SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
PERAN DAN FUNGSI
TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
(TPPS) KABUPATEN, KECAMATAN DAN
DESA
S u k a b u m i , 1 5 N o v e m b e r 2 0 2 2
Peraturan Presiden No 72 Tahun 2021 tentang Percepatan
Penurunan Stunting
o Kepala BKKBN sebagai Ketua Pelaksana PPS
o Gubernur, Bupati/Walikota dan Kepala Desa membentuk TPPS
o Strategi Percepatan Penurunan Stunting  Pencapaian Target Antara : 9
Indikator Intervensi Spesifik & 11 Indikator Intervensi sensitive (Lampiran A) 
Pencapaian Target Indikator Pelaksanaan 5 Pilar : 72 Indikator (lampiran B)
o RAN PASTI (PERBAN No 12/2021)  5 Kegiatan Prioritas : (1) Kluster Data
Presesi : 12 Indikator, (2) Kluster Operasional : 19 Indikator, (3) Kluster
Manajerial : 11 Indikator
o 4 (empat) Penajaman : (1) Intervensi Catin, Ibu Hamil – Pasca Saling & Masa
Interval, (2) Integrasi Data dan Sistem, (3) Pendampingan Keluarga, (4)
Koordinasi Penyelenggaraan Stunting (TPPS)
KOORDINASI PENYELENGGARAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
Tingkat Pusat
1.
Tingkat Provinsi
2.
Tingkat kabupaten/kota
3.
Tingkat kecamatan
4.
Tingkat Desa
5.
Pasal 15 – 19 : Terdiri atas Pengarah dan Pelaksana
Pasal 21 : Ditetapkan oleh bupati/wali kota
Terdiri atas perangkat daerah, dan Pemangku Kepentingan termasuk
Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Pasal 21 : Pembentukannya difasilitasi oleh Tim Percepatan
Penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota.
Pasal 22 : Ditetapkan oleh Kepala Desa
Melibatkan nakes, PKB/PLKB, TP-PKK, PPKBD/Sub-PPKBD/unsur masy.
Lain.
Pasal 20 : Ditetapkan oleh Gubernur
Terdiri atas perangkat daerah, dan Pemangku Kepentingan termasuk
Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Tugas Tim: mengkoordinasikan, mensinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan
Percepatan Penurunan Stunting di wilayahnya.
• Untuk
mengoordinasikan,
menyinergikan, dan
mengevaluasi
Penyelenggaraan
Percepatan Penurunan
Stunting;
• Penbentukan/penyesua
ian struktur TPPS sesuai
dengan Lampiran
Perban No. 12 Tahun
2021 tentang RAN
PASTI 2021-2024.
1. Pembentukan
/Penyesuaian TPPS daerah
dan desa/kelurahan
2. Pengukuhan
Anggota TPPS
• TPPS dikukuhkan
oleh kepala daerah
dan/atau kepala
desa;
• Pengukuhan
disertai
pernyataan
komitmen daerah
dan desa dalam
Percepatan
Penurunan
Stunting.
3. Rapat
Koordinasi
• Dipimpin oleh
Ketua TPPS guna
menyusun strategi
dan rencana kerja
dengan seluruh
bidang-bidang
dalam percepatan
penurunan
Stunting di wilayah
kerjanya masing-
masing.
Tahapan Kerja Pelaksanaan TPPS
Disusun berdasarkan agenda kerja mekanisme Percepatan Penurunan Stunting melalui forum koordinasi di level daerah dan
desa/kelurahan
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)
4. Rakorteknis
•Untuk memberikan
dukungan teknis
Penyelenggaraan
Percepatan Penurunan
Stunting di daerah
•Rakorteknis tingkat
Provinsi antara TPPS
Provinsi dan TPPS
kabupaten/kota.
•Rakorteknis tingkat
Kabupaten antara TPPS
kabuoaten/kota dengan
TPPS kecamatan dan desa.
5. Koordinasi
Rutin dan Evaluasi
• Koordinasi rutin:
a. Tingkat provinsi: 3
bulan sekali
b. Tingkat kabuaten/kota:
2 bulan sekali
• Evaluasi pelaksanaan
Percepatan Penurunan
dilakukan setap smester
tahun berjalan
Tingkat Kabupaten/kota Pasal 21
(1) Dalam rangka menyelenggarakan Percepatan Penurunan Stunting di
tingkat kabupaten/kota, bupati/wali kota menetapkan tim
Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota.
(2) Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota
bertugas mengoordinasikan, menyinergikan, dan
mengevaluasi penyelenggaraan Percepatan
Penurunan Stunting di tingkat kabupaten/kota
dan kecamatan.
(3) Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas perangkat daerah
