SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
RESUME BUKU
MENJADI GURU YANG BAIK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah Konseling Mikro
Dosen Pengampu: Aep Saepuloh, M.Pd.I
Oleh:
Riska Nur’Akhidah Sari
050311.1011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDHATUL ULAMA (UNU) CIREBON
2015
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan buku ini.
Resume buku ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Konseling Mikro. Resume buku ini berjudul “Menjadi Guru Yang
Baik”. Resume buku ini terdiri atas enam bab, bab empat berisi macam-macam
lembaga pendidikan, bab lima berisi indikator keberhasilan pendidikan, bab enam
berisi dilema psikologis yang dialami guru, bab tujuh menjelaskan guru
profesional berwatak paripurna, bab delapan menjelaskan profesionalitas guru
berbasis keunggulan dan karakter, dan bab sembilan menjelaskan tentang etika
kerja, etos kerja, dan kode etik guru.
Dalam penyusunan resume buku ini penulis merasa masih banyak
kekurangan pada teknik penulisan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan resume buku ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita maupun
masyarakat
Cirebon, Februari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB IV LEMBAGA PENDIDIKAN
A. Lembaga Pendidikan Dalam Keluarga ......................................... 1
B. Pendidikan Dalam Masyarakat ..................................................... 1
C. Pendidikan Sekolah ....................................................................... 1
BAB V INDIKATOR KEBERHASILAN PENDIDIKAN
A. Indikator Keberhasilan Proses Pendidikan ................................... 3
B. Beberapa Cara Guru Belajar ........................................................ 5
C. Pendidikan di Era Globalisasi ....................................................... 5
D. Guru Harus Menjadi Kekuatan Moral .......................................... 6
BAB VI GURU DALAM DILEMA PSIKOLOGIS
A. Terisolasi ....................................................................................... 7
B. Hubungan Antar Manusia ............................................................. 7
C. Rutinitas ........................................................................................ 7
D. Kendala Guru Pemula ................................................................... 7
E. Karier Tak Berjenjang .................................................................. 8
F. Kurang Dialog Mengenai Pengajaran ........................................... 8
G. Kurang Keterlibatan Dalam Pengambilan Keputusan Kurikulum
Sekolah Dan Pengajaran ............................................................... 8
BAB VII INDIKATOR KEBERHASILAN PENDIDIKAN
A. Guru Di Garda Terdepan Pendidikan ........................................... 9
B. Guru yang Diharapkan: Profesional, Sejahtera, dan Terlindungi.. 10
C. Watak Guru yang Paripurna ......................................................... 10
D. Ciri-Ciri Watak Paripurna ............................................................. 10
BAB VIIIPROFESIONALITAS GURU BERBASIS KEUNGGULAN DAN
KARAKTER
A. Guru Profesional ........................................................................... 11
B. Mengembangkan Profesionalitas ................................................. 11
C. Strategi Pengembangan ................................................................. 12
BAB IX ETIKA KERJA, ETOS KERJA, DAN KODE ETIK GURU
A. Etika Kerja .................................................................................... 14
B. Etos Kerja dan Loyalitas Kerja ..................................................... 14
C. Kode Etik Guru ............................................................................. 15
PENUTUP .......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 17
BAB IV
LEMBAGA PENDIDIKAN
Lembaga pendidikan merupakan suatu organisasi yang menangani dan
melaksanakan proses pendidikan bagi seorang individu dari kandungan sampai
dewasa. Ki Hajar Dewantara meringkas lembaga pendidikan menjadi 3 lembaga
yang dikenal dengan istilah Tri Pusat Pendidikan. Berikut penjelasan dari ketiga
lembaga tersebut:
A. Pendidikan Keluarga
Lembaga pendidikan keluarga merupakan lembaga pendidikan yang
pertama dan utama. Oleh karena itu, pengaruh dan fungsi pendidikan keluarga
sangat penting dalam membentuk kepribadian dan menentukan perkembangan
anak
B. Pendidikan Masyarakat
Lembaga masyarakat memiliki norma-norma sosial budaya yang harus
diikuti oleh warganya, dan akan berpengaruh dalam pembentukan kepribadian
warganya dalam bertindak dan berperilaku. Karena di dalam pergaulan
masyarakat anak akan belajar langsung dengan apa yang mereka lihat dan
alami.
C. Pendidikan Sekolah
Lembaga sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam
perkembangan intelektual dan psikologi anak. Namun selain itu, sekolah juga
berperan dalam membentuk kepribadian anak didik dalam menyalurkan dan
mengembangkan bakat dan minat anak didik untuk dapat menjadi seseorang
yang berguna bagi dirinya dan bangsanya
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, bab IV pasal 14, jenjang pendidikan
formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi. Selanjutnya menurut Bab IV Pasal 15 jenis pendidikan mencakup
pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan
khusus. Sedangkan untuk jenis-jenis pendidikan terbagi menjadi lima jenis,
yaitu:
1. Pendidikan Umum. Meliputi SD sampai perguruan tinggi
2. Pendidikan Kejuruan. Meliputi SMK, STM, SMIK, dan lain-lainnya
3. Pendidikan Luar Biasa. Meliputi SLB
4. Pendidikan Kedinasan. Meliputi SPK, IIP
5. Pendidikan Keagamaan. Meliputi MI, MTs, MA, UIN
BAB V
INDIKATOR KEBERHASILAN PENDIDIKAN
A. Indikator Keberhasilan Proses Pendidikan
Keberhasilan proses pendidikan sangat ditentukan oleh pendidik dan
peserta didik dalam menerima pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran
tersebut tidak hanya diukur berdasarkan perubahan cara berpikir peserta didik,
tetapi juga berdasarkan perubahan perilaku yang ditunjukan peserta didik.
Oleh karena itu, agar peserta didik dapat menunjukan perubahan cara berpikir
maupun berperilaku yang baik, seorang pendidik sebagai model bagi anak
didiknya dituntut untuk mampu memiliki dan menunjukan sikap disiplin, kasih
sayang, kejujuran, kewibawaan, komitmen, dan tanggung jawab. Adapun
berikut penjelasannya:
1. Disiplin
Disiplin adalah tindakan yang dilakukan sesuai dengan norma yang
berlaku. Individu yang mampu menerapkan disiplin dalam hidupnya akan
menjadi pribadi yang tangguh dan bermanfaat bagi lingkungan. Begitu juga
dengan seorang pendidik sebagai panutan bagi para anak didiknya dituntut
untuk mampu menunjukan sikap disiplin waktu bagi seluruh anak didiknya.
Dengan mendapatkan panutan yang baik dalam disiplin waktu, anak didik
akan memiliki jiwa yang tangguh, sehingga dapat membiasakan hidup
secara baik, positif dan bermanfaat bagi lingkungan. Selain itu jika pendidik
dan anak didik sudah mampu disiplin waktu proses belajar mengajar di
sekolah akan berlangsung dengan tertib, kondusif, dan mematuhi peraturan
yang ada dalam lembaga tersebut
2. Kasih Sayang
Pendidik yang memiliki dan menunjukan rasa kasih sayang pada anak
didiknya akan dengan mudah dapat menanamkan sesuatu yang
diinginkannya pada anak didik. Selain itu juga, dengan kasih sayang akan
timbul komunikasi yang baik antar pendidik dan anak didik. Anak didik
akan memiliki kesadaran dan kesenangan untuk melakukan apa yang
diharapkan oleh pendidik. Jika komunikasi dalam pendidikan dilandasi
dengan kasih sayang, maka akan terjadi situasi yang menyenangkan dalam
proses pendidikan sehingga tujuan yang menjadi target dalam proses
pendidikan mudah diwujudkan.
3. Kejujuran
Kejujuran adalah lurus hati atau tidak mengingkari. Namun sangat
disayangkan di jaman sekarang ini sulit untuk menemukan orang yang
benar-benar jujur. Oleh karena itu, dalam proses pendidikan harus ditanam
kejujuran kepada anak didik sebagai generasi bangsa selanjutnya. Sehingga
kelak kejujuran tersebut dapat menjadi pembiasaan di dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa. Adapun penanaman kejujuran dapat
dilakukan melalui ucapan dan perbuatan
4. Kewibawaan
Kewibawaan seorang pendidik akan memberikan pengaruh kepada
anak didik untuk patuh terhadap apa yang diperintahkan oleh pendidik.
Kewibawaan seorang pendidik tercermin dalam sikap dan tingkah lakunya
yang mengandung kepemimpinan dan daya tarik.
5. Komitmen
Seorang pendidik harus mampu menerapkan komitmen dalam proses
