SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 25
Downloaden Sie, um offline zu lesen
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
D I R E K T O R AT B I N A P R O G R A M
RANCANGAN
TEKNOKRATIK
RENCANA STRATEGIS
2015-2019
DITJEN BINA MARGA
ARAHAN DAN SASARAN
KONSEP RPJMN 2015-2019
1. Mempercepat pembangunan Sistem Transportasi Multimoda.
2. Mempercepat pembangunan transportasi yang mendukung Sistem Logistik Nasional.
3. Melakukan upaya keseimbangan antara transportasi yang berorientasi nasional dengan
transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan.
4. Membangun kaitan sistem dan jaringan transportasi dengan investasi untuk
mendukung Koridor Ekonomi, Kawasan Industri Khusus, Sistem Logistik Nasional,
Komplek Industri, dan pusat-pusat pertumbuhan lainnya di wilayah non-koridor ekonomi.
• Meningkatkan jalan
Nasional
• Meningkatnya
Jalan Sub Nasional
Outcome KPI Input KPI
IndikatorJalan Isu
Strategis
Sasaran Konsep RPJMN 2015-2019
Kondisi mantap
• Jalan Nasional
(%)
• Jalan Propinsi
(%)
• Jalan Kabupaten
/Kota (%)
Waktu rata-rata
(no./100 km)
• Ketimpangan
Jalan Nasional
dan Daerah
• Kapasitas Jalan
Arah Kebijakan
VISI DAN MISI DITJEN. BINA MARGA
R E N S T R A 2 0 1 0 - 2 0 1 4
Visi:
Misi:
• Terwujudnya sistem jaringan jalan yang andal, terpadu dan
berkelanjutan di seluruh wilayah nasional untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial
• Mewujudkan jaringan Jalan Nasional yang berkelanjutan
dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang
memadai, untuk melayani pusat-pusat kegiatan nasional,
wilayah dan kawasan strategis nasional
• Mewujudkan jaringan Jalan Nasional bebas hambatan
antar-perkotaan dan di kawasan perkotaan yang memiliki
intensitas pergerakan logistik tinggi yang menghubungkan
dan melayani pusat-pusat kegiatan ekonomi utama nasional
• Memfasilitasi agar kapasitas Pemerintah Daerah
meningkat dalam menyelenggarakan jalan daerah yang
berkelanjutan dengan mobilitas, aksesibilitas dan
keselamatan yang memadai
EVALUASI
R E N S T R A 2 0 1 0 - 2 0 1 4
87%
87.72%
90.82%
92.95%
94%
82%
84%
86%
88%
90%
92%
94%
96%
2010 2011 2012 2013 2014
JALAN MANTAP (%)
2,808
3,292
4,676
4.134
4,641
0
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
2010 2011 2012 2013 2014
PENINGKATAN KAPASITAS (Km)
83.3
84.6
87.7
90.7
91.5
80.0
82.0
84.0
86.0
88.0
90.0
92.0
2010 2011 2012 2013 2014
UTILISASI JALAN NASIONAL
(Milyar Kend.Km)
OUTCOME
O
U
T
P
U
T
ISU STRATEGIS SEKTOR JALAN
R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
•Jaringan Jalan sesuai RTRWN dan dukungan pengembangan kawasan (40 KSN prioritas)
•Menurunkan waktu tempuh pada koridor utama Nasional 2,6 jam/100 km menjadi 2,2
jam/100 km mendukung Sistem logistik nasional
•Mendukung jalur utama angkutan barang
Mendukung Pertumbuhan
Ekonomi
• Menerapkan skema berbasis kinerja
• Meningkatkan standar kualitas dan kinerja jalan
Meningkatkan Kualitas
Infrastruktur jalan
• Jalan yang handal (Reliable)
• Jaringan Jalan mendukung Domestic Connectivity, transportasi antar moda dan antar pulau
(Sistranas dan Sislognas)
Meningkatkan efisiensi
pelayanan infrastruktur jalan
• Mendukung layanan jalan nasional perkotaan untuk transportasi massal
• Peningkatan kapasitas jalan perkotaan (Jalan Tol dalam kota, FO/UP dan jalan By Pass)
Menangani Kemacetan
Perkotaan
• Untuk jalan sub nasional menerapkan sistem hibah berbasis kinerja / bersyarat
• Jaringan Jalan mendukung Direktif Presiden
Mengurangi kesenjangan antar
daerah (Jalan sub nasional
dengan jalan nasional)
• Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi APBN
• Partisipasi sektor swasta untuk mendukung skema KPS
Alternatif Pembiayaan
• Meningkatkan standar keamanan jalan
• Mengurangi Black spot
• Jalan yang berwawasan lingkungan
Jalan Berkeselamatan dan
Berwawasan Lingkungan
KONSEP STRUKTUR OUTPUT RENCANA STRATEGIS
DITJEN. BINA MARGA 2015-2019
Peningkatan
Penyelenggaraan Jalan
untuk Mendukung
Pertumbuhan
Ekonomi, Peningkatan
Kesejahteraan dan
Peningkatan Kualitas
Lingkungan Hidup
Meningkatnya
Konektivitas Jaringan yang
Handal, Berkeselamatan
dan Berwawasan
Lingkungan
Menurunnya Waktu Tempuh
Pada Lintas Utama/Antar
Pusat Kegiatan (Jam/100KM)
Panjang Peningkatan Kapasitas
Jalan Nasional (Peningkatan
Struktur / Pelebaran)
Panjang Pembangunan Jalan Baru
/ Jalan Bebas Hambatan / Jalan
Strategis
Meningkatnya Kemantapan
Jalan Nasional (%)
Panjang Pemeliharan
Berkala/Rehabilitasi Jalan dan
Jembatan
Panjang Pemeliharaan Rutin Jalan
dan Jembatan
Meningkatnya Layanan
Jalan Perkotaan
Metropolitan dan Kota
Besar
Menurunkan Waktu Tempuh
pada Jalan Perkotaan
Metropolitan dan Kota Besar
(jam/100km)
Panjang Pembangunan
FO/UP/Jalan Baru /Jalan tol dalam
kota
Meningkatnya
Kemantapan Jalan
Daerah
Meningkatnya kemantapan
Jalan Daerah
Jumlah Provinsi yang
Mendapatkan Skema TP / PRIM
Meningkatnya Fasilitasi
Penyelenggaraan Jalan
Daerah
Dokumen Dukungan
Penyelenggaraan Jalan Daerah
Tujuan Sasaran Outcome Output
Meningkatnya Konektivitas Jaringan Jalan, Daya Saing
dan Pertumbuhan Ekonomi
Proses Administrasi
Pelelangan yang
Transparan dan
Berkinerja Tinggi
Pengelolaan Anggaran
secara Efektif dan
Tepat Sasaran
Proses Internal
Ekspektasi Publik
Peta Renstra
Bina Marga
Peningkatan
Kemantapan Jalan
Peningkatan
Kapasitas Jalan
Anggaran dan Tata Kelola
Pembangunan dan
Pemeliharaan
Expressway
Pembangunan dan
Pemeliharaan
Jalan Nasional
Pembangunan dan
Pemeliharaan
Jembatan
Pembangunan dan
Pemeliharaan
Jalan Perkotaan
Pembangunan dan
Pemeliharaan
Jalan Sub Nasional
Penerapan Tata Kelola
(good governance)
secara Optimal
Pengadaan Tanah
yang Cepat dan
Tuntas
7
Mendorong Pertumbuhan
Ekonomi yang Berkelanjutan
Mendorong Pemerataan
Ekonomi yang Berkeadlian
Mendukung Keamanan dan
Pertahanan Nasional
8
Meningkatkan
Keamanan dan
Kelayakan Jalan
Mendukung
Lingkungan
(green and
sustainable road )
Teknologi yang
Andal dan Efisien
(reliable and
efficient road
technology)
9
TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
Tujuan:
Peningkatan penyelenggaraan jalan untuk meningkatkan daya
saing melalui pertumbuhan ekonomi, industri pariwisata, dan
