Dokumen tersebut merupakan rencana kerja dan anggaran sekolah SMP Negeri 2 Rogojampi untuk periode 4 tahun ke depan. Dokumen tersebut menganalisis kondisi lingkungan strategis, kondisi pendidikan saat ini, dan perkiraan kondisi pendidikan masa datang dalam beberapa aspek seperti ekonomi, sosial, budaya, demografi, geografi, mutu pendidikan, efisiensi, relevansi, akses pendidikan, dan pengembangan
1. RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS-1)
(RENCANA JANGKA MENENGAH EMPAT TAHUN)
TAHUN 2008/2009 s.d TAHUN 2011/2012
SMP NEGERI 2 ROGOJAMPI
I.
ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
A. ANALISIS PERKEMBANGAN EKONOMI
Krisis ekonomi yang melanda dunia dan Indonesia akhir-akhir ini
jelas-jelas sangat berpengaruh di seluruh lini pemerintahan, termasuk di
bidang pendidikan. Hal ini masih ditambah lagi dengan adanya kebijakan
pemerintah dengan penyesuaian BBM dan TDL (Tarif dasar Listrik),
kedua hal ini mengakibatkan jumlah keluarga miskin di Indonesia
meningkat. Keadaan ini yang mendorong meningkatnya angka putus
sekolah karena ketidakmampuan orang tua untuk menyekolahkan
anaknya ke jenjang yang lebih tinggi.
Padahal dalam pergulatan ekonomi global dunia sangat dibutuhkan
SDM-SDM yang tangguh dan pintar untuk dapat menjawab dan bersaing
dalam memajukan ekonomi bangsa, sehingga tidak terjadi bangsa yang
secara administrasi telah merdeka, tetapi kenyataanya terjajah secara
ekonomi, artinya kebijakan-kebijakan pemerintah dikendalikan oleh
negara-negara yang punya ekonomi lebih kuat. Sedangkan pabrik
pembuat SDM-SDM yang tangguh ini adalah pendidikan, oleh karena itu
sudah saatnya dunia pendidikan lebih proaktif dalam melihat potensipotensi siswa yang berkualitas tetapi tidak cukup dana untuk melanjutkan
1
2. pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan bagi yang memiliki dana
cukup, maka mereka ini dibina dengan lebih maksimal sehingga
didapatkan generasi muda yang berkualitas.
B. ANALISIS PERKEMBANGAN SOSIAL
Perkembangan sosial masyarakat Indonesia sudah dalam taraf
waspada, hal ini terasa jelas dengan sudah mulai terkikisnya nilai-nila
dan norma-norma adat ketimuran, sebagai contoh adat kesopanansantunan, gotong royong, keramah-tamahan, dll. kita harus berlapang
dada menerima kenyataan bahwa saat-saat ini kita cenderung kebaratbaratan dalam segala hal. Terkesan asal sudah kebarat-baratan maka
kita telah modern, lebih-lebih generasi muda kita yang terlihat hanya
mengadopsi hal-hal negatif dari barat, hal-hal pistif seperti etos kerja,
ketekunan, kedisiplinan, rasa percaya diri yang tinggi tidak mereka ambil,
bahkan kita cenderung berperilaku primitif, merasa bangga dan diri hebat
ketika kita mampu melanggar aturan atau tidak mematuhi sesuatu yang
seharusnya kita patuhi. Perkelahian antar siswa, tidak ada rasa hormat
siswa kepada guru, sering melanggar aturan, anarkis ketika keinginannya
terhalangi, itu adalah contoh-contoh perilaku sosial yang sangat
mengkhawatirkan.
Untuk itu dunia pendidikan, terutama sistem pendidikan harus mulai
diteliti ulang, bukan hanya output kepintaran otak yang dipentingkan
tetapi juga kepribadian dan perilaku sosial ketimuran yang menunjukkan
jati diri sebagai bangsa Indonesia, juga perlu mendapat perhatian dan
proporsi yang seimbang.
2
3. C. ANALISIS PERKEMBANGAN BUDAYA
Transformasi budaya dalam era globalisasi sungguh sangat cepat,
dan sulit dibendung apalagi jika sudah berkaitan dengan dunia anak
muda. Ejekan ketinggalan jaman, “katrok” , wong ndeso, dll. Merupakan
dorongan bagi mereka untuk mengenakan budaya-budaya modern.
Sebenarnya jika dilihat secara sepintas dalam kaca-mata kemajuan hal
ini tidak rugi juga tidak untung, namun jika ditelusuri lebih jauh hal ini
berdampak negatif terhadap ciri khas bangsa Indonesia yang terkenal
sebagai masyarakat beradab dan berbudaya sebagaimana yang
dimanatkan dalam Pancasila. Ciri khas bangsa Indonesia yang semacam
itu merupakan suatu kebanggaan yang akan mendorong bangsa ini untuk
lebih percaya diri dalam memasuki dunia global, karena memiliki satu
point yaitu unggul dalam budaya, dan ini akan mendorong untuk unggul
pula dibidang yang lain.