pendidikan, Artinya ucapan seorang pendidik harus selalu selaras dengan
perbuatannya. Sehingga dengan komitmen yang ditunjukan pendidiknya,
anak didik akan dapat menemukan sosok pendidik yang benar-benar nyata,
tidak dipenuhi dengam kepura-puraan.
6. Tanggung Jawab
Pendidik yang memiliki tanggung jawab yang besar terhadap anak
didiknya akan selalu memandang anak didik sebagai bangsa yang akan
menjadi pewaris generasi tua, yang akan menentukan perjalanan bangsa
dimasa mendatang. Selain itu, pendidik yang beratanggung jawab akan
selalu berpikir bahwa pekerjaannya akan diminta pertanggungjawaban, baik
oleh masyarakat, dan terlebih oleh Tuhan Yang Maha Adil
B. Beberapa Cara Guru Belajar
Seiring perkembangan jaman pendidik dituntut untuk dapat
menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan perubahan yang ada agar pendidik
senantiasa belajar bagaiman cara belajar yang baik. Banyak cara yang dapat
dilakukan guru untuk belajar, diantaranya seperti berikut:
1. Belajar dari praktik pembelajaran yang dilakukannya
Belajar untuk memonitor, menganalisis dan melakukan refleksi atas
setiap praktik pembelajaran yang dilakukannya
2. Belajar melalui interaksi dengan guru lain
Guru dapat belajar banyak hal dan berbagi pengalaman melalui
interaksi dengan guru lain, baik secara formal maupun nonformal.
3. Belajar melalui ahli atau konsultasn
Guru dapat belajar melalui seorang ahli atau konsultan. Melalui cara
ini, para guru akan memperoleh pemahaman tentang berbagai inovasi
pendidikan sekaligus memperoleh pendidikan dan penerapannya.
4. Belajar melalui pendidikan lanjutan dan pendalaman
Dalam upaya meningkatkan kemampuan guru, seyogyanya guru
didorong untuk dapat melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi atau
mengikuti pendidikan pendalaman akademik
5. Belajar melalui organisasi
Pendidik yang mengikuti suatu organisasi akan menunjukan jiwa
kepemimpinan dan lebih memiliki kemampuan dalam hal berinteraksi
dengan orang lain. Sehingga ini akan berdampak langsung terhadap
perkembangan kompetensi pribadinya.
C. Pendidikan di Era Globalisasi
Perkembangan arus teknologi dan informasi, juga komunikasi telah
memberikan pengaruh yang besar dalam dunia pendidikan, khususnya dalam
proses pembelajaran dan pola perilaku perkembangan anak didik. Oleh karena
itu seorang pendidik dituntut untuk mampu mengembangkan sikap tegas untuk
mengantisispasi perkembangan IPTEK
D. Guru Harus Menjadi Kekuatan Moral
Nilai-nilai moral yang dimiliki anak didik mulai terkikis seiring
perkembangan jaman. Oleh karena itu, tugas guru sebagai penjaga dan
pendidik moral harus disadari sepenuhnya oleh para guru, sehingga dapat
membentuk anak didik yang memiliki nilai-nilai moral. Mengingat tuntutan
ketiga kompetensi dari keempat kompetensi yang harus dimiliki guru,
bermuara pada tuntutan nilai-nilai kemanusiaan dan nilai moral, baik
kompetensi pedagogik, kepribadian, maupun sosial.
BAB VI
GURU DALAM DILEMA PSIKOLOGIS
Dalam menjalankan tugasnya, para pendidik akan banyak menemukan
dilema psikologis yang dapat berkembang menjadi konflik, frustasi, dan bahkan
gangguan psikis. Diantara penyebab dilema psikologis yang sering dialami oleh
pendidik adalah sebagai berikut:
A. Terisolasi
Penataan struktur ruang kelas tempat guru bertugas membuat guru
bekerja secara individual dan berada pada lingkungan yang terisolasi. Karena
guru beraktivitas tanpa memperoleh informasi balikan berupa berbagi
pengalaman dari sesama guru
B. Hubungan Antarmanusia
Ragam kepribadian dan pola tingkah laku siswa yang berasal dari
berbagai latar belakang sosial ekonomi sering kali menimbulkan dilema
psikologis bagi guru. Tidak hanya kaitannya dengan siswa, melainkan juga
dengan pihak lain seperti orang tua siswa, keluarga, personil sekolah dan
birokrasi pendidikan dengan beragam tuntutan makin menambah panjangnya
deretan dilema psikologis
C. Rutinitas
Situasi lingkungan kerja dan aktivitas guru yang sudah dipolakan dapat
menghambat perkembangan kreativitas guru dan memberikan dampak
psikologis bagi guru seperti kebosanan, apatis, pasif, reaktif, mekanis, dan
sebagainya
D. Kendala Guru Pemula
Guru pemula memerlukan orientasi untuk mengenal situasi baru dan
mempersiapkan diri dalam memulai pelaksanaan tugasnya. Namun pada
kenyataannya sering kali guru pemula tidak memperoleh bantuan untuk
memulai tugasnya, baik dari kepala sekolah, pengawas, maupun guru-guru
senior. Dari pihak kedinasan dan birokrasi juga jarang ditemukan adanya
program orientasi awal masa tugas bagi guru pemula. Program yang disebut
pendidikan dan pelatihan prajabatan lebih banyak berkenaan dengan berbagai
hal yang bersifat administrasi kepegawaian. Lingkungan kerja guru dengan
kondisi seperti itu menjadi kendala untuk memulai tugasnya, karena mereka
berupaya sendiri dalam memulai tugas dan melakukn penyesuaian diri dalam
berbagai aspek. Akibatnya dampak psikologis yang mungin timbul adalah rasa
terasing, yang kemudian berkembang menjadi rasa tidak nyaman dan
menurunnya motivasi kerja
E. Karier Tak Berjenjang
Guru langsung terjun ke dunia kerjanya. Dengan begitu, baik guru
pemula maupun guru senior tidak memiliki perbedaan dalam pembagian tugas.
Hanya yang membedakannya adalah gaji yang diterima dan pangkat yang
semakin tinggi.
F. Kurang Dialog Mengenai Pengajaran
Para guru jarang melakukan diskusi berkenaan dengan pengajaran, baik
antar sesama guru maupun dengan kepala sekolah. Padahal dengan diskusi
antar guru ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai
pengajaran sehingga dapat meningkatkan kometensi guru
G. Kurang Keterlibatan Dalam Pengambilan Keputusan Kurikulum Sekolah dan
Pengajaran
Kebijakan pendidikan termasuk kurikulum selalu ditetapkan langsung
dari atas tanpa melibatkan guru. Padahal sejatinya yang lebih mengetahui
mengenai keadaan siswa dan kondisi sekolah adalah guru sebagai tenaga
pendidik. Ketidakmampuan guru dalam menyesuaikan diri dengan perubahan
kurikulum yang ada kerap kali berpengaruh pada unjuk kerjanya, dan bermuara
langsung pada kondisi psikologis dilematis guru.
BAB VII
MEMBANGUN GURU PROFESIONAL BERWATAK PARIPURNA
A. Guru di Garda Terdepan Pendidikan
Guru merupakan unsur utama dalam keseluruhan proses pendidikan
khususnya di tingkat insitutsional dan instruksional. Karena kebijakan dan
program pendidikan akan ditentukan oleh guru selaku pihak yang berada di
garis terdepan. Namun, sangat disayangkan hingga saat ini guru kurang
mendapat tempat yang proporsional dan professional, karena mereka lebih
banyak diperlakukan sebagai komponen objek dan bukan sebagai subjek insan
pendidikan. Saatnya kini kita membuat kebijakan dengan paradigma baru,
yaitu guru memperoleh proritas sentral dalam pemberdayaan otonomi
pedagogisnya dalam mewujudkan guru profesional
B. Guru yang Diharapkan: Profesional, Sejahtera dan Terlindungi
Menghadapi berbagai tantangan dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan nasional, diperlukan kualitas guru yang mampu menunjukan
kinerja profesional, modern, dalam nuansa pendidikan dengan dukungan
kesejahteraan yang memadai dan berada dalam lindungan kepastian hukum.
Saat ini lahir Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, sebagai satu landasan konstitusional yang sekaligus sebagai payung
hukum yang memberikan jaminan bagi para guru dan dosen secara profesional,
sejahtera dan terlindungi.
Berdasarkan undang-undang guru dan dosen (pasal 7 ayat 1) prinsip
profesional guru diantaranya mencakup:
1. Memiliki bakat, minat, panggilan dan idealisme
2. Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan sesuai
dengan bidang tugas
3. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
4. Memiliki ikatan kesejawatan dan kode etik profesi
5. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
Sedangkan berdasarkan undang-undang guru dan dosen (pasal 14)
kesejahteraan guru dan perlindungan terhadap profesi guru diantaranya
mencakup:
1. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan
kesejahteraan sosial
2. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi
kerja
3. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas
kekayaan intelektual
4. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas
5. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi
C. Watak Guru yang Paripurna
Membangun watak bangsa merupakan esensi pendidikan nasional.
Terkait hal itu, guru memiliki peran dan posisi yang penting. Semua upaya itu
harus diawali dengan membangun kualitas watak guru yang utuh dan
paripurna. Watak guru yang paripurna tercermin pada penampilan
kepribaiannya yang ditinjau dari keutuhan perilaku berdasarkan timbangan