dan Pemangku Kepentingan, termasuk Tim Penggerak
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
(4) Susunan keanggotaan tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat
kabupaten/kota disesuaikan dengan kebutuhan Pemerintah Daerah
kabupaten/kota.
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)
STRUKTUR TPPS KABUPATEN
Berdasarkan SK Bupati
Sukabumi Nomor : 440 / KEP.
331 – DINKES / 2022 Tanggal
25 Maret 2022
STRUKTUR TPPS KABUPATEN SUKABUMI
STRUKTUR TPPS KABUPATEN SUKABUMI
Tingkat Kecamatan Pasal 21
(1) Dalam rangka menyelenggarakan Percepatan Penurunan Stunting di
tingkat kabupaten/kota, bupati/wali kota menetapkan tim
Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota.
(2) Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota
bertugas mengoordinasikan, menyinergikan, dan
mengevaluasi penyelenggaraan Percepatan
Penurunan Stunting di tingkat kabupaten/kota
dan kecamatan.
(3) Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas perangkat daerah
dan Pemangku Kepentingan, termasuk Tim Penggerak
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
(4) Susunan keanggotaan tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat
kabupaten/kota disesuaikan dengan kebutuhan Pemerintah Daerah
kabupaten/kota.
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)
STRUKTUR TPPS TPPS KECAMATAN
Berdasarkan SK Ketua
Pelaksana TPPS Kab.
Sukabumi Nomor : KS.14.00 /
3110 / DPPKB / 2022 Tanggal
22 April 2022
STRUKTUR TPPS TPPS KECAMATAN
Tingkat Desa / Kelurahan
Pasal 22
(1) Dalam rangka menyelenggarakan Percepatan Penurunan Stunting di
tingkat desa/kelurahan, kepala desa/lurah menetapkan tim
Percepatan Penurunan Stunting tingkat desa/kelurahan.
(2) Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat desa/kelurahan
bertugas mengoordinasikan, menyinergikan, dan
mengevaluasi penyelenggaraan Percepatan
Penurunan Stunting di tingkat desa/kelurahan.
(3) Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat desa/kelurahan
melibatkan: a. tenaga kesehatan paling sedikit mencakup bidan,
tenaga gizi, dan tenaga kesehatan lingkungan; b. Penyuluh Keluarga
Berencana dan/atau Petugas Lapangan Keluarga Berencana; c. Tim
Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK); d.
Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan/atau
Sub-PPKBD/Kader Pembangunan Manusia (KPM), kader, dan/atau
unsur masyarakat lainnya.
(4) Susunan keanggotaan tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat
desa/kelurahan disesuaikan dengan kebutuhan Pemerintah
Desa/kelurahan.
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)
STRUKTUR TPPS TPPS DESA/KELURAHAN
SK TPPS Desa ditetapkan oleh
Kepala Desa,
Keanggotaan bidang-bidang
dalam TPPS Desa/kelurahan
dapat menyesuaikan dengan
kebutuhan dan potensi wilayah
Unsur dalam Tim:
• Bidan atau nakes lainya
• Kader TP PKK
• Kader KB/Kader
Pembangunan lainnya
TIM PENDAMPING KELUARGA
2100 TIM
TUGAS :
Meningkatkan akses informasi dan
pelayanan melalui:
a. penyuluhan;
b. fasilitasi pelayanan rujukan,
c. fasilitasi penerimaan program bantuan
sosial
Mendeteksi dini faktor resiko Stunting
(spesifik & sensitif);
Sasaran Pendampingan Keluarga
Kec
Ka.UPT/
Koordinator/
PKB-PLKB
DESA
TIM DESA/KEL :
Kades,
PKB/PLKB, Bidan,
Petugas Gizi,
Tenaga
Kesehatan
Linkungan, Guru
PAUD, Kader
Pembangunan
Manusia,
Pendamping, Tim
Pendamping
Keluarga, Desa,
Pendamping
Keluarga Harapan
DUSUN
/ RW -
RT
TIM
PENDAMPING
KELUARGA
BALAI
PENYULUHAN
/ KANTOR
CAMAT
KANTOR
DESA/
KELURAHAN/
RUMAH
DATAKU/
PUSTU/
POSLINDES
Rumah Ketua
RW/RT/
POSYANDU/
PAUD/
POKTAN
CAMAT
KADER /
LURAH
KETUA
RW / RT
PUSKESMAS
KUA
Kepala
Puskesmas,
Kepala KUA, Nakes
Penyuluh Agama,
IBI, Petugas Gizi
KELUARGA
STAFF MEETING :
Pemetaan Target
dan Evaluasi
RAKOR - REMBUG
STUNTING
TK. KECAMATAN :
