SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 28
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS-1)
(RENCANA JANGKA MENENGAH EMPAT TAHUN)
TAHUN 2008/2009 s.d TAHUN 2011/2012
SMP NEGERI 2 ROGOJAMPI

I.

ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
A. ANALISIS PERKEMBANGAN EKONOMI
Krisis ekonomi yang melanda dunia dan Indonesia akhir-akhir ini
jelas-jelas sangat berpengaruh di seluruh lini pemerintahan, termasuk di
bidang pendidikan. Hal ini masih ditambah lagi dengan adanya kebijakan
pemerintah dengan penyesuaian BBM dan TDL (Tarif dasar Listrik),
kedua hal ini mengakibatkan jumlah keluarga miskin di Indonesia
meningkat. Keadaan ini yang mendorong meningkatnya angka putus
sekolah karena ketidakmampuan orang tua untuk menyekolahkan
anaknya ke jenjang yang lebih tinggi.
Padahal dalam pergulatan ekonomi global dunia sangat dibutuhkan
SDM-SDM yang tangguh dan pintar untuk dapat menjawab dan bersaing
dalam memajukan ekonomi bangsa, sehingga tidak terjadi bangsa yang
secara administrasi telah merdeka, tetapi kenyataanya terjajah secara
ekonomi, artinya kebijakan-kebijakan pemerintah dikendalikan oleh
negara-negara yang punya ekonomi lebih kuat. Sedangkan pabrik
pembuat SDM-SDM yang tangguh ini adalah pendidikan, oleh karena itu
sudah saatnya dunia pendidikan lebih proaktif dalam melihat potensipotensi siswa yang berkualitas tetapi tidak cukup dana untuk melanjutkan

1
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan bagi yang memiliki dana
cukup, maka mereka ini dibina dengan lebih maksimal sehingga
didapatkan generasi muda yang berkualitas.

B. ANALISIS PERKEMBANGAN SOSIAL
Perkembangan sosial masyarakat Indonesia sudah dalam taraf
waspada, hal ini terasa jelas dengan sudah mulai terkikisnya nilai-nila
dan norma-norma adat ketimuran, sebagai contoh adat kesopanansantunan, gotong royong, keramah-tamahan, dll. kita harus berlapang
dada menerima kenyataan bahwa saat-saat ini kita cenderung kebaratbaratan dalam segala hal. Terkesan asal sudah kebarat-baratan maka
kita telah modern, lebih-lebih generasi muda kita yang terlihat hanya
mengadopsi hal-hal negatif dari barat, hal-hal pistif seperti etos kerja,
ketekunan, kedisiplinan, rasa percaya diri yang tinggi tidak mereka ambil,
bahkan kita cenderung berperilaku primitif, merasa bangga dan diri hebat
ketika kita mampu melanggar aturan atau tidak mematuhi sesuatu yang
seharusnya kita patuhi. Perkelahian antar siswa, tidak ada rasa hormat
siswa kepada guru, sering melanggar aturan, anarkis ketika keinginannya
terhalangi, itu adalah contoh-contoh perilaku sosial yang sangat
mengkhawatirkan.
Untuk itu dunia pendidikan, terutama sistem pendidikan harus mulai
diteliti ulang, bukan hanya output kepintaran otak yang dipentingkan
tetapi juga kepribadian dan perilaku sosial ketimuran yang menunjukkan
jati diri sebagai bangsa Indonesia, juga perlu mendapat perhatian dan
proporsi yang seimbang.

2
C. ANALISIS PERKEMBANGAN BUDAYA
Transformasi budaya dalam era globalisasi sungguh sangat cepat,
dan sulit dibendung apalagi jika sudah berkaitan dengan dunia anak
muda. Ejekan ketinggalan jaman, “katrok” , wong ndeso, dll. Merupakan
dorongan bagi mereka untuk mengenakan budaya-budaya modern.
Sebenarnya jika dilihat secara sepintas dalam kaca-mata kemajuan hal
ini tidak rugi juga tidak untung, namun jika ditelusuri lebih jauh hal ini
berdampak negatif terhadap ciri khas bangsa Indonesia yang terkenal
sebagai masyarakat beradab dan berbudaya sebagaimana yang
dimanatkan dalam Pancasila. Ciri khas bangsa Indonesia yang semacam
itu merupakan suatu kebanggaan yang akan mendorong bangsa ini untuk
lebih percaya diri dalam memasuki dunia global, karena memiliki satu
point yaitu unggul dalam budaya, dan ini akan mendorong untuk unggul
pula dibidang yang lain.
Oleh karena itu dalam dunia pendidikan perlu diadakan penanaman
kembali yang bagaimanakah budaya bangsa Indonesia itu kepada
generasi muda, yang saat-saat ini telah mulai hilang jati diri budaya
bangsanya dalam dirinya.

D. ANALISIS PERKEMBANGAN DEMOGRAFI
Laju pertumbuhan penduduk yang cepat dan tidak seimbang
merupakan kendala semua bidang pembangunan, tidak terkecuali bidang

3
pendidikan. Secara demografi, penduduk merupakan subyek sekaligus
obyek pembangunan. Demikian penting pemetaan persebaran penduduk
agar layanan pendidikan yang baik dapat terjangkau dengan mudah.
Selain itu beragamnya mata pencaharian penduduk Indonesia sungguh
satu hal yang patut untuk diperhatikan oleh dunia pendidikan dalam
rangka membuat link and match dengan dunia kerja.

E. ANALISIS PERKEMBANGAN GEOGRAFI
Kondisi geografis negara Indonesia yang merupakan negara dengan
banyak pulau, luas, dan bergunung serta berhutan, merupakan kendala
utama dalam penyebaran dan pemerataan kebijakan-kebijakan dari
pemerintah, termasuk kebijakan dalam dunia pendidikan. Anak-anak usia
pendidikan dasar yang belum mendapat layanan pendidikan, pada
umumnya berdomisili didaerah-daerah terpencil, terisolir, dan terpencarpencar dalam komunitas-komunitas yang kecil-kecil. Padahal diantara
mereka mungkin saja ada potensi-potensi yang jika mendapatkan
pembinaan yang lebih baik akan menjadi generasi yang berkualitas dan
dapat menjadi insan-insan pembangun didaerahnya.
Selain itu potensi geografis Indonesia sebagai negara agraris dan
maritim belakangan ini mulai nampak mengarah kepada negara industri.
Justru ironisnya perkembangan sektor agraris dan kelautan sangat jauh
tertinggal jika dibandingkan negara tetangga misalnya. Padahal kita tahu
bahwa kemajuan sebagai negara agraris bukanlah tidak diperhitungkan
dalam dunia, ingatlah diera tahun 90-an kita menjadi negara pengeksport
beras internasional, tapi yang terjadi sekarang kita penimport beras. Oleh

4
karena itu kita perlu menyadarkan kepada generasi muda

lewat

pendidikan bahwa negara ini (Indonesia) akan mampu bersaing dalam
dunia global jika kita mau dan mampu mengelola sumber daya alam yang
kita punyai, yang akhir-akhir ini sepertinya dilupakan, jangan sampai
seperti pepatah jawa “ golek uceng kelangan delek” artinya kita susah
payah mencari sesuatu yang menurut kita besar padahal sesuatu yang
sudah ditangan kita lepaskan padahal itu juga besar.

II.

ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN SAAT INI
A. ANALISIS MUTU PENDIDIKAN DAN DAYA SAING
Secara nasional , rerata nilai ujian nasional dapat dilihat pada tabel
berikut :
N
o

Tahun

Rata-Rata Nilai

Persentase

UN

kelulusan

1

2004/2005

6,45

87,03 %

2

2005/2006

7,07

92,36 %

3

2006/2007

7,02

93,84 %

Berdasarkan

tabel

tersebut

bahwa

rerata

hasil

nilai

UN

menunjukkan kondisi mutu daya saing sedangkan persentase kelulusan
menunjukkan yang mengalami kenaikan menandakan kondisi mutu
pendidikan. Namun jika dilihat data dari litbang puspendik tentang
perkembangan jumlah SMP berdasarkan kategori dengan indikator rerata
nilai UN tahun 2002/2003 s.d 2006/2007 ( lihat http/www.puspendik.com)
ternyata pada tahun 2006/2007, walaupun nilai rerata UN nasional
sebesar 7,02, tetapi masih terdapat 1.987 SMP (8,6 %) yang

5
pencapaianya di bawah 5,5, dan 6.197 sekolah (26,7%) yang masih
mempunyai rerata UN di bawah 6,5. Hal ini disebabkan oleh banyak hal
diantaranya (1) ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan yang
belum

memadai

baik

secara

kuantitas

dan

kualitas,

maupun

kesejahteraannya; (2) prasarana dan sarana belajar yang belum tersedia
dan belum didayagunakan secara optimal; (3) pendanaan pendidikan
yang belum memadai untuk menunjang mutu pembelajaran; dan (4)
proses pembelajaran yang belum efisien dan efektif. Dengan demikian
dalam masa-masa ini pendidikan masih dalam proses untuk dapat
memenuhi faktor-faktor yang menghambat dalam memperoleh mutu
pendidikan yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi.

B. ANALISIS EFISIENSI PENDIDIKAN
Proses implementasi dari beberapa program yang digulirkan
pemerintah

dalam

berbagai

kegiatan

baik

oleh

pusat,

provinsi,

kabupaten/kota maupun sekolah, terkesan dilaksanakan hanya sekedar
untuk

pemenuhan

target

realisasi

program

dengan

kurang

memperhatikan mutu. Nahkan terjadi penyimpangan yang ditemukan di
lapangan. Rendahnya mutu dan terjadinya penyimpangan ini yang
mengakibatkan tujuan dari program itu tidak tercapai, bila demikian maka
terjadi pemborosan sumber daya yang ada dan dalam kondisi terbatas ini
secara sia-sia. Untuk itu efisiensi pendidikan dibeberapa sektor perlu
dilakukan, program-program yang hanya asal jalan tetapi memakan
biaya, seharusnya sudah mulai dipangkas.sebagai contoh jaman dulu

6
sekali beli buku, berlaku untuk lima tahun, namun yang terjadi sekarang,
buku diterbitkan langsung tidak terpakai karena sudah ganti kurikulum.
Pendidikan berkulitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya
tidak harus murah atau gratis. Namun jika efisiensi dalam pendidikan
dilakukan maka akan dapat menghasilkan kualitas yang tinggi dengan
dana yang memadai.