mobilitas antar moda yang mendukung logistik.
Sasaran
Strategis :
Meningkatnya Konektivitas Jaringan yang Handal,
Berkeselamatan dan Berwawasan Lingkungan
Meningkatnya Layanan Jalan Perkotaan Metropolitan
dan Kota Besar
Meningkatnya Kemantapan Jalan Daerah
Tujuan
Sasaran
Strategis
Indikator
Outcome
Indikator
Output
Sub Output
Peningkatan
Penyelenggar
aan Jalan
untuk
Mendukung
Pertumbuha
n Ekonomi,
Peningkatan
Kesejahteraa
n dan
Peningkatan
Kualitas
Lingkungan
Hidup
Meningkatnya
Konektivitas
Jaringan yang
Handal,
Berkeselamat
an dan
Berwawasan
Lingkungan
Menurunnya
Waktu Tempuh
Pada Lintas
Utama/Antar
Pusat Kegiatan
(Jam/100KM)
Peningkatan
Kapasitas Jalan
(KM)
Panjang jalan & jembatan nasional
baru yang dibangun (KM / M)
Panjang jalan bebas hambatan baru
yang dibangun (KM)
Panjang jembatan bentang panjang
baru yang dibangun (M)
Panjang peningkatan
Struktur/Pelebaran jalan Nasional
(substandar menuju kelas kecil)(KM)
Peningkatan
Kemantapan
Jalan Nasional
(%)
Panjang jalan & jembatan nasional
yang mendapatkan pemeliharaan
berkala (KM / M)
Panjang jalan & jembatan nasional
yang mendapatkan pemeliharaan
rutin (KM / M)
STRUKTUR OUTPUT DJBM 2015-2019
R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
Tujuan
Sasaran
Strategis
Indikator
Outcome
Indikator
Output
Sub Output
Peningkatan
Penyelenggar
aan Jalan
untuk
Mendukung
Pertumbuha
n Ekonomi,
Peningkatan
Kesejahteraa
n dan
Peningkatan
Kualitas
Lingkungan
Hidup
Meningkatnya
Layanan Jalan
Perkotaan
Metropolitan
dan Kota Besar
Menurunkan
Waktu Tempuh
pada Jalan
Perkotaan
Metropolitan dan
Kota Besar
(jam/100km)
Peningkatan
Kapasitas Jalan
Perkotaan (KM)
Panjang Pembangunan FO/UP
dalam Perkotaan (M)
Panjang Pembangunan Jalan
Baru (Ring-Radial) dalam
Perkotaan (KM)
Panjang Pembangunan Jalan
Bebas Hambatan dalam
Perkotaan (KM)
Peningkatan
Kemantapan
Jalan Perkotaan
(%)
Pemeliharaan Rutin jalan &
jembatan Perkotaan (KM / M)
Pemeliharaan Berkala jalan &
jembatan Perkotaan (KM / M)
Meningkatnya
Kemantapan
Jalan Daerah
Meningkatnya
Kemantapan Jalan
Sub Nasional yang
mendukung KPI
(%)
Panjang
Pemeliharaan
Berkala dan
Peningkatan
Struktur Jalan
Sub Nasional
yang
mendukung KPI
(KM)
Panjang Pemeliharaan Berkala
Jalan Sub Nasional yang
mendukung KPI (KM)
Panjang Peningkatan Struktur
Jalan Sub Nasional yang
mendukung KPI (KM)
Lanjutan
STRUKTUR OUTPUT DJBM 2015-2019
R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
PROGRAM PENANGANAN JALAN
R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
 Peningkatan konektivitas melalui peningkatan kemantapan dan kapasitas jalan
nasional
 Preservasi:
• Rutin Jalan 168.288 KM
• Pemeliharaan Rutin Jembatan 1.429,50 M
• Berkala Jalan 14.813 KM
• Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jembatan 10.835,64 M
 Peningkatan Kapasitas:
• Rekonstruksi/Peningk. Struktur 1.418 KM
• Pelebaran 11.487 KM
• Penggantian Jembatan 346,24 M
 Pembangunan Baru:
• Jalan Baru 1.094 KM
• Ringroad 172 KM
• Flyover 10.205 M
• Jalan Bebas Hambatan 1.292 KM
 Dukungan terhadap jalan sub-nasional terutama yang mendukung KPI
sepanjang 2.554 KM
PENINGKATAN KONEKTIVITAS
MENDUKUNG
PERTUMBUHAN EKONOMI
(46 KPI)
DUKUNGAN KAWASAN
STRATEGIS
PARIWISATA NASIONAL
(29 KSPN)
DUKUNGAN TRANSPORTASI
ANTAR MODA
(79 PELABUHAN)
PROGRAM PENANGANAN JALAN
2015 - 2019
TEMATIK
R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
 Peningkatan konektivitas melalui
peningkatan kemantapan dan kapasitas
jalan nasional
 Preservasi:
- Rutin 168.288 KM
- Berkala 14.813 KM
 Peningkatan Kapasitas:
- Rekonstruksi/Peningk. Struktur 1.418 KM
- Pelebaran 11.487 KM
 Pembangunan Baru:
- Jalan Baru 1.094 KM (belum ditetapkan
prioritas)
- Ringroad 172 KM
- Flyover 10.205 M
- Jalan Bebas Hambatan 1.292 KM
 Dukungan terhadap jalan sub-nasional
terutama yang mendukung KPI sepanjang
2.554 KM
PENINGKATAN KONEKTIVITAS
MENDUKUNG
PERTUMBUHAN EKONOMI
DUKUNGAN KAWASAN
STRATEGIS
PARIWISATA NASIONAL
 Dukungan Akses ke Kawasan Pariwisata
difokuskan pada KSPN yang masuk dalam
KSN
 Pemeliharaan Rutin Jalan 1.351 KM
 Pemeliharaan Rutin Jembatan 18.193 M
 Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jalan
46 KM
 Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi
Jembatan 62 M
 Rekonstruksi/Pening. Struktur Jalan 63
KM
 Pelebaran Jalan 29 KM
 Pembangunan/Pelebaran Jln di Kaw.
Srategis, Perbatasan, Wil. Terluar &
Terdepan 13 KM
DUKUNGAN TRANSPORTASI
ANTAR MODA
(PELABUHAN)
 Dukungan Akses ke Pelabuhan dengan
skala utama dan pengumpul
 Pemeliharaan Rutin Jalan 769,07 KM
 Pemeliharaan Rutin Jembatan 1.429,50
M
 Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jalan
21,53 KM
 Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi
Jembatan 10.835,64 M
 Penggantian Jembatan 346,24 M
 Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jalan
287,22 KM
 Pelebaran Jalan 91,00 KM
 Pembangunan Jalan Baru 12,63 Km
 Pembangunan Jembatan Baru 485,92 M
 Pembangunan/Pelebaran Jln di Kaw.
Srategis, Perbatasan, Wil. Terluar &
Terdepan 13 KM
• Penyiapan dan penyempurnaan peraturan untuk penyelenggaraan
jalan berorientasi pada peningkatan konektivitas.
Peraturan
• Penyesuaian organisasi dan kelembagaan, termasuk sumber daya
manusia dalam mengantisipasi program percepatan pengembangan
jaringan jalan
Kelembagaan
• Pengembangan kapasitas jaringan jalan untuk mendukung
peningkatan konektivitas, aksesibilitas, kinerja logistik, dan integrasi
sesuai dengan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah
Perencanaan
• Peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program
pembangunan dan preservasi jalan, untuk meningkatkan nilai untuk
uang (value for money) dan percepatan pengadaan tanah
Operasional
• Peningkatan ketersediaan sumber dana, termasuk penyiapan
mekanisme pembiayaan yang dapat menjaring investasi swasta dan
peran serta masyarakat.
Pendanaan
DUKUNGAN PENYELENGGARAAN JALAN
R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
Pertumbuhan
Ekonomi
Pemerataan
Pembangunan
Ketahanan
Nasional
Jalan Nasional
Pantura,
MP3EI, KPI
Lintas Selatan Jawa,
Lintas Barat
Sulawesi
Pengembangan
Baru
Perbatasan,
Terdepan,
Terluar
Jalan Bebas
Hambatan
Trans Jawa
Trans Sumatera
HGH Sulawesi
