SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
Downloaden Sie, um offline zu lesen
LABORATORIUM PILOT PLANT
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

MODUL

: Falling Film Evaporator

PEMBIMBING

: Rispiandi, MT

Praktikum : 22 Oktober 2013
Penyerahan : 29 Oktober 2013
(Laporan)
Oleh :
Kelompok

: VI (enam)

Nama

: 1. Iffa Ma’arifatunissa

NIM.111411046

2. Imam Prasetya Utama

NIM. 111411047

3. Muhamad Lazuardi H

NIM.111411048

4. Mira Rahmi Fauziyyah

NIM.111411049

5. Nadita Yuliandini
Kelas

NIM.111411050

: 3B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tujua dari setiap proses evaporasi adalah menaikan konsentrasi atau kadar kepekatan
suatu larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tak mudah menguap dari zat pelarutnya yang
relatif lebih mudah menguap. Penguapan beberapa porsi pelarut tersebut akan memberikan
produ yang berupa larutan peat dan kental, sedangkan hasil kondensasi uap pelarutnya bisa
dibuang langsung sebagai limbah atu didaur ulang dan digunakan lagi sebagai pelarut. Halhali ini yan gmembedakan proses penguapan dengan distilasi.
Falling Film Evaporator adalah metoda penguapan dengan cara menjatuhkan bahan
umpan membentuk lapisan tipis, sementara itu pemanas dikontakkan terhadap umpan lapis
tipis tersebut dalam suatu kolom FFE (kalandria). Pertimbangan dibuat lapisan tipis adalah :
a. Luas permukaan lebih luas, sehingga memudahkan prose penguapan
b. Penguapan yang terjadi berada di bawah titik didih ait atau pelarut lain sehingga
memerlukan alor lebih sedikit.
1.2 Tujuan Praktikum
a. Mengoperasikan peralatan Falling Film Evaporator pemanasan langsung
b. Memilih temperatur dan tekanan yang optimum untuk umpan tertentu
c. Menghitung koefisien perpindahan panas pada FFE / kalandria
d. Menerapkan koefisien penggunaan kukus (steam) sebagai sumber panas
e. Menjelaskan piranti pengendalian tekanan secara elektronis pada sistem control
BAB II
LANDASAN TEORI

Falling film Evaporator adalah salah satu jenis
alat untuk proses evaporasi yang diklasifikasikan dalam
kelas long tube vertical evaporator (LTVE) bersama-sama
dengan climbing film evaporator (CFE). Sedangkan
berdasarkan tipe pemanasan dapat diklasifikasikan ke
dalam sistem pemanasan dipisahkan oleh dinding
pertukaran panas, yaitu jenis kolom calandria shell and
tube.
FFE memiliki efektivitas yang baik untuk :
a. Pengentalan larutan-larutan yang jernih
b. Pengentalan larutan berbusa
c. Pengentalan larutan-larutan yang korosif
d. Beban penguapan yang tinggi
e. Temperatur operasi yang rendah
Kinerja suatu evaporator ditentukan oleh beberapa factor lainnya
a. Konsumsi uap
b. Steam ekonomi
c. Kadar kepekata
d. Persentasi produk
Untuk tujuan teknik dan karakteristik evaporator yang perlu diperhatikan adalah :
a. Neraca massa dan energi
b. Koefisien perpindahan panas
c. Efisiensi
Proses penguapan berlangsung pada kalandria shell and tube. Di dalam kalandria
tersebut terdapat tabung berjumlah tiga, umpan masuk didistribusi ke masing-masing tube
kemudian membentuk lapisan tipis pada selimut bagian dalam tube.
Sementara pemanas berada diluar tube, bahan umpan yang turun secara gravitasi
menyerap panas maka terjadi penguapan pelarut sehingga keluar dari kalandria terdiri dari
dua fasa ( fasa uap pelarut dan larutan pekat ) kemudia dipisahkan di separator. Metode FFE
sudah banyak digunakan pada industri :
a. Produksi pupuk organik
b. Proses desalinasi
c. Bubur kertas dan industri kertas
d. Bahan alami/larutan biologi
Pemekatan bahan-bahan yang sangat peka terhadap panas,mengharuskan waktu
kontak yang singkat sekali dengan permukaan panas. Hal ini dapat dicapai dengan
menggunakan evaporator film jatuhsekali lintas, dimana zat cair masuk dari atas, lalu
mengalir ke bawah didalam tabung panas itu dalam bentuk film, kemudian keluar dari
bawah. Tabung-tabungnya biasanya agak besar, diameternya antara 2 sampai 10in. Uap yang
keluar dari zat cair itu biasanya terbawa turun bersama zatcair, dan keluar dari bawah unit itu.
Evaporator ini bentuknya menyerupaisuatu penukar kalor jenis tabung, yang panjang,
vertikal, dan dilengkapidengan separator zat cair-uap di bawah, dan distributor (penyebar) zat
cairdi atas.Masalah utama dengan evaporator film-jatuh ini ialah dalammendistribusikan zat
cair itu secara seragam menjadi film di bagian dalamtabung. Hal ini dilakukan dengan
menggunakan seperangkat plat logamberlubang-lubang yang ditempatkan lebih tinggi di atas
plat tabung yangdipasang dengan teliti agar benar-benar horisontal.
Tabung-tabung itudiberi sisip pada ujungnya yang memungkinkan zat cair mengalir
denganteratur ke setiap tabung itu.Evaporator film-jatuh, tanpa sirkulasi dan dengan waktu
menetap yang sangat singkat dapat menangani produk-produk yang peka yangtidak