Oleh karena itu dalam dunia pendidikan perlu diadakan penanaman
kembali yang bagaimanakah budaya bangsa Indonesia itu kepada
generasi muda, yang saat-saat ini telah mulai hilang jati diri budaya
bangsanya dalam dirinya.
D. ANALISIS PERKEMBANGAN DEMOGRAFI
Laju pertumbuhan penduduk yang cepat dan tidak seimbang
merupakan kendala semua bidang pembangunan, tidak terkecuali bidang
3
4. pendidikan. Secara demografi, penduduk merupakan subyek sekaligus
obyek pembangunan. Demikian penting pemetaan persebaran penduduk
agar layanan pendidikan yang baik dapat terjangkau dengan mudah.
Selain itu beragamnya mata pencaharian penduduk Indonesia sungguh
satu hal yang patut untuk diperhatikan oleh dunia pendidikan dalam
rangka membuat link and match dengan dunia kerja.
E. ANALISIS PERKEMBANGAN GEOGRAFI
Kondisi geografis negara Indonesia yang merupakan negara dengan
banyak pulau, luas, dan bergunung serta berhutan, merupakan kendala
utama dalam penyebaran dan pemerataan kebijakan-kebijakan dari
pemerintah, termasuk kebijakan dalam dunia pendidikan. Anak-anak usia
pendidikan dasar yang belum mendapat layanan pendidikan, pada
umumnya berdomisili didaerah-daerah terpencil, terisolir, dan terpencarpencar dalam komunitas-komunitas yang kecil-kecil. Padahal diantara
mereka mungkin saja ada potensi-potensi yang jika mendapatkan
pembinaan yang lebih baik akan menjadi generasi yang berkualitas dan
dapat menjadi insan-insan pembangun didaerahnya.
Selain itu potensi geografis Indonesia sebagai negara agraris dan
maritim belakangan ini mulai nampak mengarah kepada negara industri.
Justru ironisnya perkembangan sektor agraris dan kelautan sangat jauh
tertinggal jika dibandingkan negara tetangga misalnya. Padahal kita tahu
bahwa kemajuan sebagai negara agraris bukanlah tidak diperhitungkan
dalam dunia, ingatlah diera tahun 90-an kita menjadi negara pengeksport
beras internasional, tapi yang terjadi sekarang kita penimport beras. Oleh
4
5. karena itu kita perlu menyadarkan kepada generasi muda
lewat
pendidikan bahwa negara ini (Indonesia) akan mampu bersaing dalam
dunia global jika kita mau dan mampu mengelola sumber daya alam yang
kita punyai, yang akhir-akhir ini sepertinya dilupakan, jangan sampai
seperti pepatah jawa “ golek uceng kelangan delek” artinya kita susah
payah mencari sesuatu yang menurut kita besar padahal sesuatu yang
sudah ditangan kita lepaskan padahal itu juga besar.
II.
ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN SAAT INI
A. ANALISIS MUTU PENDIDIKAN DAN DAYA SAING
Secara nasional , rerata nilai ujian nasional dapat dilihat pada tabel
berikut :
N
o
Tahun
Rata-Rata Nilai
Persentase
UN
kelulusan
1
2004/2005
6,45
87,03 %
2
2005/2006
7,07
92,36 %
3
2006/2007
7,02
93,84 %
Berdasarkan
tabel
tersebut
bahwa
rerata
hasil
nilai
UN
menunjukkan kondisi mutu daya saing sedangkan persentase kelulusan
menunjukkan yang mengalami kenaikan menandakan kondisi mutu
pendidikan. Namun jika dilihat data dari litbang puspendik tentang
perkembangan jumlah SMP berdasarkan kategori dengan indikator rerata
nilai UN tahun 2002/2003 s.d 2006/2007 ( lihat http/www.puspendik.com)
ternyata pada tahun 2006/2007, walaupun nilai rerata UN nasional
sebesar 7,02, tetapi masih terdapat 1.987 SMP (8,6 %) yang
5
6. pencapaianya di bawah 5,5, dan 6.197 sekolah (26,7%) yang masih
mempunyai rerata UN di bawah 6,5. Hal ini disebabkan oleh banyak hal
diantaranya (1) ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan yang
belum
memadai
baik
secara
kuantitas
dan
kualitas,
maupun
kesejahteraannya; (2) prasarana dan sarana belajar yang belum tersedia
dan belum didayagunakan secara optimal; (3) pendanaan pendidikan
yang belum memadai untuk menunjang mutu pembelajaran; dan (4)
proses pembelajaran yang belum efisien dan efektif. Dengan demikian
dalam masa-masa ini pendidikan masih dalam proses untuk dapat
memenuhi faktor-faktor yang menghambat dalam memperoleh mutu
pendidikan yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi.
