SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 35
GRAVIMETRI
GRAVIMETRI
Materi Kimia Analisa
Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
 Dalam analisa gravimetri yang diukur adalah massa
atau perubahan massa
 Analit (senyawa yang ingin diketahui massanya)
dapat ditentukan secara:
- Secara langsung  mengukur massa analit / analit
sebagai objek yang ditimbang
- Secara tidak langsung  mengukur perubahan
massa karena massa analit hilang atau mengukur
massa senyawa lain karena reaksi yang melibatkan
analit
Contoh metode secara langsung:
 Menentukan total suspended solid (TSS) dalam
pengolahan air limbah - sampel awal ditimbang,
- disaring dengan filter (filtrat ditimbang terlebih dahulu,
dikeringkan,
- sampel ditimbang kembali,
TSS = sampel setelah pengeringan – sampel mula-mula
 Menentukan analit berupa ion dalam larutan.
 Penentuan ion Pb2+ dalam larutan. Dipersiapkan pasangan
elektroda Pt dalam larutan kemudian diberi muatan listrik.
Dalam larutan akan terjadi reaksi oksidasi PbO2 yang terdeposisi
pada elektroda Pt:
Pb2+ (aq) + 4 H2O (l) ⇄ PbO2 (s) + H2 (g) + 2H3O+ (aq)
GRAVIMETRI
Materi Kimia Analisa
Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
Contoh metode secara tidak langsung:
 Menentukan analit berupa ion dalam larutan.
 Penentuan ion PO3
3- (phosphite). PO3
3- mereduksi Hg2+ menjadi
Hg2
2+. Dengan adanya Cl- akan terbentuk endapan Hg2Cl2
2 HgCl2 (aq) + PO3
3- (aq) + 3H2O ⇄ Hg2Cl2 (s) + 2H3O+ (aq) + 2Cl-
(aq) + PO4
3- (aq)
 Menentukan kandungan air pada bahan makanan
- sampel makanan awal ditimbang,
- sampel makanan dipanaskan sampai kandungan air hilang,
- sampel makanan ditimbang,
jumlah kandungan air = selisih berat sampel awal dan akhir
GRAVIMETRI
Materi Kimia Analisa
Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
Analisa Gravimetri?
 Reaksi:
aA + rR -----> AaRr ppt
Dimana:
 a : mol dari analit A
 r : mol dari reagent R
 AaRr : murni  endapan tidak dapat larut yang
dapat dikeringkan dan ditimbang/terbakar untuk
konversi ke komponen lain yang diketahui
komposisi selanjutnya ditimbang
GRAVIMETRI
Materi Kimia Analisa
Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
Tipe metode Gravimetri
 Gravimetri presipitasi  diukur massa endapan yang terbentuk,
contoh:
- penentuan PO3
3- secara tidak langsung dengan membuat
endapan Hg2Cl2
- penentuan Cl- secara langsung dengan membuat endapan
AgCl
 Elektrogravimetri  diukur massa eletrodeposit pada katoda
atau anoda pada sel elektrokimia,
contoh:
- penentuan ion Pb2+, dimana terjadi oksidasi Pb2+ menjadi
PbO2 pada anoda Pt.
- penentuan ion Cu2+ dimana eletrodeposisi Cu terjadi pada
katoda Pt.
GRAVIMETRI
Materi Kimia Analisa
Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
Tipe metode Gravimetri
 Gravimetri volatilisasi  jika energi panas atau kimia
digunakan untuk menghilangkan senyawa yang mudah menguap
(volatile species) kemudian diukur massanya baik secara
langsung maupun tak langsung. Contoh:
- penentuan kadar air pada suatu bahan dengan menguapkan
H2O.
-penetuan karbon dalam senyawa organik dengan pembakaran
sehingga C terkonversi menjadi CO2
 Gravimetri partikulat  analit ditentukan dengan
memisahkannya dari matrik sampel dengan cara filtrasi atau
ekstraksi.
Contoh: penentuan total suspended solid pada sampel.
GRAVIMETRI
Materi Kimia Analisa
Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
Konservasi massa
 Massa analit yang ada dalam sampel sebanding dengan massa
atau perubahan massa.
 Analit hanya boleh terlibat dalam satu rangkaian reaksi
sehingga massa analit dapat dihitung secara stoikiometri.
mol Pb2+ = mol PbO2
mol PO3
3- = mol Hg2Cl2
 Memisahkan analit dari matrik dengan cara filtrasi atau
ekstraksi harus sempurna. Sehingga,
suspended solid (SS) dapat ditentukan dari:
massa SS = massa filter akhir – massa filter mula-mula
kandungan air dapat ditentukan dari:
massa H2O = massa sampel mula-mula – massa sampel akhir
GRAVIMETRI
Materi Kimia Analisa
Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
Gravimetri Presipitasi
 Dasar analisa: larutan yang mengandung analit ditambah precipitating
agent (precipitant) sehingga terbentuk senyawa tak larut / endapan
Ag+ (aq) + Cl- (aq) ⇄ AgCl (s)
solubility endapan seminimal mungkin → pemahaman tentang
kesetimbangan reaksi yang memperngaruhi solubility sangat penting
 Syarat:
 Endapan harus mempunyai solubility rendah, sehingga kehilangan
zat karena kelarutan dapat diabaikan ( << 0.1%)
 Kemurnian tinggi, tidak mengandung pengotor zat-zat dalam
larutan asal.
 Senyawa endapan harus diketahui komposisinya (rumus molekul)
 Endapan harus mudah dipisahkan dari campuran
GRAVIMETRI
Materi Kimia Analisa
Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
Gravimetri Presipitasi
 Endapan yang terjadi dalam larutan tidak selalu murni, karena dapat
mengandung macam-macam zat pengotor, tergantung pada sifat
endapan dan kondisi-kondisi dimana endapan tersebut terjadi.
Kontaminasi/pengotor dapat dibagi dalam 2 golongan :
 Kopresipitasi
 Postpresipitasi
GRAVIMETRI
Materi Kimia Analisa
Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
Tahapan analisa gravimetri:
 Keringkan dan timbang sampel
 Melarutkan sampel
 Tambahkan precipitating reagent berlebih
 Presipitasi koagulan umumnya menggunakan
pemanasan
 Filtrasi-pemisahan dari liquid utama (mother
liquor)
 Cuci endapan (peptization)
 Keringkan dan timbang
GRAVIMETRI
Materi Kimia Analisa
Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
Kemurnian Endapan
 Kopresipitasi dapat dibagi dalam 2 golongan :
 Adsorpsi pada permukaan kristal yang berada dalam larutan.
Jumlah zat yang teradsorpsi bertambah banyak bila luas
permukaan bertambah besar.
 Okulasi karena zat-zat asing masuk ke dalam kristal pada
proses pertumbuhan kristal
Bila pertumbuhannya lambat, maka zat asing akan larut
dan partikel yang terjadi menjadi besar dan murni. Tetapi
bila prosesnya cepat, mungkin zat asing/pengotor masuk di
antara kisi kristal dan bila zat pengotor isomorf
(membentuk larutan padat dengan endapan semula).
 Kopresipitasi tidak dapat dihilangkan dengan pencucian. Hal ini
dapat diatasi dengan melarutkan endapan itu, lalu diendapkan