C. ANALISIS RELEVANSI PENDIDIKAN
Proses pembentukan SDM (sebagian kalangan menyebutnya humancapital)

adalah

meliputi

seluruh

kegiatan

yang

bertujuan

untuk

mengembangkan pribadi individu, ditinjau dari banyak segi, dari sejak
usia dini hingga terjun kedunia profesi, hal ini jelas terkait langsung
dengan pendidikan. Ada selorohan dari seorang mahasiswa bahwa
belajar di luar negeri lebih mudah dan setelah lulus juga lebih cepat dapat
lapangan pekerjaan, tetapi belajar di dalam negeri jauh lebih sulit karena
terlalu banyak materi yang tidak jelas relevansinya, celakanya setelah
lulus-pun akhirnya jadi pengangguran.
Lebih lanjut ada yang menulis di internet bahwa proses pendidikan
yang relevan dengan dunia usaha dapat dilakukan pada tahap
pendidikan tingkat lanjut, sesungguhnya hal ini tidak tepat, jelas sudah
terlambat. Pembentukan SDM justru harus dilakukan sejak usia dini
ketika siswa masih “lentur”, jika dipaksakan sewaktu telah “mengeras” di
tingkat

lanjut

akibatnya

justru

negatif.

Untuk

itu

pengurangan-

pengurangan materi yang tidak relevan dengan dunia usaha sudah harus

7
mulai dikurangi, dan sebaliknya materi yang relevan dengan dunia profesi
lebih ditambah proporsinya.

D. ANALISIS AKSES/ KESEMPATAN PENDIDIKAN
Program- program perluasan dan pemerataan layanan pendidikan
yang dilaksanakan pemerintah telah meningkatkan APK dan APM
SMP/MTs. Pada tahun 2007 angka APK SMP secara nasional mencapai
92,52%. Namun demikian masih terdapat 75 Kabupaten yang angka APK
SMP-nya masih di bawah 75%, dibawah angka nasional. Tanpa upayaupaya khusus maka akan sulit untuk mencapai APK yang telah
ditargetkan yaitu 95% untuk tahun 2008/2009.

E. ANALISIS PENCITRAAN PENDIDIKAN
Sebagian masyarakat masih ada yang memandang bahwa
pendidikan kurang penting, hal ini disebabkan banyaknya pengangguran
dari kaum intelektual yang notabene telah lulus sarjana. Hal ini yang
kemudian melahirkan permasalahan-permasalahan baru semisal kawin
muda, dan banyaknya anak perempuan usia sekolah yang putus sekolah
dikorbankan untuk membantu orang tuanya.

III.

ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN MASA DATANG (4 TAHUN KE
DEPAN)
A. ANALISIS MUTU PENDIDIKAN DAN DAYA SAING

8
Dari kondisi nyata saat ini diharapkan 4 tahun mendatang :
1.

Tercapai Standar Kurikulum di sekolah 100 % memenuhi Standar
Nasional Pendidikan ( SNP ).

2.

Tercapai Standar Kelulusan 100 % memenuhi Standar Nasional
Pendidikan ( SNP ).

3.

Tercapai Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 100 %
memenuhi Standar Nasional Pendidikan ( SNP ).

4.

Tercapai

Standar sarana prasarana 100 % memenuhi Standar

Nasional Pendidikan ( SNP ).
5.

Tercapai Standar PBM 100 % memenuhi

Standar Nasional

Pendidikan ( SNP ).
6.

Tercapai Standar Pengelolaan 100 % memenuhi Standar Nasional
Pendidikan ( SNP ).

7.

Tercapai Standar Pembiayaan 100 % memenuhi Standar Nasional
Pendidikan ( SNP ).

8.

Tercapai Standar Penilaian 100 % memenuhi Standar Nasional
Pendidikan ( SNP ).

B. ANALISIS EFISIENSI PENDIDIKAN
Suatu program pendidikan yang efisien, cenderung ditandai
dengan

pola

pendidikan

penyebaran

yang

sudah

dan

ditata

pendayagunaan
dan

yang

sumber-sumber

mampu

menciptakan

keseimbangan antara penyediaan dan kebutuhan akan sumber-sumber
pendidikan sehingga upaya pencapaian tujuan (effeciveness) tidak
mengalami

hambatan.

Dengan

demikian,

system

atau

program

9
pendidikan yang efisien ialah yang mampu mendistribusikan sumbersumber pendidikan secara adil dan merata agar setiap peserta didik
memperoleh kesempatan yang sama untuk mendayagunakan sumbersumber pendidikan tersebut dan mencapai hasil yang maksimal.

C. ANALISIS RELEVANSI PENDIDIKAN
Relevansi pendidikan adalah terakitnya materi-materi pelajaran di
lembaga pendidikan dengan dunia usaha, sehingga setelah lulus dari
lembaga pendidikan akan mampu terjun kemasyarakat dan dunia usaha.
Oleh karena itu empat tahun kedepan sudah ada relevansi yang jelas
antara materi-materi dunia kependidikan khususnya untuk pendidikan
dasar dengan kebutuhan dalam dunia kerja.

D. ANALISIS AKSES/ KESEMPATAN PENDIDIKAN
Dalam empat tahun kedepan ditargetkan APK dan APM SMP
mampu mencapai 100 %

E. ANALISIS PENCITRAAN PENDIDIKAN
Citra pendidikan empat tahun mendatang diharapkan sudah lebih
baik, dalam arti kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan
sebagai wahana mencari ilmu dan menjadi masyarakat yang tidak bodoh
dan dibodohi akan meningkat.

10
IV.

IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA PENDIDIKAN
KESENJANGAN
KONDISI

KONDISI

PENDIDIKAN

PENDIDIKAN

EMPAT

SAAT

TAHUN

KE

(ANALISIS

INI

DENGAN

DEPAN

/

MASA

DATANG)
A. KESENJANGAN MUTU PENDIDIKAN DAN DAYA SAING
KONDISI YANG
No

KONDISI SAAT INI

KESENJ

DIHARAPKAN
(4 tahun ke Depan )

1.

STANDART ISI :

STANDART ISI :

KURIKULUM

KURIKULUM

Standar isi : Kurikulum

Standar isi : Kurikulum

Kurikulum

80

%

Kurikulum

Standar

memenuhi

100

memenuhi

%

Nasional Pendidikan

Standar : PBM

Standar : PBM

Proses

Proses

pembelajaran

sudah memenuhi Standar

pembelajaran

sudah

Nasional

Standar

Pendidikan;

20 %

memenuhi
Nasional

namun masih 72 % guru

Pendidikan; baru 100 %

melaksanakan CTL
4

20 %

Standar

Nasional Pendidikan
3

ANGAN

guru melaksanakan CTL

STANDART

STANDART

KELULUSAN

KELULUSAN

Standar : Kelulusan

Standar : Kelulusan

11
Prestasi

akademik

Prestasi

akademik

SKBM =

lulusan belum memenuhi

lulusan

memenuhi

15%

Standar

Nasional

Standar

Nasional

Rata-rata

Pendidikan

(rata-rata

Pendidikan

(rata-rata

Unas= 0,22

SKBM 85% nilai UAN

SKBM 100 % nilau UAN

6,41

7,50

Prestasi

non

akademik

Prestasi non akademik

lulusan sudah memenuhi

lulusan

standart

memenuhi

nasional

pendidikan 80 %.

sudah
standart

nasional pendidikan 100
%.

5

STANDART

STANDART

PENDIDIK

DAN

PENDIDIK

DAN

KEPENDIDIKAN

KEPENDIDIKAN

Pendidik

Pendidik

dan

Tenaga

dan

Kependidikan terdapat 96

Kependidikan

%

100

memenuhi

Standar

Nasional Pendidikan

Tenaga

2%

terdapat

%

memenuhi

Standar

Nasional

Pendidikan
6

STANDART

SARANA

STANDART SARANA

DAN PRASARANA

DAN PRASARANA

Sarana,

Sarana,

Prasarana,

Media
bahan

pembelajaran,
ajar,

sumber

Prasarana,

Media
bahan

75 %

pembelajaran,
ajar,

sumber

belajar terdapat 70 %

belajar terdapat 100 %

memenuhi

memenuhi

Standar

Nasional pendidikan

Standar

Nasional pendidikan

12
7

STANDART

STANDART

MANAGEMENT

DAN

MANAGEMENT DAN

PENGELOLAAN

PENGELOLAAN

1). 70 % fungsi-fungsi

100

pengelolaan

sekolah

pengelolaan

sekolah

memenuhi

Standar

memenuhi

Standar

Nasional Pendidikan
2).

Keterlibatan

warga

sekolah

Keterlibatan

fungsi-fungsi

20 %

Nasional Pendidikan

60

%

dalam

pembuatan RPS
3).

%

1) Keterlibatan 100 %
warga

sekolah

25 %

dalam

pembuatan RPS
Komite

Sekolah 70 % .

2) Keterlibatan Komite
Sekolah

100

30 %

%

(kuantitas
4.) Fasilitas pendukung

3) Fasilitas pendukung

penyusunan

penyusunan

RPS

terpenuhi 70 %

terpenuhi 100 %

STANDART

STANDART

PEMBIAYAAN

8

RPS

PEMBIAYAAN

Pembiayaan

masih

Pembiayaan memenuhi

rendah ( Rp. 55.000,- per

Standar Nasional ( Rp.

siswa perbulan)

150.000,-/

68 %

siswa

perbulan)
9

STANDART

STANDART

13
PENILAIAN

PENILAIAN

Guru dan sekolah 80 %

Guru dan sekolah 100 %

melaksanakan

melaksanakan

sistem

15 %

sistem

penilaian sesuai dengn

penilaian sesuai dengn

tuntutan kurikulum atau

tuntutan kurikulum atau

Standar

Standar

Nasional

Pendidikan

Nasional

Pendidikan

B. KESENJANGAN EFISIENSI PENDIDIKAN
KONDISI YANG
No

KONDISI SAAT INI

DIHARAPKAN
(4 tahun ke Depan )

1

Masih banyak program-

Program-program

program

KESENJ
ANGAN

hanya asal jalan menjadi

yang

dalam

implementasinya hanya

lebih

sekedar

mutu.

target

pemenuhan
tanpa

memperhatikan mutu

yang

memperhatikan
Atau bisa lebih

disederhanakan, bahkan
kalau

mungkin

dipangkas.

Sebagai

contoh pengadaan buku,
diharapkan buku sekali
dibeli dapat dipakai untuk
empat tahun mendatang.

14
C. KESENJANGAN RELEVANSI PENDIDIKAN
KONDISI YANG
No

KONDISI SAAT INI

KESENJ

DIHARAPKAN
(4 tahun ke Depan )

1

Masih

banyak

materi-materi

terjadi

pelajaran

ANGAN

Materi pelajaran semakin
mengedepankan

link

yang belum link dengan

dengan kebutuhan dunia

kebutuhan dunia usaha,

kerja, begitu pula dengan

begitu

kegiatan-kegiatan

juga

dengan

kegiatan-kegiatan

di

sekolah.

sekolah
akrab

yang
dengan

di

semakin
dunia

usaha.

