SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 9
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3
Palembang, 26-27 Oktober 2011 ISBN : 979-587-395-4
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 186
A-9
PENGGUNAAN TEKNOLOGI BAHAN INOVATIF PADA
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Sylvie Wirawati
Staf Pengajar Jurusan Perencanaan Wilayah Kota- Real Estate
Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara, Jl.Letjen S.Parman no.1,Grogol,Jakarta-
Barat
Email : Sylvie.wirawati@gmail.com mobile : 08161456188
phone : 021-5672548 ext 305; 021-5638335 fax: 5663277
ABSTRAK
Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development menjadi wacana pada event-
event Seminar Go Green, isu pemanasan Global dan solusi-solusi untuk mengatasinya
bermunculan mulai dari Rancangan Bangunan Ramah Lingkungan, Bangunan Hemat
Energi, kemudian muncul beberapa penilaian terhadap kawasan maupun bangunan
yang dinilai/rating memenuhi Green Environment dan Green Building oleh
GBCI(Green Building Council Indonesia); LEED yang dirumuskan oleh para pakar
/pengandil Lingkungan.
Berbicara tentang Pembanguan Berkelanjutan berarti mencakup Material ramah
lingkungan dan metode Konstruksi yang hemat bahan dan hemat energi,
menggabungkan material ( alam dan buatan ); metode konstruksi dan teknologi
inovasi menciptakan desain bangunan yang ramah lingkungan / green building. Suatu
bangunan tercipta dari elemen-elemen yang membentuk menjadi komponen bangunan
dan melalui suatu sistem struktur/konstruksi, karena itu penguasaan material dan
teknologi yang terintegrasi menjadi dasar kekuatan seorang Arsitek untuk mendesain
Green Building.
Pada Paper ini pembahasan dikhususkan pada penggunaan material pembentuk
bangunan seperti bahan pondasi dan balok ( semen ), dinding (hebel dan partisi ), atap
( roof tile ) dan juga utiltas (listrik,aircondition) yang dikaitkan dengan penggunaan
teknologi hemat energi dan inovatif, juga pendekatan pada logika Eko-teknik dan
Eko-medis untuk melestarikan energi pemenuhan kebutuhan yang merupakan dua
dari enam logika dalam pendekatan Pembangunan Berkelanjutan ( Simon Guy dan
Graham Farmer ) : Eko-sentris;Eko-kebudayaan; Eko-sosial; Eko-estetik; Eko-medis
dan Eko-teknik.
Kata kunci : energy efficiency, green building, inovatif teknologi, Sustainable
Development.
1. PENDAHULUAN
Pembangunan berkelanjutan/sustainable development sudah banyak yang
memberikan arti atau komentar, semua menuju ke satu harapan yaitu : Pembangunan
untuk memenuhi kebutuhan generasi masa kini tanpa mengorbankan generasi masa
depan untuk memenuhi kebutuhannya dimasa mendatang ( The Bruntland Report
Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3
Palembang, 26-27 Oktober 2011 ISBN : 979-587-395-4
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 187
1987 ).Ada banyak gagasan yang berkembang untuk mewujudkan bangunan dengan
konsep rancangan cerdas, mulai dari bangunan ramah lingkungan, bangunan hemat
energi, gagasan tersebut bukanlah merupakan hal baru, kesadaran akan inovasi
teknologi yang ramah lingkungan sudah disadari oleh pelaku pembangunan.
Memanfaatkan potensi alam dan iklim melalui inovatif teknologi merupakan kata
kunci sustainable development.
Sustainable development mencerminkan green development yaitu green
environment dan green building, merupakan dua serangkai yang menjadi satu
kesatuan tak terpisahkan, totalitas dari penanganan aspek lingkungan kawasan yang
terdiri dari tataguna lahan, penghijauan kawasan, sistim pengelolaan air kawasan,
persampahan menjadi satu kesatuan dengan green building yang berdiri diatas green
environment kawasan. Penggunaan bahan banguan utama pada bangunan seperti
semen yang digunakan pada pondasi dan balok; penggunaan partisi dan bahan hebel
pada dinding; penggunaan bahan atap bangunan seperti rooftile; utilitas bangunan
seperti penggunaan air, listrik dan juga aircondition, dengan menggunakan teknologi
seperti panel surya atau pembakaran yang berasal dari vegetable petroleum sebagai
sumber energi listrik.
Suatu keterpaduan dari perencanaan atau desain, penggunaan bahan ( alam atau
buatan ), sistim bangunan, sistim utilitas dan metode konstruksi yang inovatif
mewujudkan terjadinya green building, seperti skematik gambar dibawah ini :
Gambar 1. Diagram keterkaitan antar elemen bangunan, komponen bangunan dan
sistim konstruksi yang inovatif menjadi green building.
Elemen yang dimaksud seperti fasade, lantai, dinding, cladding; sedangkan
komponen yang dimaksud berupa bahan bangunan, mesin, peralatan dan utilitas;
Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3
Palembang, 26-27 Oktober 2011 ISBN : 979-587-395-4
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 188
sistim yang dimaksud adalah metode konstruksi inovatif dan hasilnya adalah green
building.
Gambar 2. Korelasi antara Elemen bangunan,komponen bangunan dan Inovatif
teknologi.
Melalui teknologi kita dapat menghemat atau melestarikan energi dan memenuhi
kebutuhan pembangunan yang berkelanjutan,enam logika dalam pendekatan yaitu
eko-teknik; eko-sentris; eko-kebudayaan; eko-social; eko-medis dan eko - estetik (
Guy dan Farmer ), dalam paper ini kita bahas dua pendekatan yang paling erat
hubungannya dengan teknologi dan kesehatan material yaitu eko-teknik dan eko-
medis.
Eko – teknik mengandung pemahaman bahwa apa saja yang menyangkut masalah
lingkungan hidup dapat diatasi oleh teknologi. Energi dapat diperoleh dari daur ulang
panas matahari,emisi karbon dan polusi dapat diatasi dengan teknologi tinggi, sejauh
penyelesaiannya bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan dan
memerhatikan konstruksi yang berkelanjutan (continuous and green construction).
Eko-medis mengandung pemahaman kesehatan lingkungan secara menyeluruh,
dimana penggunaan material konstruksi semakin alami semakin ramah lingkungan
akan baik untuk kesehatan masyarakat, karena itu pemanfaatan bahan bangunan
alami dan unsur-unsur kesehatan dari alam seperti orientasi matahari,aliran udara
segar sangat dianjurkan, dengan teknologi yang inovatif dapat memanfaatkan unsur-