nilai-nilai moralitas bangsa.
D. Ciri-ciri Watak Paripurna
Guru yang memiliki watak paripurna, memiliki ciri-ciri kepribadian yang
sehat sejalan dengan keseluruhan nilai-nilai normatif-religius. Guru yang
berwatak paripurna perilaku dan kinerja profesionalnya dilandasi dengan nilai-
nilai kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan moral,
kecerdasan sosial, dan kecerdasan spiritual.
BAB VIII
PROFESIONALITAS GURU BERBASIS
KEUNGGULAN DAN KARAKTER
A. Guru Profesional
Sebutan guru profesional mengacu pada penampilan unjuk kerja seorang
guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai guru. Dalam UU Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Pasal 1 ayat 4) dinyatakan bahwa
“Profesional adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi
sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau
kecakapan yang memenuhi standar atau norma tertentu serta memerlukan
pendidikan profesi”
Di dalam keprofesionalan seorang guru telah mencakup profesionalisme
yaitu sikap mental dan komitmen untuk meningkatkan kualitas profesionalnya,
profesionalitas yaitu kualitas sikap serta derajat pegetahuan dan keahlian yang
dimiliki untuk melakukan semua tugas, dan profesionalisasi yaitu peningkatan
profesi untuk mencapai kriteria yang sesuai dengan standar tertentu
B. Mengembangkan Profesionalitas
Hermawan Kartajaya mengemukakan model pengembangan
profesionalitas “growth with chracter” yeng berbasis excellence (keunggulan),
profesionalisme, dan etika.. Dengan menggunakan model tersebut,
profesionalitas dapat dikembangkan dengan mendinamiskan tiga pilar utama
yaitu keunggulan, profesionalisme, dan karakter. Berikut penjelasannya:
Pilar pertama, yaitu excellence atau keunggulan, yang bermakna bahwa
sesorang profesional harus memiliki keunggulan dalam berkomitmen untuk
melaksanakan kinerjanya, keunggulan dalam memiliki kecakapan potensial
maupun kecapan nyata, keunggulan dalam memiliki motivasi yang kuat untuk
menjadi yang pertama dan terbaik dalam bidangnya, dan keunggulan untuk
senantias melakukan perbaikan secara terus menerus
Pilar kedua adalah profesionalisme, yaitu sikap mental yang menjiwai
keseluruhan pola-pola profesionalitas. Sikap mental ini ditunjukan dengan
semangat atau keinginan untuk menambah pengetahuan, semangat
melaksanakan tugas secara sempurna, semangat untuk memberikan pelayanan
yang terbaik, dan semangat untuk mewujudkan pengabdian kepada orang lain
atas dasar kemanusiaan
Pilar ketiga yaitu etika. Seorang yang profesional memiliki kualitas
watak yang baik dengan menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
moral yang berlaku. Seperti kejujuran, tanggung jawab, menghormati,
konsekuen dalam tugas, peduli dengan tugas profesi dan menjadi warganegara
yang memahami seluruh hak dan kewajibannya dan mewujudkannya dalam
perilaku profesinya
C. Strategi Pengembangan
Pengembangan profesionalitas dapat dilaksanakan secara terpadu,
konsepsional, dan sistematis. Beberapa pendekatan untuk mengembangkan
profesionalitas dintaranya melalui:
1. Pelaksanaan tugas
Tugas-tugas yang diberikan dalam kegiatan pelaksanaan tugas,
secara lagsung ataupun tidak langsung merupakan salah satu upaya
peningkatan kompetensi guru. Cara ini sangat tepat dalam berbagai situasi,
melalui kegiatan-kegiatan:
a) Kerja kelompok untuk menumbuhkan saling menghormati dan
pemahaman sosial
b) Diskusi kelompok untuk bertukar pikiran dan membahas masalah yang
dihadapi bersama
c) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan, sehingga dapat
meningkatkan keterampilan dan rasa percaya diri
2. Respons
Peningkatan kompetensi melalui respons dilakukan dalam bentuk
suatu interaksi secara formal atau informal yang biasanya dilakukan melalui
berbagai interaksi pendidikan dan latihan, seminar, lokakarya, ceramah,
konsultasi, studi banding, penggunaan media, dan forum-forum lainnya. Hal
yang dapat menunjang respon ini adalah apabila guru berada dalam suasana
interaksi sesama guru yang memiliki kesamaan latar belakang dan tugas.
Misalnya MGBK
3. Penelusuran dan pengembangan diri
Peningkatan profesionalisme dapat diperoleh melalui suatu
perencanaan yang sistematis dengan menata dan mengembangkan protensi-
potensi pribadi agar mencapai suatu perwujudan diri yang bermakna
4. Dukungan system
Berkembangnya kompetensi guru akan banyak tergantung pada kondisi
sistem dimana guru bertugas. Karena peningkatan profesionalisme
berlangsung dalam system organisasi dan manajemen yang kondusif. Untuk
itu perlu diupayakan agar organisasi dan lingkungan dapat tertata menjadi
suatu sistem dengan manajemen yang menunjang pengembangan
profesionalisme guru.
Manajemen guru mencakup fungsi-fungsi yang berkenaan dengan:
a. Profesionalisme, standar, sertifikasi, pendidikan pra jabatan,
b. Rekrutmen dan penempatan, promosi dan mutasi,
c. Gaji, intensif dan pelayanan, supervise dan dukungan profesional
BAB IX
ETIKA KERJA, ETOS KERJA, DAN KODE ETIK GURU
Etika kerja, etos kerja, dan kode etik merupakan tiga hal yang saling
terkait daen mempunyai peranan yang besar dalam mewujudkan proses dan
kualitas kerja. Efektivitas, efesiensi, dan produktivitas suatu pekerjaan akan
banyak tergantung kepada tiga unsur tersebut. Oleh karena itu setiap guru sudah
seharusnya memahami, menghayati dan mengamalkan ketiga hal itu dalam
keseluruhan kinerjanya. Berikut uraiannya:
A. Etika Kerja
Etika dapat diartikan sebagai suatu disiplin filosofis yang sangat
diperlukan dalam interaksi sesama manusia dalam memilih dan meutuskan
pola-pola perilaku yang sebaik-baiknya yang berdasarkan timbangan moral-
moral yang berlaku. Dengan adanya etika, manusia akan dapat memilih dan
memutuskan perilaku yang terbaik sesuai dengan norma-norma moral yang
berlaku. Dengan demikian, akan tercipta suatu pola-pola hubungan antar
manusia yang baik dan harmonis, seperti saling menghormati, saling
menghargai, saling menolong, dan sebagainya.
B. Etos Kerja dan Loyalitas Kerja
Etos kerja merupakan tuntutan internal untuk berprilaku etis dalam
mewujudkan unjuk kerja yang baik dan produktif. Dengan etos kerja yang
baik dan kuat, diharapkan seorang pekerja akan senantiasa melakukan
pekerjaannya secara efektif dan produktif dalam kondisi pribadi yang sehat
dan berkembang. Perwujudan unjuk kerja ini bersumber pada kualitas
kompetensi kepribadian yang mencakup aspek religi, intelektual, sosial,
pribadi, fisik, moral, dan sebagainya.
Loyalitas kerja merupakan kondisi internal dalam bentuk komitmen
dari pekerja terhadap berbagai aspek yang berkaitan dengan pekerjaannya.
Loyalitas merupakan landasan berprilaku kerja dalam bentuk kesediaan untuk
mengikuti dan menaati hal-hal yang menjadi keharusannya.
Dengan menunjukan etika kerja dan etos kerja yang baik seorang
pekerja akan mampu mewujudkan loyalitas kerja. Artinya, mereka yang
menaati etika kerja dan memiliki etos kerja yang tinggi dan kuat, cenderung
akan memiliki loyalitas kerja yang baik
C. Kode Etik Guru
Kode etik guru merupakan tatanan yang menjadi pedoman dalam
menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi. Oleh karena itu para guru
seyogyanya berpikir dan bertindak atas dasar nilai-nilai, etika pribadi dan
profesional, dan proesdur yang legal. Dalam hal inilah keberadaan kode etik
sangat penting sebagai landasan etika moral, dalam melaksanakan tugasnya.
Namun dalam upaya mewujudkan kode etik guru Indonesia, perlu
memperhatikan sejumlah faktor yang hingga saat ini masih dirasakan sebagai
kendala. Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Kualitas pribadi guru
2. Pendidikan guru
3. Sarana dan prasarana pendidikan
4. Sistem pendidikan
5. Kedudukan, karier dan kesejahteraan guru
6. Kebijakan pemerintah
Meskipun dalam mewujudkan kode etik guru banyak faktor yang
menjadi kendalanya. Namun, Kendala yang ada dapat diatasi dengan
mewujudkan kode etik guru dalam bentuk kebijakan manajemen guru dan
perlakuan terhadap profesi guru
PENUTUP
Penggunaan bahasa pada buku landasan pendidikan: menjadi guru yang baik
cukup sederhana, dan to the poin sehingga memudahkan pembaca untuk
memahami isi buku. Hanya saja pada desain cover buku, yang menggunakan
warna dasar abu-abu dan tulisan oren menjadikan buku kurang menarik karena
terlihat monoton. Namun secara keseluruhan buku Landasan Pendidikan: Menjadi
Guru yang Baik, sangat menarik untuk dibaca, dan bagus untuk dijadikan bahan
referensi bagi para mahasiswa calon guru dan guru
DAFTAR PUSTAKA
Mohamad Surya, Abdul Hasim, Rus Bambang Suwarno (2010). Landasan
Pendidikan: Menjadi Guru yang Baik. Bogor: Ghalia Indonesia

