Dokumen tersebut membahas tentang statistika deskriptif yang mencakup pengertian data, jenis data, cara pengumpulan data, pengolahan data meliputi penyajian data dalam bentuk tabel, diagram batang, dan contoh soal latihan.
2. EEEEEEE
MTS negeri 1 Lahat
Statistika
Pengumpulan
Data
Pengolahan
Data
Penyajian
Data
Tabel Diagram
Batang
Garis
Lingkaran
3. EEEEEEE
MTS negeri 1 Lahat
A. Data
1. Pengertian Data
Data adalah kumpulan dari suatu datum. Dimana datum adalah keterangan atau
informasi yang diperoleh dari suatu obyek/kejadian atau narasumber.
2. Macam-macam Data
Menurut As’ari, dkk. (2020) menuru cara pengumpulan data, data terbagi menjadi
dua jenis, antara lain:
a. Data primer
Data primer adalah data yang didapat secara langsung dari sumbernya.
Contoh:
- Data banyak anggota keluarga didapatkan dari salah satu anggota keluarga
itu langsung.
- Data mata pelajaran yang disukai didapatkan dari angket yang diisi oleh
siswa sendiri.
- Data tinggi badan didapatkan dengan pengukuran tinggi badan secara
langsung.
b. Data skunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau data
yang bukan didapat dari sumber tapi dari pihak lain.
Contoh:
- Data nilai kurs rupiah diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik).
- Data banyaknya siswa SMP dalam satu kota/kabupaten diperoleh dari
Dinas Pendidikan.
- Data banyaknya penduduk pada satu desa diperoleh dari informasi di
kelurahan setempat.
3. Pengumpulan Data
Menurut As’ari, dkk. (2020) ada tiga cara pengumpulan data seperti di bawah ini:
a. Wawancara (interview) : cara mengumpulkan data dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung kepada narasumber.
4. EEEEEEE
MTS negeri 1 Lahat
Contoh :
Data tentang mata pelajaran yang disukai oleh siswa kelas VII.1 dan VII.2
dapat dikumpulkan dengan memberikan beberapa pertanyaan secara langsung
kepada siswa kelas VII.1 dan VII.2.
b. Kuesioner (angket) : cara mengumpulkan data dengan memberikan beberapa
daftar pertanyaan untuk dijawab secara langsung dan jujur oleh narasumber.
Contoh:
Data tentang acara televisi yang disukai dan tidak disukai pada jam tertentu
oleh masyarakat di wilayah RT 5 dapat dikumpulkan dengan membuat angket
berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan acara televisi yang
disukai dan tidak disukai pada jam tertentu.
c. Observasi (pengamatan) : cara mengumpulkan data dengan mengamati suatu
obyek atau kejadian.
Contoh:
Data tentang tinggi badan dan berat badan siswa dalam satu kelas dapat
dikumpulkan dengan melakukan pengamatan dari kegiatan pengukuran tinggi
dan berat badan masing-masing siswa dalam satu kelas.
B. Penyajian Data
1. Tabel
a. Tabel Baris Kolom
Tabel baris kolom adalah penyajian data dalam bentuk tabel dengan susunan
baris dan kolom yang saling berhubungan. Sebenarnya tabel baris dan kolom
terdiri dari tiga jenis, antara lain: tabel satu arah, tabel dua arah, dan tabel
tiga arah. Pada pembelajaran kali ini kita hanya akan berfokus pada tabel satu
arah.
Contoh tabel baris kolom:
Tabel 1. Penjualan Mobil Perusahaan X Periode Tahun 2014 – 2018
Tahun Banyak Mobil Terjual
2014 28.335
2015 25.946
5. EEEEEEE
MTS negeri 1 Lahat
2016 30.823
2017 76.105
2018 55.162
b. Tabel Kontingensi
Tabel Kontingensi adalah suatu bentuk tabel yang digunakan untuk data yang
memiliki dua faktor atau dua variabel. Saat satu faktor terdiri dari b kategori
dan lainnya terdiri atas k kategori, maka dapat dibuat suatu tabel kontingensi
berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.