Komitmen & Rencana
Kegiatan
MINILOKARYA:
Evaluasi Pendampingan
Keluarga dan kasus
Stunting
ADMINISTASI PERKAWINAN :
Pendaftaran, Pemenuhan
Syarat, Jadwal Perkawinan
RAKOR REMBUG
STUNTING
TK. DESA:
Komitmen & Rencana
Kegiatan
PEMBINAAN LENGKAP :
Peningkatan Kapasitas, Rencana Kerja dan Monev
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Surveillance
PENAPISAN
PENDAMPINGAN :
KIE – Konseling : PHBS, KB-Kespro, Gizi, Kesehatan
Lingkungan  Kunjungan Rumah - Digital
Pemeriksaan
Anemia
Tablet Zat
Besi
Pendampingan -
Konseling 3
Bulan Pra Nikah
Pemeriksaan
Kehamilan
Pemeriksaan
Nifas
Imunisasi
Dasar
Lengkap
Timbang Badan,
Ukur Tinggi Badan
RUJUKAN
PELAYANAN
MP-ASI
Tambahan
Asupan Gizi
Pola Asuh
1000 HPK
Pelayanan
Kontrasepsi
termasuk KB PP
Sanitasi
di Rumah
BanSos
PENANGUNG
JAWAB
LOKUS
LAYANAN
PENGELOLA -
PELASANA
PROSES
Wilayah
CATIN BUMIL KELUARGA BERESIKO STUNTING
Sistem Monev
Sistem Layanan -
Monev
Sistem Layanan -
Monev
Audit Kasus Stunting
 Menemukan dan Menyelesaikan
Audit kasus stunting dilakukan untuk menyelesaikan masalah
yang terkait:
1. sistem pelayanan kesehatan,
2. manajemen pendampingan keluarga;
3. medical problem (permasalahan medis) terkait kasus
stunting.
Pada area sistem pelayanan kesehatan dan manajemen
pendampingan keluarga audit stunting dilakukan secara
berjenjang dan berlapis.
Masalah dan kendala yang dihadapi di tingkat desa/kelurahan
ke bawah dilakukan audit kasus melalui “rembuk stunting”.. 
Jika masalahnya belum dapat dituntaskan, akan dibahas di
tingkat kecamatan melalui minilok. 
Jika masalahnya belum terpecahkan akan dibahas melalui
rembuk stunting di kabupaten/kota.
Berlapis maksudnya adalah petugas berdasarkan keilmuannya
yaitu mulai dari bidan sampai dokter umum atau dokter
spesialis dan mulai dari kader sampai ahli gizi.
AUDIT KASUS
STUNTING
MINI
LOKAKARYA
STUNTING
REMBUG
STUNTING
DESA/KEL.
Tujuan
1. Mengidentifikasi risiko terjadinya
stunting pada kelompok sasaran;
2. Mengetahui penyebab risiko
terjadinya stunting pada kelompok
sasaran sebagai upaya pencegahan
dan perbaikan tata laksana kasus yang
serupa;
3. Menganalisis faktor risiko terjadinya
stunting pada baduta/balita stunting
sebagai upaya pencegahan,
penanganan kasus dan perbaikan tata
laksana kasus yang serupa;
4. Memberikan rekomendasi
penanganan kasus dan perbaikan tata
laksana kasus serta upaya pencegahan
yang harus dilakukan.
Pembentukan Tim Audit
Kasus Stunting
1.
2. Pelaksanaan audit &
manajemen pendampingan
1. Identifkasi & seleksi kasus
Kelompok sasaran:
a. Calon
pengantin/remaja
b. Ibu hamil
c. Ibu nifas
d. Baduta
e. Balita
2. Kajian dan Rencana Tindak
Lanjut
Diseminasi Audit Kasus
Stunting
3.
1. Diseminasi regular: 2 kali/th
2. Diseminasi sesuai kebutuhan
(tele-konsultasi)
Evaluasi Rencana Tindak
Lanjut (RTL) Audit Kasus
Stunting
4.
1. Evaluasi RTL: Segera &
terencana
2. Evaluasi perubahan status
risiko kasus audit stunting
Perbaikan mutu pelayanan untuk pencegahan/penanganan
risiko stunting yang serupa
Terdiri dari unsur Tim Teknis (OPD
KB, Dinkes, RSUD) dan Tim Pakar
(Ahli Gizi, Psikolog, S.Panak dan
SPOg)
3. Pelaporan ke TPPS Provinsi
Output kegiatan
1. Surat Keputusan Wakil
Bupati/TPPS
2. Surat pernyataan
komitmen yang
ditandatangani oleh tim
audit kasus stunting.
1. Jumlah kasus stunting
yang layak diaudit
2. Kertas kerja audit yang
terisi;
3. Rencana Tindak Lanjut
yang disetujui Wakil
Bupati
1. Terselenggaranya
diseminasi
2. Laporan Audit Kasus
Stunting
1. Terselenggaranya
rencana tindak lanjut
sesuai penanggungjawab;
2. Perubahan status risiko
kasus audit stunting
4 Langkah
Audit Kasus Stunting
Menjadi masukan dalam:
1. Perencanaan dan
penganggaran program &
kegiatan
2. Penguatan implementasi SOP
manajemen kasus
3. Validasi instrument Kartu
Kembang Anak
HATUR NUHUN