lagi sehingga ion yang berkontaminasi (pengotornya) berada
dalam konsentrasi yang lebih rendah  endapan lebih murni.
GRAVIMETRI
Materi Kimia Analisa
Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
 Postpresipitasi adalah terjadinya endapan kedua pada permukaan endapan
pertama. Peristiwa ini biasanya terjadi dengan campuran garam yang sukar
larut. Contoh :
 Pengendapan Cu sebagai CuS dari larutan yang mengandung Zn2+. Bila
endapan CuS terlalu lama kontak dengan induk, maka ZnS akan mengendap
pada permukaan CuS  kontaminasi.
 ZnS tak mudah mengendap karena berada dalam keadaan menstabil tetapi
bila dibiarkan terlalu lama dapat ikut terendap.
 Untuk mendapatkan endapan yang besar dan murni, biasanya endapan di-
digest (dimatangkan) artinya endapan dibiarkan dalam kontak dengan larutan
induknya selama beberapa jam, diatas penangas air (12-24 jam pada suhu
kamar atau 2-4 jam pada suhu 60-70OC).
 Tujuan digestion:
 Partikel-partikel yang sangat kecil akan larut kembali, kemudian
mengendap lagi pada permukaan partikel besar, jadi mencegah terjadinya
kopresipitasi partikel-partikel kecil  kopresipitasi diperkecil
 Partikel yang terjadi lebih sempurna teratur dan lebih besar.
GRAVIMETRI
Materi Kimia Analisa
Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
Penyaringan dan Pencucian
 Kopresipitasi lebih-lebih adsorpsi permukaan tak dapat dicegah, tetapi
dapat diperkecil dengan pencucian, apalagi umumnya zat-zat pengotor itu
mudah larut.
 Pemilihan air pencuci didasarkan pada :
a) Dapat melarutkan zat pengotor dengan baik, tetapi hampir tidak melarutkan
endapan
b) Dapat mencegah terjadinya peptisasi waktu mencuci endapan (bila endapan
adalah koloid yang terflokulasi). Air pencuci biasanya berupa suatu elektrolit
yang biasanya garam-garam ammonium
Peptisasi: mengecilnya ukuran partikel karena pencucian sehingga lolos filter
misal : untuk mencuci hidroksida Fe(III) larutan NH4NO3 encer
c) Dapat menyebabkan pertukaran ion
Ion-ion yang teradsorpsi akan diganti oleh ion-ion lain yang pada pemanasan
dapat menguap.
Perlu diketahui bahwa pemakaian/penambahan larutan pencuci sebaiknya
sedikit mungkin, tetapi beberapa kali. Misal 5 ml x 10 dari 50 ml.
Endapan yang terjadi kemudian dapat disaring dengan kertas saring bebas
abu, cawan penyaring gelas (Crush Gooch, Sinter Crush)
Pemilihan penyaring bergantung pada macam endapan, besarnya partikel
endapan dan pada suhu pemanasan yang akan dipakai.
GRAVIMETRI
Materi Kimia Analisa
Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
Cara melipat kertas saring:
a) Lipat menjadi dua bagian
b) Lipat kembali menjadi dua
c) Kertas saring yang telah dilipat
d) Bagian ujung disobek
e) Kertas saring dibuka
f) Diletakkan pada penyaring
Bagian yang disobek ditempatkan pada bagian luar
GRAVIMETRI
Materi Kimia Analisa
Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
Metode Penyaringan
Supernatant: larutan yang ada bersama
endapan yang terbentuk
Menyaring supernatant
Penyaringan menggunakan crucible.
Trap digunakan untuk mencegah air
kembali ke suction flash
GRAVIMETRI
Materi Kimia Analisa
Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
Pengeringan dan Pemanasan Endapan
 Endapan yang terjadi setelah disaring, dicuci dan dikeringkan,
kemudian dipanaskan
 Tujuan pengeringan dan pemanasan:
 Menghilangkan atau menguapkan air dari endapan
 Menguapkan elektrolit pencuci yang teradsorpsi dan
menghilangkan pengotor lain yang mudah menguap
 Merubah endapan menjadi senyawa yang diketahui rumusnya
 Suhu pemanasan tergantung pada macam endapan yang terjadi.
Misal:
 AgCl dipanaskan dalam oven pada suhu 120oC
 MgNH4PO4.6H2O bila dipanaskan pada 120oC, menjadi
MgNH4PO4 atau dipanaskan pada suhu 400oC menjadi Mg2P2O7
 Untuk memperoleh suhu yang tepat pada berbagai endapan perlu
dilakukan percobaan lanjutan dengan pemanasan dalam furnace.
Misal: pemanasan kalsium oksalat (lihat gambar)
GRAVIMETRI
Materi Kimia Analisa
Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
Kurva Pyrolysis
Kurva pirolysis:
a) CaC2O4
b) MgC2O4
c) Al2O3 diendapkan oleh larutan amoniak
d) Al2O3 diendapkan oleh urea
e) BaSO4
f) AgCl
g) Fe2O3
h) CuSCN
Monohydrate CaC2O4.H2O stabil
pada 100o, kemudian kehilangan
air hingga pada 226o. Pada 398o
membentuk CaC2O4 yang stabil.
Selanjutnya oksalat kehilangan
carbon monoksida membentuk
CaCO3. Karbonat stabil pada 420-
660o, dan selanjutnya terdisosiasi
membentuk kalsium oksida.
Akhirnya massa konstan kira-kira
pada 850o.
A balance is an equipment for
measuring mass
Conventional laboratory oven
used for drying materials
GRAVIMETRI
Materi Kimia Analisa
Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
A muffle furnace used for heating samples
to maximum temperatures of 1100-1700°C
A desiccator: a closed container containing
a desiccant; used to store samples in
a moisture-free environment
A desiccant: a drying agent
GRAVIMETRI
Materi Kimia Analisa
Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
Perhitungan
 Berat unsur atau ion yang dicari dihitung dari berat endapan dengan menggunakan faktor
gravimetri
 Faktor gravimetri: perbandingan berat formula unsur atau ion yang dicari terhadap berat
zat yang ditimbang
 Faktor gravimetri = berat formula (zat yang dicari) / berat formula (zat yang ditimbang)
 Berat zat yang dicari = berat zat yang ditimbang x faktor gravimetri
 Bila berat yang dicari telah diketahui, maka presentase dapat dihitung:
 Jadi perhitungan hasil analisa gravimetri:
Yang dicari Yang ditimbang faktor gravimetri
K KClO4 K/ KClO4
K2O KClO4 K2O/2KClO4
Fe Fe2O3 2Fe/ Fe2O3
Fe3O4 Fe2O3 2Fe3O4/3Fe2O3
dicariyang%%100
(gram)cuplikanBerat
(gram)dicariyangzatBerat
dicariyang%%100
(gram)cuplikanBerat
gravimetrifaktorx(gram)endapanBerat
Problem
 Consider a 1.0000 g sample containing 75%
potassium sulfate (FW 174.25) and 25% MSO4.
The sample is dissolved and the sulfate is
precipated as BaSO4 (FW 233.39). If the BaSO4
weighs 1.4900 g, what is the atomic weight of M2+
in MSO4?
Answer
 The hard part is setting up the correct equation
(good stoichiometry skills are essential here!):
 Rearranging and solving:
06.96
39.233*25.0
25.174
39.233*75.0
4900.1
x
)(12.24;
06.96
3475.58
4855.0
2
Mgx
x
Problem
 A mixture of mercurous chloride (FW 472.09) and
mercurous bromide (FW 560.99) weighs 2.00 g.
The mixture is quantitatively reduced to mercury
metal (At wt 200.59) which weighs 1.50 g.
Calculate the % mercurous chloride and
mercurous bromide in the original mixture.
Answer
 Again, important to set up correct equation:
 Rearranging and solving:
99.560
259.200*2
09.472
*59.200*2
50.1
xx
gx
x
5182.0
50.127151.08498.0
Problems
1. A 101.3-mg sample of an organic compound known to contain Cl is burned in
pure O2 and the combustion gases collected in absorbent tubes. The tube used
to trap CO2 increases in mass by 167.6 mg, and the tube for trapping H2O
shows a 13.7-mg increase. A second sample of 121.8 mg is treated with
concentrated HNO3 producing Cl2, which subsequently reacts with Ag+,
forming 262.7 mg of AgCl. Determine the compound’s composition, as well as
its empirical formula.
2. A sample of slag from a blast furnace is analyzed for SiO2 by decomposing a
0.5003-g sample with HCl, leaving a residue with a mass of 0.1414 g. After
treating with HF and H2SO4 and evaporating the volatile SiF4, a residue with a
mass of 0.0183 g remains. Determine the %w/w SiO2 in the sample.
3. A 26.23-mg sample of MgC2O4 • H2O and inert materials is heated to constant
weight at 1200 ºC, leaving a residue weighing 20.98 mg. A sample of pure
MgC2O4 • H2O, when treated in the same fashion, undergoes a 69.08% change
in its mass. Determine the %w/w MgC2O4 • H2O in the sample.
No. 1
No. 2
No. 3
Gravimetri Volatilisasi
 A second approach to gravimetry is to thermally or chemically
decompose a solid sample.
 The volatile products of the decomposition reaction may be
trapped and weighed to provide quantitative information.
Alternatively, the residue remaining when decomposition is
complete may be weighed.
 In thermogravimetry, which is one form of volatilization
gravimetry, the sample’s mass is continuously monitored while
the applied temperature is slowly increased.
 Therefore, thermogravimetry is a form of volatilization gravimetry
in which the change in a sample’s mass is monitored while it is
GRAVIMETRI
Materi Kimia Analisa
Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
Selected Gravimetric Methods for Inorganic Cations
Based on Precipitation with Organic Precipitants
Contoh Soal:
The thermogram shows the change in mass for a sample of
calcium oxalate monohydrate CaC2O4.H2O. The original sample
weighed 24.60 mg and was heated from room temperature to
1000 ºC at a rate of 5 ºC / min. The following changes in mass
and corresponding temperature ranges were observed:
 Loss of 3.03 mg from 100–250 ºC
 Loss of 4.72 mg from 400–500 ºC
 Loss of 7.41 mg from 700–850 ºC
Determine the identities of the volatilization products and the solid
residue at each step of the thermal decomposition.
GRAVIMETRI
Materi Kimia Analisa
Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
Thermogram for CaC2O4.H2O
Thermogram for CaC2O4.H2O
Once the products of thermal decomposition have been determined, an
analytical procedure can be developed. For example, the thermogram
shows that a precipitate of CaC2O4.H2O must be heated at temperatures
above 250 ºC, but below 400 ºC if it is to be isolated as CaC2O4.
Alternatively, by heating the sample to 1000 ºC, the precipitate can be
isolated as CaO. Knowing the identity of the volatilization products also
makes it possible to design an analytical method in which one or more of
the gases are trapped. Thus, a sample of CaC2O4.H2O could be analyzed by
heating to 1000 ºC and passing the volatilized gases through a trap that
selectively retains H2O, CO, or CO2.
Quantitative Application
 Inorganic Analysis: Determining the inorganic ash content of organic
materials, such as polymers and paper, is an example of a direct
volatilization gravimetric analysis. The sample is weighed, placed in an
appropriate crucible, and the organic material is carefully removed by
combustion. The crucible containing the residue is then heated to a
constant weight using either a burner or an oven.
 Organic Analysis: The most important application of volatilization
gravimetry to the analysis of organic materials is an elemental analysis.
When burned in a stream of pure O2, many elements, such as carbon and
hydrogen, are released as gaseous combustion products, such as CO2 and
H2O. The combustion products are passed through preweighed tubes
containing appropriate absorbents. The increase in the mass of these tubes
provides a direct indication of the mass percent of carbon and hydrogen in
the organic material.
Problem
1. A 101.3-mg sample of an organic compound known to contain Cl is burned in
pure O2 and the combustion gases collected in absorbent tubes. The tube used
to trap CO2 increases in mass by 167.6 mg, and the tube for trapping H2O
shows a 13.7-mg increase. A second sample of 121.8 mg is treated with
concentrated HNO3 producing Cl2, which subsequently reacts with Ag+,
forming 262.7 mg of AgCl. Determine the compound’s composition, as well as
its empirical formula.
2. A sample of slag from a blast furnace is analyzed for SiO2 by decomposing a
0.5003-g sample with HCl, leaving a residue with a mass of 0.1414 g. After
treating with HF and H2SO4 and evaporating the volatile SiF4, a residue with a
mass of 0.0183 g remains. Determine the %w/w SiO2 in the sample.
3. A 26.23-mg sample of MgC2O4 • H2O and inert materials is heated to constant
weight at 1200 ºC, leaving a residue weighing 20.98 mg. A sample of pure
MgC2O4 • H2O, when treated in the same fashion, undergoes a 69.08% change
in its mass. Determine the %w/w MgC2O4 • H2O in the sample.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-iNurwidayanti1212
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docaufia w
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VUniversitas Negeri Medan
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatRidwan Ajipradana
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri Afif Randika
 