HGH Kalimantan
Jembatan Bentang
Panjang
Jembatan Selat
Sunda, Musi III,
Batam Bintan, P
Balang, Loa Kulu,
Kapuas III
Holtekamp
Jalan Perkotaan
Metropolitan,
Kota Besar
Kota Sedang
Jalan Sub Nasional
Peningkatan
Struktur 30%
Peningkatan
Struktur 70%
Berwawasan
LIngkungan
Teknologi Tepat
Guna Efisien
Berkeselamatan
Handal
RENCANA PROGRAM/KEGIATAN 2015-2019
R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
PROGRAM/KEGIATAN 2015-2019
JALAN BEBAS HAMBATAN
No Pulau
Panjang
(KM)
Panjang
Terbangun
s.d 2014 (KM)
Tahun Total
Panjang
2015-2019
(KM)
2015 2016 2017 2018 2019
1 Sumatera 384,00 - 25,32 16,88 24,00 106.00 164,00 294,00
2 Jawa 1.450,97 188,80 115,31 155,74 155,00 157,62 62,32 645,98
- Trans 479,79 161,90
90,49
70,53 30,27 83,42 45,68 320,39
- Non-Trans 485,59 26,90
24,82
85,20 124,73 74,20 16,64 325,59
3 Kalimantan 84,00 - - 40,00 48,00 84,00
4 Sulawesi 39,00 - 20,00 19,00 - - - 39,00
Total 2923,35 377,6 231311,47 310 315,2 124,6 1291,96
 HGH Sumatera Fase 1 beroperasi pada tahun 2019, sedangkan fase lainnya pada tahap
persiapan penyusunan dokumen FS/Basic Design/ROW Plan, AMDAL, LARAP, DED dan
pengadaan tanah
 Trans Jawa dan Non-Trans Jawa beroperasi pada tahun 2019
 Persiapan pembangunan jalan bebas hambatan di Pulau Kalimantan, Sulawesi dan Bali
berupa penyusunan studi jaringan jalan dan dokumen kesiapan lainnya.
KEGIATAN YANG MEMERLUKAN SINKRONISASI
1. Kementerian Perhubungan
Koordinasi penindakan terhadap kendaraan yang memiliki beban lebih terutama
pada jalur utama logistik (PANTURA Jawa dan Jalintim Sumatera)
2. Kementerian Kehutanan
Koordinasi mengenai izin pinjam pakai pada kawasan hutan yang dilewati oleh
ruas ruas jalan (Taman Nasional Lorentz - Papua dan Heart of Borneo -
Kalimantan)
3. Pemerintah Daerah
Koordinasi penataan guna lahan dan pengendalian RUMIJA melalui peraturan
daerah untuk menjaga kinerja jalan
4. Ditjen Sumber Daya Air
Dukungan Ditjen. SDA untuk penanganan sungai dan pantai pada ruas jalan
nasional. Antara lain, penanganan jalan Pantura Jawa, abrasi pantai di Bengkulu
dan Lampung, dan pengamanan sungai di Kalsel dan Kaltim
5. Ditjen Cipta Karya
Koordinasi penanganan utilitas ke-Cipta Karya-an yang menempati Right Of Way
(ROW) jalan nasional dan integrasi sistem drainase jalan dengan sistem drainase
kawasan (antara lain Pelebaran Jl. Ahmad Yani Kotamobagu)
No activities 2015 2016 2017 2018 2019
1 Pre Design (40%
total length)
700 700 700 700 700
2 Detail design - 700 700 700 700
3 Land Acquisition - - 700 700 700
4 Construction - - 200 200 300
Tahapan Persiapan 2015-2019
Khusus untuk Road Renewal dan expressway
No UU Jalan No. 38/2004 UU No.22/2009
UU Perencanaan
pembgnn
UU lain terkait
1 PP No. 34/2006 tentang
jalan
PP No. 32/2011 tentang
MRLL
UU No. 25/2004 tentang
sistem perencnaan
pembangunaan
UU No. 17/2004 tentang
keuangan
2 PP No. 15/2005 tentang
jalan tol
PP No.37/2011 tntang
Forum transportasi
UU No.17/2007 tentang
pembangunan jangka
panjang nasional
UU No. 1 ttg
perbendaharaan negara
PP NO. 79/2013 tntang
sistem jaringaan lalulintas
3 PERMEN 14 jalan
PERMEN 17 jln tol
PERMEN PERMEN PERMEN
UU JALAN DAN UNDANG-UNDANG TERKAIT
KEGIATAN YANG MEMERLUKAN SINKRONISASI
1. Kementerian Perhubungan
Koordinasi penindakan terhadap kendaraan yang memiliki beban lebih terutama
pada jalur utama logistik (PANTURA Jawa dan Jalintim Sumatera)
2. Kementerian Kehutanan
Koordinasi mengenai izin pinjam pakai pada kawasan hutan yang dilewati oleh
ruas ruas jalan (Taman Nasional Lorentz - Papua dan Heart of Borneo -
Kalimantan)
3. Pemerintah Daerah
Koordinasi penataan guna lahan dan pengendalian RUMIJA melalui peraturan
daerah untuk menjaga kinerja jalan
4. Ditjen Sumber Daya Air
Dukungan Ditjen. SDA untuk penanganan sungai dan pantai pada ruas jalan
nasional. Antara lain, penanganan jalan Pantura Jawa, abrasi pantai di Bengkulu
dan Lampung, dan pengamanan sungai di Kalsel dan Kaltim
5. Ditjen Cipta Karya
Koordinasi penanganan utilitas ke-Cipta Karya-an yang menempati Right Of Way
(ROW) jalan nasional dan integrasi sistem drainase jalan dengan sistem drainase
kawasan (antara lain Pelebaran Jl. Ahmad Yani Kotamobagu)
2x7.0
AADT (Kend/Hr)
Lebar Perk (Meter)
Lebar Bahu (Meter)
3000 8000 10,000 >20,000
4.5
6.0
7.0
1.0 1.5 2.0 2.0
Lebar Perk/Bahu (Dlm meter)
1000
Lebar
AADT
>3,000 >8,000 >20,000
6m v
7m v
2x7m v
BATASAN PELABARAN JALAN BERDASARKAN AADT
R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
KONDISI JALAN PROVINSI SESUAI DATA DAK 2013
No Daerah
Total Panjang
Jalan
Kemantapan
Kebutuhan Penanganan
Jalan Kondisi Mantap
(km) (km) % (km)
1 Provinsi Aceh 1,702 539 32 Rekonstruksi 1,162
2 Provinsi Sumatera Utara 3,049 2,224 73
3 Provinsi Sumatera Barat 1,154 934 81
4 Provinsi Riau 3,033 1,867 62 Rekonstruksi 1,166
5 Provinsi Kepulauan Riau 679 571 84
6 Provinsi Jambi 1,505 1,096 73
7 Provinsi Sumatera Selatan 1,620 1,410 87
8 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 899 605 67 Rekonstruksi 294
9 Provinsi Bengkulu 1,563 920 59 Rekonstruksi 643
10 Provinsi Lampung 1,703 1,234 72
11 Provinsi DKI Jakarta
12 Provinsi Jawa Barat 2,191 2,082 95
13 Provinsi Banten 853 691 81
14 Provinsi Jawa Tengah 2,566 1,910 74
15 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 690 579 84
16 Provinsi Jawa Timur 1,761 1,510 86
17 Provinsi Kalimantan Barat 1,562 1,185 76
18 Provinsi Kalimantan Tengah 1,100 887 81
19 Provinsi Kalimantan Selatan 852 364 43 Rekonstruksi 488
20 Provinsi Kalimantan Timur 1,640 1,329 81
21 Provinsi Kalimantan Utara
21 Provinsi Sulawesi Utara 940 676 72
22 Provinsi Gorontalo 404 282 70
23 Provinsi Sulawesi Tengah 1,619 891 55 Rekonstruksi 728
24 Provinsi Sulawesi Selatan 1,148 970 85
25 Provinsi Sulawesi Barat 722 297 41 Rekonstruksi 426
26 Provinsi Sulawesi Tenggara 1,151 288 25 Rekonstruksi 863
27 Provinsi Bali 861 767 89
28 Provinsi Nusa Tenggara Barat 1,772 1,170 66 Rekonstruksi 602
29 Provinsi Nusa Tenggara Timur 1,737 1,028 59 Rekonstruksi 710
30 Provinsi Maluku 1,297.4 446.9 34 Rekonstruksi 851
31 Provinsi Maluku Utara 1,867 779 42 Rekonstruksi 1,088
32 Provinsi Papua 1,199 1,076 90
33 Provinsi Papua Barat 1,025 1,007 98