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
Zakiah dr
 
Kerangka Acuan Program KIA KB.docx
Kerangka Acuan Program KIA KB.docxKerangka Acuan Program KIA KB.docx
Kerangka Acuan Program KIA KB.docx
HenniDanel
 
Analisis dan evaluasi pendataan keluarga 2012
Analisis dan evaluasi pendataan keluarga 2012Analisis dan evaluasi pendataan keluarga 2012
Analisis dan evaluasi pendataan keluarga 2012
Aizawa Kakeru
 
Integrasi Layanan Primer.pptx
Integrasi Layanan Primer.pptxIntegrasi Layanan Primer.pptx
Integrasi Layanan Primer.pptx
PromkesKotsmi
 
Ketahanan Keluarga.pptx
Ketahanan Keluarga.pptxKetahanan Keluarga.pptx
Ketahanan Keluarga.pptx
yuliaulfa9
 

Was ist angesagt? (20)

Tugas dan fungsi pkb plkb
Tugas dan fungsi pkb plkbTugas dan fungsi pkb plkb
Tugas dan fungsi pkb plkb
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
 
Kerangka Acuan Program KIA KB.docx
Kerangka Acuan Program KIA KB.docxKerangka Acuan Program KIA KB.docx
Kerangka Acuan Program KIA KB.docx
 
Advokasi dan KIE
Advokasi dan KIEAdvokasi dan KIE
Advokasi dan KIE
 
KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stun...
KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stun...KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stun...
KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stun...
 
PIS-PK
PIS-PKPIS-PK
PIS-PK
 
Kader Pembangunan Manusia (kpm)
Kader Pembangunan Manusia (kpm)Kader Pembangunan Manusia (kpm)
Kader Pembangunan Manusia (kpm)
 
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptx
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptxPedoman Tata Kelola Mutu.pptx
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptx
 
PERAN TP PKK DALAM PENGUATAN POSYANDU MENURUNKAN STUNTING.pdf
PERAN TP PKK DALAM PENGUATAN POSYANDU MENURUNKAN STUNTING.pdfPERAN TP PKK DALAM PENGUATAN POSYANDU MENURUNKAN STUNTING.pdf
PERAN TP PKK DALAM PENGUATAN POSYANDU MENURUNKAN STUNTING.pdf
 
Buku bkr
Buku bkrBuku bkr
Buku bkr
 
Analisis dan evaluasi pendataan keluarga 2012
Analisis dan evaluasi pendataan keluarga 2012Analisis dan evaluasi pendataan keluarga 2012
Analisis dan evaluasi pendataan keluarga 2012
 
Modul pengelolaan bkb bkkbn final
Modul pengelolaan bkb bkkbn finalModul pengelolaan bkb bkkbn final
Modul pengelolaan bkb bkkbn final
 
Pelaporan tribina
Pelaporan tribinaPelaporan tribina
Pelaporan tribina
 
ppt stunting des 2022.pptx
ppt stunting des 2022.pptxppt stunting des 2022.pptx
ppt stunting des 2022.pptx
 
Integrasi Layanan Primer.pptx
Integrasi Layanan Primer.pptxIntegrasi Layanan Primer.pptx
Integrasi Layanan Primer.pptx
 
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
 
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-12221 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
 
TPCB.pptx
TPCB.pptxTPCB.pptx
TPCB.pptx
 
PPT - PERTEMUAN KOORDINASI DAN EVALUASI SARANA PELAYANAN KESEHATAN SWASTA.pptx
PPT - PERTEMUAN KOORDINASI DAN EVALUASI SARANA PELAYANAN KESEHATAN SWASTA.pptxPPT - PERTEMUAN KOORDINASI DAN EVALUASI SARANA PELAYANAN KESEHATAN SWASTA.pptx
PPT - PERTEMUAN KOORDINASI DAN EVALUASI SARANA PELAYANAN KESEHATAN SWASTA.pptx
 
Ketahanan Keluarga.pptx
Ketahanan Keluarga.pptxKetahanan Keluarga.pptx
Ketahanan Keluarga.pptx
 

Ähnlich wie Materi DPPKB 15 November 2022.pptx

[02] MATERI PAPARAN BAPAK ARIFIN KEMENTERIAN DALAM NEGERI.pdf.pptx
[02] MATERI PAPARAN BAPAK ARIFIN KEMENTERIAN DALAM NEGERI.pdf.pptx[02] MATERI PAPARAN BAPAK ARIFIN KEMENTERIAN DALAM NEGERI.pdf.pptx
[02] MATERI PAPARAN BAPAK ARIFIN KEMENTERIAN DALAM NEGERI.pdf.pptx
hakim922189
 
Materi Pendampingan Keluarga dalam PPS_BKKBN 22 Agustus 2023.pptx
Materi Pendampingan Keluarga dalam PPS_BKKBN 22 Agustus 2023.pptxMateri Pendampingan Keluarga dalam PPS_BKKBN 22 Agustus 2023.pptx
Materi Pendampingan Keluarga dalam PPS_BKKBN 22 Agustus 2023.pptx
KalimatusSaroh
 
