SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 113
Downloaden Sie, um offline zu lesen
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era sekarang ini media massa adalah sumber informasi
seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan
otoritas dan memiliki organisasi yang jelas sebagai media massa. Media
massa di bagi menjadi tiga bagian yaitu, Media Massa Cetak (Printed
Media). Media massa yang dicetak dalam lembaran kertas. Seperti Koran,
majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media). Jenis
media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan
suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan
film. Dan yang terakhir Media Online (Online Media, Cybermedia), yakni
media massa yang dapat kita temukan di internet.
Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat
menggerakan proses social kearah suatu tujuan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu. Komunikasi sendiri terbagi atas komunikasi tatap-muka
(face to face) dan komunikasi dengan menggunakan media (mediated
communication). Komunikasi dengan media yang dapat dilakukan melalui
media televisi. Media televisi memiliki kelebihan karena sifatnya yang
audio visual. Media televisi memiliki fungsi mendidik, memberikan
informasi, pengetahuan dan hiburan.
1
2
Televisi merupakan salah satu media massa yang sangat
berpengaruh terhadap masyarakat. Televisi adalah bagian yang menyatu
dengan kehidupan sehari-hari dan menjadi sumber umum dari sosialisasi
dan informasi bagi masyarakat.
Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling
berpengaruh pada kehidupan manusia,di Indonesia sendiri televisi sudah
menjadi barang pokok dan setiap rumah hampir dipastikan memiliki
televisi. Hampir dipastikan televisi adalah tempat untuk menghabiskan
waktu kita selama kita berada dirumah.
Hal ini menandakan bahwa televisi menjadi media yang sangat
digemari masyarakat. Perkembangan televisi dengan kualitas yang
semakin baik juga telah membuat kita semakin nyaman menonton televisi.
Di Indonesia terdapat 11 stasiun televisi swasta dan satu televisi
milik Negara dan televisi berbayar. Sebelas stasiun televisi swasta itu
antara lain : RCTI, Kompas TV, SCTV, TPI, indosiar, ANTeve, Trans TV,
Trans 7, Global TV, Metro TV, TV One (dulu dikenal dengan Lativi). Satu
stasiun milik pemerintah adalah TVRI dan beberapa stasiun televisi
berbayar antara lain : Indovision, Yes TV, First Media dan Aora TV.
Dengan semakin banyaknya televisi lokal dan televisi berbayar/tv
kabel, berarti semakin banyak pula pilihan program-program yang dapat
dinikmati oleh masyarakat luas. Jaringan TV kabel menyajikan tidak hanya
saluran lokal ( Channel local ), akan tetapi kelebihan televisi kabel adalah
mereka juga menyajikan saluran luar ( Channel Mancanegara ) seperti:
3
Starworld, Warner TV, HBO, Fox Movie, National Geographic, Discovery,
dsb.
KOMPAS TV, sebuah perusahaan media yang menyajikan konten
tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia.
Sesuai dengan visi misi yang diusung, KOMPAS TV mengemas program
tayangan news, adventure & knowledge, entertainment yang
mengedepankan kualitas. Konten program tayangan KOMPAS TV
menekankan pada eksplorasi Indonesia baik kekayaan alam, khasanah
budaya, Indonesia kini, hingga talenta berprestasi.
Tidak hanya berhenti pada program tayangan televisi, tersedia pula
produksi film layar lebar dengan jalan cerita menarik dan didukung talenta
seni berbakat Indonesia. Beberapa film layar lebar yang diproduksi adalah
Lima Elang dan Garuda Di Dadaku (2 karya Rudi Soedjarwo), serta
sebuah film animasi berjudul Si Geboy.
Sebagai content provider, KOMPAS TV tayang perdana pada
tanggal 9 September 2011 di sepuluh kota di Indonesia: Medan,
Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya,
Denpasar, Banjarmasin, dan Makassar. Jumlah kota tersebut akan segera
bertambah pada kuartal ketiga tahun 2011 dan sepanjang tahun 2012.
Dengan kerjasama operasi dan manajemen, KOMPAS TV
memasok program tayangan hiburan dan berita pada stasiun televisi lokal
di berbagai kota di Indonesia yang telah terlibat dalam proses kerja sama.
Stasiun televisi lokal akan menayangkan 70% program tayangan produksi
4
KOMPAS TV dan 30% program tayangan lokal. Dengan demikian, stasiun
televisi lokal memiliki kualitas yang tidak kalah dengan stasiun televisi
nasional, tentunya dengan keunggulan kearifan lokal daerah masing-
masing.
KOMPAS TV juga menyediakan kanal televisi berbayar pertama di
Indonesia yang memiliki kualitas High Definition (HD). Kualitas High
Definition menyajikan gambar dengan resolusi tinggi sehingga pemirsa
dapat menikmati detail gambar dengan kontur jelas dan warna yang lebih
tajam. KOMPAS TV sebagai pionir kualitas High Definition juga tengah
mengarah pada sistem televisi digital sesuai standar yang lazim
digunakan secara internasional.
KOMPAS TV tentu memperhatikan kualitas program tayangan yang
ditampilkan. Tumbuh dalam indutri televisi komersial dengan persaingan
yang sangat ketat, KOMPAS TV berusaha untuk tetap berada pada
koridor visi misi sehingga dapat selalu menyajikan pogram tayangan
inspiratif dan informatif dengan kemasan menarik bagi keluarga Indonesia.
Karena merupakan tanggung jawab besar bagi sebuah stasiun televisi
untuk turut membentuk moral bangsa.
Menjawab tantangan dunia media di Indonesia, sebagai bagian dari
KOMPAS GRAMEDIA Group yang memiliki motto Enlightening People,
KOMPAS TV didukung dengan komposisi karyawan berkualitas dan
berdedikasi tinggi senantiasa berusaha menyalurkan informasi yang akan
menjadi Inspirasi Indonesia.
5
Salah satu program KOMPAS TV yang menarik adalah KLIK
ARBAIN, Acara ini akan membahas seluk-beluk dan trik-trik memotret ala
fotografer senior Kompas, Arbain Rambey. Dengan karakter yang
mengutamakan momentum dan content, Klik! Arbain Rambey akan
memotivasi siapa pun tidak hanya untuk menyukai fotografi, tetapi juga
sampai menjadi fotografer profesional. Setiap episode akan membawa kita
ke beragam obyek foto yang berbeda. (http://www.facebook.
com/pages/Klik-Arbain-Rambey-Kompas TV/123512491082721?sk=info )
Dijaman sekarang fotografi sudah sangat berkembang dengan
pesat, pada jaman dulu alat fotografi hanya dimiliki oleh orang yang
memiliki uang yang berlebih karena alat fotografi sangatlah mahal.
Penggunaan alat fotografi pun tidak semudah sekarang, jaman dahulu
penggunaan alat fotografi sangatlah rumit dan harus memiliki teknik
khusus untuk menggunakan dan untuk dapat menghasilkan gambar yang
baik. Dijaman sekarang teknologi fotogfari sudah sangat maju dengan
pesat. Alat fotografi semakin mudah untuk digunakan dan sekarang
siapapun dapat menggunakan alat fotografi dengan mudah dan sangat
mudah untuk mempelajarinya. Untuk harga juga sekarang relative atau
jauh lebih murah. Banyak kamera yang berharga dibawah 5 juta rupiah.
Hal tersebut membuat penulis terdorong untuk melakukan penelitian
“PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TAYANGAN KOMPAS TV DI
KOTA MAKASSAR .”
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas. maka penulis
merumuskan permasalahan yaitu:
1. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap tayangan Kompas TV di
Kota Makassar ?
2. Bagaimana tingkat frekuensi menonton tayangan Kompas TV
masyarakat di Kota Makassar ?
3. Apakah ada kaitan antara tayangan Kompas TV dengan persepsi
masyarakat menonton televisi di Kota Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dart penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap tayangan Kompas
TV di Kota Makassar
2. Untuk mengetahui tingkat frekuensi menonton tayangan Kompas TV
masyarakat di Kota Makassar
3. Untuk mengetahui apakah ada kaitan antara tayangan Kompas TV
dengan persepsi masyarakat menonton televisi di Kota Makassar
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
7
a. Manfaat Teoritis
1. Diharapkan dapat mengetahui persepsi masyarakat terhadap
tayangan Kompas TV di Kota Makassar
2. Diharapkan dapat mengetahui tingkat frekuensi menonton tayangan
Kompas TV masyarakat di Kota Makassar
3. Diharapkan dapat mengetahui mengetahui apakah ada kaitan antara
tayangan Kompas TV dengan persepsi masyarakat menonton
televisi di Kota Makassar
b. Manfaat Praktis
1. Bagi penulis berguna untuk mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan berpikir melalui penulisan karya ilmiah serta melatih
penulis untuk memahami dan menerangkan teori-teori yang telah
diperoleh selama perkuliahan.
2. Bagi pemerintah dalam hal ini KPID Prov. Sul-Sel, diharapkan hasil
penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran serta
masukan yang berguna di masa yang akan datang.
3. Dapat menjadi rujukan dalam meningkatkan perngetahuan
masyarakat tentang manfaat dan ancaman terhadap media televisi
di masa yang akan datang.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh
penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat
reseptor yaitu indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu
dengan dunia luarnya. Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh
individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu
menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera.
Dengan kata lain persepsi adalah proses yang menyangkut
masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Persepsi
merupakan keadaan integrated dari individu terhadap stimulus yang
diterimanya. Apa yang ada dalam diri individu, pikiran, perasaan,
pengalaman-pengalaman individu akan ikut aktif berpengaruh dalam
proses persepsi.
Pengertian persepsi menurut para ahli :
Menurut Kotler (2000) menjelaskan persepsi sebagai proses
bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan
masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan
yang berarti.
Gibson, dkk (1989) dalam buku Organisasi Dan Manajemen
Perilaku, Struktur; memberikan definisi persepsi adalah proses kognitif
yang dipergunakan oleh individu untuk menafsirkan dan memahami dunia
8
9
sekitarnya (terhadap obyek). Gibson juga menjelaskan bahwa persepsi
merupakan proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu. Oleh
karena itu, setiap individu memberikan arti kepada stimulus secara
berbeda meskipun objeknya sama. Cara individu melihat situasi seringkali
lebih penting daripada situasi itu sendiri.
Walgito (1993) mengemukakan bahwa persepsi seseorang
merupakan proses aktif yang memegang peranan, bukan hanya stimulus
yang mengenainya tetapi juga individu sebagai satu kesatuan dengan
pengalaman-pengalamannya, motivasi serta sikapnya yang relevan dalam
menanggapi stimulus. Individu dalam hubungannya dengan dunia luar
selalu melakukan pengamatan untuk dapat mengartikan rangsangan yang
diterima dan alat indera dipergunakan sebagai penghubungan antara
individu dengan dunia luar. Agar proses pengamatan itu terjadi, maka
diperlukan objek yang diamati alat indera yang cukup baik dan perhatian
merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan
pengamatan. Persepsi dalam arti umum adalah pandangan seseorang
terhadap sesuatu yang akan membuat respon bagaimana dan dengan
apa seseorang akan bertindak.
Persepsi berarti analisis mengenai cara mengintegrasikan
penerapan kita terhadap hal-hal di sekeliling individu dengan kesan-kesan
atau konsep yang sudah ada, dan selanjutnya mengenali benda tersebut
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian
persepsi merupakan suatu proses penginderaan, stimulus yang diterima
10
oleh individu melalui alat indera yang kemudian diinterpretasikan sehingga
individu dapat memahami dan mengerti tentang stimulus yang diterimanya
tersebut. Proses menginterpretasikan stimulus ini biasanya dipengaruhi
pula oleh pengalaman dan proses belajar individu.
Jenis-jenis Persepsi
Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang
diperoleh oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa
jenis.
Persepsi visual
Persepsi visual didapatkan dari penglihatan. Penglihatan adalah
kemampuan untuk mengenali cahaya dan menafsirkannya, salah satu dari
indra. Alat tubuh yang digunakan untuk melihat adalah mata. Banyak
binatang yang indra penglihatannya tidak terlalu tajam dan menggunakan
indra lain untuk mengenali lingkungannya, misalnya pendengaran untuk
kelelawar. Manusia yang daya penglihatannya menurun dapat
menggunakan alat bantu atau menjalani operasi lasik untuk memperbaiki
penglihatannya.
Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada
bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya.
Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara
umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam
konteks sehari-hari.
11
B. Televisi dan Permasalahannya
Dewasa ini, tayangan televisi di dominasi oleh tayangan berupa
iklan. Baik iklan produk ataupun iklan layanan masyarakat kini sudah
menjamur di televisi. Banyaknya iklan di televisi bertujuan untuk
memberikan sebuah stimulus bagi para penontonnya. Iklan merupakan
sebuah media komunikasi yang memiliki fungsi persuasif. Dalam hal ini
para penonton diajak untuk menikmati segelintir iklan untuk dapat menarik
minat penonton sehingga mereka ingin mengkonsumsi barang maupun
jasa yang diiklankan tersebut.
Sebuah iklan di televisi dapat merubah perilaku masyarakat yang
sering menonton televisi. Khususnya perilaku konsumsi masyarakat.
Perilaku para konsumen tersebut merupakan perilaku dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, serta menghabiskan kegunaan
suatu barang dan jasa yang diharapkan mampu memuaskan kebutuhan
mereka (Schiffman dan Kanuk 1994).
Perilaku yang dapat disebabkan dari menonton iklan di televisi
adalah masyarakat menjadi memiliki informasi terhadap suatu barang
ataupun jasa yang diiklankan. Mereka menjadi dapat memilih hal-hal apa
saja yang dapat dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dirinya.
Namun, selain mendapatkan informasi lebih, para penonton dapat menjadi
lebih konsumtif “hedonic”. Hal tersebut disebabkan karena para penonton
terpengaruh oleh iklan, sehingga mengkonsumsi barang-barang yang
tidak diperlukan pada saat itu (Sumarwan 2002). Tujuan umum dari
12
makalah ini untuk menganalisis pola konsumsi masyarakat yang
dipengaruhi oleh iklan yang ditayangkan oleh televisi. Analisis difokuskan
pada masyarakat perkotaan yang sudah terbuka dengan informasi di
televisi.
Berdasarkan pembahasan di atas, bagaimana pola konsumsi
masyarakat yang ditimbulkan setelah menonton iklan di televisi? Selain itu
terdapat akibat-akibat dari konsumsi yang disebabkan oleh menonton
iklan. Sebagai contohnya adalah sikap konsumtif, sehingga bagaimana
masyarakat dapat mengendalikan dirinya untuk menahan rasa konsumtif
akibat dari menonton iklan di televisi?
Untuk itu makalah ini memiliki tujuan untuk menganalisis pola
konsumsi yang ada di masyarakat setelah mereka menonton iklan barang
maupun jasa di televisi. Selain itu, perlu juga menganalisis cara
pengendalian diri yang dilakukan oleh masyarakat untuk dapat menahan
pola konsumtif yang ditimbulkan akibat menonton iklan di televisi
a. Iklan
Iklan merupakan sebuah media komunikasi yang bersifat persuasif.
Hal tersebut disebabkan oleh, para pembuat iklan mencoba untuk menarik
perhatian para penonton. Iadalah iklan yang singkat, jelas, mudah
dipahami, serta mengandung pengulangan kata (Widhi 2009). iklan yang
baik Iklan terdapat dua macam yaitu iklan produk serta iklan layanan
masyarakat. Kedua jenis iklan tersebut memiliki objek berbeda yang
mereka tawarkan. Iklan produk merupakan iklan yang memiliki objek
13
berupa sebuah barang ataupun jasa. Sementara iklan layanan
masyarakat merupakan iklan yang memiliki objek berupa sebuah program
yang terkait pada kegiatan manusia baik dari pemerintah maupun swasta.
Iklan yang baik merupakan iklan yang dapat memberikan efek yang
baik bagi para penikmat iklan. Iklan tersebut dapat memberikan referensi
bagi para konsumen sebuah barang ataupun jasa. Tidak hanya
menonjolkan sisi pemasarannya, tapi sebuah iklan juga diharapkan
mampu memberikan pengetahuan kepada konsumennya. Hal tersebut
dimaksudkan agar para konsumen tidak hanya mengkonsumsi suatu
barang ataupun jasa secara berlebihan, tetapi mereka menggunakannya
sesuai dengan manfaat yang dibutuhkan oleh mereka.
Kini media massa sudah sering mencatumkan iklan. Pada media
cetak, sering dijumpai sebuah iklan, baik pada majalah maupun pada
koran. Iklan dapat mememenuhi sebuah halaman pada koran ataupun
media cetak. Selain itu, iklan sering dikumandangkan pada radio-radio
tertentu. Dengan begitu, iklan dapat menjadi lebih interaktif dan persuasif.
Namun, dewasa ini iklan sudah sering ditayangkan pada program televisi.
Dengan munculnya iklan pada program televisi, iklan lebih bisa dinikmati
oleh para penonton. Sehingga tidak jarang para penonton televisi terbuai
oleh iklan-iklan yang ada di televisi. Hal tersebut menciptakan sebuah
keinginan untuk dapat membeli ataupun menggunakan barang maupun
jasa yang diiklankan tersebut.
14
Prinsip periklanan sendiri meliputi terdapat pesan tertentu yang
disampaikan melalui bentuk audio, visual, maupun audio visual, dilakukan
oleh komunikator, dilakukan dengan cara nonpersonal atau tidak bertatap
muka secara langsung, disampaikan kepada khalayak tertentu, dan
penyampaian pesan mengharapkan sebuah dampak tertentu (Ridhoanova
2009). Sebuah iklan harus memenuhi prinsip-prinsip tersebut sehingga
sebuah iklan dapat dengan mudah untuk di pahami oleh para penonton.
Dengan begitu, efek yang diinginkan oleh pembuat iklan dapat ditemukan
pada para penikmat iklan. Sebuah iklan yang memang dibuat oleh para
pembuatnya memang dimaksudkan untuk mendapatkan feedback
maupun efek dari para penonton iklan. Hal tersebut terjadi pada iklan
bersambung. Para penonton dibuat ingin tahu tentang barang maupun
jasa apa yang diiklankan tersebut. Sehingga penonton bertanya-tanya dan
antusias terhadap iklan tersebut.
b. Efek Dari Iklan
Iklan memiliki efek tersendiri bagi konsumennya. Efek tersebut
dapat berupa manfaat ataupun keburukan. Setiap orang tentunya
mendapatkan efek yang berbeda dari menonton iklan. Ada yang
menganggap iklan tersebut bermanfaat tetapi ada pula yang menganggap
iklan tersebut tidak berguna. Iklan memang bagaikan dua sisi mata uang
bagi kehidupan kita, bisa bermanfaat ataupun tidak bermanfaat.
Manfaatnya adalah iklan dapat memberikan kepada kita sebuah informasi
mengenai sebuah barang atapun jasa. Konsumen menjadi lebih
15
mengetahui karakteristik dari sebuah barang maupun jasa yang diiklankan
tersebut. Sehingga dalam mengkonsumsi barang yang dibutuhkan, para
konsumen tidak akan salah pilih. Mereka dapat mengkonsumsi barang-
barang yang memang memiliki daya guna yang tepat serta sesuai dengan
kemampuannya untuk mengkonsumsi barang tersebut. Selain itu
konsumen dapat terhibur oleh keberadaan iklan tersebut. Tidak jarang,
sebuah iklan dikemas secara sangat lucu dan menarik sehingga para
penikmat iklan dapat terhibur oleh iklan tersebut. Misalnya dengan
menggunakan sosok yang diidolakan oleh banyak orang misalnya
.selebritas, atlet, maupun orang-orang kenamaan seperti menteri. Hal
tersebut tentunya dapat meningkatkan minat untuk mengkonsumsi suatu
barang atau jasa yang diiklankan. Penyampaian iklan yang ditunjang
dengan oemilihan media yang tepat akan sangat menentukan berhasil
tidaknya pesan yang ingin disampaikan pada iklan tersebut (Perdana
2010).
Sementara itu, efek yang kurang baik dari sebuah iklan adalah sebuah
iklan akan memunculkan sebuah perilaku hedonic. Perilaku tersebut
merupakan perilaku seseorang dalam mengkonsumsi suatu barang atau
jusa lebih mementingkan gengsi dari produk tersebut dibandingkan
kegunaan yang dapat dinikmati dari sebuah barang atau jasa yang
dikonsumsi olehnya (Sumarwan 2002). Para konsumen yang hedonic
tersebut mementingkan gengsinya, mereka tidak peduli akan
kegunaannya tersebut. Bagi mereka, gengsi dari sebuah produk lebih
16
penting untuk ditunjukkan kepada khalayak. Selain itu, akibat dari
menonton iklan, masyarakat perkotaan menjadi lebih konsumtifakan suatu
barang maupun jasa. Mereka akan terus berburu barang-barang yang
memang bagi mereka menarik. Bagi mereka, berbelanja merupakan suatu
hal yang harus dilakukan. Tidak penting lagi bagi mereka berapa banyak
uang yang dipakai untuk memenuhi kebiasaannya tersebut. Kebiasaan itu
merupakan perilaku konsumen yang perlu dihindari oleh setiap orang
c. Perilaku Konsumtif Masyarakat
Dalam rangka memenuhi kebutuhannya sehari-hari, setiap orang
tentunya memiliki cara tersendiri dalam memenuhinya. Namun pada
intinya mereka perlu mengkonsumsi kebutuhannya tersebut. Perilaku yang
mempelajari mengenai sebuah perilaku masyarakat dalam memenuhi
kebutuhannya adalah perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah
perilaku untuk mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, serta
menghabiskan kegunaan suatu barang dan jasa yang diharapkan mampu
memuaskan kebutuhan mereka (Schiffman dan Kanuk 1994 dalam
Sumarwan 2002). Perilaku setiap orang dalam memenuhi kebutuhannya
tentunya berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan oleh kemampuan tiap
orang dalam memenuhi kebutuhannya berbeda. Orang yang memiliki
kehidupan berlebih memiliki kesempatan untuk mengkonsumsi lebih
banyak barang maupun jasa. Sementara orang yang memiliki kehidupan
yang sederhana tentunya lebih terbatas dalam melakukan kegiatan
konsumsi, baik itu mengkonsumsi barang maupun jasa.
17
Perilaku konsumen tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat
dengan iklan. Iklan merupakan sebuah rangsangan bagi para konsumen
untuk dapat mengkonsumsi serta mendapatkan barang ataupun jasa yang
menjadi kebutuhan konsumen tersebut. Iklan diterima sebagai sebuah
informasi. Informasi tersebut yang dapat memengaruhi kita dalam
berperilaku. Konsumen akan semakin tahu bara atau saja apa saja yang
dimperlukannya. Sehingga mereka menggunakan kemampuannya
dengan baik untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Mereka dapat
mempertimbangkan ataupun membandingkan mana saja yang diperlukan.
Sebaliknya, iklan dapat pula menjadikan setiap orang memiliki tingkat
konsumsi yang berlebih. Orang yang seperti itu dikatakan sebagai „korban
iklan‟. Mereka menjadi tertarik akan suatu produk yang diiklankan
tersebut. Sehingga mereka akan mendapatkan barang ataupun jasa
tersebut walaupun barang ataupun jasa tersebut tidak memiliki kegunaan
yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Dalam pengambilan keputusan sebelum melakukan konsumsi, seorang
konsumen pasti dipengaruhi oleh banyak hal. Suatu proses pengambilan
keputusan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
pengaruh lingkungan, latar belakang individu, serta pengaruh psikologis
(Nora 2009). Ketiga aspek tersebut dapat memengaruhi pengambilan
keputusan oleh seorang konsumen. Faktor lingkungan merupakan faktor-
faktor fisik dari luar yang memengaruhi konsumen untuk melakukan
konsumsi sesuai dengan keadaan lingkungannya tersebut. Faktor individu
18
merupakan keinginan serta keterampilan seseorang dalam mengambil
keputusan untuk melakukan konsumsi. Hal tersebut dilakukan untuk dapat
memenuhi kebutuhan pribadinya. Sementara faktor psikologis merupakan
sebuah perubahan perilaku seseorang atas dasar penerimaan informasi
yang didapatkan oleh seorang konsumen. Tingkat konsumsi seseorang
akan bergantung kepada pengambilan keputusan tersebut. Pengambilan
keputusan seseorang akan bergantung kepada faktor-faktor. Sehingga
dapat diketahui bahwa perilaku konsumen sangat bergantung kepada
aspek-aspek pengambilan keputusan.
d. Pengendalian Konsumtif
Seorang konsumen pasti akan memiliki perilaku tersendiri dalam
melakukan konsumsi. Perilaku konsumen kadang-kadang meliputi hal-hal
yang tidak baik. Perilaku konsumen yang tidak baik yaitu perilaku
konsumtif. Perilaku konsumtif yang seperti itu perlu memerlukan sebuah
pengendalian. Pengendalian tersebut dilakukan agar para konsumen tidak
berlebihan dalam mengkonsumsi suatu barang maupun jasa. Cara-cara
yang dapat ditempuh adalah dengan memiliki skala prioritas. Dalam hidup
tentunya seorang manusia mememrlukan suatu skala prioritas, selektivitas
dalam memilih barang ataupun jasa, dan membatasi pengeluaran.
Seseorang harus memiliki sebuah prioritas dalam memenuhi
kebutuhannya. Hal yang lebih penting bagi kehidupannya akan dipenuhi
oleh konsumen tersebut. Skala prioritas dapat dibuat dalam hal
menanggulangi sikap konsumtif yang sering ada di masyarakat. Sebuah
19
prioritas merupakan sebuah kebutuhan pokok. Kebutuhan pokok dapat
meliputi sandang, pangan, dan papan. Skala prioritas juga dapat
mengatur pengeluaran yang dilakukan oleh seorang konsumen. Bagi
orang-orang yang berpenghasilan menengah kebawah, skala prioritas
dapat dijadikan cara yang paling efektif dan efisien dalam mengurangi
pengeluaran yang tidak perlu.
Cara berikutnya adalah selektif dalam membeli atau mengkonsumsi
barang atau jasa. Seorang konsumen perlu selektif dalam memilih jenis
barang atau jasa yang diperlukan olehnya. Suatu barang harus
diperkirakan fungsinya bagi kehidupannya. Fungsi fisiologis perlu