dapat

ditangani dengan cara lain. Alat ini juga cocok sekali untukmemekatkan zat cair viskos.
Dengan adanya panas yang dimiliki oleh steam maka kalor yang tersedia di
lingkungan akan diterima oleh komponen zat dalam umpan yang salah satu diantaranya
adalah air dengan kandungan paling besar.
Kalor yang diterima oleh air akan berdampak pada meningkatnya energi kinetik yang
dimiliki molekul-molekul air. Pergerakan molekul air yang kian cepat mengakibatkan
molekul air saling menolak satu sama lain akibatnya fasa air akan berubah menjadi uap dan
akhirnya melepasan diri dari ikatan air lainnya dalam campuran.
Pada proses penguapan cairan yang berupa lapisan tipis maka peningkatan energi
kinetik akan jauh lebih cepat lagi karena pada lapisan tipis, panas yang diterima akan lebih
cepat menyebar dan akan mempercepat proses penguapan.
BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
a. Peralatan skala pilot plant Falling Film Evaporator yang terdiri atas tangki umpan,
pompa untuk mengalirkan fluida, evaporator, tangki kondensat, kondesor, sensor suhu
dan tekanan serta unit kontrol proses.
b. Air umpan berisi air keran diisikan hingga tangki umpan penuh ditambah pewarna
c. Ember plastik sebanyak 3 buah
d. Gelas plastic sebanyak 2 buah
e. Sarung tangan
f. Timbangan
g. Stopwatch
3.2 Langkah Kerja
Isi tangki umpan dengan air dan ditambahkan pewarna

Membuka aliran steam, aliran pendingin, dan udara tekan

Set tekanan dan variasikan laju alir

Mengukur suhu steam dan suhu umpan pada setiap laju alir

Menimbang massa destilat

Menimbang massa steam keluar
a. Kalibrasi Laju Alir

Menimbang berat Ember Kosong dan atur
bukaan pompa pada laju alir 100 L/jam
Menampung air yang keluar pada ember
selama 1 menit
Menimbang kembali ember yang berisi
air tersebut
Mengulangi langkah tersebut pada laju
alir 150 L/jam, 200 L/jam, dan 250 L/jam

b. Prosedur Oprasi

Alirkan Umpan dan
kemudian alirkan
steam

Ulangi langkah
tersebut pada
tekanan 0,75, 1,
1,25 dan 1,5

Ulangi langkah
tersebut pada laju
alir 150, 200, dan
250

Atur tekanan pada
0,5 bar dan laju alir
pada 100 L/jam

Timbang berat
tampungan aliran
output dan
kondensat

Catat suhu pada T7 (feed
masuk) dan T11 (suhu
larutan pekat)

Tampung aliran
output dan
kondensat
BAB IV
PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel 1. Data Pengamatan
Tekanan (Bar)
Q (dm3/jam)
100
150
0,5
200
250
100
150
0,75
200
250
100
150
1
200
250
100
150
1,25
200
250

m1 (kj/kg)
177,6
231,6
285,6
343,8
177,6
231,6
285,6
343,8
177,6
231,6
285,6
343,8
177,6
231,6
285,6
343,8

m2 (kj/kg)
145,2
198
256,8
313,8
151,2
202,8
254,4
311,4
140,4
205,2
260,4
313,8
147,6
210
248,4
311,4

m3 (kj/kg)
3,6
4,46
5,4
6,26
3,52
4,38
5,18
6,42
3,38
4,48
5,46
6,14
6,3
4,4
5,2
6,14

T7 (oC)
29,4
30,8
35,9
40,9
42,6
47
48,9
49,7
53,9
53,6
52,7
49,9
48,7
48,4
44,9
42,4

T11 (oC)
98
95
94
88
96
98
96
94
96
94
92
89
98
93
92
96

A (m2)
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4.2 Perhitungan
Tabel 2. Hasil Perhitungan Effisiensi, U dan SE
Tekanan
Q (dm3/jam)
Th1
Th2
(Bar)
100
111,349
111,349
150
111,349
111,349
0,5
200
111,349
111,349
250
111,349
111,349
100
116,04
116,04
150
116,04
116,04
0,75
200
116,04
116,04
250
116,04
116,04
100
120,21
120,21
150
120,21
120,21
1
200
120,21
120,21
250
120,21
120,21
100
123,974
123,974
150
123,974
123,974
1,25
200
123,974
123,974
250
123,974
123,974

∆T1

∆T2

∆Tm

η

U

SE

81,949
80,549
75,449
70,449
73,44
69,04
67,14
66,34
66,31
66,61
67,51
70,31
75,274
75,574
79,074
81,574

13,349
16,349
17,349
23,349
20,04
18,04
20,04
22,04
24,21
26,21
28,21
31,21
25,974
30,974
31,974
27,974

37,80332
40,25838
39,52591
42,65011
41,11682
38,0003
38,95621
40,20204
41,78349
43,31447
45,03786
48,14231
46,3329
50,00201
52,0177
50,08245

81,88713
96,61489
127,3103
122,7851
81,49525
92,98963
98,42025
109,1118
47,51158
84,79537
106,9661
106,3116
77,35281
112,3697
83,50686
128,098

1907,818
1857,825
1621,931
1565,752
1420,983
1677,296
1772,484
1783,616
1960,027
1341,821
1231,818
1371,887
1418,602
946,4446
1566,826
1417,387

