Manusia membutuhkan keseimbangan untuk dapat merasakan kebahagiaan. karena hakikat hidup adalah keseimbangan antar masing-masing unsur yang membentuk kesatuan yang utuh hingga mencapai tarap kesempurnaan.
3. • Allah SWT menciptakan manusia dengan membawa fitrah
(yang suci (ISLAM, TAUHID 7:172)
كُ لُّ وُلَْ وُْ وُوََ لُلُطلِوَْطوَُِوَوَوْل ودَطوٍْلطُِطهوَُلْ وِطدوَِّلطِطهوَُلْ وطَدوِّنَطِطهُ
Setiap bayi dilahirkan atas dasar fitrah, maka kedua orang
tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi
(HR Muttafaq Alaih)
• Adanya fitrah inilah yang membuat manusia memiliki
kecenderungan kepada kebaikan atau yang disebut HANIF
4. • Maka kecenderungan baik (hanif) mesti dipertahankan 30:30 perintah
untuk perhatian terhadap DIEN YANG LURUS, yang akan membawa fitrah
tetap pada jalan yang lurus
•ووََقطلموُْلوِّوَكطُُطٍَدطُنوُحطنًُِِطُلَوَْوت لُهطللَّ لُهُتطيوُوَوَُْلُهُِنوسوُوََلُونَوُلَ تُولَطٍوُلطُُوخلَطق لُهطللَُّ ذوطُوك لُطٍُد ن لُلُقوطدُ مُ
وْوُطكهنوَُلكثووَلُهُِنطسوُلَوُلُعوَ وَْنُ
• 30. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah;
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut
fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus;
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui[1168],
[1168]. Fitrah Allah: maksudnya ciptaan Allah. Manusia diciptakan Allah
mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. Kalau ada manusia tidak
beragama tauhid, maka hal itu tidaklah wajar. Mereka tidak beragama
tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan.
5. Memelihara Fitrah
• Agar fitrah yang hanif ini terpelihara
dengan baik, perlu bersikap TAWAZUN
(seimbang) terhadap 3 potensi manusia:
jasad, akal, dan ruh
• Manusia menurut Islam terdiri dari 3
unsur:
1. JASAD (physical being)
2. AKAL (intellectual being)
3. RUH (spiritual being) Barat sering
melupakan yang ini
6. Allah SWT menciptakan langit dan semua isinya dengan
tawazun
وْلهُوَنَوءوَُوَعوونَوُْوْوضوع لُلُطَوُزلون )ُ 7( وَهلَ تُولغْولْلطَُي لُلُطَوُزلطن )ُ 8( وْوَقط لَْ لُلُوْلزونطَُُنلُطقلطَُْ
)وْولَ تُ لخط لَْ لُلُطَوُزلون )ُ 9
55:7. Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan
neraca (keadilan). 8. Supaya kamu jangan melampaui batas
tentang neraca itu. 9. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan
adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.
55:7-9 ada 3 sikap:
Tawazun: وَوَضَعَ الْمِيزَانَ وَأَقِيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ
Jangan berlebihan: أَلا تَطْغَوْا فِي الْمِيزَانِ
Jangan mengurangi: وَلا تخُْسِرُوا الْمِيزَانَ
Ada perintah dan larangan agar tetap menjaga keseimbangan
(tawazun)
Bagaimana sikap tawazun dalam diri manusia?
7. اَلْغِذَاءُ اَلْجَسَدِ ي (Nutrisi Fisik)
• Allah SWT telah menyediakan makanan untuk manusia dengan
dua patokan:
1.
1. Halal dan baik 2:168, 5:88, 8:69, 16:114
)ونُوَُوُُّ نَ لُهُِن س كُ لْطَُهنَطُيَ لُللْولَطضوُحولَلًَوُطْدُنًَوُْولَ تُُوتهطعَ لْ خ وْلطت لُهُشلُونْطنطُِهِه وُُك لمُو طَنٌَُ )ُ 168
2 : 168. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu.