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Soal bentuk pg bs dan menjodohkan
Soal bentuk pg bs dan menjodohkanSoal bentuk pg bs dan menjodohkan
Soal bentuk pg bs dan menjodohkanAprian Hidayat
 
Contoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semesterContoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semesterSherly Anggraini
 
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranMakalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranFirman Anz
 
RPP QURBAN DAN AQIQAH
RPP QURBAN DAN AQIQAHRPP QURBAN DAN AQIQAH
RPP QURBAN DAN AQIQAHEvaariva
 
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013annakikey1
 
Undangan rapat wali murid 2018
Undangan rapat wali murid 2018Undangan rapat wali murid 2018
Undangan rapat wali murid 2018Mahmud Hidayat
 
MODUL-AJAR-MATEMATIKA-KELAS-2-BANGUN-DATAR.ppt
MODUL-AJAR-MATEMATIKA-KELAS-2-BANGUN-DATAR.pptMODUL-AJAR-MATEMATIKA-KELAS-2-BANGUN-DATAR.ppt
MODUL-AJAR-MATEMATIKA-KELAS-2-BANGUN-DATAR.pptIldanurYeni
 
24456537 contoh-program-kerja-sekolah
24456537 contoh-program-kerja-sekolah24456537 contoh-program-kerja-sekolah
24456537 contoh-program-kerja-sekolahIna Rostina
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Nia Piliang
 
Program kegiatan keagamaan
Program kegiatan keagamaanProgram kegiatan keagamaan
Program kegiatan keagamaanGus Fendi
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a MatchRencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a MatchUniversitas Negeri Medan
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran mtk kelas 2
Rencana pelaksanaan pembelajaran mtk kelas 2Rencana pelaksanaan pembelajaran mtk kelas 2
Rencana pelaksanaan pembelajaran mtk kelas 2Kurniawan Ramadhani
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docxModul Guruku
 
Program kerja ekstrakurikuler 2015
Program kerja ekstrakurikuler 2015Program kerja ekstrakurikuler 2015
Program kerja ekstrakurikuler 2015Mohamad Juliantoro
 
Laporan bulanan wali kelas
Laporan bulanan wali kelasLaporan bulanan wali kelas
Laporan bulanan wali kelasLexi Lexi
 
Pergaulan remaja yang islami
Pergaulan remaja yang islamiPergaulan remaja yang islami
Pergaulan remaja yang islamidela aristi
 

Was ist angesagt? (20)

Soal bentuk pg bs dan menjodohkan
Soal bentuk pg bs dan menjodohkanSoal bentuk pg bs dan menjodohkan
Soal bentuk pg bs dan menjodohkan
 
Contoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semesterContoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semester
 
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranMakalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaran
 
RPP QURBAN DAN AQIQAH
RPP QURBAN DAN AQIQAHRPP QURBAN DAN AQIQAH
RPP QURBAN DAN AQIQAH
 
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013
 
Undangan rapat wali murid 2018
Undangan rapat wali murid 2018Undangan rapat wali murid 2018
Undangan rapat wali murid 2018
 
MODUL-AJAR-MATEMATIKA-KELAS-2-BANGUN-DATAR.ppt
MODUL-AJAR-MATEMATIKA-KELAS-2-BANGUN-DATAR.pptMODUL-AJAR-MATEMATIKA-KELAS-2-BANGUN-DATAR.ppt
MODUL-AJAR-MATEMATIKA-KELAS-2-BANGUN-DATAR.ppt
 
24456537 contoh-program-kerja-sekolah
24456537 contoh-program-kerja-sekolah24456537 contoh-program-kerja-sekolah
24456537 contoh-program-kerja-sekolah
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013
 
Program kegiatan keagamaan
Program kegiatan keagamaanProgram kegiatan keagamaan
Program kegiatan keagamaan
 
Da'i cilik
Da'i cilikDa'i cilik
Da'i cilik
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a MatchRencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
 
laporan alat peraga sederhana
laporan alat peraga sederhanalaporan alat peraga sederhana
laporan alat peraga sederhana
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran mtk kelas 2
Rencana pelaksanaan pembelajaran mtk kelas 2Rencana pelaksanaan pembelajaran mtk kelas 2
Rencana pelaksanaan pembelajaran mtk kelas 2
 
Instrumen supervisi kelas
Instrumen supervisi kelasInstrumen supervisi kelas
Instrumen supervisi kelas
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
 
Program kerja ekstrakurikuler 2015
Program kerja ekstrakurikuler 2015Program kerja ekstrakurikuler 2015
Program kerja ekstrakurikuler 2015
 
Program 7 k smp 1 tgt
Program 7 k smp 1 tgtProgram 7 k smp 1 tgt
Program 7 k smp 1 tgt
 
Laporan bulanan wali kelas
Laporan bulanan wali kelasLaporan bulanan wali kelas
Laporan bulanan wali kelas
 
Pergaulan remaja yang islami
Pergaulan remaja yang islamiPergaulan remaja yang islami
Pergaulan remaja yang islami
 

Ähnlich wie Resume Buku Menjadi Guru yang Baik

Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...
Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...
Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...Sherly Jewinly
 
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.docx
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.docxSubjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.docx
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.docxZukét Printing
 
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.pdf
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.pdfSubjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.pdf
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.pdfZukét Printing
 
Pengenalan diri
Pengenalan diri Pengenalan diri
Pengenalan diri Lapang Ari
 
Profesionalisme+dan+akautabiliti+guru
Profesionalisme+dan+akautabiliti+guruProfesionalisme+dan+akautabiliti+guru
Profesionalisme+dan+akautabiliti+guruHishamuddin Jabar
 