0,111
0,133
0,188
0,209
0,133
0,152
0,166
0,198
0,091
0,170
0,217
0,205
0,210
0,204
0,140
0,190
4.3 Kurva
Tabel 3. Laju Alir (debit), Effisiensi, Koefisien Pindah Panas (U), dan Steam Ekonomis
Tekanan
Q (dm3/jam)
η
U
SE
(Bar)
100
81,88713
1907,818
0,111111
150
96,61489
1857,825
0,132738
0,5
200
127,3103
1621,931
0,1875
250
122,7851
1565,752
0,208667
100
81,49525
1420,983
0,133333
150
92,98963
1677,296
0,152083
0,75
200
98,42025
1772,484
0,166026
250
109,1118
1783,616
0,198148
100
47,51158
1960,027
0,09086
150
84,79537
1341,821
0,169697
1
200
106,9661
1231,818
0,216667
250
106,3116
1371,887
0,204667
100
77,35281
1418,602
0,21
150
112,3697
946,4446
0,203704
1,25
200
83,50686
1566,826
0,139785
250
128,098
1417,387
0,189506
a. Kurva Kalibrasi Laju Alir
Tabel 4. Data Pengamatan Kurva Kalibrasi
Q (dm3/Jam)
Run 1 (kg/min) Run 2 (kg/min)
100
2,96
2,96
150
3,86
3,86
200
4,76
4,76
250
5,66
5,8

Rata –Rata
2,96
3,86
4,76
5,73

Laju Alir Massa (Kg/jam)

400
350
300
250
200
150
100
50
0
0

50

100

150

200

250

Laju Alir (dm3/Jam)

Gambar 4. Kurva Kalibrasi Laju Alir

300

Q (kg/jam)
177,6
231,6
285,6
343,8
b. Hubungan Kurva Effisiensi terhadap Laju alir (Debit)
140
120
Effisiensi (%)

100
80

0,5 Bar

60

0,75 Bar

40

1 Bar
1,25 Bar

20
0
0

50

100

150

200

250

300

Laju Alir (dm3/jam)

Gambar 1. Hubungan Kurva Effisiensi terhadap Laju alir (Debit)
c. Hubungan Kurva Koefisien Pindah panas (U) terhadap Laju alir (Debit)

Koefisien Pindah Panas (U)

140
120
100
80

0,5 Bar

60

0,75 Bar

40

1 Bar
1,25 Bar

20
0
0

50

100

150

200

250

300

Laju Alir (dm3/jam)

Gambar 2. Hubungan Kurva Koefisien Pindah panas (U)
terhadap Laju alir (Debit)
d. Hubungan Kurva Steam Ekonomis terhadap Laju alir (Debit)
0,250

Steam Ekonomis

0,200
0,150

0,5 Bar
0,75 Bar

0,100

1 Bar
1,25 Bar

0,050
0,000
0

50

100

150

200

250

300

Laju Alir (dm3/Jam)

Gambar 3. Hubungan Kurva Steam Ekonomis
terhadap Laju alir (Debit)
4.4 Pembahasan
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan praktikun Falling Film Evaporator
(FFE). Evaporasi merupakan suatu proses yang sering digunakan oleh industri yang
berutujuan untuk menaikan konsentrasi atau kadar kepekatan suatu larutan yang terdiri dari
zat terlarut yang tak mudah menguap dari zat pelarutnya yang relatif lebih mudah menguap.
Perbedaan evaporasi dengan distilasi adalah rentang suhu titik dari campuran pada proses
distilasi lebih pendek dibandingkan dengan pada proses evaporasi. Selain itu, uap yang
dihasilkan biasanya adalah komponen tunggal dan dwalaupun uap tersebut masih berupa
campuran, biasanya dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk memisahkannya
menjadi fraksi-fraksi. Dalam destilasi, uap yang dihasilkan masih memiliki komponen yang
lebih dari satu.
Pada praktikum Falling Film Evaporator yang digunakan kolom jenis kalandria dan
shell and tub. Di dalam menara kolom FFE teradat tiga buah tube, yang berfungsi agar umpan
dapat turun secara gravitasi dan memperbesar luas permukaan kontak antara umpan dengan
steam. Pada kolom ini, dimana umpan akan membasahi tube dan membuat lapisan tipis
(film), dan steam akan dimasukan melalui bagian atas menara. Sehingga kontak terjadi antara
umpan dengan steam adalah co-current. Karena menara FFE di desain secara vertikal profil
alirannya yang dipilih adalah Co-Current, dikarenakan uap yang telah kontak dengan umpan
akan berubah fasa menjadi cair, sehingga destilat dari uap tersebut akan turun secara
gravitasi.
Apabila steam di alirakan secara Counter Current terhadap umpannya, ini akan
menyebabkan kondesat yang terbentuk dari steam yang telah berubah fasanya akan menahan
laju steam dari bawah yang mengakibatkan kontak steam dengan umpan tidak optimal.
Dalam percobaan Falling Film Evaporator ini dilakukan proses pemanasan langsung,
dengan menggunakan steam yang langsung kontak dengan umpannya. menurut praktikan,
kondisi optimum dari proses Falling Evaporator ini adalah ketika tekanan 0,75 bar dan laju
alir 150

dm3/jam, karena pada kondisi effisiensi proses ini mencapai 92%. Secara

keseluruhan proses falling film evaporator ini dapat dikatakan efektif karena effisiensi
prosesnya mencapai di atas 75%. Hal tersebut juga dapat dilihat pada gambar 1. mengenai
hubungan effisiensi terhadap laju alirnya
Steam ekonomis merupakan perbandingan antara destilat yang terbentuk dengan
steam yang digunakan untuk proses. Dari gambar 3 dijelaskan bahwa semakin laju alir dan
tekanan yang digunakan maka kemampuan uap untuk menguapkan sejumlah massa
pelarutnya akan semakin besar. Dari data pengamatan di atas pula praktikan dapat
mengetahui kondisi optimum dari proses ini adalah pada tekanan 1 bar dan laju alirnya ketika
200 lt/jam dimana kebutuhan steam ekonomisnya adalah 0,217.
Koefisien perpindahan panas (U) dapat menunjukan bahwa besarnya panas yang
digunakan untuk menguapkan pelarutnya. Dari data pengamatan dan gambar 2 dapat dilihat
bahwa cenderung fluktuatif pada setiap laju alir dan tekanan yang berbeda. Hal tersebut
dikarenakan temperature steam yang digunakan cenderung fluktuatif.
BAB V
SIMPULAN
5.1