D. KESENJANGAN AKSES/ KESEMPATAN PENDIDIKAN
KONDISI YANG
No

KONDISI SAAT INI

DIHARAPKAN
(4 tahun ke Depan )

1

APK SMP tahun 2007

mendatang

mencapai

NGAN

APK SMP empat tahun

tercatat secara nasional

KESENJA

mencapai 100%

92,52

namun

%,

bisa

masih

terdapatkabupaten yang
APK

SMPnya

masih

15
dibawah nasional

E. KESENJANGAN PENCITRAAN PENDIDIKAN
KONDISI YANG
No

KONDISI SAAT INI

DIHARAPKAN

KESENJA

(4 tahun ke Depan )
1

Pendidikan
sebagaian

oleh

NGAN

Citra pendidikan di mata

masyarakat

masyarakat

lebih

dianggap kurang penting

meningkat,

dengan

kesadaran

masyarakat

tentang

pentingnya

kepandaian

dalam

mengarungi hidup.
V.

VISI SEKOLAH
“UNGGUL DALAM MUTU BERDASARKAN IMAN DAN TAQWA”
Indikator

:

a. Terwujudnya pengembangan KTSP
b. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
c. Terwujudnya siswa yang cerdas, beriman dan bertaqwa.
d. Terwujudnya sarana dan prasarana yang relevan yang sesuai dengan
perkembangan IPTEK.
e. Terwujudnya sumber daya manusia pendidik yang berkualitas dan
loyalitas yang tinggi.
f.

Terwujudnya kelembagaan dan manajemen sekolah yang kondusif.

g. Terwujudnya pembiayaan sekolah yang tangguh.
h. Terwujudnya perangkat penilaian yang sesuai dengan KTSP.

16
VI.

MISI SEKOLAH
a.

Mewujudkan pengembangan KTSP.

b.

Mewujudkan pelaksanaan proses pembelajaran efektif dan efisien
untuk mencapai hasil yang maximal.

c.

Merwujudnya lulusan siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan,
keimanan dan ketaqwaan yang tinggi

d.

Mewujudkan sarana dan prasarana yang memadahi dan mendukung
PBM serta sesuai dengan perkembangan IPTEK.

e.

Mewujudkan sumber daya manusia pendidik yang berkualitas dan
mempunyai loyalitas yang tinggi.

f.

Merwujudnya manajemen pengelolaan sekolah yang tangguh.

g.

Mewujudnya pembiayaan yang memadahi dan mendukung proses
belajar mengajar.

h.

Merwujudnya perangkat penilaian yang sesuai KTSP.

VII. TUJUAN SEKOLAH DALAM 4 TAHUN KEDEPAN
Prediksi perkembangan pendidikan di SMP Negeri 2 Rogojampi dapat dilihat
dari beberapa aspek antara lain sebagai berikut :
1. Standart isi kurikulum
Menghasilkan perangkat KTSP lengkap dengan pengembangan silabus
kls VII, VIII dan XI semua mata pelajaran.

2. Standart Proses PBM
Menghasilkan RPP dan pengembangan model-model pembelajaran

17
kelas VII, VIII dan IX semua mata pelajaran.
3. Standart Kelulusan
a. Pencapaian standart ketuntasan KD, SK dan SKL.
b. Nilai Ujian Nasional mencapai 7,50 dan nilai rata-rata SKBM 100%.
c. Nilai Ujian Sekolah mencapai 80 dan nilai rata-rata SKBM 100%.
d. Prestasi non akademik mengalami peningkatan yang pesat dengan
diraihnya beberapa kejuaraan baik tingkat kabupaten, propinsi dan
nasional.
e. Menghasilkan lulusan yang unggul dalam bidang IPTEK dan IMTAQ
4. Standart Pendidik dan Kependidikan.
a.Pencapaian standart pendidik dan tenaga kependidikan yang
berkualifikasi dan berloyalitas tinggi.
b.Tenaga pendidik 100 % memenuhi standart nasional.
5. Standart Sarana dan Prasarana.
Pencapaian standart sarana dan prasarana serta fasilitas sekolah yang
memenuhi SPM.
6. Standart Pengelolaan
Pencapaian standart pengelolaan 100 % dari aspek pembelajaran,
kurikulum, sarana prasarana, SDM, kesiswaanan dan administrasi
sehingga memenuhi SNP.
7. Standart Pembiayaan
Ketercukupan dana untuk menunjang PBM,kegiatan non akademik,
kesiswaan, sarana prasarana, kesejahteraan dan administrasi.

8. Standart Penilaian.

18
Menghasilkan sistim dan perangkat penilaian yang otentik dan sesuai
dengan Standart Nasional Pendidikan.

VIII.

PPROGRAM STRATEGIS
Sesuai dengan tujuan serta visi dan misi yang ditetapkan pendidik
berdasarkan iman dan taqwa maka diusulkan program-program strategis
sebagai berikut :
1.

Meningkatkan proses pelaksanaan pengembangan KTSP

2.

Meningkatkan pelaksanaan proses pembelajaran yang efektif dan
efisien untuk mencapai hasil yang maximal.

3.

Meningkatkan

mutu

lulusan

siswa

yang

mempunyai

tingkat

kecerdasan, keimanan dan ketaqwaan yang tinggi
4.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana yang
memadahi

dan

mendukung

PBM

serta

sesuai

dengan

perkembangan IPTEK.
5.

Meningkatkan sumber daya manusia pendidik yang berkualitas dan
mempunyai loyalitas yang tinggi.

6.

Meningkatkan manajemen pengeloaan sekolah yang tangguh.

7.

Meningkatkan pembiayaan yang memadahi dan mendukung proses
belajar mengajar.

8.

IX.

Meningkatkan kualitas perangkat penilaian yang sesuai KTSP.

STRATEGI PELAKSANAAN / PENCAPAIAN
1.

Pengembangan proses pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).

19
Strategi pelaksanaan :
a. Menjalin kerjasama dan mengoptimalkan warga sekolah untuk
mengikuti Workshop Guru untuk menghasilkan pemetaan SK, KD,
indikator, pengembangan silabus pada kelas 7,8 dan 9.
b. Mengadakan MGMP sekolah untuk menyusun RPP secara bersamasama pada setiap awal semester.
c. Mengadakan MGMP sekolah untuk menyusun pemataan KD, SK,
indikator, dan aspek penilaian pada setiap awal semester.
d. Mengirim guru untuk mengikuti MGMP tingkat kabupaten, pelatihan di
tingkat kabupaten, tingkat Propinsi bahkan tingkat Nasional untuk
menghasilkan pemetaan SK, KD, indikator, pengembanagan silabus
pada kelas 7,8 dan 9.

2. Pengembangan

proses

pembelajaran

dengan

model

pembelajaran berorientasi pada CTL

Strategi pelaksanaan :
a. Sosialisai model pembelajaran CTL
b. Menjalin kerjasama secara optimal antar warga sekolah melalui
Workshop, MGMP sekolah maupun MGMP Kabupaten, juga diklat
tingkat Propinsi maupun nasional.
3. Pengembangan

pencapaian

standar

kelulusan

yang

cerdas,

beriman dan bertaqwa.
a. Mengadakan bimbingan belajar kelas VII, VIII, dan IX dan meningkatkan
pembinaan bidang: olahraga, kesenian, keterampilan, budi pekerti, dan

20
kedisiplinan melalui kegiatan ekstrakurikuler dengan cara dikontrol dan
evaluasi setiap bulan perkembangan siswa tersebut
b. Pengembangan kegiatan lomba-lomba olahraga: bekerja sama dengan
lembaga atau sekolah lain untuk melaksanakan kegiatan lomba-lomba
olahraga.
c. Pengembangan kegiatan lomba-lomba kesenian: bekerja sama dengan
lembaga atau sekolah lain untuk melaksanakan kegiatan lomba-lomba
kesenian.
d. Pengembangan kegiatan keagamaan: bekerja sama dengan lembaga
atau sekolah lain untuk melaksanakan kegiatan keagamaan.
e. Pengembangan kegiatan pembiasaan (kebudayaan): bekerja sama
dengan lembaga atau sekolah lain untuk melaksanakan kegiatan
pembiasaan (budaya).

4. Pengembangan
kependidikan

pencapaian
yang

standar

profesional

pendidik

sesuai

dengan

dan

tenaga

bidangnya,

berkualitas minimal S1 dan mengikuti.

Strategi pelaksanaan :
a. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah dalam melaksanakan /
mengikuti seminar, workshop, MGMP, pelatihan untuk mengembangkan
kulitas pendidik dan tenaga kependidikan.
b. Memberi kesempatan kepada guru untuk meningkatkan jenjang studinya
minimal S1.
c. Mengajukan tenaga pendidik yang belum PNS untuk diangkat menjadi
PNS.

21
5. Pengembangan

sarana

dan

prasarana

sekolah

dan

media

pembelajaran yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.

Strategi pelaksanaan :
a. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah dan pihak lain untuk
mengoptimalkan

sumber

daya

manusia

guna

mengembangkan,

melengkapi dan menambah fasilitas dalam rangka memenuhi standar
sarpras sekolah.
b. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah dan pihak lain untuk
mengoptimalkan

sumber

daya

manusia

guna

mengembangkan,

melengkapi dan menambah media pembelajaran di sekolah.

6. Pengembangan managemen pengelolaan sekolah yang handal

Strategi pelaksanaan :
a. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah dan warga sekolah untuk
mengoptimalkan

peran

warga

sekolah

dalam

mengembangkan

manajemen sekolah sebagai tuntutan MBS.
b. Menjalin kerjasama dengan sekolah lain untuk mengoptimalkan sumber
daya manusia sekolah guna

mengembangkan, melengkapi dan

menambah bahan dan sumber belajar dalam rangka memenuhi Standar
Nasional Pendidikan.
c. Menjalin kerjasama dengan pihak lain dan mengoptimalkan sumber daya
manusia sekolah untuk mengembangkan administrasi sekolah ke arah
Sistem Informasi Manajemen ( SIM )

22
7

Pengembangan strategi penggalangan pembiayaan pendidikan
yang memadai

Strategi pelaksanaan :
a. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah untuk mengadakan rapat
koordinasi,

rapat

pleno

dalam

rangka

menggalang

pembiayaan

pendidikan, baik bersumber dari pemerintah, orang tua maupun pihak
lain.
b. Mengadakan optimalisasi sumber daya yang ada di sekolah dan
bekerjasama dengan pihak lain dalam rangka efisiensi dan efektifitas
setiap kegiatan.

8. Pengembangan sistem penilaian yang sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan

Strategi pelaksanaan :
a. Melaksanakan pengembangan perangkat model-model penilaian.
b. Menerapkan implementasi model penilaian.