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaanjuknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan
adee49
 
FIX. SULTRA_MATERI KPM REKONSILIASI SATGAS.pptx
FIX. SULTRA_MATERI KPM REKONSILIASI SATGAS.pptxFIX. SULTRA_MATERI KPM REKONSILIASI SATGAS.pptx
FIX. SULTRA_MATERI KPM REKONSILIASI SATGAS.pptx
TamrinlaTaangi
 
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdfIIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
andfixy
 
Paparan Rakor Ibu Kadis tentang prevelensi stunting pasca intervensi.pptx
Paparan Rakor Ibu Kadis tentang prevelensi stunting pasca intervensi.pptxPaparan Rakor Ibu Kadis tentang prevelensi stunting pasca intervensi.pptx
Paparan Rakor Ibu Kadis tentang prevelensi stunting pasca intervensi.pptx
ssuser5da7e5
 

Ähnlich wie Materi DPPKB 15 November 2022.pptx (20)

[02] MATERI PAPARAN BAPAK ARIFIN KEMENTERIAN DALAM NEGERI.pdf.pptx
[02] MATERI PAPARAN BAPAK ARIFIN KEMENTERIAN DALAM NEGERI.pdf.pptx[02] MATERI PAPARAN BAPAK ARIFIN KEMENTERIAN DALAM NEGERI.pdf.pptx
[02] MATERI PAPARAN BAPAK ARIFIN KEMENTERIAN DALAM NEGERI.pdf.pptx
 
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdfDagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
 
Materi Pendampingan Keluarga dalam PPS_BKKBN 22 Agustus 2023.pptx
Materi Pendampingan Keluarga dalam PPS_BKKBN 22 Agustus 2023.pptxMateri Pendampingan Keluarga dalam PPS_BKKBN 22 Agustus 2023.pptx
Materi Pendampingan Keluarga dalam PPS_BKKBN 22 Agustus 2023.pptx
 
Rencana Aksi Percepatan Penurunan Stunting
Rencana Aksi Percepatan Penurunan StuntingRencana Aksi Percepatan Penurunan Stunting
Rencana Aksi Percepatan Penurunan Stunting
 
BT Mini Lokakarya.pptx
BT Mini Lokakarya.pptxBT Mini Lokakarya.pptx
BT Mini Lokakarya.pptx
 
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaanjuknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan
 
Pengaturan dan pedoman masa transisi pelaksanaan uu desa tnp2 k (bahan disk...
Pengaturan dan pedoman masa transisi pelaksanaan uu desa   tnp2 k (bahan disk...Pengaturan dan pedoman masa transisi pelaksanaan uu desa   tnp2 k (bahan disk...
Pengaturan dan pedoman masa transisi pelaksanaan uu desa tnp2 k (bahan disk...
 
Masa transisi pelaksanaan uu desa pengaturan dan pedoman - tnp2 k (bahan di...
Masa transisi pelaksanaan uu desa   pengaturan dan pedoman - tnp2 k (bahan di...Masa transisi pelaksanaan uu desa   pengaturan dan pedoman - tnp2 k (bahan di...
Masa transisi pelaksanaan uu desa pengaturan dan pedoman - tnp2 k (bahan di...
 
Arah kebijakan Pemerintah terkait Pelaksanaan SPM kesehatan
Arah kebijakan Pemerintah terkait Pelaksanaan SPM kesehatanArah kebijakan Pemerintah terkait Pelaksanaan SPM kesehatan
Arah kebijakan Pemerintah terkait Pelaksanaan SPM kesehatan
 
Rancangan Perpres dan RAN utk Kemendes 24 Juni 2021 v1 BKKBN
Rancangan Perpres dan RAN utk Kemendes 24 Juni 2021 v1 BKKBNRancangan Perpres dan RAN utk Kemendes 24 Juni 2021 v1 BKKBN
Rancangan Perpres dan RAN utk Kemendes 24 Juni 2021 v1 BKKBN
 
PERBAN 12 RAN PASTI.pdf
PERBAN 12 RAN PASTI.pdfPERBAN 12 RAN PASTI.pdf
PERBAN 12 RAN PASTI.pdf
 
Sekilas SOP KORBINWAS oleh SKPD Provinsi
Sekilas SOP KORBINWAS oleh SKPD ProvinsiSekilas SOP KORBINWAS oleh SKPD Provinsi
Sekilas SOP KORBINWAS oleh SKPD Provinsi
 
FIX. SULTRA_MATERI KPM REKONSILIASI SATGAS.pptx
FIX. SULTRA_MATERI KPM REKONSILIASI SATGAS.pptxFIX. SULTRA_MATERI KPM REKONSILIASI SATGAS.pptx
FIX. SULTRA_MATERI KPM REKONSILIASI SATGAS.pptx
 
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdfIIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
 
Evaluasi Pelaksanaan DAK Stunting dan Aksi Konvergensi dalamPemanfaatan Penda...
Evaluasi Pelaksanaan DAK Stunting dan Aksi Konvergensi dalamPemanfaatan Penda...Evaluasi Pelaksanaan DAK Stunting dan Aksi Konvergensi dalamPemanfaatan Penda...
Evaluasi Pelaksanaan DAK Stunting dan Aksi Konvergensi dalamPemanfaatan Penda...
 
