3. Nama : WINDY KUSMAYANTI
NIM : 0903664
No. Absen : 26
4. PEMBAHASAN
7. IMPLEMENTASI
1. PEMBELAJARAN
PENDEKATAN
MATEMATIKA
PEMECAHAN MASALAH
6. KELEMAHAN
2. PENDEKATAN
PENDEKATAN
PEMECAHAN MASALAH
PEMECAHAN MASALAH
5. KEUNGGULAN
3. STRATEGI PEMECAHAN
PENDEKATAN
MASALAH SISTEMATIS
PEMECAHAN MASALAH
4. PROSEDUR
PENDEKATAN
PEMECAHAN MASALAH
SISTEMATIS
5. PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
Pembelajaran matematika merupakan salah
satu sarana dalam mengakses segala
permasalahan yang dikembangkan melalui
standar kompetensi yang harus dicapai secara
optimal. Karso (dalam Suherman, 2001:71)
mengatakan: “Belajar matematika harus
bertahap dan berurutan secara sistematis
serta didasarkan kepada pengalaman
pelajaran yang lalu”.
7. A. MASALAH
MATEMATIKA
Suatu masalah biasanya memuat suatu
situasi yang mendorong seseorang untuk
menyelesaikannya, akan tetapi tidak tahu
secara langsung apa yang harus dikerjakan
untuk menyelesaikannya. Jika suatu
masalah diberikan kepada seorang anak
dan anak tersebut langsung mengetahui
cara menyelesaikannya dengan benar,
maka soal tersebut tidak dapat dikatakan
sebagai masalah.
8. B. PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
Pendekatan pemecahan masalah adalah
: “Proses pembelajaran agar siswa
menemukan panduan dan aturan yang
sebelumnya sudah dipelajari, untuk
diterapkan dalam memperoleh
pemecahan masalah”. ( Gagne (dalam
Suherman, 2003:53).
9. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH SISTEMATIS
Pemecahan masalah sistematis adalah
petunjuk untuk melakukan suatu tindakan
yang berfungsi untuk membantu seseorang
dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Secara umum pemecahan masalah
sistematis terdiri dari empat fase utama yaitu
:
1. Analisis soal
2. Transformasi soal
3. Operasi perhitungan
4. Pengecekan dan interpretasi
10. PROSEDUR PENDEKATAN
PEMECAHAN MASALAH SISTEMATIS
Penyusunan pemecahan masalah sistematis juga memperhatikan
beberapa prosedur seperti yang dikemukakan Giancoli (1990) berikut :
Baca masalah secara menyeluruh dan hati-hati sebelum mencoba untuk
memecahkannya.
Tulis apa yang diketahui atau yang diberikan, kemudian tuliskan apa
yang ditanyakan.
Pikirkan tentang prinsip, definisi, dan/ atau persamaan hubungan
besaran yang berkaitan.
Pikirkan dengan hati-hati tentanng hasil yang diperoleh, apakah
masuk akal atau tidak masuk akal?
Suatu hal yang sangat penting adalah perhatikan satuan, serta cek
penyelesaiannya.
11. Apa saja yah keunggulan dan
kelemahan pendekatan
pemecahan masalah itu ?
12. KEUNGGULAN PENDEKATAN PEMECAHAN
MASALAH
1. Siswa memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta
keterampilan yang sudah dimilikinya.
2. Dapat memperkaya, memperdalam, dan memperluas kemampuan
siswa.
3. Siswa lebih kreatif, aktif, berpikir logis dalam menyusun rencana
penyelesaian suatu masalah.
4. Dapat menimbulkan kegairahan belajar siswa.
5. Memberi kesempatan pada siswa maju terus dalam belajar
(progress continus).
6. Memperkuat konsep diri pada siswa dengan latihan percaya diri.
7. Pendekatan ini kegiatan pembelajarannya lebih berpusat pada
siswa (student centris).
13. KELEMAHAN PENDEKATAN PEMECAHAN
MASALAH
1. Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang
menerima informasi dari guru secara apa adanya.
2. Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajarnya yang
umumnya sebagai pemberi atau penyaji informasi.
3. Dituntut siswa harus aktif dan harus berkompeten.
4. Memerlukan kemampuan berpikir yang tinggi.
5. Keberhasilan sulit dicapai bila diikuti oleh siswa dengan jumlah
siswa cukup banyak karena berbeda dengan kemampuan
berikir.
14. IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
a. Tahap Persiapan
1. Persiapan ruang tempat
pembelajaran/kelas.
2. Tentukan bahan/bidang keterampilan yang
akan digunakan.
3. Persiapan alat yang akan digunakan. c. Tahap Penilaian dan
4. Rencanakan waktu yang akan digunakan. Tindakan
5. Teliti terlebih dahulu tingkat penguasaan 1. Guru melakukan koreksi
pengetahuan yang akan diajarkan. dan perbaikan.
6. Lakukan diagnosis kesulitan siswa dalam 2. Mempergunakan tes
bidang yang akan diajarkan. tindakan untuk mengukur
tingkat kemampuan
pengembangan keterampilan
b. Tahap Pelaksanaan siswa.
1. Siswa mengadakan identifikasi 3. Membuat kesimpulan
masalah. pemecahan masalah.
2. Merumuskan hipotesis atau 4. Memberi tugas kepada
jawaban sementara. siswa untuk mencatat hasil
3. Mengumpulkan data atau pemecahan masalah (metode
keterangan yang relevan dengan tugas).
masalah.
4. Menguji hipotesis (siswa
berusaha memecahkan masalah
yang dihadapinya dengan data
yang ada).
15. CONTOH SOAL
Kiki ke toko membeli 3 kg gula pasir dan 5 ons gula merah. Berapa gram-
kah berat masing-masing belanjaan Kiki?
Diketahui : ……………………………………………………………..
Ditanyakan : ……………………………………………………………..
Jawab : ............................…………………………………………..
Kunci Jawaban :
Diketahui : Membeli 3 kg gula pasir dan 5 ons gula merah
Ditanyakan : Berapa gram masing-masing belanjaan Kiki?
Jawab : 1 kg = 1000 g ; 1 ons = 100 g
gula pasir 3 kg = 3000 g
gula merah 5 ons = 500 g
Jadi, berat belanjaan Kiki adalah 3.000 g gula pasir dan 500 g gula
merah
16. TERMIN 1
1. RISNA : Media pembelajaran yang
digunakan dalam pendekatan pemecahan
masalah seperti apa??
2. RINI : Bagaimana penerapan pembelajaran
dengan pendekatan pemecahan masalah di
kelas rendah?
3. IHSAN : Proses penilaiannya seperti apa?
17. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis topik bahasan tentang pembelajaran matematika
dengan pendekatan pemecahan masalah dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pemecahan masalah memegang peranan penting baik dalam pelajaran sains
maupun dalam banyak disiplin ilmu lainnya, terutama agar pembelajaran
berjalan dengan fleksibel.
2. Metode pemecahan masalah bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga
merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam pemecahan masalah dapat
menggunakan metode-metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai
kepada menarik kesimpulan.
3. Pendekatan pembelajaran matematika yang sesuai dengan perkembangan teori
psikologi pembelajaran salah satunya adalah pendekatan pemecahan masalah.
Proses pembelajaran tidak hanya sekedar membekali siswa dengan sejumlah
konsep, tetapi juga memberikan pengalaman langsung pada siswa, sehingga
pembelajarannya lebih bermakna dan bertahan lama dalam ingatan siswa. Guru
dituntut untuk bisa mengkondisikan siswa agar menemukan kembali rumus,
konsep atau prinsip pembelajaran sehingga siswa terbiasa melakukan
penyelidikan dan menemukan sesuatu melalui pengamatannya.
4. Dalam pembelajaran guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing,
senantiasa berusaha melatih dan menuntun siswa menyelesaikan suatu masalah
secara sistematis dan logis.