Simpulan
1. Kondisi optimum:
Efisiensi terbesar = 128,098 pada P=1,25 bar dan q=250 dm3/jam
Koefisien perpindahan panas terbesar (U) = 1960 W/m2.K pada P= 1 bar dan
q=100 L/jam
SE terbesar = 0,217 pada tekanan = 1 bar dan 1 = 200 dm3/jam
2. Beberapa faktor yang mempengaruhi kedua variable diatas adalah:
 Temperatur steam yang disesuaikan dengan karakteristik bahan yang akan
dievaporasi dalam hal untuk mencegah terbentuknya kerak pada kolom
evaporasi yang dapat menurunkan kualitas perpindahan panas dari steam ke
bahan.
 Tekanan operasi yang mempengaruhi proses penguapan pelarut
 Laju alir umpan dengan sifat fisik dan kimianya yang akan mempengaruhi
keefisienan dan keoptimalan proses
 Luas permukaan kontak antara umpan dan media pemanas dengan waktu
kontaknya
 Laju alir steam dan laju alir air pendingin
3.

Koefisien perpindahan panas (U) cenderung fluktuatif pada setiap laju alir dan
tekanan yang berbeda. Hal tersebut dikarenakan temperature steam yang
digunakan cenderung fluktuatif.
DAFTAR PUSATAKA
Tim Pengajar Jurusan Teknik Kimia.1996. Panduan Praktikum Operasi Teknik Kimia
II.Bandung:Pusat pengembangan Pendidikan Politeknik
Geankoplis, Christi J. Transport Processes and Unit Operations : third edition. 1993, 1983,
1978. Prentice-Hall,Inc.
Reklaitis."Introduction to Material and Energy Balances"

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Fenomena perpindahan
Fenomena perpindahanFenomena perpindahan
Fenomena perpindahanEzron Wenggo
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1wahyuddin S.T
 
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaPertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaKhoridatun Nafisah
 
Alat Kristalisasi
Alat KristalisasiAlat Kristalisasi
Alat Kristalisasiliabika
 
160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses
160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses
160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-prosesDicky Syahputra
 
Drying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaDrying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaRatna54
 
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docxAnnisaSeptiana14
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorAli Hasimi Pane
 
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]Intan Dian Heryani
 
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikPendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikcecepisnandarsetiawan
 
Prinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filterPrinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filterAhmadjuni1
 
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)RafidimSeptian
 
ALAT INDUSTRI KIMIA GULA
ALAT INDUSTRI KIMIA GULAALAT INDUSTRI KIMIA GULA
ALAT INDUSTRI KIMIA GULAIka Farahmawati
 
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)AhmadRifaldhi
 

Was ist angesagt? (20)

Double Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat ExcangerDouble Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat Excanger
 
Filtrasi
FiltrasiFiltrasi
Filtrasi
 
Fenomena perpindahan
Fenomena perpindahanFenomena perpindahan
Fenomena perpindahan
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
 
Mixing
MixingMixing
Mixing
 
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaPertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
 
Alat Kristalisasi
Alat KristalisasiAlat Kristalisasi
Alat Kristalisasi
 
160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses
160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses
160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses
 
Drying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaDrying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimia
 
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
 
Perpindahan Massa
Perpindahan MassaPerpindahan Massa
Perpindahan Massa
 
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
 
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikPendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
 
Pneumatic conveyor
Pneumatic conveyorPneumatic conveyor
Pneumatic conveyor
 
Prinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filterPrinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filter
 
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
 
Destilasi batch
Destilasi batchDestilasi batch
Destilasi batch
 
ALAT INDUSTRI KIMIA GULA
ALAT INDUSTRI KIMIA GULAALAT INDUSTRI KIMIA GULA
ALAT INDUSTRI KIMIA GULA
 
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
 

Andere mochten auch

Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaSahrul Sindriana
 
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)Pipi Haqiqi
 
Falling Film Evaporator
Falling Film EvaporatorFalling Film Evaporator
Falling Film EvaporatorGfK
 
Grinding and sizing
Grinding and sizingGrinding and sizing
Grinding and sizingIffa M.Nisa
 
Laporan praktikum ayunan matematis
Laporan praktikum ayunan matematisLaporan praktikum ayunan matematis
Laporan praktikum ayunan matematisDiajeng Ramadhan
 
Lapres sterilisasi
Lapres sterilisasiLapres sterilisasi
Lapres sterilisasimartha_chan
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik SterilisasiRukmana Suharta
 

Andere mochten auch (8)

Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
 
Let's study evaporator.
Let's study evaporator.Let's study evaporator.
Let's study evaporator.
 