B. ANALISIS EFISIENSI PENDIDIKAN
Proses implementasi dari beberapa program yang digulirkan
pemerintah
dalam
berbagai
kegiatan
baik
oleh
pusat,
provinsi,
kabupaten/kota maupun sekolah, terkesan dilaksanakan hanya sekedar
untuk
pemenuhan
target
realisasi
program
dengan
kurang
memperhatikan mutu. Nahkan terjadi penyimpangan yang ditemukan di
lapangan. Rendahnya mutu dan terjadinya penyimpangan ini yang
mengakibatkan tujuan dari program itu tidak tercapai, bila demikian maka
terjadi pemborosan sumber daya yang ada dan dalam kondisi terbatas ini
secara sia-sia. Untuk itu efisiensi pendidikan dibeberapa sektor perlu
dilakukan, program-program yang hanya asal jalan tetapi memakan
biaya, seharusnya sudah mulai dipangkas.sebagai contoh jaman dulu
6
7. sekali beli buku, berlaku untuk lima tahun, namun yang terjadi sekarang,
buku diterbitkan langsung tidak terpakai karena sudah ganti kurikulum.
Pendidikan berkulitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya
tidak harus murah atau gratis. Namun jika efisiensi dalam pendidikan
dilakukan maka akan dapat menghasilkan kualitas yang tinggi dengan
dana yang memadai.
C. ANALISIS RELEVANSI PENDIDIKAN
Proses pembentukan SDM (sebagian kalangan menyebutnya humancapital)
adalah
meliputi
seluruh
kegiatan
yang
bertujuan
untuk
mengembangkan pribadi individu, ditinjau dari banyak segi, dari sejak
usia dini hingga terjun kedunia profesi, hal ini jelas terkait langsung
dengan pendidikan. Ada selorohan dari seorang mahasiswa bahwa
belajar di luar negeri lebih mudah dan setelah lulus juga lebih cepat dapat
lapangan pekerjaan, tetapi belajar di dalam negeri jauh lebih sulit karena
terlalu banyak materi yang tidak jelas relevansinya, celakanya setelah
lulus-pun akhirnya jadi pengangguran.
Lebih lanjut ada yang menulis di internet bahwa proses pendidikan
yang relevan dengan dunia usaha dapat dilakukan pada tahap
pendidikan tingkat lanjut, sesungguhnya hal ini tidak tepat, jelas sudah
terlambat. Pembentukan SDM justru harus dilakukan sejak usia dini
ketika siswa masih “lentur”, jika dipaksakan sewaktu telah “mengeras” di
tingkat
lanjut
akibatnya
justru
negatif.
Untuk
itu
pengurangan-
pengurangan materi yang tidak relevan dengan dunia usaha sudah harus
7
8. mulai dikurangi, dan sebaliknya materi yang relevan dengan dunia profesi
lebih ditambah proporsinya.
D. ANALISIS AKSES/ KESEMPATAN PENDIDIKAN
Program- program perluasan dan pemerataan layanan pendidikan
yang dilaksanakan pemerintah telah meningkatkan APK dan APM
SMP/MTs. Pada tahun 2007 angka APK SMP secara nasional mencapai
92,52%. Namun demikian masih terdapat 75 Kabupaten yang angka APK
SMP-nya masih di bawah 75%, dibawah angka nasional. Tanpa upayaupaya khusus maka akan sulit untuk mencapai APK yang telah
ditargetkan yaitu 95% untuk tahun 2008/2009.
E. ANALISIS PENCITRAAN PENDIDIKAN
Sebagian masyarakat masih ada yang memandang bahwa
pendidikan kurang penting, hal ini disebabkan banyaknya pengangguran
dari kaum intelektual yang notabene telah lulus sarjana. Hal ini yang
kemudian melahirkan permasalahan-permasalahan baru semisal kawin
muda, dan banyaknya anak perempuan usia sekolah yang putus sekolah
dikorbankan untuk membantu orang tuanya.
III.
ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN MASA DATANG (4 TAHUN KE
DEPAN)
A. ANALISIS MUTU PENDIDIKAN DAN DAYA SAING
8
9. Dari kondisi nyata saat ini diharapkan 4 tahun mendatang :
1.
Tercapai Standar Kurikulum di sekolah 100 % memenuhi Standar
Nasional Pendidikan ( SNP ).
2.
Tercapai Standar Kelulusan 100 % memenuhi Standar Nasional
Pendidikan ( SNP ).
3.
Tercapai Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 100 %
memenuhi Standar Nasional Pendidikan ( SNP ).
4.
Tercapai
Standar sarana prasarana 100 % memenuhi Standar
Nasional Pendidikan ( SNP ).
5.
Tercapai Standar PBM 100 % memenuhi
Standar Nasional
Pendidikan ( SNP ).
6.
Tercapai Standar Pengelolaan 100 % memenuhi Standar Nasional
Pendidikan ( SNP ).
7.
Tercapai Standar Pembiayaan 100 % memenuhi Standar Nasional
Pendidikan ( SNP ).
8.
Tercapai Standar Penilaian 100 % memenuhi Standar Nasional
Pendidikan ( SNP ).