diperhatikan. Misalnya sebuah air mineral memiliki fungsi untuk
menghilangkan haus dan dahaga. Sementara itu fungsi psikologis juga
harus diperhatikan. Seorang konsumen dalam mengkonsumsi barang
maupun jasa dapat memengaruhi aspek psikologis. Misalnya dalam
mengkonsumsi dan mempergunakan sebuah barang dapat berdampak
pada kondisi psikologisnya, misalnya rasa bangga ataupun senang.
Cara yang terakhir adalah membatasi pengeluaran dalam mengkonsumsi
sebuah barang dan jasa. Pengeluaran harus digunakan secara bijaksana.
Pengeluaran konsumen harus dapat memenuhi kebutuhan yang
utamanya terlebih dahulu, baru kebutuhan yang lainnya. Kebutuhan
utamanya merupakan kebutuhan akan pangan, sandang, dan papan.
Sebuah kebutuhan pokok akan di paksakan untuk dapat dikonsumsi.
20
Apabila kebutuhan pokok tersebut tidak dapat ditemui karena harganya
yang terlalu tinggi, seseorang akan mencari barang-barang alternatifnya
Media Transmisi
Transmisi adalah proses membawa informasi antar end points di
dalam sistem atau jaringan. Dalam suatu jaringan telekomunikasi, sistem
transmisi digunakan untuk saling menghubungkan sentral (router).
Keseluruhan sistem transmisi ini disebut jaringan transmisi atau jaringan
transport / transport network (Tutun Juhana, 2006).
Transmisi merupakan ujung tombak dan berperan vital dalam
sebuah siaran broadcast. Televisi merupakan media audio-visual, artinya
dia memiliki unsur gambar dan suara. Coba kita bayangkan kalau kita
nonton TV suaranya bagus tapi gambarnyajelek, atau gambarnya bagus
tapi suaranya jelek, pasti tidak akan nyaman. Tugas dari bagian transmisi
adalah menyampaikan kualitas audio dan video dengan baik sampai ke
Televisi yang ditonton oleh pemirsa. Transmisi sering disingkat dengan tx,
yang merupakan simbol teknis yang biasa digunakan untuk antenna
pemancar/transmitter. Lalu bagaimana kah proses siaran bisa terjadi
marilah kita lihat gambarnya sebagai berikut :
21
Gambar 2.1a
Semua siaran, baik live dari studio, taping (recorded), ataupun live
dari luar studio (menggunakan OB Van : Outdoor Broadcast Van dan SNG
: Satellite News Gathering) selalu melalui MCR (Master Control Room),
sebelum di pancarkan ke satellite. Di MCR gambar dipasang logo, dibagi-
bagi segmen dengan iklan dan promo, sampai materi benar-benar siap On
Air. Dari MCR, materi menuju perangkat Uplink untuk ditransmisikan
melalui satellite ke stasiun relay di seluruh Indonesia (Filed Under, 2008).
Dalam siaran TV broadcast, ada 3 macam sistem transmisi yang
biasa digunakan, yaitu :
1. Transmisi Satellite, yaitu transmisi dari studio ke stasiun relay di
seluruh Indonesia.
2. Transmisi Terestrial, yaitu transmisi dari stasiun relay daerah ke
televisi pemirsa.
22
3. Transmisi Microwave, yaitu transmisi menggunakan sinyal gelombang
mikro, biasanya digunakan untuk live event dari lapangan ke studio,
atau untuk backup ari studio ke stasiun relay terdekat (bila
memungkinkan).
Beberapa media transmisi dapat digunakan sebagai channel (jalur)
transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan, dapat berupa kabel
ataupun radiasi elektromagnetik.
Kabel
Bila sumber data dan penerima jaraknya tidak terlalu jauh dan
dalam area yang lokal, maka dapat digunakan kabel sebagai media
transmisinya. Kabel dapat berbentuk kabel tembaga yang biasa
digunakan pada telepon, atau coaxial cable atau fiber optic cable.
Coaxial Cable
Coaxial Cable merupakan kabel yang dihubungkan dengan metal
yang lembek. Coaxial Cable mempunyai tingkat transmisi data yang lebih
tinggi dibandingkan dengan kabel biasa, tetapi lebih mahal.
Gambar 2.1b
23
Fiber Optic Cable
Fiber Optic Cable dibuat dari serabut-serabut kaca (optical fibers)
yang tipis dengan diameter sebesar rambut manusia. Fiber Optic Cable
mempunyai kecepatan pengiriman data sampai 10 kali lebih besar dari
coaxial cable.
Gambar 2.1c
Radiasi Elektromagnetik
Bila sumber data dan penerima data jaraknya cukup jauh, channel
komunikasi dapat berupa media radiasi elektromagnetik yang dipancarkan
melalui udara terbuka, yang dapat berupa gelombang mikro (microwave),
sistem satelite (satellite system) atau laser (laser system).
Microwave
Microwave merupakan gelombang radio frekuensi tinggi yang
dipancarkan dari stasiun ke stasiun yang lain. Sifat pemancaran dari
Microwave adalah line-of-sight, yaitu tidak boleh terhalang. Karena
adanya gedung-gedung yang tinggi, bukit-bukit atau gunung-gunung,
Microwave biasanya digunakan untuk jarak-jarak yang dekat saja. Untuk
24
jarak yang jauh, harus digunakan stasiun relay yang berjarak 30 sampai
50 kilometer. Stasiun relay diperlukan karena untuk memperkuat signal
yang diterima dari stasiun relay sebelumnya dan meneruskan ke stasiun
relay berikutnya.
Satellite System
Karena microwave tidak boleh terhalang, maka untuk jarak-jarak
yang jauh digunakan sistem satelite (satellite system). Satelite akan
menerima signal yang dikirim dari stasiun microwave di bumi dan
mengirimkannya kembali ke stasiun bumi yang lainnya. Satelite berfungsi
sebagai relay yang letaknya di luar angkasa.
Sistem Laser
Teknologi komunikasi sinar laser banyak digunakan untuk
penelitian-penelitian. Ahli komunikasi meramalkan, di masa yang akan
datang menggunakan teknologi laser akan meluas dan secara dramatis
akan dapat mengurangi biaya transmisi.
25
C. Satelite
Satelite adalah alat elektronik yang mengorbit bumi yang mampu
bertahan sendiri. Bisa diartikan sebagai repeater yang berfungsi untuk
menerima signal gelombang microwave dari stasiun bumi, ditranslasikan
frequensinya, kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah
bumi sesuai dengan coveragenya yang merupakan lokasi stasiun bumi
tujuan atau penerima. Dalam komunikasi GEO ( merupakan sistem
komunikasi satelite yang paling banyak) posisi satelite adalah sekitar
36.000 km di atas bumi (http://www.total.or.id/info.php?kk=satelite.htm).
Satelit adalah suatu station relay. Satelit menerima pada satu
frekuensi, memperkuat atau mengulang sinyal dan transmit pd frekuensi
lain. Memerlukan orbit geo-stationary, tinggi 35,784 km (William Stallings,
Data and Computer Communications 7th Edition).
Suatu satelite yang diletakkan di orbit tetap sejauh 30320 kilometer
di atas permukaan bumi dapat menjangkau sekitar 40% dari seluruh
permukaan bumi. Dua buah satelite dapat menjangkau lebih separoh
permukaan bumi dan tiga buah staelite dapat menjangkau semua
permukaan bumi (Komunikasi Data dan Jaringan Komputer, Bab 7 hal.
273).
26
Pengaplikasian satelit pada khususnya telah digunakan oleh
banyak organisasi. Pasar internasional telah dikuasai oleh Intelsat
(International Teleommunication Satellite Organization). Intelsat adalah
gabungan perusahaan satelit internasional. Perusahaan yang serupa
dengan Intelsat adalah Comsat (Communications Satellite Corporation),
namun Comsat dilengkapi dengan jangkauannya yang lebih luas. Ada
pula Inmarsat (International Maritime Satellite Organization) yang
menggunakan satelit untuk berkomunikasi dengan kapal-kapal yang
sedang berada di laut, untuk pengeboran minyak, dan untuk mendeteksi
daratan (Elsa Y .A, 2008).
Satelit juga digunakan oleh perusahaan dalam teleports untuk
mengirim data yang sedemikian banyak jumlahnya. Selain itu satelit juga
digunakan dalam industri penyiaran dan televisi kabel. Dalam remote
sensing juga dibutuhkan peran utama satelit. Remote sensing dirancang
untuk mengenali dan mendeteksi bumi, seperti bencana alam badai,
27
perubahan ekologi, dan lain-lain. Para jurnalis atau para pencari berita
dapat dengan mudah mendapatkan berita secara langsung melalui satelit
dan dapat langsung juga mneyiarkannya kepada public. Oleh karena itu
pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijaksanaan agar satelit tidak
disalahgunakan dan penggunaannya tidak meresahkan masyarakat.
Transmisi satelite memiliki dua keunggulan dibandingkan transmisi
{terestrial}, yaitu :
1. Biayanya sama, baik itu dua atau duajuta sambungan (downlink)
yang menerima informasi yang disiarkan.
2. Tidak memerlukan investasi prasarana kabel yang banyak.
1. Komunikasi Satelite
Komunikasi Satelite ini digunakan untuk komunikasi jarak jauh atau
antar benua. Dimana untuk menghubungkannya diperlukan teknologi
satelite. Satelite dikategorikan berdasarkan tipe orbitnya. Ada empat tipe
orbit dari satelite, yaitu:
- Geostationary orbit (GEO)
- Highly elliptical orbit
- Low earth orbit (LEO)
- Medium earth orbit (MEO)
28
Gambar 2.2a Komunikasi Satelit
Komunikasi satelite menggunakan frekuensi / band. Untuk
menghubungi site yang lain, bisa dilakukan dengan Very Small Aperture
Terminal (VSAT). VSAT adalah stasiun bumi 2 arah dengan antena
parabola dengan diameter sekitar 3 – 10 meter.
Satellite Point to Point Link
Gambar 2.2.1a
29
Satellite Broadcast Link
Gambar 2.2.1b
2. Sistem Komunikasi Satelite
Sistem komunikasi satellite di bagi 2 antara lain yaitu :
1. Space Segment (atau paling mudahnya satelite itu sendiri).
Gambar 2.2.2
Yang perlu di ketahui mungkin Orbitnya seperti Geostationer
(36000Km), Meostasioner (9000-10000Km), Leostationer (1000-2000Km).
Lalu frekuensi-frekuensi kerja di Satelit C-Band,Extended C-Band,Ku-
Band dan L-Band. Dimana untuk C-Band frekuensi kerja untuk
Downlink=3700-4200Mhz dan Uplink=Frekuensi Downlink+2225.
30
Bandwith 500Mhz. Sedangkan L-Band frekuensi Downlink 950-1750Mhz
dan Uplink=Frekuensi Downlink+2225. Dalam satelit terdiri dari beberapa
Transponder atau Channel contohnya untuk Palapa adalah 24
Transponder di bagi atas 12 Polarisasi Vertikal dan 12 Polarisasi
Horinsontal.
2. Ground Segment (lebih mudahnya adalah antenna penerima /
pemancar di Bumi).
Ground Segment ini di bagi lagi atas Out Door Unit (ODU) dan In Door
Unit (IDU) :
• ODU terdiri atas beberapa perangkat seperti Antenna, FeedHorn,
LNA, BUC, Converter, SSPA, Main Supply, LNB
• IDU terdiri atas beberapa perangkat seperti Modem, Inverter,
Rectifier, Baterai.
3. Kelebihan dan Kekurangan Satelite
Kelebihan Media Satelite, yaitu :
1. Koneksi dimana saja. Tidak perlu LOS (Line of Sigth) dan tidak ada
masalah dengan jarak,
2. Jangkauan cakupannya yang luas baik nasional, regional maupun
global,
3. Pembangunan infrastrukturnya relatif cepat untuk daerah yang luas,
dibanding teresterial,
4. Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke
banyak titik secara broadcasting, multicasting,
31
5. Kecepatan bit akses tinggi dan bandwidth lebar,
6. VSAT bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan
satelite,
7. Handal dan bisa digunakan untuk koneksi voice, video dan data,
dengan menyediakan bandwidth yang lebar,
8. Jika ke internet jaringan akses langsung ke ISP/ NAP router dengan
keandalannya mendekati 100%,
9. Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan
belum mempunyai infrastuktur telekomunikasi.
Kekurangan Media Satelite, yaitu :
1. Besarnya throughput akan terbatasi karena delay propagasi satelite
geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah dikembangka
sehingga dapat mengatasi problem tersebut. Diantaranya penggunaan
Forward Error Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan
pengiriman ulang,
2. Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya
melalui satelite adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara
leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini
disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi
ke satelite dan kembali ke bumi. Satelite geostasioner sendiri
berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.
32
3. Sangat sensitif cuaca dan Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi
frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman
karena curah hujan.
4. Rawan sambaran petir gledek
D. Wireless
Wireless adalah koneksi suatu perangkat dengan perangkat lainnya
tanpa menggunakan kabel (http://www.total.or.id/info.php?kk=
satelite.htm).
Wireless internet merupakan koneksi internet yang menggunakan
frekuensi radio dan bekerja pada kecepatan tinggi yaitu 11�54 Mbps,
jauh lebih cepat daripada layanan internet melalui telepon yang hanya
kecepatan maksimum 56 Kbps (milik telkom). Pemakaian wireless internet
memungkinkan akses internet selama 24 jam dengan biaya sangat murah
karena wireless internet tidak akan dikenakan pulsa , sehingga pemakai
hanya dikenakan biaya pembayaran kepada Internet Service Provider
(ISP) saja (Edu Media Nusantara, 2006-2008).
1. Perkembangan Wireless
Jaringan tanpa kabel sebenarnya tidak sesulit sistem cable network
bahkan lebih mudah. Sistem jaringan WIFI atau Wireless tidak
memerlukan penghubung cable network antar computer. Bila jenis coax
atau UTP cable memerlukan kabel sebagai media tranfer, dengan
33
Wireless network hanya dibutuhkan ruang atau space dimana jarak
jangkau network dibatasi kekuatan pancaran signal radio dari masing
masing computer (www.WordPres.com).
Wifi atau Wi-Fi, kependekan dari Wireless fidelity, adalah
sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel
(Wireless Local Area Network – WLAN). Didasari pada spesifikasi IEEE
802.11, yang kemudian berkembang dengan beberapa spesifikasi, antara
lain 802.11a, 802.11b, 802.11g, dan 802.11n (Mengenal Wifi, Hotspot,
LAN, dan Sharing Internet, halaman 1).
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian
teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan
perangkat WLANs (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi
adalah nama dagang (certification) yang diberikan pabrikan kepada
perangkat telekomunikasi (Internet) yang bekerja di jaringan WLANs dan
sudah memenuhi kualitas interoperability yang dipersyaratkan
(RaniArdhitaMaheswari, 2008).
Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti
handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga
pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman.
Wi-Fi hanya dapat di akses dengan komputer, laptop, PDA atau
Cellphone yang telah dikonfigurasi dengan Wi-Fi certified Radio. Untuk
Laptop, pemakai dapat menginstall Wi-Fi PC Cards yang berbentuk kartu
di PCMCIA Slot yang telah tersedia. Untuk PDA, pemakai dapat
34
menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah tersedia.
Bagi pengguna yang komputer atau PDA - nya menggunakan Windows
XP, hanya dengan memasangkan kartu ke slot yang tersedia, Windows
XP akan dengan sendirinya mendeteksi area disekitar Anda dan mencari
jaringan Wi-Fi yang terdekat dengan Anda. Amatlah mudah menemukan
tanda apakah peranti tersebut memiliki fasilitas Wi-Fi, yaitu dengan
mencermati logo Wi-Fi CERTIFIED pada kemasannya.
Karena sistem WIFI mengunakan transmisi frekuensi secara bebas,
maka pancaran signal yang ditransmit pada unit WIFI dapat ditangkap
oleh computer lain sesama pemakai Wifi. Tentu kita tidak seseorang
masuk kedalam jaringan Network tanpa ijin. Pada teknologi WIFI
ditambahkan juga sistem pengaman misalnya WEP (Wired Equivalent
Privacy) untuk pengaman sehingga antar computer yang telah memiliki
otorisasi dapat saling berbicara.
Jaringan wireless dapat digunakan untuk transmisi suara maupun
data. Lihat bagan berikut :
Gambar 2.3.1a
35
Pada frekuensi Wifi, ada 11 channel yang diizinkan beroperasi
masing-masing 5 MHz, yaitu sebagai berikut :
• Channel 1 - 2,412 MHz;
• Channel 2 - 2,417 MHz;
• Channel 3 - 2,422 MHz
• Channel 4 - 2,427 MHz;
• Channel 5 - 2,432 MHz;
• Channel 6 - 2,437 MHz;
• Channel 7 - 2,442 MHz;
• Channel 8 - 2,447 MHz;
• Channel 9 - 2,452 MHz;
• Channel 10 - 2,457 MHz;
• Channel 11 - 2,462 MHz;
2. Mode Koneksi Wireless
Agar sebuah computer dapat saling terhubung dengan network
wireless maka dapat dilakukan dalam mode Ad-Hoc atau mode
Infrastructure.
Mode Ad-Hoc adalah koneksi antara dua komputer, di mana satu
komputer berfungsi sebagai server dan komputer lainnya menjadi client.
Koneksi semacam ini sering disebut sebagai koneksi peer-to-perr
(Mengenal Wifi, Hotspot, LAN, dan Sharing Internet, halaman 3).
36
Gambar 2.3.2a
Mode Infrastructure adalah koneksi antara dua komputer atau
lebih, dengan Access Point (AP) sebagai pengatur lalu lintasnya. Acces
Point adalah suatu perangkat yang dapat memancarkan sinyal Wifi dalam
jangkauan tertentu (sering disebut hotspot). Melalui sinyal Wifi tersebut,
beberapa client bisa terkoneksi ke jaringan dan AP-lah yang akan
mengatur lalu lintas datanya (Mengenal Wifi, Hotspot, LAN, dan Sharing
Internet, halaman 3).
Gambar 2.3.2b
3. Keunggulan dan Kelemahan Jaringan Wireless
Jaringan wireless memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai
berikut :
37
Keunggulannya adalah biaya pemeliharannya murah (hanya
mencakup stasiun sel bukan seperti pada jaringan kabel yang
mencakup keseluruhan kabel), infrastrukturnya berdimensi kecil,
pembangunannya cepat, mudah dikembangkan (misalnya dengan
konsep mikrosel dan teknik frequency reuse), mudah & murah untuk
direlokasi dan mendukung portabelitas.
Kelemahannya adalah biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat
dihilangkan dengan mengembangkan dan memproduksi teknologi
komponen elektronika sehingga dapat menekan biaya jaringan), delay
yang besar, adanya masalah propagasi radio seperti terhalang,
terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan ini dapat diatasi
dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, teknik spread
spectrum dll), kapasitas jaringan menghadapi keterbatas spektrum
(pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan
dengan efisien dengan bantuan bermacam-macam teknik seperti
spread spectrum/DS-CDMA) dan keamanan data (kerahasian) kurang
terjamin (kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan teknik spread
spectrum) [1,7 dan 9].
Yang unik dari media transmisi wireless adalah :
1. Sinyalnya terputus-putus (intermittence) yang disebabkan oleh adanya
benda antara pengirim dan penerima sehingga sinyal terhalang dan
tidak sampai pada penerima (gejala ini sangat terasa pada komunikasi
wireless dengan IR).
38
2. Bersifat broadcast akibat pola radiasinya yang memancar ke segala
arah, sehingga semua terminal dapat menerima sinyal dari pengirim.
3. Sinyal pada media radio sangat komplek untuk dipresentasikan kerena
sinyalnya menggunakan bilangan imajiner, memiliki pola radiasi dan
memiliki polarisasi.
4. Mengalami gejala yang disebut multipath yaitu propagasi radio dari
pengirim ke penerima melalui banyak jalur yang LOS dan yang tidak
LOS/terpantul, seperti gambar di bawah ini :
Gambar 2.3.3a
39
E. Kerangka Pikir
KOMPAS TV
MAKASSAR
FREKUENSI
MENONTON
KOMPAS TV :
1. SETIAP HARI
2. SETIAP
MINGGU
3. SETIAP BULAN
PERSEPSI
MASYARAKAT :
1. MENDIDIK
2. MENHIBUR
3. KREATIF
4. PROFESIONAL
TAYANGAN
KOMPAS TV :
1. BERAGAM
2. KREATIF
3. ELEGAN
4. DINAMIS
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif kuantitatif. Penulis menggunakan jenis penelitian
tersebut untuk mengetahui gambaran persepsi masyarakat terhadap
tayangan kompas tv di Kota Masyarakat.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan
dan waktu penelitian selama 3 (tiga) bulan mulai bulan juni sampai
dengan agustus 2014.
C. Populasi
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat
yang berdomisili di ORW I Kelurahan Manuruki kec. Tamalate Kota
Makassar yang berjumlah 300 KK.
D. Teknik Penarikan Sampel
Menurut Aritkunto (1992:107) jika populasi berjumlah lebih dari 100
orang maka sample dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.
Oleh karena kondisi yang kurang memungkinkan di lapangan maka
peneliti memutuskan mengambil sample dari lima belas desa (15) dengan
40
41
menggunakan purposive sampling random, sehingga diperoleh 300
kepala dusun, kampung, desa, dan tokoh masyarakat dan LSM. Dan
pendapat Arikunto diatas peneliti mengambil 10% dari jumlah populasi
yaitu 100 orang yang menjadi sampel informan dalam penelitian ini.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan dan
data yang diperhatikan peneliti mengutamakan teknik pengumpulan data
sebagai berikut:
1. Teknik pengumpulan data primer, yakni peroleh data melalui kegiatan
penulis langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang
lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti melalui:
a. Wawancara (interview) yaitu teknik pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan kepada orang yang berhubungan dengan
objek penelitian
b. Kuesioner (quetionary research) yaitu dengan memberikan angket
pertanyaan kepada responden berupa pertanyaan tertentu dan
menyajikan beberapa alternative jawaban yang sudah ditentukan.
2. Pengumpulan data sekunder yaitu yang diperlukan untuk mendukung
data primer pada penelitian ini melalui:
a. Penelitian kepustakaan (libarary research) dengan mengumpulkan
buku-buku, karya ilmiah, makalah yang dimiliki relevansi dengan
masalah yang sedang diteliti.
42
b. Studi dokumentar (documentary) dengan menggunakan catatan
yang ada dilokasi penelitian serta sumber lain yang relevan dengan
objek penelitian.
F. Teknik Analisa Data
Data yang diperoleh diolah secara deskriptif kemudian dinarasikan
berdasarkan hasil penelitian di lapangan atau melalui informan untuk
dianalis, atau menggunakan tabel frekuensi dan tabel silang untuk
mendistribusi data responden.
43
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Deskripsi Wilayah Penelitian
1. Sejarah Geografis
Sejak abad ke-16, Makassar merupakan pusat perdagangan yang
dominan di Indonesia Timur dan kemudian menjadi salah satu kota
terbesar di Asia Tenggara. Raja-raja Makassar menerapkan kebijakan
perdagangan bebas yang ketat, di mana seluruh pengunjung ke Makassar
berhak melakukan perniagaan disana dan menolak upaya VOC (Belanda)
untuk memperoleh hak monopoli di kota tersebut.
Selain itu, sikap yang toleran terhadap agama berarti bahwa
meskipun Islam semakin menjadi agama yang utama di wilayah tersebut,
pemeluk agama Kristen dan kepercayaan lainnya masih tetap dapat
berdagang di Makassar. Hal ini menyebabkan Makassar menjadi pusat
yang penting bagi orang-orang Melayu yang bekerja dalam perdagangan
di kepulauan Maluku dan juga menjadi markas yang penting bagi
pedagang-pedagang dari Eropa dan Arab.Semua keistimewaan ini tidak
terlepas dari kebijaksanaan Raja Gowa-Tallo yang memerintah saat itu
(Sultan Alauddin, Raja Gowa dan Sultan Awalul Islam, Raja Tallo).
Kepentingan Makassar menurun seiring semakin kuatnya Belanda
di wilayah tersebut dan semakin mampunya mereka menerapkan
43
44
monopoli perdagangan rempah-rempah seperi keinginan mereka. Pada
tahun 1669, Belanda, bersama dengan La Tenri Tatta Arung Palakka dan
beberapa kerajaan sekutu Belanda Melakukan penyerangan terhadap
kerajaan Islam kembar Gowa-Tallo yang mereka anggap sebagai Batu
Penghalang terbesar untuk menguasai rempah-rempah di Indonesia timur.
Setelah berperang habis-habisan mempertahankan Negaranya melawan
beberapa koalisi kerajaan yang dipimpin oleh belanda, akhirnya Gowa-
Tallo (Makassar)terdesak dan dengan terpaksa menanda tangani
perjanjian Bungayya. Sebenarnya jejak kehadiran Makassar sudah dapat
dilihat didalam kitab Nagara kartagama yang di tulis oleh Empu Prapanca
pada abad ke-14.
2. Kondisi Demografis Wilayah Studi
Aspek kependudukan merupakan salah satu faktor penting yang
sangat mempengaruhi perkembangan suatu kota. Penduduk merupakan
salah satu unsur dalam sistem kota yang menjadi penggerak aktivitas dan
kelangsungan hidup kota. Penigkatan jumlah penduduk mengakibatkan
peningkatan volume dan intensitas kegiatan kota. Peningkatan kegiatan
ini menyebabkan tuntutan terhadap peningkatan pelayanan maupun
jumlah fasilitas perkotaan yang memadai semakin meningkat pula.
Penduduk yang berdiam di wilayah Kota Makassar sebagian besar
berasal dari suku Bugis Dan Makassar, selain suku mandar dan tana
Toraja. Mobilitas dan dinamika penduduk yang mengikuti perkembangan
kehidupan yang terjadi, Kota Makassar saat ini telah dihuni dari berbagai
45
suku. Dominasi sistem kehidupan kemasyarakatan masih didominasi oleh
suku Makassar dan Bugis. Tradisi dan kehidupan agama islam merupakan
warna kental yang dimiliki oleh penduduk Kota Makassar.
Kehidupan berdagang banyak membentuk budaya daan tradisi itu.
Para pedagang telah banyak menghiasi dan dikenal oleh masyarakat
Indonesia, bahkan bertaraf Internasional atau dikenal oleh negara-negara
tetangga. Dari hal itu maka kehidupan masyarakat masih bersifat
tradisional, dengan perkembangan teknologi modern yang tergolong
sederhana. Untuk kondisi mata pencaharian dan tingkat pendidikan
diuraikan pada bahasan berikut. Penduduk Kota Makassar menurut jenis
kelamin sekitar ± 1.326.869 orang atau sebanyak ± 331.718 KK. Adapun
rincian penduduk dan jumlah kepala keluarga (KK), sebagaimana tertera
pada tabel 1 berikut:
Tabel 1.
Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kepala Keluarga di 10
Kelurahan Kecamatan Tamalate Kota Makassar tahun 2010
No. Kecamatan
Jenis Kelamin
Jumlah
(org)
Jumlah
(KK)Laki-laki
Perempu
an
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Mangasa
Mannuruki
Pabaeng Baeng
Jongaya
Bongaya
Balang baru
Maccini Sombala
Barombong
Parang tambung
Tanjung Merdeka
77.988
51.103
30.201
34.510
21.056
77.860
35.773
19.607
18.991
18.968
78.645
51.778
30.562
34.798
20.997
77.981
35.732
19.681
18.983
17.995
155.644