unsur alami untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh penghuni bangunan,
itulah yang dipahami bahwa dalam lingkungan dan bangunan yang sehat terdapat
lingkungan berkelanjutan.
2. INTEGRASI BAHAN DAN METODE TEKNOLOGI
Bahan semen sebagai komponen utama pembanguan dimana pabrik semen
ternyata merupakan penyumbang gas CO2 yang cukup besar, sekitar 930 juta
ton/tahun , menempati urutan kedua setelah pembangkit tenaga lintrik atau dengan
kata lain berkontribusi sekitar 7% dari total emisi gas CO2 yang berkisar 13.470 juta
ton/tahun ( berdasarkan data dari Inter-Governmental Panel on climate
Change/IPCC), dengan inovatif antara bahan dan teknologi dapat membuat beton
yang ramah lingkungan, yaitu dengan mengurangi kadar semen yang otomatis
mengurangi gas CO2, permasalahannya adalah pengurangan porsi semen harus
Elemen
bangunan
Inovatif
teknologi
Komponen
bangunan
Green
Environment
Integrasi alam
dan buatan
Pembangunan
berkelanjutan
Green building
Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3
Palembang, 26-27 Oktober 2011 ISBN : 979-587-395-4
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 189
digantikan dengan material cementitious sebagai aditif yang berkualitas dengan kadar
yang sesuai, sehingga tetap diperoleh beton berkinerja tinggi, aditif tersebut adalah
abu terbang, silica fume yang diolah pada silo semen dengan teknologi beton modern
dapat memperoleh penghematan energy 21,1% ( IPCC ).
Bahan Hebel dan b-panel sebagai komponen utama dinding banguan. Hebel yaitu
bahan bangunan sebagai komponen bangunan berupa blok dinding yang mempunyai
keunggulan dari segi kekuatan dan efisiensi waktu pada pelaksanaan pemasangan
dinding, dengan material kapur, semen, pasir silica dan air melalui teknologi
penggilingan dan pemintalan dan pencampuran di cetak dan dipotong sesuai dengan
ukuran yang efisien pada dimensi dinding, sehingga mengurang waste factor
pemakaian bahan, sehingga dapat dikategorikan bahan hemat sampah konstruksi; b-
panel adalah panel beton pracetak-prategang, merupakan system bahan bangunan
hemat energy dan ramah lingkungan yang inovatif, karena terpadu dari panel
komposit beton reinforced – expanded polystyrene ( EPS ) yang memiliki
karakteristik insulasi thermal dan akustik serta ketahanan terhadap gempa, disebut
komponen bangunan ramah lingkungan karena 100% recyclable dapat didaur-ulang,
jangka pemakaian lama ( selama umur bangunan ), tidak beracun, tidak membusuk (
www.b-panel.com ).
Atap genteng dan atap beton sebagai komponen penutup atap bangunan, penutup
atap bahan tanah liat genteng dengan teknologi pembakaran yang modern ( tunnel )
dapat menciptakan genteng keramik yang beraneka warna dan kuat menahan terik
panas matahari dan juga terhadap curah hujan, sebaiknya menggunakan warna terang
agar sinar matahari dapat dipantulkan dan tidak menyerap kedalam ruangan.
Gambar 3. Penggunaan bahan genteng warna terang.
Atap beton dapat direduksi panasnya dengan roof garden yaitu membuat
penghijauan atap dengan Prefabricated Extensive Green Roof Tray System ( PEG ),
yaitu bahan ramah lingkungan dan dibuat pra-fabrikasi,sistem modul,implementasi
praktis dan reduksi panas, terbukti dapat mengurangi panas pada permukaan atap
bangunan sebesar delapan ( 8 ) derajat celcius menjadi lebih sejuk ( paten system
milik United Premas Limited ). Penghijauan atap juga memberikan nilai estetika,
memperbaiki kualitas udara karena menyerap CO2 dan mengeluarkan O2,
menyejukan udara karena mengurangi suhu permukaan atap melalui bayangan dan
evapotranspiration saat tanaman bernafas, karena pepohonan dapat memberikan
Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3
Palembang, 26-27 Oktober 2011 ISBN : 979-587-395-4
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 190
kontribusi oksigen, demikian pula rerumputan dapat membantu menghilangkan
partikel udara panas.
pemanfaatn roof garden
Gambar 4. Pemannfaat roof garden dengan pohon dan landscape.
Gambar 5. Pemanfaat road garden dengan pohon dan landscape.
Utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan
untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan,
kemudahan komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan. Perancangan bangunan harus
menyertakan fasilitas utilitas yang dikoordinasikan dengan perancangan yang lain,
seperti perancangan arsitektur, perancangan struktur, perancangan interior dan lain-
lain.
Penerangan bangunan harus mempelajari masalah pencahayaan sehingga bangunan
dapat berfungsi seperti yang diharapkan. Selain itu, perancang bangunan harus juga
memperhatikan manfaat penerangan atau pencahayaan alam selama masih dapat
Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3
Palembang, 26-27 Oktober 2011 ISBN : 979-587-395-4
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 191
dimanfaatkan. Pemanfaatan cahaya matahari selain memberikan panas (radiasi) juga
memberikan cahaya yang bermanfaat sekali bagi semua kehidupan di darat dan air,
maka cahaya matahari sangat diperlukan khususnya dalam pencahayaan bangunan,
tujuan pemanfaatan cahaya matahari sebagai penerang alami dalam bangunan adalah
sebagai berikut:
a. Menghemat energi dan biaya operasional bangunan;
b. Menciptakan ruang yang sehat mengingat sinar matahari mengandung
ultraviolet yang memberikan efek psikologis bagi manusia dan memperjelas kesan
ruang;
c. Mempergunakan cahaya alami sejauh mungkin ke daalam bangunan, baik sebagai
sumber penerangan langsung maupun tidak langsung.
Pemanfaatan cahaya matahari ke dalam ruang dapat dilakukan dengan berbagai
cara, dilihat dari arah jauhnya sinar matahari dan komponen / bidang-bidang yang
membantu memasukan dan memantulkan cahaya matahari. Surut jauhnya sinar
matahari ini berbeda - beda pada setiap daerah.Pada umumnya, cahaya matahari yang
jauh ke permukaan tanah / bangunan dapat dinyatakan sebagai berikut:
a. Cahaya matahari langsung jatuh pada bidang kerja.
b. Refleksi pantulan cahaya matahari dari benda yang berada di luar rumah dan
masuk melalui jendela.
c. Refleksi / pantulan cahaya matahari dari halaman ,yang untuk kedua kalinya di