B. ANALISIS EFISIENSI PENDIDIKAN
Suatu program pendidikan yang efisien, cenderung ditandai
dengan
pola
pendidikan
penyebaran
yang
sudah
dan
ditata
pendayagunaan
dan
yang
sumber-sumber
mampu
menciptakan
keseimbangan antara penyediaan dan kebutuhan akan sumber-sumber
pendidikan sehingga upaya pencapaian tujuan (effeciveness) tidak
mengalami
hambatan.
Dengan
demikian,
system
atau
program
9
10. pendidikan yang efisien ialah yang mampu mendistribusikan sumbersumber pendidikan secara adil dan merata agar setiap peserta didik
memperoleh kesempatan yang sama untuk mendayagunakan sumbersumber pendidikan tersebut dan mencapai hasil yang maksimal.
C. ANALISIS RELEVANSI PENDIDIKAN
Relevansi pendidikan adalah terakitnya materi-materi pelajaran di
lembaga pendidikan dengan dunia usaha, sehingga setelah lulus dari
lembaga pendidikan akan mampu terjun kemasyarakat dan dunia usaha.
Oleh karena itu empat tahun kedepan sudah ada relevansi yang jelas
antara materi-materi dunia kependidikan khususnya untuk pendidikan
dasar dengan kebutuhan dalam dunia kerja.
D. ANALISIS AKSES/ KESEMPATAN PENDIDIKAN
Dalam empat tahun kedepan ditargetkan APK dan APM SMP
mampu mencapai 100 %
E. ANALISIS PENCITRAAN PENDIDIKAN
Citra pendidikan empat tahun mendatang diharapkan sudah lebih
baik, dalam arti kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan
sebagai wahana mencari ilmu dan menjadi masyarakat yang tidak bodoh
dan dibodohi akan meningkat.
10
11. IV.
IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA PENDIDIKAN
KESENJANGAN
KONDISI
KONDISI
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
EMPAT
SAAT
TAHUN
KE
(ANALISIS
INI
DENGAN
DEPAN
/
MASA
DATANG)
A. KESENJANGAN MUTU PENDIDIKAN DAN DAYA SAING
KONDISI YANG
No
KONDISI SAAT INI
KESENJ
DIHARAPKAN
(4 tahun ke Depan )
1.
STANDART ISI :
STANDART ISI :
KURIKULUM
KURIKULUM
Standar isi : Kurikulum
Standar isi : Kurikulum
Kurikulum
80
%
Kurikulum
Standar
memenuhi
100
memenuhi
%
Nasional Pendidikan
Standar : PBM
Standar : PBM
Proses
Proses
pembelajaran
sudah memenuhi Standar
pembelajaran
sudah
Nasional
Standar
Pendidikan;
20 %
memenuhi
Nasional
namun masih 72 % guru
Pendidikan; baru 100 %
melaksanakan CTL
4
20 %
Standar
Nasional Pendidikan
3
ANGAN
guru melaksanakan CTL
STANDART
STANDART
KELULUSAN
KELULUSAN
Standar : Kelulusan
Standar : Kelulusan
11
12. Prestasi
akademik
Prestasi
akademik
SKBM =
lulusan belum memenuhi
lulusan
memenuhi
15%
Standar
Nasional
Standar
Nasional
Rata-rata
Pendidikan
(rata-rata
Pendidikan
(rata-rata
Unas= 0,22
SKBM 85% nilai UAN
SKBM 100 % nilau UAN
6,41
7,50
Prestasi
non
akademik
Prestasi non akademik
lulusan sudah memenuhi
lulusan
standart
memenuhi
nasional
pendidikan 80 %.
sudah
standart
nasional pendidikan 100
%.
5
STANDART
STANDART
PENDIDIK
DAN
PENDIDIK
DAN
KEPENDIDIKAN
KEPENDIDIKAN
Pendidik
Pendidik
dan
Tenaga
dan
Kependidikan terdapat 96
Kependidikan
%
100
memenuhi
Standar
Nasional Pendidikan
Tenaga
2%
terdapat
%
memenuhi
Standar
Nasional
Pendidikan
6
STANDART
SARANA
STANDART SARANA
DAN PRASARANA
DAN PRASARANA
Sarana,
Sarana,
Prasarana,
Media
bahan
pembelajaran,
ajar,
sumber
Prasarana,
Media
bahan
75 %
pembelajaran,
ajar,
sumber
belajar terdapat 70 %
belajar terdapat 100 %
memenuhi
memenuhi
Standar
Nasional pendidikan
Standar
Nasional pendidikan
12
13. 7
STANDART
STANDART
MANAGEMENT
DAN
MANAGEMENT DAN
PENGELOLAAN
PENGELOLAAN
1). 70 % fungsi-fungsi
100
pengelolaan
sekolah
pengelolaan
sekolah
memenuhi
Standar
memenuhi
Standar
Nasional Pendidikan
2).
Keterlibatan
warga
sekolah
Keterlibatan
fungsi-fungsi
20 %
Nasional Pendidikan
60
%
dalam
pembuatan RPS
3).
