Struktur kurikulum KTSP memberikan manfaat bagi guru dan siswa dengan memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan guru dalam menyelenggarakan pembelajaran, sehingga dapat lebih kreatif dan memberikan kesempatan pengembangan minat siswa. KTSP juga mengubah paradigma mengajar guru menjadi fasilitator pembelajaran.
1. STRUKTUR KURIKULUM KTSP DAN
MANFAATNYA BAGI GURU
2. Kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
3. Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional
pendidikan pasal 6 Ayat 1menyatakan
bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan
umum, kejuruan, dan khusus pada
jenjang pendidikan dasar dan
menengah teridri atas:
4. kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia
kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian
kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi
kelompok mata pelajaran estetika dan
kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga, dan kesehatan
5. Struktur kurikulum SMA/MA meliputi
substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama 3
tahun mulai kelas X sampai kelas XII.
Struktur kurikulum SMA/MA disusun
berdasarkan strandar kompetensi lulusan
dan standar kompetensi mata
pelajaran.
6. Pengorganisasian kelas –kelas pada SMA
/ MA dibagi kedalam dua kelompok ,
yaitu kelas X merupakan program umum
yang diiukuti oleh seluruh peserta didik
dan kelas XI dan XII merupakan program
penjurusan yang terjadi atas empat
program: program IPA, Program IPS,
Program bahasa, dan program
keagamaan khusus untuk MA.
7. Kurikulum SMA/MA memuat 16 mata pelajaran,
muatan lokal, dan pengembangan diri
Jam pembelajaran utuk setiap mata pelajaran
dialokasiakan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan
menambah maksimun empat jam pembeljaran
perminggu secara keseluruhan.
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45
menit
Minggu afektif dalam satu tahun pelajaran ( dua
semester)adalah 34-38 minggu.
8. A. Mata Pelajaran 9. Sejarah
1. Pendidikan Agama 10. Geografi
2. Pkn 11. Ekonomi
3. Bahasa Indonesia 12. Sosiologi
4. Bahasa Inggris 13. Seni budaya
5. Matematika 14. Penjaskes
6. Fisika 15. TIK
7. Biologi 16. Keterampilan
8. Kimia bahasan asing
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri
9. Kurikulum SMA/MA kelas XI dan XII program
IPA, Program IPS, Program bahasa, dan program
keagamaan terdiri atas 13 mata
pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran
dialokasiakan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum. Satuan pendidikan dimungkikan
menambah maksimun empat jam pembeljaran
perminggu secara keseluruhan.
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45
menit
Minggu afektif dalam satu tahun pelajaran ( dua
semester)adalah 34-38 minggu.
10. A. Mata Pelajaran 9. Sejarah
1. Pendidikan 10. Seni Budaya
Agama 11. Penjaskes
2. Pkn 12. TIK
3. Bahasa Indonesia 13. Keterampilan
4. Bahasa Inggris bahasan asing
5. Matematika B. Muatan Lokal
6. Fisika C. Pengembangan
7. Biologi Diri
8. Kimia
11. A. Mata Pelajaran 9. Sosiologi
1. Pendidikan 10. Seni Budaya
Agama 11. Penjaskes
2. Pkn 12. TIK
3. Bahasa Indonesia 13. Keterampilan
4. Bahasa Inggris bahasan asing
5. Matematika B. Muatan Lokal
6. Sejarah C. Pengembangan
7. Geografi Diri
8. Ekonomi
12. Beberapa ketentuan dalam
pengembangan muatan lokal
diantaranya:
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan
dengan ciri khas , potensi daerah dan prospek
pengembangan daerah termasuk keunggulan
daerah
Materi muatan lokal tidak dapat dikelompokkan
kedalam mata pelajaran yang ada
Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan
Bentuk penilaian muatan lokal bersifat kuantitatif
13. Setiap sekolah dapat melaksanakan lebih dari
satu jenis setiap semester sesuai dengan minat
siswa dan karaKteristiK sekolah
Setiap siswa dapat mengikuti lebih dari satu
kegiatan muatan lokal
Pembelajaran muatan lokal dapat
dilaksanakan oleh guru mata pelajaran, atau
tenaga ahli dari luar sekolah yang memiliki
kemampuan relevan dengan substansi murid
Setiap guru muatan lokal harus
mengembangkan silabus rencana
pembelajaran.
14. Pengembangan diri bukan merupakan mata
pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah.
Kegiatan pengembangan diri di fasalitasi dan
/ atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan
dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
15. BAGI SEKOLAH
Mendorong terwujudnya otonomi
sekolah dalam penyelenggaraan
pendidikan.
BAGI GURU
Mendorong para guru, kepala sekolah
dan pihak manajemen sekolah untuk
semakin meningkatkan kreativitasnya
dalam penyelenggaraan program-
program pendidikan.
16. Guru sebagai fasilitator dalam membantu
peserta didik membangun pengetahuan.
Adanya perubahan paradigma mengajar
17. BAGI SISWA
KTSP sangat memungkinkan bagi setiap
sekolah untuk menitik beratkan dan
mengembangkan mata pelajaran tertentu
yang akseptable ( dapat diterima) bagi
kebutuhan siswa.
KTSP akan mengurangi beban belajar siswa
yang sangat padat dan memberatkan
kurang lebih 20 %.