101.881
59.763
68.308
40.053
154.841
70.465
38.288
36.974
35.981
39.158
25.720
15.191
17.327
10.513
38.960
17.616
9.572
9.243
8.995
Jumlah 653.447 673.442 1.326.869 331.718
Sumber : Kec. Tamalate dalam Angka 2013
46
Adapun jumlah penduduk di kelurahan sebagai wilayah studi
adalah sebagaimana ditampakkan pada tabel 2.
Tabel 2.
Jumlah Penduduk di Wilayah Studi
No. Kelurahan
Jumlah
Penduduk
Jumlah
KK
Jumlah KK
Miskin
1. Mannuruki 12.754 3.024 893
Jumlah 50.430 12.757 3.388
Sumber : Kecamatan Tamalate dalam angka 2010
Adapun rincian mata pencaharian di tiga kelurahan wilayah studi
dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3
Jenis Mata Pencaharian Penduduk di Wilayah Kel.Manuruki
No Kelurahan
Mata pencaharian
Petani Buruh
Karyawan/
Pegawai
Swasta/
Pedaga
ng
Nelayan
Lain-
lain
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Mannuruki 2.048 3.063 1.306 4.564 212 224
Jumlah (KK) 59.709 103.184 6.085 36.488 96.198 29.855
Sumber : Kecamatan tamalate dalam Angka 2010
a. Tingkat Pendidikan Masyarakat
Warga masyarakat Mannuruki lebih banyak menuntut ilmu dari
pendidikan non formal. Pendidikan Non formal lebih diutamakan oleh para
orang tua. Untuk usia di atas 35 tahun banyak mengenyam pendidikan
non formal. Pendidikan Non formal yang dituju tidak hanya di wilayah
mannuruki, namun juga yang terdapat di wilayah lain. Untuk usia di bawah
35 tahun sudah mulai memiliki pendidikan formal maupun nonformal. Hal
ini dapat dilihat pada tabel 5 berikut.
47
Tabel 4.
Penduduk Wilayah Studi
Menurut Tingkat Pendidikan tahun 2002
No Kecamatan
Mata pencaharian
SD SLTP SLTA
Sarjana
Muda
Sarjana
/Pasca
1. Tamalate 427 1.803 1.372 94 273
Jumlah (KK) 1668 5721 6132 649 743
Sumber : Tamalate dalam Angka 2010
B. Kompas TV
1. Sejarah dan Perkembangan Kompas TV
Kompas Gramedia merupakan salah satu perusahaan media
terbesar di Indonesia, namun awalnya, Kompas Gramedia lebih mengarah
ke print media,seperti koran Kompas, dan majalah-majalah hampir seratus
majalah. Pada awalnya, Kompas memiliki tv yang bernama TV7, namun
kemudian TV7 dibeli sahamnya oleh Trans Corp, yang berganti nama
menjadi Trans 7.
Jacob Utama selaku pemilik Kompas Gramedia ingin mempunyai
sebuah stasiun televisi yang bisa mengubah Indonesia menjadi lebih
baik. Dengan tekad dan tujuan tersebut, beliau akhirnya mendirikan tv
baru, yang contentnya lebih menginspirasi Indonesia serta memiliki nilai-
nilai yang baik. Akhirnya muncullah Kompas TV. Kompas TV dibangun
sebagai sebuah tv yang berbeda dengan stasiun tv lainnya. Konten yang
ada di dalam Kompas TV tidak murni entertainment atau news saja,namun
merupakan penggabungan yang seimbang antara news, features
48
documentary (seperti BBC Knowledge atau Discovery Channel) dan
program entertainment. Rencananya, Kompas TV akan launching segera,
sekitar bulan September. Kompas TV akan muncul sebagai free to air
terrestrial tv, yaitu siaran yang diterima antena-antena biasa yang banyak
terdapat di rumah-rumah, namun sistemnya berjaringan. Sistemnya
berjaringan karena Kompas Gramedia TV bekerja sama dengan tv-tv lokal
di daerah, dan tv-tv lokal tersebut kemudian akan diperbarui
pemancarnya. Kemudian station receiver Kompas Gramedia TV adalah
stasiun tv-tv lokal tersebut.
Di luar Kompas Gramedia TV, Kompas Gramedia grup memiliki KG
Production, dengan Indra Yudhistira sebagai direkturnya. KG Production
dibagi menjadi tiga, dalam arti harus memproduksi tiga macam tayangan,
yaitu :
- Program-program televisi
Program-program tv adalah program yang nantinya akan ditayangkan
di Kompas TV, program ini merupakan program rutin dengan beberapa
paket episode untuk setiap programnya.
- Film
Tahun ini, KG Production akan membuat empat film, yaitu “Negri Lima
Menara”, “Garuda di Dadaku” sequel kedua, “Lima Elang”, dan “The
Dancer (sang penari)” yang berrtajuk “Rongeng Dukuh Paruh”.
49
2. Visi & Misi
“To be the most creative organization in southeast asia to enlight
people's live with programmes and services that inform, education and
entertaint and to engange our audiences with an independent, distinctive
and appealing mix of programming and content, delivered via multiplatform
service.“
3. Struktur Organisasi Kompas Gramedia Group
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Gramedia Media Nusantara
50
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Kompas TV
4. BLogo Perusahaan
Gambar 3.3 Logo Kompas TV
Kompas TV, sebuah perusahaan media yang menyajikan konten
tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia.
Sesuai dengan visi misi yang diusung, Kompas TV mengemas program
tayangannews, adventure & knowledge, entertainment yang
51
mengedepankan kualitas. Konten program tayangan Kompas TV
menekankan pada eksplorasi Indonesia baik kekayaan alam, khasanah
budaya, Indonesia kini, hingga talenta berprestasi.Tidak hanya berhenti
pada program tayangan televisi, tersedia pula produksi film layar lebar
dengan jalan cerita menarik dan didukung talenta seni berbakat Indonesia.
Beberapa film layar lebar yang diproduksi adalah Lima Elang dan Garuda
DI Dadaku 2 karya Rudi Soedjarwo, serta sebuah film animasi berjudul Si
Geboy.Sebagai content provider, Kompas TV akan tayang perdana pada
tanggal 9 September 2011 di sepuluh kota di Indonesia: Medan,
Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya,
Denpasar, Banjarmasin, dan Makassar. Jumlah kota tersebut akan segera
bertambah pada kuartal ketiga tahun 2011 dan sepanjang tahun 2012.
Dengan kerjasama operasi dan manajemen, Kompas TV memasok
program tayangan hiburan dan berita pada stasiun televisi lokal di
berbagai kota di Indonesia yang telah terlibat dalam proses kerja sama.
Stasiun televisi lokal akan menayangkan 70% program tayangan produksi
Kompas TV dan 30% program tayangan lokal. Dengan demikian, stasiun
televisi lokal memiliki kualitas yang tidak kalah dengan stasiun televisi
nasional, tentunya dengan keunggulan kearifan lokal daerah masing-
masing.
Kompas TV juga menyediakan kanal televisi berbayar pertama di
Indonesia yang memiliki kualitas High Definition (HD). Kualitas High
Definition menyajikan gambar dengan resolusi tinggi sehingga pemirsa
52
dapat menikmati detail gambar dengan kontur jelas dan warna yang lebih
tajam. Kompas TV sebagai pionir kualitasHigh Definition juga tengah
mengarah pada sistem televisi digital sesuai standar yang lazim
digunakan secara internasional.Kompas TV tentu memperhatikan kualitas
program tayangan yang ditampilkan. Tumbuh dalam indutri televisi
komersial dengan persaingan yang sangat ketat, Kompas TV berusaha
untuk tetap berada pada koridor visi misi sehingga dapat selalu
menyajikan pogram tayangan inspiratif dan informatif dengan kemasan
menarik bagi keluarga Indonesia. Karena merupakan tanggung jawab
besar bagi sebuah stasiun televisi untuk turut membentuk moral
bangsa.Menjawab tantangan dunia media di Indonesia, sebagai bagian
dari Kompas Gramedia Group yang memiliki motto Enlightening People,
Kompas TV didukung dengan komposisi karyawan berkualitas dan
berdedikasi tinggi senantiasa berusaha menyalurkan informasi yang akan
menjadi Inspirasi Indonesia.
5. Program-program Kompas TV
News Programs
Kompas 100
Gambar 3.4 Kompas 100
53
Talkshow yang menghadirkan tamu-tamu para CEO sukses di
tanah air. Mengupas perekonomian Indonesia dan dunia terkini, termasuk
panduan ringan bagi para pelaku bisnis di tanah air dan inspirasi untuk
berinvestasi. Dipandu oleh Cindy Sistyarani dan Mehulika Sitepu,
KOMPAS 100 akan hadir menyapa anda setiap Senin pkl.15.00 WIB dan
23.30 WIB.
Berkas Kompas
Gambar 3.5 Berkas Kompas
Program yang membahas isu-isu yang ada di masyarakat, seperti
skandal publik, kemiskinan dan dampaknya, sampai ke kejahatan kerah
putih. Semua dijabarkan secara mendalam, tuntas, dan solutif.
Kompas Pagi
Gambar 3.6 Kompas Pagi
Berita Kompas di layar kaca hadir setiap hari untuk memenuhi
kebutuhan anda akan informasi,berita yang hangat di sajikan secara tegas
54
dan inspiratif, serta melihat lebih dekat berbagai peristiwa yang terjadi,
dalam Kompas Pagi.
Kompas Siang
Gambar 3.7 Kompas Siang
Berita Kompas di layar kaca hadir setiap hari untuk memenuhi
kebutuhan anda akan informasi,berita yang hangat di sajikan secara tegas
dan inspiratif, serta melihat lebih dekat berbagai peristiwa yang terjadi,
dalam Kompas Pagi.
Kompas Petang
Gambar 3.8 Kompas Petang
Menemani terbenamnya matahari, hadir informasi yang dikupas
secara mendalam, berita Kompas hadir ketengah masyarakat dengan
tetap mejaga kredibilitas, saksikan Kompas Petang.
55
Kompas Malam
Gambar 3.9 Kompas Malam
Melengkapi hari dengan informasi yang senantiasa menumbuhkan
harapan di jelang waktu istirahat, dalam Kompas Malam.
Local News
Gambar 3.10 Local News
Program yang menyuguhkan berita lokal di daerah-daerah
Indonesia. Konten yang dibahas meliputi budaya, peristiwa, dan informasi
unik.
56
Kompas Update
Gambar 3.11 Kompas Update
Sajian untuk anda berita yang tegas, terarah dan menumbuhkan
harapan akan segera hadir dengan format berita terlengkap dan
terupdate.Segera di Kompas TV
Kompas Ekstra
Gambar 3.12 Kompas Ekstra
Kompas Ekstra disajikan dalam bentuk laporan yang informatif,
edukatif, interaktif dan kritis, membuat Kompas Ekstra lebih sadar akan
kebutuhan informasi yang terus bertambah dan berkembang.Setiap
bulannya, Kompas Ekstra memiliki tema yang berbeda.
57
Entertainment Programs
180 Derajat
Gambar 3.13 180 Derajat
Selamat datang di acara yang akan membahas sesuatu dari sudut
pandang yang berbeda. 180 DERAJAT, talkshow yang dipandu oleh
Pandji Pragiwaksono, menghadirkan bintang tamu selebritis, tokoh
masyarakat, pemuda berprestasi, hingga tokoh dunia maya. Dikemas
ringan, menarik, dan penuh humor khas ala Pandji, 180 DERAJAT Akan
membahas fenomena-fenomena masyarakat dengan cara yang
unik. Tidak sekedar berbincang dan menggali pendapat dari bintang tamu,
180 DERAJAT Juga akan menghadirkan segmen-segmen menarik dan
menghibur, games, sketsa komedi, dan liputan-liputan yang unik. Tidak
ketinggalan juga stand up comedy khas yang akan dibawakan oleh Pandji.
Saksikan 180 DERAJAT setiap Rabu pkl. 22.00 WIB hanya di Kompas TV
Inspirasi Indonesia.
Showcase
Gambar 3.14 Showcase
58
Program Musik yang menghadirkan musikalitas berbeda dan lebih
berwarna. Menyuguhkan sajian musik pintar dan totalitas dari musisi-
musisi tanah air yang berbakat serta sharing session yang menarik yang
akan diceritakan oleh setiap musisi yang tampil. Showcase dipandu
dengan Andezzz setiap jumat pkl. 20.00 WIB, hanya di Kompas TV
Inspirasi Indonesia.
Kampung Main
Gambar 3.15 Kampung Main
Mainan tidak hanya sekedar milik bocah-bocah kecil tetapi juga
orang dewasa. Ramon Y. Tungka akan mengajak pemirsa berkeliling
Indonesia, mengeksplorasi permainan dan olahraga tradisional Indonesia
dalam Kampung Main. Menceritakan mengenai permainan dan olahraga
tradisional daerah tertentu yang berkaitan erat dengan adat budaya yang
ada. Bukan hanya itu, Ramon juga akan mencoba berbagai permainan
yang ada. Ia juga akan bertanding melawan penduduk setempat. Jangan
lewatkan serunya Kampung Main bersama Ramon Y. Tungka setiap
Sabtu pkl.17.30 WIB hanya di Kompas TV Inspirasi Indonesia.
59
Science is Fun
Gambar 3.16 Science Is Fun
Siapa bilang belajar itu membosankan? Sekarang saatnya bermain
asyik sambil menambah ilmu pengetahuan! Bersama Kak Abu Marlo dan
Kak Joe Sandy dalam program SCIENCE IS FUN adik-adik akan diajak
melakukan eksperimen ilmiah yang seru dan mengasyikkan. Dalam
SCIENCE IS FUN, eksperimen ilmiah dikemas semenarik mungkin karena
sains bukanlah hal yang membosankan. Bahan-bahannya juga mudah
didapatkan di lingkungan, sehingga adik-adik di rumah bisa ikut mencoba
bereksperimen lho..! Sesekali Kak Abu Marlo dan Kak Joe Sandy akan
memberikan bonus pertunjukkan sulap lho…. semakin seru kan? Bukan
hanya itu, ternyata banyak trik-trik sulap yang juga dapat dijelaskan
dengan sains. Kalian penasaran? Jangan lewatkan SCIENCE IS FUN
setiap Senin - Jumat pkl.17.30 WIB di Kompas TV Inspirasi Indonesia.
Bumi Kita
Gambar 3.17 Bumi Kita
60
Program BUMI KITA akan mengajak 3 orang yang berasal dari latar
belakang profesi berbeda ke alam, mulai dari taman nasional sampai ke
tempat-tempat penangkaran hewan langka. Program ini tidak hanya
menghadirkan eksotika panorama, tetapi juga mengajak penonton
mengenal kearifan lokal dan kehidupan manusia di seluruh penjuru bumi.
Klik! Arbain Rambey
Gambar 3.18 Klik Arbain Rambey
Membahas seluk-beluk dan trik-trik memotret ala fotografer senior
Kompas, Arbain Rambey. Dengan karakter yang mengutamakan
momentum dan content, Klik! Arbain Rambey akan memotivasi siapa pun
tidak hanya untuk menyukai fotografi, tetapi juga sampai menjadi
fotografer profesional. Setiap episode akan membawa kita ke beragam
obyek foto yang berbeda.
Versus
Gambar 3.19 Versus
61
Sebuah kuis yang dipandu oleh Helmy Yahya, mempertemukan
dua orang terkenal dan ahli di bidang yang sama. Disandingkan dan diadu
kemampuannya dengan pertanyaan-pertanyaan diluar keahlian mereka.
Hanya di Kompas TV.
Ensiklopedi Anak Nusantara
Gambar 3.20 Ensiklopedi Anak Nusantara
Mengangkat kisah anak-anak di seluruh nusantara. Berkisar pada
petualangan, pengetahuan, keindahan alam, budi pekerti dan etos kerja
sesuai keunikan daerah masing-masing, untuk memahami perbedaan
sekaligus menimbulkan kebanggaan, karena menjadi Indonesia adalah
mengalami keragaman budaya sejak dini.
Jalan Sesama
Gambar 3.21 Jalan Sesama
62
Jalan Sesama adalah sebuah program franchise dari “Sesame
Street” yang hadir untuk anak-anak Indonesia. Program ini mengajak
bermain secara pintar dan creative lewat celoteh Momon, Tantan dan
Jabrik (karakter boneka Jalan Sesama).
Fanatik
Gambar 3.22 Fanatik
Live music performance persembahan dari Kompas TV yang
mengajak musisi lebih dekat dengan fans fanatiknya. Fanatik, salah satu
program musik Kompas TV yang memberikan kesempatan sang musisi
untuk membawakan lagu-lagu hits dengan aransemen berbeda dan
menceritakan kisah unik dibalik lagu miliknya.Menghadirkan satu musisi
(band/solo) dalam setiap episode sekaligus sebagai pembawa acara,
Fanatik mengajak pemirsa melihat hubungan dekat antara musisi dengan
penggemar setianya. Kejutan dihadirkan oleh bintang tamu dan musisi lain
yang turut berkolaborasi. Saksikan Fanatik di Kompas TV.
63
Exotic Living
Gambar 3.23 Exotic Living
Exotic Living Merupakan program feature documenter yang
membahas arsitektur bangunan-bangunan eksotik di berbagai daerah.
Bangunan yang berciri khas dan mengandung makna filosofis yang kental.
Berani tampil sebagai bangunan yang unik di antara bangunan lain yang
monoton. Program ini berangkat dari pandangan bahwa suatu bangunan
merupakan presentasi dari misi arsitek dan pemiliknya dalam kehidupan.
Bukan hanya memberikan info tentang rumah-rumah perkotaan dengan
konsep modern yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, Exotic
Living juga mengangkat arsitektur nusantara yang nyaris terlupakan oleh
masyarakat. Serta pengaruh bangunan-bangunan adat pada arsitektur
masa kini. Saksikan Exotic Living hanya di Kompas TV.
Tanya Dokter
Gambar 3.24 Tanya Dokter
64
Program tentang seputar kesehatan bersama dokter-dokter
spesialis, membahas masalah kesehatan yang dekat dengan keseharian,
dan memberikan tips seputar kesehatan. Talkshow dibawakan secara
ringan dan menghibur oleh dr. Ferdiriva Hamzah, Sp. M,yang terkenal
dengan buku best seller kocak yang ditulisnya.
Mata Hati
Gambar 3.25 Mata Hati
Program yang menyiarkan cerita-cerita dari kehidupan selebritis
atau tokoh penting di Indonesia. Mengupas fakta-fakta secara akurat dan
langsung pada sumbernya. Saksikan hanya di Kompas TV Inspirasi
Indonesia.
Jalan Keluar
Gambar 3.26 Jalan Keluar
65
Program talkshow yang dipandu oleh Bp Jusuf Kalla, sebagai host
sekaligus nara sumber. Menjawab persoalan yang tengah dihadapi
masyarakat terutama seputar sosial ekonomi dan politik. JK menjawab
pertanyaan tersebut dari email, twitter, dan facebook, atau bisa juga on
location berdialog dengan masyarakat. JK akan ditemani seniman
makassar dan tamu yang bergantian.
Stand Up Comedy
Gambar 3.27 Stand Up Comedy
Sebuah program pencarian bakat stand up comedy pertama di
Indonesia ini kembali mencara bakat-bakat comic untuk unjuk gigi.
Program yang kini dibawakan oleh Pandji Pragiwaksono dan Ryan
Adriandhy (Juara Stand Up Comedy Season 1) ini akan menampilkan
para finalis dari kota audisi Bandung, Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya.
Para finalis tersebut akan berjuang dalam babak Stand Up Show dan
dinilai langsung oleh Indro Warkop, Raditya Dika, dan Astrid Tiar sebagai
juri. Saksikan Stand Up Comedy Season 2 Setiap Sabtu Mulai 31 Maret
2012 Pukul 20.00 WIB.
66
Kelakar
Gambar 3.28 Kelakar
Salah satu dari ragam tayangan Kompas TV terbaru, Kelakar
menghadirkan alumni Stand Up Comedy Indonesia Season 1, Wisben dan
Akbar. Keduanya akan membahas isu-isu hangat yang terjadi di
masyarakat dan dikemas secara komedi. Tidak ketinggalan, Wisben juga
menghiasi komedi ini dengan sulapnya yang khas. Tayangan komedi yang
satu ini, benar-benar beda.
Sapa Pagi
Gambar 3.29 Sapa Pagi
Pagi anda akan dipenuhi beragam informasi, tips dan referensi
seperti kuliner, artisektur, liputan terlengkap dan gaya hidup. Anda
memerlukan bacaan terbaru dan film baru. Segala macam kebutuhan
anda, dapat anda temukan jawabannya hanya di Sapa Pagi.
67
Adventure & Knowledge Programs
Explore Indonesia
Gambar 3.30 Explore Indonesia
Indonesia, sebuah negara kesatuan yang memiliki keindahan alam
dan budaya mempesona. Dibalik pesona Indonesia yang menarik
wisatawan dalam dan luar negeri ini terdapat banyak hal menarik yang
belum banyak dikaji lebih mendalam. Dipandu oleh Kamga, program ini
akan mengajak pemirsa mengeksplorasi lebih dalam tentang keindahan
budaya dan sejarah Indonesia. Menemukan sesuatu yang baru di tempat
lama, membangkitkan hal lama yang hampir punah serta menemukan
tempat-tempat baru. Sebuah program dokumenter wisata yang
mengekplorasi Indonesia dan menyajikannya dengan sisi-sisi berbeda,
Explore Indonesia setiap Sabtu pkl. 10.00 WIB di Kompas TV Inspirasi
Indonesia.
68
Ekspedisi Cincin Api
Gambar 3.31 Ekspedisi Cincin Api
Ekspedisi Cincin Api adalah program ekspedisi Kompas TV yang
mengungkap dan menceritakan ketangguhan serta misteri yang ada pada
gunung berapi di Indonesia. Penonton akan disuguhkan tayangan-
tayangan yang mengacu pada alam dan akan merasakan bahwa gunung
merapi yang berada di Indonesia ini sangat beragam dan mempunyai ciri
khas masing-masing dalam hal kontur daerahnya. Saksikan liputan dalam
Ekspedisi Cincin Api hanya di Kompas TV.
Teroka
Gambar 3.32 Teroka
Teroka, sebuah ekspedisi menjelajah daratan, lautan, hingga perut
bumi Indonesia yang dipandu oleh Cahyo Alkantana. Petualang ini
69
adalah seorang fotografer dan videografer dengan kiprah
internasional, bahkan menjadi orang Indonesia pertama dalam sebuah
produksi film mengenai bumi dan antartika.
Cahyo Alkantana dan tim Teroka akan berkeliling Indonesia
menggunakan mobil Lowo Discovery dan Lowo Defender, dua mobil awak
yang digunakan untuk melakukan ekspedisi ke seluruh nusantara,
mengeksplorasi alam Indonesia. Daratan Indonesia menawarkan
permukaan yang sangat menantang untuk dijelajahi. Indonesia
merupakan negara yang memiliki ratusan gunung berapi karena
dilewati oleh jalur pegunungan api. Ribuan pulau- pulau di Indonesia
juga menyimpan kekayaan alam yang beragam. Gua dan liang kapur
menyimpan aneka hayati yang belum pernah teridentifikasi sebelumnya.
Indonesia merupakan tempat pertemuan lempeng tektonik
sehingga kekayaan dasar lautnya besar. Selain itu, Indonesia juga
merupakan wilayah s egitiga terumbu karang yang memiliki spesies
terumbu karangnya yang beragam. Saksikan keindahan alam
Indonesia yang seru dan menantang bersama Cahyo Alkantana dalam
“TEROKA” setiap Senin pkl.21.00 WIB hanya di Kompas TV Inspirasi
Indonesia.
70
Coffee Story
Gambar 3.33 Coffee Story
Indonesia dan kopi adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Salah
satu negara penghasil kopi terbesar di dunia ini memiliki jenis kopi yang
unik dan beragam. Di setiap cerita tentang kopi terdapat pula cerita
keakraban khas masyarakat Indonesia yang menyesap
aromanya.Menelusuri kopi-kopi terbaik, menjelajahi perkebunan kopi di
penjuru Indonesia. Mengenal lebih dalam industri kopi dengan kearifan
lokal yang masih terjaga. Dipandu oleh Adi Taroepratjeka, seorang barista
dengan lisensi coffee tester internasional, yang pada akhir perjalanan
akan memberikan tips-tips seputar kopi, dan tidak ketinggalan sajian
kreasi kopi yang menggiurkan. Saksikan semua tentang kopi Indonesia di
Coffee Story di Kompas TV Inspirasi Indonesia.
71
Mitos
Gambar 3.34 Mitos
Mitos, sebuah program tayangan yang dipandu oleh Shafira dan
Chevrina Anayang, menjelajahi pelosok Indonesia, mengunjungi tempat-
tempat yang penuh cerita dan kepercayaan turun temurun. Indonesia
yang terdiri dari beragam suku dan budaya memiliki beragam
kepercayaan adat yang masih dipegang teguh oleh penduduk sekitar.
Penasaran dengan kepercayaan masyarakat yang berlaku di suatu
daerah, Shafira dan Chevrina berkeliling daerah yang penduduknya masih
sangat percaya pada mitos. Mengejutkan! Ternyata mitos-mitos tersebut
dapat dijelaskan secara logis dan bukan sekedar kepercayaan tanpa
dasar. Melibatkan para ahli sesuai bidangnya, Mitos akan mengajak
pemirsa memahami secara ilmiah mengenai mitos yang diangkat dari
daerah tertentu. Mitos hanya di Kompas TV.
72
Hidden Paradise
Gambar 3.35 Hidden Paradise
“Dari titik kilometer nol inilah saya akan memulai petualangan saya
untuk menjelajahi pulau-pulau yang ada di seluruh Indonesia”Nadine
Chandrawinata akan melakukan perjalanan menyusuri tempat-tempat
terpencil di Indonesia yang ternyata menyimpan potensi wisata yang luar
biasa. Menyapa cantiknya alam nusantara, menemukan surga di alam
Indonesia. Hidden Paradise setiap Jumat pkl.21.00 WIB di Kompas TV
Inspirasi Indonesia.
3.2 Profil Program “Showcase”
Showcase merupakan sebuah program acara musik di Kompas TV
yang disajikan dengan kemasan yang berbeda. Selain menyuguhkan
berbagai karya musisi tanah air, Showcase juga akan menampilkan sisi
lain dari kehidupan musisi-musisi yang tampil dengan berbagai cerita dan
73
pengalam mereka dalam bermusik. Hal ini dilakukan untuk memberikan
penyiaran program musik yang baik dan berkualitas.
3.2.1 Format Program
• Nama Program : Showcase
• Durasi : 60 Menit
• Jam Tayang : Jumat, 20.00 – 21.00
• Re-run : Senin, 09.00 – 10.00
3.2.2 Isi Program dan Tahapan Program
Dalam program ini, terdapat satu host yang perannya adalah
menjadiorang yang akan menceritakan setiap tema dari tiap episode yang
dikaitkan oleh musisi yang akan tampil. Host pada program ini adalah
Andezzz, ia adalah seorang DJ dan Composer yang juga mempunyai
latar belakang dalam musik yang cukup baik. Hal ini sangat penting untuk
dimiliki seorang host program Showcase, karena dia akan selalu
berkomunikasi dengan setiap musisi dan menggali musikalitas dari
musisi tersebut.
Showcase diproduksi secara taping sebanyak tiga kali dalam setiap
bulannya dengan tema-tema yang bervariasi. Setiap tema dikaitkan
dengan pengisi acara pada setiap episodenya, contohnya seperti tema
cinta, pada tema ini pengisi acaranya diambil berdasarkan karya yang
dibawakannya dan image dari talent itu sendiri. Seperti Ada Band yang
selalu mengusung tema cinta pada setiap albumnya.
74
3.2.3 Kru Produksi Program Showcase
Dalam sebuah produksi siaran televisi, struktur organisasi lebih
dikenal dengan daftar kru yang bertugas berdasarkan jabatan dan
tugasnya. Berikut ini adalah susunan kru yang bertugas pada program
SHOWCASE :
1. Pengarah Produksi
2. Penanggung Jawab Produksi Entertainment
3. Produser Eksekutif
4. Asisten Produser
5. Pengarah Acara
6. Penanggung Jawab Kreatif
7. Penanggung Jawab Penunjang Produksi
8. Tim Kreatif
9. Production Marketing Communication
10.Pengarah Lapangan
11.Asisten Produksi
12.Penanggung Jawab Kru Produksi
13.Penata Kamera
14.Penata Cahaya
15.Penata Suara
16.Operator CCU
17.Juru Rekam
18.Penanggung Jawab Paska Produksi
75
19.Penyunting Gambar
20.Penata Grafis
21.Penanggung Jawa Artistik
22.Perancang Set
23.Tim Properti
24.Penata Busana
25.Kordinator Artis
26.Promo
27.Penanggung Jawab Teknik
28.Penanggung Jawab Studio
29.Pengarah Teknik
30.Pendukung Teknik
31.Pengadaan Alat
32.Pembawa Acara
3.3 Standart Operational Procedure Kompas TV
1. Produksi
Produksi program yang dilakukan di studio atau luar studio harus
melalui tahap sebagai berikut :
1. Tahap Pra Produksi
2. Tahap Produksi
3. Tahap Pasca Produksi
76
Tahap Pra Produksi :
1. Penyusunan Konsep/Design Produksi
2. Rapat dengan tim produksi
3. Rapat dengan talent
4. Persiapan administratif dan peralatan produksi
Tahap Produksi :
1. Sebelum melakukan proses syuting, tim produksi beserta talent
harus melakukan proses GR (Geladi Resik) dimana hal ini akan
lebih membuat proses syuting menjadi mudah dan terkontrol dari
segi tata suara, tata cahata, grafis, waktu, dsb.
2. Melakukan proses syuting sesuai dengan proses pra produksi