%
1) Keterlibatan 100 %
warga
sekolah
25 %
dalam
pembuatan RPS
Komite
Sekolah 70 % .
2) Keterlibatan Komite
Sekolah
100
30 %
%
(kuantitas
4.) Fasilitas pendukung
3) Fasilitas pendukung
penyusunan
penyusunan
RPS
terpenuhi 70 %
terpenuhi 100 %
STANDART
STANDART
PEMBIAYAAN
8
RPS
PEMBIAYAAN
Pembiayaan
masih
Pembiayaan memenuhi
rendah ( Rp. 55.000,- per
Standar Nasional ( Rp.
siswa perbulan)
150.000,-/
68 %
siswa
perbulan)
9
STANDART
STANDART
13
14. PENILAIAN
PENILAIAN
Guru dan sekolah 80 %
Guru dan sekolah 100 %
melaksanakan
melaksanakan
sistem
15 %
sistem
penilaian sesuai dengn
penilaian sesuai dengn
tuntutan kurikulum atau
tuntutan kurikulum atau
Standar
Standar
Nasional
Pendidikan
Nasional
Pendidikan
B. KESENJANGAN EFISIENSI PENDIDIKAN
KONDISI YANG
No
KONDISI SAAT INI
DIHARAPKAN
(4 tahun ke Depan )
1
Masih banyak program-
Program-program
program
KESENJ
ANGAN
hanya asal jalan menjadi
yang
dalam
implementasinya hanya
lebih
sekedar
mutu.
target
pemenuhan
tanpa
memperhatikan mutu
yang
memperhatikan
Atau bisa lebih
disederhanakan, bahkan
kalau
mungkin
dipangkas.
Sebagai
contoh pengadaan buku,
diharapkan buku sekali
dibeli dapat dipakai untuk
empat tahun mendatang.
14
15. C. KESENJANGAN RELEVANSI PENDIDIKAN
KONDISI YANG
No
KONDISI SAAT INI
KESENJ
DIHARAPKAN
(4 tahun ke Depan )
1
Masih
banyak
materi-materi
terjadi
pelajaran
ANGAN
Materi pelajaran semakin
mengedepankan
link
yang belum link dengan
dengan kebutuhan dunia
kebutuhan dunia usaha,
kerja, begitu pula dengan
begitu
kegiatan-kegiatan
juga
dengan
kegiatan-kegiatan
di
sekolah.
sekolah
akrab
yang
dengan
di
semakin
dunia
usaha.
D. KESENJANGAN AKSES/ KESEMPATAN PENDIDIKAN
KONDISI YANG
No
KONDISI SAAT INI
DIHARAPKAN
(4 tahun ke Depan )
1
APK SMP tahun 2007
mendatang
mencapai
NGAN
APK SMP empat tahun
tercatat secara nasional
KESENJA
mencapai 100%
92,52
namun
%,
bisa
masih
terdapatkabupaten yang
APK
SMPnya
masih
15
16. dibawah nasional
E. KESENJANGAN PENCITRAAN PENDIDIKAN
KONDISI YANG
No
KONDISI SAAT INI
DIHARAPKAN
KESENJA
(4 tahun ke Depan )
1
Pendidikan
sebagaian
oleh
NGAN
Citra pendidikan di mata
masyarakat
masyarakat
lebih
dianggap kurang penting
meningkat,
dengan
kesadaran
masyarakat
tentang
pentingnya
kepandaian
dalam
mengarungi hidup.
V.
VISI SEKOLAH
“UNGGUL DALAM MUTU BERDASARKAN IMAN DAN TAQWA”
Indikator
:
a. Terwujudnya pengembangan KTSP
b. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
c. Terwujudnya siswa yang cerdas, beriman dan bertaqwa.
d. Terwujudnya sarana dan prasarana yang relevan yang sesuai dengan
perkembangan IPTEK.
e. Terwujudnya sumber daya manusia pendidik yang berkualitas dan
loyalitas yang tinggi.
f.
Terwujudnya kelembagaan dan manajemen sekolah yang kondusif.
g. Terwujudnya pembiayaan sekolah yang tangguh.
h. Terwujudnya perangkat penilaian yang sesuai dengan KTSP.
16
17. VI.
MISI SEKOLAH
a.
Mewujudkan pengembangan KTSP.
b.
Mewujudkan pelaksanaan proses pembelajaran efektif dan efisien
untuk mencapai hasil yang maximal.
c.
Merwujudnya lulusan siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan,
keimanan dan ketaqwaan yang tinggi
d.
Mewujudkan sarana dan prasarana yang memadahi dan mendukung
PBM serta sesuai dengan perkembangan IPTEK.
e.
Mewujudkan sumber daya manusia pendidik yang berkualitas dan
mempunyai loyalitas yang tinggi.
f.
Merwujudnya manajemen pengelolaan sekolah yang tangguh.
g.
Mewujudnya pembiayaan yang memadahi dan mendukung proses
belajar mengajar.
h.
Merwujudnya perangkat penilaian yang sesuai KTSP.