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

Identifikasi isu strategis_hn
Identifikasi isu strategis_hnIdentifikasi isu strategis_hn
Identifikasi isu strategis_hnalizias_boys
 
Identifikasi dan kerangka isu strategis
Identifikasi dan kerangka isu strategisIdentifikasi dan kerangka isu strategis
Identifikasi dan kerangka isu strategisardinmarL
 
2. analisis permasalahan dan isu strategis
2. analisis permasalahan dan isu strategis2. analisis permasalahan dan isu strategis
2. analisis permasalahan dan isu strategisbtkipkalteng
 
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana Strategis
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana StrategisPenentuan Parameter dalam Menyusun Rencana Strategis
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana StrategisDadang Solihin
 
Perumusan isu strategis
Perumusan isu strategisPerumusan isu strategis
Perumusan isu strategisardinmarL
 

Andere mochten auch (6)

How To Become Financially Successful 2
How To Become Financially Successful 2How To Become Financially Successful 2
How To Become Financially Successful 2
 
Identifikasi isu strategis_hn
Identifikasi isu strategis_hnIdentifikasi isu strategis_hn
Identifikasi isu strategis_hn
 
Identifikasi dan kerangka isu strategis
Identifikasi dan kerangka isu strategisIdentifikasi dan kerangka isu strategis
Identifikasi dan kerangka isu strategis
 
2. analisis permasalahan dan isu strategis
2. analisis permasalahan dan isu strategis2. analisis permasalahan dan isu strategis
2. analisis permasalahan dan isu strategis
 
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana Strategis
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana StrategisPenentuan Parameter dalam Menyusun Rencana Strategis
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana Strategis
 
Perumusan isu strategis
Perumusan isu strategisPerumusan isu strategis
Perumusan isu strategis
 

Ähnlich wie RENSTRA JALAN

LMCP2502 Pengangkutan Bandar - Projek Akhir
LMCP2502 Pengangkutan Bandar - Projek AkhirLMCP2502 Pengangkutan Bandar - Projek Akhir
LMCP2502 Pengangkutan Bandar - Projek AkhirHARFALIANABINTIKADIR
 
ca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptx
ca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptxca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptx
ca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptxbayu silvat
 
02 kemenhub talkshow musrenbangnas 2015
02 kemenhub talkshow musrenbangnas 201502 kemenhub talkshow musrenbangnas 2015
02 kemenhub talkshow musrenbangnas 2015Deni Soeboer
 
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenasPaparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenasIndonesia Infrastructure Initiative
 
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Utang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi Bangsa
Utang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi BangsaUtang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi Bangsa
Utang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi BangsaBeta Uliansyah
 
Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)
Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)
Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)Shaleni Kavirajan
 
01 Darmadji=Bhn Seminar Di Pu Samarinda082006
01 Darmadji=Bhn Seminar Di Pu Samarinda08200601 Darmadji=Bhn Seminar Di Pu Samarinda082006
01 Darmadji=Bhn Seminar Di Pu Samarinda082006guesteb3210c
 
Aspek ekonomi tentang jalan
Aspek ekonomi tentang jalanAspek ekonomi tentang jalan
Aspek ekonomi tentang jalanRijal Poebe
 
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptxHasbulahZarkasy1
 
01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptx
01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptx01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptx
01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptxssuserf7fcee
 
Projek akhir LMCP2502
Projek akhir LMCP2502Projek akhir LMCP2502
Projek akhir LMCP2502ainurmuniera
 
Ekspose kadishub review renstra
Ekspose kadishub review renstraEkspose kadishub review renstra
Ekspose kadishub review renstraKukuh Setiawan
 
Projek Akhir: Perancangan Pengangkutan Bandar Kota Bharu, Kelantan
Projek Akhir: Perancangan Pengangkutan Bandar Kota Bharu, KelantanProjek Akhir: Perancangan Pengangkutan Bandar Kota Bharu, Kelantan
Projek Akhir: Perancangan Pengangkutan Bandar Kota Bharu, KelantanNuraqilahSyamimi
 
