SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
Psikoanalisis
Sistem dalam psikologi yang berasal dari
penemuan-penemuan.
Berhubungan dengan gangguan kepribadian dan
perilaku neurotik.
Memandang kejiwaan manusia sebagai ekspresi
dari adanya dorongan-dorongan yang
menimbulkan konflik.
TUJUAN
• Membentuk kembali struktur karakter individual
dengan jalan membuat kesadaran yang tak didasari
di dalam diri klien.
• Proses terapeutik difokuskan pada upaya
mengalami kembali pengalaman-pengalaman masa
kanak-kanak. Pengalaman-pengalaman masa
lampau direkonstruksi, dibahas, dianalisis, dan
ditafsirkan dengan sasaran merekonstruksi
kepribadian.
• Pemahaman dan pengertian intelektual memiliki
arti penting, tetapi perasaan-perasaan dan ingatan-
ingatan yang berkaitan dengan pemahaman diri
yang lebih penting lagi
Tehnik Psikoterapi
Tahap I  Hipnosis  Tak mudah
Tahap II  Aosiasi Bebas  Pasien bebas untuk
mengemukakan segala hal tanpa dikritik & dihambat
Klien berbaring, Konselor beridiri di belakang,
mendengar tanpa menilai & kritik
Tahap III  Transferens  Format biasa, wawancara
 Dibantu untuk membedakan khayalan dan
realitas
Gejala neurotik  Ketegangan emosi yang tertahan dan
tertekan ingatan yang traumatik (isi dari alam bawah sadar)
GESTALTGESTALT
1. mengajak konseli berpikir untuk sekarang
2. Konselor memfokuskan pada perasaan, kesadaran,
bahasa tubuh, dan hambatan yang dialami konseli
untuk mencapai kesadaran.
3. Konselor dapat mendorong klien untuk dapat
melihat dirinya dengan sebuah kenyataan dan
mencoba Menghadapinya dengan menggunakan
perasaan secara penuh
4. Konselor membantu konseli untuk melakukan
transisi dari ketergantungan dunia luar. Serta
membantu konseli menemukan pusat diri dan
konseli bisa menolak lingkungan yang tidak baik.
Peran konselor :
TUJUAN
Membantu klien agar berani
mengahadapi berbagai macam situasi
yang berupa tantangan maupun
kenyataan yang harus dihadapi.
Konsep Dasar
• Hakekat Manusia:
Manusia dalam kehidupan selalu aktif dan hanya
dapat dipahami dalam keseluruhan konteksnya
• Urusan yang tak selesai:
Perasaan-perasaan yang tidak terungkapkan
• Masa Sekarang
Tidak ada yang ada kecuali sekarang, karena masa
lalu telah pergi, masa depan belum datang. Maka
masa sekaranglah yang penting
Tahap-Tahap
Tahap I  Konselor mengembangkan pertemuan konseling,
agar tercapai situasi yang memungkinkan perubahan-
perubahan yang diharapkan pada klien.
Tahap II  Konselor berusaha meyakinkan dan
mengkondisikan konseli untuk mengikuti prosedur yang
telah ditetapkan sesuai dengan kondisi klien.
Tahap III  Konselor mendorong konseli untuk mengatakan
perasaan-perasaannya pada saat ini, konseli diberi
kesempatan untuk mengalami kembali segala perasaan dan
perbuatan pada masa lalu, dalam situasi di sini dan saat ini
Tahap IV  Setelah konseli memperoleh pemahaman dan
penyadaran tentang pikiran, perasaan, dan tingkah lakunya,
konselor mengantarkan konseli memasuki fase akhir
konseling.
Non
Direktif
Non Direktif
“cara pendekatan terhadap permasalahan
yang sifatnya tidak langsung.”
Konselor tidak secara langsung menunjukkan permasalahan,
akan tetapi ia mendengarkan terlebih dahulu keluhan konesli.
Ia memberikan kesempatan sebanyak mungkin untuk
mengutarakan permasalahan yang dihadapinya.
Pendekatan tak langsung ini, berdasarkan pemahaman
psikologi humanistik, yaitu sangat menghargai orang yang
akan dibantu.
Disini peran supervisor adalah mendengarkan keluhan dan
permasalahan guru serta mencoba memahaminya
Peran
• Mendengarkan
• Memberi penguatan
• Menjelaskan
• Menyajikan
• Memecahkan masalah.
Fungsi
(a) Menciptakan Hubungan yang Bersifat
Permisif
Penuh pengertian, penuh penerimaan, kehangatan,
terhindar dari segala bentuk ketegangan, tanpa
memberikan penilaian baik positif/negatif.
(b) Mendorong Pertumbuhan Pribadi
perubahan-perubahan yang fudamental (sikap)
(c) Mendorong Kemampuan Memecahkan
Masalah
Tahap
Tahap I  Non Directive
Penerimaan & Menggunakan penjelasan dari
dunia klien
Tahap II  Client Centered
Menyatukan antara dirinya yang ideal & dirinya
yang sesungguhnya
Tahap III  Konselor berperan lebih aktif
(Lebih kepada sikap bukan keterampilan)
Proses konseling  Bisa tercipta suasana hangat dan penuh
penerimaan  Klien menaruh kepercayaan
(a) Kemampuan berempati.
(b) Kemampuan menerima klien.
(c) Kemampuan untuk menghargai klien.
(d) Kemampuan untuk memperhatikan.
(e) Kemampuan membina keakraban.
(f) Sifat keaslian
(g) Sikap terbuka
Persyaratan Sifat dan Sikap Seorang Konselor Non-Direktif
KESIMPULAN
3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