VII. TUJUAN SEKOLAH DALAM 4 TAHUN KEDEPAN
Prediksi perkembangan pendidikan di SMP Negeri 2 Rogojampi dapat dilihat
dari beberapa aspek antara lain sebagai berikut :
1. Standart isi kurikulum
Menghasilkan perangkat KTSP lengkap dengan pengembangan silabus
kls VII, VIII dan XI semua mata pelajaran.
2. Standart Proses PBM
Menghasilkan RPP dan pengembangan model-model pembelajaran
17
18. kelas VII, VIII dan IX semua mata pelajaran.
3. Standart Kelulusan
a. Pencapaian standart ketuntasan KD, SK dan SKL.
b. Nilai Ujian Nasional mencapai 7,50 dan nilai rata-rata SKBM 100%.
c. Nilai Ujian Sekolah mencapai 80 dan nilai rata-rata SKBM 100%.
d. Prestasi non akademik mengalami peningkatan yang pesat dengan
diraihnya beberapa kejuaraan baik tingkat kabupaten, propinsi dan
nasional.
e. Menghasilkan lulusan yang unggul dalam bidang IPTEK dan IMTAQ
4. Standart Pendidik dan Kependidikan.
a.Pencapaian standart pendidik dan tenaga kependidikan yang
berkualifikasi dan berloyalitas tinggi.
b.Tenaga pendidik 100 % memenuhi standart nasional.
5. Standart Sarana dan Prasarana.
Pencapaian standart sarana dan prasarana serta fasilitas sekolah yang
memenuhi SPM.
6. Standart Pengelolaan
Pencapaian standart pengelolaan 100 % dari aspek pembelajaran,
kurikulum, sarana prasarana, SDM, kesiswaanan dan administrasi
sehingga memenuhi SNP.
7. Standart Pembiayaan
Ketercukupan dana untuk menunjang PBM,kegiatan non akademik,
kesiswaan, sarana prasarana, kesejahteraan dan administrasi.
8. Standart Penilaian.
18
19. Menghasilkan sistim dan perangkat penilaian yang otentik dan sesuai
dengan Standart Nasional Pendidikan.
VIII.
PPROGRAM STRATEGIS
Sesuai dengan tujuan serta visi dan misi yang ditetapkan pendidik
berdasarkan iman dan taqwa maka diusulkan program-program strategis
sebagai berikut :
1.
Meningkatkan proses pelaksanaan pengembangan KTSP
2.
Meningkatkan pelaksanaan proses pembelajaran yang efektif dan
efisien untuk mencapai hasil yang maximal.
3.
Meningkatkan
mutu
lulusan
siswa
yang
mempunyai
tingkat
kecerdasan, keimanan dan ketaqwaan yang tinggi
4.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana yang
memadahi
dan
mendukung
PBM
serta
sesuai
dengan
perkembangan IPTEK.
5.
Meningkatkan sumber daya manusia pendidik yang berkualitas dan
mempunyai loyalitas yang tinggi.
6.
Meningkatkan manajemen pengeloaan sekolah yang tangguh.
7.
Meningkatkan pembiayaan yang memadahi dan mendukung proses
belajar mengajar.
8.
IX.
Meningkatkan kualitas perangkat penilaian yang sesuai KTSP.
STRATEGI PELAKSANAAN / PENCAPAIAN
1.
Pengembangan proses pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
19
20. Strategi pelaksanaan :
a. Menjalin kerjasama dan mengoptimalkan warga sekolah untuk
mengikuti Workshop Guru untuk menghasilkan pemetaan SK, KD,
indikator, pengembangan silabus pada kelas 7,8 dan 9.
b. Mengadakan MGMP sekolah untuk menyusun RPP secara bersamasama pada setiap awal semester.
c. Mengadakan MGMP sekolah untuk menyusun pemataan KD, SK,
indikator, dan aspek penilaian pada setiap awal semester.
d. Mengirim guru untuk mengikuti MGMP tingkat kabupaten, pelatihan di
tingkat kabupaten, tingkat Propinsi bahkan tingkat Nasional untuk
menghasilkan pemetaan SK, KD, indikator, pengembanagan silabus
pada kelas 7,8 dan 9.
2. Pengembangan
proses
pembelajaran
dengan
model
pembelajaran berorientasi pada CTL
Strategi pelaksanaan :
a. Sosialisai model pembelajaran CTL
b. Menjalin kerjasama secara optimal antar warga sekolah melalui
Workshop, MGMP sekolah maupun MGMP Kabupaten, juga diklat
tingkat Propinsi maupun nasional.