Tahap Pasca Produksi :
1. Editing
2. Evaluasi
3. Penyiaran/Penayangan
Materi hasil produksi program dipegang oleh produser dan diserahkan
kepada programmer untuk nantinya diteliti sebelum disiarkan.
77
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Persepsi masyarakat terhadap tayangan Kompas TV di Kota
Makassar
Deskripsi data penelitian disajikan untuk mengetahui beberapa
data pokok yang berkaitan dengan penelitian. Hal ini diperoleh melalui
pengumpulan dan peringkasan data penelitian. Data tersebut merupakan
data empirik, yaitu data yang diperoleh dan respon jawaban subyek
terhadap skala dan angket yang diberikan. Selain itu terdapat pula data
hipotetik yaitu nilai rata-rata, nilai maksimum dan nilai minimum pada
masing-masing angket dan skala.
Deskripsi data disajikan dalam rerata hipotetik dan rerata empirik.
Hasil selengkapnya mengenai data empirik dapat dilihat pada lampiran.
Adapun ringkasan deskripsi data hipotetik dan empirik dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
77
78
Tabel 5.
Rerata Hipotetik dan Empiris Data Persepsi masyarakat terhadap
tayangan Kompas TV di Kota Makassar
Variabel
Hipotetik Empirik
SD
Max Min Rerata Max Min Rerata
Persepsi
Masyarakat
menonton TV
3,214 1 1,607 3,21 1,50 2,5355 0,52961
Perilaku
Masyarakat
menonton TV
3,000 1 1,500 3,00 1,50 2,6670 0,52343
Data hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata terendah
angket persepsi masyarakat menonton Kompas TV Makassar adalah 1,50
dan skor tertinggi adalah 3,21 dengan rerata empirik ( skor yang diperoleh
) M = 2,5355. Data tersebut menunjukkan bahwa rerata hepotetik lebih
kecil dan pada rerata empirik. Berarti persepsi masyarakat menonton
Kompas TV Makassar lebih tinggi dan yang diramalkan.
Nilai jawaban terendah dalam skala perilaku masyarakat ton
Kompas TV adalah 1 dan tertinggi adalah 3 dengan butir pertanyaan
sebanyak 24. Jadi total skor rata-rata tertinggi yang dimungkinkan adalah
3,00 dan terendah adaIah 1 dengan rerata hipotetik (skor yang
dimungkinkan) sebesar M z 1,500 dan skor tertinggi adalah 3,00, dengan
rerata empirik (skor yang diperoleh) M = 2,6670. Data tersebut
menunjukkan bahwa rerata hipotetik lebih koch dan pada rerata empirik,
berarti perilaku masyarakat menonton Kompas TV Makassar tinggi.
79
Skor skala merupakan suatu hasil ukur berupa angka suatu norma
pembanding agar dapat di interprestapika secara kualitatif. Pada
dasarnya, interprestasi skor skala psikologi selalu bersifat normatif, artinya
makna skor diacukan pada posisi relatif skor dalam suatu kelompok yang
telah dibatasi terlebih dahulu. Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan
statistik deskriptif dan distribusi data skor kelompok yang umumnya
mencakup banyaknya subyek (n) dalam kelompok, mean skor skala (M),
deviasi standar skor skala (s), dan varians (S2), skor ininimum (Xinim) dan
maksimum (Xmaks). Dekskripsi data memberikan gambaran penting
mengenai keadaan subyek pada aspek atau variabel yang diteliti” (Azwar,
1999: 105).
Distribusi data penelitian dimaksudkan untuk membuat suatu
kriteria kategorisasi skor angket kebiasaan menonton Kompas TV
Makassar dan perilaku sosial masyarakat menonton Kompas TV.
dilakukan dengan model distribusi normal. Cara ini didasarkan pada
asumsi bahwa skor subyek dalam kelompoknya merupakan estimasi
terhadap skor subyek dalam populasi dapat terdistribusi secara normal.
Cara kategorisasi yakni digunakan dalam penelitian in adalah kategorisasi
berdasarkan jenjang. Tujuannya adalah menempatkan individu Ice dalam
kelompok-kelompok secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar
atribut yang di ukur.
80
Dalam penelitian ini, skor dikategorisasikan menjadi tiga yaitu
rendah, sedang dan tinggi. Kategorisasi dan distribusi masing-masing
variabel adalah sebagai berikut: Kebiasaan Menonton TeIeviisi
Tabel 6.
Kategorisasi dan Interprestasi skor Angket Kebiasaan
Menonton Kompas TV.
Kategori Rentang skor Jumlah Persentase (%)
Rendah
Sedang
Tinggi
1,00 – 2,00
2,01 – 3,00
3,00 – 3,50
16
21
5
38,10
50,00
11,90
Jumlah 42 100
Berdasarkan kategorisasi jenjang (ordinal) untuk variabel
kebiasaan menonton Kompas TV Makassar, maka terdapat 16 (38,10%)
subyek yang memiliki kebiasaan menonton Kompas TV Makassar yang
rendah, 21(50,00%) subyek yang memiliki kebiasaan menonton Kompas
TV Makassar yang sedang, dan 5(11,90%) yang dimiliki kebiasaan
menonton Kompas TV Makassar yang tinggi. Jadi dapat disimpulkan
bahwa secara umum kebiasaan menonton Kompas TV Makassar
tergolong sedang
81
2. Tingkat frekuensi menonton tayangan Kompas TV masyarakat di
Kota Makassar
Tabel 7.
Kategorisasi dan interprestasi skor skala penilaian masyarakat
menonton Kompas TV
Kategori Rentang skor Jumlah Persentase (%)
Rendah
Sedang
Tinggi
1,50 – 2,00
2,01 – 2,00
2,00 – 3,00
12
8
22
28,57
19,05
5,38
Jumlah 42 100
Berdasarkan kategorisasi jenjang (ordinal) untuk variabel perilaku
masyarakat menonton Kompas TV, maka terdapat 12 (28,57%) subyek
yang memiliki perilaku yang rendah, 8(19,05%) yang memiliki perilaku
yang sedang, dan 22 (52,38%) yang memiliki perilaku yang tinggi. Jadi
dapat disimpulkan bahwa secara umum perilaku masyarakat menonton
Kompas TV Makassar, tergolong tinggi.
3. Pengaruh / kaitan antara tayangan Kompas TV dengan persepsi
masyarakat menonton Kompas TV Makassar di Kota Makassar
Setelah uji prasyarat dilakukan dan ternyata bahwa data penelitian
memenuhi syarat normalitas sebaran dan Iinearitas, maka dilanjutkan
dengan analisis regresif sederhana untuk menguji hipotesis dan
mengetahui besarnya sumbangan efektif variabel kebiasaan menonton
Kompas TV Makassar terhadap variabel perilaku masyarakat menonton
82
Kompas TV Makassar. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan
program SPSS for windows 12,0 (lihat lampiran). Menunjukkan
persamaan regresif sebagai berikut:
Y = 0,431 + (0,852) X
Konstanta sebesar 0,431 mengindikasikan bahwa jika kebiasaan
menonton Kompas TV Makassar berada pada skor 1, maka perilaku
masyarakat menonton Kompas TV Makassar adalah 0,431. Koefisien
regresif sebesar 0,852 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor
kebiasaan menonton Kompas TV Makassar di prediksi akan
meningkatkan perilaku yang negatif bagi masyarakat menonton Kompas
TV sebesar 0,852. Namun sebaliknya jika kebiasaan menonton Kompas
TV Makassar berkurang satu skor, maka di prediksi akan mengurangi
perilaku yang negatif bagi masyarakat menonton Kompas TV sebesar
0,431.
Hasil analisis koreksi sederhana menunjukkan bahwa besarnya
nilai koefisien korelasi pearson adalah 0,862. Nilai P. 0,000 menunjukkan
bahwa probabilitas jauh di bawah 0,05. Karena itu, korelasi antara variabel
kebiasaan menonton Kompas TV Makassar dan perilaku masyarakat
menonton Kompas TV sangat nyata yang berarti hipotesis teruji. Hal ini
menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif kebiasaan menonton Kompas
TV Makassar terhadap perilaku masyarakat menonton Kompas TV. ini
berarti bahwa semakin tinggi kebiasaan menonton Kompas TV Makassar,
maka akan semakin tinggi pula perilaku masyarakat menonton Kompas
83
TV yang negatif. Demikian juga sebaliknya, semakin rendah kebiasaan
masyarakat menonton Kompas TV menonton Kompas TV Makassar,
maka akan semakin rendah pula perilaku masyarakat menonton Kompas
TV yang negatif. Nilai R, Tabel 0,3044 menunjukkan bahwa sebesar
30,44% variasi yang terjadi dalam perilaku masyarakat menonton
KompasTV Makassar terjelaskan oleh kebiasaan menonton Kompas TV
Makassar melalui regresif linear Yn
= 0431 + (0852) X, artinya ada sekitar
69,56% faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku masyarakat
menonton Kompas TV Makassar.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa Kebiasaan menonton
Kompas TV Makassar masyarakat menonton Kompas TV Makassar
tergolong tinggi, artinya subyek kurang menggunakan waktunya untuk
menonton Kompas TV Makassar dan lebih banyak menggunakan
waktunya untuk aktivitas-aktivitas lainnya; Hal ini dapat dilihat dari skor
rata-rata kebiasaan menonton Kompas TV Makassar ( M = 2,5355) lebih
tinggi dan mean hipotetik (skor yang memungkinkan) yaitu M 1,607.
Rendahnya kebiasaan menonton Kompas TV Makassar pada subyek
kemungkinan disebabkan oleh adanya beberapa kegiatan lain yang lebih
senang dilakukan subyek saat berada di rumah. Dari hasil penelitian
terungkap bahwa saat berada di rumah subyek selalu melakukan kegiatan
belajar. Kegiatan ini di pilih oleh sebanyak 3 (54,76%) subyek. Hal ini
dimungkinkan dengan melihat Kurikulum yang diterapkan di sekoIah
84
menurut subyek menggunakan sebagian besar waktunya untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Namun untuk
selanjutnya perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh kebiasaan
menonton Kompas TV Makassar terhadap prestasi belajar masyarakat
menonton Kompas TV.
Beberapa kegiatan lain yang lebih sering dilakukan oleh
masyarakat menonton Kompas TV saat berada di rumah yaitu bermain
bersama teman sebaya 10 (23,81%) subyek, sedangkan kegiatan lainnya
yaitu bermain gitar, olah raga. baca komik, dan membantu KPID Sul Sel
sebanyak 9(21,43%) responden.
Hasil analisis deskriptif untuk variabel perilaku masyarakat
menonton Kompas TV Makassar tergolong tinggi. Hal ini dapat dilihat dan
skor rata-rata yaitu (M = 2,6670) lebih tinggi dari mean hipotetik (skor yang
dimungkinkan) yaitu M = 1,50. Tingginya skor perilaku masyarakat
menonton Kompas TV menunjukkan bahwa masyarakat menonton
Kompas TV Makassar mempunyai perilaku yang baik.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa hipotesis teruji, hal ini
dapat dilihat dan nilai r = 0,3044. Tanda-tanda (negatif) pada output
menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan. Hal ini terlihat pula
dalam persamaan regresi A = 0,431 x (0,852)X yang teruji yang berbentuk
linear sehingga secara meyakinkan dapat dikatakan bahwa setiap
kenaikan satu skor kebiasaan menonton Kompas TV Makassar, perilaku
85
masyarakat menonton Kompas TV Makassar akan naik sebesar 0,852
pada konstanta 0,431. Artinya ada pengaruh negatif kebiasaan menonton
Kompas TV Makassar terhadap perilaku masyarakat menonton Kompas
TV, yaitu semakin tinggi kebiasaan menonton Kompas TV Makassar,
maka semakin tinggi pengaruh negatifnya terhadap perilaku masyarakat
menonton Kompas TV. Demikian juga sebaliknya, semakin rendah
kebiasaan menonton Kompas TV Makassar. Maka semakin rendah pula
pengaruh negatifnya terhadap perilaku masyarakat menonton Kompas
TV.
Besarnya sumbangan kebiasaan menonton Kompas TV Makassar
terhadap perilaku masyarakat menonton Kompas TV yang didapat dan
hasil penelitian ini adalah 30,56. Dengan demikian terhadap faktor-faktor
lain yang turut mempengaruhi perilaku masyarakat menonton Kompas TV.
Faktor lain yang turut mempengaruhi yaitu keterampilan berkomunikasi
regensi pola emosi, keadaan lingkungan dan minat sosial.
Dalam mendorong peningkatan perilaku masyarakat menonton
Kompas TV yang baik dapat ditunjang dengan adanya dukungan dan
keluarga, dimana pada proses ini masyarakat menonton Kompas TV
mendapatkan bimbingan dan pengawasan yang cukup dari KPID Sul Sel
masyarakat menonton Kompas TV. Adanya pengaruh negatif televisi
terhadap perilaku masyarakat menonton Kompas TV dapat diminimalkan
dengan keterlibatan keluarga (Ayah, Ibu, dan Saudara) pada saat
86
masyarakat menonton Kompas TV menonton Kompas TV Makassar.
Melalui pertanyaan tambahan yang diberikan, bahwa pada saat menonton
Kompas TV Makassar sebanyak 23 (54,76%) subyek penelitian
didampingi oleh KPID Sul Sel dan anggota keluarga lainnya, dan 19
(14,24%) subyek mendiskusikan acara yang ditontonnya bersama
keluarga.
Hal ini dapat membantu mengembangkan penyesuaian sosial anak
karena sesungguhnya penyesuaian sosial yang baik tidak dapat dipelajari
dalam waktu yang singkat. Menurut Sujiono (205 78), sifat sosial, anti
sosial atau tidak sosial diperoleh dan hasil belajar yang searah dengan
siklus perkembangan. Oleh karena itu, penting bagi seorang anak untuk
mempelajari berbagai perilaku sosial dan orang-orang yang ada
disekitarnya. Selain itu, menurut Hurlock (1997 288) bila pola perilaku
sosial yang buruk dikembangkan di rumah, maka anak akan menemui
kesulitan untuk melakukan penyesuaian sosial yang baik di rumah,
meskipun diberi motivasi untuk melakukannya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata waktu yang
digunakan untuk menonton Kompas TV Makassar adalah 2,5355 atau
sekitar 3 jam. Hal ini lebih tinggi dan rerata hipotik (waktu yang
dimungkinkan) yakni 1,607. artinya kebiasaan menonton Kompas TV
Makassar masyarakat menonton Kompas TV tergolong sedang. Menurut
Partasari (wulan, 1999 62) waktu rata-rata untuk menonton Kompas TV
87
Makassar yang direkomendasikan oleh WHO adalah maksimal 2 jam
perhari. Wahyuddin (2003 XIV) lebih lanjut menegaskan bahwa lamanya
waktu menonton yang sehat bagi adalah sekitar 8 - 10 jam seminggu,
dengan catatan tayangannya memberikan pendidikan yang baik bagi
masyarakat.
Data hasil penelitian menunjukkan bahwa tayangan yang paling
banyak ditonton oleh masyarakat menonton Kompas TV adalah jenis film
kartun dan sinetron. Film kartun yang paling banyak ditonton oleh
masyarakat menonton Kompas TV adalah Berita, yaitu 27 (57,14%).
Sedangkan jenis sinetron yang paling banyak ditonton adalah Ketika Cinta
Bertasbih 12 (28,57) subyek. Tayangan televisi di Indonesia saat ini
khususnya bagi anak dan remaja sangat beresiko berdampak negatif
pada penonton. Hanya sebagian kecil yang berkategori bermanfaat
sebab, sebagian tayangan berbau mistis, seks dan kekerasan. Oleh
karena itu, diharapkan kepada pemerintah dan pengelola media televisi
agar memberikan tontonan yang lebih mendidik pada masyarakat dan
remaja.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar tayangan
televisi saat ini tidak memberikan pendidikan yang baik bagi anak
diantaranya yaitu mempengaruhi perilaku sosialnya, seperti memikirkan
dan mementingkan diri sendiri, berkuasa, merusak dan agresif,
merupakan sebagian dari perilaku yang tidak sesuai dengan harapan
88
kelompok. Perilaku negatif tersebut bisa di dapatkan melalui proses imitasi
dari tayangan televisi.
Namun demikian. tidak semua anak dan remaja terpengaruh
dengan tayangan kekerasan dan anti sosial. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebanyak 26 ( 6190% ) masyarakat menonton Kompas TV
Makassar bahwa apabila melihat teman sebaya yang sedang bertengkar /
berkelahi mereka menjawab berusaha melerainya dan tidak ikut
mengambil tindakan yang agresif. Hanya 16 ( 38,09% subyek yang
menjawab akan melaporkan kejadian tersebut kepada sekolah guru.
Menonton tayangan televisi sangat penting bagi masyarakat,
sebab di samping sebagai media hiburan juga dapat bermanfaat sebagai
media pendidikan kebiasaan masyarakat menonton Kompas TV
Makassar yang terlalu lama berdampak negatif, terhadap kurangnya
kedisiplinan.
Oleh karena itu, KPI dan KPID Sulsel diharapkan mendampingi,
memperhatikan dan memberikan penjelasan mengenai isi tayangan yang
sering ditonton oleh masyarakat, terutama tayangan yang mengandung
unsur pendidikan, sedangkan tayangan animasi, dan sinetron yang
mengandung unsur kekerasan sebaiknya tidak perlu ditonton oleh
masyarakat dan remaja. Peranan KPID Sul Sel dalam mengawasi
masyarakatnya agar tidak terbiasa menonton kekerasan dalam televisi
yang terlalu lama dengan menonton acara / tayangan yang bermanfaat
89
akan menjadi dasar bagi anak dan remaja untuk meraih keberhasilan
pada masa dewasa.
90
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan dan penelitian ini,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Persepsi masyarakat menonton Kompas TV Makassar secara umum
berada dalam kategori tinggi (55,5%). Hal ini menunjukkan bahwa
kebiasaan menonton Kompas TV Makassar bagi masyarakat sangat
tinggi menggunakan waktunya untuk menonton Kompas TV Makassar
dan lebih sedikit menggunakan waktunya untuk aktivitas-aktivitas
lainnya seperti menonton tayangan tv lain. Semisal TVRI SulSel.
2. Frekuensi / intensitas masyarakat menonton Kompas TV Makassar
secara umum berada dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan
bahwa masyarakat menonton Kompas TV Makassar mempunyai
perilaku yang baik. Dalam hal ini kebiasaan menonton berita,
pengetahuan, dan edukasi lainnya lebih sering ditonton sehingga
berdampak kepada perilaku dan wawasan pengetahuannya.
1. Kebiasaan menonton Kompas TV Makassar berpengaruh positif
terhadap perilaku masyarakat menonton Kompas TV Makassar, Hal ini
ditandai dengan nilai koefisien korelasi R = 0,751 (mendekati nilai
angka 1). Artinya semakin tinggi kebiasaan menonton Kompas TV
90
91
Makassar maka semakin tinggi perilaku positif masyarakat terhadap
perilaku dan wawasan pengetahuannya.
B. Saran
1. Sebaiknya kebiasaan menonton Kompas TV Makassar masyarakat
menonton Kompas TV Makassar lebih diarahkan kepada kegiatan-
kegiatan yang bermanfaat seperti menonton berita, pendidikan, dan
ilmu pengetahuan lainnya yang bersumber dari Kompas TV, sehingga
waktu yang digunakan lebih fokus dan tidak menjadikan kebiasaan
menonton hiburan lebih dominan
2. Perilaku masyarakat menonton Kompas TV Makassar dalam
menonton televisi yang masihdigolongkan baik dalam hasil penelitian
ini sebaiknya dipertahankan dan KPID Sul Sel tetap memberikan
perhatian khusus. Terutama dalam kebiasaan-kebiasaan baik kepada
masyarakat bisa dalam hal penyuluhan bahwa menonton berita dan
edukasi lainnya jauh lebih bermanfaat dibandingkan tayangan hiburan,
sinetron dan sebagainya.
3. Semakin tinggi kebiasaan menonton hal-hal berupa kekerasan, dan
tayangan sinetron maka semakin tinggi pula perilaku negatif
masyarakat dalam kesehariannya. Demikian pula sebaliknya semakin
rendah kebiasaan menonton kekerasan dan tayangan yang tidak
mendidik, maka semakin rendah pula pengaruh negatif terhadap
perilaku masyarakat dalam kesehariannya. Olehnya itu disarankan
92
kepada pemerintah, lembaga KPID, dan masyarakat untuk
membiasakan menonton tayangan yang mempunyai dampak langsung
seperti tayangan kuliah subuh untuk memperbaiki dan meningkatkan
akhlak mereka.
93
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimin. 1999. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik”. Jakarta: Rineka Cipta
Arfin, Anwar. 2003. “ Paradigma Baru Pendidikan”. Jakarta: Poksi VI Fpg
DPR-RI
Bahri, Saeful. 2005. “Televisi dan Masyarakat Dalam Interaksi Edukatif
(Suatu Pendekatan Teoritis)”. Jakarta: Rineka Cipta
Burhan,Jazir,1980. Peningkatan Mutu Siaran TV Pendidikan Melalui
Kebijakan dan Regulasi,Thn.I. No 2.
Brent D. Ruben. 1988. Communication and Human Behavior. New York:
Macmilland Publishing Company.
Bulaeng, Andi, 2000, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer,
Hasanuddin University, Press.
Danim S., 2002. Inovasi Broadcasting Modern. Bandung: CV. Pustaka
Setia
Darmawati. 2003. “Hubungan Antara Tayangan TV dengan Prestasi
Belajar peserta didik SMA Negeri di Kabupaten Maros”. Tesis.
Makassar: PPs Universitas Negeri Makassar
Djamarah, S.B. 1994. Televisi dan Sejarahnya. Surabaya. Usaha
Nasional.
Devito, Joseph. A., 1997, Komunikasi Antar Manusia, Kuliah Dasar Edisi
Kelima, AIih Bahasa Agus Maulana, Profesional Books, Jakarta.
Forsdale, 1981. Perspectives on Communication. New York: Random
House.
Freud,S., 1950. The ego and the id. London: The Hogarth Press
Harsey, Paul dan Blancharc Ken, 1992. Manajemen Perilaku Organisasi
Pendayagunaan Sumber Daya Manusia, Erlangga, Jakarta.
lndrawidjaya Adam, 1986. Perilaku Masyarakat Menonton TV, Sinar Baru
Bandung.
Kartini Kartono, 1997. Regulasi UUD Penyiaran Indonesia, Rajawali,
Jakarta. Kazim Ashar, 1993. Pengukuran Efektifitas Dalam
94
Organisasi. Pusat Antar Universitas Ilmu-Ilmu Sosial Universitas
Indonesia, Jakarta.
Moenir, AS, 1987. Pendekatan Manusiawi dan Organisasi Terhadap
Pembinaan Akhlak Manusia, Gunung Agung, Jakarta.
Malik, tahir. 2010. Metodologi Penelitian Dan Aplikasi. Pustaka Pena
Press, Makassar.
Mulyasa, E. 2005. “Menjadi Masyarakat yang Cerdas lewat TV”. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Murhari, Andi. 2003. “Hubungan Dukungan KPID Sul Sel Dengan Prestasi
Belajar murid Pada SD 240 Tellu Boccoe Kec. Mare Kabupaten
Bone”. Skripsi. Makassar: S1 Universitas Negeri Makassar
Nasir. 2000. “Peranan keluarga mendampingi anak menonton TV dalam
pembinaan Prestasi Belajar”. Tesis. Makassar: PPs Universitas
Negeri Makassar
Poerwadarininta, WJS, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,
Jakarta.
Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi, 2006, WWW,
Waspada Cold, Jakarta 2006.
Sarlito Wirawan, 1982. Psikologi Perkembangan, Bulan Bintang, Jakarta.
Sudjana, Nana.2001.Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar
Baru Algensindo
Suryasubroto. 1997. Proses Belajar Broadcasting. Jurnal pendidikan
Jakarta:
Sukarna,1992, Dasar-dasar Manajemen, Jurnal Pendidikan. Bandung
The Liang Gie dan Kawan-kawan. 1981. Ensiklopedia Administrasi.
Jakarta: Gunung Agung.
95
Lampiran : 2
ANGKET PENELITIAN
a. Data Identitas Responden
- Nama Masyarakat menonton Kompas TV :
- Alamat :
b. Petunjuk:
Tulislah nama stasiun TV dan acara yang ditonton, jumlah
waktu yang digunakan dalam sehari serta bernama Hari/tgl : dengan
siapa anda nonton acara TV.
Waktu
(Jam… sampai…)
Stasiun TV Acara
Bersama dengan
……………………..
Hari/tgl :
Waktu
(Jam… sampai…)
Stasiun TV Acara
Bersama dengan
……………………..
1
2
96
Hari/tgl
Waktu
(Jam… sampai…)
Stasiun TV Acara
Bersama dengan
……………………..
Hari/tgl :
Waktu
(Jam… sampai…)
Stasiun TV Acara
Bersama dengan
……………………..
Hari/tgl :
Waktu
(Jam… sampai…)
Stasiun TV Acara
Bersama dengan
……………………..
3
4
5
97
Hari/tgl :
Waktu
(Jam… sampai…)
Stasiun TV Acara
Bersama dengan
……………………..
Hari/tgl :
Waktu
(Jam… sampai…)
Stasiun TV Acara
Bersama dengan
……………………..
6
7
98
Lampiran 4
Npar Tests
Descriptive statistics
N Mean Std. Deviati
on
Minimum
Kebiasaan
Menonton
Perilaku
masyarakat
menonton
Kompas TV
4
2
4
2
2.3962
2.4723
5.2961
5.2343
1.50
1.50
3.21
3.00
Chi-Square Test
Frequencies
Kebiasaan menonton
Observed N Expected N Rasidual
1.50
1.64
1.71
1.79
1.86
1.93
2.00
2.21
2.50
2
1
2
2
3
1
6
1
1
2.5
2.5
2.5
2.5
2.5
as
2.5
2.5
2.5
-.5
-1.5
-5
-5
-5
-1.5
3.5
.5
-1.5
99
2.57
2.64
2.79
2.86
3.00
3.07
3.14
3.21
Total
3
1
4
5
3
3
1
1
42
2.5 .5
-1.5
1.5
2.5
.5
.5
-1.5
-1.5
Lampiran 5
2) Uji Linearitas
Correlations
Correlations
Kebiasaan
menonton
Perilaku
masyarakat
menonton
Kompas TV
Kebiasaan menonton Pearson Correlation
Sig. (2-Tailed)
N
1
42
.862**
.000
.42
Perilaku masyarakat menonton Kompas TV
Pearson Correlation
.862***
.0000
.42 42
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
100
Lampiran 6
Reability
Scale : ALL VARIABELS
Case Processing Summary
N %
Cases Valid
Excludeda
Total
42
0
42
100.0
.0
100.0
a. Listwise deletion based on all
Variables in the procedure
Realibility Statistics
Cronbach‟s
Alpha
N of Items
.968 24
101
Lampiran 7
Item-Total Statistics
Scale Mean if item
Deleted
Scale
Variance if
item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Conbach‟s
Alpha if item
deleted
11
12
13
14
15
16
17
18
19
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
57.0238
57.0238
57.0000
56.9286
56.9762
56.9286
56.8810
57.0000
56.9762
56.9286
56.9286
56.9762
56.8810
56.8571
56.8571
56.7857
56.7857
56.7857
56.7143
56.7381
142.414
142.073
141.707
141 .678
141.243
140.507
140.937
140.000
141.731
142.166
142.507
141.634
143.425
144.077
144.857
146.221
146.416
148.270
149.819
149.320
.760
.812
.826
.814
.847
.880
.851
.923
.898
.861
.884
.904
.821
.823
.772
.730
.717
.635
.535
.566
.966
.966
.966
.966
.965
.965
.965
.965
.965
.965
.965
.965
.966
.966
.966
.966
.967
.967
.968
.968
102
121
122
123
124
56.7857
56.7143
56.5476
56.6429
149.880
149.965
156.156
155.796
.521
.525
.407
.518
.968
.968
.970
.970
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
59,3333 157.789 12.56139 24
Lampiran 8
KEBIASAAN menonton Kompas TV Makassar
No Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Jumlah Rata-
rata
1 2,5 2,5 2 2 1,5 3 4 17,5 2,500
2 2 2 2 2 1 2 3 14 2,000
3 2,5 2,5 2,5 2,5 3 3,5 4,5 21 3,000
4 2 2 2 2 2 2 2 14 2,000
5 2 2 2 1,5 1,5 2 3 14 2,000
6 2 2 1,5 1,5 1 2 3 13 1,857
7 2 2 2 1,5 2 2 1 12,5 1,786
8 2 2 2 2 1 2 1,5 12,5 1,786
9 2,5 2,5 2 2 2 2,5 4,5 18 2,571
10 3 3 2 2 2 2,5 5 19,5 2,786
11 2,5 3 2,5 3 2 3,5 3,5 20 2,857
12 2 2 2 2 1,5 2,5 3,5 15,5 2,214
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman Tesis
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman Tesis
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman Tesis
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman Tesis
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman Tesis
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman Tesis
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman Tesis
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman Tesis
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman Tesis
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman Tesis
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman Tesis