keterampilan konseling
keterampilan konselingketerampilan konseling
keterampilan konseling
Joni Iswanto
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosial
Munna Hab
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centered
misbakhulfirdaus
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
mncgita
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
Nur Arifaizal Basri
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
misbakhulfirdaus
 
Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
Perilaku dan Teknik Konseling Pada RemajaPerilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
Neni Sholihat
 
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELINGPOWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
Muhammad_Rijal94
 
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bkKonsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
dydik
 

Was ist angesagt? (20)

keterampilan konseling
keterampilan konselingketerampilan konseling
keterampilan konseling
 
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
 
VERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELINGVERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELING
 
Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosial
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELINGPETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
 
teori-teori konseling
teori-teori konselingteori-teori konseling
teori-teori konseling
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factor
 
Ppt client centered
Ppt  client centeredPpt  client centered
Ppt client centered
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centered
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
Persepsi dan Motivasi
Persepsi dan MotivasiPersepsi dan Motivasi
Persepsi dan Motivasi
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
pendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik pptpendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik ppt
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
Perilaku dan Teknik Konseling Pada RemajaPerilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
 
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELINGPOWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
 
Penstrukturan
PenstrukturanPenstrukturan
Penstrukturan
 
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bkKonsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
 

Ähnlich wie 3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)

Ähnlich wie 3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif) (20)

Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
 
Pendekatan terapi m3.1
Pendekatan terapi m3.1Pendekatan terapi m3.1
Pendekatan terapi m3.1
 
KonselingPsikoanalisa
KonselingPsikoanalisa KonselingPsikoanalisa
KonselingPsikoanalisa
 
pertemuan 4.pdf
pertemuan 4.pdfpertemuan 4.pdf
pertemuan 4.pdf
 
pertemuan 4.ppt
pertemuan 4.pptpertemuan 4.ppt
pertemuan 4.ppt
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Harbang gestalt
Harbang gestaltHarbang gestalt
Harbang gestalt
 
PRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptxPRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptx
 
Power Point
Power PointPower Point
Power Point
 
Power Point
Power PointPower Point
Power Point
 
Peta kognitif
Peta kognitifPeta kognitif
Peta kognitif
 
Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisaPendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa
 
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling PsikoanalisisPendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
 
Teori Konseling PPK
Teori Konseling PPKTeori Konseling PPK
Teori Konseling PPK
 
Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
 
Ppt klmpok
Ppt klmpokPpt klmpok
Ppt klmpok
 
Ppt klmpok
Ppt klmpokPpt klmpok
Ppt klmpok
 
Eksistensial-Humanistik
Eksistensial-HumanistikEksistensial-Humanistik
Eksistensial-Humanistik
 
Strategi pendekatan gestalt
Strategi pendekatan gestaltStrategi pendekatan gestalt
Strategi pendekatan gestalt
 

Mehr von Indah Fatmawati

Mehr von Indah Fatmawati (20)

Poster Menarik Fun Facts About Saudi Arabia
Poster Menarik Fun Facts About Saudi ArabiaPoster Menarik Fun Facts About Saudi Arabia
Poster Menarik Fun Facts About Saudi Arabia
 