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)Aes(Atomic Emission Spectroscopy)
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)Munaw2802
 
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)yusbarina
 
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan risyanti ALENTA
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri AgataMelati
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporanChaLim Yoora
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatYasherly Amrina
 

Was ist angesagt? (20)

laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
 
spektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atomspektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atom
 
KROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTASKROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTAS
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
Makalah Gravimetri
Makalah GravimetriMakalah Gravimetri
Makalah Gravimetri
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
 
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)Aes(Atomic Emission Spectroscopy)
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)
 
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
 
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporan
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfat
 
Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7
 

Ähnlich wie Analisa Gravimetri

Ähnlich wie Analisa Gravimetri (20)

Gravimetri revisi
Gravimetri revisiGravimetri revisi
Gravimetri revisi
 
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
 
Gravimetri ppt
Gravimetri pptGravimetri ppt
Gravimetri ppt
 
Minggu 4 & 5 (Analisis Kuantitatif Titrimetri-Volumetri) 2.pptx
Minggu 4 & 5 (Analisis Kuantitatif Titrimetri-Volumetri) 2.pptxMinggu 4 & 5 (Analisis Kuantitatif Titrimetri-Volumetri) 2.pptx
Minggu 4 & 5 (Analisis Kuantitatif Titrimetri-Volumetri) 2.pptx
 
Tugas gravimetri
Tugas gravimetriTugas gravimetri
Tugas gravimetri
 
Gravimetri
GravimetriGravimetri
Gravimetri
 
Cu dengan gravimetri
Cu dengan gravimetriCu dengan gravimetri
Cu dengan gravimetri
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
 
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
 
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptxKIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
 
Diskusi praktikum-kimdas1
Diskusi praktikum-kimdas1Diskusi praktikum-kimdas1
Diskusi praktikum-kimdas1
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif LarutanSifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
 
Laporan termokimia
Laporan termokimia Laporan termokimia
Laporan termokimia
 
GRAVIMETRI_ppt.ppt
GRAVIMETRI_ppt.pptGRAVIMETRI_ppt.ppt
GRAVIMETRI_ppt.ppt
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
 
