Alkil halida adalah senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi berupa atom halogen seperti F, Cl, Br, dan I. Alkil halida bersifat nonpolar, titik didihnya lebih tinggi dari alkana, dan larut dalam pelarut organik. Alkil halida dapat dihasilkan melalui reaksi substitusi atau reaksi adisi.
3. • Dikenal juga dengan Haloalkana.
• Alkil halida adalah senyawa karbon yang memiliki
gugus fungsi berupa unsur/atom Halogen (gol.VII A
pada SPU), seperti unsur F, Cl, Br dan I.
• Rumus Umum : R – X
Keterangan :
R = senyawa hidrokarbon
X = F (fluoro), Br (bromo), Cl (kloro) dan I (iodo)
4. Merupakan senyawa nonpolar.
Mempunyai titik didih lebih
tinggi dari pada titik didih
Alkana dengan jumlah unsur C
yang sama.
Tidak larut dalam air, tapi larut
dalam pelarut organik tertentu.
5.
6. 1. Reaksi Substitusi
Reaksi penggantian satu atom atau gugus atom dalam suatu
molekul oleh sebuah atom lain. Misalnya pada temperatur
tinggi atau dengan adanya cahaya ultraviolet, satu atom
hidrogen atau lebih dalam suatu molekul alkana dapat
digantikan oleh atom klor dan brom.
Pembuatan Alkil Halida bisa didapat dari 2 reaksi :
7. 2. Reaksi Adisi (reaksi penjenuhan)
Reaksi adisi adalah reaksi pengubahan ikatan
rangkap suatu molekul (alkena atau alkuna)
menjadi ikatan tunggal.
8. 1. Ambil rantai terpanjang.
2. Pemberian nomor dimulai dari atom C yang mengikat
unsur golongan Halogen (F, Cl, Br, I).
3. Pemberian nama unsur Halogen ditulis sebagai
Fluoro, Chloro, Bromo, dan Iodo).
4. Pemberian nama unsur Halogen diurutkan sesuai
abjad (Bromo → Chloro → Fluoro → Iodo).
5. Apabila ada >1 gugus halogen, maka urutan
penomorannya F → Cl → Br → I (sesuai dengan
kereaktifannya).
6. Jika mengandung cabang gugus alkil, maka keduanya
dianggap setara.
Tata Nama IUPAC (Penamaan Substitusif)
9.
10. Tata Nama Trivial
(Nama Fungsional/Dagang/Lazim)
Menyebutkan nama gugus alkil lebih dahulu
dan diikuti nama halida-nya.