Poster Fakta Menarik: Fun Fact About Asia Continent
Poster Fakta Menarik: Fun Fact About Asia ContinentPoster Fakta Menarik: Fun Fact About Asia Continent
Poster Fakta Menarik: Fun Fact About Asia Continent
 
Poster: Wall of Fame Muslim in Asia Continent
Poster: Wall of Fame Muslim in Asia ContinentPoster: Wall of Fame Muslim in Asia Continent
Poster: Wall of Fame Muslim in Asia Continent
 
Poster Masjid Istimewa Special Mosque in Asia Continent
Poster Masjid Istimewa Special Mosque in Asia ContinentPoster Masjid Istimewa Special Mosque in Asia Continent
Poster Masjid Istimewa Special Mosque in Asia Continent
 
Poster Penjelasan Tentang Jepang dan Islam
Poster Penjelasan Tentang Jepang dan IslamPoster Penjelasan Tentang Jepang dan Islam
Poster Penjelasan Tentang Jepang dan Islam
 
Poster Edukasi Tentang Negara Palestina
Poster  Edukasi Tentang Negara PalestinaPoster  Edukasi Tentang Negara Palestina
Poster Edukasi Tentang Negara Palestina
 
Analisa Tugas Perkembangan - Bimbingan Konseling
Analisa Tugas Perkembangan  - Bimbingan KonselingAnalisa Tugas Perkembangan  - Bimbingan Konseling
Analisa Tugas Perkembangan - Bimbingan Konseling
 
The Wisdom of Al Qur'an
The Wisdom of Al Qur'anThe Wisdom of Al Qur'an
The Wisdom of Al Qur'an
 
Fostering insight
Fostering insightFostering insight
Fostering insight
 
Perkembangan Kogntif dan Bahasa
Perkembangan Kogntif dan BahasaPerkembangan Kogntif dan Bahasa
Perkembangan Kogntif dan Bahasa
 
Perencanaan Dakwah
Perencanaan DakwahPerencanaan Dakwah
Perencanaan Dakwah
 
Tidur dan Mimpi dalam Barat dan Islam
Tidur dan Mimpi dalam Barat dan IslamTidur dan Mimpi dalam Barat dan Islam
Tidur dan Mimpi dalam Barat dan Islam
 
Cell Division (Biology Senior High School)
Cell Division (Biology Senior High School)Cell Division (Biology Senior High School)
Cell Division (Biology Senior High School)
 
Teori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: HumanistikTeori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: Humanistik
 
Kedudukan Ilmu dakwah
Kedudukan Ilmu dakwahKedudukan Ilmu dakwah
Kedudukan Ilmu dakwah
 
Profesional dalam Bimbingan Konseling
Profesional dalam Bimbingan KonselingProfesional dalam Bimbingan Konseling
Profesional dalam Bimbingan Konseling
 
Metodologi Tafsir Imam Ar Razi
Metodologi Tafsir Imam Ar RaziMetodologi Tafsir Imam Ar Razi
Metodologi Tafsir Imam Ar Razi
 
Jual Beli Mata Uang
Jual Beli Mata UangJual Beli Mata Uang
Jual Beli Mata Uang
 
Cita citamu setinggi apa?
Cita citamu setinggi apa?Cita citamu setinggi apa?
Cita citamu setinggi apa?
 
Gambling, Lottery, and Mental Drugs
Gambling, Lottery, and Mental DrugsGambling, Lottery, and Mental Drugs
Gambling, Lottery, and Mental Drugs
 

Kürzlich hochgeladen

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 

3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)