pantulkan kembali oleh langit-langit dan dinding kearah bidang kerja.
d. Cahaya yang jatuh dilantai dan dipantulkan lagi oieh langi-langit besarnya refleksi
cahaya matahari ini sangat dipengaruhi oleh bahan pemantulan dan warna.
Cahaya buatan dikelola atau diperoleh dari perusahaan pemerintah melalui suatu
pembangkit tenaga. Perusahaan tersebut adalah perusahan Listrik Negara (PLN) yang
menyelenggarakan dan menyiapkan sesuatu tenaga pembangkit listrik dengan dengan
sistem : - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
- Pembangkit Listrik tenaga Air (PLTA), dan
- Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Diluar negeri terdapat pembangkit tenaga listrik lain, yaitu Pembangkit Listrik
tenaga angin dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.Perancangan utilitas untuk
pencahayaan / penerangan harus dikoordinasikan antara perancang arsitektur,
elektrikal, dan bagian-bagian lain sehingga dapat memenuhi persyaratan
pencahayan pada ruangan / bangunan yang dimaksud.
PANEL
PLN
(TEG.
TINGGI)
GARDU
(TEG. MENENGAH)
METERA
N
LAMP
U
LAMPU
BAK
DISTRIBUSI
(TEG. KECIL)
SAKLA
R
SAKLA
R
GENSE
T
Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3
Palembang, 26-27 Oktober 2011 ISBN : 979-587-395-4
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 192
Gambar 6. Skematik aliran listrik konvensional
Listrik juga merupakan komponen yang dapat diperoleh dari unsur alami dan
melalui inovatif teknologi diperoleh energi untuk kebutuhan utilitas bangunan, dengan
sistem pemasangan pipa tembaga untuk menangkap panasnya sinar matahari yang
dibuat secara khusus sehingga bisa menyerap panas matahari secara maksimum, panas
yang diperoleh tersebut dapat digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik, sistim
pendinginan udara, jaringan saluran air panas, dengan demikian dapat menghemat
suplai air PAM dan listrik PLN, sistim ini tidak menggunakan ruang yang dibutuhkan
seperti solar panel. Sedangkan untuk efisiensi penggunaan listrik dapat menggunakan
lampu hemat energi untuk mengurangi jumlah pemakaian watt penerangan. Contoh
perhitungan menggunakan lampu hemat energi sebagai berikut.:
PENERANGAN
R U M U S
N =
A x E
n x k x d x w
Atau N =
A x E
Lampu x Cu x LLF
(1)
Keterangan :
LLF atau d Light Loss Factor (0,7 - 0,8)
Cu atau n Coefisien Of Utilization (50% - 65%)
A Luas area yang diterangi oleh indoor lighting
K 75 Lumen / Watt, 80 Lumen / Watt
Misal : lampu TL 40 Watt = 40 Watt x 80 Lumen / Watt= 3200 Lumen
N : Jumlah lampu yang dibutuhkan
Lantai Basement
E = 100 Lux
Jumlah Watt / m2
= 40 Watt / m2
Luas lantai = 1078 m2
Effektif (80%) (A) = 80% x 1078 m2
= 862,4 m2
LLF = 0,8
Cu = 60%
Untuk lampu TL 40 Watt, besar Lumen = 40 x 75 = 3000 Lumen
Menggunakan 2 buah lampu TL 40 Watt = 2 x 3000 = 6000 Lumen
Jumlah Lampu yang dibutuhkan (N):
N =
A x E
Lampu x Cu x LLF
N = 30 Titik Lampu
1 Titik ada 2 lampu (2)
N =
862,4 x 100
6000 x 0,6 x 0,8
N =
86240
2880
Pemakaian Watt untuk lampu TL 40 Watt termasuk ballast 50 Watt , jadi jumlah
beban dari lampu = 30 x 2 x 50 = 3000 Watt.Bila menggunakan daya lampu efisiensi
maka jumlah watt yang dibutuhkan = 35% x 3000watt = 1050 watt
Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3
Palembang, 26-27 Oktober 2011 ISBN : 979-587-395-4
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 193
3. KESIMPULAN
Sustainable Development yang berkaitan langsung dengan sustainable building
adalah seni dan ilmu dalam merancang dan mengeksplorasi bangunan, kawasan dan
lingkungan yang berbasis pada berkelanjutan alam, dilakukan oleh manusia dengan
menggunakan teknologi canggih mampu memberikan konstribusi positif terhadap
lingkungan secara aktif dan terus menerus.
Pembangunan berkelanjutan adalah bentuk gabungan dari berbagai disiplin ilmu
yang bertanggung jawab pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, berkaitan
erat dengan lingkungan ( Environmental sustainable ), ekonomi ( economic
sustainable ) dan social ( social sustainable ). Melakukan prinsip-prinsip Sustainable
design dan continuously construction dengan memperhatikan low-impact
materials,energy efficiency, quality and durability, design for reuse and recycling,
biomimicry, service substitution dan renewability.
(Tropical Sustainable Architecture and Environment Dimension page 121 -125).
Keterpaduan dalam menggunakan sumber daya alam dan buatan dengan
menitikberatkan pada perlindungan konstruksi berkelanjutan dan pencegahan dampak
negatip terhadap lingkungan merupakan tanggung jawab pelaku-pelaku dunia industri
pembangunan, juga sebagai manusia yang bertanggung jawab pada penggunaan
sumber daya alam.Pembangunan berkelanjutan juga tidak cukup hanya sustain, tapi
juga harus improving ( Roseland- Sustainable communities ).
Gambar 7. Wikipedia,Triple Bottom Line.
4. DAFTAR PUSTAKA/REFERENCES
Budihardjo,Eko.(1997) . Tata ruang dan lingkungan menuju pembangunan kota yang
Berkelanjutan. Jakarta: penerbit Jembatan.
Baker,N.V.(1987). Passive and Low Energy Building Design for Tropical Inland
Climates,
London : The Commonwealth Secretariat.
Intergovernmental Panel on climate change 4th
,Assessment Report (2007 )Findings.
Greenship
Konsep arsitektur berkelanjutan (2010). http://rizkilesus.wordpress.com
Mann,M.(2007), It‘s Easy Being Green, Chicheater : Summersdale Publishers Ltd.
Mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur yang berkelanjutan/sustainable.
Misi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah butir D6,7,8 dan 10.APBN.
Sistim bangunan dengan bahan Hebel,(2002). from http://www.hebel Indonesia.
Simak S.Guy& farmer.(2001) Reinterpreting Sustainable Architecture : The Place of
Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3
Palembang, 26-27 Oktober 2011 ISBN : 979-587-395-4
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 194
Technology dalam Journal of Architectural Education.volume 54 no 3,hal 140 -
150.
Triple Bottom Line, Wikipedia, the free encyclopedia.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...
PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...
PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...
ikhsan setiawan
 
Pendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah Sakit
Pendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah SakitPendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah Sakit
Pendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah Sakit
Melissa Soraya
 
Recycle in Architecture
Recycle in ArchitectureRecycle in Architecture
Recycle in Architecture
YURI HERMAWAN
 
Jipi des08 vol.13.no 03 hlm.204 212
Jipi des08 vol.13.no 03 hlm.204 212Jipi des08 vol.13.no 03 hlm.204 212
Jipi des08 vol.13.no 03 hlm.204 212
Indriati Dewi
 
Pages from prosiding_avoer_2011-15
Pages from prosiding_avoer_2011-15Pages from prosiding_avoer_2011-15
Pages from prosiding_avoer_2011-15
Indriati Dewi
 
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docxAlfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
RifqahNuurul
 
Paper Pertumbuhan Penggunaan Energi, Konservasi Energi, dan Pencemaran Energi...
Paper Pertumbuhan Penggunaan Energi, Konservasi Energi, dan Pencemaran Energi...Paper Pertumbuhan Penggunaan Energi, Konservasi Energi, dan Pencemaran Energi...
Paper Pertumbuhan Penggunaan Energi, Konservasi Energi, dan Pencemaran Energi...
N'fall Sevenfoldism
 
Dampak Pembangunan Terhadap Struktur Tanah & Perubahan Iklim & Solusinya dal...
Dampak Pembangunan Terhadap  Struktur Tanah & Perubahan Iklim & Solusinya dal...Dampak Pembangunan Terhadap  Struktur Tanah & Perubahan Iklim & Solusinya dal...
Dampak Pembangunan Terhadap Struktur Tanah & Perubahan Iklim & Solusinya dal...
Nikka Sasongko
 
Hunian green
Hunian greenHunian green
Hunian green
Az666
 

Was ist angesagt? (20)

Teknologi tepat guna dan material bangunan ramah lingkungan
Teknologi tepat guna dan material bangunan ramah lingkunganTeknologi tepat guna dan material bangunan ramah lingkungan
Teknologi tepat guna dan material bangunan ramah lingkungan
 
15402 31166-1-sm
15402 31166-1-sm15402 31166-1-sm
15402 31166-1-sm
 
PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...
PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...
PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...
 
Pendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah Sakit
Pendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah SakitPendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah Sakit
Pendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah Sakit
 
Buku ekologi arsitektur
Buku ekologi arsitekturBuku ekologi arsitektur
Buku ekologi arsitektur
 
Recycle in Architecture
Recycle in ArchitectureRecycle in Architecture
Recycle in Architecture
 
Jipi des08 vol.13.no 03 hlm.204 212
Jipi des08 vol.13.no 03 hlm.204 212Jipi des08 vol.13.no 03 hlm.204 212
Jipi des08 vol.13.no 03 hlm.204 212
 
Konversi Energi Terbarukan (My Ppt)
Konversi Energi Terbarukan (My Ppt)Konversi Energi Terbarukan (My Ppt)
Konversi Energi Terbarukan (My Ppt)
 
Pengantar ekologi dan eko arsitektur
Pengantar ekologi dan eko arsitekturPengantar ekologi dan eko arsitektur
Pengantar ekologi dan eko arsitektur
 
Kelebihan teknologi hijau
Kelebihan teknologi hijauKelebihan teknologi hijau
Kelebihan teknologi hijau
 
Pages from prosiding_avoer_2011-15
Pages from prosiding_avoer_2011-15Pages from prosiding_avoer_2011-15
Pages from prosiding_avoer_2011-15
 
Konstruksi berkelanjutan (sustainable construction)
Konstruksi berkelanjutan (sustainable construction)Konstruksi berkelanjutan (sustainable construction)
Konstruksi berkelanjutan (sustainable construction)
 
BGH
BGHBGH
BGH
 
2. eko arsitektur
2. eko arsitektur2. eko arsitektur
2. eko arsitektur
 
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docxAlfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
 
Paper Pertumbuhan Penggunaan Energi, Konservasi Energi, dan Pencemaran Energi...
Paper Pertumbuhan Penggunaan Energi, Konservasi Energi, dan Pencemaran Energi...Paper Pertumbuhan Penggunaan Energi, Konservasi Energi, dan Pencemaran Energi...
Paper Pertumbuhan Penggunaan Energi, Konservasi Energi, dan Pencemaran Energi...
 
Dampak Pembangunan Terhadap Struktur Tanah & Perubahan Iklim & Solusinya dal...
Dampak Pembangunan Terhadap  Struktur Tanah & Perubahan Iklim & Solusinya dal...Dampak Pembangunan Terhadap  Struktur Tanah & Perubahan Iklim & Solusinya dal...
Dampak Pembangunan Terhadap Struktur Tanah & Perubahan Iklim & Solusinya dal...
 
