1. AGAMA DAN NILAI-NILAI AGAMA
DALAM KONSELING
NAMA KELOMPOK 7
1. Fathatul Fikriyah ( 1114500015 )
2. Iis Nurul Fitriyani ( 1114500082)
2. Arti agama
Agama menurut bahasa sansekerta, agama berarti
tidak kacau (a = tidak , gama = kacau) dengan
kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang
dapat membebaskan manusia dari kekacauan.
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Agama
adalah sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepadaTuhan
Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan
manusia serta lingkungannya.
3. Sebuah agama biasanya melingkupi tiga
persoalan pokok, yaitu:
Keyakinan (credial), yaitu keyakinan akan adanya
sesuatu kekuatan supranatural yang diyakini
mengatur dan mencipta alam.
Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku manusia
dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural
tersebut sebagai konsekuensi atau pengakuan dan
ketundukannya.
Sistem nilai yang mengatur hubungnan manusia
dengan manusia lainnya atau alam semesta yang
dikaitan dengan keyakinannya tersebut.
4. LandasanAgama Dalam Bimbingan
Konseling Landasan Agama merupakan landasan yang
dapat memberikan pemahaman kepada
konselor tentang dimensi keagamaan
sebagai faktor yang mempengaruhi terhadap
perilaku individu.
5. Landasan religius dalam layanan
bimbingan dan konseling ditekankan pada
tiga hal pokok, yaitu:
a. Manusia sebagai makhlukTuhan.
b. Sikap yang mendorong perkembangan dari
perikehidupan manusia berjalan ke arah dan
sesuai dengan kaidah-kaidah agama.
c. Upaya yang memungkinkan berkembang dan
dimanfaatkannya secara optimal .
6. Agar layanan bantuan yang diberikan itu
bernilai ibadah, maka kegiatan tersebut harus
berdasarkan kepada keikhlasan dan
kesabaran.begitu juga pada konselornya.
Berikut ini persyaratan konselor:
1. Konselor hendaklah orang yang beragama dan
mengamalkan dengan baik keimanan dan
ketaqwaaannya sesuai dengan agama yang
dianutnya.
2. Konselor sedapat-dapatnya mampu
mentransfer kaidah-kaidah agama secara garis
besar yang relevan dengan masalah klien.
3.Konselor harus benar-benar memperhatikan dan
menghormati agama klien.
7. Fungsi Agama dalam masyarakat
Fungsi Edukatif (Pendidikan).Ajaran agama secara
yuridis (hukum) berfungsi menyuruh/mengajakdan
melarang yang harus dipatuhi agar pribagi penganutnya
menjadi baik dan benar.
Fungsi Penyelamat. Dimanapun manusia berada, dia
selalu menginginkan dirinya selamat.
Fungsi Perdamaian. Melalui tuntunan agama
seorang/sekelompok orang yang bersalah atau berdosa
mencapai kedamaian batin dan perdamaian dengan diri
sendiri, sesama, semesta dan Allah.
Fungsi Kontrol Sosial. Ajaran agama membentuk
penganutnya makin peka terhadap masalah-masalah
sosial seperti, kemaksiatan, kemiskinan, keadilan,
kesejahteraan dan kemanusiaan
8. Fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas. Bila fungsi ini dibangun
secara serius dan tulus, maka persaudaraan yang kokoh akan
berdiri tegak menjadi pilar "Civil Society" (kehidupan
masyarakat) yang memukau.
Fungsi Pembaharuan. Ajaran agama dapat mengubah
kehidupan pribadi seseorang atau kelompok menjadi
kehidupan baru.
Fungsi Kreatif. Fungsi ini menopang dan mendorong fungsi
pembaharuan untuk mengajak umat beragama bekerja
produktif dan inovatif bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga
bagi orang lain.
Fungsi Sublimatif (bersifat perubahan emosi).Ajaran agama
mensucikan segala usaha manusia, bukan saja yang bersifat
agamawi, melainkan juga bersifat duniawi.
9. Peran Agama dalam Bimbingan dan
Konseling
peran agama jika diterapkan dalam pendidikan,
terutama program penanganan permasalahan
peserta didik di sekolah, anatara lain:
1. Dengan agama dapat memberikan bimbingan
dalam hidup.
2. Ajaran agama sebagai penolong dalam
kebahagiaan hidup.
3. Aturan agama dapat menentramkan batin.
4. Ajaran agama sebagai pengendali moral
5. Agama dapat menjadi terapi jiwa
6. Agama sebagai pembinaan mental
10. Implementasi Nilai-nilai Agama
Islam dalam Bimbingan dan
Konseling
Implementasi Matin al-Khuluq (Akhlak
yang Kokoh).
Dalam konsep agama Islam, akhlak yang
kokoh merupakan sikap dan perilaku yang
sangat disitimewakan. Manusia yang mampu
mengoptimalkan sikap dan perilaku tersebut,
maka kebahagiaan di dunia maupun
diakherat akan didapatnya.
Akhlak dibagi menjadi dua, yaitu akhlak
mahmudah dan akhlak madzmumah
11. Adapun nilai-nilai Matin al-
Khuluq (Akhlak yang Kokoh) yang
dapat dikembangkan diantaranya:
1) Kejujuran
2) Amanah
3) Kasih sayang
4) Kedisiplinan
12. Implementasi Qodirun Ala al-Kasbi
(Memiliki Kemampuan Usaha
Sendiri/Mandiri)
Kepribadian ini merupakan kepribadian yang
diperlukan dalam berinteraksi dengan
lingkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat, ini dapat dilaksanakan dengan
optimal ketika seseorang memiliki sikap
kemandirian.