2. Tidak berlebihan 6:141, 7:31
)ونُوُطَيِ آُوٍوم خذ لْطُزوُتِوك لمطُلَِوٍكُ طدلوُلَطَِّ وُْك لْوُْللشوَ لْوُْولَ تُ لطََ لْطُِهِه وُلَ طح لُّ ُّ ُلُ لَطََُطوَُنُ ) 31
7:31. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
8. اَلْغِذَاءُ اَلْعَقْلِ ي (Nutrisi Akal)
• Makanan akal adalah ILMU
• Kurang ilmu akalnya lemah, “kurus”
(bodoh)
• Seperti makanan jasad, ilmu pun mesti
yang baik sehingga bermanfaat
• Ilmu yang buruk: ilmu sihir, ilmu
mencuri, dll
9. Ayat-ayat yang Pertama Turun: ILMU
Ada tiga surat yang pertama turun
1. Al-’Alaq: 1-5 perintah membaca (iqra’)
2. Al-Qalam ayat 1 Demi PENA dan apa yang DITULIS
3. Al-Muzammil:1-19 perintah membaca al-Qur’an dengan perlahan (tartil)
يَا أَيُّهَا الْمُزَّ ملُ ) 1( قُمِّ اللَّيْلَ إِّلََّّ قَلِّيالً ) 2( نِّصْفَهُ أَوِّ انْقُصْ مِّنْهُ قَلِّيالً ) 3( أَوْ زِّدْ عَلَيْهِّ
وَرَت لِّ الْقُرْآنَ تَرْتِّيالً ) 4( إِّنَّا سَنُلْقِّي عَلَيْكَ قَوْالَّ ثَقِّيالً ) 5( إِّنَّ نَاشِّئَةَ اللَّيْلِّ هِّ يَ أَشَدُّ وَطْئاا
وَأَقْوَمُ قِّيالً ) 6( إِّنَّ لَكَ فِّي النَّهَارِّ سَبْاحا طَوِّيالً ) 7( وَاذْكُرِّ اسْمَ رَب كَ وَتَب تَّلْ إِّلَيْهِّ تَبْتِّيالً
) 8( رَبُّ الْمَشْرِّقِّ وَالْمَغْرِّبِّ لََّ إِّلَهَ إِّلََّّ هُوَ فَات خِِّ وَكِّيالً ) 9 (
73:1. Hai orang yang berselimut (Muhammad),:2. bangunlah (untuk
sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya),3. (yaitu) seperduanya
atau kurangilah dari seperdua itu sedikit,4. atau lebih dari seperdua itu. Dan
bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan.5. Sesungguhnya Kami akan
menurunkan kepadamu perkataan yang berat.6. Sesungguhnya bangun di waktu
malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih
berkesan.7. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang
panjang (banyak).8. Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya
dengan penuh ketekunan.9. (Dia-lah) Tuhan masyrik dan magrib, tiada Tuhan
(yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung.
10. HIKMAH
Jika ilmu itu berkembang dengan baik, maka akan muncul hikmah
(sikap bijak)
لؤتطي لُلُطحلكوةَووُلَنوُُوشن ءوُْولَن لؤوت لُلُطحلكوةَووَُقول تْطويوُخلُلًَوُكثطلًَُوُْونَوُُُذههك طَُِهلَ ) لللْولُوَنط)ُّ ُ 269
2:269. Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam
tentang Al Qur'an dan As Sunah) kepada siapa yang Dia kehendaki.
Dan barang siapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah
dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang
berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
2:269 hikmah = kebaikan yang banyak
1) Hikmah adalah memahami al-Qur’an
2) Hikmah adalah kesesuaian ucapan dan perbuatan ( (للإ نِّ ةَ يَُ لُ قُ لْ لُْ عُِل
3) Hikmah adalah mengenal agama, memahaminya, dan mengikutinya
4) Hikmah adalah pemahaman
5) Hikmah adalah rasa takut (al-khasyyah) kepada Allah, karena pangkal
segala sesuatu adalah takut kepada Allah
11. • وعن معاذ بن جبل
رضي الله عنه
وأرضاه: "تعلموا العلم
فإن تعلّمه لله خشية،
وطلبه عبادة،
ومدارسته تسبيح،
والبحث عنه جهاد،
وتعليمه لمن لا يعلمه
صدقة، وبذله لأهله
قربة، لأنه معالم
الحلال والحرام،
Dari Muadz bin jabal RA, ia berpesan,
“Belajarlah, karena mengkaji ilmu karena
Allah merupakan bentuk rasa takut
(khusyu) kepada-Nya, menuntutnya
merupakan ibadah, mengulangnya
merupakan tasbih, dan menkaji ilmu secara
mendalam merupakan jihad,
mengajarkanya kepada yang tidak
mengetahuinya merupakan sadaqah,
mengamalkannya merupakan taqarrub
karena ia adalah rambu-rabu halal/haram,
12. • والأنيس في الوحشة،
والصاحب في الخلوة،
والدليل على السراء
والضراء، والدين عند
الأخلاق، والقرب عند
الغرباء، يرفع الله به أقواما فيجعلهم في الخلق قادة
يقتدى بهم، وأئمة في الخلق
يقتفي آثارهم، و ينتهى إلى
رأيهم، وترغب الملائكة في
حبّهم بأجنحتها تمسحهم،
حتى كل رطب ويابس لهم
مستغفِر، حتى الحيتان في
البحر وهوام وسباع البر
وأنعامه، والسماء ونجومها.