A179510 - LMCP2502 LAPORAN AKHIR.pptx
A179510 - LMCP2502 LAPORAN AKHIR.pptxA179510 - LMCP2502 LAPORAN AKHIR.pptx
A179510 - LMCP2502 LAPORAN AKHIR.pptxNURAMIRAHANISBINTIKA
 
Kebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di Indonesia
Kebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di IndonesiaKebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di Indonesia
Kebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di IndonesiaTri Damri
 

Ähnlich wie RENSTRA JALAN (20)

LMCP2502 Pengangkutan Bandar - Projek Akhir
LMCP2502 Pengangkutan Bandar - Projek AkhirLMCP2502 Pengangkutan Bandar - Projek Akhir
LMCP2502 Pengangkutan Bandar - Projek Akhir
 
ca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptx
ca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptxca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptx
ca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptx
 
02 kemenhub talkshow musrenbangnas 2015
02 kemenhub talkshow musrenbangnas 201502 kemenhub talkshow musrenbangnas 2015
02 kemenhub talkshow musrenbangnas 2015
 
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenasPaparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
 
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Utang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi Bangsa
Utang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi BangsaUtang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi Bangsa
Utang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi Bangsa
 
Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)
Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)
Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)
 
01 Darmadji=Bhn Seminar Di Pu Samarinda082006
01 Darmadji=Bhn Seminar Di Pu Samarinda08200601 Darmadji=Bhn Seminar Di Pu Samarinda082006
01 Darmadji=Bhn Seminar Di Pu Samarinda082006
 
Projek Akhir
Projek AkhirProjek Akhir
Projek Akhir
 
A188572-LMCP 2502 PROJEK AKHIR.pptx
A188572-LMCP 2502 PROJEK AKHIR.pptxA188572-LMCP 2502 PROJEK AKHIR.pptx
A188572-LMCP 2502 PROJEK AKHIR.pptx
 
Aspek ekonomi tentang jalan
Aspek ekonomi tentang jalanAspek ekonomi tentang jalan
Aspek ekonomi tentang jalan
 
Visi Misi Infrastruktur
Visi Misi InfrastrukturVisi Misi Infrastruktur
Visi Misi Infrastruktur
 
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx
 
01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptx
01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptx01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptx
01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptx
 
Projek akhir LMCP2502
Projek akhir LMCP2502Projek akhir LMCP2502
Projek akhir LMCP2502
 
Ekspose kadishub review renstra
Ekspose kadishub review renstraEkspose kadishub review renstra
Ekspose kadishub review renstra
 
Projek Akhir: Perancangan Pengangkutan Bandar Kota Bharu, Kelantan
Projek Akhir: Perancangan Pengangkutan Bandar Kota Bharu, KelantanProjek Akhir: Perancangan Pengangkutan Bandar Kota Bharu, Kelantan
Projek Akhir: Perancangan Pengangkutan Bandar Kota Bharu, Kelantan
 
A179510 - LMCP2502 LAPORAN AKHIR.pptx
A179510 - LMCP2502 LAPORAN AKHIR.pptxA179510 - LMCP2502 LAPORAN AKHIR.pptx
A179510 - LMCP2502 LAPORAN AKHIR.pptx
 
PROJEK AKHIR
PROJEK AKHIRPROJEK AKHIR
PROJEK AKHIR
 
Kebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di Indonesia
Kebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di IndonesiaKebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di Indonesia
Kebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di Indonesia
 

Mehr von Indonesia Infrastructure Initiative

Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...Indonesia Infrastructure Initiative
 
Railway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaRailway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaIndonesia Infrastructure Initiative
 
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiyDevelopment of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiyIndonesia Infrastructure Initiative
 

Mehr von Indonesia Infrastructure Initiative (20)

Presentasi Sanitasi INDII
Presentasi Sanitasi INDIIPresentasi Sanitasi INDII
Presentasi Sanitasi INDII
 
Balikpapan Public Diplomacy 25 May 2015
Balikpapan  Public Diplomacy 25 May 2015Balikpapan  Public Diplomacy 25 May 2015
Balikpapan Public Diplomacy 25 May 2015
 
World experience-in-railway-restructuring
World experience-in-railway-restructuringWorld experience-in-railway-restructuring
World experience-in-railway-restructuring
 
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
 
WS2 Infrastructure Issues
WS2 Infrastructure IssuesWS2 Infrastructure Issues
WS2 Infrastructure Issues
 
Development of multimodal transport in north java corridor
Development of multimodal transport in north java corridorDevelopment of multimodal transport in north java corridor
Development of multimodal transport in north java corridor
 
Railway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaRailway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in java
 
The role of ipc in developing multimodal transportation in java
The role of ipc in developing multimodal transportation in javaThe role of ipc in developing multimodal transportation in java
The role of ipc in developing multimodal transportation in java
 
Government strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportationGovernment strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportation
 
The role of ferry in developing multimodal transportation
The role of ferry in developing multimodal transportationThe role of ferry in developing multimodal transportation
The role of ferry in developing multimodal transportation
 
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiyDevelopment of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
 
Ws3 safe system approach (bahasa version)
Ws3 safe system approach (bahasa version)Ws3 safe system approach (bahasa version)
Ws3 safe system approach (bahasa version)
 
Ws3 safe system supporting vru (english version)
Ws3 safe system supporting vru (english version)Ws3 safe system supporting vru (english version)
Ws3 safe system supporting vru (english version)
 
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
 
Ws3 presentation
Ws3 presentationWs3 presentation
Ws3 presentation
 
Ws3 me
Ws3 meWs3 me
Ws3 me
 
Ws3 infrastructure related to pedestrian safety
Ws3 infrastructure related to pedestrian safetyWs3 infrastructure related to pedestrian safety
Ws3 infrastructure related to pedestrian safety
 
Ws3 gender and disability presentation
Ws3 gender and disability presentationWs3 gender and disability presentation
Ws3 gender and disability presentation
 
Ws2 introduction
Ws2 introductionWs2 introduction
Ws2 introduction
 
Workshop #2 safe system approach
Workshop #2 safe system approachWorkshop #2 safe system approach
Workshop #2 safe system approach
 