Contoh Bentuk Tabel Kontingensi:
Tabel 2. Jumlah Siswa Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Pria Wanita
VII.1 15 25
VII.2 23 18
VII.3 21 20
VII.4 17 23
c. Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi adalah suatu tabel yang digunakan untuk
menyajikan data yang dibagi ke dalam beberapa kelas / kelompok.
Contoh Bentuk Tabel Distribusi Frekuensi
Kelas
6. EEEEEEE
MTS negeri 1 Lahat
2. Diagram Batang
Diagram batang seringkali digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai
suatu objek dalam kurun waktu tertentu. Data yang cocok disajikan dengan
diagram ini adalah data yang variabelnya berbentuk kategori atau bisa juga
berupa data tahunan.
Pada diagram batang terdapat sumbu datar yang menyatakan kategori atau
waktu, dan sumbu tegak untuk menyatakan nilai data. Sumbu tegak maupun sumbu
datar dibagi menjadi beberapa skala bagian yang sama.
Contoh Bentuk Diagram Batang:
C. Contoh Soal
1. Setelah dilakukan penilaian pada Hasil Evaluasi Tengah Semester Mata Pelajaran
Matematika di kelas 7A. Diketahui siswa memperoleh beberapa nilai berbeda
seperti yang terlihat pada data di bawah ini:
Sajikanlah data nilai Matematika kelas 7A ke dalam bentuk tabel kolom dan baris!
Perlihatkan berapa banyak siswa yang mendapat nilai 70, 75, 80, 85, 90, 95, dan
100!
Penyelesaian:
a. Data terlebih dahulu berapa banyak siswa yang mendapatkan nilai 70, 75, 80,
85, 90, 95, dan 100!
7. EEEEEEE
MTS negeri 1 Lahat
70 : 3
75 : 6
80 : 7
85 : 9
90 : 8
95 : 4
100 : 3
b. Sajikan data yang sudah dibuat ke dalam tabel Nilai Matematika kelas 7A!
Tabel Nilai Matematika Kelas 7A
Nilai Jumlah Siswa
70 3
75 6
80 7
85 9
90 8
95 4
100 3
2. Diketahui data Nilai UN tertinggi di Kota X pada setiap pelajaran di tahun 2017
– 2019 adalah sebagai berikut:
a. Pada tahun 2017:
- Nilai UN tertinggi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia adalah 90.
- Nilai UN tertinggi pada Mata Pelajaran Matematika adalah 91.
- Nilai UN tertinggi pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris adalah 87.
- Nilai UN tertinggi pada Mata Pelajaran IPA adalah 95.
b. Pada tahun 2018:
- Nilai UN tertinggi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia adalah 93.
- Nilai UN tertinggi pada Mata Pelajaran Matematika adalah 92.
8. EEEEEEE
MTS negeri 1 Lahat
- Nilai UN tertinggi pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris adalah 89.
- Nilai UN tertinggi pada Mata Pelajaran IPA adalah 93.
c. Pada tahun 2019:
- Nilai UN tertinggi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia adalah 92.
- Nilai UN tertinggi pada Mata Pelajaran Matematika adalah 95.
- Nilai UN tertinggi pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris adalah 89.
- Nilai UN tertinggi pada Mata Pelajaran IPA adalah 92.
Sajikan data nilai UN tertinggi di Kota X pada setiap Mata Pelajaran itu ke dalam
bentuk tabel kontingensi dengan mata pelajaran yang mengisi kategori kolom dan
tahun yang mengisi kategori baris!
Penyelesaian:
a. Analisis terlebih dahulu ukuran tabel kontingensi yang ingin dibuat:
Karena diminta tabel kontingensi dengan mata pelajaran yang mengisi
kategori kolom, maka banyak kolom dari tabel tersebut adalah 4 (Bahasa
Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, IPA).
Sedangkan kategori baris diisi oleh tahun, maka banyak baris dari tabel
tersebut adalah 3 (2017, 2018, dan 2019).
b. Buat tabel sesuai dengan banyak baris dan kolom yang sudah dianalisis
sebelumnya:
Mata Pelajaran
Tahun
Ajaran
Bahasa
Indonesia
Matematika
Bahasa
Inggris
IPA
2017 90 91 87 95
2018 93 92 89 93
2019 92 95 89 92
3. Jika diketahui data nilai ulangan harian dari 20 siswa adalah sebagai berikut.
Susunlah data tersebut dalam tabel distribusi frekuensi!