ia merupakan hiburan tatkala sepi, teman
ketika sendirian, petunjuk ketika susah
dan senang, agama dalam ahlak,
taqarrub bagi orang-orang yang terasing
Banyak orang yang diangkat derajatnya
oleh Allah melalui jalur ilmu sehingga
menjadi pemimpin yang diteladani di
kalangan masyarakat, dan menjadi imam
besar yang diikuti jejeknya, menjadi
rujukan dan teman diskusi, malaikat
senatiasa bersemangat untuk mencintai
mereka sehingga sayapnya pun
melingkupi mereka, bahkan semua
mahluk yang lembab hingga yang kering
pun senantiasa memohonkan ampunan
untuk mereka. Tak terkecuali lumba-lumba
di lautan, hewan berbisa dan
serangga di darat serta hewan-hewan
ternak, demikian pula langit beserta
bintang-gemintangnya
13. اَلْغِذَاءُ اَلرُّوْحِيُّ (Nutrisi Rohani)
• Makanan ruh adalah
dzikrullah (ingat kepada Allah)
• Inilah makanan yang kurang
mendapatkan perhatian
manusia pada umumnya
• “Lapar”-nya tidak terasa,
padahal fenomenanya sudah
muncul: gelisah, tergesa-gesa
dan perasaan tidak bermakna
dan tidak bermanfaat.
• Padahal ruh itu PENGENDALI
diri kita
( Tidak Terkontrol )
Akibat kelemahan ruh, maka
kehidupan seseorang tidak
akan terkontrol
1. Halal dan haram tidak
dipedulikan
2. Orang lain susah pun
tidak dipedulikan
3. Masyarakat hancur,
negara hancur,
bahkan dunia hancur
pun tidak peduli
4. Ia akan
mementingkan
dirinya sendiri
14. Arahan Allah
وْللَتوطغطَُوُنَ آُوتونوك لُهللَّ لُهٍُلوَلُللْوطخوَوِوُُْولَ تُولِوسوُِطِّوَُوكطَُون لُلٍُُّ ُِوُن
Dunia jangan dilupakan Akhirat mesti DIKEJAR
1. Mencari rizki yang halal Lebih diperhatikan
2. Beramal di dunia untuk
akhirat
Ayat ini tentang QARUN
15. Dzikrullah
• 33:41 dzikir yang banyak (ciri mu’min)
)ونُوَُوُُّ نَ لُهُطذوُن آُو لْ لُلذك لَْ لُهللَّوطُذلك لًَوُكثطلًَُ )ُ 41 ( وْوطَدَ ح لكوَوًُِْوَطِّلًَُ )ُ 42
Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya.
• 4:142 dzikir yang sangat sedikit (ciri munafik)
طِهن لُلُ وَنِططَقوُن وخنطٍ وْن لُهللَّووُْه وْوُخنطٍ لَموُْطِذول قُون لَْطُِوُ لُهُوِّلَُطقُِون لَْ كُ ونَوُ وَل ءوْن لُهُُِنوسوُْولَوُلُذك وَْن لُهللَّوطُُِهلَ قُوطَلًَُُ
)142(
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan
mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk salat mereka berdiri dengan malas. Mereka
bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah
kecuali sedikit sekali.
“Aku terserah kepada persangkaan hamba-Ku terhadap Ku, jika ia mengingat-Ku (baca:
berdzikir) dalam diri-Nya, aku akan menyebutnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku didalam
sebuah jamaah, aku akan menyebutnya di dalam jamaah yang lebih baik dari mereka.” (Hadits
Qudsi, Muttafaqun ‘Alaihi dari hadits Abu Hurairah)
16. Orang yang Arif
• Dzikir di sini bukanlah sebatas dzikir
ucapan, tetapi
– taubat itu merupakan dzikir
– tafakkur itu dzikir
– menuntut ilmu itu dzikir
– mencari rezeki-jika niatnya baik-jiga termasuk
dzikir
– dan segala sesuatu yang merupakan upaya
taqarrub kepada Allah dan Anda selalu
waspada akan pengawasan-Nya, maka itu
adalah dzikir.
• Oleh karena itu orang yang arif adalah
orang yang bisa berdikir di setiap waktu
dan kesempatan