MATERI MEKOP UNTUK KEMENDESA.pdf
MATERI MEKOP UNTUK KEMENDESA.pdfMATERI MEKOP UNTUK KEMENDESA.pdf
MATERI MEKOP UNTUK KEMENDESA.pdf
 
BAB 2 - PISPK.pptx
BAB 2 - PISPK.pptxBAB 2 - PISPK.pptx
BAB 2 - PISPK.pptx
 
Paparan Rakor Ibu Kadis tentang prevelensi stunting pasca intervensi.pptx
Paparan Rakor Ibu Kadis tentang prevelensi stunting pasca intervensi.pptxPaparan Rakor Ibu Kadis tentang prevelensi stunting pasca intervensi.pptx
Paparan Rakor Ibu Kadis tentang prevelensi stunting pasca intervensi.pptx
 
INDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptx
INDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptxINDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptx
INDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptx
 
PAPARAN KP2S KAB.GUNUG MAS
PAPARAN KP2S KAB.GUNUG MASPAPARAN KP2S KAB.GUNUG MAS
PAPARAN KP2S KAB.GUNUG MAS
 

Materi DPPKB 15 November 2022.pptx

  • 1. PERAN DAN FUNGSI TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING (TPPS) KABUPATEN, KECAMATAN DAN DESA S u k a b u m i , 1 5 N o v e m b e r 2 0 2 2
  • 2. Peraturan Presiden No 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting o Kepala BKKBN sebagai Ketua Pelaksana PPS o Gubernur, Bupati/Walikota dan Kepala Desa membentuk TPPS o Strategi Percepatan Penurunan Stunting  Pencapaian Target Antara : 9 Indikator Intervensi Spesifik & 11 Indikator Intervensi sensitive (Lampiran A)  Pencapaian Target Indikator Pelaksanaan 5 Pilar : 72 Indikator (lampiran B) o RAN PASTI (PERBAN No 12/2021)  5 Kegiatan Prioritas : (1) Kluster Data Presesi : 12 Indikator, (2) Kluster Operasional : 19 Indikator, (3) Kluster Manajerial : 11 Indikator o 4 (empat) Penajaman : (1) Intervensi Catin, Ibu Hamil – Pasca Saling & Masa Interval, (2) Integrasi Data dan Sistem, (3) Pendampingan Keluarga, (4) Koordinasi Penyelenggaraan Stunting (TPPS)
  • 3. KOORDINASI PENYELENGGARAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING Tingkat Pusat 1. Tingkat Provinsi 2. Tingkat kabupaten/kota 3. Tingkat kecamatan 4. Tingkat Desa 5. Pasal 15 – 19 : Terdiri atas Pengarah dan Pelaksana Pasal 21 : Ditetapkan oleh bupati/wali kota Terdiri atas perangkat daerah, dan Pemangku Kepentingan termasuk Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK). Pasal 21 : Pembentukannya difasilitasi oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota. Pasal 22 : Ditetapkan oleh Kepala Desa Melibatkan nakes, PKB/PLKB, TP-PKK, PPKBD/Sub-PPKBD/unsur masy. Lain. Pasal 20 : Ditetapkan oleh Gubernur Terdiri atas perangkat daerah, dan Pemangku Kepentingan termasuk Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK). Tugas Tim: mengkoordinasikan, mensinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting di wilayahnya.
  • 4. • Untuk mengoordinasikan, menyinergikan, dan mengevaluasi Penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting; • Penbentukan/penyesua ian struktur TPPS sesuai dengan Lampiran Perban No. 12 Tahun 2021 tentang RAN PASTI 2021-2024. 1. Pembentukan /Penyesuaian TPPS daerah dan desa/kelurahan 2. Pengukuhan Anggota TPPS • TPPS dikukuhkan oleh kepala daerah dan/atau kepala desa; • Pengukuhan disertai pernyataan komitmen daerah dan desa dalam Percepatan Penurunan Stunting. 3. Rapat Koordinasi • Dipimpin oleh Ketua TPPS guna menyusun strategi dan rencana kerja dengan seluruh bidang-bidang dalam percepatan penurunan Stunting di wilayah kerjanya masing- masing. Tahapan Kerja Pelaksanaan TPPS Disusun berdasarkan agenda kerja mekanisme Percepatan Penurunan Stunting melalui forum koordinasi di level daerah dan desa/kelurahan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) 4. Rakorteknis •Untuk memberikan dukungan teknis Penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting di daerah •Rakorteknis tingkat Provinsi antara TPPS Provinsi dan TPPS kabupaten/kota. •Rakorteknis tingkat Kabupaten antara TPPS kabuoaten/kota dengan TPPS kecamatan dan desa. 5. Koordinasi Rutin dan Evaluasi • Koordinasi rutin: a. Tingkat provinsi: 3 bulan sekali b. Tingkat kabuaten/kota: 2 bulan sekali • Evaluasi pelaksanaan Percepatan Penurunan dilakukan setap smester tahun berjalan
