1. Nama : Intan Wachyuni
NIM : 55117110064
IMPLEMENTASI STRATEGI
1. Balanced Scorecard
Adalah satu bentuk pelaporan keuangan yang meliputi 4 faktor kunci sukses bagi perusahaan
dalam 4 perspektif, yaitu :
(1) kinerja keuangan,
(2) kepuasan pelanggan ,
(3) Proses bisnis internal dan
(4) inovasi dan pembelajaran.
Ukuran Sukses Keuangan :
– Mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dan nilai pasar, sebagai indikator sebaik
apa perusahaan dapat memuaskan pemilik / pemegang saham dan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan.
Ukuran Sukses Non Keuangan untuk perspektif pelanggan:
– Mengukur kualitas, pelayanan, dan biaya murah, dan lainnya, sebagai indikator sebaik apa
perusahaan dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Berbagai proses bisnis secara internal: mengukur efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam
menghasilkan barang atau jasa kepada pelanggan. Hal ini dapat diukur dengan:
– Kualitas produk yang tinggi
– Inovasi dari pihak fabrikasi
– Produktifitas fabrikasi yang tinggi
Inovasi dan Pembelajaran , mengukur kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan
memanfaatkan sumber daya manusia guna memenuhi tujuan strategis sekarang dan di masa yang
akan datang. Perspektif ini dapat diukur dengan :
– Kompetensi dan integritas dari para pengelola
2. – Moral dan budaya perusahaan secara luas
– Pendidikan dan pelatihan
– Inovasi berbagai produk baru serta berbagai metode fabrikasi.
2. ANALiSA VALUE CHAIN
Merupakan alat analisa statistik yang digunakan untuk memahami secara lebih baik terhadap
keunggulan kompetitif, untuk mengidentifikasi dimana value pelanggan dapat tingkatkan /
penurunan biaya dan untuk memahami secara lebih baik hubungan perusahaan dengan pemasok.
Pelanggan dan perusahaan lain dalam industri.
– Analisa value chain berfokus pada total chain dan satu produk, mulai dari design produk
sampai dengan pemanufakturan produk bahkan jasa setelah penjualan.
– Konsep-konsep yang mendasari analisys tersebut adalah bahwa perusahaan menempati bagian
tertentu / beberapa bagian dan keseluruhan value chain.
– Aktivitas nilai (value) aktivitas yang hanus dilakukan dalam proses perolehan bahan dan
mengubahnya menjadi produk akhir, termasuk pelayanan kepada pelanggan.
Pengembangan value chain, berbeda-beda tergantung path jenis industri, contohnya dalam
perusahaan Industri fokusnya terletak lebih pada operasi & advertensi serta promosi
dibandingkan pada bahan mentah & proses pembuatan.
Value chain pada industri pemanufakturan
Desain Aliran
Pengembangan Produk
Perolehan bahan
Pemanufakturan : Perkaitan, pengujian, Dan pengepakan
Penggudangan dan Distribusi
Penjualan
Eceran
Pelayanan
Pelanggan
3. Analisa value chain mempunyai 3 tahapan:
Tahap I : Mengidentifikasi aktivitas value chain
Tahap H : Mengidentifikasi cost driver pada setiap aktivitas nilai
Tahap HI : Mengembangkan keunggulan kompetitif dengan mengurangi biaya I menambah nilai.
Pada tahap mi perusahaan barus melakukan hal-hal berikut :
– mengidentiflkasi keunggulan kompetitif (cost leadership)
– mengidéntifikasi peluang akan nilai tambah
– mengidentifikasi peluang untuk mengurangi biaya.
Value chain untuk industri pembuat computer
Langkah dim value chain aktivitas output yg diharapkan dan aktivitas
Langkah 1: desain Riset dan pengembangan desain produk yang lengkap
Langkah 2 : memperoleh Bahan
mentah
penambangan,
pengembangan dan
penyulingan
silicon, plastic. berbagai logam
Langkah 3: merakit bahan
Menjadi komponen
Mengubah bahan mentah
menjadi komponen dan
pemakaian suku cadang dlm
proses produksi komputer
komponen dan suku cadang yg
Diharapkan
Tahap 1 konversi, merakit,
menyelesaikan
chip, prosesor, komponen dasar
lainnya.
Tahap 2 menguji dan menentukan
kualitas
board, komponen path tingkat yg lebih
tinggi
Langkah 4: pembuatan
komputer
perakitan akhir, pengepakan
dan pengangkutan produk
akhir
komputer yg lengkap
Langkah 5 : penggudangan
dan distribusi
memindahkan produk ke
lokasi pengecer dan ke
gudang sesuai yg dibutuhkan
pengangkutan dengan kereta, truk ala
angkutan udara
Langkah 6 : penjualan eceran penjualan eceran penerimaan kas
Langkah 7: pelayanan kepada perbaikan komputer yg sudah diperbaiki
3. ANALISA SWOT
4. Merupakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasikan faktor-faktor keberhasilan kritis
(critical success factors) yang dimiliki dalam perusahaan meliputi kekuatan dan kelemahan
internalnya, dan peluang serta ancaman yang bersifat eksternal.