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 

Mehr von Indriati Dewi

Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipa
Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipaKumpulan+soal+un+matematika+sma+ipa
Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipaIndriati Dewi
 
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyang
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyangBagaimana kita merasa lapar dan kenyang
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyangIndriati Dewi
 
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap KehidupanDegradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap KehidupanIndriati Dewi
 
Materi hindu-budha sejarah
Materi hindu-budha sejarahMateri hindu-budha sejarah
Materi hindu-budha sejarahIndriati Dewi
 
Kriteria pengukuran kualitas hidup
Kriteria pengukuran kualitas hidupKriteria pengukuran kualitas hidup
Kriteria pengukuran kualitas hidupIndriati Dewi
 
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikanContoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikanIndriati Dewi
 
Fisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasiFisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasiIndriati Dewi
 
25139330 makalah-lingkungan-hidup
25139330 makalah-lingkungan-hidup25139330 makalah-lingkungan-hidup
25139330 makalah-lingkungan-hidupIndriati Dewi
 
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industriIndriati Dewi
 
Mengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan ketonMengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan ketonIndriati Dewi
 
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...Indriati Dewi
 
20354210 pengendapan-dan-gravimetri
20354210 pengendapan-dan-gravimetri20354210 pengendapan-dan-gravimetri
20354210 pengendapan-dan-gravimetriIndriati Dewi
 
51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetriIndriati Dewi
 

Mehr von Indriati Dewi (20)

Internet
InternetInternet
Internet
 
Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipa
Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipaKumpulan+soal+un+matematika+sma+ipa
Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipa
 
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyang
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyangBagaimana kita merasa lapar dan kenyang
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyang
 
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap KehidupanDegradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
 
Materi hindu-budha sejarah
Materi hindu-budha sejarahMateri hindu-budha sejarah
Materi hindu-budha sejarah
 
Kriteria pengukuran kualitas hidup
Kriteria pengukuran kualitas hidupKriteria pengukuran kualitas hidup
Kriteria pengukuran kualitas hidup
 
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikanContoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Mansur al-Hallaj
Mansur al-HallajMansur al-Hallaj
Mansur al-Hallaj
 
Fisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasiFisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasi
 
Contoh makalah
Contoh makalahContoh makalah
Contoh makalah
 
Corpulmonale
CorpulmonaleCorpulmonale
Corpulmonale
 
25139330 makalah-lingkungan-hidup
25139330 makalah-lingkungan-hidup25139330 makalah-lingkungan-hidup
25139330 makalah-lingkungan-hidup
 
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
 
Mengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan ketonMengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan keton
 
Geothermal
GeothermalGeothermal
Geothermal
 
Corel draw
Corel drawCorel draw
Corel draw
 
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
 
20354210 pengendapan-dan-gravimetri
20354210 pengendapan-dan-gravimetri20354210 pengendapan-dan-gravimetri
20354210 pengendapan-dan-gravimetri
 