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di MakassarIsi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di MakassarI Wayan Suparno
 
Kelas10 ekonomi ismawanto
Kelas10 ekonomi ismawantoKelas10 ekonomi ismawanto
Kelas10 ekonomi ismawantoAbdul Razak
 
Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...Juhaeri Susanto
 
Laporan kunjungan industri
Laporan kunjungan industriLaporan kunjungan industri
Laporan kunjungan industriRezka Pratama
 
Struktur Organisasi dan Perilaku Komunikasi
Struktur Organisasi dan Perilaku KomunikasiStruktur Organisasi dan Perilaku Komunikasi
Struktur Organisasi dan Perilaku KomunikasiAlvin Agustino Saputra
 
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIASTRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIATIUPH2013
 
Struktur Organisasi (FTA & Pay TV)
Struktur Organisasi (FTA & Pay TV)Struktur Organisasi (FTA & Pay TV)
Struktur Organisasi (FTA & Pay TV)Mila
 

Andere mochten auch (8)

Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di MakassarIsi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
 
Kelas10 ekonomi ismawanto
Kelas10 ekonomi ismawantoKelas10 ekonomi ismawanto
Kelas10 ekonomi ismawanto
 
Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
 
Laporan kunjungan industri
Laporan kunjungan industriLaporan kunjungan industri
Laporan kunjungan industri
 
Struktur Organisasi dan Perilaku Komunikasi
Struktur Organisasi dan Perilaku KomunikasiStruktur Organisasi dan Perilaku Komunikasi
Struktur Organisasi dan Perilaku Komunikasi
 
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIASTRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
 
Contoh Propoal TV
Contoh Propoal TVContoh Propoal TV
Contoh Propoal TV
 
Struktur Organisasi (FTA & Pay TV)
Struktur Organisasi (FTA & Pay TV)Struktur Organisasi (FTA & Pay TV)
Struktur Organisasi (FTA & Pay TV)
 

Ähnlich wie Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman Tesis

Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV NasionalEksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV NasionalFeriandi Mirza
 
Karakteristik tv
Karakteristik tvKarakteristik tv
Karakteristik tviwayan suta
 
Ppt.pengaruih tayangan acara tv terhadap perilaku masyarakat
Ppt.pengaruih tayangan acara tv terhadap perilaku masyarakatPpt.pengaruih tayangan acara tv terhadap perilaku masyarakat
Ppt.pengaruih tayangan acara tv terhadap perilaku masyarakatSalma Van Licht
 
03 2018 sosia dialektika unwas pengawasan perizinan oleh komisi penyiaran ind...
03 2018 sosia dialektika unwas pengawasan perizinan oleh komisi penyiaran ind...03 2018 sosia dialektika unwas pengawasan perizinan oleh komisi penyiaran ind...
03 2018 sosia dialektika unwas pengawasan perizinan oleh komisi penyiaran ind...TaufiqurokhmanTaufiq
 
bahan siaran Televisi Ltv
bahan siaran Televisi Ltvbahan siaran Televisi Ltv
bahan siaran Televisi LtvMuhammad Thosin
 
Bab 1 pendahuluan telekomunikasi
Bab 1 pendahuluan telekomunikasiBab 1 pendahuluan telekomunikasi
Bab 1 pendahuluan telekomunikasiEKO SUPRIYADI
 
Bab i pendahuluan komunikasi
Bab i pendahuluan komunikasiBab i pendahuluan komunikasi
Bab i pendahuluan komunikasiEKO SUPRIYADI
 
Makalah pengajaran bhs arab
Makalah pengajaran bhs arabMakalah pengajaran bhs arab
Makalah pengajaran bhs arabMuhammad Idris
 
EKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIA
EKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIAEKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIA
EKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIALusianai Waode
 
Spektrum Frekuensi
Spektrum FrekuensiSpektrum Frekuensi
Spektrum FrekuensiChar Lie
 
Makalah pengajaran bahasa arab
Makalah pengajaran bahasa arabMakalah pengajaran bahasa arab
Makalah pengajaran bahasa arabMuhammad Idris
 
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang ProfesionalTvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang ProfesionalFeriandi Mirza
 

Ähnlich wie Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman Tesis (20)

2013-2-01542-MC Bab1001.pdf
2013-2-01542-MC Bab1001.pdf2013-2-01542-MC Bab1001.pdf
2013-2-01542-MC Bab1001.pdf
 
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV NasionalEksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
 
Karakteristik tv
Karakteristik tvKarakteristik tv
Karakteristik tv
 
Karakter tv
Karakter tvKarakter tv
Karakter tv
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Ppt.pengaruih tayangan acara tv terhadap perilaku masyarakat
Ppt.pengaruih tayangan acara tv terhadap perilaku masyarakatPpt.pengaruih tayangan acara tv terhadap perilaku masyarakat
Ppt.pengaruih tayangan acara tv terhadap perilaku masyarakat
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
03 2018 sosia dialektika unwas pengawasan perizinan oleh komisi penyiaran ind...
03 2018 sosia dialektika unwas pengawasan perizinan oleh komisi penyiaran ind...03 2018 sosia dialektika unwas pengawasan perizinan oleh komisi penyiaran ind...
03 2018 sosia dialektika unwas pengawasan perizinan oleh komisi penyiaran ind...
 
bahan siaran Televisi Ltv
bahan siaran Televisi Ltvbahan siaran Televisi Ltv
bahan siaran Televisi Ltv
 
Sejarah perkembangan televisi
Sejarah perkembangan televisiSejarah perkembangan televisi
Sejarah perkembangan televisi
 
Bab 1 pendahuluan telekomunikasi
Bab 1 pendahuluan telekomunikasiBab 1 pendahuluan telekomunikasi
Bab 1 pendahuluan telekomunikasi
 
Bab i pendahuluan komunikasi
Bab i pendahuluan komunikasiBab i pendahuluan komunikasi
Bab i pendahuluan komunikasi
 
Bab1 dasar siskom
Bab1 dasar siskomBab1 dasar siskom
Bab1 dasar siskom
 
Makalah pengajaran bhs arab
Makalah pengajaran bhs arabMakalah pengajaran bhs arab
Makalah pengajaran bhs arab
 
Televisi edukasi
Televisi edukasiTelevisi edukasi
Televisi edukasi
 
EKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIA
EKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIAEKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIA
EKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIA
 
Spektrum Frekuensi
Spektrum FrekuensiSpektrum Frekuensi
Spektrum Frekuensi
 
Makalah pengajaran bahasa arab
Makalah pengajaran bahasa arabMakalah pengajaran bahasa arab
Makalah pengajaran bahasa arab
 
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang ProfesionalTvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
 