RENSTRA JALAN

  • 1. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA D I R E K T O R AT B I N A P R O G R A M RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA STRATEGIS 2015-2019 DITJEN BINA MARGA
  • 2. ARAHAN DAN SASARAN KONSEP RPJMN 2015-2019 1. Mempercepat pembangunan Sistem Transportasi Multimoda. 2. Mempercepat pembangunan transportasi yang mendukung Sistem Logistik Nasional. 3. Melakukan upaya keseimbangan antara transportasi yang berorientasi nasional dengan transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan. 4. Membangun kaitan sistem dan jaringan transportasi dengan investasi untuk mendukung Koridor Ekonomi, Kawasan Industri Khusus, Sistem Logistik Nasional, Komplek Industri, dan pusat-pusat pertumbuhan lainnya di wilayah non-koridor ekonomi. • Meningkatkan jalan Nasional • Meningkatnya Jalan Sub Nasional Outcome KPI Input KPI IndikatorJalan Isu Strategis Sasaran Konsep RPJMN 2015-2019 Kondisi mantap • Jalan Nasional (%) • Jalan Propinsi (%) • Jalan Kabupaten /Kota (%) Waktu rata-rata (no./100 km) • Ketimpangan Jalan Nasional dan Daerah • Kapasitas Jalan Arah Kebijakan
  • 3. VISI DAN MISI DITJEN. BINA MARGA R E N S T R A 2 0 1 0 - 2 0 1 4 Visi: Misi: • Terwujudnya sistem jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan di seluruh wilayah nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial • Mewujudkan jaringan Jalan Nasional yang berkelanjutan dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai, untuk melayani pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah dan kawasan strategis nasional • Mewujudkan jaringan Jalan Nasional bebas hambatan antar-perkotaan dan di kawasan perkotaan yang memiliki intensitas pergerakan logistik tinggi yang menghubungkan dan melayani pusat-pusat kegiatan ekonomi utama nasional • Memfasilitasi agar kapasitas Pemerintah Daerah meningkat dalam menyelenggarakan jalan daerah yang berkelanjutan dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai
  • 4. EVALUASI R E N S T R A 2 0 1 0 - 2 0 1 4 87% 87.72% 90.82% 92.95% 94% 82% 84% 86% 88% 90% 92% 94% 96% 2010 2011 2012 2013 2014 JALAN MANTAP (%) 2,808 3,292 4,676 4.134 4,641 0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 2010 2011 2012 2013 2014 PENINGKATAN KAPASITAS (Km) 83.3 84.6 87.7 90.7 91.5 80.0 82.0 84.0 86.0 88.0 90.0 92.0 2010 2011 2012 2013 2014 UTILISASI JALAN NASIONAL (Milyar Kend.Km) OUTCOME O U T P U T
  • 5. ISU STRATEGIS SEKTOR JALAN R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9 •Jaringan Jalan sesuai RTRWN dan dukungan pengembangan kawasan (40 KSN prioritas) •Menurunkan waktu tempuh pada koridor utama Nasional 2,6 jam/100 km menjadi 2,2 jam/100 km mendukung Sistem logistik nasional •Mendukung jalur utama angkutan barang Mendukung Pertumbuhan Ekonomi • Menerapkan skema berbasis kinerja • Meningkatkan standar kualitas dan kinerja jalan Meningkatkan Kualitas Infrastruktur jalan • Jalan yang handal (Reliable) • Jaringan Jalan mendukung Domestic Connectivity, transportasi antar moda dan antar pulau (Sistranas dan Sislognas) Meningkatkan efisiensi pelayanan infrastruktur jalan • Mendukung layanan jalan nasional perkotaan untuk transportasi massal • Peningkatan kapasitas jalan perkotaan (Jalan Tol dalam kota, FO/UP dan jalan By Pass) Menangani Kemacetan Perkotaan • Untuk jalan sub nasional menerapkan sistem hibah berbasis kinerja / bersyarat • Jaringan Jalan mendukung Direktif Presiden Mengurangi kesenjangan antar daerah (Jalan sub nasional dengan jalan nasional) • Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi APBN • Partisipasi sektor swasta untuk mendukung skema KPS Alternatif Pembiayaan • Meningkatkan standar keamanan jalan • Mengurangi Black spot • Jalan yang berwawasan lingkungan Jalan Berkeselamatan dan Berwawasan Lingkungan
  • 6. KONSEP STRUKTUR OUTPUT RENCANA STRATEGIS DITJEN. BINA MARGA 2015-2019 Peningkatan Penyelenggaraan Jalan untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi, Peningkatan Kesejahteraan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Meningkatnya Konektivitas Jaringan yang Handal, Berkeselamatan dan Berwawasan Lingkungan Menurunnya Waktu Tempuh Pada Lintas Utama/Antar Pusat Kegiatan (Jam/100KM) Panjang Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional (Peningkatan Struktur / Pelebaran) Panjang Pembangunan Jalan Baru / Jalan Bebas Hambatan / Jalan Strategis Meningkatnya Kemantapan Jalan Nasional (%) Panjang Pemeliharan Berkala/Rehabilitasi Jalan dan Jembatan Panjang Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan Meningkatnya Layanan Jalan Perkotaan Metropolitan dan Kota Besar Menurunkan Waktu Tempuh pada Jalan Perkotaan Metropolitan dan Kota Besar (jam/100km) Panjang Pembangunan FO/UP/Jalan Baru /Jalan tol dalam kota Meningkatnya Kemantapan Jalan Daerah Meningkatnya kemantapan Jalan Daerah Jumlah Provinsi yang Mendapatkan Skema TP / PRIM Meningkatnya Fasilitasi Penyelenggaraan Jalan Daerah Dokumen Dukungan Penyelenggaraan Jalan Daerah Tujuan Sasaran Outcome Output
  • 7. Meningkatnya Konektivitas Jaringan Jalan, Daya Saing dan Pertumbuhan Ekonomi Proses Administrasi Pelelangan yang Transparan dan Berkinerja Tinggi Pengelolaan Anggaran secara Efektif dan Tepat Sasaran Proses Internal Ekspektasi Publik Peta Renstra Bina Marga Peningkatan Kemantapan Jalan Peningkatan Kapasitas Jalan Anggaran dan Tata Kelola Pembangunan dan Pemeliharaan Expressway Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan Nasional Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan Perkotaan Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan Sub Nasional Penerapan Tata Kelola (good governance) secara Optimal Pengadaan Tanah yang Cepat dan Tuntas 7
  • 8. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan Mendorong Pemerataan Ekonomi yang Berkeadlian Mendukung Keamanan dan Pertahanan Nasional 8
  • 9. Meningkatkan Keamanan dan Kelayakan Jalan Mendukung Lingkungan (green and sustainable road ) Teknologi yang Andal dan Efisien (reliable and efficient road technology) 9