51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri
 

Analisa Gravimetri

  • 2. GRAVIMETRI Materi Kimia Analisa Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT  Dalam analisa gravimetri yang diukur adalah massa atau perubahan massa  Analit (senyawa yang ingin diketahui massanya) dapat ditentukan secara: - Secara langsung  mengukur massa analit / analit sebagai objek yang ditimbang - Secara tidak langsung  mengukur perubahan massa karena massa analit hilang atau mengukur massa senyawa lain karena reaksi yang melibatkan analit
  • 3. Contoh metode secara langsung:  Menentukan total suspended solid (TSS) dalam pengolahan air limbah - sampel awal ditimbang, - disaring dengan filter (filtrat ditimbang terlebih dahulu, dikeringkan, - sampel ditimbang kembali, TSS = sampel setelah pengeringan – sampel mula-mula  Menentukan analit berupa ion dalam larutan.  Penentuan ion Pb2+ dalam larutan. Dipersiapkan pasangan elektroda Pt dalam larutan kemudian diberi muatan listrik. Dalam larutan akan terjadi reaksi oksidasi PbO2 yang terdeposisi pada elektroda Pt: Pb2+ (aq) + 4 H2O (l) ⇄ PbO2 (s) + H2 (g) + 2H3O+ (aq) GRAVIMETRI Materi Kimia Analisa Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
  • 4. Contoh metode secara tidak langsung:  Menentukan analit berupa ion dalam larutan.  Penentuan ion PO3 3- (phosphite). PO3 3- mereduksi Hg2+ menjadi Hg2 2+. Dengan adanya Cl- akan terbentuk endapan Hg2Cl2 2 HgCl2 (aq) + PO3 3- (aq) + 3H2O ⇄ Hg2Cl2 (s) + 2H3O+ (aq) + 2Cl- (aq) + PO4 3- (aq)  Menentukan kandungan air pada bahan makanan - sampel makanan awal ditimbang, - sampel makanan dipanaskan sampai kandungan air hilang, - sampel makanan ditimbang, jumlah kandungan air = selisih berat sampel awal dan akhir GRAVIMETRI Materi Kimia Analisa Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
  • 5. Analisa Gravimetri?  Reaksi: aA + rR -----> AaRr ppt Dimana:  a : mol dari analit A  r : mol dari reagent R  AaRr : murni  endapan tidak dapat larut yang dapat dikeringkan dan ditimbang/terbakar untuk konversi ke komponen lain yang diketahui komposisi selanjutnya ditimbang GRAVIMETRI Materi Kimia Analisa Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
  • 6. Tipe metode Gravimetri  Gravimetri presipitasi  diukur massa endapan yang terbentuk, contoh: - penentuan PO3 3- secara tidak langsung dengan membuat endapan Hg2Cl2 - penentuan Cl- secara langsung dengan membuat endapan AgCl  Elektrogravimetri  diukur massa eletrodeposit pada katoda atau anoda pada sel elektrokimia, contoh: - penentuan ion Pb2+, dimana terjadi oksidasi Pb2+ menjadi PbO2 pada anoda Pt. - penentuan ion Cu2+ dimana eletrodeposisi Cu terjadi pada katoda Pt. GRAVIMETRI Materi Kimia Analisa Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
  • 7. Tipe metode Gravimetri  Gravimetri volatilisasi  jika energi panas atau kimia digunakan untuk menghilangkan senyawa yang mudah menguap (volatile species) kemudian diukur massanya baik secara langsung maupun tak langsung. Contoh: - penentuan kadar air pada suatu bahan dengan menguapkan H2O. -penetuan karbon dalam senyawa organik dengan pembakaran sehingga C terkonversi menjadi CO2  Gravimetri partikulat  analit ditentukan dengan memisahkannya dari matrik sampel dengan cara filtrasi atau ekstraksi. Contoh: penentuan total suspended solid pada sampel. GRAVIMETRI Materi Kimia Analisa Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
  • 8. Konservasi massa  Massa analit yang ada dalam sampel sebanding dengan massa atau perubahan massa.  Analit hanya boleh terlibat dalam satu rangkaian reaksi sehingga massa analit dapat dihitung secara stoikiometri. mol Pb2+ = mol PbO2 mol PO3 3- = mol Hg2Cl2  Memisahkan analit dari matrik dengan cara filtrasi atau ekstraksi harus sempurna. Sehingga, suspended solid (SS) dapat ditentukan dari: massa SS = massa filter akhir – massa filter mula-mula kandungan air dapat ditentukan dari: massa H2O = massa sampel mula-mula – massa sampel akhir GRAVIMETRI Materi Kimia Analisa Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
  • 9. Gravimetri Presipitasi  Dasar analisa: larutan yang mengandung analit ditambah precipitating agent (precipitant) sehingga terbentuk senyawa tak larut / endapan Ag+ (aq) + Cl- (aq) ⇄ AgCl (s) solubility endapan seminimal mungkin → pemahaman tentang kesetimbangan reaksi yang memperngaruhi solubility sangat penting  Syarat:  Endapan harus mempunyai solubility rendah, sehingga kehilangan zat karena kelarutan dapat diabaikan ( << 0.1%)  Kemurnian tinggi, tidak mengandung pengotor zat-zat dalam larutan asal.  Senyawa endapan harus diketahui komposisinya (rumus molekul)  Endapan harus mudah dipisahkan dari campuran GRAVIMETRI Materi Kimia Analisa Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
  • 10. Gravimetri Presipitasi  Endapan yang terjadi dalam larutan tidak selalu murni, karena dapat mengandung macam-macam zat pengotor, tergantung pada sifat endapan dan kondisi-kondisi dimana endapan tersebut terjadi. Kontaminasi/pengotor dapat dibagi dalam 2 golongan :  Kopresipitasi  Postpresipitasi GRAVIMETRI Materi Kimia Analisa Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
  • 11. Tahapan analisa gravimetri:  Keringkan dan timbang sampel  Melarutkan sampel  Tambahkan precipitating reagent berlebih  Presipitasi koagulan umumnya menggunakan pemanasan  Filtrasi-pemisahan dari liquid utama (mother liquor)  Cuci endapan (peptization)  Keringkan dan timbang GRAVIMETRI Materi Kimia Analisa Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
  • 12. Kemurnian Endapan  Kopresipitasi dapat dibagi dalam 2 golongan :  Adsorpsi pada permukaan kristal yang berada dalam larutan. Jumlah zat yang teradsorpsi bertambah banyak bila luas permukaan bertambah besar.  Okulasi karena zat-zat asing masuk ke dalam kristal pada proses pertumbuhan kristal Bila pertumbuhannya lambat, maka zat asing akan larut dan partikel yang terjadi menjadi besar dan murni. Tetapi bila prosesnya cepat, mungkin zat asing/pengotor masuk di antara kisi kristal dan bila zat pengotor isomorf (membentuk larutan padat dengan endapan semula).  Kopresipitasi tidak dapat dihilangkan dengan pencucian. Hal ini dapat diatasi dengan melarutkan endapan itu, lalu diendapkan lagi sehingga ion yang berkontaminasi (pengotornya) berada dalam konsentrasi yang lebih rendah  endapan lebih murni. GRAVIMETRI Materi Kimia Analisa Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
