4. Meninges adalah jaringan yang
memisahkan otak dengan tulang
tengkorak dan membentuk sistem
saraf pusat.
Kata meninges berasal dari bahasa
Yunani Kuno μῆνιγξ (mēninx) yang
berarti “membran”. Fungsi utama
meninges adalah untuk melindungi
sistem saraf pusat.
5.
6. STRUKTUR SELAPUT MENINGES
◆ Piamater
Lapisan terdalam dari meninges
yang melekat pada otak.
Merupakan membrane yang
sangat halus dan tipis dan
mengikuti permukaan otak yang
berlekuk.
Piamater memiliki fungsi utama
untuk menutupi dan melindungi
sistem saraf pusat, melindungi
pembuluh darah, dan
mengedarkan cairan
serebrospinal.
7. STRUKTUR SELAPUT MENINGES
◆ Araknoid
Lapisan tengah yang mengandung
sedikit pembuluh darah. Araknoid
memiliki ruang subaraknoid yang
berisi cairan surebrospinalis,
pembuluh darah, dan selaput jaringan
penghubung yang mempertahankan
posisi araknoid terhadap piamater
8. STRUKTUR SELAPUT MENINGES
◆ Duramater
Lapisan yang paling keras dari
lapisan otak setelah tulang
tengkorak, yang merupakan
lapisan pembungkus otak terluar
Duramater dibentuk dari jaringan
ikat fibrous (terdiri dari serabut
kolagen) yang tebal dan kuat..
Pada duramater terdapat serabut
elastis, fibrosit, saraf, pembuluh
darah, dan limfe. Pada duramater,
terdapat ruang subdural yang
memisahkan duramater dari
araknoid.
11. Otak manusia diperkirakan mencapai
2% dari berat tubuh, mengonsumsi
25% oksigen, dan menerima 1,5%
darah dari jantung. Otak tersusun
dari 100 miliar neuron yang
memungkinkan tubuh dapat
mengalami emosi, berpikir, mengatur
keadaan tubuh, dll.
12. Bagian luar tersusun dari
substansi abu –abu yang
disebut korteks serebral,
sedangkan bagian dalam
tersusun dari substansi putih
yang disebut nukleus basal
(ganglia basal).
1. Serebrum (Otak Besar)
Korteks Serebral
80% dari total massa otak dengan
ketebalan 5 mm. Terbagi menjadi 2
belahan dengan tiap belahan terdiri
atas 4 lobus terpisah. Setiap
hemisfer memiliki fisura dan sulkus.
Nukleus Basal
Pusat untuk koordinasi motor. Jika
bagian ini rusak, seseorang akan
pasif dan tidak mampu bergerak
13. Area Fungsional Korteks Serebral
AREA MOTOR PRIMER
◆ Bagian lobus frontal dari girus
presental mengendalikan
kontraksi dibawah sadar otot
rangka
◆ Sisi anterior girus presentral
mengendalikan aktivitas motor
terlatih yang berulang
◆ Area Broca (Girus frontalis
superior) mengendalikan
kemampuan bicara
AREA SENSOR KORTEKS
◆ Area sensor primer pada girus
postsentral menerima informasi
nyeri, suhu, tekanan, dll.
◆ Area visual primer di lobus
oksipital menerima informasi
dari retina
◆ Area auditori primer di tepi atas
lobus temporal menerima
impuls pendengaran
14. Area Fungsional Korteks Serebral
AREA SENSOR KORTEKS
◆ Area olfaktori primer pada medial
lobus dan berkaitan dengan indra
penciuman
◆ Area gustatori pada lobus parietal
sebagai persepsi rasa
AREA ASOSIASI
◆ A.A frontal pada lobus frontal sebagai
pusat intelektual fisik
◆ A.A visual pada lobus oksipital dan
temporal sebagai pusat interpretasi
visual dan auditori
◆ A.A somatik pada lobus parietal sebagai
pusat interpretasi bentuk dan tekstur
objek
◆ A. wicara Wernicke pada superior lobus
temporal sebagai pusat bahasa dan
wicara
15. Terletak diantara Serebrum
dan otak tengah, tersembunyi
di balik hemisfer serebral.
Bagian –bagiannya adalah :
Talamus berfungsi menerima
dan meneruskan impuls ke
korteks otak besar serta
berperan dalam sistem
kesadaran dan kontrol motor
2. Diensefalon
Hipotalamus
Mengendalikan system saraf otonom
(tak sadar)
Pusat pengaturan emosi
Memengaruhi keseluruhan system
endokrin
Epitalamus merupakan pita sempit
jaringan saraf yang membentuk atap
diensefalon dan berperan dalam
dorongan emosi
16. Cincin struktur –struktur otak
depan yang mengelilingi otak
dan saling berhubungan
melalui jalur neuron yang rumit.