  • 10. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9 Tujuan: Peningkatan penyelenggaraan jalan untuk meningkatkan daya saing melalui pertumbuhan ekonomi, industri pariwisata, dan mobilitas antar moda yang mendukung logistik. Sasaran Strategis : Meningkatnya Konektivitas Jaringan yang Handal, Berkeselamatan dan Berwawasan Lingkungan Meningkatnya Layanan Jalan Perkotaan Metropolitan dan Kota Besar Meningkatnya Kemantapan Jalan Daerah
  • 11. Tujuan Sasaran Strategis Indikator Outcome Indikator Output Sub Output Peningkatan Penyelenggar aan Jalan untuk Mendukung Pertumbuha n Ekonomi, Peningkatan Kesejahteraa n dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Meningkatnya Konektivitas Jaringan yang Handal, Berkeselamat an dan Berwawasan Lingkungan Menurunnya Waktu Tempuh Pada Lintas Utama/Antar Pusat Kegiatan (Jam/100KM) Peningkatan Kapasitas Jalan (KM) Panjang jalan & jembatan nasional baru yang dibangun (KM / M) Panjang jalan bebas hambatan baru yang dibangun (KM) Panjang jembatan bentang panjang baru yang dibangun (M) Panjang peningkatan Struktur/Pelebaran jalan Nasional (substandar menuju kelas kecil)(KM) Peningkatan Kemantapan Jalan Nasional (%) Panjang jalan & jembatan nasional yang mendapatkan pemeliharaan berkala (KM / M) Panjang jalan & jembatan nasional yang mendapatkan pemeliharaan rutin (KM / M) STRUKTUR OUTPUT DJBM 2015-2019 R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
  • 12. Tujuan Sasaran Strategis Indikator Outcome Indikator Output Sub Output Peningkatan Penyelenggar aan Jalan untuk Mendukung Pertumbuha n Ekonomi, Peningkatan Kesejahteraa n dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Meningkatnya Layanan Jalan Perkotaan Metropolitan dan Kota Besar Menurunkan Waktu Tempuh pada Jalan Perkotaan Metropolitan dan Kota Besar (jam/100km) Peningkatan Kapasitas Jalan Perkotaan (KM) Panjang Pembangunan FO/UP dalam Perkotaan (M) Panjang Pembangunan Jalan Baru (Ring-Radial) dalam Perkotaan (KM) Panjang Pembangunan Jalan Bebas Hambatan dalam Perkotaan (KM) Peningkatan Kemantapan Jalan Perkotaan (%) Pemeliharaan Rutin jalan & jembatan Perkotaan (KM / M) Pemeliharaan Berkala jalan & jembatan Perkotaan (KM / M) Meningkatnya Kemantapan Jalan Daerah Meningkatnya Kemantapan Jalan Sub Nasional yang mendukung KPI (%) Panjang Pemeliharaan Berkala dan Peningkatan Struktur Jalan Sub Nasional yang mendukung KPI (KM) Panjang Pemeliharaan Berkala Jalan Sub Nasional yang mendukung KPI (KM) Panjang Peningkatan Struktur Jalan Sub Nasional yang mendukung KPI (KM) Lanjutan STRUKTUR OUTPUT DJBM 2015-2019 R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
  • 13. PROGRAM PENANGANAN JALAN R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9  Peningkatan konektivitas melalui peningkatan kemantapan dan kapasitas jalan nasional  Preservasi: • Rutin Jalan 168.288 KM • Pemeliharaan Rutin Jembatan 1.429,50 M • Berkala Jalan 14.813 KM • Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jembatan 10.835,64 M  Peningkatan Kapasitas: • Rekonstruksi/Peningk. Struktur 1.418 KM • Pelebaran 11.487 KM • Penggantian Jembatan 346,24 M  Pembangunan Baru: • Jalan Baru 1.094 KM • Ringroad 172 KM • Flyover 10.205 M • Jalan Bebas Hambatan 1.292 KM  Dukungan terhadap jalan sub-nasional terutama yang mendukung KPI sepanjang 2.554 KM PENINGKATAN KONEKTIVITAS MENDUKUNG PERTUMBUHAN EKONOMI (46 KPI) DUKUNGAN KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL (29 KSPN) DUKUNGAN TRANSPORTASI ANTAR MODA (79 PELABUHAN) PROGRAM PENANGANAN JALAN 2015 - 2019
  • 14. TEMATIK R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9  Peningkatan konektivitas melalui peningkatan kemantapan dan kapasitas jalan nasional  Preservasi: - Rutin 168.288 KM - Berkala 14.813 KM  Peningkatan Kapasitas: - Rekonstruksi/Peningk. Struktur 1.418 KM - Pelebaran 11.487 KM  Pembangunan Baru: - Jalan Baru 1.094 KM (belum ditetapkan prioritas) - Ringroad 172 KM - Flyover 10.205 M - Jalan Bebas Hambatan 1.292 KM  Dukungan terhadap jalan sub-nasional terutama yang mendukung KPI sepanjang 2.554 KM PENINGKATAN KONEKTIVITAS MENDUKUNG PERTUMBUHAN EKONOMI DUKUNGAN KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL  Dukungan Akses ke Kawasan Pariwisata difokuskan pada KSPN yang masuk dalam KSN  Pemeliharaan Rutin Jalan 1.351 KM  Pemeliharaan Rutin Jembatan 18.193 M  Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jalan 46 KM  Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jembatan 62 M  Rekonstruksi/Pening. Struktur Jalan 63 KM  Pelebaran Jalan 29 KM  Pembangunan/Pelebaran Jln di Kaw. Srategis, Perbatasan, Wil. Terluar & Terdepan 13 KM DUKUNGAN TRANSPORTASI ANTAR MODA (PELABUHAN)  Dukungan Akses ke Pelabuhan dengan skala utama dan pengumpul  Pemeliharaan Rutin Jalan 769,07 KM  Pemeliharaan Rutin Jembatan 1.429,50 M  Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jalan 21,53 KM  Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jembatan 10.835,64 M  Penggantian Jembatan 346,24 M  Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jalan 287,22 KM  Pelebaran Jalan 91,00 KM  Pembangunan Jalan Baru 12,63 Km  Pembangunan Jembatan Baru 485,92 M  Pembangunan/Pelebaran Jln di Kaw. Srategis, Perbatasan, Wil. Terluar & Terdepan 13 KM
  • 15. • Penyiapan dan penyempurnaan peraturan untuk penyelenggaraan jalan berorientasi pada peningkatan konektivitas. Peraturan • Penyesuaian organisasi dan kelembagaan, termasuk sumber daya manusia dalam mengantisipasi program percepatan pengembangan jaringan jalan Kelembagaan • Pengembangan kapasitas jaringan jalan untuk mendukung peningkatan konektivitas, aksesibilitas, kinerja logistik, dan integrasi sesuai dengan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah Perencanaan • Peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program pembangunan dan preservasi jalan, untuk meningkatkan nilai untuk uang (value for money) dan percepatan pengadaan tanah Operasional • Peningkatan ketersediaan sumber dana, termasuk penyiapan mekanisme pembiayaan yang dapat menjaring investasi swasta dan peran serta masyarakat. Pendanaan DUKUNGAN PENYELENGGARAAN JALAN R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
