Model pembelajaran learning cycle telah mengalami perkembangan selama lebih dari 30 tahun. Awalnya terdiri dari 3 tahapan, kemudian menjadi 5 tahapan, dan terakhir menjadi 7 tahapan. Kelebihan model ini adalah dapat meningkatkan motivasi siswa dan melatih mereka untuk belajar secara mandiri, sementara kelemahannya adalah membutuhkan waktu dan tenaga guru yang lebih besar.
5. Perkembangan Model
Pembelajaran Learning Cycle
Learning cycle dikembangkan lebih dari 30 tahun yang lalu, pada awalnya
Karplus dan Their (Lawson, 1994 : 136) mengemukakan bahwa ketiga
tahapan dalam siklus belajar adalah exploration (mengidentifikasi),
invention (menemukan), dan discovery (penemuan kembali). Tetapi hal itu
terus mengalami perkembangan hingga Lawson (1994 : 136) mengemukakan
bahwa ada tiga tahapan dalam siklus belajar yang kemudian istilahnya
diganti dengan exploration (menjelajahi), concept introduction (pengenalan
konsep), dan concept application (mengaplikasi konsep). Walaupun istilah
yang digunakan untuk ketiga fase ini berbeda, akan tetapi tujuan dan
pembelajarannya masih tetap sama.
6. Perkembangan Model
Pembelajaran Learning Cycle
• Ketiga tahap siklus belajar yang semula dikemukakan oleh Lawson
dikhususkan menjadi lima tahap, yaitu Engage, Explore, Explain, Extend,
dan Evaluate sehingga siklus belajar ini biasa disebut Learning Cycle 5E
(Siklus Belajar 5E). Learning cycle 5E ini telah dikembangkan oleh Prof.
Rodger Bybee.
• Setelah siklus belajar mengalami pengkhususan menjadi 5 tahapan, maka
Eisnkraft (2003) menggambarkan siklus belajar menjadi 7 tahapan.
Perubahan yang terjadi pada tahapan siklus belajar 5E menjadi 7E
terjadi pada fase Engage menjadi dua yaitu Elicit dan Engage sedangkan
pada fase Extend dan Evaluate menjadi tiga tahapan yaitu Elaborate,
Evaluate, dan Extend.
7. Tahapan Model
Pembelajaran
Learning Cycle
Learning Cycle 3E menurut
Karplus dan Their (Lawson,
1994 : 136) :
1. Tahap exploration
(menjelajahi)
2. Tahap concept introduction
(pengenalan konsep)
3. Tahap concept application
(mengaplikasi konsep)
8. Learning Cycle 5E
menurut
Michael Szesze
(Lorsbach, 2008) :
1. Engage (melibatkan)
2. Explore (menyelidiki)
3. Explain (menjelaskan)
4. Extend (memperluas)
5. Evaluate (menilai)
9. Learning Cycle 7E
menurut Eisenkraft
(2003) :
1. Elicit (mendatangkan
pengetahuan awal siswa)
2. Engage (ide, rencana
pembelajaran, dan
pengalaman)
3. Explore (menyelidiki)
4. Explain (menjelaskan)
5. Elaborate (menerapkan)
6. Evaluate (menilai)
7. Extend (memperluas)
10. Kelebihan Model Pembelajaran
Learning Cycle
Merangsang siswa untuk mengingat kembali materi pelajaran yang telah
mereka dapatkan sebelumnya.
Memberikan motivasi kepada siswa untuk menjadi lebih aktif dan menambah
rasa keingintahuan.
Melatih siswa belajar menemukan konsep melalui kegiatan eksperimen.
Melatih siswa untuk menyampaikan secara lisan konsep yang telah mereka
pelajari.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir, mencari, menemukan,
dan menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari.
Guru dan siswa menjalankan tahapan-tahapan pembelajaran yang mengisi
satu sama lainnya.
Guru dapat menerapkan model ini dengan metode yang berbeda-beda
(Deni, 2009 : 24).
11. Kelemahan Model Pembelajaran
Learning Cycle
Efektivitas guru rendah jika guru kurang menguasai
materi dan langkah-langkah pembelajaran.
Menuntut kesungguhan dan kreativitas guru dalam
merancang dan melaksanakan program pembelajaran.
Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam
menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran
(Deni, 2009 : 25)
12. Implementasi Model Learning Cycle
dalam Pembelajaran Matematika
I. Pendahuluan II. Kegiatan Inti
1. Membuka pelajaran 1. Elicit
2. Menyampaikan topik dan 2. Engage
tujuan pembelajaran 3. Explain
3. Menjelaskan teknik KBM 4. Elaborate
yang akan dilakukan 5. Evaluate
4. Memberikan pretest 6. Extend
III. Penutup
1. Menyimpulkan pembelajaran
2. Memberikan posttest
3. Memberikan tindak lanjut
4. Menutup pelajaran