Kekuatan dan kelemahan paling mudah diidentifikasi dengan cara melihat sumber daya spesifik
yang ada di perusahaan:
– Lini produk: Apakah produk perusahaan merupakan produk yang inovatif? Apakah produk
yang ditawarkan terlalu umum atau terlalu khusus? Apakah ada kecanggihan dan kekhususan
teknologi yang penting?
– Manajemen: Bagaimana tingkat kompetensi dan pengalaman manajemen. Rise! Dan
pengembangan : Apakah perusahaan berada didepan atau dibelakang para pesaing? Apa saja
yang perlu diperhatikan untuk produk dan jasa baru?
– Pemanufakturan: seberapa kompetitif, seberapa fleksibel, seberapa produktif dan seberapa
canggih proses produksi?
– Pemasaran: Seberapa efektif pendekatan pemasaran secara keseluruhan, yang meliputi
promosi, penjualan dan advertensi.
– Strategi : Seberapa jelas didefinisikan, komunikasikan, dan secara efektif diimplementasikan
sebagai stategi perusahaan.
Peluang dan ancarnan diidentifikasikan dengan cara melihat faktor-faktor yang ada di luar
perusahaan. Peluang dan ancaman paling mudah diidentifikasikan dengan cara melakukan
analisa terhadap industri pesaing-pesaing.
– Hambatan untuk masuk (Barriers to entry)
Menganalisa faktor-faktor tertentu, seperti persyaratan modal, skala ekonomi, deferensiasi
produk dengan akses ke dalam saluran distribusi tertentu, perlindungan perusahaan dan
pendatang baru.
– Intensitas persaingan
Persaingan yang ketat dapat menjadi sebab dan tingginya hambatan untuk masuk (barriers to
entry) asset khusus (dan oleh karena itu ada keterbatasan fleksibilitas bagi perusahaan di dalam
industri). inovasi produk yang cepat, pertumbuhan pasar yang lambat atau adanya kelebihan
kapasitas secara signifikan di dalam industri.
– Tekanan dan produk industri
Akankah produk pengganti yang ada meningkatkan intensitas persaingan bagi perusahaan.
– “Barganning Power” daripelanggan
5. Semakin besarnya “barganning power” dan perusahaan, semakin tinggi pula tingkat persaingan
yang dihadapi perusahaan.
Analisa SWOT mengarahkan analisa stategik dengan cara memfokuskan perhatian pada
kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threats)
yang merupakan hal yang kritis bagi keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu analisis SWOT
juga sebagai alat untuk mencapai pengertian yang lebih baik & mungkin juga sebagai consensus
diantara para manajer berkaitan dengan faktor-faktor yang krusial bagi keberhasilan perusahaan.
Cth: apa yang dipandang oleh beberapa manajer sebagai kekuatan mungkin dipandang
Kelemahan oleh manajer lainnya.
Tujuan utama : mengidentifikasi stategi perusahaan secara keseluruban dan CSFs, sebagai awal
untuk mengimbangkan konsensus diantara para eksekutif dan para manajer terkait.
Biaya. kualitas & waktu
Pertimbangan terhadap factor keberbasilan kritis (CSF) menghasilkan fokus baru pada 3 faktor
kunci : biaya, kualitas dan kecepatan dalam hal pengembangan produk dan penginiman produk.
Perusahaan hanus bersaing secara efektif pada masing-masing 3 faktor tersebut.
Ukuran factor keberhasilan kritis (CSF)
Mengembangkan ukuran yang relevan & dapat diandalkan untuk CSF yang telah
diidentifikasikan dalam tahap pertama.
Tujuannya: menentukan ukuran yang spesifik sehingga memungkinkan prusahaan untuk
memonitor perkembangannya dalain mencapai tujuan stratejik perusahaan.
4. IMPLEMENTASI MANAJEMEN BIAYA
scorecard dapat digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi kinerja organisasi pada proses
internal kunci (misalnya ukuran efisiensinya adalah jumlah sampah yang dibuang), ukuran
kepuasan pelanggan (dimana pelanggan adalah masyarakat dan pemimpin politik), ukuran
keuangan kunci (misalnya tingkat kepercayaan dan saldo dana), dan ukuran sumber daya
manusia.
Analisa value chain dapat digunakan untuk menentukan pada titik-titik dimana dalam rantai nilai
yang dapat mengurangi biaya atau memberikan nilai tambah (value added). Dalam perolehan
bahan baku atau proses advertensi dan promosi, langkah pertama dalam value chain untuk
pemerintah atau organisasi yang tidak berorientasi pada laba adalah membuat pernyataan tentang
misi sosial organisasi tersebut, termasuk kebutuhan masyarakat spesifik yang dapat dilayani.