  • 1.
  • 2. Psikoanalisis Sistem dalam psikologi yang berasal dari penemuan-penemuan. Berhubungan dengan gangguan kepribadian dan perilaku neurotik. Memandang kejiwaan manusia sebagai ekspresi dari adanya dorongan-dorongan yang menimbulkan konflik.
  • 3. TUJUAN • Membentuk kembali struktur karakter individual dengan jalan membuat kesadaran yang tak didasari di dalam diri klien. • Proses terapeutik difokuskan pada upaya mengalami kembali pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak. Pengalaman-pengalaman masa lampau direkonstruksi, dibahas, dianalisis, dan ditafsirkan dengan sasaran merekonstruksi kepribadian. • Pemahaman dan pengertian intelektual memiliki arti penting, tetapi perasaan-perasaan dan ingatan- ingatan yang berkaitan dengan pemahaman diri yang lebih penting lagi
  • 4. Tehnik Psikoterapi Tahap I  Hipnosis  Tak mudah Tahap II  Aosiasi Bebas  Pasien bebas untuk mengemukakan segala hal tanpa dikritik & dihambat Klien berbaring, Konselor beridiri di belakang, mendengar tanpa menilai & kritik Tahap III  Transferens  Format biasa, wawancara  Dibantu untuk membedakan khayalan dan realitas Gejala neurotik  Ketegangan emosi yang tertahan dan tertekan ingatan yang traumatik (isi dari alam bawah sadar)
  • 6. 1. mengajak konseli berpikir untuk sekarang 2. Konselor memfokuskan pada perasaan, kesadaran, bahasa tubuh, dan hambatan yang dialami konseli untuk mencapai kesadaran. 3. Konselor dapat mendorong klien untuk dapat melihat dirinya dengan sebuah kenyataan dan mencoba Menghadapinya dengan menggunakan perasaan secara penuh 4. Konselor membantu konseli untuk melakukan transisi dari ketergantungan dunia luar. Serta membantu konseli menemukan pusat diri dan konseli bisa menolak lingkungan yang tidak baik. Peran konselor :
  • 7. TUJUAN Membantu klien agar berani mengahadapi berbagai macam situasi yang berupa tantangan maupun kenyataan yang harus dihadapi.
  • 8. Konsep Dasar • Hakekat Manusia: Manusia dalam kehidupan selalu aktif dan hanya dapat dipahami dalam keseluruhan konteksnya • Urusan yang tak selesai: Perasaan-perasaan yang tidak terungkapkan • Masa Sekarang Tidak ada yang ada kecuali sekarang, karena masa lalu telah pergi, masa depan belum datang. Maka masa sekaranglah yang penting
  • 9. Tahap-Tahap Tahap I  Konselor mengembangkan pertemuan konseling, agar tercapai situasi yang memungkinkan perubahan- perubahan yang diharapkan pada klien. Tahap II  Konselor berusaha meyakinkan dan mengkondisikan konseli untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan sesuai dengan kondisi klien. Tahap III  Konselor mendorong konseli untuk mengatakan perasaan-perasaannya pada saat ini, konseli diberi kesempatan untuk mengalami kembali segala perasaan dan perbuatan pada masa lalu, dalam situasi di sini dan saat ini Tahap IV  Setelah konseli memperoleh pemahaman dan penyadaran tentang pikiran, perasaan, dan tingkah lakunya, konselor mengantarkan konseli memasuki fase akhir konseling.
  • 11. Non Direktif “cara pendekatan terhadap permasalahan yang sifatnya tidak langsung.” Konselor tidak secara langsung menunjukkan permasalahan, akan tetapi ia mendengarkan terlebih dahulu keluhan konesli. Ia memberikan kesempatan sebanyak mungkin untuk mengutarakan permasalahan yang dihadapinya. Pendekatan tak langsung ini, berdasarkan pemahaman psikologi humanistik, yaitu sangat menghargai orang yang akan dibantu. Disini peran supervisor adalah mendengarkan keluhan dan permasalahan guru serta mencoba memahaminya
  • 12. Peran • Mendengarkan • Memberi penguatan • Menjelaskan • Menyajikan • Memecahkan masalah.
  • 13. Fungsi (a) Menciptakan Hubungan yang Bersifat Permisif Penuh pengertian, penuh penerimaan, kehangatan, terhindar dari segala bentuk ketegangan, tanpa memberikan penilaian baik positif/negatif. (b) Mendorong Pertumbuhan Pribadi perubahan-perubahan yang fudamental (sikap) (c) Mendorong Kemampuan Memecahkan Masalah
  • 14. Tahap Tahap I  Non Directive Penerimaan & Menggunakan penjelasan dari dunia klien Tahap II  Client Centered Menyatukan antara dirinya yang ideal & dirinya yang sesungguhnya Tahap III  Konselor berperan lebih aktif (Lebih kepada sikap bukan keterampilan) Proses konseling  Bisa tercipta suasana hangat dan penuh penerimaan  Klien menaruh kepercayaan
  • 15. (a) Kemampuan berempati. (b) Kemampuan menerima klien. (c) Kemampuan untuk menghargai klien. (d) Kemampuan untuk memperhatikan. (e) Kemampuan membina keakraban. (f) Sifat keaslian (g) Sikap terbuka Persyaratan Sifat dan Sikap Seorang Konselor Non-Direktif