dirawat, seperti meja samping tempat tidur, bingkai tempat tidur, dan perabot kamar tidur lainnya. Terlebih dahulu gunakan sabun atau deterjen biasa untuk pembersihan, dan kemudian, setelah dibilas, gunakan disinfektan rumah tangga yang mengandung 0,1% natrium hipoklorit (yaitu setara dengan 1000 ppm). • Bersihkan kamar mandi dan toilet setidaknya sekali sehari. Sabun atau deterjen harus digunakan terlebih dahulu untuk pembersihan, dan kemudian, setelah dibilas, gunakan disinfektan yang mengandung 0,1% natrium hipoklorit untuk pembersihan akhir. • Bersihkan pakaian, sprei, handuk mandi dan tangan dengan menggunakan sabun cuci biasa dan air atau dengan mesin cuci pada suhu 60-90 ° C (140-194 ° F) dengan deterjen yang sesuai, dan keringkan sampai bersih. Tempatkan kain yang terkontaminasi ke dalam tempat cucian. Jangan mengaduk cucian kotor dan hindari bahan-bahan yang terkontaminasi dari sentuhan dengan kulit dan pakaian. • Sarung tangan dan pakaian pelindung (mis. celemek plastic) harus digunakan saat membersihkan permukaan atau menangani pakaian atau kain yang kotor dengan cairan tubuh. Tergantung pada konteksnya, sarung tangan kegunaan (pakai ulang) atau sekali pakai dapat digunakan. Setelah digunakan, sarung tangan kegunaan harus dibersihkan dengan sabun dan air dan didekontaminasi dengan larutan natrium hipoklorit 0,1%. Sarung tangan sekali pakai (mis. Nitril atau lateks) harus dibuang setelah setiap kali digunakan. Lakukan kebersihan tangan sebelum mengenakan dan setelah melepas sarung tangan. • Sarung tangan, masker, dan limbah lain yang dihasilkan selama perawatan di rumah harusditempatkan kedalam tempat sampahtertutup sebelum membuangnyasebagai limbah infeksi. Tanggung jawab pembuangan c) limbah infeksius berada pada otoritas sanitasi setempat. • Hindari jenis lain dari pemaparan terhadap barang-barang yang terkontaminasi dari lingkungan terdekat (mis. Jangan berbagi sikat gigi, rokok, peralatan makan, piring, minuman, handuk, waslap, atau tempat tidur) c) The local sanitary authority should adopt measures to ensure that the waste is disposed of at a sanitary landfill and not at an unmonitored open dump
  • 6. . • Ketika petugas kesehatan menyediakan perawatan di rumah, mereka harus melakukan penilaian risiko untuk memilihperalatan pelindung pribadi yang sesuai dan mengikuti rekomendasi untuk melakukan tindakan pencegahan penularan dari semburan partikel kecil (droplets). • Untuk pasien dengan konfirmasi laboratorium ringan yang dirawat di rumah, untuk dinyatakan bebas dari isolasi di rumah, maka pasien harus dites negatif menggunakan tes PCR dua kali dari sampel yang dikumpulkan setidaknya 24 jam terpisah. Bila pengujian tidak memungkinkan, WHO merekomendasikan agar pasien yang dikonfirmasi tetap diisolasi selama dua minggu setelah gejala sembuh. Manajemen Kontak Orang-orang (termasuk pengasuh dan petugas kesehatan) yang telah terpapar dengan orang-orang yang diduga COVID-19 dianggap sebagai kontak dan harus disarankan untuk memantaukesehatan merekaselama 14 hari sejakhari terakhir dari kemungkinan kontak. Kontak adalah seseorang yang terlibat dalam salah satu dari kondisi berikut sejak 2 hari sebelum hingga 14 hari setelah timbulnya gejala pada pasien: • Melakukan kontak tatap muka dengan pasien COVID-19 dalam jarak 1 meter selama > 15 menit; • Memberikan perawatan langsung terhadap pasien COVID-19 tanpa menggunakan peralatan perlindungan pribadi yang tepat; • Tetap tinggal di lingkungan yang sama dengan pasien COVID-19 (termasuk berbagi tempat kerja, ruang kelas atau rumah tangga atau berada di pertemuan yang sama) untuk waktu berapa pun; • Bepergian dalam jarak dekat dengan (dalam jarak 1 m) dari seorang pasien COVID- 19 dalam segala jenis alat angkut; • dan situasi lain, seperti yang ditunjukkan oleh penilaian risiko lokal. Cara bagi pengasuh untuk berkomunikasi dengan penyedia layanan kesehatan harus ditetapkan selama periode pengamatan. Selain itu, petugas layanan kesehatan harus meninjau kesehatan kontak secara teratur melalui telepon, dan jika memungkinkan, melalui kunjungan harian, sehingga tes diagnostik khusus dapat dilakukan sesuai kebutuhan.
  • 7. . Penyedia layanan kesehatan harus memberikan instruksi kepada kontak terlebih dahulu tentang kapan dan di mana mencari perawatan jika mereka sakit, moda transportasi yang paling tepat untuk digunakan, kapan dan di mana untuk memasuki fasilitas perawatan kesehatan yang ditunjuk, dan tindakan pencegahan IPC mana yang harus diikuti . Jika kontak mengalami gejala, langkah-langkah berikut harus diambil: • Beri tahu fasilitas medis yang dirujuk bahwa kontak simptomatik akan tiba. • Saat bepergian untuk mencari perawatan, kontak harus memakai masker medis. • Kontak harus menghindari transportasi umum ke fasilitas kesehatan atau jika memungkinkan; ambulans dapat dipanggil, atau kontak yang sakit dapat diangkut dalam kendaraan pribadi dengan semua jendela terbuka, jika memungkinkan. • Kontak simptomatik harus disarankan untuk melakukan kebersihan pernapasan dan kebersihan tangan. Apabila kontak dalam keadaan untuk berdiri atau duduk maka upayakan dalam radius jarak yang aman dari yang lain. Usahakan sejauh mungkin dari yang lain (setidaknya 1 meter) ketika dalam perjalanan dan ketika di fasilitas perawatan kesehatan. • Permukaanapapun yang menjadikotor dengan sekresi pernapasan atau cairan tubuh lainnya selama pengangkutan harus dibersihkan dengan sabun atau deterjen dan kemudian didesinfeksi dengan produk rumah tangga biasa yang mengandung larutan pemutih encer 0,5%.