  • 16. Pertumbuhan Ekonomi Pemerataan Pembangunan Ketahanan Nasional Jalan Nasional Pantura, MP3EI, KPI Lintas Selatan Jawa, Lintas Barat Sulawesi Pengembangan Baru Perbatasan, Terdepan, Terluar Jalan Bebas Hambatan Trans Jawa Trans Sumatera HGH Sulawesi HGH Kalimantan Jembatan Bentang Panjang Jembatan Selat Sunda, Musi III, Batam Bintan, P Balang, Loa Kulu, Kapuas III Holtekamp Jalan Perkotaan Metropolitan, Kota Besar Kota Sedang Jalan Sub Nasional Peningkatan Struktur 30% Peningkatan Struktur 70% Berwawasan LIngkungan Teknologi Tepat Guna Efisien Berkeselamatan Handal RENCANA PROGRAM/KEGIATAN 2015-2019 R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
  • 17. PROGRAM/KEGIATAN 2015-2019 JALAN BEBAS HAMBATAN No Pulau Panjang (KM) Panjang Terbangun s.d 2014 (KM) Tahun Total Panjang 2015-2019 (KM) 2015 2016 2017 2018 2019 1 Sumatera 384,00 - 25,32 16,88 24,00 106.00 164,00 294,00 2 Jawa 1.450,97 188,80 115,31 155,74 155,00 157,62 62,32 645,98 - Trans 479,79 161,90 90,49 70,53 30,27 83,42 45,68 320,39 - Non-Trans 485,59 26,90 24,82 85,20 124,73 74,20 16,64 325,59 3 Kalimantan 84,00 - - 40,00 48,00 84,00 4 Sulawesi 39,00 - 20,00 19,00 - - - 39,00 Total 2923,35 377,6 231311,47 310 315,2 124,6 1291,96  HGH Sumatera Fase 1 beroperasi pada tahun 2019, sedangkan fase lainnya pada tahap persiapan penyusunan dokumen FS/Basic Design/ROW Plan, AMDAL, LARAP, DED dan pengadaan tanah  Trans Jawa dan Non-Trans Jawa beroperasi pada tahun 2019  Persiapan pembangunan jalan bebas hambatan di Pulau Kalimantan, Sulawesi dan Bali berupa penyusunan studi jaringan jalan dan dokumen kesiapan lainnya.
  • 18. KEGIATAN YANG MEMERLUKAN SINKRONISASI 1. Kementerian Perhubungan Koordinasi penindakan terhadap kendaraan yang memiliki beban lebih terutama pada jalur utama logistik (PANTURA Jawa dan Jalintim Sumatera) 2. Kementerian Kehutanan Koordinasi mengenai izin pinjam pakai pada kawasan hutan yang dilewati oleh ruas ruas jalan (Taman Nasional Lorentz - Papua dan Heart of Borneo - Kalimantan) 3. Pemerintah Daerah Koordinasi penataan guna lahan dan pengendalian RUMIJA melalui peraturan daerah untuk menjaga kinerja jalan 4. Ditjen Sumber Daya Air Dukungan Ditjen. SDA untuk penanganan sungai dan pantai pada ruas jalan nasional. Antara lain, penanganan jalan Pantura Jawa, abrasi pantai di Bengkulu dan Lampung, dan pengamanan sungai di Kalsel dan Kaltim 5. Ditjen Cipta Karya Koordinasi penanganan utilitas ke-Cipta Karya-an yang menempati Right Of Way (ROW) jalan nasional dan integrasi sistem drainase jalan dengan sistem drainase kawasan (antara lain Pelebaran Jl. Ahmad Yani Kotamobagu)
  • 19. No activities 2015 2016 2017 2018 2019 1 Pre Design (40% total length) 700 700 700 700 700 2 Detail design - 700 700 700 700 3 Land Acquisition - - 700 700 700 4 Construction - - 200 200 300 Tahapan Persiapan 2015-2019 Khusus untuk Road Renewal dan expressway
  • 20.
  • 21. No UU Jalan No. 38/2004 UU No.22/2009 UU Perencanaan pembgnn UU lain terkait 1 PP No. 34/2006 tentang jalan PP No. 32/2011 tentang MRLL UU No. 25/2004 tentang sistem perencnaan pembangunaan UU No. 17/2004 tentang keuangan 2 PP No. 15/2005 tentang jalan tol PP No.37/2011 tntang Forum transportasi UU No.17/2007 tentang pembangunan jangka panjang nasional UU No. 1 ttg perbendaharaan negara PP NO. 79/2013 tntang sistem jaringaan lalulintas 3 PERMEN 14 jalan PERMEN 17 jln tol PERMEN PERMEN PERMEN UU JALAN DAN UNDANG-UNDANG TERKAIT
  • 22. KEGIATAN YANG MEMERLUKAN SINKRONISASI 1. Kementerian Perhubungan Koordinasi penindakan terhadap kendaraan yang memiliki beban lebih terutama pada jalur utama logistik (PANTURA Jawa dan Jalintim Sumatera) 2. Kementerian Kehutanan Koordinasi mengenai izin pinjam pakai pada kawasan hutan yang dilewati oleh ruas ruas jalan (Taman Nasional Lorentz - Papua dan Heart of Borneo - Kalimantan) 3. Pemerintah Daerah Koordinasi penataan guna lahan dan pengendalian RUMIJA melalui peraturan daerah untuk menjaga kinerja jalan 4. Ditjen Sumber Daya Air Dukungan Ditjen. SDA untuk penanganan sungai dan pantai pada ruas jalan nasional. Antara lain, penanganan jalan Pantura Jawa, abrasi pantai di Bengkulu dan Lampung, dan pengamanan sungai di Kalsel dan Kaltim 5. Ditjen Cipta Karya Koordinasi penanganan utilitas ke-Cipta Karya-an yang menempati Right Of Way (ROW) jalan nasional dan integrasi sistem drainase jalan dengan sistem drainase kawasan (antara lain Pelebaran Jl. Ahmad Yani Kotamobagu)
  • 23. 2x7.0 AADT (Kend/Hr) Lebar Perk (Meter) Lebar Bahu (Meter) 3000 8000 10,000 >20,000 4.5 6.0 7.0 1.0 1.5 2.0 2.0 Lebar Perk/Bahu (Dlm meter) 1000 Lebar AADT >3,000 >8,000 >20,000 6m v 7m v 2x7m v BATASAN PELABARAN JALAN BERDASARKAN AADT R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
  • 24.
  • 25. KONDISI JALAN PROVINSI SESUAI DATA DAK 2013 No Daerah Total Panjang Jalan Kemantapan Kebutuhan Penanganan Jalan Kondisi Mantap (km) (km) % (km) 1 Provinsi Aceh 1,702 539 32 Rekonstruksi 1,162 2 Provinsi Sumatera Utara 3,049 2,224 73 3 Provinsi Sumatera Barat 1,154 934 81 4 Provinsi Riau 3,033 1,867 62 Rekonstruksi 1,166 5 Provinsi Kepulauan Riau 679 571 84 6 Provinsi Jambi 1,505 1,096 73 7 Provinsi Sumatera Selatan 1,620 1,410 87 8 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 899 605 67 Rekonstruksi 294 9 Provinsi Bengkulu 1,563 920 59 Rekonstruksi 643 10 Provinsi Lampung 1,703 1,234 72 11 Provinsi DKI Jakarta 12 Provinsi Jawa Barat 2,191 2,082 95 13 Provinsi Banten 853 691 81 14 Provinsi Jawa Tengah 2,566 1,910 74 15 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 690 579 84 16 Provinsi Jawa Timur 1,761 1,510 86 17 Provinsi Kalimantan Barat 1,562 1,185 76 18 Provinsi Kalimantan Tengah 1,100 887 81 19 Provinsi Kalimantan Selatan 852 364 43 Rekonstruksi 488 20 Provinsi Kalimantan Timur 1,640 1,329 81 21 Provinsi Kalimantan Utara 21 Provinsi Sulawesi Utara 940 676 72 22 Provinsi Gorontalo 404 282 70 23 Provinsi Sulawesi Tengah 1,619 891 55 Rekonstruksi 728 24 Provinsi Sulawesi Selatan 1,148 970 85 25 Provinsi Sulawesi Barat 722 297 41 Rekonstruksi 426 26 Provinsi Sulawesi Tenggara 1,151 288 25 Rekonstruksi 863 27 Provinsi Bali 861 767 89 28 Provinsi Nusa Tenggara Barat 1,772 1,170 66 Rekonstruksi 602 29 Provinsi Nusa Tenggara Timur 1,737 1,028 59 Rekonstruksi 710 30 Provinsi Maluku 1,297.4 446.9 34 Rekonstruksi 851 31 Provinsi Maluku Utara 1,867 779 42 Rekonstruksi 1,088 32 Provinsi Papua 1,199 1,076 90 33 Provinsi Papua Barat 1,025 1,007 98