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
 
Falling Film Evaporator
Falling Film EvaporatorFalling Film Evaporator
Falling Film Evaporator
 
Grinding and sizing
Grinding and sizingGrinding and sizing
Grinding and sizing
 
Laporan praktikum ayunan matematis
Laporan praktikum ayunan matematisLaporan praktikum ayunan matematis
Laporan praktikum ayunan matematis
 
Lapres sterilisasi
Lapres sterilisasiLapres sterilisasi
Lapres sterilisasi
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 

Ähnlich wie Falling film evaporator

Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdfBab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdfYouMe81
 
Laporan percobaan biokim fermentasi karbohidrat
Laporan percobaan biokim fermentasi karbohidratLaporan percobaan biokim fermentasi karbohidrat
Laporan percobaan biokim fermentasi karbohidratSafira Amalia Fardiana
 
Termodinamika (12) d pompa_panas
Termodinamika (12) d pompa_panasTermodinamika (12) d pompa_panas
Termodinamika (12) d pompa_panasjayamartha
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prkhurrymuamala
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prkhurrymuamala
 
Percobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan EkstraksiPercobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan EkstraksiMei Ancestor
 
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptxair_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptxMuhammadAliIdris
 
STUDI PERHITUNGAN HEAT EXCHANGER TYPE SHELL AND TUBE DEHUMIDIFIER BIOGAS LI...
STUDI PERHITUNGAN  HEAT EXCHANGER TYPE SHELL  AND TUBE DEHUMIDIFIER BIOGAS LI...STUDI PERHITUNGAN  HEAT EXCHANGER TYPE SHELL  AND TUBE DEHUMIDIFIER BIOGAS LI...
STUDI PERHITUNGAN HEAT EXCHANGER TYPE SHELL AND TUBE DEHUMIDIFIER BIOGAS LI...Iriansyah Putra
 

Ähnlich wie Falling film evaporator (20)

Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdfBab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
 
Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
 
EVAPORASI - NEW.ppt
EVAPORASI - NEW.pptEVAPORASI - NEW.ppt
EVAPORASI - NEW.ppt
 
PPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara PanasPPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara Panas
 
EVAPORASI_4_pptx.pptx
EVAPORASI_4_pptx.pptxEVAPORASI_4_pptx.pptx
EVAPORASI_4_pptx.pptx
 
"Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan""Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan"
 
Laporan percobaan biokim fermentasi karbohidrat
Laporan percobaan biokim fermentasi karbohidratLaporan percobaan biokim fermentasi karbohidrat
Laporan percobaan biokim fermentasi karbohidrat
 
pekerti.pptx
pekerti.pptxpekerti.pptx
pekerti.pptx
 
Termodinamika (12) d pompa_panas
Termodinamika (12) d pompa_panasTermodinamika (12) d pompa_panas
Termodinamika (12) d pompa_panas
 
evaporasi.ppt
evaporasi.pptevaporasi.ppt
evaporasi.ppt
 
Evaporasi
EvaporasiEvaporasi
Evaporasi
 
Pt evaporasi
Pt evaporasiPt evaporasi
Pt evaporasi
 
Evaporasi
EvaporasiEvaporasi
Evaporasi
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 
Distilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasiDistilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasi
 
Percobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan EkstraksiPercobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
 
3 steam jet
3 steam jet3 steam jet
3 steam jet
 
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptxair_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
 
STUDI PERHITUNGAN HEAT EXCHANGER TYPE SHELL AND TUBE DEHUMIDIFIER BIOGAS LI...
STUDI PERHITUNGAN  HEAT EXCHANGER TYPE SHELL  AND TUBE DEHUMIDIFIER BIOGAS LI...STUDI PERHITUNGAN  HEAT EXCHANGER TYPE SHELL  AND TUBE DEHUMIDIFIER BIOGAS LI...
STUDI PERHITUNGAN HEAT EXCHANGER TYPE SHELL AND TUBE DEHUMIDIFIER BIOGAS LI...
 

Mehr von Iffa M.Nisa

Mehr von Iffa M.Nisa (10)

Fluidized bed dryer
Fluidized bed dryerFluidized bed dryer
Fluidized bed dryer
 
Plat heat exchanger
Plat heat exchangerPlat heat exchanger
Plat heat exchanger
 
Anaerobik digester
Anaerobik digesterAnaerobik digester
Anaerobik digester
 
Spray drayer 5
Spray drayer 5Spray drayer 5
Spray drayer 5
 
Kecepatan reaksi
Kecepatan reaksiKecepatan reaksi
Kecepatan reaksi
 
P h metri
P h metriP h metri
P h metri
 
Ion exchange
Ion exchangeIon exchange
Ion exchange
 
Sentrifugasi
SentrifugasiSentrifugasi
Sentrifugasi
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
 