Kürzlich hochgeladen

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 

Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman Tesis

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini media massa adalah sumber informasi seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi yang jelas sebagai media massa. Media massa di bagi menjadi tiga bagian yaitu, Media Massa Cetak (Printed Media). Media massa yang dicetak dalam lembaran kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media). Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film. Dan yang terakhir Media Online (Online Media, Cybermedia), yakni media massa yang dapat kita temukan di internet. Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat menggerakan proses social kearah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Komunikasi sendiri terbagi atas komunikasi tatap-muka (face to face) dan komunikasi dengan menggunakan media (mediated communication). Komunikasi dengan media yang dapat dilakukan melalui media televisi. Media televisi memiliki kelebihan karena sifatnya yang audio visual. Media televisi memiliki fungsi mendidik, memberikan informasi, pengetahuan dan hiburan. 1
  • 2. 2 Televisi merupakan salah satu media massa yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Televisi adalah bagian yang menyatu dengan kehidupan sehari-hari dan menjadi sumber umum dari sosialisasi dan informasi bagi masyarakat. Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia,di Indonesia sendiri televisi sudah menjadi barang pokok dan setiap rumah hampir dipastikan memiliki televisi. Hampir dipastikan televisi adalah tempat untuk menghabiskan waktu kita selama kita berada dirumah. Hal ini menandakan bahwa televisi menjadi media yang sangat digemari masyarakat. Perkembangan televisi dengan kualitas yang semakin baik juga telah membuat kita semakin nyaman menonton televisi. Di Indonesia terdapat 11 stasiun televisi swasta dan satu televisi milik Negara dan televisi berbayar. Sebelas stasiun televisi swasta itu antara lain : RCTI, Kompas TV, SCTV, TPI, indosiar, ANTeve, Trans TV, Trans 7, Global TV, Metro TV, TV One (dulu dikenal dengan Lativi). Satu stasiun milik pemerintah adalah TVRI dan beberapa stasiun televisi berbayar antara lain : Indovision, Yes TV, First Media dan Aora TV. Dengan semakin banyaknya televisi lokal dan televisi berbayar/tv kabel, berarti semakin banyak pula pilihan program-program yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Jaringan TV kabel menyajikan tidak hanya saluran lokal ( Channel local ), akan tetapi kelebihan televisi kabel adalah mereka juga menyajikan saluran luar ( Channel Mancanegara ) seperti:
  • 3. 3 Starworld, Warner TV, HBO, Fox Movie, National Geographic, Discovery, dsb. KOMPAS TV, sebuah perusahaan media yang menyajikan konten tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia. Sesuai dengan visi misi yang diusung, KOMPAS TV mengemas program tayangan news, adventure & knowledge, entertainment yang mengedepankan kualitas. Konten program tayangan KOMPAS TV menekankan pada eksplorasi Indonesia baik kekayaan alam, khasanah budaya, Indonesia kini, hingga talenta berprestasi. Tidak hanya berhenti pada program tayangan televisi, tersedia pula produksi film layar lebar dengan jalan cerita menarik dan didukung talenta seni berbakat Indonesia. Beberapa film layar lebar yang diproduksi adalah Lima Elang dan Garuda Di Dadaku (2 karya Rudi Soedjarwo), serta sebuah film animasi berjudul Si Geboy. Sebagai content provider, KOMPAS TV tayang perdana pada tanggal 9 September 2011 di sepuluh kota di Indonesia: Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, dan Makassar. Jumlah kota tersebut akan segera bertambah pada kuartal ketiga tahun 2011 dan sepanjang tahun 2012. Dengan kerjasama operasi dan manajemen, KOMPAS TV memasok program tayangan hiburan dan berita pada stasiun televisi lokal di berbagai kota di Indonesia yang telah terlibat dalam proses kerja sama. Stasiun televisi lokal akan menayangkan 70% program tayangan produksi
  • 4. 4 KOMPAS TV dan 30% program tayangan lokal. Dengan demikian, stasiun televisi lokal memiliki kualitas yang tidak kalah dengan stasiun televisi nasional, tentunya dengan keunggulan kearifan lokal daerah masing- masing. KOMPAS TV juga menyediakan kanal televisi berbayar pertama di Indonesia yang memiliki kualitas High Definition (HD). Kualitas High Definition menyajikan gambar dengan resolusi tinggi sehingga pemirsa dapat menikmati detail gambar dengan kontur jelas dan warna yang lebih tajam. KOMPAS TV sebagai pionir kualitas High Definition juga tengah mengarah pada sistem televisi digital sesuai standar yang lazim digunakan secara internasional. KOMPAS TV tentu memperhatikan kualitas program tayangan yang ditampilkan. Tumbuh dalam indutri televisi komersial dengan persaingan yang sangat ketat, KOMPAS TV berusaha untuk tetap berada pada koridor visi misi sehingga dapat selalu menyajikan pogram tayangan inspiratif dan informatif dengan kemasan menarik bagi keluarga Indonesia. Karena merupakan tanggung jawab besar bagi sebuah stasiun televisi untuk turut membentuk moral bangsa. Menjawab tantangan dunia media di Indonesia, sebagai bagian dari KOMPAS GRAMEDIA Group yang memiliki motto Enlightening People, KOMPAS TV didukung dengan komposisi karyawan berkualitas dan berdedikasi tinggi senantiasa berusaha menyalurkan informasi yang akan menjadi Inspirasi Indonesia.
  • 5. 5 Salah satu program KOMPAS TV yang menarik adalah KLIK ARBAIN, Acara ini akan membahas seluk-beluk dan trik-trik memotret ala fotografer senior Kompas, Arbain Rambey. Dengan karakter yang mengutamakan momentum dan content, Klik! Arbain Rambey akan memotivasi siapa pun tidak hanya untuk menyukai fotografi, tetapi juga sampai menjadi fotografer profesional. Setiap episode akan membawa kita ke beragam obyek foto yang berbeda. (http://www.facebook. com/pages/Klik-Arbain-Rambey-Kompas TV/123512491082721?sk=info ) Dijaman sekarang fotografi sudah sangat berkembang dengan pesat, pada jaman dulu alat fotografi hanya dimiliki oleh orang yang memiliki uang yang berlebih karena alat fotografi sangatlah mahal. Penggunaan alat fotografi pun tidak semudah sekarang, jaman dahulu penggunaan alat fotografi sangatlah rumit dan harus memiliki teknik khusus untuk menggunakan dan untuk dapat menghasilkan gambar yang baik. Dijaman sekarang teknologi fotogfari sudah sangat maju dengan pesat. Alat fotografi semakin mudah untuk digunakan dan sekarang siapapun dapat menggunakan alat fotografi dengan mudah dan sangat mudah untuk mempelajarinya. Untuk harga juga sekarang relative atau jauh lebih murah. Banyak kamera yang berharga dibawah 5 juta rupiah. Hal tersebut membuat penulis terdorong untuk melakukan penelitian “PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TAYANGAN KOMPAS TV DI KOTA MAKASSAR .”
  • 6. 6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas. maka penulis merumuskan permasalahan yaitu: 1. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap tayangan Kompas TV di Kota Makassar ? 2. Bagaimana tingkat frekuensi menonton tayangan Kompas TV masyarakat di Kota Makassar ? 3. Apakah ada kaitan antara tayangan Kompas TV dengan persepsi masyarakat menonton televisi di Kota Makassar ? C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dart penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap tayangan Kompas TV di Kota Makassar 2. Untuk mengetahui tingkat frekuensi menonton tayangan Kompas TV masyarakat di Kota Makassar 3. Untuk mengetahui apakah ada kaitan antara tayangan Kompas TV dengan persepsi masyarakat menonton televisi di Kota Makassar D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
  • 7. 7 a. Manfaat Teoritis 1. Diharapkan dapat mengetahui persepsi masyarakat terhadap tayangan Kompas TV di Kota Makassar 2. Diharapkan dapat mengetahui tingkat frekuensi menonton tayangan Kompas TV masyarakat di Kota Makassar 3. Diharapkan dapat mengetahui mengetahui apakah ada kaitan antara tayangan Kompas TV dengan persepsi masyarakat menonton televisi di Kota Makassar b. Manfaat Praktis 1. Bagi penulis berguna untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berpikir melalui penulisan karya ilmiah serta melatih penulis untuk memahami dan menerangkan teori-teori yang telah diperoleh selama perkuliahan. 2. Bagi pemerintah dalam hal ini KPID Prov. Sul-Sel, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran serta masukan yang berguna di masa yang akan datang. 3. Dapat menjadi rujukan dalam meningkatkan perngetahuan masyarakat tentang manfaat dan ancaman terhadap media televisi di masa yang akan datang.
  • 8. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Persepsi Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera. Dengan kata lain persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Persepsi merupakan keadaan integrated dari individu terhadap stimulus yang diterimanya. Apa yang ada dalam diri individu, pikiran, perasaan, pengalaman-pengalaman individu akan ikut aktif berpengaruh dalam proses persepsi. Pengertian persepsi menurut para ahli : Menurut Kotler (2000) menjelaskan persepsi sebagai proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Gibson, dkk (1989) dalam buku Organisasi Dan Manajemen Perilaku, Struktur; memberikan definisi persepsi adalah proses kognitif yang dipergunakan oleh individu untuk menafsirkan dan memahami dunia 8
  • 9. 9 sekitarnya (terhadap obyek). Gibson juga menjelaskan bahwa persepsi merupakan proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu. Oleh karena itu, setiap individu memberikan arti kepada stimulus secara berbeda meskipun objeknya sama. Cara individu melihat situasi seringkali lebih penting daripada situasi itu sendiri. Walgito (1993) mengemukakan bahwa persepsi seseorang merupakan proses aktif yang memegang peranan, bukan hanya stimulus yang mengenainya tetapi juga individu sebagai satu kesatuan dengan pengalaman-pengalamannya, motivasi serta sikapnya yang relevan dalam menanggapi stimulus. Individu dalam hubungannya dengan dunia luar selalu melakukan pengamatan untuk dapat mengartikan rangsangan yang diterima dan alat indera dipergunakan sebagai penghubungan antara individu dengan dunia luar. Agar proses pengamatan itu terjadi, maka diperlukan objek yang diamati alat indera yang cukup baik dan perhatian merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan pengamatan. Persepsi dalam arti umum adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang akan membuat respon bagaimana dan dengan apa seseorang akan bertindak. Persepsi berarti analisis mengenai cara mengintegrasikan penerapan kita terhadap hal-hal di sekeliling individu dengan kesan-kesan atau konsep yang sudah ada, dan selanjutnya mengenali benda tersebut Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian persepsi merupakan suatu proses penginderaan, stimulus yang diterima
  • 10. 10 oleh individu melalui alat indera yang kemudian diinterpretasikan sehingga individu dapat memahami dan mengerti tentang stimulus yang diterimanya tersebut. Proses menginterpretasikan stimulus ini biasanya dipengaruhi pula oleh pengalaman dan proses belajar individu. Jenis-jenis Persepsi Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis. Persepsi visual Persepsi visual didapatkan dari penglihatan. Penglihatan adalah kemampuan untuk mengenali cahaya dan menafsirkannya, salah satu dari indra. Alat tubuh yang digunakan untuk melihat adalah mata. Banyak binatang yang indra penglihatannya tidak terlalu tajam dan menggunakan indra lain untuk mengenali lingkungannya, misalnya pendengaran untuk kelelawar. Manusia yang daya penglihatannya menurun dapat menggunakan alat bantu atau menjalani operasi lasik untuk memperbaiki penglihatannya. Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari.
  • 11. 11 B. Televisi dan Permasalahannya Dewasa ini, tayangan televisi di dominasi oleh tayangan berupa iklan. Baik iklan produk ataupun iklan layanan masyarakat kini sudah menjamur di televisi. Banyaknya iklan di televisi bertujuan untuk memberikan sebuah stimulus bagi para penontonnya. Iklan merupakan sebuah media komunikasi yang memiliki fungsi persuasif. Dalam hal ini para penonton diajak untuk menikmati segelintir iklan untuk dapat menarik minat penonton sehingga mereka ingin mengkonsumsi barang maupun jasa yang diiklankan tersebut. Sebuah iklan di televisi dapat merubah perilaku masyarakat yang sering menonton televisi. Khususnya perilaku konsumsi masyarakat. Perilaku para konsumen tersebut merupakan perilaku dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, serta menghabiskan kegunaan suatu barang dan jasa yang diharapkan mampu memuaskan kebutuhan mereka (Schiffman dan Kanuk 1994). Perilaku yang dapat disebabkan dari menonton iklan di televisi adalah masyarakat menjadi memiliki informasi terhadap suatu barang ataupun jasa yang diiklankan. Mereka menjadi dapat memilih hal-hal apa saja yang dapat dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dirinya. Namun, selain mendapatkan informasi lebih, para penonton dapat menjadi lebih konsumtif “hedonic”. Hal tersebut disebabkan karena para penonton terpengaruh oleh iklan, sehingga mengkonsumsi barang-barang yang tidak diperlukan pada saat itu (Sumarwan 2002). Tujuan umum dari
  • 12. 12 makalah ini untuk menganalisis pola konsumsi masyarakat yang dipengaruhi oleh iklan yang ditayangkan oleh televisi. Analisis difokuskan pada masyarakat perkotaan yang sudah terbuka dengan informasi di televisi. Berdasarkan pembahasan di atas, bagaimana pola konsumsi masyarakat yang ditimbulkan setelah menonton iklan di televisi? Selain itu terdapat akibat-akibat dari konsumsi yang disebabkan oleh menonton iklan. Sebagai contohnya adalah sikap konsumtif, sehingga bagaimana masyarakat dapat mengendalikan dirinya untuk menahan rasa konsumtif akibat dari menonton iklan di televisi? Untuk itu makalah ini memiliki tujuan untuk menganalisis pola konsumsi yang ada di masyarakat setelah mereka menonton iklan barang maupun jasa di televisi. Selain itu, perlu juga menganalisis cara pengendalian diri yang dilakukan oleh masyarakat untuk dapat menahan pola konsumtif yang ditimbulkan akibat menonton iklan di televisi a. Iklan Iklan merupakan sebuah media komunikasi yang bersifat persuasif. Hal tersebut disebabkan oleh, para pembuat iklan mencoba untuk menarik perhatian para penonton. Iadalah iklan yang singkat, jelas, mudah dipahami, serta mengandung pengulangan kata (Widhi 2009). iklan yang baik Iklan terdapat dua macam yaitu iklan produk serta iklan layanan masyarakat. Kedua jenis iklan tersebut memiliki objek berbeda yang mereka tawarkan. Iklan produk merupakan iklan yang memiliki objek
  • 13. 13 berupa sebuah barang ataupun jasa. Sementara iklan layanan masyarakat merupakan iklan yang memiliki objek berupa sebuah program yang terkait pada kegiatan manusia baik dari pemerintah maupun swasta. Iklan yang baik merupakan iklan yang dapat memberikan efek yang baik bagi para penikmat iklan. Iklan tersebut dapat memberikan referensi bagi para konsumen sebuah barang ataupun jasa. Tidak hanya menonjolkan sisi pemasarannya, tapi sebuah iklan juga diharapkan mampu memberikan pengetahuan kepada konsumennya. Hal tersebut dimaksudkan agar para konsumen tidak hanya mengkonsumsi suatu barang ataupun jasa secara berlebihan, tetapi mereka menggunakannya sesuai dengan manfaat yang dibutuhkan oleh mereka. Kini media massa sudah sering mencatumkan iklan. Pada media cetak, sering dijumpai sebuah iklan, baik pada majalah maupun pada koran. Iklan dapat mememenuhi sebuah halaman pada koran ataupun media cetak. Selain itu, iklan sering dikumandangkan pada radio-radio tertentu. Dengan begitu, iklan dapat menjadi lebih interaktif dan persuasif. Namun, dewasa ini iklan sudah sering ditayangkan pada program televisi. Dengan munculnya iklan pada program televisi, iklan lebih bisa dinikmati oleh para penonton. Sehingga tidak jarang para penonton televisi terbuai oleh iklan-iklan yang ada di televisi. Hal tersebut menciptakan sebuah keinginan untuk dapat membeli ataupun menggunakan barang maupun jasa yang diiklankan tersebut.
  • 14. 14 Prinsip periklanan sendiri meliputi terdapat pesan tertentu yang disampaikan melalui bentuk audio, visual, maupun audio visual, dilakukan oleh komunikator, dilakukan dengan cara nonpersonal atau tidak bertatap muka secara langsung, disampaikan kepada khalayak tertentu, dan penyampaian pesan mengharapkan sebuah dampak tertentu (Ridhoanova 2009). Sebuah iklan harus memenuhi prinsip-prinsip tersebut sehingga sebuah iklan dapat dengan mudah untuk di pahami oleh para penonton. Dengan begitu, efek yang diinginkan oleh pembuat iklan dapat ditemukan pada para penikmat iklan. Sebuah iklan yang memang dibuat oleh para pembuatnya memang dimaksudkan untuk mendapatkan feedback maupun efek dari para penonton iklan. Hal tersebut terjadi pada iklan bersambung. Para penonton dibuat ingin tahu tentang barang maupun jasa apa yang diiklankan tersebut. Sehingga penonton bertanya-tanya dan antusias terhadap iklan tersebut. b. Efek Dari Iklan Iklan memiliki efek tersendiri bagi konsumennya. Efek tersebut dapat berupa manfaat ataupun keburukan. Setiap orang tentunya mendapatkan efek yang berbeda dari menonton iklan. Ada yang menganggap iklan tersebut bermanfaat tetapi ada pula yang menganggap iklan tersebut tidak berguna. Iklan memang bagaikan dua sisi mata uang bagi kehidupan kita, bisa bermanfaat ataupun tidak bermanfaat. Manfaatnya adalah iklan dapat memberikan kepada kita sebuah informasi mengenai sebuah barang atapun jasa. Konsumen menjadi lebih
  • 15. 15 mengetahui karakteristik dari sebuah barang maupun jasa yang diiklankan tersebut. Sehingga dalam mengkonsumsi barang yang dibutuhkan, para konsumen tidak akan salah pilih. Mereka dapat mengkonsumsi barang- barang yang memang memiliki daya guna yang tepat serta sesuai dengan kemampuannya untuk mengkonsumsi barang tersebut. Selain itu konsumen dapat terhibur oleh keberadaan iklan tersebut. Tidak jarang, sebuah iklan dikemas secara sangat lucu dan menarik sehingga para penikmat iklan dapat terhibur oleh iklan tersebut. Misalnya dengan menggunakan sosok yang diidolakan oleh banyak orang misalnya .selebritas, atlet, maupun orang-orang kenamaan seperti menteri. Hal tersebut tentunya dapat meningkatkan minat untuk mengkonsumsi suatu barang atau jasa yang diiklankan. Penyampaian iklan yang ditunjang dengan oemilihan media yang tepat akan sangat menentukan berhasil tidaknya pesan yang ingin disampaikan pada iklan tersebut (Perdana 2010). Sementara itu, efek yang kurang baik dari sebuah iklan adalah sebuah iklan akan memunculkan sebuah perilaku hedonic. Perilaku tersebut merupakan perilaku seseorang dalam mengkonsumsi suatu barang atau jusa lebih mementingkan gengsi dari produk tersebut dibandingkan kegunaan yang dapat dinikmati dari sebuah barang atau jasa yang dikonsumsi olehnya (Sumarwan 2002). Para konsumen yang hedonic tersebut mementingkan gengsinya, mereka tidak peduli akan kegunaannya tersebut. Bagi mereka, gengsi dari sebuah produk lebih
  • 16. 16 penting untuk ditunjukkan kepada khalayak. Selain itu, akibat dari menonton iklan, masyarakat perkotaan menjadi lebih konsumtifakan suatu barang maupun jasa. Mereka akan terus berburu barang-barang yang memang bagi mereka menarik. Bagi mereka, berbelanja merupakan suatu hal yang harus dilakukan. Tidak penting lagi bagi mereka berapa banyak uang yang dipakai untuk memenuhi kebiasaannya tersebut. Kebiasaan itu merupakan perilaku konsumen yang perlu dihindari oleh setiap orang c. Perilaku Konsumtif Masyarakat Dalam rangka memenuhi kebutuhannya sehari-hari, setiap orang tentunya memiliki cara tersendiri dalam memenuhinya. Namun pada intinya mereka perlu mengkonsumsi kebutuhannya tersebut. Perilaku yang mempelajari mengenai sebuah perilaku masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya adalah perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah perilaku untuk mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, serta menghabiskan kegunaan suatu barang dan jasa yang diharapkan mampu memuaskan kebutuhan mereka (Schiffman dan Kanuk 1994 dalam Sumarwan 2002). Perilaku setiap orang dalam memenuhi kebutuhannya tentunya berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan oleh kemampuan tiap orang dalam memenuhi kebutuhannya berbeda. Orang yang memiliki kehidupan berlebih memiliki kesempatan untuk mengkonsumsi lebih banyak barang maupun jasa. Sementara orang yang memiliki kehidupan yang sederhana tentunya lebih terbatas dalam melakukan kegiatan konsumsi, baik itu mengkonsumsi barang maupun jasa.
  • 17. 17 Perilaku konsumen tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan iklan. Iklan merupakan sebuah rangsangan bagi para konsumen untuk dapat mengkonsumsi serta mendapatkan barang ataupun jasa yang menjadi kebutuhan konsumen tersebut. Iklan diterima sebagai sebuah informasi. Informasi tersebut yang dapat memengaruhi kita dalam berperilaku. Konsumen akan semakin tahu bara atau saja apa saja yang dimperlukannya. Sehingga mereka menggunakan kemampuannya dengan baik untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Mereka dapat mempertimbangkan ataupun membandingkan mana saja yang diperlukan. Sebaliknya, iklan dapat pula menjadikan setiap orang memiliki tingkat konsumsi yang berlebih. Orang yang seperti itu dikatakan sebagai „korban iklan‟. Mereka menjadi tertarik akan suatu produk yang diiklankan tersebut. Sehingga mereka akan mendapatkan barang ataupun jasa tersebut walaupun barang ataupun jasa tersebut tidak memiliki kegunaan yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Dalam pengambilan keputusan sebelum melakukan konsumsi, seorang konsumen pasti dipengaruhi oleh banyak hal. Suatu proses pengambilan keputusan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pengaruh lingkungan, latar belakang individu, serta pengaruh psikologis (Nora 2009). Ketiga aspek tersebut dapat memengaruhi pengambilan keputusan oleh seorang konsumen. Faktor lingkungan merupakan faktor- faktor fisik dari luar yang memengaruhi konsumen untuk melakukan konsumsi sesuai dengan keadaan lingkungannya tersebut. Faktor individu
  • 18. 18 merupakan keinginan serta keterampilan seseorang dalam mengambil keputusan untuk melakukan konsumsi. Hal tersebut dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan pribadinya. Sementara faktor psikologis merupakan sebuah perubahan perilaku seseorang atas dasar penerimaan informasi yang didapatkan oleh seorang konsumen. Tingkat konsumsi seseorang akan bergantung kepada pengambilan keputusan tersebut. Pengambilan keputusan seseorang akan bergantung kepada faktor-faktor. Sehingga dapat diketahui bahwa perilaku konsumen sangat bergantung kepada aspek-aspek pengambilan keputusan. d. Pengendalian Konsumtif Seorang konsumen pasti akan memiliki perilaku tersendiri dalam melakukan konsumsi. Perilaku konsumen kadang-kadang meliputi hal-hal yang tidak baik. Perilaku konsumen yang tidak baik yaitu perilaku konsumtif. Perilaku konsumtif yang seperti itu perlu memerlukan sebuah pengendalian. Pengendalian tersebut dilakukan agar para konsumen tidak berlebihan dalam mengkonsumsi suatu barang maupun jasa. Cara-cara yang dapat ditempuh adalah dengan memiliki skala prioritas. Dalam hidup tentunya seorang manusia mememrlukan suatu skala prioritas, selektivitas dalam memilih barang ataupun jasa, dan membatasi pengeluaran. Seseorang harus memiliki sebuah prioritas dalam memenuhi kebutuhannya. Hal yang lebih penting bagi kehidupannya akan dipenuhi oleh konsumen tersebut. Skala prioritas dapat dibuat dalam hal menanggulangi sikap konsumtif yang sering ada di masyarakat. Sebuah
  • 19. 19 prioritas merupakan sebuah kebutuhan pokok. Kebutuhan pokok dapat meliputi sandang, pangan, dan papan. Skala prioritas juga dapat mengatur pengeluaran yang dilakukan oleh seorang konsumen. Bagi orang-orang yang berpenghasilan menengah kebawah, skala prioritas dapat dijadikan cara yang paling efektif dan efisien dalam mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Cara berikutnya adalah selektif dalam membeli atau mengkonsumsi barang atau jasa. Seorang konsumen perlu selektif dalam memilih jenis barang atau jasa yang diperlukan olehnya. Suatu barang harus diperkirakan fungsinya bagi kehidupannya. Fungsi fisiologis perlu diperhatikan. Misalnya sebuah air mineral memiliki fungsi untuk menghilangkan haus dan dahaga. Sementara itu fungsi psikologis juga harus diperhatikan. Seorang konsumen dalam mengkonsumsi barang maupun jasa dapat memengaruhi aspek psikologis. Misalnya dalam mengkonsumsi dan mempergunakan sebuah barang dapat berdampak pada kondisi psikologisnya, misalnya rasa bangga ataupun senang. Cara yang terakhir adalah membatasi pengeluaran dalam mengkonsumsi sebuah barang dan jasa. Pengeluaran harus digunakan secara bijaksana. Pengeluaran konsumen harus dapat memenuhi kebutuhan yang utamanya terlebih dahulu, baru kebutuhan yang lainnya. Kebutuhan utamanya merupakan kebutuhan akan pangan, sandang, dan papan. Sebuah kebutuhan pokok akan di paksakan untuk dapat dikonsumsi.
  • 20. 20 Apabila kebutuhan pokok tersebut tidak dapat ditemui karena harganya yang terlalu tinggi, seseorang akan mencari barang-barang alternatifnya Media Transmisi Transmisi adalah proses membawa informasi antar end points di dalam sistem atau jaringan. Dalam suatu jaringan telekomunikasi, sistem transmisi digunakan untuk saling menghubungkan sentral (router). Keseluruhan sistem transmisi ini disebut jaringan transmisi atau jaringan transport / transport network (Tutun Juhana, 2006). Transmisi merupakan ujung tombak dan berperan vital dalam sebuah siaran broadcast. Televisi merupakan media audio-visual, artinya dia memiliki unsur gambar dan suara. Coba kita bayangkan kalau kita nonton TV suaranya bagus tapi gambarnyajelek, atau gambarnya bagus tapi suaranya jelek, pasti tidak akan nyaman. Tugas dari bagian transmisi adalah menyampaikan kualitas audio dan video dengan baik sampai ke Televisi yang ditonton oleh pemirsa. Transmisi sering disingkat dengan tx, yang merupakan simbol teknis yang biasa digunakan untuk antenna pemancar/transmitter. Lalu bagaimana kah proses siaran bisa terjadi marilah kita lihat gambarnya sebagai berikut :
  • 21. 21 Gambar 2.1a Semua siaran, baik live dari studio, taping (recorded), ataupun live dari luar studio (menggunakan OB Van : Outdoor Broadcast Van dan SNG : Satellite News Gathering) selalu melalui MCR (Master Control Room), sebelum di pancarkan ke satellite. Di MCR gambar dipasang logo, dibagi- bagi segmen dengan iklan dan promo, sampai materi benar-benar siap On Air. Dari MCR, materi menuju perangkat Uplink untuk ditransmisikan melalui satellite ke stasiun relay di seluruh Indonesia (Filed Under, 2008). Dalam siaran TV broadcast, ada 3 macam sistem transmisi yang biasa digunakan, yaitu : 1. Transmisi Satellite, yaitu transmisi dari studio ke stasiun relay di seluruh Indonesia. 2. Transmisi Terestrial, yaitu transmisi dari stasiun relay daerah ke televisi pemirsa.
  • 22. 22 3. Transmisi Microwave, yaitu transmisi menggunakan sinyal gelombang mikro, biasanya digunakan untuk live event dari lapangan ke studio, atau untuk backup ari studio ke stasiun relay terdekat (bila memungkinkan). Beberapa media transmisi dapat digunakan sebagai channel (jalur) transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan, dapat berupa kabel ataupun radiasi elektromagnetik. Kabel Bila sumber data dan penerima jaraknya tidak terlalu jauh dan dalam area yang lokal, maka dapat digunakan kabel sebagai media transmisinya. Kabel dapat berbentuk kabel tembaga yang biasa digunakan pada telepon, atau coaxial cable atau fiber optic cable. Coaxial Cable Coaxial Cable merupakan kabel yang dihubungkan dengan metal yang lembek. Coaxial Cable mempunyai tingkat transmisi data yang lebih tinggi dibandingkan dengan kabel biasa, tetapi lebih mahal. Gambar 2.1b
  • 23. 23 Fiber Optic Cable Fiber Optic Cable dibuat dari serabut-serabut kaca (optical fibers) yang tipis dengan diameter sebesar rambut manusia. Fiber Optic Cable mempunyai kecepatan pengiriman data sampai 10 kali lebih besar dari coaxial cable. Gambar 2.1c Radiasi Elektromagnetik Bila sumber data dan penerima data jaraknya cukup jauh, channel komunikasi dapat berupa media radiasi elektromagnetik yang dipancarkan melalui udara terbuka, yang dapat berupa gelombang mikro (microwave), sistem satelite (satellite system) atau laser (laser system). Microwave Microwave merupakan gelombang radio frekuensi tinggi yang dipancarkan dari stasiun ke stasiun yang lain. Sifat pemancaran dari Microwave adalah line-of-sight, yaitu tidak boleh terhalang. Karena adanya gedung-gedung yang tinggi, bukit-bukit atau gunung-gunung, Microwave biasanya digunakan untuk jarak-jarak yang dekat saja. Untuk
  • 24. 24 jarak yang jauh, harus digunakan stasiun relay yang berjarak 30 sampai 50 kilometer. Stasiun relay diperlukan karena untuk memperkuat signal yang diterima dari stasiun relay sebelumnya dan meneruskan ke stasiun relay berikutnya. Satellite System Karena microwave tidak boleh terhalang, maka untuk jarak-jarak yang jauh digunakan sistem satelite (satellite system). Satelite akan menerima signal yang dikirim dari stasiun microwave di bumi dan mengirimkannya kembali ke stasiun bumi yang lainnya. Satelite berfungsi sebagai relay yang letaknya di luar angkasa. Sistem Laser Teknologi komunikasi sinar laser banyak digunakan untuk penelitian-penelitian. Ahli komunikasi meramalkan, di masa yang akan datang menggunakan teknologi laser akan meluas dan secara dramatis akan dapat mengurangi biaya transmisi.
  • 25. 25 C. Satelite Satelite adalah alat elektronik yang mengorbit bumi yang mampu bertahan sendiri. Bisa diartikan sebagai repeater yang berfungsi untuk menerima signal gelombang microwave dari stasiun bumi, ditranslasikan frequensinya, kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai dengan coveragenya yang merupakan lokasi stasiun bumi tujuan atau penerima. Dalam komunikasi GEO ( merupakan sistem komunikasi satelite yang paling banyak) posisi satelite adalah sekitar 36.000 km di atas bumi (http://www.total.or.id/info.php?kk=satelite.htm). Satelit adalah suatu station relay. Satelit menerima pada satu frekuensi, memperkuat atau mengulang sinyal dan transmit pd frekuensi lain. Memerlukan orbit geo-stationary, tinggi 35,784 km (William Stallings, Data and Computer Communications 7th Edition). Suatu satelite yang diletakkan di orbit tetap sejauh 30320 kilometer di atas permukaan bumi dapat menjangkau sekitar 40% dari seluruh permukaan bumi. Dua buah satelite dapat menjangkau lebih separoh permukaan bumi dan tiga buah staelite dapat menjangkau semua permukaan bumi (Komunikasi Data dan Jaringan Komputer, Bab 7 hal. 273).
  • 26. 26 Pengaplikasian satelit pada khususnya telah digunakan oleh banyak organisasi. Pasar internasional telah dikuasai oleh Intelsat (International Teleommunication Satellite Organization). Intelsat adalah gabungan perusahaan satelit internasional. Perusahaan yang serupa dengan Intelsat adalah Comsat (Communications Satellite Corporation), namun Comsat dilengkapi dengan jangkauannya yang lebih luas. Ada pula Inmarsat (International Maritime Satellite Organization) yang menggunakan satelit untuk berkomunikasi dengan kapal-kapal yang sedang berada di laut, untuk pengeboran minyak, dan untuk mendeteksi daratan (Elsa Y .A, 2008). Satelit juga digunakan oleh perusahaan dalam teleports untuk mengirim data yang sedemikian banyak jumlahnya. Selain itu satelit juga digunakan dalam industri penyiaran dan televisi kabel. Dalam remote sensing juga dibutuhkan peran utama satelit. Remote sensing dirancang untuk mengenali dan mendeteksi bumi, seperti bencana alam badai,