4 refleksi edu3083_sem7_2014
4 refleksi edu3083_sem7_20144 refleksi edu3083_sem7_2014
4 refleksi edu3083_sem7_2014awangyie
 
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)Suaidin -Dompu
 
HAKIKAT GURU DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
HAKIKAT GURU DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAMHAKIKAT GURU DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
HAKIKAT GURU DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAMGalih Nurhavis
 
Profesionalisme guru
Profesionalisme guruProfesionalisme guru
Profesionalisme gurunadiahbsa
 
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfKISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfAryJuan1
 
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfKISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfAryJuan1
 
Sang aktor dan sang emansipator yang profesional copy
Sang aktor dan sang emansipator yang profesional   copySang aktor dan sang emansipator yang profesional   copy
Sang aktor dan sang emansipator yang profesional copyNur Jaya
 
SENIN_-_PPT_Profesionalitas_Guru_dalam_konsep_kurikulum_merdeka_Bu_Luluk.pptx
SENIN_-_PPT_Profesionalitas_Guru_dalam_konsep_kurikulum_merdeka_Bu_Luluk.pptxSENIN_-_PPT_Profesionalitas_Guru_dalam_konsep_kurikulum_merdeka_Bu_Luluk.pptx
SENIN_-_PPT_Profesionalitas_Guru_dalam_konsep_kurikulum_merdeka_Bu_Luluk.pptxArifAlfandi
 
Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)WARIKI
 
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxFidelaNiam
 

Ähnlich wie Resume Buku Menjadi Guru yang Baik (20)

Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...
Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...
Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...
 
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.docx
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.docxSubjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.docx
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.docx
 
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.pdf
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.pdfSubjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.pdf
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.pdf
 
Pengenalan diri
Pengenalan diri Pengenalan diri
Pengenalan diri
 
Profesionalisme+dan+akautabiliti+guru
Profesionalisme+dan+akautabiliti+guruProfesionalisme+dan+akautabiliti+guru
Profesionalisme+dan+akautabiliti+guru
 
4 refleksi edu3083_sem7_2014
4 refleksi edu3083_sem7_20144 refleksi edu3083_sem7_2014
4 refleksi edu3083_sem7_2014
 
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
 
HAKIKAT GURU DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
HAKIKAT GURU DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAMHAKIKAT GURU DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
HAKIKAT GURU DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
 
Profesionalisme guru
Profesionalisme guruProfesionalisme guru
Profesionalisme guru
 
Prokep yang fixx
Prokep yang fixxProkep yang fixx
Prokep yang fixx
 
Profesionalisme
ProfesionalismeProfesionalisme
Profesionalisme
 
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfKISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
 
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfKISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
 
Sang aktor dan sang emansipator yang profesional copy
Sang aktor dan sang emansipator yang profesional   copySang aktor dan sang emansipator yang profesional   copy
Sang aktor dan sang emansipator yang profesional copy
 
PROJEK AKHIR FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM
PROJEK AKHIR FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAMPROJEK AKHIR FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM
PROJEK AKHIR FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM
 
CIRI-CIRI GURU IMPIAN.pdf
CIRI-CIRI GURU IMPIAN.pdfCIRI-CIRI GURU IMPIAN.pdf
CIRI-CIRI GURU IMPIAN.pdf
 
Makalah profesi keguruan sari
Makalah profesi keguruan sariMakalah profesi keguruan sari
Makalah profesi keguruan sari
 
SENIN_-_PPT_Profesionalitas_Guru_dalam_konsep_kurikulum_merdeka_Bu_Luluk.pptx
SENIN_-_PPT_Profesionalitas_Guru_dalam_konsep_kurikulum_merdeka_Bu_Luluk.pptxSENIN_-_PPT_Profesionalitas_Guru_dalam_konsep_kurikulum_merdeka_Bu_Luluk.pptx
SENIN_-_PPT_Profesionalitas_Guru_dalam_konsep_kurikulum_merdeka_Bu_Luluk.pptx
 
Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)
 
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
 

Mehr von Riska Nur'Akhidah Sari

Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014Riska Nur'Akhidah Sari
 
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan KonselingProfesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan KonselingRiska Nur'Akhidah Sari
 
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanMakalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanRiska Nur'Akhidah Sari
 
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta DidikModul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta DidikRiska Nur'Akhidah Sari
 
Modul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
Modul Pengukuran Peminatan Peserta DidikModul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
Modul Pengukuran Peminatan Peserta DidikRiska Nur'Akhidah Sari
 
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013Riska Nur'Akhidah Sari
 
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan KonselingModul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan KonselingRiska Nur'Akhidah Sari
 
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital PrintingProposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital PrintingRiska Nur'Akhidah Sari
 
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...Riska Nur'Akhidah Sari
 

Mehr von Riska Nur'Akhidah Sari (20)

Lembar Jawaban AUM Umum
Lembar Jawaban AUM UmumLembar Jawaban AUM Umum
Lembar Jawaban AUM Umum
 
Modul BK SMK KURTILAS
Modul BK SMK KURTILASModul BK SMK KURTILAS
Modul BK SMK KURTILAS
 
Bab I
Bab IBab I
Bab I
 
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
 
Sosiometri
SosiometriSosiometri
Sosiometri
 
Kucing Kebakaran
Kucing KebakaranKucing Kebakaran
Kucing Kebakaran
 
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan KonselingProfesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
 
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanMakalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
 
Modul Pelayanan Peserta Didik
Modul Pelayanan Peserta DidikModul Pelayanan Peserta Didik
Modul Pelayanan Peserta Didik
 
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta DidikModul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
 
Modul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
Modul Pengukuran Peminatan Peserta DidikModul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
Modul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
 
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
 
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan KonselingModul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
 
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital PrintingProposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
 
Angket Pilihan Karier
Angket Pilihan KarierAngket Pilihan Karier
Angket Pilihan Karier
 
Validitas dan Reliabelitas
Validitas dan ReliabelitasValiditas dan Reliabelitas
Validitas dan Reliabelitas
 
Ratu digital printing
Ratu digital printingRatu digital printing
Ratu digital printing
 
Alat Ukur Psikologi
Alat Ukur PsikologiAlat Ukur Psikologi
Alat Ukur Psikologi
 
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
 
Resume evaluasi program bk
Resume evaluasi program bkResume evaluasi program bk
Resume evaluasi program bk
 