Go green dengan energi nuklir
Go green dengan energi nuklirGo green dengan energi nuklir
Go green dengan energi nuklir
 
4751 10331-1-sm
4751 10331-1-sm4751 10331-1-sm
4751 10331-1-sm
 
Hunian green
Hunian greenHunian green
Hunian green
 

Ähnlich wie Pages from prosiding_avoer_2011-22

PPT REKAYASA LINGKUNGAN (IQBAL).pptx
PPT REKAYASA LINGKUNGAN (IQBAL).pptxPPT REKAYASA LINGKUNGAN (IQBAL).pptx
PPT REKAYASA LINGKUNGAN (IQBAL).pptx
IqbalRoroa
 
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptx
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptxPERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptx
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptx
SharKhan1
 
Green and White Doodle Thesis Defense Presentation_20240325_110111_0000_compr...
Green and White Doodle Thesis Defense Presentation_20240325_110111_0000_compr...Green and White Doodle Thesis Defense Presentation_20240325_110111_0000_compr...
Green and White Doodle Thesis Defense Presentation_20240325_110111_0000_compr...
FuadiyahSalsabilaAsr
 
DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptx
DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptxDAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptx
DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptx
blenda9
 

Ähnlich wie Pages from prosiding_avoer_2011-22 (20)

Slide-CPS201-CPS201-Slide-10.ppt
Slide-CPS201-CPS201-Slide-10.pptSlide-CPS201-CPS201-Slide-10.ppt
Slide-CPS201-CPS201-Slide-10.ppt
 
PPT REKAYASA LINGKUNGAN (IQBAL).pptx
PPT REKAYASA LINGKUNGAN (IQBAL).pptxPPT REKAYASA LINGKUNGAN (IQBAL).pptx
PPT REKAYASA LINGKUNGAN (IQBAL).pptx
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptx
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptxPERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptx
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptx
 
Arsitektur hijau - Untuk Lingkungan yang Berkelanjutan
Arsitektur hijau - Untuk Lingkungan yang BerkelanjutanArsitektur hijau - Untuk Lingkungan yang Berkelanjutan
Arsitektur hijau - Untuk Lingkungan yang Berkelanjutan
 
Green and White Doodle Thesis Defense Presentation_20240325_110111_0000_compr...
Green and White Doodle Thesis Defense Presentation_20240325_110111_0000_compr...Green and White Doodle Thesis Defense Presentation_20240325_110111_0000_compr...
Green and White Doodle Thesis Defense Presentation_20240325_110111_0000_compr...
 
Arsitektur hijau
Arsitektur hijauArsitektur hijau
Arsitektur hijau
 
tata ruang dalam.pdf
tata ruang dalam.pdftata ruang dalam.pdf
tata ruang dalam.pdf
 
kuliah_13.pptx
kuliah_13.pptxkuliah_13.pptx
kuliah_13.pptx
 
DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptx
DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptxDAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptx
DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptx
 
01 - PENGENALAN_TEKNOLOGI_HIJAU.pdf
01 - PENGENALAN_TEKNOLOGI_HIJAU.pdf01 - PENGENALAN_TEKNOLOGI_HIJAU.pdf
01 - PENGENALAN_TEKNOLOGI_HIJAU.pdf
 
Introducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptxIntroducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptx
 
Introducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptxIntroducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptx
 
Eco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and RetailEco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and Retail
 
Menemukan Topik Penelitian tugas akhir.pptx
Menemukan Topik Penelitian tugas akhir.pptxMenemukan Topik Penelitian tugas akhir.pptx
Menemukan Topik Penelitian tugas akhir.pptx
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
 
Studio Perancangan Arsitektur 3 - Konsep.pptx
Studio Perancangan Arsitektur 3 - Konsep.pptxStudio Perancangan Arsitektur 3 - Konsep.pptx
Studio Perancangan Arsitektur 3 - Konsep.pptx
 
TEKNOLOGI_HIJAU.pptx
TEKNOLOGI_HIJAU.pptxTEKNOLOGI_HIJAU.pptx
TEKNOLOGI_HIJAU.pptx
 

Mehr von Indriati Dewi

Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipa
Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipaKumpulan+soal+un+matematika+sma+ipa
Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipa
Indriati Dewi
 
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyang
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyangBagaimana kita merasa lapar dan kenyang
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyang
Indriati Dewi
 
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap KehidupanDegradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Indriati Dewi
 
Materi hindu-budha sejarah
Materi hindu-budha sejarahMateri hindu-budha sejarah
Materi hindu-budha sejarah
Indriati Dewi
 
Kriteria pengukuran kualitas hidup
Kriteria pengukuran kualitas hidupKriteria pengukuran kualitas hidup
Kriteria pengukuran kualitas hidup
Indriati Dewi
 
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikanContoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Indriati Dewi
 
Fisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasiFisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasi
Indriati Dewi
 
25139330 makalah-lingkungan-hidup
25139330 makalah-lingkungan-hidup25139330 makalah-lingkungan-hidup
25139330 makalah-lingkungan-hidup
Indriati Dewi
 
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
Indriati Dewi
 
Mengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan ketonMengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan keton
Indriati Dewi
 
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
Indriati Dewi
 
20354210 pengendapan-dan-gravimetri
20354210 pengendapan-dan-gravimetri20354210 pengendapan-dan-gravimetri
20354210 pengendapan-dan-gravimetri
Indriati Dewi
 
51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri
Indriati Dewi
 

Mehr von Indriati Dewi (20)

Internet
InternetInternet
Internet
 
Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipa
Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipaKumpulan+soal+un+matematika+sma+ipa
Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipa
 
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyang
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyangBagaimana kita merasa lapar dan kenyang
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyang
 
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap KehidupanDegradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
 
Materi hindu-budha sejarah
Materi hindu-budha sejarahMateri hindu-budha sejarah
Materi hindu-budha sejarah
 
Kriteria pengukuran kualitas hidup
Kriteria pengukuran kualitas hidupKriteria pengukuran kualitas hidup
Kriteria pengukuran kualitas hidup
 
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikanContoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Mansur al-Hallaj
Mansur al-HallajMansur al-Hallaj
Mansur al-Hallaj
 
Fisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasiFisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasi
 
Contoh makalah
Contoh makalahContoh makalah
Contoh makalah
 
Corpulmonale
CorpulmonaleCorpulmonale
Corpulmonale
 
25139330 makalah-lingkungan-hidup
25139330 makalah-lingkungan-hidup25139330 makalah-lingkungan-hidup
25139330 makalah-lingkungan-hidup
 
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
 
Mengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan ketonMengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan keton
 
Geothermal
GeothermalGeothermal
Geothermal
 
Corel draw
Corel drawCorel draw
Corel draw
 
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
 
20354210 pengendapan-dan-gravimetri
20354210 pengendapan-dan-gravimetri20354210 pengendapan-dan-gravimetri
20354210 pengendapan-dan-gravimetri
 