  • 27. 27 perubahan ekologi, dan lain-lain. Para jurnalis atau para pencari berita dapat dengan mudah mendapatkan berita secara langsung melalui satelit dan dapat langsung juga mneyiarkannya kepada public. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijaksanaan agar satelit tidak disalahgunakan dan penggunaannya tidak meresahkan masyarakat. Transmisi satelite memiliki dua keunggulan dibandingkan transmisi {terestrial}, yaitu : 1. Biayanya sama, baik itu dua atau duajuta sambungan (downlink) yang menerima informasi yang disiarkan. 2. Tidak memerlukan investasi prasarana kabel yang banyak. 1. Komunikasi Satelite Komunikasi Satelite ini digunakan untuk komunikasi jarak jauh atau antar benua. Dimana untuk menghubungkannya diperlukan teknologi satelite. Satelite dikategorikan berdasarkan tipe orbitnya. Ada empat tipe orbit dari satelite, yaitu: - Geostationary orbit (GEO) - Highly elliptical orbit - Low earth orbit (LEO) - Medium earth orbit (MEO)
  • 28. 28 Gambar 2.2a Komunikasi Satelit Komunikasi satelite menggunakan frekuensi / band. Untuk menghubungi site yang lain, bisa dilakukan dengan Very Small Aperture Terminal (VSAT). VSAT adalah stasiun bumi 2 arah dengan antena parabola dengan diameter sekitar 3 – 10 meter. Satellite Point to Point Link Gambar 2.2.1a
  • 29. 29 Satellite Broadcast Link Gambar 2.2.1b 2. Sistem Komunikasi Satelite Sistem komunikasi satellite di bagi 2 antara lain yaitu : 1. Space Segment (atau paling mudahnya satelite itu sendiri). Gambar 2.2.2 Yang perlu di ketahui mungkin Orbitnya seperti Geostationer (36000Km), Meostasioner (9000-10000Km), Leostationer (1000-2000Km). Lalu frekuensi-frekuensi kerja di Satelit C-Band,Extended C-Band,Ku- Band dan L-Band. Dimana untuk C-Band frekuensi kerja untuk Downlink=3700-4200Mhz dan Uplink=Frekuensi Downlink+2225.
  • 30. 30 Bandwith 500Mhz. Sedangkan L-Band frekuensi Downlink 950-1750Mhz dan Uplink=Frekuensi Downlink+2225. Dalam satelit terdiri dari beberapa Transponder atau Channel contohnya untuk Palapa adalah 24 Transponder di bagi atas 12 Polarisasi Vertikal dan 12 Polarisasi Horinsontal. 2. Ground Segment (lebih mudahnya adalah antenna penerima / pemancar di Bumi). Ground Segment ini di bagi lagi atas Out Door Unit (ODU) dan In Door Unit (IDU) : • ODU terdiri atas beberapa perangkat seperti Antenna, FeedHorn, LNA, BUC, Converter, SSPA, Main Supply, LNB • IDU terdiri atas beberapa perangkat seperti Modem, Inverter, Rectifier, Baterai. 3. Kelebihan dan Kekurangan Satelite Kelebihan Media Satelite, yaitu : 1. Koneksi dimana saja. Tidak perlu LOS (Line of Sigth) dan tidak ada masalah dengan jarak, 2. Jangkauan cakupannya yang luas baik nasional, regional maupun global, 3. Pembangunan infrastrukturnya relatif cepat untuk daerah yang luas, dibanding teresterial, 4. Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak titik secara broadcasting, multicasting,
  • 31. 31 5. Kecepatan bit akses tinggi dan bandwidth lebar, 6. VSAT bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan satelite, 7. Handal dan bisa digunakan untuk koneksi voice, video dan data, dengan menyediakan bandwidth yang lebar, 8. Jika ke internet jaringan akses langsung ke ISP/ NAP router dengan keandalannya mendekati 100%, 9. Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum mempunyai infrastuktur telekomunikasi. Kekurangan Media Satelite, yaitu : 1. Besarnya throughput akan terbatasi karena delay propagasi satelite geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah dikembangka sehingga dapat mengatasi problem tersebut. Diantaranya penggunaan Forward Error Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang, 2. Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelite adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelite dan kembali ke bumi. Satelite geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.
  • 32. 32 3. Sangat sensitif cuaca dan Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman karena curah hujan. 4. Rawan sambaran petir gledek D. Wireless Wireless adalah koneksi suatu perangkat dengan perangkat lainnya tanpa menggunakan kabel (http://www.total.or.id/info.php?kk= satelite.htm). Wireless internet merupakan koneksi internet yang menggunakan frekuensi radio dan bekerja pada kecepatan tinggi yaitu 11�54 Mbps, jauh lebih cepat daripada layanan internet melalui telepon yang hanya kecepatan maksimum 56 Kbps (milik telkom). Pemakaian wireless internet memungkinkan akses internet selama 24 jam dengan biaya sangat murah karena wireless internet tidak akan dikenakan pulsa , sehingga pemakai hanya dikenakan biaya pembayaran kepada Internet Service Provider (ISP) saja (Edu Media Nusantara, 2006-2008). 1. Perkembangan Wireless Jaringan tanpa kabel sebenarnya tidak sesulit sistem cable network bahkan lebih mudah. Sistem jaringan WIFI atau Wireless tidak memerlukan penghubung cable network antar computer. Bila jenis coax atau UTP cable memerlukan kabel sebagai media tranfer, dengan
  • 33. 33 Wireless network hanya dibutuhkan ruang atau space dimana jarak jangkau network dibatasi kekuatan pancaran signal radio dari masing masing computer (www.WordPres.com). Wifi atau Wi-Fi, kependekan dari Wireless fidelity, adalah sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Network – WLAN). Didasari pada spesifikasi IEEE 802.11, yang kemudian berkembang dengan beberapa spesifikasi, antara lain 802.11a, 802.11b, 802.11g, dan 802.11n (Mengenal Wifi, Hotspot, LAN, dan Sharing Internet, halaman 1). Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLANs (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah nama dagang (certification) yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (Internet) yang bekerja di jaringan WLANs dan sudah memenuhi kualitas interoperability yang dipersyaratkan (RaniArdhitaMaheswari, 2008). Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Wi-Fi hanya dapat di akses dengan komputer, laptop, PDA atau Cellphone yang telah dikonfigurasi dengan Wi-Fi certified Radio. Untuk Laptop, pemakai dapat menginstall Wi-Fi PC Cards yang berbentuk kartu di PCMCIA Slot yang telah tersedia. Untuk PDA, pemakai dapat
  • 34. 34 menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah tersedia. Bagi pengguna yang komputer atau PDA - nya menggunakan Windows XP, hanya dengan memasangkan kartu ke slot yang tersedia, Windows XP akan dengan sendirinya mendeteksi area disekitar Anda dan mencari jaringan Wi-Fi yang terdekat dengan Anda. Amatlah mudah menemukan tanda apakah peranti tersebut memiliki fasilitas Wi-Fi, yaitu dengan mencermati logo Wi-Fi CERTIFIED pada kemasannya. Karena sistem WIFI mengunakan transmisi frekuensi secara bebas, maka pancaran signal yang ditransmit pada unit WIFI dapat ditangkap oleh computer lain sesama pemakai Wifi. Tentu kita tidak seseorang masuk kedalam jaringan Network tanpa ijin. Pada teknologi WIFI ditambahkan juga sistem pengaman misalnya WEP (Wired Equivalent Privacy) untuk pengaman sehingga antar computer yang telah memiliki otorisasi dapat saling berbicara. Jaringan wireless dapat digunakan untuk transmisi suara maupun data. Lihat bagan berikut : Gambar 2.3.1a
  • 35. 35 Pada frekuensi Wifi, ada 11 channel yang diizinkan beroperasi masing-masing 5 MHz, yaitu sebagai berikut : • Channel 1 - 2,412 MHz; • Channel 2 - 2,417 MHz; • Channel 3 - 2,422 MHz • Channel 4 - 2,427 MHz; • Channel 5 - 2,432 MHz; • Channel 6 - 2,437 MHz; • Channel 7 - 2,442 MHz; • Channel 8 - 2,447 MHz; • Channel 9 - 2,452 MHz; • Channel 10 - 2,457 MHz; • Channel 11 - 2,462 MHz; 2. Mode Koneksi Wireless Agar sebuah computer dapat saling terhubung dengan network wireless maka dapat dilakukan dalam mode Ad-Hoc atau mode Infrastructure. Mode Ad-Hoc adalah koneksi antara dua komputer, di mana satu komputer berfungsi sebagai server dan komputer lainnya menjadi client. Koneksi semacam ini sering disebut sebagai koneksi peer-to-perr (Mengenal Wifi, Hotspot, LAN, dan Sharing Internet, halaman 3).
  • 36. 36 Gambar 2.3.2a Mode Infrastructure adalah koneksi antara dua komputer atau lebih, dengan Access Point (AP) sebagai pengatur lalu lintasnya. Acces Point adalah suatu perangkat yang dapat memancarkan sinyal Wifi dalam jangkauan tertentu (sering disebut hotspot). Melalui sinyal Wifi tersebut, beberapa client bisa terkoneksi ke jaringan dan AP-lah yang akan mengatur lalu lintas datanya (Mengenal Wifi, Hotspot, LAN, dan Sharing Internet, halaman 3). Gambar 2.3.2b 3. Keunggulan dan Kelemahan Jaringan Wireless Jaringan wireless memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai berikut :
  • 37. 37 Keunggulannya adalah biaya pemeliharannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel), infrastrukturnya berdimensi kecil, pembangunannya cepat, mudah dikembangkan (misalnya dengan konsep mikrosel dan teknik frequency reuse), mudah & murah untuk direlokasi dan mendukung portabelitas. Kelemahannya adalah biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat dihilangkan dengan mengembangkan dan memproduksi teknologi komponen elektronika sehingga dapat menekan biaya jaringan), delay yang besar, adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan ini dapat diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, teknik spread spectrum dll), kapasitas jaringan menghadapi keterbatas spektrum (pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien dengan bantuan bermacam-macam teknik seperti spread spectrum/DS-CDMA) dan keamanan data (kerahasian) kurang terjamin (kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan teknik spread spectrum) [1,7 dan 9]. Yang unik dari media transmisi wireless adalah : 1. Sinyalnya terputus-putus (intermittence) yang disebabkan oleh adanya benda antara pengirim dan penerima sehingga sinyal terhalang dan tidak sampai pada penerima (gejala ini sangat terasa pada komunikasi wireless dengan IR).
  • 38. 38 2. Bersifat broadcast akibat pola radiasinya yang memancar ke segala arah, sehingga semua terminal dapat menerima sinyal dari pengirim. 3. Sinyal pada media radio sangat komplek untuk dipresentasikan kerena sinyalnya menggunakan bilangan imajiner, memiliki pola radiasi dan memiliki polarisasi. 4. Mengalami gejala yang disebut multipath yaitu propagasi radio dari pengirim ke penerima melalui banyak jalur yang LOS dan yang tidak LOS/terpantul, seperti gambar di bawah ini : Gambar 2.3.3a
  • 39. 39 E. Kerangka Pikir KOMPAS TV MAKASSAR FREKUENSI MENONTON KOMPAS TV : 1. SETIAP HARI 2. SETIAP MINGGU 3. SETIAP BULAN PERSEPSI MASYARAKAT : 1. MENDIDIK 2. MENHIBUR 3. KREATIF 4. PROFESIONAL TAYANGAN KOMPAS TV : 1. BERAGAM 2. KREATIF 3. ELEGAN 4. DINAMIS
  • 40. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penulis menggunakan jenis penelitian tersebut untuk mengetahui gambaran persepsi masyarakat terhadap tayangan kompas tv di Kota Masyarakat. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan dan waktu penelitian selama 3 (tiga) bulan mulai bulan juni sampai dengan agustus 2014. C. Populasi Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berdomisili di ORW I Kelurahan Manuruki kec. Tamalate Kota Makassar yang berjumlah 300 KK. D. Teknik Penarikan Sampel Menurut Aritkunto (1992:107) jika populasi berjumlah lebih dari 100 orang maka sample dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Oleh karena kondisi yang kurang memungkinkan di lapangan maka peneliti memutuskan mengambil sample dari lima belas desa (15) dengan 40
  • 41. 41 menggunakan purposive sampling random, sehingga diperoleh 300 kepala dusun, kampung, desa, dan tokoh masyarakat dan LSM. Dan pendapat Arikunto diatas peneliti mengambil 10% dari jumlah populasi yaitu 100 orang yang menjadi sampel informan dalam penelitian ini. E. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan dan data yang diperhatikan peneliti mengutamakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Teknik pengumpulan data primer, yakni peroleh data melalui kegiatan penulis langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti melalui: a. Wawancara (interview) yaitu teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada orang yang berhubungan dengan objek penelitian b. Kuesioner (quetionary research) yaitu dengan memberikan angket pertanyaan kepada responden berupa pertanyaan tertentu dan menyajikan beberapa alternative jawaban yang sudah ditentukan. 2. Pengumpulan data sekunder yaitu yang diperlukan untuk mendukung data primer pada penelitian ini melalui: a. Penelitian kepustakaan (libarary research) dengan mengumpulkan buku-buku, karya ilmiah, makalah yang dimiliki relevansi dengan masalah yang sedang diteliti.
  • 42. 42 b. Studi dokumentar (documentary) dengan menggunakan catatan yang ada dilokasi penelitian serta sumber lain yang relevan dengan objek penelitian. F. Teknik Analisa Data Data yang diperoleh diolah secara deskriptif kemudian dinarasikan berdasarkan hasil penelitian di lapangan atau melalui informan untuk dianalis, atau menggunakan tabel frekuensi dan tabel silang untuk mendistribusi data responden.
  • 43. 43 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Deskripsi Wilayah Penelitian 1. Sejarah Geografis Sejak abad ke-16, Makassar merupakan pusat perdagangan yang dominan di Indonesia Timur dan kemudian menjadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara. Raja-raja Makassar menerapkan kebijakan perdagangan bebas yang ketat, di mana seluruh pengunjung ke Makassar berhak melakukan perniagaan disana dan menolak upaya VOC (Belanda) untuk memperoleh hak monopoli di kota tersebut. Selain itu, sikap yang toleran terhadap agama berarti bahwa meskipun Islam semakin menjadi agama yang utama di wilayah tersebut, pemeluk agama Kristen dan kepercayaan lainnya masih tetap dapat berdagang di Makassar. Hal ini menyebabkan Makassar menjadi pusat yang penting bagi orang-orang Melayu yang bekerja dalam perdagangan di kepulauan Maluku dan juga menjadi markas yang penting bagi pedagang-pedagang dari Eropa dan Arab.Semua keistimewaan ini tidak terlepas dari kebijaksanaan Raja Gowa-Tallo yang memerintah saat itu (Sultan Alauddin, Raja Gowa dan Sultan Awalul Islam, Raja Tallo). Kepentingan Makassar menurun seiring semakin kuatnya Belanda di wilayah tersebut dan semakin mampunya mereka menerapkan 43
  • 44. 44 monopoli perdagangan rempah-rempah seperi keinginan mereka. Pada tahun 1669, Belanda, bersama dengan La Tenri Tatta Arung Palakka dan beberapa kerajaan sekutu Belanda Melakukan penyerangan terhadap kerajaan Islam kembar Gowa-Tallo yang mereka anggap sebagai Batu Penghalang terbesar untuk menguasai rempah-rempah di Indonesia timur. Setelah berperang habis-habisan mempertahankan Negaranya melawan beberapa koalisi kerajaan yang dipimpin oleh belanda, akhirnya Gowa- Tallo (Makassar)terdesak dan dengan terpaksa menanda tangani perjanjian Bungayya. Sebenarnya jejak kehadiran Makassar sudah dapat dilihat didalam kitab Nagara kartagama yang di tulis oleh Empu Prapanca pada abad ke-14. 2. Kondisi Demografis Wilayah Studi Aspek kependudukan merupakan salah satu faktor penting yang sangat mempengaruhi perkembangan suatu kota. Penduduk merupakan salah satu unsur dalam sistem kota yang menjadi penggerak aktivitas dan kelangsungan hidup kota. Penigkatan jumlah penduduk mengakibatkan peningkatan volume dan intensitas kegiatan kota. Peningkatan kegiatan ini menyebabkan tuntutan terhadap peningkatan pelayanan maupun jumlah fasilitas perkotaan yang memadai semakin meningkat pula. Penduduk yang berdiam di wilayah Kota Makassar sebagian besar berasal dari suku Bugis Dan Makassar, selain suku mandar dan tana Toraja. Mobilitas dan dinamika penduduk yang mengikuti perkembangan kehidupan yang terjadi, Kota Makassar saat ini telah dihuni dari berbagai
  • 45. 45 suku. Dominasi sistem kehidupan kemasyarakatan masih didominasi oleh suku Makassar dan Bugis. Tradisi dan kehidupan agama islam merupakan warna kental yang dimiliki oleh penduduk Kota Makassar. Kehidupan berdagang banyak membentuk budaya daan tradisi itu. Para pedagang telah banyak menghiasi dan dikenal oleh masyarakat Indonesia, bahkan bertaraf Internasional atau dikenal oleh negara-negara tetangga. Dari hal itu maka kehidupan masyarakat masih bersifat tradisional, dengan perkembangan teknologi modern yang tergolong sederhana. Untuk kondisi mata pencaharian dan tingkat pendidikan diuraikan pada bahasan berikut. Penduduk Kota Makassar menurut jenis kelamin sekitar ± 1.326.869 orang atau sebanyak ± 331.718 KK. Adapun rincian penduduk dan jumlah kepala keluarga (KK), sebagaimana tertera pada tabel 1 berikut: Tabel 1. Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kepala Keluarga di 10 Kelurahan Kecamatan Tamalate Kota Makassar tahun 2010 No. Kecamatan Jenis Kelamin Jumlah (org) Jumlah (KK)Laki-laki Perempu an 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Mangasa Mannuruki Pabaeng Baeng Jongaya Bongaya Balang baru Maccini Sombala Barombong Parang tambung Tanjung Merdeka 77.988 51.103 30.201 34.510 21.056 77.860 35.773 19.607 18.991 18.968 78.645 51.778 30.562 34.798 20.997 77.981 35.732 19.681 18.983 17.995 155.644 101.881 59.763 68.308 40.053 154.841 70.465 38.288 36.974 35.981 39.158 25.720 15.191 17.327 10.513 38.960 17.616 9.572 9.243 8.995 Jumlah 653.447 673.442 1.326.869 331.718 Sumber : Kec. Tamalate dalam Angka 2013
  • 46. 46 Adapun jumlah penduduk di kelurahan sebagai wilayah studi adalah sebagaimana ditampakkan pada tabel 2. Tabel 2. Jumlah Penduduk di Wilayah Studi No. Kelurahan Jumlah Penduduk Jumlah KK Jumlah KK Miskin 1. Mannuruki 12.754 3.024 893 Jumlah 50.430 12.757 3.388 Sumber : Kecamatan Tamalate dalam angka 2010 Adapun rincian mata pencaharian di tiga kelurahan wilayah studi dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3 Jenis Mata Pencaharian Penduduk di Wilayah Kel.Manuruki No Kelurahan Mata pencaharian Petani Buruh Karyawan/ Pegawai Swasta/ Pedaga ng Nelayan Lain- lain 1 2 3 4 5 6 7 8 1. Mannuruki 2.048 3.063 1.306 4.564 212 224 Jumlah (KK) 59.709 103.184 6.085 36.488 96.198 29.855 Sumber : Kecamatan tamalate dalam Angka 2010 a. Tingkat Pendidikan Masyarakat Warga masyarakat Mannuruki lebih banyak menuntut ilmu dari pendidikan non formal. Pendidikan Non formal lebih diutamakan oleh para orang tua. Untuk usia di atas 35 tahun banyak mengenyam pendidikan non formal. Pendidikan Non formal yang dituju tidak hanya di wilayah mannuruki, namun juga yang terdapat di wilayah lain. Untuk usia di bawah 35 tahun sudah mulai memiliki pendidikan formal maupun nonformal. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5 berikut.
  • 47. 47 Tabel 4. Penduduk Wilayah Studi Menurut Tingkat Pendidikan tahun 2002 No Kecamatan Mata pencaharian SD SLTP SLTA Sarjana Muda Sarjana /Pasca 1. Tamalate 427 1.803 1.372 94 273 Jumlah (KK) 1668 5721 6132 649 743 Sumber : Tamalate dalam Angka 2010 B. Kompas TV 1. Sejarah dan Perkembangan Kompas TV Kompas Gramedia merupakan salah satu perusahaan media terbesar di Indonesia, namun awalnya, Kompas Gramedia lebih mengarah ke print media,seperti koran Kompas, dan majalah-majalah hampir seratus majalah. Pada awalnya, Kompas memiliki tv yang bernama TV7, namun kemudian TV7 dibeli sahamnya oleh Trans Corp, yang berganti nama menjadi Trans 7. Jacob Utama selaku pemilik Kompas Gramedia ingin mempunyai sebuah stasiun televisi yang bisa mengubah Indonesia menjadi lebih baik. Dengan tekad dan tujuan tersebut, beliau akhirnya mendirikan tv baru, yang contentnya lebih menginspirasi Indonesia serta memiliki nilai- nilai yang baik. Akhirnya muncullah Kompas TV. Kompas TV dibangun sebagai sebuah tv yang berbeda dengan stasiun tv lainnya. Konten yang ada di dalam Kompas TV tidak murni entertainment atau news saja,namun merupakan penggabungan yang seimbang antara news, features
  • 48. 48 documentary (seperti BBC Knowledge atau Discovery Channel) dan program entertainment. Rencananya, Kompas TV akan launching segera, sekitar bulan September. Kompas TV akan muncul sebagai free to air terrestrial tv, yaitu siaran yang diterima antena-antena biasa yang banyak terdapat di rumah-rumah, namun sistemnya berjaringan. Sistemnya berjaringan karena Kompas Gramedia TV bekerja sama dengan tv-tv lokal di daerah, dan tv-tv lokal tersebut kemudian akan diperbarui pemancarnya. Kemudian station receiver Kompas Gramedia TV adalah stasiun tv-tv lokal tersebut. Di luar Kompas Gramedia TV, Kompas Gramedia grup memiliki KG Production, dengan Indra Yudhistira sebagai direkturnya. KG Production dibagi menjadi tiga, dalam arti harus memproduksi tiga macam tayangan, yaitu : - Program-program televisi Program-program tv adalah program yang nantinya akan ditayangkan di Kompas TV, program ini merupakan program rutin dengan beberapa paket episode untuk setiap programnya. - Film Tahun ini, KG Production akan membuat empat film, yaitu “Negri Lima Menara”, “Garuda di Dadaku” sequel kedua, “Lima Elang”, dan “The Dancer (sang penari)” yang berrtajuk “Rongeng Dukuh Paruh”.
  • 49. 49 2. Visi & Misi “To be the most creative organization in southeast asia to enlight people's live with programmes and services that inform, education and entertaint and to engange our audiences with an independent, distinctive and appealing mix of programming and content, delivered via multiplatform service.“ 3. Struktur Organisasi Kompas Gramedia Group Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Gramedia Media Nusantara
  • 50. 50 Gambar 3.2 Struktur Organisasi Kompas TV 4. BLogo Perusahaan Gambar 3.3 Logo Kompas TV Kompas TV, sebuah perusahaan media yang menyajikan konten tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia. Sesuai dengan visi misi yang diusung, Kompas TV mengemas program tayangannews, adventure & knowledge, entertainment yang
  • 51. 51 mengedepankan kualitas. Konten program tayangan Kompas TV menekankan pada eksplorasi Indonesia baik kekayaan alam, khasanah budaya, Indonesia kini, hingga talenta berprestasi.Tidak hanya berhenti pada program tayangan televisi, tersedia pula produksi film layar lebar dengan jalan cerita menarik dan didukung talenta seni berbakat Indonesia. Beberapa film layar lebar yang diproduksi adalah Lima Elang dan Garuda DI Dadaku 2 karya Rudi Soedjarwo, serta sebuah film animasi berjudul Si Geboy.Sebagai content provider, Kompas TV akan tayang perdana pada tanggal 9 September 2011 di sepuluh kota di Indonesia: Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, dan Makassar. Jumlah kota tersebut akan segera bertambah pada kuartal ketiga tahun 2011 dan sepanjang tahun 2012. Dengan kerjasama operasi dan manajemen, Kompas TV memasok program tayangan hiburan dan berita pada stasiun televisi lokal di berbagai kota di Indonesia yang telah terlibat dalam proses kerja sama. Stasiun televisi lokal akan menayangkan 70% program tayangan produksi Kompas TV dan 30% program tayangan lokal. Dengan demikian, stasiun televisi lokal memiliki kualitas yang tidak kalah dengan stasiun televisi nasional, tentunya dengan keunggulan kearifan lokal daerah masing- masing. Kompas TV juga menyediakan kanal televisi berbayar pertama di Indonesia yang memiliki kualitas High Definition (HD). Kualitas High Definition menyajikan gambar dengan resolusi tinggi sehingga pemirsa
  • 52. 52 dapat menikmati detail gambar dengan kontur jelas dan warna yang lebih tajam. Kompas TV sebagai pionir kualitasHigh Definition juga tengah mengarah pada sistem televisi digital sesuai standar yang lazim digunakan secara internasional.Kompas TV tentu memperhatikan kualitas program tayangan yang ditampilkan. Tumbuh dalam indutri televisi komersial dengan persaingan yang sangat ketat, Kompas TV berusaha untuk tetap berada pada koridor visi misi sehingga dapat selalu menyajikan pogram tayangan inspiratif dan informatif dengan kemasan menarik bagi keluarga Indonesia. Karena merupakan tanggung jawab besar bagi sebuah stasiun televisi untuk turut membentuk moral bangsa.Menjawab tantangan dunia media di Indonesia, sebagai bagian dari Kompas Gramedia Group yang memiliki motto Enlightening People, Kompas TV didukung dengan komposisi karyawan berkualitas dan berdedikasi tinggi senantiasa berusaha menyalurkan informasi yang akan menjadi Inspirasi Indonesia. 5. Program-program Kompas TV News Programs Kompas 100 Gambar 3.4 Kompas 100
  • 53. 53 Talkshow yang menghadirkan tamu-tamu para CEO sukses di tanah air. Mengupas perekonomian Indonesia dan dunia terkini, termasuk panduan ringan bagi para pelaku bisnis di tanah air dan inspirasi untuk berinvestasi. Dipandu oleh Cindy Sistyarani dan Mehulika Sitepu, KOMPAS 100 akan hadir menyapa anda setiap Senin pkl.15.00 WIB dan 23.30 WIB. Berkas Kompas Gambar 3.5 Berkas Kompas Program yang membahas isu-isu yang ada di masyarakat, seperti skandal publik, kemiskinan dan dampaknya, sampai ke kejahatan kerah putih. Semua dijabarkan secara mendalam, tuntas, dan solutif. Kompas Pagi Gambar 3.6 Kompas Pagi Berita Kompas di layar kaca hadir setiap hari untuk memenuhi kebutuhan anda akan informasi,berita yang hangat di sajikan secara tegas
  • 54. 54 dan inspiratif, serta melihat lebih dekat berbagai peristiwa yang terjadi, dalam Kompas Pagi. Kompas Siang Gambar 3.7 Kompas Siang Berita Kompas di layar kaca hadir setiap hari untuk memenuhi kebutuhan anda akan informasi,berita yang hangat di sajikan secara tegas dan inspiratif, serta melihat lebih dekat berbagai peristiwa yang terjadi, dalam Kompas Pagi. Kompas Petang Gambar 3.8 Kompas Petang Menemani terbenamnya matahari, hadir informasi yang dikupas secara mendalam, berita Kompas hadir ketengah masyarakat dengan tetap mejaga kredibilitas, saksikan Kompas Petang.
  • 55. 55 Kompas Malam Gambar 3.9 Kompas Malam Melengkapi hari dengan informasi yang senantiasa menumbuhkan harapan di jelang waktu istirahat, dalam Kompas Malam. Local News Gambar 3.10 Local News Program yang menyuguhkan berita lokal di daerah-daerah Indonesia. Konten yang dibahas meliputi budaya, peristiwa, dan informasi unik.
  • 56. 56 Kompas Update Gambar 3.11 Kompas Update Sajian untuk anda berita yang tegas, terarah dan menumbuhkan harapan akan segera hadir dengan format berita terlengkap dan terupdate.Segera di Kompas TV Kompas Ekstra Gambar 3.12 Kompas Ekstra Kompas Ekstra disajikan dalam bentuk laporan yang informatif, edukatif, interaktif dan kritis, membuat Kompas Ekstra lebih sadar akan kebutuhan informasi yang terus bertambah dan berkembang.Setiap bulannya, Kompas Ekstra memiliki tema yang berbeda.
  • 57. 57 Entertainment Programs 180 Derajat Gambar 3.13 180 Derajat Selamat datang di acara yang akan membahas sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. 180 DERAJAT, talkshow yang dipandu oleh Pandji Pragiwaksono, menghadirkan bintang tamu selebritis, tokoh masyarakat, pemuda berprestasi, hingga tokoh dunia maya. Dikemas ringan, menarik, dan penuh humor khas ala Pandji, 180 DERAJAT Akan membahas fenomena-fenomena masyarakat dengan cara yang unik. Tidak sekedar berbincang dan menggali pendapat dari bintang tamu, 180 DERAJAT Juga akan menghadirkan segmen-segmen menarik dan menghibur, games, sketsa komedi, dan liputan-liputan yang unik. Tidak ketinggalan juga stand up comedy khas yang akan dibawakan oleh Pandji. Saksikan 180 DERAJAT setiap Rabu pkl. 22.00 WIB hanya di Kompas TV Inspirasi Indonesia. Showcase Gambar 3.14 Showcase
  • 58. 58 Program Musik yang menghadirkan musikalitas berbeda dan lebih berwarna. Menyuguhkan sajian musik pintar dan totalitas dari musisi- musisi tanah air yang berbakat serta sharing session yang menarik yang akan diceritakan oleh setiap musisi yang tampil. Showcase dipandu dengan Andezzz setiap jumat pkl. 20.00 WIB, hanya di Kompas TV Inspirasi Indonesia. Kampung Main Gambar 3.15 Kampung Main Mainan tidak hanya sekedar milik bocah-bocah kecil tetapi juga orang dewasa. Ramon Y. Tungka akan mengajak pemirsa berkeliling Indonesia, mengeksplorasi permainan dan olahraga tradisional Indonesia dalam Kampung Main. Menceritakan mengenai permainan dan olahraga tradisional daerah tertentu yang berkaitan erat dengan adat budaya yang ada. Bukan hanya itu, Ramon juga akan mencoba berbagai permainan yang ada. Ia juga akan bertanding melawan penduduk setempat. Jangan lewatkan serunya Kampung Main bersama Ramon Y. Tungka setiap Sabtu pkl.17.30 WIB hanya di Kompas TV Inspirasi Indonesia.
  • 59. 59 Science is Fun Gambar 3.16 Science Is Fun Siapa bilang belajar itu membosankan? Sekarang saatnya bermain asyik sambil menambah ilmu pengetahuan! Bersama Kak Abu Marlo dan Kak Joe Sandy dalam program SCIENCE IS FUN adik-adik akan diajak melakukan eksperimen ilmiah yang seru dan mengasyikkan. Dalam SCIENCE IS FUN, eksperimen ilmiah dikemas semenarik mungkin karena sains bukanlah hal yang membosankan. Bahan-bahannya juga mudah didapatkan di lingkungan, sehingga adik-adik di rumah bisa ikut mencoba bereksperimen lho..! Sesekali Kak Abu Marlo dan Kak Joe Sandy akan memberikan bonus pertunjukkan sulap lho…. semakin seru kan? Bukan hanya itu, ternyata banyak trik-trik sulap yang juga dapat dijelaskan dengan sains. Kalian penasaran? Jangan lewatkan SCIENCE IS FUN setiap Senin - Jumat pkl.17.30 WIB di Kompas TV Inspirasi Indonesia. Bumi Kita Gambar 3.17 Bumi Kita
  • 60. 60 Program BUMI KITA akan mengajak 3 orang yang berasal dari latar belakang profesi berbeda ke alam, mulai dari taman nasional sampai ke tempat-tempat penangkaran hewan langka. Program ini tidak hanya menghadirkan eksotika panorama, tetapi juga mengajak penonton mengenal kearifan lokal dan kehidupan manusia di seluruh penjuru bumi. Klik! Arbain Rambey Gambar 3.18 Klik Arbain Rambey Membahas seluk-beluk dan trik-trik memotret ala fotografer senior Kompas, Arbain Rambey. Dengan karakter yang mengutamakan momentum dan content, Klik! Arbain Rambey akan memotivasi siapa pun tidak hanya untuk menyukai fotografi, tetapi juga sampai menjadi fotografer profesional. Setiap episode akan membawa kita ke beragam obyek foto yang berbeda. Versus Gambar 3.19 Versus
  • 61. 61 Sebuah kuis yang dipandu oleh Helmy Yahya, mempertemukan dua orang terkenal dan ahli di bidang yang sama. Disandingkan dan diadu kemampuannya dengan pertanyaan-pertanyaan diluar keahlian mereka. Hanya di Kompas TV. Ensiklopedi Anak Nusantara Gambar 3.20 Ensiklopedi Anak Nusantara Mengangkat kisah anak-anak di seluruh nusantara. Berkisar pada petualangan, pengetahuan, keindahan alam, budi pekerti dan etos kerja sesuai keunikan daerah masing-masing, untuk memahami perbedaan sekaligus menimbulkan kebanggaan, karena menjadi Indonesia adalah mengalami keragaman budaya sejak dini. Jalan Sesama Gambar 3.21 Jalan Sesama
  • 62. 62 Jalan Sesama adalah sebuah program franchise dari “Sesame Street” yang hadir untuk anak-anak Indonesia. Program ini mengajak bermain secara pintar dan creative lewat celoteh Momon, Tantan dan Jabrik (karakter boneka Jalan Sesama). Fanatik Gambar 3.22 Fanatik Live music performance persembahan dari Kompas TV yang mengajak musisi lebih dekat dengan fans fanatiknya. Fanatik, salah satu program musik Kompas TV yang memberikan kesempatan sang musisi untuk membawakan lagu-lagu hits dengan aransemen berbeda dan menceritakan kisah unik dibalik lagu miliknya.Menghadirkan satu musisi (band/solo) dalam setiap episode sekaligus sebagai pembawa acara, Fanatik mengajak pemirsa melihat hubungan dekat antara musisi dengan penggemar setianya. Kejutan dihadirkan oleh bintang tamu dan musisi lain yang turut berkolaborasi. Saksikan Fanatik di Kompas TV.
  • 63. 63 Exotic Living Gambar 3.23 Exotic Living Exotic Living Merupakan program feature documenter yang membahas arsitektur bangunan-bangunan eksotik di berbagai daerah. Bangunan yang berciri khas dan mengandung makna filosofis yang kental. Berani tampil sebagai bangunan yang unik di antara bangunan lain yang monoton. Program ini berangkat dari pandangan bahwa suatu bangunan merupakan presentasi dari misi arsitek dan pemiliknya dalam kehidupan. Bukan hanya memberikan info tentang rumah-rumah perkotaan dengan konsep modern yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, Exotic Living juga mengangkat arsitektur nusantara yang nyaris terlupakan oleh masyarakat. Serta pengaruh bangunan-bangunan adat pada arsitektur masa kini. Saksikan Exotic Living hanya di Kompas TV. Tanya Dokter Gambar 3.24 Tanya Dokter