Tahap kedua adalah mengembangkan sumber daya untuk organisasi, baik personel maupun
fasilitasnya.. Tahap ketiga dan keempat adalah melakukan operasi organisasi dan memberikan
jasa kepada masyarakat.
6. 5. Bagaimana Perusahaan Dapat Sukses?: Strategi Bersaing
Keberhasilan suatu perusahaan adalah dengan cara melaksanakan strategi perusahaan yang telah
ditetapkan. Strategi berisi tentang seperangkat kebijakan, prosedur, dan pendekatan-pendekatan
pada perusahaan yang menghasilkan kesuksesan jangka panjang. Menjalankan strategi dimulai
dengan menentukan tujuan dan arah jangka panjang, sebagai misi perusahaan. Beberapa contoh
misi perusahaan:
Ford Motor Company: Menyediakan mobilitas pribadi untuk orang-orang seluruh dunia.
Walt Disney: membuat orang bahagia.
Fokus Manajemen Biaya adalah pada lingkungan bisnis masa lalu dan masa kini
/ kontemporer.Untuklingkungan bisnis masa lalu, manajemen biaya memfokuskan pada
pelaporan keuangan dan analisis biaya, penekanan pada standarisasi dan biaya standar; akuntan
sebagai tenaga ahli fungsional dan pencatat keuangan. Sedangkan untuk lingkungan bisnis
kontemporer, manajemen biaya sebagai alat untuk mengembangkan dan mengimplementasikan
strategi bisnis sehingga akuntan sebagai partner bisnis.
Pengukuran Strategik daripada Sukses
Sistem manajemen biaya strategik mengembangkan informasi strategik, yang meliputi informasi
keuangan dan nonkeuangan. Pengukuran keuangan menunjukkan dampak kebijakan dan
prosedur perusahaan terhadap posisi keuangan periode berjalan, sedangkan faktor nonkeuangan
memperlihatkan posisi bersaing kini dan masa yang akan datang.
Berikut ini ukuran-ukuran kesuksesan keuangan dan nonkeuangan:
Pengukuran keuangan:
1. Pertumbuhan penjualan
2. Pertumbuhan laba
3. Pertumbuhan deviden
4. Peringkat kredit dan obligasi
5. Arus kas
6. Peningkatan harga saham
Pengukuran nonkeuangan:
Pengukuran pelanggan:
7. 1. Pangsa pasar dan pertumbuhannya
2. Pelayanan pelanggan
3. Pengiriman tepat waktu
4. Kepuasan pelanggan
5. Pengakuan brand
6. Posisi di pasar yang menguntungkan
Proses bisnis internal:
1. Kualitas produk yang tinggi
2. Inovasi produksi
3. Produktifitas yang tinggi di pabrik
4. Waktu siklus
5. Pengurangan barang sisa
Inovasi dan Pembelajaran (sumber daya manusia)
1. Keahlian dan integritas para manajer
2. Moral dan budaya perusahaan
3. Pendidikan dan pelatihan
4. Inovasi dan produk baru serta metode produksi.
6. Mengembangkan Strategi Bersaing: Posisi Bersaing
Untuk memenangkan persaingan secara berkesinambungan, perusahaan akhirnya harus memilih
diantara dua strategi bersaing ini, yaitu: cost leadership atau differentiation.
Cost Leaderhip
Cost leadership (kepemipinan biaya) adalah suatu strategi bersaing dimana perusahaan berhasil
dalam memproduksi barang atau jasa pada biaya yang paling rendah di dalam industrinya.
Dengan biaya yang sangat murah maka perusahaan dapat menetapkan harga jual yang rendah,
sehingga dalam persaingan akan dapat memenangkan secara berkesinambungan. Keunggulan
biaya biasanya dihasilkan dari produktifitas proses produksi , distribusi, atau keseluruhan operasi
8. perusahaan. Perusahaan yang menerapkan strategi biaya murah biasanya perusahaan yang
berskala besar.
Differentiation (diferensiasi):
Differentiation atau keunikan adalah suatu strategi bersaing dimana suatu perusahaan berhasil /
sukses dengan mengembangkan dan memelihara keunikan nilai untuk produk yang disediakan
perusahaan. Keunikan sebagai setrategi bersaing dapat berupa kualitas, keamanan, fitur,
pelayanan, gengsi, dsb. Dengan strategi ini, perusahaan tidak harus menjual produk dengan harga
murah seperti dalam cost leadership, bahkan dengan harga tinggipun konsumennya tidak akan
merasa keberatan, karena value yang diberikan produk tersebut sangat tinggi. Produk-produk
seperti kosmetik, emas, berlian, mobil. Rolex, Mercedes-Benz, dan BMW adalah contoh
perusahaan yang menekankan pada diferensiasi / keunikan.