X. TONGGAK-TONGGAK KUNCI KEBERHASILAN
N
O
1

Aspek –aspek
dari program
strategis

Tonggak-tonggak kunci keberhasilan
2008

2009

2010

2011

2012

Standar Isi :
Kurikulum
Terealisasinya proses

Kelas 7 Kelas

Dokum

Doku

dan 8

7,8 dan

en

men

9

tasi

tasi

pendidikan

perang

perang

( KTSP )

kat

kat

pelaksanaan
kurikulum satuan

Kelas 7

23
pembel

pembe

aja

laja

ran

ran

lengkap

lengka
p

2

Pengembangan
Proses
Pembelajaran
Teralisasinya model

Kelas 7

Pemant

Penge

dan 8

pembelajaran dengan

Kelas 7 Kelas

apan

mba

metode CTL
3

7,8 dan
9

ngan

Standar Kelulusan
Terpenuhinya standar

Kelas 7

Dokum

Doku

dan 8

7,8 dan

en

men

9

penilaia

penilai

n

an

lengkap

pencapaian

Kelas 7 Kelas

lengka

ketuntasan
kompetensi lulusan

p
4

Pengembangan
Pendidikan dan
Tenaga
Kependidikan
Terpenuhinya standar

Kualifik

Kualifik

pendidik dan tenaga

asi

kependidikan sesuai

98%

100%

Sertifik

dengan SNP

Sertifik

Sertifik

asi : 20 asi : 25 Sertifik

: asi

Lulus

5

80 %

Sertifik
%

%

75 %

Lulus

: S2 : 2% S2 : 5% S2

asi : 10 asi : 15 %
%

Lulus

:

10%
asi

:

30 %

Pengembangan
Sarana dan
Prasarana
Terpenuhinya fasilitas

85 %

90 %

100 %

dan media
pembelajaran
sekolah sesuai
dengan SNP

24
6

Pengembangan
Pengelolaan
Terciptanya

85 %

87 %

90 %

95 %

100 %

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

100.00

125.00

150.00

175.00

200.00

0

0

0

0

0

Menghasilkan system

Terlaks

Terlaks

Terlaks

Terlaks

Terlak

penilaian yang sesuai

ana

ana

ana

ana

sana

dengan

dengan

dengan

dengan

denga

cukup

baik

efektif

efektif

n

manajemen
pengelolaan sekolah
yang handal sesuai
SNP
7

Pengembangan
Pembiayaan
Tercapainya
penggalangan
pembiayaan
pendidikan

8

Pengembangan
Penilaian

dengan

Standar

Nasional Pendidikan

baik

efektif
dan
efisien

XI. MONITORING DAN EVALUASI
Program supervisi dan monev dalam 4 tahun
1.

Melaksanakan

monitoring

terhadap

proses

pelaksanaan

dan

pengembangan kurikulum satuan pendidikan ( KTSP ) dan menindak
lanjutinya.

25
2.

Melaksanakan monitoring dan evaluasi CTL dengan membuat
instrumen,

melaksanakan,

memvalidasi,

menganalisis,

membuat

laporan dan mengadakan tindak lanjut.
3.

Melaksanakan supervisi klinis dan monev program standar kompetensi
lulusan .

4.

Melaksanakan supervisi klinis program peningkatan standart pendidik
dan tenaga pendidik.

5.

Melaksanakan supervisi program peningkatan sarana prasarana dan
media pendidikan.

6.

Melaksanakan supervisi klinis dan monev program pengembangan
manajemen sekolah

7.

Melaksanakan supervisi klinis tentang pembiayaan yang dilakukan oleh
sekolah.

8.

Melaksanakan supervisi klinis dan monev program pengembangan
sistem penilaian.

26
XII.

RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH 4 TAHUN
No.

A

RENCANA
PROGRAM DAN
KEGIATAN

SUMBER KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN
PUSAT
1

2

PROV
3

4

1

2

3

KAB/KOTA
4

Belanja Pegawai

KOMITE

1

2

3

4

1

2

3

LAINYA
4

1

2

3

JUMLAH
4

15.000.000
B

keperluan sehari-hari

C

Pemeliharaan

D

langganan dan Jasa

E

Pemeliharaan gedung

F
G
H
I
J
K
L
M
N
O

Pengembangan
Gedung
Pengadaan sarana
Kantor
Pengembangan
Kurikulum sesuai SNP
Pengembangan proses
belajar mengajar
Pengembangan tenaga
kependidikan
Pengembangan
standar kelembagaan
Pengembangan
fasilitas pendidikan
Pengembangan
strandar kelulusan
Pengembangan
standar pembiayaan
Pengembangan
standar penilaian

17.250.000

19.837.500

22.813.125

40.000.00
0

46.000.000

52.900.00
0

60.835.000

274.635.625

15.000.000

17.250.000

19.837.500

22.813.125

5.000.000

5.750.000

6.612.500

7.604.375

99.867.500

5.000.000

5.750.000

6.612.500

7.604.375

2.000.000

2.300.000

2.645.000

3.041.750

34.953.625

6.000.000

6.900.000

7.935.000

9.125.250

1.500.000

1.725.000

1.983.750

2.281.313

37.450.313

7.500.000

8.625.000

9.918.750

11.406.563

3.000.000

3.450.000

3.967.500

4.562.625

52.430.438

10.000.000

11.500.000

13.225.000

15.208.750

-

-

-

49.933.750

5.000.000

5.750.000

6.612.500

7.604.375

1.500.000

1.725.000

1.983.750

2.281.313

32.456.938

10.000.000

11.500.000

13.225.000

15.208.750

1.000.000

1.150.000

1.322.500

1.520.875

54.927.125

7.500.000

8.625.000

9.918.750

11.406.563

3.000.000

3.450.000

3.967.500

4.562.625

52.430.438

7.000.000

8.050.000

9.257.500

10.646.125

5.000.000

5.750.000

6.612.500

7.604.375

59.920.500

5.000.000

5.750.000

6.612.500

7.604.375

2.000.000

2.300.000

2.645.000

3.041.750

34.953.625

11.500.000

13.225.000

15.208.750

10.000.00
0

11.500.000

13.225.00
0

15.208.750

99.867.500

10.000.000

11.500.000

13.225.000

15.208.750

-

-

-

49.933.750

5.000.000

5.750.000

6.612.500

7.604.375

-

-

-

24.966.875

6.500.000

7.475.000

8.596.250

9.885.688

-

-

-

32.456.938

124.500.000

143.175.000

164.651.25

189.348.93

85.100.000

97.865.00

112.544.75

10.000.000

-

74.000.00

-

-

991.184.938

19
0

Mengetahui

8

0

0

0

Kepala SMPN 2
Rogojampi

Ketua Komite

Drs. Ir.
JAENURI, M.
Pd

Dra. Hj. N. RATNANINGSIH,
MM.Pd
NIP. 130 678 400

20

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuanPentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuanLSP3I
 
Asement edu
Asement eduAsement edu
Asement edusihah
 
Makalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikanMakalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikanAli Rohman
 
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerjaMembangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerjaLSP3I
 
Cabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan Menghadapi Alaf Baru
Cabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan  Menghadapi Alaf BaruCabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan  Menghadapi Alaf Baru
Cabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan Menghadapi Alaf BaruTinagaran Magisparan
 
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaikPendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaikLilis Holisah
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikLSP3I
 
Isu isu-pendidikan-di-malaysia
Isu isu-pendidikan-di-malaysiaIsu isu-pendidikan-di-malaysia
Isu isu-pendidikan-di-malaysiaKulanz Salleh
 
Kti slide baru 2
Kti slide baru 2Kti slide baru 2
Kti slide baru 2Arikha Nida
 
Pendidikan untuk semua
Pendidikan untuk semuaPendidikan untuk semua
Pendidikan untuk semuaCeLin ZaQuisha
 
PEMBANGUNAN MANUSIA DI ASIA TENGGARA
PEMBANGUNAN MANUSIA DI ASIA TENGGARAPEMBANGUNAN MANUSIA DI ASIA TENGGARA
PEMBANGUNAN MANUSIA DI ASIA TENGGARATauladansyaputra
 
Managemen Dinas Pendidikan
Managemen Dinas PendidikanManagemen Dinas Pendidikan
Managemen Dinas PendidikanIlan Surf ﺕ
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diEko Pratiwiningsih
 
Perkembangan pendidikan indonesia
Perkembangan pendidikan indonesiaPerkembangan pendidikan indonesia
Perkembangan pendidikan indonesiaAdy Setiawan
 

Was ist angesagt? (19)

Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuanPentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
 
Keciciran
KeciciranKeciciran
Keciciran
 
Asement edu
Asement eduAsement edu
Asement edu
 
Makalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikanMakalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikan
 
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerjaMembangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja
 
Reformasi pendidikan dan greening kurikulum
Reformasi pendidikan dan greening kurikulumReformasi pendidikan dan greening kurikulum
Reformasi pendidikan dan greening kurikulum
 
Cabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan Menghadapi Alaf Baru
Cabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan  Menghadapi Alaf BaruCabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan  Menghadapi Alaf Baru
Cabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan Menghadapi Alaf Baru
 
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaikPendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
 
Isu isu-pendidikan-di-malaysia
Isu isu-pendidikan-di-malaysiaIsu isu-pendidikan-di-malaysia
Isu isu-pendidikan-di-malaysia
 
Kti slide baru 2
Kti slide baru 2Kti slide baru 2
Kti slide baru 2
 
Pendidikan untuk semua
Pendidikan untuk semuaPendidikan untuk semua
Pendidikan untuk semua
 
Sejarah perkembangan pendidikan
Sejarah perkembangan pendidikanSejarah perkembangan pendidikan
Sejarah perkembangan pendidikan
 
PEMBANGUNAN MANUSIA DI ASIA TENGGARA
PEMBANGUNAN MANUSIA DI ASIA TENGGARAPEMBANGUNAN MANUSIA DI ASIA TENGGARA
PEMBANGUNAN MANUSIA DI ASIA TENGGARA
 
Managemen Dinas Pendidikan
Managemen Dinas PendidikanManagemen Dinas Pendidikan
Managemen Dinas Pendidikan
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan di
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
Perkembangan pendidikan indonesia
Perkembangan pendidikan indonesiaPerkembangan pendidikan indonesia
Perkembangan pendidikan indonesia
 
Peran pendidikan dalam kesetaraan
Peran pendidikan dalam kesetaraanPeran pendidikan dalam kesetaraan
Peran pendidikan dalam kesetaraan
 

Andere mochten auch

Sosialisasi 4 perbedaan borang baru dan lama
Sosialisasi 4 perbedaan borang baru dan lamaSosialisasi 4 perbedaan borang baru dan lama
Sosialisasi 4 perbedaan borang baru dan lamaMoh Yakub
 
Ktn Innovate 10 121010 Final
Ktn Innovate 10   121010 FinalKtn Innovate 10   121010 Final
Ktn Innovate 10 121010 FinalSteve Dore
 
Presentación altavista casas
Presentación altavista casasPresentación altavista casas
Presentación altavista casasIMAGICA
 
Designing for windows phone 7
Designing for windows phone 7Designing for windows phone 7
Designing for windows phone 7MatchboxMobile
 
Ulumul qur’an
Ulumul qur’anUlumul qur’an
Ulumul qur’anMoh Yakub
 
Daftar kelulusanserdos2010
Daftar kelulusanserdos2010Daftar kelulusanserdos2010
Daftar kelulusanserdos2010Moh Yakub
 