51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri
 

Pages from prosiding_avoer_2011-22

  • 1. Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3 Palembang, 26-27 Oktober 2011 ISBN : 979-587-395-4 Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 186 A-9 PENGGUNAAN TEKNOLOGI BAHAN INOVATIF PADA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Sylvie Wirawati Staf Pengajar Jurusan Perencanaan Wilayah Kota- Real Estate Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara, Jl.Letjen S.Parman no.1,Grogol,Jakarta- Barat Email : Sylvie.wirawati@gmail.com mobile : 08161456188 phone : 021-5672548 ext 305; 021-5638335 fax: 5663277 ABSTRAK Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development menjadi wacana pada event- event Seminar Go Green, isu pemanasan Global dan solusi-solusi untuk mengatasinya bermunculan mulai dari Rancangan Bangunan Ramah Lingkungan, Bangunan Hemat Energi, kemudian muncul beberapa penilaian terhadap kawasan maupun bangunan yang dinilai/rating memenuhi Green Environment dan Green Building oleh GBCI(Green Building Council Indonesia); LEED yang dirumuskan oleh para pakar /pengandil Lingkungan. Berbicara tentang Pembanguan Berkelanjutan berarti mencakup Material ramah lingkungan dan metode Konstruksi yang hemat bahan dan hemat energi, menggabungkan material ( alam dan buatan ); metode konstruksi dan teknologi inovasi menciptakan desain bangunan yang ramah lingkungan / green building. Suatu bangunan tercipta dari elemen-elemen yang membentuk menjadi komponen bangunan dan melalui suatu sistem struktur/konstruksi, karena itu penguasaan material dan teknologi yang terintegrasi menjadi dasar kekuatan seorang Arsitek untuk mendesain Green Building. Pada Paper ini pembahasan dikhususkan pada penggunaan material pembentuk bangunan seperti bahan pondasi dan balok ( semen ), dinding (hebel dan partisi ), atap ( roof tile ) dan juga utiltas (listrik,aircondition) yang dikaitkan dengan penggunaan teknologi hemat energi dan inovatif, juga pendekatan pada logika Eko-teknik dan Eko-medis untuk melestarikan energi pemenuhan kebutuhan yang merupakan dua dari enam logika dalam pendekatan Pembangunan Berkelanjutan ( Simon Guy dan Graham Farmer ) : Eko-sentris;Eko-kebudayaan; Eko-sosial; Eko-estetik; Eko-medis dan Eko-teknik. Kata kunci : energy efficiency, green building, inovatif teknologi, Sustainable Development. 1. PENDAHULUAN Pembangunan berkelanjutan/sustainable development sudah banyak yang memberikan arti atau komentar, semua menuju ke satu harapan yaitu : Pembangunan untuk memenuhi kebutuhan generasi masa kini tanpa mengorbankan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhannya dimasa mendatang ( The Bruntland Report
  • 2. Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3 Palembang, 26-27 Oktober 2011 ISBN : 979-587-395-4 Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 187 1987 ).Ada banyak gagasan yang berkembang untuk mewujudkan bangunan dengan konsep rancangan cerdas, mulai dari bangunan ramah lingkungan, bangunan hemat energi, gagasan tersebut bukanlah merupakan hal baru, kesadaran akan inovasi teknologi yang ramah lingkungan sudah disadari oleh pelaku pembangunan. Memanfaatkan potensi alam dan iklim melalui inovatif teknologi merupakan kata kunci sustainable development. Sustainable development mencerminkan green development yaitu green environment dan green building, merupakan dua serangkai yang menjadi satu kesatuan tak terpisahkan, totalitas dari penanganan aspek lingkungan kawasan yang terdiri dari tataguna lahan, penghijauan kawasan, sistim pengelolaan air kawasan, persampahan menjadi satu kesatuan dengan green building yang berdiri diatas green environment kawasan. Penggunaan bahan banguan utama pada bangunan seperti semen yang digunakan pada pondasi dan balok; penggunaan partisi dan bahan hebel pada dinding; penggunaan bahan atap bangunan seperti rooftile; utilitas bangunan seperti penggunaan air, listrik dan juga aircondition, dengan menggunakan teknologi seperti panel surya atau pembakaran yang berasal dari vegetable petroleum sebagai sumber energi listrik. Suatu keterpaduan dari perencanaan atau desain, penggunaan bahan ( alam atau buatan ), sistim bangunan, sistim utilitas dan metode konstruksi yang inovatif mewujudkan terjadinya green building, seperti skematik gambar dibawah ini : Gambar 1. Diagram keterkaitan antar elemen bangunan, komponen bangunan dan sistim konstruksi yang inovatif menjadi green building. Elemen yang dimaksud seperti fasade, lantai, dinding, cladding; sedangkan komponen yang dimaksud berupa bahan bangunan, mesin, peralatan dan utilitas;
  • 3. Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3 Palembang, 26-27 Oktober 2011 ISBN : 979-587-395-4 Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 188 sistim yang dimaksud adalah metode konstruksi inovatif dan hasilnya adalah green building. Gambar 2. Korelasi antara Elemen bangunan,komponen bangunan dan Inovatif teknologi. Melalui teknologi kita dapat menghemat atau melestarikan energi dan memenuhi kebutuhan pembangunan yang berkelanjutan,enam logika dalam pendekatan yaitu eko-teknik; eko-sentris; eko-kebudayaan; eko-social; eko-medis dan eko - estetik ( Guy dan Farmer ), dalam paper ini kita bahas dua pendekatan yang paling erat hubungannya dengan teknologi dan kesehatan material yaitu eko-teknik dan eko- medis. Eko – teknik mengandung pemahaman bahwa apa saja yang menyangkut masalah lingkungan hidup dapat diatasi oleh teknologi. Energi dapat diperoleh dari daur ulang panas matahari,emisi karbon dan polusi dapat diatasi dengan teknologi tinggi, sejauh penyelesaiannya bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan dan memerhatikan konstruksi yang berkelanjutan (continuous and green construction). Eko-medis mengandung pemahaman kesehatan lingkungan secara menyeluruh, dimana penggunaan material konstruksi semakin alami semakin ramah lingkungan akan baik untuk kesehatan masyarakat, karena itu pemanfaatan bahan bangunan alami dan unsur-unsur kesehatan dari alam seperti orientasi matahari,aliran udara segar sangat dianjurkan, dengan teknologi yang inovatif dapat memanfaatkan unsur- unsur alami untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh penghuni bangunan, itulah yang dipahami bahwa dalam lingkungan dan bangunan yang sehat terdapat lingkungan berkelanjutan. 