Falling film evaporator

  • 1. LABORATORIUM PILOT PLANT SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2013/2014 MODUL : Falling Film Evaporator PEMBIMBING : Rispiandi, MT Praktikum : 22 Oktober 2013 Penyerahan : 29 Oktober 2013 (Laporan) Oleh : Kelompok : VI (enam) Nama : 1. Iffa Ma’arifatunissa NIM.111411046 2. Imam Prasetya Utama NIM. 111411047 3. Muhamad Lazuardi H NIM.111411048 4. Mira Rahmi Fauziyyah NIM.111411049 5. Nadita Yuliandini Kelas NIM.111411050 : 3B PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2013
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tujua dari setiap proses evaporasi adalah menaikan konsentrasi atau kadar kepekatan suatu larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tak mudah menguap dari zat pelarutnya yang relatif lebih mudah menguap. Penguapan beberapa porsi pelarut tersebut akan memberikan produ yang berupa larutan peat dan kental, sedangkan hasil kondensasi uap pelarutnya bisa dibuang langsung sebagai limbah atu didaur ulang dan digunakan lagi sebagai pelarut. Halhali ini yan gmembedakan proses penguapan dengan distilasi. Falling Film Evaporator adalah metoda penguapan dengan cara menjatuhkan bahan umpan membentuk lapisan tipis, sementara itu pemanas dikontakkan terhadap umpan lapis tipis tersebut dalam suatu kolom FFE (kalandria). Pertimbangan dibuat lapisan tipis adalah : a. Luas permukaan lebih luas, sehingga memudahkan prose penguapan b. Penguapan yang terjadi berada di bawah titik didih ait atau pelarut lain sehingga memerlukan alor lebih sedikit. 1.2 Tujuan Praktikum a. Mengoperasikan peralatan Falling Film Evaporator pemanasan langsung b. Memilih temperatur dan tekanan yang optimum untuk umpan tertentu c. Menghitung koefisien perpindahan panas pada FFE / kalandria d. Menerapkan koefisien penggunaan kukus (steam) sebagai sumber panas e. Menjelaskan piranti pengendalian tekanan secara elektronis pada sistem control
  • 3. BAB II LANDASAN TEORI Falling film Evaporator adalah salah satu jenis alat untuk proses evaporasi yang diklasifikasikan dalam kelas long tube vertical evaporator (LTVE) bersama-sama dengan climbing film evaporator (CFE). Sedangkan berdasarkan tipe pemanasan dapat diklasifikasikan ke dalam sistem pemanasan dipisahkan oleh dinding pertukaran panas, yaitu jenis kolom calandria shell and tube. FFE memiliki efektivitas yang baik untuk : a. Pengentalan larutan-larutan yang jernih b. Pengentalan larutan berbusa c. Pengentalan larutan-larutan yang korosif d. Beban penguapan yang tinggi e. Temperatur operasi yang rendah Kinerja suatu evaporator ditentukan oleh beberapa factor lainnya a. Konsumsi uap b. Steam ekonomi c. Kadar kepekata d. Persentasi produk Untuk tujuan teknik dan karakteristik evaporator yang perlu diperhatikan adalah : a. Neraca massa dan energi b. Koefisien perpindahan panas c. Efisiensi
  • 4. Proses penguapan berlangsung pada kalandria shell and tube. Di dalam kalandria tersebut terdapat tabung berjumlah tiga, umpan masuk didistribusi ke masing-masing tube kemudian membentuk lapisan tipis pada selimut bagian dalam tube. Sementara pemanas berada diluar tube, bahan umpan yang turun secara gravitasi menyerap panas maka terjadi penguapan pelarut sehingga keluar dari kalandria terdiri dari dua fasa ( fasa uap pelarut dan larutan pekat ) kemudia dipisahkan di separator. Metode FFE sudah banyak digunakan pada industri : a. Produksi pupuk organik b. Proses desalinasi c. Bubur kertas dan industri kertas d. Bahan alami/larutan biologi Pemekatan bahan-bahan yang sangat peka terhadap panas,mengharuskan waktu kontak yang singkat sekali dengan permukaan panas. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan evaporator film jatuhsekali lintas, dimana zat cair masuk dari atas, lalu mengalir ke bawah didalam tabung panas itu dalam bentuk film, kemudian keluar dari bawah. Tabung-tabungnya biasanya agak besar, diameternya antara 2 sampai 10in. Uap yang keluar dari zat cair itu biasanya terbawa turun bersama zatcair, dan keluar dari bawah unit itu. Evaporator ini bentuknya menyerupaisuatu penukar kalor jenis tabung, yang panjang, vertikal, dan dilengkapidengan separator zat cair-uap di bawah, dan distributor (penyebar) zat cairdi atas.Masalah utama dengan evaporator film-jatuh ini ialah dalammendistribusikan zat cair itu secara seragam menjadi film di bagian dalamtabung. Hal ini dilakukan dengan menggunakan seperangkat plat logamberlubang-lubang yang ditempatkan lebih tinggi di atas plat tabung yangdipasang dengan teliti agar benar-benar horisontal. Tabung-tabung itudiberi sisip pada ujungnya yang memungkinkan zat cair mengalir denganteratur ke setiap tabung itu.Evaporator film-jatuh, tanpa sirkulasi dan dengan waktu menetap yang sangat singkat dapat menangani produk-produk yang peka yangtidak dapat ditangani dengan cara lain. Alat ini juga cocok sekali untukmemekatkan zat cair viskos. Dengan adanya panas yang dimiliki oleh steam maka kalor yang tersedia di lingkungan akan diterima oleh komponen zat dalam umpan yang salah satu diantaranya adalah air dengan kandungan paling besar. Kalor yang diterima oleh air akan berdampak pada meningkatnya energi kinetik yang
