PPE atau aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan produksi atau penyediaan barang dan jasa. Aset tetap harus memenuhi karakteristik sebagai aset jangka panjang yang disusutkan dan memiliki substansi fisik. Perusahaan mengakui aset tetap ketika biaya perolehannya dapat diukur secara andal dan manfaat ekonomisnya akan didapat di masa depan. Perusahaan
2. Property Plant and Equipment (PPE)
PPE atau aset tetap (fixed asset): aset
berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam
kegiatan produksi atau penyediaan barang dan
jasa, untuk disewakan kepada orang lain, atau
untuk tujuan administratif, yang diharapkan dapat
digunakan selama lebih dari satu periode.
Karakteristik utama :
1) Aset-aset tersebut diperoleh untuk
dipergunakan dalam operasi dan tidak
untuk dijual kembali.
2) Aset-aset tersebut bersifat jangka panjang
dan biasanya disusutkan.
3) Aset-aset tersebut memiliki substansi fisik.
3. Akuisisi PPE
● Aset tetap diakui ketika biaya
perolehan aset dapat diukur
secara andal dan kemungkinan
bahwa perusahaan akan
mendapatkan manfaat
ekonomik masa depan. Biaya
pembelian dan biaya angkut
umumnya juga dilaporkan
sebagai aset tetap
● Perusahaan menilai aset tetap
pada periode berikutnya
menggunakan metode biaya
atau metode nilai wajar
(revaluasi).
Biaya Tanah (Cost of
Land)
Pengeluaran yang dilakukan untuk
memperoleh tanah dan mempersiapkan-
nya seperti harga pembelian; biaya
penutupan, dll.
01
02
03
04
Biaya Bangunan (Cost of Buildings)
Pengeluaran yang terkait langsung dengan
perolehan atau konstruksinya seperti biaya
bahan baku, tenaga kerja, dll.
Biaya Peralatan (Cost of Equipment)
Pengeluaran yang dilakukan untuk
memperoleh dan mempersiapkan
peralatan
Self-Constructed Assets
Cara menangani biaya overhead: Tidak
menetapkan overhead tetap ke biaya
perolehan aset atau menetapkan seluruh
overhead ke proses konstruksi.
4. IFRS menggunakan kapitalisasi bunga aktual (dengan modifikasi). Artinya, biaya perolehan aset
mencakup semua biaya (termasuk biaya pinjaman) yang terjadi untuk membawa aset ke kondisi
dan lokasi yang diperlukan untuk penggunaan yang dimaksudkan. Perusahaan
mempertimbangkan tiga hal berikut :
1) Aset yang memenuhi syarat : Perolehan aset tetap harus memerlukan periode waktu yang
cukup lama.
2) Periode kapitalisasi: Dimulai dengan adanya tiga kondisi:
➔Pengeluaran untuk aset sedang terjadi.
➔Aktivitas yang diperlukan untuk menyiapkan aset agar dapat digunakan atau dijual sesuai
tujuannya sedang berlangsung.
➔Biaya pinjaman sedang terjadi.
1) Jumlah yang dikapitalisasi: Tergantung pada ada tidaknya utang tertentu yang telah
dikeluarkan untuk mendanai proyek.
➔Ketika proyek didanai oleh utang tertentu: jumlah yang dikapitalisasi adalah biaya pinjaman
aktual yang terjadi selama periode kapitalisasi yang diimbangi dengan pendapatan investasi
atas investasi sementara dana yang tersedia dari pinjaman.
➔Ketika proyek didanai oleh utang umum, perusahaan perlu menentukan jumlah tercatat rata-
rata dari proyek selama periode tersebut.
Biaya Pinjaman Selama Konstruksi
5. Penilaian PPE
Dibeli dengan Mengangsur
Jika mengambil diskon,
perusahaan harus
mempertimbangkan diskon
sebagai pengurangan
harga pembelian aset
dan sebaliknya.
Aset yang dibeli secara
mengangsur diperhitungkan
pada nilai kini dari imbalan
yang dipertukarkan antara
pihak-pihak yang berkontrak
pada tanggal transaksi.
Diskon Tunai
Ketika membeli sekelompok
aset pada satu harga lump-
sum, perusahaan
mengalokasikan total biaya
antara berbagai aset atas
dasar nilai wajar relatif.
Pembelian Lump-sum
6. Penilaian PPE (2)
Pertukaran Aset Non-Moneter
Jika penjualan saham aktif,
harga pasar saham yang
diterbitkan merupakan
indikasi wajar dari biaya
properti yang diperoleh.
Biasanya diperhitungkan atas
dasar nilai wajar aset yang
diterima mana yang jelas lebih
jelas.
(a) jika memiliki substansi
komersial, akui seluruh
keuntungan atau kerugian.
(b) jika tidak, maka tidak ada
keuntungan atau kerugian
yang diakui.
Menerbitkan Saham
Sebagian besar perusahaan
menggunakan nilai wajar
aset untuk menetapkan
nilainya pada buku. Hibah
harus diakui dalam
pendapatan atas dasar
sistematis yang
mencocokkannya dengan
biaya terkait yang
dimaksudkan untuk
dikompensasikan.
Bantuan dari Pemerintah
7. Biaya setelah perolehan PPE
Perbaikan dan Penggantian
Menghapus biaya dan akumulasi
penyusutan aset lama, serta
mengakui keuntungan atau
kerugian, juga mengkapitalisasi
biaya perbaikan/penggantian.
Penambahan
Menambah atau memperluas aset
yang ada. Perlakuan akuntansi
normalnya yaitu mengkapitalisasi
biaya penambahan ke akun aset
Reorganisasi
Membebankan biaya penataan
ulang dan biaya re-organisasi
sebagai beban.
Pemeliharaan
- Perbaikan biasa:
membebankan biaya ke akun
beban
- Perbaikan besar (seperti
perombakan): menghapus biaya
perolehan dan akumulasi
penyusutan aset tua, mengakui
keuntungan atau kerugian, dan
mengkapitalisasi biaya.
8. Disposisi PPE
Konversi Paksa
Melaporkan selisih antara jumlah dipulihkan
(misalnya klaim asuransi), jika ada, dan nilai buku
aset sebagai keuntungan atau kerugian, serta
memperlakukan keuntungan atau kerugian
tersebut pada jenis pelepasan aset lainnya.
Penjualan Aset Tetap
Mencatat penyusutan untuk periode waktu
antara tanggal entri penyusutan terakhir dan
tanggal penjualan.