  • 5. Tingkat Kabupaten/kota Pasal 21 (1) Dalam rangka menyelenggarakan Percepatan Penurunan Stunting di tingkat kabupaten/kota, bupati/wali kota menetapkan tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota. (2) Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota bertugas mengoordinasikan, menyinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting di tingkat kabupaten/kota dan kecamatan. (3) Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas perangkat daerah dan Pemangku Kepentingan, termasuk Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK). (4) Susunan keanggotaan tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota disesuaikan dengan kebutuhan Pemerintah Daerah kabupaten/kota. Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)
  • 6. STRUKTUR TPPS KABUPATEN Berdasarkan SK Bupati Sukabumi Nomor : 440 / KEP. 331 – DINKES / 2022 Tanggal 25 Maret 2022
  • 9. Tingkat Kecamatan Pasal 21 (1) Dalam rangka menyelenggarakan Percepatan Penurunan Stunting di tingkat kabupaten/kota, bupati/wali kota menetapkan tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota. (2) Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota bertugas mengoordinasikan, menyinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting di tingkat kabupaten/kota dan kecamatan. (3) Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas perangkat daerah dan Pemangku Kepentingan, termasuk Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK). (4) Susunan keanggotaan tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota disesuaikan dengan kebutuhan Pemerintah Daerah kabupaten/kota. Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)
  • 10. STRUKTUR TPPS TPPS KECAMATAN Berdasarkan SK Ketua Pelaksana TPPS Kab. Sukabumi Nomor : KS.14.00 / 3110 / DPPKB / 2022 Tanggal 22 April 2022
  • 11. STRUKTUR TPPS TPPS KECAMATAN
  • 12. Tingkat Desa / Kelurahan Pasal 22 (1) Dalam rangka menyelenggarakan Percepatan Penurunan Stunting di tingkat desa/kelurahan, kepala desa/lurah menetapkan tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat desa/kelurahan. (2) Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat desa/kelurahan bertugas mengoordinasikan, menyinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting di tingkat desa/kelurahan. (3) Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat desa/kelurahan melibatkan: a. tenaga kesehatan paling sedikit mencakup bidan, tenaga gizi, dan tenaga kesehatan lingkungan; b. Penyuluh Keluarga Berencana dan/atau Petugas Lapangan Keluarga Berencana; c. Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK); d. Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan/atau Sub-PPKBD/Kader Pembangunan Manusia (KPM), kader, dan/atau unsur masyarakat lainnya. (4) Susunan keanggotaan tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat desa/kelurahan disesuaikan dengan kebutuhan Pemerintah Desa/kelurahan. Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)
  • 13. STRUKTUR TPPS TPPS DESA/KELURAHAN SK TPPS Desa ditetapkan oleh Kepala Desa, Keanggotaan bidang-bidang dalam TPPS Desa/kelurahan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi wilayah
  • 14. Unsur dalam Tim: • Bidan atau nakes lainya • Kader TP PKK • Kader KB/Kader Pembangunan lainnya TIM PENDAMPING KELUARGA 2100 TIM TUGAS : Meningkatkan akses informasi dan pelayanan melalui: a. penyuluhan; b. fasilitasi pelayanan rujukan, c. fasilitasi penerimaan program bantuan sosial Mendeteksi dini faktor resiko Stunting (spesifik & sensitif); Sasaran Pendampingan Keluarga