  • 5. dimiliki molekul-molekul air. Pergerakan molekul air yang kian cepat mengakibatkan molekul air saling menolak satu sama lain akibatnya fasa air akan berubah menjadi uap dan akhirnya melepasan diri dari ikatan air lainnya dalam campuran. Pada proses penguapan cairan yang berupa lapisan tipis maka peningkatan energi kinetik akan jauh lebih cepat lagi karena pada lapisan tipis, panas yang diterima akan lebih cepat menyebar dan akan mempercepat proses penguapan.
  • 6. BAB III METODELOGI PERCOBAAN 3.1 Alat dan Bahan a. Peralatan skala pilot plant Falling Film Evaporator yang terdiri atas tangki umpan, pompa untuk mengalirkan fluida, evaporator, tangki kondensat, kondesor, sensor suhu dan tekanan serta unit kontrol proses. b. Air umpan berisi air keran diisikan hingga tangki umpan penuh ditambah pewarna c. Ember plastik sebanyak 3 buah d. Gelas plastic sebanyak 2 buah e. Sarung tangan f. Timbangan g. Stopwatch 3.2 Langkah Kerja Isi tangki umpan dengan air dan ditambahkan pewarna Membuka aliran steam, aliran pendingin, dan udara tekan Set tekanan dan variasikan laju alir Mengukur suhu steam dan suhu umpan pada setiap laju alir Menimbang massa destilat Menimbang massa steam keluar
  • 7. a. Kalibrasi Laju Alir Menimbang berat Ember Kosong dan atur bukaan pompa pada laju alir 100 L/jam Menampung air yang keluar pada ember selama 1 menit Menimbang kembali ember yang berisi air tersebut Mengulangi langkah tersebut pada laju alir 150 L/jam, 200 L/jam, dan 250 L/jam b. Prosedur Oprasi Alirkan Umpan dan kemudian alirkan steam Ulangi langkah tersebut pada tekanan 0,75, 1, 1,25 dan 1,5 Ulangi langkah tersebut pada laju alir 150, 200, dan 250 Atur tekanan pada 0,5 bar dan laju alir pada 100 L/jam Timbang berat tampungan aliran output dan kondensat Catat suhu pada T7 (feed masuk) dan T11 (suhu larutan pekat) Tampung aliran output dan kondensat
  • 8. BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Tabel 1. Data Pengamatan Tekanan (Bar) Q (dm3/jam) 100 150 0,5 200 250 100 150 0,75 200 250 100 150 1 200 250 100 150 1,25 200 250 m1 (kj/kg) 177,6 231,6 285,6 343,8 177,6 231,6 285,6 343,8 177,6 231,6 285,6 343,8 177,6 231,6 285,6 343,8 m2 (kj/kg) 145,2 198 256,8 313,8 151,2 202,8 254,4 311,4 140,4 205,2 260,4 313,8 147,6 210 248,4 311,4 m3 (kj/kg) 3,6 4,46 5,4 6,26 3,52 4,38 5,18 6,42 3,38 4,48 5,46 6,14 6,3 4,4 5,2 6,14 T7 (oC) 29,4 30,8 35,9 40,9 42,6 47 48,9 49,7 53,9 53,6 52,7 49,9 48,7 48,4 44,9 42,4 T11 (oC) 98 95 94 88 96 98 96 94 96 94 92 89 98 93 92 96 A (m2) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
  • 9. 4.2 Perhitungan Tabel 2. Hasil Perhitungan Effisiensi, U dan SE Tekanan Q (dm3/jam) Th1 Th2 (Bar) 100 111,349 111,349 150 111,349 111,349 0,5 200 111,349 111,349 250 111,349 111,349 100 116,04 116,04 150 116,04 116,04 0,75 200 116,04 116,04 250 116,04 116,04 100 120,21 120,21 150 120,21 120,21 1 200 120,21 120,21 250 120,21 120,21 100 123,974 123,974 150 123,974 123,974 1,25 200 123,974 123,974 250 123,974 123,974 ∆T1 ∆T2 ∆Tm η U SE 81,949 80,549 75,449 70,449 73,44 69,04 67,14 66,34 66,31 66,61 67,51 70,31 75,274 75,574 79,074 81,574 13,349 16,349 17,349 23,349 20,04 18,04 20,04 22,04 24,21 26,21 28,21 31,21 25,974 30,974 31,974 27,974 37,80332 40,25838 39,52591 42,65011 41,11682 38,0003 38,95621 40,20204 41,78349 43,31447 45,03786 48,14231 46,3329 50,00201 52,0177 50,08245 81,88713 96,61489 127,3103 122,7851 81,49525 92,98963 98,42025 109,1118 47,51158 84,79537 106,9661 106,3116 77,35281 112,3697 83,50686 128,098 1907,818 1857,825 1621,931 1565,752 1420,983 1677,296 1772,484 1783,616 1960,027 1341,821 1231,818 1371,887 1418,602 946,4446 1566,826 1417,387 0,111 0,133 0,188 0,209 0,133 0,152 0,166 0,198 0,091 0,170 0,217 0,205 0,210 0,204 0,140 0,190
  • 10. 4.3 Kurva Tabel 3. Laju Alir (debit), Effisiensi, Koefisien Pindah Panas (U), dan Steam Ekonomis Tekanan Q (dm3/jam) η U SE (Bar) 100 81,88713 1907,818 0,111111 150 96,61489 1857,825 0,132738 0,5 200 127,3103 1621,931 0,1875 250 122,7851 1565,752 0,208667 100 81,49525 1420,983 0,133333 150 92,98963 1677,296 0,152083 0,75 200 98,42025 1772,484 0,166026 250 109,1118 1783,616 0,198148 100 47,51158 1960,027 0,09086 150 84,79537 1341,821 0,169697 1 200 106,9661 1231,818 0,216667 250 106,3116 1371,887 0,204667 100 77,35281 1418,602 0,21 150 112,3697 946,4446 0,203704 1,25 200 83,50686 1566,826 0,139785 250 128,098 1417,387 0,189506 a. Kurva Kalibrasi Laju Alir Tabel 4. Data Pengamatan Kurva Kalibrasi Q (dm3/Jam) Run 1 (kg/min) Run 2 (kg/min) 100 2,96 2,96 150 3,86 3,86 200 4,76 4,76 250 5,66 5,8 Rata –Rata 2,96 3,86 4,76 5,73 Laju Alir Massa (Kg/jam) 400 350 300 250 200 150 100 50 0 0 50 100 150 200 250 Laju Alir (dm3/Jam) Gambar 4. Kurva Kalibrasi Laju Alir 300 Q (kg/jam) 177,6 231,6 285,6 343,8