Berfungsi dalam pengaturan
emosi, mempertahankan
kelangsungan hidup, pola
perilaku sosioseksual, motivasi,
dan belajar
3. Sistem Limbik (Rinensefalon)
17. Otak pendek yang menghubungkan
pons dan serebelum (otak kecil).
Otak tengan, pons, dan medulla
oblongata disebut batang otak.
Berfungsi sebagai jalur penghantar
dan pusat refleks serta
meneruskan informasi
pengelihatan dan pendengaran.
4. Mesensefalon (Otak Tengah)
18. Hampir seluruh bagiannya
tersusun dari substansi putih
berisi serabut saraf yang
menghubungkan otak kecil kiri dan
kanan serta menghubungkan otak
besar dan sumsum tulang
belakang.
Berfungsi untuk mengatur
frekuensi dan kekuatan bernapas.
5. Pons Varolii (Jembatan Pons)
19. Bagian otak yang sangat berlipat dan
terletak dibawah lobus oksipital dan
melekat di punggung atas otak.
Fungsinya adalah :
Mempertahankan keseimbangan
Kontrol gerakan mata
Meningkatkan kontraksi otot
Koordinasi gerakan sadar yang
berkaitan dengan keterampilan
6. Serebelum (Otak Kecil)
20. Bagian yang menjulur dari pons hingga
medulla spinalis dengan panjang 2,5 cm.
Berfungsi dalam pengendalian frekuensi
denyut jantung, tekanan darah,
pernapasan, gerakan alat pencernaan,
menelan, muntah, serta mengatur gerak
refleks
7. Medula Oblongata
21. Jaring –jarring serabut saraf dan badan
sel yang tersebar di seluruh bagian
medulla oblongata, pons, dan otak
tengah. Formasi retikuler berfungsi untuk
memicu dan mempertahankan
kewaspadaan serta kesadaran.
8. Formasi Retikuler
24. SISTEM SARAF PUSAT
MEDULA SPINALIS
Berbentuk silinder langsing memanjang
sekitar 45 cm dengan diameter 2 cm.
Fungsinya adalah :
Mengendalikan aktifitas refleks
Komunikasi antar otak dengan tubuh
Menghantarkan rangsangan koordinasi
antara otak dan sendi ke serebelum
Impuls sensor dihantarkan ke sumsum
tulang belakang melalui tanduk dorsal
Impuls motor keluar dari medulla spinalis
melalui tanduk ventral menuju efektor
25. SISTEM SARAF TEPI
Sistem saraf tepi (Perifer) terdiri atas jaringan
saraf yang berada diluar otak dan diluar medulla
spinalis. Sistem ini meliputi saraf kranial yang
berasal dari otak dan saraf spinal yang berasal
dari medulla spinalis.
26.
27.
28. Saraf Spinal
Setiap saraf spinal terdiri
satas satu radiks dorsal dan
ventral. Saraf spinal terdiri
atas 31 pasang saraf yang
muncul dari segmen medulla
spinalis. Saraf spinal
berfungsi mempersarafi otot
leher dan bahu, kulit kepala,
dada, perut, paha, panggul,
kaki, dll.
Berdasarkan arah impuls, dibagi
menjadi aferen dan eferem.
Aferen membawa informasi dari
reseptor ke SSP
Eferen membawa instruksi dari
SSP ke organ efektor. Terbagi
menjadi somatik dan otonom
(tidak sadar).
Somatik terdiri atas serat –serat
neuron motor pada otot rangka.
29. Saraf Otonom (Tidak Sadar)
SIMPATIS
Berasal dari segmen toraks dan
lumbar medulla spinalis. Sistem
simpatis mendorong respons –
respons yang mempersiapkan
tubuh untuk beraktivitas berat
dalam situasi darurat atau stres
Serat praganglion pada saraf
simpatis akan mengeluarkan
neurotransmitter, asetilkolin,
sedangkan serat pascaganglion
mengeluarkan noradrenalin
sehingga disebut serat
adrenergik.
Asetilkolin dan Noradrenalin
berfungsi sebagai pembawa
pesan kimiawi
30. Saraf Otonom (Tidak Sadar)
PARASIMPATIS
Berasal dari area kranial (otak)
dan sacrum (bawah medulla
spinalis). Serat praganglion dan
pascaganglion menghasilkan
asetilkolin sehingga disebut
serat kolinergik.
Saraf parasimpatis bekerja
pada keadaan tenang dan
mendorong tubuh untuk
istirahat dan mencerna
sehingga akan memperlambat
aktivitas yang ditingkatkan oleh
system simpatis