3. Pengembangan
pencapaian
standar
kelulusan
yang
cerdas,
beriman dan bertaqwa.
a. Mengadakan bimbingan belajar kelas VII, VIII, dan IX dan meningkatkan
pembinaan bidang: olahraga, kesenian, keterampilan, budi pekerti, dan
20
21. kedisiplinan melalui kegiatan ekstrakurikuler dengan cara dikontrol dan
evaluasi setiap bulan perkembangan siswa tersebut
b. Pengembangan kegiatan lomba-lomba olahraga: bekerja sama dengan
lembaga atau sekolah lain untuk melaksanakan kegiatan lomba-lomba
olahraga.
c. Pengembangan kegiatan lomba-lomba kesenian: bekerja sama dengan
lembaga atau sekolah lain untuk melaksanakan kegiatan lomba-lomba
kesenian.
d. Pengembangan kegiatan keagamaan: bekerja sama dengan lembaga
atau sekolah lain untuk melaksanakan kegiatan keagamaan.
e. Pengembangan kegiatan pembiasaan (kebudayaan): bekerja sama
dengan lembaga atau sekolah lain untuk melaksanakan kegiatan
pembiasaan (budaya).
4. Pengembangan
kependidikan
pencapaian
yang
standar
profesional
pendidik
sesuai
dengan
dan
tenaga
bidangnya,
berkualitas minimal S1 dan mengikuti.
Strategi pelaksanaan :
a. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah dalam melaksanakan /
mengikuti seminar, workshop, MGMP, pelatihan untuk mengembangkan
kulitas pendidik dan tenaga kependidikan.
b. Memberi kesempatan kepada guru untuk meningkatkan jenjang studinya
minimal S1.
c. Mengajukan tenaga pendidik yang belum PNS untuk diangkat menjadi
PNS.
21
22. 5. Pengembangan
sarana
dan
prasarana
sekolah
dan
media
pembelajaran yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.
Strategi pelaksanaan :
a. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah dan pihak lain untuk
mengoptimalkan
sumber
daya
manusia
guna
mengembangkan,
melengkapi dan menambah fasilitas dalam rangka memenuhi standar
sarpras sekolah.
b. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah dan pihak lain untuk
mengoptimalkan
sumber
daya
manusia
guna
mengembangkan,
melengkapi dan menambah media pembelajaran di sekolah.
6. Pengembangan managemen pengelolaan sekolah yang handal
Strategi pelaksanaan :
a. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah dan warga sekolah untuk
mengoptimalkan
peran
warga
sekolah
dalam
mengembangkan
manajemen sekolah sebagai tuntutan MBS.
b. Menjalin kerjasama dengan sekolah lain untuk mengoptimalkan sumber
daya manusia sekolah guna
mengembangkan, melengkapi dan
menambah bahan dan sumber belajar dalam rangka memenuhi Standar
Nasional Pendidikan.
c. Menjalin kerjasama dengan pihak lain dan mengoptimalkan sumber daya
manusia sekolah untuk mengembangkan administrasi sekolah ke arah
Sistem Informasi Manajemen ( SIM )
22
23. 7
Pengembangan strategi penggalangan pembiayaan pendidikan
yang memadai
Strategi pelaksanaan :
a. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah untuk mengadakan rapat
koordinasi,
rapat
pleno
dalam
rangka
menggalang
pembiayaan
pendidikan, baik bersumber dari pemerintah, orang tua maupun pihak
lain.
b. Mengadakan optimalisasi sumber daya yang ada di sekolah dan
bekerjasama dengan pihak lain dalam rangka efisiensi dan efektifitas
setiap kegiatan.
8. Pengembangan sistem penilaian yang sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan
Strategi pelaksanaan :
a. Melaksanakan pengembangan perangkat model-model penilaian.
b. Menerapkan implementasi model penilaian.
X. TONGGAK-TONGGAK KUNCI KEBERHASILAN
N
O
1
Aspek –aspek
dari program
strategis
Tonggak-tonggak kunci keberhasilan
2008
2009
2010
2011
2012
Standar Isi :
Kurikulum
Terealisasinya proses
Kelas 7 Kelas
Dokum
Doku
dan 8
7,8 dan
en
men
9
tasi
tasi
pendidikan
perang
perang
( KTSP )
kat
kat
pelaksanaan
kurikulum satuan
Kelas 7
23
24. pembel
pembe
aja
laja
ran
ran
lengkap
lengka
p
2
Pengembangan
Proses
Pembelajaran
Teralisasinya model
Kelas 7
Pemant
Penge
dan 8
pembelajaran dengan
Kelas 7 Kelas
apan
mba
metode CTL
3
7,8 dan
9
ngan
Standar Kelulusan
Terpenuhinya standar
Kelas 7
Dokum
Doku
dan 8
7,8 dan
en
men
9
penilaia
penilai
n
an
lengkap
pencapaian
Kelas 7 Kelas
lengka
ketuntasan
kompetensi lulusan
p
4
Pengembangan
Pendidikan dan
Tenaga
Kependidikan
Terpenuhinya standar
Kualifik
Kualifik
pendidik dan tenaga
asi
kependidikan sesuai
98%
100%
Sertifik
dengan SNP
Sertifik
Sertifik
asi : 20 asi : 25 Sertifik
: asi
Lulus
5
80 %
Sertifik
%
%
75 %
Lulus
: S2 : 2% S2 : 5% S2
asi : 10 asi : 15 %
%
Lulus
:
10%
asi
:
30 %
Pengembangan
Sarana dan
Prasarana
Terpenuhinya fasilitas
85 %
90 %
100 %
dan media
pembelajaran
sekolah sesuai
dengan SNP
24
25. 6
Pengembangan
Pengelolaan
Terciptanya
85 %
87 %
90 %
95 %
100 %
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
100.00
125.00
150.00
175.00
200.00
0
0
0
0
0
Menghasilkan system
Terlaks
Terlaks
Terlaks
Terlaks
Terlak
penilaian yang sesuai
ana
ana
ana
ana
sana
dengan
dengan
dengan
dengan
denga
cukup
baik
efektif
efektif
n
manajemen
pengelolaan sekolah
yang handal sesuai
SNP
7
Pengembangan
Pembiayaan
Tercapainya
penggalangan
pembiayaan
pendidikan
8
Pengembangan
Penilaian
dengan
Standar
Nasional Pendidikan
baik
efektif
dan
efisien
XI. MONITORING DAN EVALUASI
Program supervisi dan monev dalam 4 tahun
1.