2. INTEGRASI BAHAN DAN METODE TEKNOLOGI Bahan semen sebagai komponen utama pembanguan dimana pabrik semen ternyata merupakan penyumbang gas CO2 yang cukup besar, sekitar 930 juta ton/tahun , menempati urutan kedua setelah pembangkit tenaga lintrik atau dengan kata lain berkontribusi sekitar 7% dari total emisi gas CO2 yang berkisar 13.470 juta ton/tahun ( berdasarkan data dari Inter-Governmental Panel on climate Change/IPCC), dengan inovatif antara bahan dan teknologi dapat membuat beton yang ramah lingkungan, yaitu dengan mengurangi kadar semen yang otomatis mengurangi gas CO2, permasalahannya adalah pengurangan porsi semen harus Elemen bangunan Inovatif teknologi Komponen bangunan Green Environment Integrasi alam dan buatan Pembangunan berkelanjutan Green building
  • 4. Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3 Palembang, 26-27 Oktober 2011 ISBN : 979-587-395-4 Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 189 digantikan dengan material cementitious sebagai aditif yang berkualitas dengan kadar yang sesuai, sehingga tetap diperoleh beton berkinerja tinggi, aditif tersebut adalah abu terbang, silica fume yang diolah pada silo semen dengan teknologi beton modern dapat memperoleh penghematan energy 21,1% ( IPCC ). Bahan Hebel dan b-panel sebagai komponen utama dinding banguan. Hebel yaitu bahan bangunan sebagai komponen bangunan berupa blok dinding yang mempunyai keunggulan dari segi kekuatan dan efisiensi waktu pada pelaksanaan pemasangan dinding, dengan material kapur, semen, pasir silica dan air melalui teknologi penggilingan dan pemintalan dan pencampuran di cetak dan dipotong sesuai dengan ukuran yang efisien pada dimensi dinding, sehingga mengurang waste factor pemakaian bahan, sehingga dapat dikategorikan bahan hemat sampah konstruksi; b- panel adalah panel beton pracetak-prategang, merupakan system bahan bangunan hemat energy dan ramah lingkungan yang inovatif, karena terpadu dari panel komposit beton reinforced – expanded polystyrene ( EPS ) yang memiliki karakteristik insulasi thermal dan akustik serta ketahanan terhadap gempa, disebut komponen bangunan ramah lingkungan karena 100% recyclable dapat didaur-ulang, jangka pemakaian lama ( selama umur bangunan ), tidak beracun, tidak membusuk ( www.b-panel.com ). Atap genteng dan atap beton sebagai komponen penutup atap bangunan, penutup atap bahan tanah liat genteng dengan teknologi pembakaran yang modern ( tunnel ) dapat menciptakan genteng keramik yang beraneka warna dan kuat menahan terik panas matahari dan juga terhadap curah hujan, sebaiknya menggunakan warna terang agar sinar matahari dapat dipantulkan dan tidak menyerap kedalam ruangan. Gambar 3. Penggunaan bahan genteng warna terang. Atap beton dapat direduksi panasnya dengan roof garden yaitu membuat penghijauan atap dengan Prefabricated Extensive Green Roof Tray System ( PEG ), yaitu bahan ramah lingkungan dan dibuat pra-fabrikasi,sistem modul,implementasi praktis dan reduksi panas, terbukti dapat mengurangi panas pada permukaan atap bangunan sebesar delapan ( 8 ) derajat celcius menjadi lebih sejuk ( paten system milik United Premas Limited ). Penghijauan atap juga memberikan nilai estetika, memperbaiki kualitas udara karena menyerap CO2 dan mengeluarkan O2, menyejukan udara karena mengurangi suhu permukaan atap melalui bayangan dan evapotranspiration saat tanaman bernafas, karena pepohonan dapat memberikan
  • 5. Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3 Palembang, 26-27 Oktober 2011 ISBN : 979-587-395-4 Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 190 kontribusi oksigen, demikian pula rerumputan dapat membantu menghilangkan partikel udara panas. pemanfaatn roof garden Gambar 4. Pemannfaat roof garden dengan pohon dan landscape. Gambar 5. Pemanfaat road garden dengan pohon dan landscape. Utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan. Perancangan bangunan harus menyertakan fasilitas utilitas yang dikoordinasikan dengan perancangan yang lain, seperti perancangan arsitektur, perancangan struktur, perancangan interior dan lain- lain. Penerangan bangunan harus mempelajari masalah pencahayaan sehingga bangunan dapat berfungsi seperti yang diharapkan. Selain itu, perancang bangunan harus juga memperhatikan manfaat penerangan atau pencahayaan alam selama masih dapat
  • 6. Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3 Palembang, 26-27 Oktober 2011 ISBN : 979-587-395-4 Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 191 dimanfaatkan. Pemanfaatan cahaya matahari selain memberikan panas (radiasi) juga memberikan cahaya yang bermanfaat sekali bagi semua kehidupan di darat dan air, maka cahaya matahari sangat diperlukan khususnya dalam pencahayaan bangunan, tujuan pemanfaatan cahaya matahari sebagai penerang alami dalam bangunan adalah sebagai berikut: a. Menghemat energi dan biaya operasional bangunan; b. Menciptakan ruang yang sehat mengingat sinar matahari mengandung ultraviolet yang memberikan efek psikologis bagi manusia dan memperjelas kesan ruang; c. Mempergunakan cahaya alami sejauh mungkin ke daalam bangunan, baik sebagai sumber penerangan langsung maupun tidak langsung. Pemanfaatan cahaya matahari ke dalam ruang dapat dilakukan dengan berbagai cara, dilihat dari arah jauhnya sinar matahari dan komponen / bidang-bidang yang membantu memasukan dan memantulkan cahaya matahari. Surut jauhnya sinar matahari ini berbeda - beda pada setiap daerah.Pada umumnya, cahaya matahari yang jauh ke permukaan tanah / bangunan dapat dinyatakan sebagai berikut: a. Cahaya matahari langsung jatuh pada bidang kerja. b. Refleksi pantulan cahaya matahari dari benda yang berada di luar rumah dan masuk melalui