Persentasi tesis _m_ya'kup-1
Persentasi tesis _m_ya'kup-1Persentasi tesis _m_ya'kup-1
Persentasi tesis _m_ya'kup-1Moh Yakub
 
2 nd international seminar on quality and affordable education
2 nd international seminar on quality and affordable education2 nd international seminar on quality and affordable education
2 nd international seminar on quality and affordable educationIndarto Indarto
 
Pengarahan puket ii bidang administrasi umum dan keuangan
Pengarahan puket ii bidang administrasi umum dan keuanganPengarahan puket ii bidang administrasi umum dan keuangan
Pengarahan puket ii bidang administrasi umum dan keuanganMoh Yakub
 
Sosialisasi 2 standar dan prosedur akreditasi
Sosialisasi 2 standar dan prosedur akreditasiSosialisasi 2 standar dan prosedur akreditasi
Sosialisasi 2 standar dan prosedur akreditasiMoh Yakub
 
Sosialisasi 3 borang akreditasi
Sosialisasi 3 borang akreditasiSosialisasi 3 borang akreditasi
Sosialisasi 3 borang akreditasiMoh Yakub
 
Growing Revenues In Manufacturing Companies May 2011.Pptx
Growing Revenues In Manufacturing Companies   May 2011.PptxGrowing Revenues In Manufacturing Companies   May 2011.Pptx
Growing Revenues In Manufacturing Companies May 2011.PptxSteve Dore
 
Sosialisasi ban
Sosialisasi banSosialisasi ban
Sosialisasi banMoh Yakub
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul haditsMoh Yakub
 

Andere mochten auch (18)

Sosialisasi 4 perbedaan borang baru dan lama
Sosialisasi 4 perbedaan borang baru dan lamaSosialisasi 4 perbedaan borang baru dan lama
Sosialisasi 4 perbedaan borang baru dan lama
 
Ktn Innovate 10 121010 Final
Ktn Innovate 10   121010 FinalKtn Innovate 10   121010 Final
Ktn Innovate 10 121010 Final
 
Presentación altavista casas
Presentación altavista casasPresentación altavista casas
Presentación altavista casas
 
Designing for windows phone 7
Designing for windows phone 7Designing for windows phone 7
Designing for windows phone 7
 
Ulumul qur’an
Ulumul qur’anUlumul qur’an
Ulumul qur’an
 
Daftar kelulusanserdos2010
Daftar kelulusanserdos2010Daftar kelulusanserdos2010
Daftar kelulusanserdos2010
 
Persentasi tesis _m_ya'kup-1
Persentasi tesis _m_ya'kup-1Persentasi tesis _m_ya'kup-1
Persentasi tesis _m_ya'kup-1
 
2 nd international seminar on quality and affordable education
2 nd international seminar on quality and affordable education2 nd international seminar on quality and affordable education
2 nd international seminar on quality and affordable education
 
Pengarahan puket ii bidang administrasi umum dan keuangan
Pengarahan puket ii bidang administrasi umum dan keuanganPengarahan puket ii bidang administrasi umum dan keuangan
Pengarahan puket ii bidang administrasi umum dan keuangan
 
6 ktsp
6 ktsp6 ktsp
6 ktsp
 
A
AA
A
 
Sosialisasi 2 standar dan prosedur akreditasi
Sosialisasi 2 standar dan prosedur akreditasiSosialisasi 2 standar dan prosedur akreditasi
Sosialisasi 2 standar dan prosedur akreditasi
 
Sosialisasi 3 borang akreditasi
Sosialisasi 3 borang akreditasiSosialisasi 3 borang akreditasi
Sosialisasi 3 borang akreditasi
 
A
AA
A
 
Growing Revenues In Manufacturing Companies May 2011.Pptx
Growing Revenues In Manufacturing Companies   May 2011.PptxGrowing Revenues In Manufacturing Companies   May 2011.Pptx
Growing Revenues In Manufacturing Companies May 2011.Pptx
 
Bukan pilih kasih
Bukan pilih kasihBukan pilih kasih
Bukan pilih kasih
 
Sosialisasi ban
Sosialisasi banSosialisasi ban
Sosialisasi ban
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 

Ähnlich wie 5 rkas-1

Quo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaQuo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaDenny Kodrat
 
permasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikropermasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikromuhammadsucahyo
 
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikroTugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikromuhammadsucahyo
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikanWarnet Raha
 
Tugas Individu-Landasan Pendidikan- Christine Tamara.pptx
Tugas Individu-Landasan Pendidikan- Christine Tamara.pptxTugas Individu-Landasan Pendidikan- Christine Tamara.pptx
Tugas Individu-Landasan Pendidikan- Christine Tamara.pptxChristineTamaraAyuni
 
Minat membaca dikalangan rakyat malaysia -Rhe
Minat membaca dikalangan rakyat malaysia -RheMinat membaca dikalangan rakyat malaysia -Rhe
Minat membaca dikalangan rakyat malaysia -Rhemashran saudin
 
Kondisi pendidikan di Indonesia
Kondisi pendidikan di IndonesiaKondisi pendidikan di Indonesia
Kondisi pendidikan di IndonesiaGlorya Sidabutar
 
4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan
4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan
4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauanNuril anwar
 
Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1
Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1
Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1婧慜 丘
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)novanisa febrina
 
Kondisi sistem pendidikan indonesia
Kondisi sistem pendidikan indonesiaKondisi sistem pendidikan indonesia
Kondisi sistem pendidikan indonesiaAdy Setiawan
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)novanisa febrina
 

Ähnlich wie 5 rkas-1 (20)

5 rkas-1
5 rkas-15 rkas-1
5 rkas-1
 
Quo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaQuo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesia
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
permasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikropermasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikro
 
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikroTugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Tugas Individu-Landasan Pendidikan- Christine Tamara.pptx
Tugas Individu-Landasan Pendidikan- Christine Tamara.pptxTugas Individu-Landasan Pendidikan- Christine Tamara.pptx
Tugas Individu-Landasan Pendidikan- Christine Tamara.pptx
 
Makalah pendidikan 2
Makalah pendidikan 2Makalah pendidikan 2
Makalah pendidikan 2
 
Minat membaca dikalangan rakyat malaysia -Rhe
Minat membaca dikalangan rakyat malaysia -RheMinat membaca dikalangan rakyat malaysia -Rhe
Minat membaca dikalangan rakyat malaysia -Rhe
 
Kondisi pendidikan di Indonesia
Kondisi pendidikan di IndonesiaKondisi pendidikan di Indonesia
Kondisi pendidikan di Indonesia
 
BMP MKDU4109
BMP MKDU4109BMP MKDU4109
BMP MKDU4109
 
4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan
4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan
4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan
 
Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1
Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1
Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Kondisi sistem pendidikan indonesia
Kondisi sistem pendidikan indonesiaKondisi sistem pendidikan indonesia
Kondisi sistem pendidikan indonesia
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
 
8.1 8.1.4 mahani nasir
8.1 8.1.4 mahani nasir8.1 8.1.4 mahani nasir
8.1 8.1.4 mahani nasir
 

Mehr von Indarto Indarto

Mehr von Indarto Indarto (6)

Bukti fisik
Bukti fisikBukti fisik
Bukti fisik
 
Agendaharianmengajar
AgendaharianmengajarAgendaharianmengajar
Agendaharianmengajar
 
01 sampul (1)
01 sampul (1)01 sampul (1)
01 sampul (1)
 
3 kunci mendapatkan kekuatan di masa sukar
3 kunci mendapatkan kekuatan di masa sukar3 kunci mendapatkan kekuatan di masa sukar
3 kunci mendapatkan kekuatan di masa sukar
 