Kürzlich hochgeladen

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 

Kürzlich hochgeladen (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

Resume Buku Menjadi Guru yang Baik

  • 1. RESUME BUKU MENJADI GURU YANG BAIK Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah Konseling Mikro Dosen Pengampu: Aep Saepuloh, M.Pd.I Oleh: Riska Nur’Akhidah Sari 050311.1011 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIMBINGAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NAHDHATUL ULAMA (UNU) CIREBON 2015
  • 2. KATA PENGANTAR Penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan buku ini. Resume buku ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konseling Mikro. Resume buku ini berjudul “Menjadi Guru Yang Baik”. Resume buku ini terdiri atas enam bab, bab empat berisi macam-macam lembaga pendidikan, bab lima berisi indikator keberhasilan pendidikan, bab enam berisi dilema psikologis yang dialami guru, bab tujuh menjelaskan guru profesional berwatak paripurna, bab delapan menjelaskan profesionalitas guru berbasis keunggulan dan karakter, dan bab sembilan menjelaskan tentang etika kerja, etos kerja, dan kode etik guru. Dalam penyusunan resume buku ini penulis merasa masih banyak kekurangan pada teknik penulisan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan resume buku ini. Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita maupun masyarakat Cirebon, Februari 2015 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................ i DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii BAB IV LEMBAGA PENDIDIKAN A. Lembaga Pendidikan Dalam Keluarga ......................................... 1 B. Pendidikan Dalam Masyarakat ..................................................... 1 C. Pendidikan Sekolah ....................................................................... 1 BAB V INDIKATOR KEBERHASILAN PENDIDIKAN A. Indikator Keberhasilan Proses Pendidikan ................................... 3 B. Beberapa Cara Guru Belajar ........................................................ 5 C. Pendidikan di Era Globalisasi ....................................................... 5 D. Guru Harus Menjadi Kekuatan Moral .......................................... 6 BAB VI GURU DALAM DILEMA PSIKOLOGIS A. Terisolasi ....................................................................................... 7 B. Hubungan Antar Manusia ............................................................. 7 C. Rutinitas ........................................................................................ 7 D. Kendala Guru Pemula ................................................................... 7 E. Karier Tak Berjenjang .................................................................. 8 F. Kurang Dialog Mengenai Pengajaran ........................................... 8 G. Kurang Keterlibatan Dalam Pengambilan Keputusan Kurikulum Sekolah Dan Pengajaran ............................................................... 8 BAB VII INDIKATOR KEBERHASILAN PENDIDIKAN A. Guru Di Garda Terdepan Pendidikan ........................................... 9 B. Guru yang Diharapkan: Profesional, Sejahtera, dan Terlindungi.. 10 C. Watak Guru yang Paripurna ......................................................... 10 D. Ciri-Ciri Watak Paripurna ............................................................. 10 BAB VIIIPROFESIONALITAS GURU BERBASIS KEUNGGULAN DAN KARAKTER A. Guru Profesional ........................................................................... 11 B. Mengembangkan Profesionalitas ................................................. 11
  • 4. C. Strategi Pengembangan ................................................................. 12 BAB IX ETIKA KERJA, ETOS KERJA, DAN KODE ETIK GURU A. Etika Kerja .................................................................................... 14 B. Etos Kerja dan Loyalitas Kerja ..................................................... 14 C. Kode Etik Guru ............................................................................. 15 PENUTUP .......................................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 17
  • 5. BAB IV LEMBAGA PENDIDIKAN Lembaga pendidikan merupakan suatu organisasi yang menangani dan melaksanakan proses pendidikan bagi seorang individu dari kandungan sampai dewasa. Ki Hajar Dewantara meringkas lembaga pendidikan menjadi 3 lembaga yang dikenal dengan istilah Tri Pusat Pendidikan. Berikut penjelasan dari ketiga lembaga tersebut: A. Pendidikan Keluarga Lembaga pendidikan keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Oleh karena itu, pengaruh dan fungsi pendidikan keluarga sangat penting dalam membentuk kepribadian dan menentukan perkembangan anak B. Pendidikan Masyarakat Lembaga masyarakat memiliki norma-norma sosial budaya yang harus diikuti oleh warganya, dan akan berpengaruh dalam pembentukan kepribadian warganya dalam bertindak dan berperilaku. Karena di dalam pergaulan masyarakat anak akan belajar langsung dengan apa yang mereka lihat dan alami. C. Pendidikan Sekolah Lembaga sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan intelektual dan psikologi anak. Namun selain itu, sekolah juga berperan dalam membentuk kepribadian anak didik dalam menyalurkan dan mengembangkan bakat dan minat anak didik untuk dapat menjadi seseorang yang berguna bagi dirinya dan bangsanya Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bab IV pasal 14, jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Selanjutnya menurut Bab IV Pasal 15 jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan
  • 6. khusus. Sedangkan untuk jenis-jenis pendidikan terbagi menjadi lima jenis, yaitu: 1. Pendidikan Umum. Meliputi SD sampai perguruan tinggi 2. Pendidikan Kejuruan. Meliputi SMK, STM, SMIK, dan lain-lainnya 3. Pendidikan Luar Biasa. Meliputi SLB 4. Pendidikan Kedinasan. Meliputi SPK, IIP 5. Pendidikan Keagamaan. Meliputi MI, MTs, MA, UIN
  • 7. BAB V INDIKATOR KEBERHASILAN PENDIDIKAN A. Indikator Keberhasilan Proses Pendidikan Keberhasilan proses pendidikan sangat ditentukan oleh pendidik dan peserta didik dalam menerima pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran tersebut tidak hanya diukur berdasarkan perubahan cara berpikir peserta didik, tetapi juga berdasarkan perubahan perilaku yang ditunjukan peserta didik. Oleh karena itu, agar peserta didik dapat menunjukan perubahan cara berpikir maupun berperilaku yang baik, seorang pendidik sebagai model bagi anak didiknya dituntut untuk mampu memiliki dan menunjukan sikap disiplin, kasih sayang, kejujuran, kewibawaan, komitmen, dan tanggung jawab. Adapun berikut penjelasannya: 1. Disiplin Disiplin adalah tindakan yang dilakukan sesuai dengan norma yang berlaku. Individu yang mampu menerapkan disiplin dalam hidupnya akan menjadi pribadi yang tangguh dan bermanfaat bagi lingkungan. Begitu juga dengan seorang pendidik sebagai panutan bagi para anak didiknya dituntut untuk mampu menunjukan sikap disiplin waktu bagi seluruh anak didiknya. Dengan mendapatkan panutan yang baik dalam disiplin waktu, anak didik akan memiliki jiwa yang tangguh, sehingga dapat membiasakan hidup secara baik, positif dan bermanfaat bagi lingkungan. Selain itu jika pendidik dan anak didik sudah mampu disiplin waktu proses belajar mengajar di sekolah akan berlangsung dengan tertib, kondusif, dan mematuhi peraturan yang ada dalam lembaga tersebut 2. Kasih Sayang Pendidik yang memiliki dan menunjukan rasa kasih sayang pada anak didiknya akan dengan mudah dapat menanamkan sesuatu yang diinginkannya pada anak didik. Selain itu juga, dengan kasih sayang akan timbul komunikasi yang baik antar pendidik dan anak didik. Anak didik akan memiliki kesadaran dan kesenangan untuk melakukan apa yang