jendela. c. Refleksi / pantulan cahaya matahari dari halaman ,yang untuk kedua kalinya di pantulkan kembali oleh langit-langit dan dinding kearah bidang kerja. d. Cahaya yang jatuh dilantai dan dipantulkan lagi oieh langi-langit besarnya refleksi cahaya matahari ini sangat dipengaruhi oleh bahan pemantulan dan warna. Cahaya buatan dikelola atau diperoleh dari perusahaan pemerintah melalui suatu pembangkit tenaga. Perusahaan tersebut adalah perusahan Listrik Negara (PLN) yang menyelenggarakan dan menyiapkan sesuatu tenaga pembangkit listrik dengan dengan sistem : - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) - Pembangkit Listrik tenaga Air (PLTA), dan - Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Diluar negeri terdapat pembangkit tenaga listrik lain, yaitu Pembangkit Listrik tenaga angin dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.Perancangan utilitas untuk pencahayaan / penerangan harus dikoordinasikan antara perancang arsitektur, elektrikal, dan bagian-bagian lain sehingga dapat memenuhi persyaratan pencahayan pada ruangan / bangunan yang dimaksud. PANEL PLN (TEG. TINGGI) GARDU (TEG. MENENGAH) METERA N LAMP U LAMPU BAK DISTRIBUSI (TEG. KECIL) SAKLA R SAKLA R GENSE T
  • 7. Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3 Palembang, 26-27 Oktober 2011 ISBN : 979-587-395-4 Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 192 Gambar 6. Skematik aliran listrik konvensional Listrik juga merupakan komponen yang dapat diperoleh dari unsur alami dan melalui inovatif teknologi diperoleh energi untuk kebutuhan utilitas bangunan, dengan sistem pemasangan pipa tembaga untuk menangkap panasnya sinar matahari yang dibuat secara khusus sehingga bisa menyerap panas matahari secara maksimum, panas yang diperoleh tersebut dapat digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik, sistim pendinginan udara, jaringan saluran air panas, dengan demikian dapat menghemat suplai air PAM dan listrik PLN, sistim ini tidak menggunakan ruang yang dibutuhkan seperti solar panel. Sedangkan untuk efisiensi penggunaan listrik dapat menggunakan lampu hemat energi untuk mengurangi jumlah pemakaian watt penerangan. Contoh perhitungan menggunakan lampu hemat energi sebagai berikut.: PENERANGAN R U M U S N = A x E n x k x d x w Atau N = A x E Lampu x Cu x LLF (1) Keterangan : LLF atau d Light Loss Factor (0,7 - 0,8) Cu atau n Coefisien Of Utilization (50% - 65%) A Luas area yang diterangi oleh indoor lighting K 75 Lumen / Watt, 80 Lumen / Watt Misal : lampu TL 40 Watt = 40 Watt x 80 Lumen / Watt= 3200 Lumen N : Jumlah lampu yang dibutuhkan Lantai Basement E = 100 Lux Jumlah Watt / m2 = 40 Watt / m2 Luas lantai = 1078 m2 Effektif (80%) (A) = 80% x 1078 m2 = 862,4 m2 LLF = 0,8 Cu = 60% Untuk lampu TL 40 Watt, besar Lumen = 40 x 75 = 3000 Lumen Menggunakan 2 buah lampu TL 40 Watt = 2 x 3000 = 6000 Lumen Jumlah Lampu yang dibutuhkan (N): N = A x E Lampu x Cu x LLF N = 30 Titik Lampu 1 Titik ada 2 lampu (2) N = 862,4 x 100 6000 x 0,6 x 0,8 N = 86240 2880 Pemakaian Watt untuk lampu TL 40 Watt termasuk ballast 50 Watt , jadi jumlah beban dari lampu = 30 x 2 x 50 = 3000 Watt.Bila menggunakan daya lampu efisiensi maka jumlah watt yang dibutuhkan = 35% x 3000watt = 1050 watt
  • 8. Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3 Palembang, 26-27 Oktober 2011 ISBN : 979-587-395-4 Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 193 3. KESIMPULAN Sustainable Development yang berkaitan langsung dengan sustainable building adalah seni dan ilmu dalam merancang dan mengeksplorasi bangunan, kawasan dan lingkungan yang berbasis pada berkelanjutan alam, dilakukan oleh manusia dengan menggunakan teknologi canggih mampu memberikan konstribusi positif terhadap lingkungan secara aktif dan terus menerus. Pembangunan berkelanjutan adalah bentuk gabungan dari berbagai disiplin ilmu yang bertanggung jawab pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, berkaitan erat dengan lingkungan ( Environmental sustainable ), ekonomi ( economic sustainable ) dan social ( social sustainable ). Melakukan prinsip-prinsip Sustainable design dan continuously construction dengan memperhatikan low-impact materials,energy efficiency, quality and durability, design for reuse and recycling, biomimicry, service substitution dan renewability. (Tropical Sustainable Architecture and Environment Dimension page 121 -125). Keterpaduan dalam menggunakan sumber daya alam dan buatan dengan menitikberatkan pada perlindungan konstruksi berkelanjutan dan pencegahan dampak negatip terhadap lingkungan merupakan tanggung jawab pelaku-pelaku dunia industri pembangunan, juga sebagai manusia yang bertanggung jawab pada penggunaan sumber daya alam.Pembangunan berkelanjutan juga tidak cukup hanya sustain, tapi juga harus improving ( Roseland- Sustainable communities ). Gambar 7. Wikipedia,Triple Bottom Line. 4. DAFTAR PUSTAKA/REFERENCES Budihardjo,Eko.(1997) . Tata ruang dan lingkungan menuju pembangunan kota yang Berkelanjutan. Jakarta: penerbit Jembatan. Baker,N.V.(1987). Passive and Low Energy Building Design for Tropical Inland Climates, London : The Commonwealth Secretariat. Intergovernmental Panel on climate change 4th ,Assessment Report (2007 )Findings. Greenship Konsep arsitektur berkelanjutan (2010). http://rizkilesus.wordpress.com Mann,M.(2007), It‘s Easy Being Green, Chicheater : Summersdale Publishers Ltd. Mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur yang berkelanjutan/sustainable. Misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah butir D6,7,8 dan 10.APBN. Sistim bangunan dengan bahan Hebel,(2002). from http://www.hebel Indonesia. Simak S.Guy& farmer.(2001) Reinterpreting Sustainable Architecture : The Place of
  • 9. Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3 Palembang, 26-27 Oktober 2011 ISBN : 979-587-395-4 Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 194 Technology dalam Journal of Architectural Education.volume 54 no 3,hal 140 - 150. Triple Bottom Line, Wikipedia, the free encyclopedia.