Alamat emotion
Alamat emotionAlamat emotion
Alamat emotion
 
Andi samsat
Andi samsatAndi samsat
Andi samsat
 

5 rkas-1

  • 1. RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS-1) (RENCANA JANGKA MENENGAH EMPAT TAHUN) TAHUN 2008/2009 s.d TAHUN 2011/2012 SMP NEGERI 2 ROGOJAMPI I. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS A. ANALISIS PERKEMBANGAN EKONOMI Krisis ekonomi yang melanda dunia dan Indonesia akhir-akhir ini jelas-jelas sangat berpengaruh di seluruh lini pemerintahan, termasuk di bidang pendidikan. Hal ini masih ditambah lagi dengan adanya kebijakan pemerintah dengan penyesuaian BBM dan TDL (Tarif dasar Listrik), kedua hal ini mengakibatkan jumlah keluarga miskin di Indonesia meningkat. Keadaan ini yang mendorong meningkatnya angka putus sekolah karena ketidakmampuan orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Padahal dalam pergulatan ekonomi global dunia sangat dibutuhkan SDM-SDM yang tangguh dan pintar untuk dapat menjawab dan bersaing dalam memajukan ekonomi bangsa, sehingga tidak terjadi bangsa yang secara administrasi telah merdeka, tetapi kenyataanya terjajah secara ekonomi, artinya kebijakan-kebijakan pemerintah dikendalikan oleh negara-negara yang punya ekonomi lebih kuat. Sedangkan pabrik pembuat SDM-SDM yang tangguh ini adalah pendidikan, oleh karena itu sudah saatnya dunia pendidikan lebih proaktif dalam melihat potensipotensi siswa yang berkualitas tetapi tidak cukup dana untuk melanjutkan 1
  • 2. pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan bagi yang memiliki dana cukup, maka mereka ini dibina dengan lebih maksimal sehingga didapatkan generasi muda yang berkualitas. B. ANALISIS PERKEMBANGAN SOSIAL Perkembangan sosial masyarakat Indonesia sudah dalam taraf waspada, hal ini terasa jelas dengan sudah mulai terkikisnya nilai-nila dan norma-norma adat ketimuran, sebagai contoh adat kesopanansantunan, gotong royong, keramah-tamahan, dll. kita harus berlapang dada menerima kenyataan bahwa saat-saat ini kita cenderung kebaratbaratan dalam segala hal. Terkesan asal sudah kebarat-baratan maka kita telah modern, lebih-lebih generasi muda kita yang terlihat hanya mengadopsi hal-hal negatif dari barat, hal-hal pistif seperti etos kerja, ketekunan, kedisiplinan, rasa percaya diri yang tinggi tidak mereka ambil, bahkan kita cenderung berperilaku primitif, merasa bangga dan diri hebat ketika kita mampu melanggar aturan atau tidak mematuhi sesuatu yang seharusnya kita patuhi. Perkelahian antar siswa, tidak ada rasa hormat siswa kepada guru, sering melanggar aturan, anarkis ketika keinginannya terhalangi, itu adalah contoh-contoh perilaku sosial yang sangat mengkhawatirkan. Untuk itu dunia pendidikan, terutama sistem pendidikan harus mulai diteliti ulang, bukan hanya output kepintaran otak yang dipentingkan tetapi juga kepribadian dan perilaku sosial ketimuran yang menunjukkan jati diri sebagai bangsa Indonesia, juga perlu mendapat perhatian dan proporsi yang seimbang. 2
  • 3. C. ANALISIS PERKEMBANGAN BUDAYA Transformasi budaya dalam era globalisasi sungguh sangat cepat, dan sulit dibendung apalagi jika sudah berkaitan dengan dunia anak muda. Ejekan ketinggalan jaman, “katrok” , wong ndeso, dll. Merupakan dorongan bagi mereka untuk mengenakan budaya-budaya modern. Sebenarnya jika dilihat secara sepintas dalam kaca-mata kemajuan hal ini tidak rugi juga tidak untung, namun jika ditelusuri lebih jauh hal ini berdampak negatif terhadap ciri khas bangsa Indonesia yang terkenal sebagai masyarakat beradab dan berbudaya sebagaimana yang dimanatkan dalam Pancasila. Ciri khas bangsa Indonesia yang semacam itu merupakan suatu kebanggaan yang akan mendorong bangsa ini untuk lebih percaya diri dalam memasuki dunia global, karena memiliki satu point yaitu unggul dalam budaya, dan ini akan mendorong untuk unggul pula dibidang yang lain. Oleh karena itu dalam dunia pendidikan perlu diadakan penanaman kembali yang bagaimanakah budaya bangsa Indonesia itu kepada generasi muda, yang saat-saat ini telah mulai hilang jati diri budaya bangsanya dalam dirinya. D. ANALISIS PERKEMBANGAN DEMOGRAFI Laju pertumbuhan penduduk yang cepat dan tidak seimbang merupakan kendala semua bidang pembangunan, tidak terkecuali bidang 3
  • 4. pendidikan. Secara demografi, penduduk merupakan subyek sekaligus obyek pembangunan. Demikian penting pemetaan persebaran penduduk agar layanan pendidikan yang baik dapat terjangkau dengan mudah. Selain itu beragamnya mata pencaharian penduduk Indonesia sungguh satu hal yang patut untuk diperhatikan oleh dunia pendidikan dalam rangka membuat link and match dengan dunia kerja. E. ANALISIS PERKEMBANGAN GEOGRAFI Kondisi geografis negara Indonesia yang merupakan negara dengan banyak pulau, luas, dan bergunung serta berhutan, merupakan kendala utama dalam penyebaran dan pemerataan kebijakan-kebijakan dari pemerintah, termasuk kebijakan dalam dunia pendidikan. Anak-anak usia pendidikan dasar yang belum mendapat layanan pendidikan, pada umumnya berdomisili didaerah-daerah terpencil, terisolir, dan terpencarpencar dalam komunitas-komunitas yang kecil-kecil. Padahal diantara mereka mungkin saja ada potensi-potensi yang jika mendapatkan pembinaan yang lebih baik akan menjadi generasi yang berkualitas dan dapat menjadi insan-insan pembangun didaerahnya. Selain itu potensi geografis Indonesia sebagai negara agraris dan maritim belakangan ini mulai nampak mengarah kepada negara industri. Justru ironisnya perkembangan sektor agraris dan kelautan sangat jauh tertinggal jika dibandingkan negara tetangga misalnya. Padahal kita tahu bahwa kemajuan sebagai negara agraris bukanlah tidak diperhitungkan dalam dunia, ingatlah diera tahun 90-an kita menjadi negara pengeksport beras internasional, tapi yang terjadi sekarang kita penimport beras. Oleh 4
  • 5. karena itu kita perlu menyadarkan kepada generasi muda lewat pendidikan bahwa negara ini (Indonesia) akan mampu bersaing dalam dunia global jika kita mau dan mampu mengelola sumber daya alam yang kita punyai, yang akhir-akhir ini sepertinya dilupakan, jangan sampai seperti pepatah jawa “ golek uceng kelangan delek” artinya kita susah payah mencari sesuatu yang menurut kita besar padahal sesuatu yang sudah ditangan kita lepaskan padahal itu juga besar. II. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN SAAT INI A. ANALISIS MUTU PENDIDIKAN DAN DAYA SAING Secara nasional , rerata nilai ujian nasional dapat dilihat pada tabel berikut : N o Tahun Rata-Rata Nilai Persentase UN kelulusan 1 2004/2005 6,45 87,03 % 2 2005/2006 7,07 92,36 % 3 2006/2007 7,02 93,84 % Berdasarkan tabel tersebut bahwa rerata hasil nilai UN menunjukkan kondisi mutu daya saing sedangkan persentase kelulusan menunjukkan yang mengalami kenaikan menandakan kondisi mutu pendidikan. Namun jika dilihat data dari litbang puspendik tentang perkembangan jumlah SMP berdasarkan kategori dengan indikator rerata nilai UN tahun 2002/2003 s.d 2006/2007 ( lihat http/www.puspendik.com) ternyata pada tahun 2006/2007, walaupun nilai rerata UN nasional sebesar 7,02, tetapi masih terdapat 1.987 SMP (8,6 %) yang 5
  • 6. pencapaianya di bawah 5,5, dan 6.197 sekolah (26,7%) yang masih mempunyai rerata UN di bawah 6,5. Hal ini disebabkan oleh banyak hal diantaranya (1) ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan yang belum memadai baik secara kuantitas dan kualitas, maupun kesejahteraannya; (2) prasarana dan sarana belajar yang belum tersedia dan belum didayagunakan secara optimal; (3) pendanaan pendidikan yang belum memadai untuk menunjang mutu pembelajaran; dan (4) proses pembelajaran yang belum efisien dan efektif. Dengan demikian dalam masa-masa ini pendidikan masih dalam proses untuk dapat memenuhi faktor-faktor yang menghambat dalam memperoleh mutu pendidikan yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi. B. ANALISIS EFISIENSI PENDIDIKAN Proses implementasi dari beberapa program yang digulirkan pemerintah dalam berbagai kegiatan baik oleh pusat, provinsi, kabupaten/kota maupun sekolah, terkesan dilaksanakan hanya sekedar untuk pemenuhan target realisasi program dengan kurang memperhatikan mutu. Nahkan terjadi penyimpangan yang ditemukan di lapangan. Rendahnya mutu dan terjadinya penyimpangan ini yang mengakibatkan tujuan dari program itu tidak tercapai, bila demikian maka terjadi pemborosan sumber daya yang ada dan dalam kondisi terbatas ini secara sia-sia. Untuk itu efisiensi pendidikan dibeberapa sektor perlu dilakukan, program-program yang hanya asal jalan tetapi memakan biaya, seharusnya sudah mulai dipangkas.sebagai contoh jaman dulu 6
  • 7. sekali beli buku, berlaku untuk lima tahun, namun yang terjadi sekarang, buku diterbitkan langsung tidak terpakai karena sudah ganti kurikulum. Pendidikan berkulitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya tidak harus murah atau gratis. Namun jika efisiensi dalam pendidikan dilakukan maka akan dapat menghasilkan kualitas yang tinggi dengan dana yang memadai. C. ANALISIS RELEVANSI PENDIDIKAN Proses pembentukan SDM (sebagian kalangan menyebutnya humancapital) adalah meliputi seluruh kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi individu, ditinjau dari banyak segi, dari sejak usia dini hingga terjun kedunia profesi, hal ini jelas terkait langsung dengan pendidikan. Ada selorohan dari seorang mahasiswa bahwa belajar di luar negeri lebih mudah dan setelah lulus juga lebih cepat dapat lapangan pekerjaan, tetapi belajar di dalam negeri jauh lebih sulit karena terlalu banyak materi yang tidak jelas relevansinya, celakanya setelah lulus-pun akhirnya jadi pengangguran. Lebih lanjut ada yang menulis di internet bahwa proses pendidikan yang relevan dengan dunia usaha dapat dilakukan pada tahap pendidikan tingkat lanjut, sesungguhnya hal ini tidak tepat, jelas sudah terlambat. Pembentukan SDM justru harus dilakukan sejak usia dini ketika siswa masih “lentur”, jika dipaksakan sewaktu telah “mengeras” di tingkat lanjut akibatnya justru negatif. Untuk itu pengurangan- pengurangan materi yang tidak relevan dengan dunia usaha sudah harus 7