  • 13.  Postpresipitasi adalah terjadinya endapan kedua pada permukaan endapan pertama. Peristiwa ini biasanya terjadi dengan campuran garam yang sukar larut. Contoh :  Pengendapan Cu sebagai CuS dari larutan yang mengandung Zn2+. Bila endapan CuS terlalu lama kontak dengan induk, maka ZnS akan mengendap pada permukaan CuS  kontaminasi.  ZnS tak mudah mengendap karena berada dalam keadaan menstabil tetapi bila dibiarkan terlalu lama dapat ikut terendap.  Untuk mendapatkan endapan yang besar dan murni, biasanya endapan di- digest (dimatangkan) artinya endapan dibiarkan dalam kontak dengan larutan induknya selama beberapa jam, diatas penangas air (12-24 jam pada suhu kamar atau 2-4 jam pada suhu 60-70OC).  Tujuan digestion:  Partikel-partikel yang sangat kecil akan larut kembali, kemudian mengendap lagi pada permukaan partikel besar, jadi mencegah terjadinya kopresipitasi partikel-partikel kecil  kopresipitasi diperkecil  Partikel yang terjadi lebih sempurna teratur dan lebih besar. GRAVIMETRI Materi Kimia Analisa Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
  • 14. Penyaringan dan Pencucian  Kopresipitasi lebih-lebih adsorpsi permukaan tak dapat dicegah, tetapi dapat diperkecil dengan pencucian, apalagi umumnya zat-zat pengotor itu mudah larut.  Pemilihan air pencuci didasarkan pada : a) Dapat melarutkan zat pengotor dengan baik, tetapi hampir tidak melarutkan endapan b) Dapat mencegah terjadinya peptisasi waktu mencuci endapan (bila endapan adalah koloid yang terflokulasi). Air pencuci biasanya berupa suatu elektrolit yang biasanya garam-garam ammonium Peptisasi: mengecilnya ukuran partikel karena pencucian sehingga lolos filter misal : untuk mencuci hidroksida Fe(III) larutan NH4NO3 encer c) Dapat menyebabkan pertukaran ion Ion-ion yang teradsorpsi akan diganti oleh ion-ion lain yang pada pemanasan dapat menguap. Perlu diketahui bahwa pemakaian/penambahan larutan pencuci sebaiknya sedikit mungkin, tetapi beberapa kali. Misal 5 ml x 10 dari 50 ml. Endapan yang terjadi kemudian dapat disaring dengan kertas saring bebas abu, cawan penyaring gelas (Crush Gooch, Sinter Crush) Pemilihan penyaring bergantung pada macam endapan, besarnya partikel endapan dan pada suhu pemanasan yang akan dipakai. GRAVIMETRI Materi Kimia Analisa Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
  • 15. Cara melipat kertas saring: a) Lipat menjadi dua bagian b) Lipat kembali menjadi dua c) Kertas saring yang telah dilipat d) Bagian ujung disobek e) Kertas saring dibuka f) Diletakkan pada penyaring Bagian yang disobek ditempatkan pada bagian luar GRAVIMETRI Materi Kimia Analisa Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT Metode Penyaringan
  • 16. Supernatant: larutan yang ada bersama endapan yang terbentuk Menyaring supernatant Penyaringan menggunakan crucible. Trap digunakan untuk mencegah air kembali ke suction flash GRAVIMETRI Materi Kimia Analisa Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
  • 17. Pengeringan dan Pemanasan Endapan  Endapan yang terjadi setelah disaring, dicuci dan dikeringkan, kemudian dipanaskan  Tujuan pengeringan dan pemanasan:  Menghilangkan atau menguapkan air dari endapan  Menguapkan elektrolit pencuci yang teradsorpsi dan menghilangkan pengotor lain yang mudah menguap  Merubah endapan menjadi senyawa yang diketahui rumusnya  Suhu pemanasan tergantung pada macam endapan yang terjadi. Misal:  AgCl dipanaskan dalam oven pada suhu 120oC  MgNH4PO4.6H2O bila dipanaskan pada 120oC, menjadi MgNH4PO4 atau dipanaskan pada suhu 400oC menjadi Mg2P2O7  Untuk memperoleh suhu yang tepat pada berbagai endapan perlu dilakukan percobaan lanjutan dengan pemanasan dalam furnace. Misal: pemanasan kalsium oksalat (lihat gambar) GRAVIMETRI Materi Kimia Analisa Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
  • 18. Kurva Pyrolysis Kurva pirolysis: a) CaC2O4 b) MgC2O4 c) Al2O3 diendapkan oleh larutan amoniak d) Al2O3 diendapkan oleh urea e) BaSO4 f) AgCl g) Fe2O3 h) CuSCN Monohydrate CaC2O4.H2O stabil pada 100o, kemudian kehilangan air hingga pada 226o. Pada 398o membentuk CaC2O4 yang stabil. Selanjutnya oksalat kehilangan carbon monoksida membentuk CaCO3. Karbonat stabil pada 420- 660o, dan selanjutnya terdisosiasi membentuk kalsium oksida. Akhirnya massa konstan kira-kira pada 850o.
  • 19. A balance is an equipment for measuring mass Conventional laboratory oven used for drying materials GRAVIMETRI Materi Kimia Analisa Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
  • 20. A muffle furnace used for heating samples to maximum temperatures of 1100-1700°C A desiccator: a closed container containing a desiccant; used to store samples in a moisture-free environment A desiccant: a drying agent GRAVIMETRI Materi Kimia Analisa Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
  • 21. Perhitungan  Berat unsur atau ion yang dicari dihitung dari berat endapan dengan menggunakan faktor gravimetri  Faktor gravimetri: perbandingan berat formula unsur atau ion yang dicari terhadap berat zat yang ditimbang  Faktor gravimetri = berat formula (zat yang dicari) / berat formula (zat yang ditimbang)  Berat zat yang dicari = berat zat yang ditimbang x faktor gravimetri  Bila berat yang dicari telah diketahui, maka presentase dapat dihitung:  Jadi perhitungan hasil analisa gravimetri: Yang dicari Yang ditimbang faktor gravimetri K KClO4 K/ KClO4 K2O KClO4 K2O/2KClO4 Fe Fe2O3 2Fe/ Fe2O3 Fe3O4 Fe2O3 2Fe3O4/3Fe2O3 dicariyang%%100 (gram)cuplikanBerat (gram)dicariyangzatBerat dicariyang%%100 (gram)cuplikanBerat gravimetrifaktorx(gram)endapanBerat