  • 8. diharapkan oleh pendidik. Jika komunikasi dalam pendidikan dilandasi dengan kasih sayang, maka akan terjadi situasi yang menyenangkan dalam proses pendidikan sehingga tujuan yang menjadi target dalam proses pendidikan mudah diwujudkan. 3. Kejujuran Kejujuran adalah lurus hati atau tidak mengingkari. Namun sangat disayangkan di jaman sekarang ini sulit untuk menemukan orang yang benar-benar jujur. Oleh karena itu, dalam proses pendidikan harus ditanam kejujuran kepada anak didik sebagai generasi bangsa selanjutnya. Sehingga kelak kejujuran tersebut dapat menjadi pembiasaan di dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Adapun penanaman kejujuran dapat dilakukan melalui ucapan dan perbuatan 4. Kewibawaan Kewibawaan seorang pendidik akan memberikan pengaruh kepada anak didik untuk patuh terhadap apa yang diperintahkan oleh pendidik. Kewibawaan seorang pendidik tercermin dalam sikap dan tingkah lakunya yang mengandung kepemimpinan dan daya tarik. 5. Komitmen Seorang pendidik harus mampu menerapkan komitmen dalam proses pendidikan, Artinya ucapan seorang pendidik harus selalu selaras dengan perbuatannya. Sehingga dengan komitmen yang ditunjukan pendidiknya, anak didik akan dapat menemukan sosok pendidik yang benar-benar nyata, tidak dipenuhi dengam kepura-puraan. 6. Tanggung Jawab Pendidik yang memiliki tanggung jawab yang besar terhadap anak didiknya akan selalu memandang anak didik sebagai bangsa yang akan menjadi pewaris generasi tua, yang akan menentukan perjalanan bangsa dimasa mendatang. Selain itu, pendidik yang beratanggung jawab akan selalu berpikir bahwa pekerjaannya akan diminta pertanggungjawaban, baik oleh masyarakat, dan terlebih oleh Tuhan Yang Maha Adil
  • 9. B. Beberapa Cara Guru Belajar Seiring perkembangan jaman pendidik dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan perubahan yang ada agar pendidik senantiasa belajar bagaiman cara belajar yang baik. Banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk belajar, diantaranya seperti berikut: 1. Belajar dari praktik pembelajaran yang dilakukannya Belajar untuk memonitor, menganalisis dan melakukan refleksi atas setiap praktik pembelajaran yang dilakukannya 2. Belajar melalui interaksi dengan guru lain Guru dapat belajar banyak hal dan berbagi pengalaman melalui interaksi dengan guru lain, baik secara formal maupun nonformal. 3. Belajar melalui ahli atau konsultasn Guru dapat belajar melalui seorang ahli atau konsultan. Melalui cara ini, para guru akan memperoleh pemahaman tentang berbagai inovasi pendidikan sekaligus memperoleh pendidikan dan penerapannya. 4. Belajar melalui pendidikan lanjutan dan pendalaman Dalam upaya meningkatkan kemampuan guru, seyogyanya guru didorong untuk dapat melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi atau mengikuti pendidikan pendalaman akademik 5. Belajar melalui organisasi Pendidik yang mengikuti suatu organisasi akan menunjukan jiwa kepemimpinan dan lebih memiliki kemampuan dalam hal berinteraksi dengan orang lain. Sehingga ini akan berdampak langsung terhadap perkembangan kompetensi pribadinya. C. Pendidikan di Era Globalisasi Perkembangan arus teknologi dan informasi, juga komunikasi telah memberikan pengaruh yang besar dalam dunia pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran dan pola perilaku perkembangan anak didik. Oleh karena itu seorang pendidik dituntut untuk mampu mengembangkan sikap tegas untuk mengantisispasi perkembangan IPTEK
  • 10. D. Guru Harus Menjadi Kekuatan Moral Nilai-nilai moral yang dimiliki anak didik mulai terkikis seiring perkembangan jaman. Oleh karena itu, tugas guru sebagai penjaga dan pendidik moral harus disadari sepenuhnya oleh para guru, sehingga dapat membentuk anak didik yang memiliki nilai-nilai moral. Mengingat tuntutan ketiga kompetensi dari keempat kompetensi yang harus dimiliki guru, bermuara pada tuntutan nilai-nilai kemanusiaan dan nilai moral, baik kompetensi pedagogik, kepribadian, maupun sosial.
  • 11. BAB VI GURU DALAM DILEMA PSIKOLOGIS Dalam menjalankan tugasnya, para pendidik akan banyak menemukan dilema psikologis yang dapat berkembang menjadi konflik, frustasi, dan bahkan gangguan psikis. Diantara penyebab dilema psikologis yang sering dialami oleh pendidik adalah sebagai berikut: A. Terisolasi Penataan struktur ruang kelas tempat guru bertugas membuat guru bekerja secara individual dan berada pada lingkungan yang terisolasi. Karena guru beraktivitas tanpa memperoleh informasi balikan berupa berbagi pengalaman dari sesama guru B. Hubungan Antarmanusia Ragam kepribadian dan pola tingkah laku siswa yang berasal dari berbagai latar belakang sosial ekonomi sering kali menimbulkan dilema psikologis bagi guru. Tidak hanya kaitannya dengan siswa, melainkan juga dengan pihak lain seperti orang tua siswa, keluarga, personil sekolah dan birokrasi pendidikan dengan beragam tuntutan makin menambah panjangnya deretan dilema psikologis C. Rutinitas Situasi lingkungan kerja dan aktivitas guru yang sudah dipolakan dapat menghambat perkembangan kreativitas guru dan memberikan dampak psikologis bagi guru seperti kebosanan, apatis, pasif, reaktif, mekanis, dan sebagainya D. Kendala Guru Pemula Guru pemula memerlukan orientasi untuk mengenal situasi baru dan mempersiapkan diri dalam memulai pelaksanaan tugasnya. Namun pada kenyataannya sering kali guru pemula tidak memperoleh bantuan untuk memulai tugasnya, baik dari kepala sekolah, pengawas, maupun guru-guru senior. Dari pihak kedinasan dan birokrasi juga jarang ditemukan adanya program orientasi awal masa tugas bagi guru pemula. Program yang disebut
  • 12. pendidikan dan pelatihan prajabatan lebih banyak berkenaan dengan berbagai hal yang bersifat administrasi kepegawaian. Lingkungan kerja guru dengan kondisi seperti itu menjadi kendala untuk memulai tugasnya, karena mereka berupaya sendiri dalam memulai tugas dan melakukn penyesuaian diri dalam berbagai aspek. Akibatnya dampak psikologis yang mungin timbul adalah rasa terasing, yang kemudian berkembang menjadi rasa tidak nyaman dan menurunnya motivasi kerja E. Karier Tak Berjenjang Guru langsung terjun ke dunia kerjanya. Dengan begitu, baik guru pemula maupun guru senior tidak memiliki perbedaan dalam pembagian tugas. Hanya yang membedakannya adalah gaji yang diterima dan pangkat yang semakin tinggi. F. Kurang Dialog Mengenai Pengajaran Para guru jarang melakukan diskusi berkenaan dengan pengajaran, baik antar sesama guru maupun dengan kepala sekolah. Padahal dengan diskusi antar guru ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai pengajaran sehingga dapat meningkatkan kometensi guru G. Kurang Keterlibatan Dalam Pengambilan Keputusan Kurikulum Sekolah dan Pengajaran Kebijakan pendidikan termasuk kurikulum selalu ditetapkan langsung dari atas tanpa melibatkan guru. Padahal sejatinya yang lebih mengetahui mengenai keadaan siswa dan kondisi sekolah adalah guru sebagai tenaga pendidik. Ketidakmampuan guru dalam menyesuaikan diri dengan perubahan kurikulum yang ada kerap kali berpengaruh pada unjuk kerjanya, dan bermuara langsung pada kondisi psikologis dilematis guru.
  • 13. BAB VII MEMBANGUN GURU PROFESIONAL BERWATAK PARIPURNA A. Guru di Garda Terdepan Pendidikan Guru merupakan unsur utama dalam keseluruhan proses pendidikan khususnya di tingkat insitutsional dan instruksional. Karena kebijakan dan program pendidikan akan ditentukan oleh guru selaku pihak yang berada di garis terdepan. Namun, sangat disayangkan hingga saat ini guru kurang mendapat tempat yang proporsional dan professional, karena mereka lebih banyak diperlakukan sebagai komponen objek dan bukan sebagai subjek insan pendidikan. Saatnya kini kita membuat kebijakan dengan paradigma baru, yaitu guru memperoleh proritas sentral dalam pemberdayaan otonomi pedagogisnya dalam mewujudkan guru profesional B. Guru yang Diharapkan: Profesional, Sejahtera dan Terlindungi Menghadapi berbagai tantangan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, diperlukan kualitas guru yang mampu menunjukan kinerja profesional, modern, dalam nuansa pendidikan dengan dukungan kesejahteraan yang memadai dan berada dalam lindungan kepastian hukum. Saat ini lahir Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, sebagai satu landasan konstitusional yang sekaligus sebagai payung hukum yang memberikan jaminan bagi para guru dan dosen secara profesional, sejahtera dan terlindungi. Berdasarkan undang-undang guru dan dosen (pasal 7 ayat 1) prinsip profesional guru diantaranya mencakup: 1. Memiliki bakat, minat, panggilan dan idealisme 2. Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas 3. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas 4. Memiliki ikatan kesejawatan dan kode etik profesi 5. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
  • 14. Sedangkan berdasarkan undang-undang guru dan dosen (pasal 14) kesejahteraan guru dan perlindungan terhadap profesi guru diantaranya mencakup: 1. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan kesejahteraan sosial 2. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja 3. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual 4. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas 5. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi C. Watak Guru yang Paripurna Membangun watak bangsa merupakan esensi pendidikan nasional. Terkait hal itu, guru memiliki peran dan posisi yang penting. Semua upaya itu harus diawali dengan membangun kualitas watak guru yang utuh dan paripurna. Watak guru yang paripurna tercermin pada penampilan kepribaiannya yang ditinjau dari keutuhan perilaku berdasarkan timbangan nilai-nilai moralitas bangsa. D. Ciri-ciri Watak Paripurna Guru yang memiliki watak paripurna, memiliki ciri-ciri kepribadian yang sehat sejalan dengan keseluruhan nilai-nilai normatif-religius. Guru yang berwatak paripurna perilaku dan kinerja profesionalnya dilandasi dengan nilai- nilai kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan moral, kecerdasan sosial, dan kecerdasan spiritual.