  • 15. Kec Ka.UPT/ Koordinator/ PKB-PLKB DESA TIM DESA/KEL : Kades, PKB/PLKB, Bidan, Petugas Gizi, Tenaga Kesehatan Linkungan, Guru PAUD, Kader Pembangunan Manusia, Pendamping, Tim Pendamping Keluarga, Desa, Pendamping Keluarga Harapan DUSUN / RW - RT TIM PENDAMPING KELUARGA BALAI PENYULUHAN / KANTOR CAMAT KANTOR DESA/ KELURAHAN/ RUMAH DATAKU/ PUSTU/ POSLINDES Rumah Ketua RW/RT/ POSYANDU/ PAUD/ POKTAN CAMAT KADER / LURAH KETUA RW / RT PUSKESMAS KUA Kepala Puskesmas, Kepala KUA, Nakes Penyuluh Agama, IBI, Petugas Gizi KELUARGA STAFF MEETING : Pemetaan Target dan Evaluasi RAKOR - REMBUG STUNTING TK. KECAMATAN : Komitmen & Rencana Kegiatan MINILOKARYA: Evaluasi Pendampingan Keluarga dan kasus Stunting ADMINISTASI PERKAWINAN : Pendaftaran, Pemenuhan Syarat, Jadwal Perkawinan RAKOR REMBUG STUNTING TK. DESA: Komitmen & Rencana Kegiatan PEMBINAAN LENGKAP : Peningkatan Kapasitas, Rencana Kerja dan Monev PENCATATAN DAN PELAPORAN Surveillance PENAPISAN PENDAMPINGAN : KIE – Konseling : PHBS, KB-Kespro, Gizi, Kesehatan Lingkungan  Kunjungan Rumah - Digital Pemeriksaan Anemia Tablet Zat Besi Pendampingan - Konseling 3 Bulan Pra Nikah Pemeriksaan Kehamilan Pemeriksaan Nifas Imunisasi Dasar Lengkap Timbang Badan, Ukur Tinggi Badan RUJUKAN PELAYANAN MP-ASI Tambahan Asupan Gizi Pola Asuh 1000 HPK Pelayanan Kontrasepsi termasuk KB PP Sanitasi di Rumah BanSos PENANGUNG JAWAB LOKUS LAYANAN PENGELOLA - PELASANA PROSES Wilayah CATIN BUMIL KELUARGA BERESIKO STUNTING Sistem Monev Sistem Layanan - Monev Sistem Layanan - Monev
  • 16. Audit Kasus Stunting  Menemukan dan Menyelesaikan Audit kasus stunting dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang terkait: 1. sistem pelayanan kesehatan, 2. manajemen pendampingan keluarga; 3. medical problem (permasalahan medis) terkait kasus stunting. Pada area sistem pelayanan kesehatan dan manajemen pendampingan keluarga audit stunting dilakukan secara berjenjang dan berlapis. Masalah dan kendala yang dihadapi di tingkat desa/kelurahan ke bawah dilakukan audit kasus melalui “rembuk stunting”..  Jika masalahnya belum dapat dituntaskan, akan dibahas di tingkat kecamatan melalui minilok.  Jika masalahnya belum terpecahkan akan dibahas melalui rembuk stunting di kabupaten/kota. Berlapis maksudnya adalah petugas berdasarkan keilmuannya yaitu mulai dari bidan sampai dokter umum atau dokter spesialis dan mulai dari kader sampai ahli gizi. AUDIT KASUS STUNTING MINI LOKAKARYA STUNTING REMBUG STUNTING DESA/KEL. Tujuan 1. Mengidentifikasi risiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran; 2. Mengetahui penyebab risiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran sebagai upaya pencegahan dan perbaikan tata laksana kasus yang serupa; 3. Menganalisis faktor risiko terjadinya stunting pada baduta/balita stunting sebagai upaya pencegahan, penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus yang serupa; 4. Memberikan rekomendasi penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus serta upaya pencegahan yang harus dilakukan.
  • 17. Pembentukan Tim Audit Kasus Stunting 1. 2. Pelaksanaan audit & manajemen pendampingan 1. Identifkasi & seleksi kasus Kelompok sasaran: a. Calon pengantin/remaja b. Ibu hamil c. Ibu nifas d. Baduta e. Balita 2. Kajian dan Rencana Tindak Lanjut Diseminasi Audit Kasus Stunting 3. 1. Diseminasi regular: 2 kali/th 2. Diseminasi sesuai kebutuhan (tele-konsultasi) Evaluasi Rencana Tindak Lanjut (RTL) Audit Kasus Stunting 4. 1. Evaluasi RTL: Segera & terencana 2. Evaluasi perubahan status risiko kasus audit stunting Perbaikan mutu pelayanan untuk pencegahan/penanganan risiko stunting yang serupa Terdiri dari unsur Tim Teknis (OPD KB, Dinkes, RSUD) dan Tim Pakar (Ahli Gizi, Psikolog, S.Panak dan SPOg) 3. Pelaporan ke TPPS Provinsi Output kegiatan 1. Surat Keputusan Wakil Bupati/TPPS 2. Surat pernyataan komitmen yang ditandatangani oleh tim audit kasus stunting. 1. Jumlah kasus stunting yang layak diaudit 2. Kertas kerja audit yang terisi; 3. Rencana Tindak Lanjut yang disetujui Wakil Bupati 1. Terselenggaranya diseminasi 2. Laporan Audit Kasus Stunting 1. Terselenggaranya rencana tindak lanjut sesuai penanggungjawab; 2. Perubahan status risiko kasus audit stunting 4 Langkah Audit Kasus Stunting Menjadi masukan dalam: 1. Perencanaan dan penganggaran program & kegiatan 2. Penguatan implementasi SOP manajemen kasus 3. Validasi instrument Kartu Kembang Anak