Melaksanakan
monitoring
terhadap
proses
pelaksanaan
dan
pengembangan kurikulum satuan pendidikan ( KTSP ) dan menindak
lanjutinya.
25
26. 2.
Melaksanakan monitoring dan evaluasi CTL dengan membuat
instrumen,
melaksanakan,
memvalidasi,
menganalisis,
membuat
laporan dan mengadakan tindak lanjut.
3.
Melaksanakan supervisi klinis dan monev program standar kompetensi
lulusan .
4.
Melaksanakan supervisi klinis program peningkatan standart pendidik
dan tenaga pendidik.
5.
Melaksanakan supervisi program peningkatan sarana prasarana dan
media pendidikan.
6.
Melaksanakan supervisi klinis dan monev program pengembangan
manajemen sekolah
7.
Melaksanakan supervisi klinis tentang pembiayaan yang dilakukan oleh
sekolah.
8.
Melaksanakan supervisi klinis dan monev program pengembangan
sistem penilaian.
26
27. XII.
RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH 4 TAHUN
No.
A
RENCANA
PROGRAM DAN
KEGIATAN
SUMBER KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN
PUSAT
1
2
PROV
3
4
1
2
3
KAB/KOTA
4
Belanja Pegawai
KOMITE
1
2
3
4
1
2
3
LAINYA
4
1
2
3
JUMLAH
4
15.000.000
B
keperluan sehari-hari
C
Pemeliharaan
D
langganan dan Jasa
E
Pemeliharaan gedung
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
Pengembangan
Gedung
Pengadaan sarana
Kantor
Pengembangan
Kurikulum sesuai SNP
Pengembangan proses
belajar mengajar
Pengembangan tenaga
kependidikan
Pengembangan
standar kelembagaan
Pengembangan
fasilitas pendidikan
Pengembangan
strandar kelulusan
Pengembangan
standar pembiayaan
Pengembangan
standar penilaian
17.250.000
19.837.500
22.813.125
40.000.00
0
46.000.000
52.900.00
0
60.835.000
274.635.625
15.000.000
17.250.000
19.837.500
22.813.125
5.000.000
5.750.000
6.612.500
7.604.375
99.867.500
5.000.000
5.750.000
6.612.500
7.604.375
2.000.000
2.300.000
2.645.000
3.041.750
34.953.625
6.000.000
6.900.000
7.935.000
9.125.250
1.500.000
1.725.000
1.983.750
2.281.313
37.450.313
7.500.000
8.625.000
9.918.750
11.406.563
3.000.000
3.450.000
3.967.500
4.562.625
52.430.438
10.000.000
11.500.000
13.225.000
15.208.750
-
-
-
49.933.750
5.000.000
5.750.000
6.612.500
7.604.375
1.500.000
1.725.000
1.983.750
2.281.313
32.456.938
10.000.000
11.500.000
13.225.000
15.208.750
1.000.000
1.150.000
1.322.500
1.520.875
54.927.125
7.500.000
8.625.000
9.918.750
11.406.563
3.000.000
3.450.000
3.967.500
4.562.625
52.430.438
7.000.000
8.050.000
9.257.500
10.646.125
5.000.000
5.750.000
6.612.500
7.604.375
59.920.500
5.000.000
5.750.000
6.612.500
7.604.375
2.000.000
2.300.000
2.645.000
3.041.750
34.953.625
11.500.000
13.225.000
15.208.750
10.000.00
0
11.500.000
13.225.00
0
15.208.750
99.867.500
10.000.000
11.500.000
13.225.000
15.208.750
-
-
-
49.933.750
5.000.000
5.750.000
6.612.500
7.604.375
-
-
-
24.966.875
6.500.000
7.475.000
8.596.250
9.885.688
-
-
-
32.456.938
124.500.000
143.175.000
164.651.25
189.348.93
85.100.000
97.865.00
112.544.75
10.000.000
-
74.000.00
-
-
991.184.938
19