  • 15. BAB VIII PROFESIONALITAS GURU BERBASIS KEUNGGULAN DAN KARAKTER A. Guru Profesional Sebutan guru profesional mengacu pada penampilan unjuk kerja seorang guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai guru. Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Pasal 1 ayat 4) dinyatakan bahwa “Profesional adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi” Di dalam keprofesionalan seorang guru telah mencakup profesionalisme yaitu sikap mental dan komitmen untuk meningkatkan kualitas profesionalnya, profesionalitas yaitu kualitas sikap serta derajat pegetahuan dan keahlian yang dimiliki untuk melakukan semua tugas, dan profesionalisasi yaitu peningkatan profesi untuk mencapai kriteria yang sesuai dengan standar tertentu B. Mengembangkan Profesionalitas Hermawan Kartajaya mengemukakan model pengembangan profesionalitas “growth with chracter” yeng berbasis excellence (keunggulan), profesionalisme, dan etika.. Dengan menggunakan model tersebut, profesionalitas dapat dikembangkan dengan mendinamiskan tiga pilar utama yaitu keunggulan, profesionalisme, dan karakter. Berikut penjelasannya: Pilar pertama, yaitu excellence atau keunggulan, yang bermakna bahwa sesorang profesional harus memiliki keunggulan dalam berkomitmen untuk melaksanakan kinerjanya, keunggulan dalam memiliki kecakapan potensial maupun kecapan nyata, keunggulan dalam memiliki motivasi yang kuat untuk menjadi yang pertama dan terbaik dalam bidangnya, dan keunggulan untuk senantias melakukan perbaikan secara terus menerus Pilar kedua adalah profesionalisme, yaitu sikap mental yang menjiwai keseluruhan pola-pola profesionalitas. Sikap mental ini ditunjukan dengan
  • 16. semangat atau keinginan untuk menambah pengetahuan, semangat melaksanakan tugas secara sempurna, semangat untuk memberikan pelayanan yang terbaik, dan semangat untuk mewujudkan pengabdian kepada orang lain atas dasar kemanusiaan Pilar ketiga yaitu etika. Seorang yang profesional memiliki kualitas watak yang baik dengan menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral yang berlaku. Seperti kejujuran, tanggung jawab, menghormati, konsekuen dalam tugas, peduli dengan tugas profesi dan menjadi warganegara yang memahami seluruh hak dan kewajibannya dan mewujudkannya dalam perilaku profesinya C. Strategi Pengembangan Pengembangan profesionalitas dapat dilaksanakan secara terpadu, konsepsional, dan sistematis. Beberapa pendekatan untuk mengembangkan profesionalitas dintaranya melalui: 1. Pelaksanaan tugas Tugas-tugas yang diberikan dalam kegiatan pelaksanaan tugas, secara lagsung ataupun tidak langsung merupakan salah satu upaya peningkatan kompetensi guru. Cara ini sangat tepat dalam berbagai situasi, melalui kegiatan-kegiatan: a) Kerja kelompok untuk menumbuhkan saling menghormati dan pemahaman sosial b) Diskusi kelompok untuk bertukar pikiran dan membahas masalah yang dihadapi bersama c) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan, sehingga dapat meningkatkan keterampilan dan rasa percaya diri 2. Respons Peningkatan kompetensi melalui respons dilakukan dalam bentuk suatu interaksi secara formal atau informal yang biasanya dilakukan melalui berbagai interaksi pendidikan dan latihan, seminar, lokakarya, ceramah, konsultasi, studi banding, penggunaan media, dan forum-forum lainnya. Hal
  • 17. yang dapat menunjang respon ini adalah apabila guru berada dalam suasana interaksi sesama guru yang memiliki kesamaan latar belakang dan tugas. Misalnya MGBK 3. Penelusuran dan pengembangan diri Peningkatan profesionalisme dapat diperoleh melalui suatu perencanaan yang sistematis dengan menata dan mengembangkan protensi- potensi pribadi agar mencapai suatu perwujudan diri yang bermakna 4. Dukungan system Berkembangnya kompetensi guru akan banyak tergantung pada kondisi sistem dimana guru bertugas. Karena peningkatan profesionalisme berlangsung dalam system organisasi dan manajemen yang kondusif. Untuk itu perlu diupayakan agar organisasi dan lingkungan dapat tertata menjadi suatu sistem dengan manajemen yang menunjang pengembangan profesionalisme guru. Manajemen guru mencakup fungsi-fungsi yang berkenaan dengan: a. Profesionalisme, standar, sertifikasi, pendidikan pra jabatan, b. Rekrutmen dan penempatan, promosi dan mutasi, c. Gaji, intensif dan pelayanan, supervise dan dukungan profesional
  • 18. BAB IX ETIKA KERJA, ETOS KERJA, DAN KODE ETIK GURU Etika kerja, etos kerja, dan kode etik merupakan tiga hal yang saling terkait daen mempunyai peranan yang besar dalam mewujudkan proses dan kualitas kerja. Efektivitas, efesiensi, dan produktivitas suatu pekerjaan akan banyak tergantung kepada tiga unsur tersebut. Oleh karena itu setiap guru sudah seharusnya memahami, menghayati dan mengamalkan ketiga hal itu dalam keseluruhan kinerjanya. Berikut uraiannya: A. Etika Kerja Etika dapat diartikan sebagai suatu disiplin filosofis yang sangat diperlukan dalam interaksi sesama manusia dalam memilih dan meutuskan pola-pola perilaku yang sebaik-baiknya yang berdasarkan timbangan moral- moral yang berlaku. Dengan adanya etika, manusia akan dapat memilih dan memutuskan perilaku yang terbaik sesuai dengan norma-norma moral yang berlaku. Dengan demikian, akan tercipta suatu pola-pola hubungan antar manusia yang baik dan harmonis, seperti saling menghormati, saling menghargai, saling menolong, dan sebagainya. B. Etos Kerja dan Loyalitas Kerja Etos kerja merupakan tuntutan internal untuk berprilaku etis dalam mewujudkan unjuk kerja yang baik dan produktif. Dengan etos kerja yang baik dan kuat, diharapkan seorang pekerja akan senantiasa melakukan pekerjaannya secara efektif dan produktif dalam kondisi pribadi yang sehat dan berkembang. Perwujudan unjuk kerja ini bersumber pada kualitas kompetensi kepribadian yang mencakup aspek religi, intelektual, sosial, pribadi, fisik, moral, dan sebagainya. Loyalitas kerja merupakan kondisi internal dalam bentuk komitmen dari pekerja terhadap berbagai aspek yang berkaitan dengan pekerjaannya. Loyalitas merupakan landasan berprilaku kerja dalam bentuk kesediaan untuk mengikuti dan menaati hal-hal yang menjadi keharusannya.
  • 19. Dengan menunjukan etika kerja dan etos kerja yang baik seorang pekerja akan mampu mewujudkan loyalitas kerja. Artinya, mereka yang menaati etika kerja dan memiliki etos kerja yang tinggi dan kuat, cenderung akan memiliki loyalitas kerja yang baik C. Kode Etik Guru Kode etik guru merupakan tatanan yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi. Oleh karena itu para guru seyogyanya berpikir dan bertindak atas dasar nilai-nilai, etika pribadi dan profesional, dan proesdur yang legal. Dalam hal inilah keberadaan kode etik sangat penting sebagai landasan etika moral, dalam melaksanakan tugasnya. Namun dalam upaya mewujudkan kode etik guru Indonesia, perlu memperhatikan sejumlah faktor yang hingga saat ini masih dirasakan sebagai kendala. Faktor-faktor tersebut adalah: 1. Kualitas pribadi guru 2. Pendidikan guru 3. Sarana dan prasarana pendidikan 4. Sistem pendidikan 5. Kedudukan, karier dan kesejahteraan guru 6. Kebijakan pemerintah Meskipun dalam mewujudkan kode etik guru banyak faktor yang menjadi kendalanya. Namun, Kendala yang ada dapat diatasi dengan mewujudkan kode etik guru dalam bentuk kebijakan manajemen guru dan perlakuan terhadap profesi guru
  • 20. PENUTUP Penggunaan bahasa pada buku landasan pendidikan: menjadi guru yang baik cukup sederhana, dan to the poin sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isi buku. Hanya saja pada desain cover buku, yang menggunakan warna dasar abu-abu dan tulisan oren menjadikan buku kurang menarik karena terlihat monoton. Namun secara keseluruhan buku Landasan Pendidikan: Menjadi Guru yang Baik, sangat menarik untuk dibaca, dan bagus untuk dijadikan bahan referensi bagi para mahasiswa calon guru dan guru
  • 21. DAFTAR PUSTAKA Mohamad Surya, Abdul Hasim, Rus Bambang Suwarno (2010). Landasan Pendidikan: Menjadi Guru yang Baik. Bogor: Ghalia Indonesia