  • 11. b. Hubungan Kurva Effisiensi terhadap Laju alir (Debit) 140 120 Effisiensi (%) 100 80 0,5 Bar 60 0,75 Bar 40 1 Bar 1,25 Bar 20 0 0 50 100 150 200 250 300 Laju Alir (dm3/jam) Gambar 1. Hubungan Kurva Effisiensi terhadap Laju alir (Debit) c. Hubungan Kurva Koefisien Pindah panas (U) terhadap Laju alir (Debit) Koefisien Pindah Panas (U) 140 120 100 80 0,5 Bar 60 0,75 Bar 40 1 Bar 1,25 Bar 20 0 0 50 100 150 200 250 300 Laju Alir (dm3/jam) Gambar 2. Hubungan Kurva Koefisien Pindah panas (U) terhadap Laju alir (Debit)
  • 12. d. Hubungan Kurva Steam Ekonomis terhadap Laju alir (Debit) 0,250 Steam Ekonomis 0,200 0,150 0,5 Bar 0,75 Bar 0,100 1 Bar 1,25 Bar 0,050 0,000 0 50 100 150 200 250 300 Laju Alir (dm3/Jam) Gambar 3. Hubungan Kurva Steam Ekonomis terhadap Laju alir (Debit) 4.4 Pembahasan Pada praktikum kali ini praktikan melakukan praktikun Falling Film Evaporator (FFE). Evaporasi merupakan suatu proses yang sering digunakan oleh industri yang berutujuan untuk menaikan konsentrasi atau kadar kepekatan suatu larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tak mudah menguap dari zat pelarutnya yang relatif lebih mudah menguap. Perbedaan evaporasi dengan distilasi adalah rentang suhu titik dari campuran pada proses distilasi lebih pendek dibandingkan dengan pada proses evaporasi. Selain itu, uap yang dihasilkan biasanya adalah komponen tunggal dan dwalaupun uap tersebut masih berupa campuran, biasanya dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk memisahkannya menjadi fraksi-fraksi. Dalam destilasi, uap yang dihasilkan masih memiliki komponen yang lebih dari satu. Pada praktikum Falling Film Evaporator yang digunakan kolom jenis kalandria dan shell and tub. Di dalam menara kolom FFE teradat tiga buah tube, yang berfungsi agar umpan dapat turun secara gravitasi dan memperbesar luas permukaan kontak antara umpan dengan steam. Pada kolom ini, dimana umpan akan membasahi tube dan membuat lapisan tipis (film), dan steam akan dimasukan melalui bagian atas menara. Sehingga kontak terjadi antara umpan dengan steam adalah co-current. Karena menara FFE di desain secara vertikal profil alirannya yang dipilih adalah Co-Current, dikarenakan uap yang telah kontak dengan umpan akan berubah fasa menjadi cair, sehingga destilat dari uap tersebut akan turun secara
  • 13. gravitasi. Apabila steam di alirakan secara Counter Current terhadap umpannya, ini akan menyebabkan kondesat yang terbentuk dari steam yang telah berubah fasanya akan menahan laju steam dari bawah yang mengakibatkan kontak steam dengan umpan tidak optimal. Dalam percobaan Falling Film Evaporator ini dilakukan proses pemanasan langsung, dengan menggunakan steam yang langsung kontak dengan umpannya. menurut praktikan, kondisi optimum dari proses Falling Evaporator ini adalah ketika tekanan 0,75 bar dan laju alir 150 dm3/jam, karena pada kondisi effisiensi proses ini mencapai 92%. Secara keseluruhan proses falling film evaporator ini dapat dikatakan efektif karena effisiensi prosesnya mencapai di atas 75%. Hal tersebut juga dapat dilihat pada gambar 1. mengenai hubungan effisiensi terhadap laju alirnya Steam ekonomis merupakan perbandingan antara destilat yang terbentuk dengan steam yang digunakan untuk proses. Dari gambar 3 dijelaskan bahwa semakin laju alir dan tekanan yang digunakan maka kemampuan uap untuk menguapkan sejumlah massa pelarutnya akan semakin besar. Dari data pengamatan di atas pula praktikan dapat mengetahui kondisi optimum dari proses ini adalah pada tekanan 1 bar dan laju alirnya ketika 200 lt/jam dimana kebutuhan steam ekonomisnya adalah 0,217. Koefisien perpindahan panas (U) dapat menunjukan bahwa besarnya panas yang digunakan untuk menguapkan pelarutnya. Dari data pengamatan dan gambar 2 dapat dilihat bahwa cenderung fluktuatif pada setiap laju alir dan tekanan yang berbeda. Hal tersebut dikarenakan temperature steam yang digunakan cenderung fluktuatif.
  • 14. BAB V SIMPULAN 5.1 Simpulan 1. Kondisi optimum: Efisiensi terbesar = 128,098 pada P=1,25 bar dan q=250 dm3/jam Koefisien perpindahan panas terbesar (U) = 1960 W/m2.K pada P= 1 bar dan q=100 L/jam SE terbesar = 0,217 pada tekanan = 1 bar dan 1 = 200 dm3/jam 2. Beberapa faktor yang mempengaruhi kedua variable diatas adalah:  Temperatur steam yang disesuaikan dengan karakteristik bahan yang akan dievaporasi dalam hal untuk mencegah terbentuknya kerak pada kolom evaporasi yang dapat menurunkan kualitas perpindahan panas dari steam ke bahan.  Tekanan operasi yang mempengaruhi proses penguapan pelarut  Laju alir umpan dengan sifat fisik dan kimianya yang akan mempengaruhi keefisienan dan keoptimalan proses  Luas permukaan kontak antara umpan dan media pemanas dengan waktu kontaknya  Laju alir steam dan laju alir air pendingin 3. Koefisien perpindahan panas (U) cenderung fluktuatif pada setiap laju alir dan tekanan yang berbeda. Hal tersebut dikarenakan temperature steam yang digunakan cenderung fluktuatif.
  • 15. DAFTAR PUSATAKA Tim Pengajar Jurusan Teknik Kimia.1996. Panduan Praktikum Operasi Teknik Kimia II.Bandung:Pusat pengembangan Pendidikan Politeknik Geankoplis, Christi J. Transport Processes and Unit Operations : third edition. 1993, 1983, 1978. Prentice-Hall,Inc. Reklaitis."Introduction to Material and Energy Balances"