  • 8. mulai dikurangi, dan sebaliknya materi yang relevan dengan dunia profesi lebih ditambah proporsinya. D. ANALISIS AKSES/ KESEMPATAN PENDIDIKAN Program- program perluasan dan pemerataan layanan pendidikan yang dilaksanakan pemerintah telah meningkatkan APK dan APM SMP/MTs. Pada tahun 2007 angka APK SMP secara nasional mencapai 92,52%. Namun demikian masih terdapat 75 Kabupaten yang angka APK SMP-nya masih di bawah 75%, dibawah angka nasional. Tanpa upayaupaya khusus maka akan sulit untuk mencapai APK yang telah ditargetkan yaitu 95% untuk tahun 2008/2009. E. ANALISIS PENCITRAAN PENDIDIKAN Sebagian masyarakat masih ada yang memandang bahwa pendidikan kurang penting, hal ini disebabkan banyaknya pengangguran dari kaum intelektual yang notabene telah lulus sarjana. Hal ini yang kemudian melahirkan permasalahan-permasalahan baru semisal kawin muda, dan banyaknya anak perempuan usia sekolah yang putus sekolah dikorbankan untuk membantu orang tuanya. III. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN MASA DATANG (4 TAHUN KE DEPAN) A. ANALISIS MUTU PENDIDIKAN DAN DAYA SAING 8
  • 9. Dari kondisi nyata saat ini diharapkan 4 tahun mendatang : 1. Tercapai Standar Kurikulum di sekolah 100 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan ( SNP ). 2. Tercapai Standar Kelulusan 100 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan ( SNP ). 3. Tercapai Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 100 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan ( SNP ). 4. Tercapai Standar sarana prasarana 100 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan ( SNP ). 5. Tercapai Standar PBM 100 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan ( SNP ). 6. Tercapai Standar Pengelolaan 100 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan ( SNP ). 7. Tercapai Standar Pembiayaan 100 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan ( SNP ). 8. Tercapai Standar Penilaian 100 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan ( SNP ). B. ANALISIS EFISIENSI PENDIDIKAN Suatu program pendidikan yang efisien, cenderung ditandai dengan pola pendidikan penyebaran yang sudah dan ditata pendayagunaan dan yang sumber-sumber mampu menciptakan keseimbangan antara penyediaan dan kebutuhan akan sumber-sumber pendidikan sehingga upaya pencapaian tujuan (effeciveness) tidak mengalami hambatan. Dengan demikian, system atau program 9
  • 10. pendidikan yang efisien ialah yang mampu mendistribusikan sumbersumber pendidikan secara adil dan merata agar setiap peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk mendayagunakan sumbersumber pendidikan tersebut dan mencapai hasil yang maksimal. C. ANALISIS RELEVANSI PENDIDIKAN Relevansi pendidikan adalah terakitnya materi-materi pelajaran di lembaga pendidikan dengan dunia usaha, sehingga setelah lulus dari lembaga pendidikan akan mampu terjun kemasyarakat dan dunia usaha. Oleh karena itu empat tahun kedepan sudah ada relevansi yang jelas antara materi-materi dunia kependidikan khususnya untuk pendidikan dasar dengan kebutuhan dalam dunia kerja. D. ANALISIS AKSES/ KESEMPATAN PENDIDIKAN Dalam empat tahun kedepan ditargetkan APK dan APM SMP mampu mencapai 100 % E. ANALISIS PENCITRAAN PENDIDIKAN Citra pendidikan empat tahun mendatang diharapkan sudah lebih baik, dalam arti kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan sebagai wahana mencari ilmu dan menjadi masyarakat yang tidak bodoh dan dibodohi akan meningkat. 10
  • 11. IV. IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA PENDIDIKAN KESENJANGAN KONDISI KONDISI PENDIDIKAN PENDIDIKAN EMPAT SAAT TAHUN KE (ANALISIS INI DENGAN DEPAN / MASA DATANG) A. KESENJANGAN MUTU PENDIDIKAN DAN DAYA SAING KONDISI YANG No KONDISI SAAT INI KESENJ DIHARAPKAN (4 tahun ke Depan ) 1. STANDART ISI : STANDART ISI : KURIKULUM KURIKULUM Standar isi : Kurikulum Standar isi : Kurikulum Kurikulum 80 % Kurikulum Standar memenuhi 100 memenuhi % Nasional Pendidikan Standar : PBM Standar : PBM Proses Proses pembelajaran sudah memenuhi Standar pembelajaran sudah Nasional Standar Pendidikan; 20 % memenuhi Nasional namun masih 72 % guru Pendidikan; baru 100 % melaksanakan CTL 4 20 % Standar Nasional Pendidikan 3 ANGAN guru melaksanakan CTL STANDART STANDART KELULUSAN KELULUSAN Standar : Kelulusan Standar : Kelulusan 11
  • 12. Prestasi akademik Prestasi akademik SKBM = lulusan belum memenuhi lulusan memenuhi 15% Standar Nasional Standar Nasional Rata-rata Pendidikan (rata-rata Pendidikan (rata-rata Unas= 0,22 SKBM 85% nilai UAN SKBM 100 % nilau UAN 6,41 7,50 Prestasi non akademik Prestasi non akademik lulusan sudah memenuhi lulusan standart memenuhi nasional pendidikan 80 %. sudah standart nasional pendidikan 100 %. 5 STANDART STANDART PENDIDIK DAN PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN KEPENDIDIKAN Pendidik Pendidik dan Tenaga dan Kependidikan terdapat 96 Kependidikan % 100 memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tenaga 2% terdapat % memenuhi Standar Nasional Pendidikan 6 STANDART SARANA STANDART SARANA DAN PRASARANA DAN PRASARANA Sarana, Sarana, Prasarana, Media bahan pembelajaran, ajar, sumber Prasarana, Media bahan 75 % pembelajaran, ajar, sumber belajar terdapat 70 % belajar terdapat 100 % memenuhi memenuhi Standar Nasional pendidikan Standar Nasional pendidikan 12
  • 13. 7 STANDART STANDART MANAGEMENT DAN MANAGEMENT DAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN 1). 70 % fungsi-fungsi 100 pengelolaan sekolah pengelolaan sekolah memenuhi Standar memenuhi Standar Nasional Pendidikan 2). Keterlibatan warga sekolah Keterlibatan fungsi-fungsi 20 % Nasional Pendidikan 60 % dalam pembuatan RPS 3). % 1) Keterlibatan 100 % warga sekolah 25 % dalam pembuatan RPS Komite Sekolah 70 % . 2) Keterlibatan Komite Sekolah 100 30 % % (kuantitas 4.) Fasilitas pendukung 3) Fasilitas pendukung penyusunan penyusunan RPS terpenuhi 70 % terpenuhi 100 % STANDART STANDART PEMBIAYAAN 8 RPS PEMBIAYAAN Pembiayaan masih Pembiayaan memenuhi rendah ( Rp. 55.000,- per Standar Nasional ( Rp. siswa perbulan) 150.000,-/ 68 % siswa perbulan) 9 STANDART STANDART 13
  • 14. PENILAIAN PENILAIAN Guru dan sekolah 80 % Guru dan sekolah 100 % melaksanakan melaksanakan sistem 15 % sistem penilaian sesuai dengn penilaian sesuai dengn tuntutan kurikulum atau tuntutan kurikulum atau Standar Standar Nasional Pendidikan Nasional Pendidikan B. KESENJANGAN EFISIENSI PENDIDIKAN KONDISI YANG No KONDISI SAAT INI DIHARAPKAN (4 tahun ke Depan ) 1 Masih banyak program- Program-program program KESENJ ANGAN hanya asal jalan menjadi yang dalam implementasinya hanya lebih sekedar mutu. target pemenuhan tanpa memperhatikan mutu yang memperhatikan Atau bisa lebih disederhanakan, bahkan kalau mungkin dipangkas. Sebagai contoh pengadaan buku, diharapkan buku sekali dibeli dapat dipakai untuk empat tahun mendatang. 14
  • 15. C. KESENJANGAN RELEVANSI PENDIDIKAN KONDISI YANG No KONDISI SAAT INI KESENJ DIHARAPKAN (4 tahun ke Depan ) 1 Masih banyak materi-materi terjadi pelajaran ANGAN Materi pelajaran semakin mengedepankan link yang belum link dengan dengan kebutuhan dunia kebutuhan dunia usaha, kerja, begitu pula dengan begitu kegiatan-kegiatan juga dengan kegiatan-kegiatan di sekolah. sekolah akrab yang dengan di semakin dunia usaha. D. KESENJANGAN AKSES/ KESEMPATAN PENDIDIKAN KONDISI YANG No KONDISI SAAT INI DIHARAPKAN (4 tahun ke Depan ) 1 APK SMP tahun 2007 mendatang mencapai NGAN APK SMP empat tahun tercatat secara nasional KESENJA mencapai 100% 92,52 namun %, bisa masih terdapatkabupaten yang APK SMPnya masih 15
  • 16. dibawah nasional E. KESENJANGAN PENCITRAAN PENDIDIKAN KONDISI YANG No KONDISI SAAT INI DIHARAPKAN KESENJA (4 tahun ke Depan ) 1 Pendidikan sebagaian oleh NGAN Citra pendidikan di mata masyarakat masyarakat lebih dianggap kurang penting meningkat, dengan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kepandaian dalam mengarungi hidup. V. VISI SEKOLAH “UNGGUL DALAM MUTU BERDASARKAN IMAN DAN TAQWA” Indikator : a. Terwujudnya pengembangan KTSP b. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. c. Terwujudnya siswa yang cerdas, beriman dan bertaqwa. d. Terwujudnya sarana dan prasarana yang relevan yang sesuai dengan perkembangan IPTEK. e. Terwujudnya sumber daya manusia pendidik yang berkualitas dan loyalitas yang tinggi. f. Terwujudnya kelembagaan dan manajemen sekolah yang kondusif. g. Terwujudnya pembiayaan sekolah yang tangguh. h. Terwujudnya perangkat penilaian yang sesuai dengan KTSP. 16
  • 17. VI. MISI SEKOLAH a. Mewujudkan pengembangan KTSP. b. Mewujudkan pelaksanaan proses pembelajaran efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang maximal. c. Merwujudnya lulusan siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan, keimanan dan ketaqwaan yang tinggi d. Mewujudkan sarana dan prasarana yang memadahi dan mendukung PBM serta sesuai dengan perkembangan IPTEK. e. Mewujudkan sumber daya manusia pendidik yang berkualitas dan mempunyai loyalitas yang tinggi. f. Merwujudnya manajemen pengelolaan sekolah yang tangguh. g. Mewujudnya pembiayaan yang memadahi dan mendukung proses belajar mengajar. h. Merwujudnya perangkat penilaian yang sesuai KTSP. VII. TUJUAN SEKOLAH DALAM 4 TAHUN KEDEPAN Prediksi perkembangan pendidikan di SMP Negeri 2 Rogojampi dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain sebagai berikut : 1. Standart isi kurikulum Menghasilkan perangkat KTSP lengkap dengan pengembangan silabus kls VII, VIII dan XI semua mata pelajaran. 2. Standart Proses PBM Menghasilkan RPP dan pengembangan model-model pembelajaran 17
  • 18. kelas VII, VIII dan IX semua mata pelajaran. 3. Standart Kelulusan a. Pencapaian standart ketuntasan KD, SK dan SKL. b. Nilai Ujian Nasional mencapai 7,50 dan nilai rata-rata SKBM 100%. c. Nilai Ujian Sekolah mencapai 80 dan nilai rata-rata SKBM 100%. d. Prestasi non akademik mengalami peningkatan yang pesat dengan diraihnya beberapa kejuaraan baik tingkat kabupaten, propinsi dan nasional. e. Menghasilkan lulusan yang unggul dalam bidang IPTEK dan IMTAQ 4. Standart Pendidik dan Kependidikan. a.Pencapaian standart pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualifikasi dan berloyalitas tinggi. b.Tenaga pendidik 100 % memenuhi standart nasional. 5. Standart Sarana dan Prasarana. Pencapaian standart sarana dan prasarana serta fasilitas sekolah yang memenuhi SPM. 6. Standart Pengelolaan Pencapaian standart pengelolaan 100 % dari aspek pembelajaran, kurikulum, sarana prasarana, SDM, kesiswaanan dan administrasi sehingga memenuhi SNP. 7. Standart Pembiayaan Ketercukupan dana untuk menunjang PBM,kegiatan non akademik, kesiswaan, sarana prasarana, kesejahteraan dan administrasi. 8. Standart Penilaian. 18