  • 22. Problem  Consider a 1.0000 g sample containing 75% potassium sulfate (FW 174.25) and 25% MSO4. The sample is dissolved and the sulfate is precipated as BaSO4 (FW 233.39). If the BaSO4 weighs 1.4900 g, what is the atomic weight of M2+ in MSO4?
  • 23. Answer  The hard part is setting up the correct equation (good stoichiometry skills are essential here!):  Rearranging and solving: 06.96 39.233*25.0 25.174 39.233*75.0 4900.1 x )(12.24; 06.96 3475.58 4855.0 2 Mgx x
  • 24. Problem  A mixture of mercurous chloride (FW 472.09) and mercurous bromide (FW 560.99) weighs 2.00 g. The mixture is quantitatively reduced to mercury metal (At wt 200.59) which weighs 1.50 g. Calculate the % mercurous chloride and mercurous bromide in the original mixture.
  • 25. Answer  Again, important to set up correct equation:  Rearranging and solving: 99.560 259.200*2 09.472 *59.200*2 50.1 xx gx x 5182.0 50.127151.08498.0
  • 26. Problems 1. A 101.3-mg sample of an organic compound known to contain Cl is burned in pure O2 and the combustion gases collected in absorbent tubes. The tube used to trap CO2 increases in mass by 167.6 mg, and the tube for trapping H2O shows a 13.7-mg increase. A second sample of 121.8 mg is treated with concentrated HNO3 producing Cl2, which subsequently reacts with Ag+, forming 262.7 mg of AgCl. Determine the compound’s composition, as well as its empirical formula. 2. A sample of slag from a blast furnace is analyzed for SiO2 by decomposing a 0.5003-g sample with HCl, leaving a residue with a mass of 0.1414 g. After treating with HF and H2SO4 and evaporating the volatile SiF4, a residue with a mass of 0.0183 g remains. Determine the %w/w SiO2 in the sample. 3. A 26.23-mg sample of MgC2O4 • H2O and inert materials is heated to constant weight at 1200 ºC, leaving a residue weighing 20.98 mg. A sample of pure MgC2O4 • H2O, when treated in the same fashion, undergoes a 69.08% change in its mass. Determine the %w/w MgC2O4 • H2O in the sample.
  • 27. No. 1
  • 29. Gravimetri Volatilisasi  A second approach to gravimetry is to thermally or chemically decompose a solid sample.  The volatile products of the decomposition reaction may be trapped and weighed to provide quantitative information. Alternatively, the residue remaining when decomposition is complete may be weighed.  In thermogravimetry, which is one form of volatilization gravimetry, the sample’s mass is continuously monitored while the applied temperature is slowly increased.  Therefore, thermogravimetry is a form of volatilization gravimetry in which the change in a sample’s mass is monitored while it is GRAVIMETRI Materi Kimia Analisa Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
  • 30. Selected Gravimetric Methods for Inorganic Cations Based on Precipitation with Organic Precipitants
  • 31. Contoh Soal: The thermogram shows the change in mass for a sample of calcium oxalate monohydrate CaC2O4.H2O. The original sample weighed 24.60 mg and was heated from room temperature to 1000 ºC at a rate of 5 ºC / min. The following changes in mass and corresponding temperature ranges were observed:  Loss of 3.03 mg from 100–250 ºC  Loss of 4.72 mg from 400–500 ºC  Loss of 7.41 mg from 700–850 ºC Determine the identities of the volatilization products and the solid residue at each step of the thermal decomposition. GRAVIMETRI Materi Kimia Analisa Dosen : Dr. Yeni Rahmawati, ST.MT
  • 33. Thermogram for CaC2O4.H2O Once the products of thermal decomposition have been determined, an analytical procedure can be developed. For example, the thermogram shows that a precipitate of CaC2O4.H2O must be heated at temperatures above 250 ºC, but below 400 ºC if it is to be isolated as CaC2O4. Alternatively, by heating the sample to 1000 ºC, the precipitate can be isolated as CaO. Knowing the identity of the volatilization products also makes it possible to design an analytical method in which one or more of the gases are trapped. Thus, a sample of CaC2O4.H2O could be analyzed by heating to 1000 ºC and passing the volatilized gases through a trap that selectively retains H2O, CO, or CO2.
  • 34. Quantitative Application  Inorganic Analysis: Determining the inorganic ash content of organic materials, such as polymers and paper, is an example of a direct volatilization gravimetric analysis. The sample is weighed, placed in an appropriate crucible, and the organic material is carefully removed by combustion. The crucible containing the residue is then heated to a constant weight using either a burner or an oven.  Organic Analysis: The most important application of volatilization gravimetry to the analysis of organic materials is an elemental analysis. When burned in a stream of pure O2, many elements, such as carbon and hydrogen, are released as gaseous combustion products, such as CO2 and H2O. The combustion products are passed through preweighed tubes containing appropriate absorbents. The increase in the mass of these tubes provides a direct indication of the mass percent of carbon and hydrogen in the organic material.
  • 35. Problem 1. A 101.3-mg sample of an organic compound known to contain Cl is burned in pure O2 and the combustion gases collected in absorbent tubes. The tube used to trap CO2 increases in mass by 167.6 mg, and the tube for trapping H2O shows a 13.7-mg increase. A second sample of 121.8 mg is treated with concentrated HNO3 producing Cl2, which subsequently reacts with Ag+, forming 262.7 mg of AgCl. Determine the compound’s composition, as well as its empirical formula. 2. A sample of slag from a blast furnace is analyzed for SiO2 by decomposing a 0.5003-g sample with HCl, leaving a residue with a mass of 0.1414 g. After treating with HF and H2SO4 and evaporating the volatile SiF4, a residue with a mass of 0.0183 g remains. Determine the %w/w SiO2 in the sample. 3. A 26.23-mg sample of MgC2O4 • H2O and inert materials is heated to constant weight at 1200 ºC, leaving a residue weighing 20.98 mg. A sample of pure MgC2O4 • H2O, when treated in the same fashion, undergoes a 69.08% change in its mass. Determine the %w/w MgC2O4 • H2O in the sample.