9. EEEEEEE
MTS negeri 1 Lahat
Penyelesaian:
a. Tentukan range dari data pengamatan, dan gunakan data terkecil sebagai
sebagai batas bawah kelas pertama.
Range (R) = Data Terbesar – Data Terkecil
R = 96 – 57
R = 39
b. Tentukan interval kelas yang diinginkan dan tentukan jumlah kelas.
Interval atau panjang kelas dapat 3, 5, atau 10, dsb. Pada masalah ini kita
gunakan saja interval 10, maka jumlah kelasnya:
Jumlah kelas = Range : interval
Jumlah kelas = 39 : 10
Jumlah kelas = 3,9 ≅ 4 (dibulatkan menjadi 4 kelas)
c. Menentukan kelas.
Dalam menentukan kelas, diharapkan semua data yang ada dapat masuk keseluruhan.
Data terkecil harus masuk pada kelas pertama, dan data terbesar dapat masuk pada
kelas terakhir. Dari persoalan diatas, dapat dibuat interval – interval kelas sebagai
berikut:
Kelas I: dimulai dengan data terkecil yaitu 57, karena interval kelas 10, maka:
Kelas II: dimulai dengan 67.
Kelas III: dimulai dengan 77.
Kelas IV: dimulai dengan 87.
d. jumlah frekuensi pada masing – masing kelas.
Selanjutnya semua data pengamatan pada masing – masing kelas dihitung dengan
menggunakan sistem Tally (tanda : ////). Frekuensi kelas adalah jumlah dari tanda
yang diperoleh.
Kelas Nilai Siswa Tally Frekuensi
I 57 – 66 //// 5
II 67 – 76 /// 3
III 77 – 86 //// 5
IV 87 - 96 //// // 7
Total 20
e. Sajikan tabel sesuai dengan banyak kelas dan frekuensinya masing-masing!
10. EEEEEEE
MTS negeri 1 Lahat
Nilai Siswa Frekuensi
57 – 66 5
67 – 76 3
77 – 86 5
87 - 96 7
4. Diketahui data ukuran sepatu siswa kelas VII salah satu SMP Negeri di Malang
adalah sebagai berikut
Buatlah diagram batang dari data di atas!
Penyelesaian:
a. Dari hasil pengamatan tabel tersebut ternyata jumlah siswa ada 30 orang.
b. Nomor sepatu paling besar adalah 42 dan nomor sepatu paling kecil adalah
34.
c. Agar bisa dibuat diagram batang, maka dihitung dulu berapa banyak siswa
pada masing-masing ukuran sepatu sehingga diperoleh tabel sebagai berikut:
11. EEEEEEE
MTS negeri 1 Lahat
Dari tabel tersebut dapat dibuat diagram batang dengan sumbu x
(mendatar) mengisi kategori ukuran sepatu, dan sumbu y (tegak) mengisi
kategori banyak siswa, sebagai berikut:
5. Buatlah diagram batang dari tabel berikut!
12. EEEEEEE
MTS negeri 1 Lahat
Penyelesaian:
Dari tabel di atas dapat dibuat suatu diagram batang dengan sumbu x mengisi
kategori kelas, kemudian sumbu y mengisi kategori banyak siswa (laki-laki dan
perempuan). Karena banyak siswanya terdiri dari dua variabel (laki-laki dan
perempuan), maka disetiap kelas akan dibuat dua batang (batang biru
menandakan data untuk siswa laki-laki dan jingga untuk siswa perempuan),
seperti di bawah ini:
Daftar Pustaka:
Anonim. 2016. Tabel Baris Kolom. https://baixardoc.com/documents/tabel-
baris-kolom-5db9f2fb502f3. (10 Mei 2020)
As’ari, dkk. 2017. Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 2. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
8A 8B 8C 8D 8E 8F
Banyak Siswa Laki-Laki Banyak Siswa Perempuan