  • 19. Menghasilkan sistim dan perangkat penilaian yang otentik dan sesuai dengan Standart Nasional Pendidikan. VIII. PPROGRAM STRATEGIS Sesuai dengan tujuan serta visi dan misi yang ditetapkan pendidik berdasarkan iman dan taqwa maka diusulkan program-program strategis sebagai berikut : 1. Meningkatkan proses pelaksanaan pengembangan KTSP 2. Meningkatkan pelaksanaan proses pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang maximal. 3. Meningkatkan mutu lulusan siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan, keimanan dan ketaqwaan yang tinggi 4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana yang memadahi dan mendukung PBM serta sesuai dengan perkembangan IPTEK. 5. Meningkatkan sumber daya manusia pendidik yang berkualitas dan mempunyai loyalitas yang tinggi. 6. Meningkatkan manajemen pengeloaan sekolah yang tangguh. 7. Meningkatkan pembiayaan yang memadahi dan mendukung proses belajar mengajar. 8. IX. Meningkatkan kualitas perangkat penilaian yang sesuai KTSP. STRATEGI PELAKSANAAN / PENCAPAIAN 1. Pengembangan proses pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 19
  • 20. Strategi pelaksanaan : a. Menjalin kerjasama dan mengoptimalkan warga sekolah untuk mengikuti Workshop Guru untuk menghasilkan pemetaan SK, KD, indikator, pengembangan silabus pada kelas 7,8 dan 9. b. Mengadakan MGMP sekolah untuk menyusun RPP secara bersamasama pada setiap awal semester. c. Mengadakan MGMP sekolah untuk menyusun pemataan KD, SK, indikator, dan aspek penilaian pada setiap awal semester. d. Mengirim guru untuk mengikuti MGMP tingkat kabupaten, pelatihan di tingkat kabupaten, tingkat Propinsi bahkan tingkat Nasional untuk menghasilkan pemetaan SK, KD, indikator, pengembanagan silabus pada kelas 7,8 dan 9. 2. Pengembangan proses pembelajaran dengan model pembelajaran berorientasi pada CTL Strategi pelaksanaan : a. Sosialisai model pembelajaran CTL b. Menjalin kerjasama secara optimal antar warga sekolah melalui Workshop, MGMP sekolah maupun MGMP Kabupaten, juga diklat tingkat Propinsi maupun nasional. 3. Pengembangan pencapaian standar kelulusan yang cerdas, beriman dan bertaqwa. a. Mengadakan bimbingan belajar kelas VII, VIII, dan IX dan meningkatkan pembinaan bidang: olahraga, kesenian, keterampilan, budi pekerti, dan 20
  • 21. kedisiplinan melalui kegiatan ekstrakurikuler dengan cara dikontrol dan evaluasi setiap bulan perkembangan siswa tersebut b. Pengembangan kegiatan lomba-lomba olahraga: bekerja sama dengan lembaga atau sekolah lain untuk melaksanakan kegiatan lomba-lomba olahraga. c. Pengembangan kegiatan lomba-lomba kesenian: bekerja sama dengan lembaga atau sekolah lain untuk melaksanakan kegiatan lomba-lomba kesenian. d. Pengembangan kegiatan keagamaan: bekerja sama dengan lembaga atau sekolah lain untuk melaksanakan kegiatan keagamaan. e. Pengembangan kegiatan pembiasaan (kebudayaan): bekerja sama dengan lembaga atau sekolah lain untuk melaksanakan kegiatan pembiasaan (budaya). 4. Pengembangan kependidikan pencapaian yang standar profesional pendidik sesuai dengan dan tenaga bidangnya, berkualitas minimal S1 dan mengikuti. Strategi pelaksanaan : a. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah dalam melaksanakan / mengikuti seminar, workshop, MGMP, pelatihan untuk mengembangkan kulitas pendidik dan tenaga kependidikan. b. Memberi kesempatan kepada guru untuk meningkatkan jenjang studinya minimal S1. c. Mengajukan tenaga pendidik yang belum PNS untuk diangkat menjadi PNS. 21
  • 22. 5. Pengembangan sarana dan prasarana sekolah dan media pembelajaran yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Strategi pelaksanaan : a. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah dan pihak lain untuk mengoptimalkan sumber daya manusia guna mengembangkan, melengkapi dan menambah fasilitas dalam rangka memenuhi standar sarpras sekolah. b. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah dan pihak lain untuk mengoptimalkan sumber daya manusia guna mengembangkan, melengkapi dan menambah media pembelajaran di sekolah. 6. Pengembangan managemen pengelolaan sekolah yang handal Strategi pelaksanaan : a. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah dan warga sekolah untuk mengoptimalkan peran warga sekolah dalam mengembangkan manajemen sekolah sebagai tuntutan MBS. b. Menjalin kerjasama dengan sekolah lain untuk mengoptimalkan sumber daya manusia sekolah guna mengembangkan, melengkapi dan menambah bahan dan sumber belajar dalam rangka memenuhi Standar Nasional Pendidikan. c. Menjalin kerjasama dengan pihak lain dan mengoptimalkan sumber daya manusia sekolah untuk mengembangkan administrasi sekolah ke arah Sistem Informasi Manajemen ( SIM ) 22
  • 23. 7 Pengembangan strategi penggalangan pembiayaan pendidikan yang memadai Strategi pelaksanaan : a. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah untuk mengadakan rapat koordinasi, rapat pleno dalam rangka menggalang pembiayaan pendidikan, baik bersumber dari pemerintah, orang tua maupun pihak lain. b. Mengadakan optimalisasi sumber daya yang ada di sekolah dan bekerjasama dengan pihak lain dalam rangka efisiensi dan efektifitas setiap kegiatan. 8. Pengembangan sistem penilaian yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Strategi pelaksanaan : a. Melaksanakan pengembangan perangkat model-model penilaian. b. Menerapkan implementasi model penilaian. X. TONGGAK-TONGGAK KUNCI KEBERHASILAN N O 1 Aspek –aspek dari program strategis Tonggak-tonggak kunci keberhasilan 2008 2009 2010 2011 2012 Standar Isi : Kurikulum Terealisasinya proses Kelas 7 Kelas Dokum Doku dan 8 7,8 dan en men 9 tasi tasi pendidikan perang perang ( KTSP ) kat kat pelaksanaan kurikulum satuan Kelas 7 23
  • 24. pembel pembe aja laja ran ran lengkap lengka p 2 Pengembangan Proses Pembelajaran Teralisasinya model Kelas 7 Pemant Penge dan 8 pembelajaran dengan Kelas 7 Kelas apan mba metode CTL 3 7,8 dan 9 ngan Standar Kelulusan Terpenuhinya standar Kelas 7 Dokum Doku dan 8 7,8 dan en men 9 penilaia penilai n an lengkap pencapaian Kelas 7 Kelas lengka ketuntasan kompetensi lulusan p 4 Pengembangan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Terpenuhinya standar Kualifik Kualifik pendidik dan tenaga asi kependidikan sesuai 98% 100% Sertifik dengan SNP Sertifik Sertifik asi : 20 asi : 25 Sertifik : asi Lulus 5 80 % Sertifik % % 75 % Lulus : S2 : 2% S2 : 5% S2 asi : 10 asi : 15 % % Lulus : 10% asi : 30 % Pengembangan Sarana dan Prasarana Terpenuhinya fasilitas 85 % 90 % 100 % dan media pembelajaran sekolah sesuai dengan SNP 24
  • 25. 6 Pengembangan Pengelolaan Terciptanya 85 % 87 % 90 % 95 % 100 % Rp Rp Rp Rp Rp 100.00 125.00 150.00 175.00 200.00 0 0 0 0 0 Menghasilkan system Terlaks Terlaks Terlaks Terlaks Terlak penilaian yang sesuai ana ana ana ana sana dengan dengan dengan dengan denga cukup baik efektif efektif n manajemen pengelolaan sekolah yang handal sesuai SNP 7 Pengembangan Pembiayaan Tercapainya penggalangan pembiayaan pendidikan 8 Pengembangan Penilaian dengan Standar Nasional Pendidikan baik efektif dan efisien XI. MONITORING DAN EVALUASI Program supervisi dan monev dalam 4 tahun 1. Melaksanakan monitoring terhadap proses pelaksanaan dan pengembangan kurikulum satuan pendidikan ( KTSP ) dan menindak lanjutinya. 25
  • 26. 2. Melaksanakan monitoring dan evaluasi CTL dengan membuat instrumen, melaksanakan, memvalidasi, menganalisis, membuat laporan dan mengadakan tindak lanjut. 3. Melaksanakan supervisi klinis dan monev program standar kompetensi lulusan . 4. Melaksanakan supervisi klinis program peningkatan standart pendidik dan tenaga pendidik. 5. Melaksanakan supervisi program peningkatan sarana prasarana dan media pendidikan. 6. Melaksanakan supervisi klinis dan monev program pengembangan manajemen sekolah 7. Melaksanakan supervisi klinis tentang pembiayaan yang dilakukan oleh sekolah. 8. Melaksanakan supervisi klinis dan monev program pengembangan sistem penilaian. 26
  • 27. XII. RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH 4 TAHUN No. A RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SUMBER KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN PUSAT 1 2 PROV 3 4 1 2 3 KAB/KOTA 4 Belanja Pegawai KOMITE 1 2 3 4 1 2 3 LAINYA 4 1 2 3 JUMLAH 4 15.000.000 B keperluan sehari-hari C Pemeliharaan D langganan dan Jasa E Pemeliharaan gedung F G H I J K L M N O Pengembangan Gedung Pengadaan sarana Kantor Pengembangan Kurikulum sesuai SNP Pengembangan proses belajar mengajar Pengembangan tenaga kependidikan Pengembangan standar kelembagaan Pengembangan fasilitas pendidikan Pengembangan strandar kelulusan Pengembangan standar pembiayaan Pengembangan standar penilaian 17.250.000 19.837.500 22.813.125 40.000.00 0 46.000.000 52.900.00 0 60.835.000 274.635.625 15.000.000 17.250.000 19.837.500 22.813.125 5.000.000 5.750.000 6.612.500 7.604.375 99.867.500 5.000.000 5.750.000 6.612.500 7.604.375 2.000.000 2.300.000 2.645.000 3.041.750 34.953.625 6.000.000 6.900.000 7.935.000 9.125.250 1.500.000 1.725.000 1.983.750 2.281.313 37.450.313 7.500.000 8.625.000 9.918.750 11.406.563 3.000.000 3.450.000 3.967.500 4.562.625 52.430.438 10.000.000 11.500.000 13.225.000 15.208.750 - - - 49.933.750 5.000.000 5.750.000 6.612.500 7.604.375 1.500.000 1.725.000 1.983.750 2.281.313 32.456.938 10.000.000 11.500.000 13.225.000 15.208.750 1.000.000 1.150.000 1.322.500 1.520.875 54.927.125 7.500.000 8.625.000 9.918.750 11.406.563 3.000.000 3.450.000 3.967.500 4.562.625 52.430.438 7.000.000 8.050.000 9.257.500 10.646.125 5.000.000 5.750.000 6.612.500 7.604.375 59.920.500 5.000.000 5.750.000 6.612.500 7.604.375 2.000.000 2.300.000 2.645.000 3.041.750 34.953.625 11.500.000 13.225.000 15.208.750 10.000.00 0 11.500.000 13.225.00 0 15.208.750 99.867.500 10.000.000 11.500.000 13.225.000 15.208.750 - - - 49.933.750 5.000.000 5.750.000 6.612.500 7.604.375 - - - 24.966.875 6.500.000 7.475.000 8.596.250 9.885.688 - - - 32.456.938 124.500.000 143.175.000 164.651.25 189.348.93 85.100.000 97.865.00 112.544.75 10.000.000 - 74.000.00 - - 991.184.938 19
  • 28. 0 Mengetahui 8 0 0 0 Kepala SMPN 2 Rogojampi Ketua Komite Drs. Ir. JAENURI, M. Pd Dra. Hj. N. RATNANINGSIH, MM.Pd NIP. 130 678 400 20