  • 64. 64 Program tentang seputar kesehatan bersama dokter-dokter spesialis, membahas masalah kesehatan yang dekat dengan keseharian, dan memberikan tips seputar kesehatan. Talkshow dibawakan secara ringan dan menghibur oleh dr. Ferdiriva Hamzah, Sp. M,yang terkenal dengan buku best seller kocak yang ditulisnya. Mata Hati Gambar 3.25 Mata Hati Program yang menyiarkan cerita-cerita dari kehidupan selebritis atau tokoh penting di Indonesia. Mengupas fakta-fakta secara akurat dan langsung pada sumbernya. Saksikan hanya di Kompas TV Inspirasi Indonesia. Jalan Keluar Gambar 3.26 Jalan Keluar
  • 65. 65 Program talkshow yang dipandu oleh Bp Jusuf Kalla, sebagai host sekaligus nara sumber. Menjawab persoalan yang tengah dihadapi masyarakat terutama seputar sosial ekonomi dan politik. JK menjawab pertanyaan tersebut dari email, twitter, dan facebook, atau bisa juga on location berdialog dengan masyarakat. JK akan ditemani seniman makassar dan tamu yang bergantian. Stand Up Comedy Gambar 3.27 Stand Up Comedy Sebuah program pencarian bakat stand up comedy pertama di Indonesia ini kembali mencara bakat-bakat comic untuk unjuk gigi. Program yang kini dibawakan oleh Pandji Pragiwaksono dan Ryan Adriandhy (Juara Stand Up Comedy Season 1) ini akan menampilkan para finalis dari kota audisi Bandung, Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya. Para finalis tersebut akan berjuang dalam babak Stand Up Show dan dinilai langsung oleh Indro Warkop, Raditya Dika, dan Astrid Tiar sebagai juri. Saksikan Stand Up Comedy Season 2 Setiap Sabtu Mulai 31 Maret 2012 Pukul 20.00 WIB.
  • 66. 66 Kelakar Gambar 3.28 Kelakar Salah satu dari ragam tayangan Kompas TV terbaru, Kelakar menghadirkan alumni Stand Up Comedy Indonesia Season 1, Wisben dan Akbar. Keduanya akan membahas isu-isu hangat yang terjadi di masyarakat dan dikemas secara komedi. Tidak ketinggalan, Wisben juga menghiasi komedi ini dengan sulapnya yang khas. Tayangan komedi yang satu ini, benar-benar beda. Sapa Pagi Gambar 3.29 Sapa Pagi Pagi anda akan dipenuhi beragam informasi, tips dan referensi seperti kuliner, artisektur, liputan terlengkap dan gaya hidup. Anda memerlukan bacaan terbaru dan film baru. Segala macam kebutuhan anda, dapat anda temukan jawabannya hanya di Sapa Pagi.
  • 67. 67 Adventure & Knowledge Programs Explore Indonesia Gambar 3.30 Explore Indonesia Indonesia, sebuah negara kesatuan yang memiliki keindahan alam dan budaya mempesona. Dibalik pesona Indonesia yang menarik wisatawan dalam dan luar negeri ini terdapat banyak hal menarik yang belum banyak dikaji lebih mendalam. Dipandu oleh Kamga, program ini akan mengajak pemirsa mengeksplorasi lebih dalam tentang keindahan budaya dan sejarah Indonesia. Menemukan sesuatu yang baru di tempat lama, membangkitkan hal lama yang hampir punah serta menemukan tempat-tempat baru. Sebuah program dokumenter wisata yang mengekplorasi Indonesia dan menyajikannya dengan sisi-sisi berbeda, Explore Indonesia setiap Sabtu pkl. 10.00 WIB di Kompas TV Inspirasi Indonesia.
  • 68. 68 Ekspedisi Cincin Api Gambar 3.31 Ekspedisi Cincin Api Ekspedisi Cincin Api adalah program ekspedisi Kompas TV yang mengungkap dan menceritakan ketangguhan serta misteri yang ada pada gunung berapi di Indonesia. Penonton akan disuguhkan tayangan- tayangan yang mengacu pada alam dan akan merasakan bahwa gunung merapi yang berada di Indonesia ini sangat beragam dan mempunyai ciri khas masing-masing dalam hal kontur daerahnya. Saksikan liputan dalam Ekspedisi Cincin Api hanya di Kompas TV. Teroka Gambar 3.32 Teroka Teroka, sebuah ekspedisi menjelajah daratan, lautan, hingga perut bumi Indonesia yang dipandu oleh Cahyo Alkantana. Petualang ini
  • 69. 69 adalah seorang fotografer dan videografer dengan kiprah internasional, bahkan menjadi orang Indonesia pertama dalam sebuah produksi film mengenai bumi dan antartika. Cahyo Alkantana dan tim Teroka akan berkeliling Indonesia menggunakan mobil Lowo Discovery dan Lowo Defender, dua mobil awak yang digunakan untuk melakukan ekspedisi ke seluruh nusantara, mengeksplorasi alam Indonesia. Daratan Indonesia menawarkan permukaan yang sangat menantang untuk dijelajahi. Indonesia merupakan negara yang memiliki ratusan gunung berapi karena dilewati oleh jalur pegunungan api. Ribuan pulau- pulau di Indonesia juga menyimpan kekayaan alam yang beragam. Gua dan liang kapur menyimpan aneka hayati yang belum pernah teridentifikasi sebelumnya. Indonesia merupakan tempat pertemuan lempeng tektonik sehingga kekayaan dasar lautnya besar. Selain itu, Indonesia juga merupakan wilayah s egitiga terumbu karang yang memiliki spesies terumbu karangnya yang beragam. Saksikan keindahan alam Indonesia yang seru dan menantang bersama Cahyo Alkantana dalam “TEROKA” setiap Senin pkl.21.00 WIB hanya di Kompas TV Inspirasi Indonesia.
  • 70. 70 Coffee Story Gambar 3.33 Coffee Story Indonesia dan kopi adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia ini memiliki jenis kopi yang unik dan beragam. Di setiap cerita tentang kopi terdapat pula cerita keakraban khas masyarakat Indonesia yang menyesap aromanya.Menelusuri kopi-kopi terbaik, menjelajahi perkebunan kopi di penjuru Indonesia. Mengenal lebih dalam industri kopi dengan kearifan lokal yang masih terjaga. Dipandu oleh Adi Taroepratjeka, seorang barista dengan lisensi coffee tester internasional, yang pada akhir perjalanan akan memberikan tips-tips seputar kopi, dan tidak ketinggalan sajian kreasi kopi yang menggiurkan. Saksikan semua tentang kopi Indonesia di Coffee Story di Kompas TV Inspirasi Indonesia.
  • 71. 71 Mitos Gambar 3.34 Mitos Mitos, sebuah program tayangan yang dipandu oleh Shafira dan Chevrina Anayang, menjelajahi pelosok Indonesia, mengunjungi tempat- tempat yang penuh cerita dan kepercayaan turun temurun. Indonesia yang terdiri dari beragam suku dan budaya memiliki beragam kepercayaan adat yang masih dipegang teguh oleh penduduk sekitar. Penasaran dengan kepercayaan masyarakat yang berlaku di suatu daerah, Shafira dan Chevrina berkeliling daerah yang penduduknya masih sangat percaya pada mitos. Mengejutkan! Ternyata mitos-mitos tersebut dapat dijelaskan secara logis dan bukan sekedar kepercayaan tanpa dasar. Melibatkan para ahli sesuai bidangnya, Mitos akan mengajak pemirsa memahami secara ilmiah mengenai mitos yang diangkat dari daerah tertentu. Mitos hanya di Kompas TV.
  • 72. 72 Hidden Paradise Gambar 3.35 Hidden Paradise “Dari titik kilometer nol inilah saya akan memulai petualangan saya untuk menjelajahi pulau-pulau yang ada di seluruh Indonesia”Nadine Chandrawinata akan melakukan perjalanan menyusuri tempat-tempat terpencil di Indonesia yang ternyata menyimpan potensi wisata yang luar biasa. Menyapa cantiknya alam nusantara, menemukan surga di alam Indonesia. Hidden Paradise setiap Jumat pkl.21.00 WIB di Kompas TV Inspirasi Indonesia. 3.2 Profil Program “Showcase” Showcase merupakan sebuah program acara musik di Kompas TV yang disajikan dengan kemasan yang berbeda. Selain menyuguhkan berbagai karya musisi tanah air, Showcase juga akan menampilkan sisi lain dari kehidupan musisi-musisi yang tampil dengan berbagai cerita dan
  • 73. 73 pengalam mereka dalam bermusik. Hal ini dilakukan untuk memberikan penyiaran program musik yang baik dan berkualitas. 3.2.1 Format Program • Nama Program : Showcase • Durasi : 60 Menit • Jam Tayang : Jumat, 20.00 – 21.00 • Re-run : Senin, 09.00 – 10.00 3.2.2 Isi Program dan Tahapan Program Dalam program ini, terdapat satu host yang perannya adalah menjadiorang yang akan menceritakan setiap tema dari tiap episode yang dikaitkan oleh musisi yang akan tampil. Host pada program ini adalah Andezzz, ia adalah seorang DJ dan Composer yang juga mempunyai latar belakang dalam musik yang cukup baik. Hal ini sangat penting untuk dimiliki seorang host program Showcase, karena dia akan selalu berkomunikasi dengan setiap musisi dan menggali musikalitas dari musisi tersebut. Showcase diproduksi secara taping sebanyak tiga kali dalam setiap bulannya dengan tema-tema yang bervariasi. Setiap tema dikaitkan dengan pengisi acara pada setiap episodenya, contohnya seperti tema cinta, pada tema ini pengisi acaranya diambil berdasarkan karya yang dibawakannya dan image dari talent itu sendiri. Seperti Ada Band yang selalu mengusung tema cinta pada setiap albumnya.
  • 74. 74 3.2.3 Kru Produksi Program Showcase Dalam sebuah produksi siaran televisi, struktur organisasi lebih dikenal dengan daftar kru yang bertugas berdasarkan jabatan dan tugasnya. Berikut ini adalah susunan kru yang bertugas pada program SHOWCASE : 1. Pengarah Produksi 2. Penanggung Jawab Produksi Entertainment 3. Produser Eksekutif 4. Asisten Produser 5. Pengarah Acara 6. Penanggung Jawab Kreatif 7. Penanggung Jawab Penunjang Produksi 8. Tim Kreatif 9. Production Marketing Communication 10.Pengarah Lapangan 11.Asisten Produksi 12.Penanggung Jawab Kru Produksi 13.Penata Kamera 14.Penata Cahaya 15.Penata Suara 16.Operator CCU 17.Juru Rekam 18.Penanggung Jawab Paska Produksi
  • 75. 75 19.Penyunting Gambar 20.Penata Grafis 21.Penanggung Jawa Artistik 22.Perancang Set 23.Tim Properti 24.Penata Busana 25.Kordinator Artis 26.Promo 27.Penanggung Jawab Teknik 28.Penanggung Jawab Studio 29.Pengarah Teknik 30.Pendukung Teknik 31.Pengadaan Alat 32.Pembawa Acara 3.3 Standart Operational Procedure Kompas TV 1. Produksi Produksi program yang dilakukan di studio atau luar studio harus melalui tahap sebagai berikut : 1. Tahap Pra Produksi 2. Tahap Produksi 3. Tahap Pasca Produksi
  • 76. 76 Tahap Pra Produksi : 1. Penyusunan Konsep/Design Produksi 2. Rapat dengan tim produksi 3. Rapat dengan talent 4. Persiapan administratif dan peralatan produksi Tahap Produksi : 1. Sebelum melakukan proses syuting, tim produksi beserta talent harus melakukan proses GR (Geladi Resik) dimana hal ini akan lebih membuat proses syuting menjadi mudah dan terkontrol dari segi tata suara, tata cahata, grafis, waktu, dsb. 2. Melakukan proses syuting sesuai dengan proses pra produksi Tahap Pasca Produksi : 1. Editing 2. Evaluasi 3. Penyiaran/Penayangan Materi hasil produksi program dipegang oleh produser dan diserahkan kepada programmer untuk nantinya diteliti sebelum disiarkan.
  • 77. 77 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persepsi masyarakat terhadap tayangan Kompas TV di Kota Makassar Deskripsi data penelitian disajikan untuk mengetahui beberapa data pokok yang berkaitan dengan penelitian. Hal ini diperoleh melalui pengumpulan dan peringkasan data penelitian. Data tersebut merupakan data empirik, yaitu data yang diperoleh dan respon jawaban subyek terhadap skala dan angket yang diberikan. Selain itu terdapat pula data hipotetik yaitu nilai rata-rata, nilai maksimum dan nilai minimum pada masing-masing angket dan skala. Deskripsi data disajikan dalam rerata hipotetik dan rerata empirik. Hasil selengkapnya mengenai data empirik dapat dilihat pada lampiran. Adapun ringkasan deskripsi data hipotetik dan empirik dapat dilihat pada tabel berikut ini. 77
  • 78. 78 Tabel 5. Rerata Hipotetik dan Empiris Data Persepsi masyarakat terhadap tayangan Kompas TV di Kota Makassar Variabel Hipotetik Empirik SD Max Min Rerata Max Min Rerata Persepsi Masyarakat menonton TV 3,214 1 1,607 3,21 1,50 2,5355 0,52961 Perilaku Masyarakat menonton TV 3,000 1 1,500 3,00 1,50 2,6670 0,52343 Data hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata terendah angket persepsi masyarakat menonton Kompas TV Makassar adalah 1,50 dan skor tertinggi adalah 3,21 dengan rerata empirik ( skor yang diperoleh ) M = 2,5355. Data tersebut menunjukkan bahwa rerata hepotetik lebih kecil dan pada rerata empirik. Berarti persepsi masyarakat menonton Kompas TV Makassar lebih tinggi dan yang diramalkan. Nilai jawaban terendah dalam skala perilaku masyarakat ton Kompas TV adalah 1 dan tertinggi adalah 3 dengan butir pertanyaan sebanyak 24. Jadi total skor rata-rata tertinggi yang dimungkinkan adalah 3,00 dan terendah adaIah 1 dengan rerata hipotetik (skor yang dimungkinkan) sebesar M z 1,500 dan skor tertinggi adalah 3,00, dengan rerata empirik (skor yang diperoleh) M = 2,6670. Data tersebut menunjukkan bahwa rerata hipotetik lebih koch dan pada rerata empirik, berarti perilaku masyarakat menonton Kompas TV Makassar tinggi.
  • 79. 79 Skor skala merupakan suatu hasil ukur berupa angka suatu norma pembanding agar dapat di interprestapika secara kualitatif. Pada dasarnya, interprestasi skor skala psikologi selalu bersifat normatif, artinya makna skor diacukan pada posisi relatif skor dalam suatu kelompok yang telah dibatasi terlebih dahulu. Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan statistik deskriptif dan distribusi data skor kelompok yang umumnya mencakup banyaknya subyek (n) dalam kelompok, mean skor skala (M), deviasi standar skor skala (s), dan varians (S2), skor ininimum (Xinim) dan maksimum (Xmaks). Dekskripsi data memberikan gambaran penting mengenai keadaan subyek pada aspek atau variabel yang diteliti” (Azwar, 1999: 105). Distribusi data penelitian dimaksudkan untuk membuat suatu kriteria kategorisasi skor angket kebiasaan menonton Kompas TV Makassar dan perilaku sosial masyarakat menonton Kompas TV. dilakukan dengan model distribusi normal. Cara ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subyek dalam kelompoknya merupakan estimasi terhadap skor subyek dalam populasi dapat terdistribusi secara normal. Cara kategorisasi yakni digunakan dalam penelitian in adalah kategorisasi berdasarkan jenjang. Tujuannya adalah menempatkan individu Ice dalam kelompok-kelompok secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang di ukur.
  • 80. 80 Dalam penelitian ini, skor dikategorisasikan menjadi tiga yaitu rendah, sedang dan tinggi. Kategorisasi dan distribusi masing-masing variabel adalah sebagai berikut: Kebiasaan Menonton TeIeviisi Tabel 6. Kategorisasi dan Interprestasi skor Angket Kebiasaan Menonton Kompas TV. Kategori Rentang skor Jumlah Persentase (%) Rendah Sedang Tinggi 1,00 – 2,00 2,01 – 3,00 3,00 – 3,50 16 21 5 38,10 50,00 11,90 Jumlah 42 100 Berdasarkan kategorisasi jenjang (ordinal) untuk variabel kebiasaan menonton Kompas TV Makassar, maka terdapat 16 (38,10%) subyek yang memiliki kebiasaan menonton Kompas TV Makassar yang rendah, 21(50,00%) subyek yang memiliki kebiasaan menonton Kompas TV Makassar yang sedang, dan 5(11,90%) yang dimiliki kebiasaan menonton Kompas TV Makassar yang tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara umum kebiasaan menonton Kompas TV Makassar tergolong sedang
  • 81. 81 2. Tingkat frekuensi menonton tayangan Kompas TV masyarakat di Kota Makassar Tabel 7. Kategorisasi dan interprestasi skor skala penilaian masyarakat menonton Kompas TV Kategori Rentang skor Jumlah Persentase (%) Rendah Sedang Tinggi 1,50 – 2,00 2,01 – 2,00 2,00 – 3,00 12 8 22 28,57 19,05 5,38 Jumlah 42 100 Berdasarkan kategorisasi jenjang (ordinal) untuk variabel perilaku masyarakat menonton Kompas TV, maka terdapat 12 (28,57%) subyek yang memiliki perilaku yang rendah, 8(19,05%) yang memiliki perilaku yang sedang, dan 22 (52,38%) yang memiliki perilaku yang tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara umum perilaku masyarakat menonton Kompas TV Makassar, tergolong tinggi. 3. Pengaruh / kaitan antara tayangan Kompas TV dengan persepsi masyarakat menonton Kompas TV Makassar di Kota Makassar Setelah uji prasyarat dilakukan dan ternyata bahwa data penelitian memenuhi syarat normalitas sebaran dan Iinearitas, maka dilanjutkan dengan analisis regresif sederhana untuk menguji hipotesis dan mengetahui besarnya sumbangan efektif variabel kebiasaan menonton Kompas TV Makassar terhadap variabel perilaku masyarakat menonton
  • 82. 82 Kompas TV Makassar. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan program SPSS for windows 12,0 (lihat lampiran). Menunjukkan persamaan regresif sebagai berikut: Y = 0,431 + (0,852) X Konstanta sebesar 0,431 mengindikasikan bahwa jika kebiasaan menonton Kompas TV Makassar berada pada skor 1, maka perilaku masyarakat menonton Kompas TV Makassar adalah 0,431. Koefisien regresif sebesar 0,852 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor kebiasaan menonton Kompas TV Makassar di prediksi akan meningkatkan perilaku yang negatif bagi masyarakat menonton Kompas TV sebesar 0,852. Namun sebaliknya jika kebiasaan menonton Kompas TV Makassar berkurang satu skor, maka di prediksi akan mengurangi perilaku yang negatif bagi masyarakat menonton Kompas TV sebesar 0,431. Hasil analisis koreksi sederhana menunjukkan bahwa besarnya nilai koefisien korelasi pearson adalah 0,862. Nilai P. 0,000 menunjukkan bahwa probabilitas jauh di bawah 0,05. Karena itu, korelasi antara variabel kebiasaan menonton Kompas TV Makassar dan perilaku masyarakat menonton Kompas TV sangat nyata yang berarti hipotesis teruji. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif kebiasaan menonton Kompas TV Makassar terhadap perilaku masyarakat menonton Kompas TV. ini berarti bahwa semakin tinggi kebiasaan menonton Kompas TV Makassar, maka akan semakin tinggi pula perilaku masyarakat menonton Kompas
  • 83. 83 TV yang negatif. Demikian juga sebaliknya, semakin rendah kebiasaan masyarakat menonton Kompas TV menonton Kompas TV Makassar, maka akan semakin rendah pula perilaku masyarakat menonton Kompas TV yang negatif. Nilai R, Tabel 0,3044 menunjukkan bahwa sebesar 30,44% variasi yang terjadi dalam perilaku masyarakat menonton KompasTV Makassar terjelaskan oleh kebiasaan menonton Kompas TV Makassar melalui regresif linear Yn = 0431 + (0852) X, artinya ada sekitar 69,56% faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku masyarakat menonton Kompas TV Makassar. B. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa Kebiasaan menonton Kompas TV Makassar masyarakat menonton Kompas TV Makassar tergolong tinggi, artinya subyek kurang menggunakan waktunya untuk menonton Kompas TV Makassar dan lebih banyak menggunakan waktunya untuk aktivitas-aktivitas lainnya; Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata kebiasaan menonton Kompas TV Makassar ( M = 2,5355) lebih tinggi dan mean hipotetik (skor yang memungkinkan) yaitu M 1,607. Rendahnya kebiasaan menonton Kompas TV Makassar pada subyek kemungkinan disebabkan oleh adanya beberapa kegiatan lain yang lebih senang dilakukan subyek saat berada di rumah. Dari hasil penelitian terungkap bahwa saat berada di rumah subyek selalu melakukan kegiatan belajar. Kegiatan ini di pilih oleh sebanyak 3 (54,76%) subyek. Hal ini dimungkinkan dengan melihat Kurikulum yang diterapkan di sekoIah
  • 84. 84 menurut subyek menggunakan sebagian besar waktunya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Namun untuk selanjutnya perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh kebiasaan menonton Kompas TV Makassar terhadap prestasi belajar masyarakat menonton Kompas TV. Beberapa kegiatan lain yang lebih sering dilakukan oleh masyarakat menonton Kompas TV saat berada di rumah yaitu bermain bersama teman sebaya 10 (23,81%) subyek, sedangkan kegiatan lainnya yaitu bermain gitar, olah raga. baca komik, dan membantu KPID Sul Sel sebanyak 9(21,43%) responden. Hasil analisis deskriptif untuk variabel perilaku masyarakat menonton Kompas TV Makassar tergolong tinggi. Hal ini dapat dilihat dan skor rata-rata yaitu (M = 2,6670) lebih tinggi dari mean hipotetik (skor yang dimungkinkan) yaitu M = 1,50. Tingginya skor perilaku masyarakat menonton Kompas TV menunjukkan bahwa masyarakat menonton Kompas TV Makassar mempunyai perilaku yang baik. Hasil analisis data menunjukkan bahwa hipotesis teruji, hal ini dapat dilihat dan nilai r = 0,3044. Tanda-tanda (negatif) pada output menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan. Hal ini terlihat pula dalam persamaan regresi A = 0,431 x (0,852)X yang teruji yang berbentuk linear sehingga secara meyakinkan dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan satu skor kebiasaan menonton Kompas TV Makassar, perilaku
  • 85. 85 masyarakat menonton Kompas TV Makassar akan naik sebesar 0,852 pada konstanta 0,431. Artinya ada pengaruh negatif kebiasaan menonton Kompas TV Makassar terhadap perilaku masyarakat menonton Kompas TV, yaitu semakin tinggi kebiasaan menonton Kompas TV Makassar, maka semakin tinggi pengaruh negatifnya terhadap perilaku masyarakat menonton Kompas TV. Demikian juga sebaliknya, semakin rendah kebiasaan menonton Kompas TV Makassar. Maka semakin rendah pula pengaruh negatifnya terhadap perilaku masyarakat menonton Kompas TV. Besarnya sumbangan kebiasaan menonton Kompas TV Makassar terhadap perilaku masyarakat menonton Kompas TV yang didapat dan hasil penelitian ini adalah 30,56. Dengan demikian terhadap faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi perilaku masyarakat menonton Kompas TV. Faktor lain yang turut mempengaruhi yaitu keterampilan berkomunikasi regensi pola emosi, keadaan lingkungan dan minat sosial. Dalam mendorong peningkatan perilaku masyarakat menonton Kompas TV yang baik dapat ditunjang dengan adanya dukungan dan keluarga, dimana pada proses ini masyarakat menonton Kompas TV mendapatkan bimbingan dan pengawasan yang cukup dari KPID Sul Sel masyarakat menonton Kompas TV. Adanya pengaruh negatif televisi terhadap perilaku masyarakat menonton Kompas TV dapat diminimalkan dengan keterlibatan keluarga (Ayah, Ibu, dan Saudara) pada saat
  • 86. 86 masyarakat menonton Kompas TV menonton Kompas TV Makassar. Melalui pertanyaan tambahan yang diberikan, bahwa pada saat menonton Kompas TV Makassar sebanyak 23 (54,76%) subyek penelitian didampingi oleh KPID Sul Sel dan anggota keluarga lainnya, dan 19 (14,24%) subyek mendiskusikan acara yang ditontonnya bersama keluarga. Hal ini dapat membantu mengembangkan penyesuaian sosial anak karena sesungguhnya penyesuaian sosial yang baik tidak dapat dipelajari dalam waktu yang singkat. Menurut Sujiono (205 78), sifat sosial, anti sosial atau tidak sosial diperoleh dan hasil belajar yang searah dengan siklus perkembangan. Oleh karena itu, penting bagi seorang anak untuk mempelajari berbagai perilaku sosial dan orang-orang yang ada disekitarnya. Selain itu, menurut Hurlock (1997 288) bila pola perilaku sosial yang buruk dikembangkan di rumah, maka anak akan menemui kesulitan untuk melakukan penyesuaian sosial yang baik di rumah, meskipun diberi motivasi untuk melakukannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata waktu yang digunakan untuk menonton Kompas TV Makassar adalah 2,5355 atau sekitar 3 jam. Hal ini lebih tinggi dan rerata hipotik (waktu yang dimungkinkan) yakni 1,607. artinya kebiasaan menonton Kompas TV Makassar masyarakat menonton Kompas TV tergolong sedang. Menurut Partasari (wulan, 1999 62) waktu rata-rata untuk menonton Kompas TV
  • 87. 87 Makassar yang direkomendasikan oleh WHO adalah maksimal 2 jam perhari. Wahyuddin (2003 XIV) lebih lanjut menegaskan bahwa lamanya waktu menonton yang sehat bagi adalah sekitar 8 - 10 jam seminggu, dengan catatan tayangannya memberikan pendidikan yang baik bagi masyarakat. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa tayangan yang paling banyak ditonton oleh masyarakat menonton Kompas TV adalah jenis film kartun dan sinetron. Film kartun yang paling banyak ditonton oleh masyarakat menonton Kompas TV adalah Berita, yaitu 27 (57,14%). Sedangkan jenis sinetron yang paling banyak ditonton adalah Ketika Cinta Bertasbih 12 (28,57) subyek. Tayangan televisi di Indonesia saat ini khususnya bagi anak dan remaja sangat beresiko berdampak negatif pada penonton. Hanya sebagian kecil yang berkategori bermanfaat sebab, sebagian tayangan berbau mistis, seks dan kekerasan. Oleh karena itu, diharapkan kepada pemerintah dan pengelola media televisi agar memberikan tontonan yang lebih mendidik pada masyarakat dan remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar tayangan televisi saat ini tidak memberikan pendidikan yang baik bagi anak diantaranya yaitu mempengaruhi perilaku sosialnya, seperti memikirkan dan mementingkan diri sendiri, berkuasa, merusak dan agresif, merupakan sebagian dari perilaku yang tidak sesuai dengan harapan
  • 88. 88 kelompok. Perilaku negatif tersebut bisa di dapatkan melalui proses imitasi dari tayangan televisi. Namun demikian. tidak semua anak dan remaja terpengaruh dengan tayangan kekerasan dan anti sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 26 ( 6190% ) masyarakat menonton Kompas TV Makassar bahwa apabila melihat teman sebaya yang sedang bertengkar / berkelahi mereka menjawab berusaha melerainya dan tidak ikut mengambil tindakan yang agresif. Hanya 16 ( 38,09% subyek yang menjawab akan melaporkan kejadian tersebut kepada sekolah guru. Menonton tayangan televisi sangat penting bagi masyarakat, sebab di samping sebagai media hiburan juga dapat bermanfaat sebagai media pendidikan kebiasaan masyarakat menonton Kompas TV Makassar yang terlalu lama berdampak negatif, terhadap kurangnya kedisiplinan. Oleh karena itu, KPI dan KPID Sulsel diharapkan mendampingi, memperhatikan dan memberikan penjelasan mengenai isi tayangan yang sering ditonton oleh masyarakat, terutama tayangan yang mengandung unsur pendidikan, sedangkan tayangan animasi, dan sinetron yang mengandung unsur kekerasan sebaiknya tidak perlu ditonton oleh masyarakat dan remaja. Peranan KPID Sul Sel dalam mengawasi masyarakatnya agar tidak terbiasa menonton kekerasan dalam televisi yang terlalu lama dengan menonton acara / tayangan yang bermanfaat
  • 89. 89 akan menjadi dasar bagi anak dan remaja untuk meraih keberhasilan pada masa dewasa.
  • 90. 90 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan dan penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Persepsi masyarakat menonton Kompas TV Makassar secara umum berada dalam kategori tinggi (55,5%). Hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan menonton Kompas TV Makassar bagi masyarakat sangat tinggi menggunakan waktunya untuk menonton Kompas TV Makassar dan lebih sedikit menggunakan waktunya untuk aktivitas-aktivitas lainnya seperti menonton tayangan tv lain. Semisal TVRI SulSel. 2. Frekuensi / intensitas masyarakat menonton Kompas TV Makassar secara umum berada dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat menonton Kompas TV Makassar mempunyai perilaku yang baik. Dalam hal ini kebiasaan menonton berita, pengetahuan, dan edukasi lainnya lebih sering ditonton sehingga berdampak kepada perilaku dan wawasan pengetahuannya. 1. Kebiasaan menonton Kompas TV Makassar berpengaruh positif terhadap perilaku masyarakat menonton Kompas TV Makassar, Hal ini ditandai dengan nilai koefisien korelasi R = 0,751 (mendekati nilai angka 1). Artinya semakin tinggi kebiasaan menonton Kompas TV 90
  • 91. 91 Makassar maka semakin tinggi perilaku positif masyarakat terhadap perilaku dan wawasan pengetahuannya. B. Saran 1. Sebaiknya kebiasaan menonton Kompas TV Makassar masyarakat menonton Kompas TV Makassar lebih diarahkan kepada kegiatan- kegiatan yang bermanfaat seperti menonton berita, pendidikan, dan ilmu pengetahuan lainnya yang bersumber dari Kompas TV, sehingga waktu yang digunakan lebih fokus dan tidak menjadikan kebiasaan menonton hiburan lebih dominan 2. Perilaku masyarakat menonton Kompas TV Makassar dalam menonton televisi yang masihdigolongkan baik dalam hasil penelitian ini sebaiknya dipertahankan dan KPID Sul Sel tetap memberikan perhatian khusus. Terutama dalam kebiasaan-kebiasaan baik kepada masyarakat bisa dalam hal penyuluhan bahwa menonton berita dan edukasi lainnya jauh lebih bermanfaat dibandingkan tayangan hiburan, sinetron dan sebagainya. 3. Semakin tinggi kebiasaan menonton hal-hal berupa kekerasan, dan tayangan sinetron maka semakin tinggi pula perilaku negatif masyarakat dalam kesehariannya. Demikian pula sebaliknya semakin rendah kebiasaan menonton kekerasan dan tayangan yang tidak mendidik, maka semakin rendah pula pengaruh negatif terhadap perilaku masyarakat dalam kesehariannya. Olehnya itu disarankan
  • 92. 92 kepada pemerintah, lembaga KPID, dan masyarakat untuk membiasakan menonton tayangan yang mempunyai dampak langsung seperti tayangan kuliah subuh untuk memperbaiki dan meningkatkan akhlak mereka.
  • 93. 93 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimin. 1999. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”. Jakarta: Rineka Cipta Arfin, Anwar. 2003. “ Paradigma Baru Pendidikan”. Jakarta: Poksi VI Fpg DPR-RI Bahri, Saeful. 2005. “Televisi dan Masyarakat Dalam Interaksi Edukatif (Suatu Pendekatan Teoritis)”. Jakarta: Rineka Cipta Burhan,Jazir,1980. Peningkatan Mutu Siaran TV Pendidikan Melalui Kebijakan dan Regulasi,Thn.I. No 2. Brent D. Ruben. 1988. Communication and Human Behavior. New York: Macmilland Publishing Company. Bulaeng, Andi, 2000, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, Hasanuddin University, Press. Danim S., 2002. Inovasi Broadcasting Modern. Bandung: CV. Pustaka Setia Darmawati. 2003. “Hubungan Antara Tayangan TV dengan Prestasi Belajar peserta didik SMA Negeri di Kabupaten Maros”. Tesis. Makassar: PPs Universitas Negeri Makassar Djamarah, S.B. 1994. Televisi dan Sejarahnya. Surabaya. Usaha Nasional. Devito, Joseph. A., 1997, Komunikasi Antar Manusia, Kuliah Dasar Edisi Kelima, AIih Bahasa Agus Maulana, Profesional Books, Jakarta. Forsdale, 1981. Perspectives on Communication. New York: Random House. Freud,S., 1950. The ego and the id. London: The Hogarth Press Harsey, Paul dan Blancharc Ken, 1992. Manajemen Perilaku Organisasi Pendayagunaan Sumber Daya Manusia, Erlangga, Jakarta. lndrawidjaya Adam, 1986. Perilaku Masyarakat Menonton TV, Sinar Baru Bandung. Kartini Kartono, 1997. Regulasi UUD Penyiaran Indonesia, Rajawali, Jakarta. Kazim Ashar, 1993. Pengukuran Efektifitas Dalam
  • 94. 94 Organisasi. Pusat Antar Universitas Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Indonesia, Jakarta. Moenir, AS, 1987. Pendekatan Manusiawi dan Organisasi Terhadap Pembinaan Akhlak Manusia, Gunung Agung, Jakarta. Malik, tahir. 2010. Metodologi Penelitian Dan Aplikasi. Pustaka Pena Press, Makassar. Mulyasa, E. 2005. “Menjadi Masyarakat yang Cerdas lewat TV”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Murhari, Andi. 2003. “Hubungan Dukungan KPID Sul Sel Dengan Prestasi Belajar murid Pada SD 240 Tellu Boccoe Kec. Mare Kabupaten Bone”. Skripsi. Makassar: S1 Universitas Negeri Makassar Nasir. 2000. “Peranan keluarga mendampingi anak menonton TV dalam pembinaan Prestasi Belajar”. Tesis. Makassar: PPs Universitas Negeri Makassar Poerwadarininta, WJS, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi, 2006, WWW, Waspada Cold, Jakarta 2006. Sarlito Wirawan, 1982. Psikologi Perkembangan, Bulan Bintang, Jakarta. Sudjana, Nana.2001.Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo Suryasubroto. 1997. Proses Belajar Broadcasting. Jurnal pendidikan Jakarta: Sukarna,1992, Dasar-dasar Manajemen, Jurnal Pendidikan. Bandung The Liang Gie dan Kawan-kawan. 1981. Ensiklopedia Administrasi. Jakarta: Gunung Agung.
  • 95. 95 Lampiran : 2 ANGKET PENELITIAN a. Data Identitas Responden - Nama Masyarakat menonton Kompas TV : - Alamat : b. Petunjuk: Tulislah nama stasiun TV dan acara yang ditonton, jumlah waktu yang digunakan dalam sehari serta bernama Hari/tgl : dengan siapa anda nonton acara TV. Waktu (Jam… sampai…) Stasiun TV Acara Bersama dengan …………………….. Hari/tgl : Waktu (Jam… sampai…) Stasiun TV Acara Bersama dengan …………………….. 1 2
  • 96. 96 Hari/tgl Waktu (Jam… sampai…) Stasiun TV Acara Bersama dengan …………………….. Hari/tgl : Waktu (Jam… sampai…) Stasiun TV Acara Bersama dengan …………………….. Hari/tgl : Waktu (Jam… sampai…) Stasiun TV Acara Bersama dengan …………………….. 3 4 5
  • 97. 97 Hari/tgl : Waktu (Jam… sampai…) Stasiun TV Acara Bersama dengan …………………….. Hari/tgl : Waktu (Jam… sampai…) Stasiun TV Acara Bersama dengan …………………….. 6 7
  • 98. 98 Lampiran 4 Npar Tests Descriptive statistics N Mean Std. Deviati on Minimum Kebiasaan Menonton Perilaku masyarakat menonton Kompas TV 4 2 4 2 2.3962 2.4723 5.2961 5.2343 1.50 1.50 3.21 3.00 Chi-Square Test Frequencies Kebiasaan menonton Observed N Expected N Rasidual 1.50 1.64 1.71 1.79 1.86 1.93 2.00 2.21 2.50 2 1 2 2 3 1 6 1 1 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 as 2.5 2.5 2.5 -.5 -1.5 -5 -5 -5 -1.5 3.5 .5 -1.5
  • 99. 99 2.57 2.64 2.79 2.86 3.00 3.07 3.14 3.21 Total 3 1 4 5 3 3 1 1 42 2.5 .5 -1.5 1.5 2.5 .5 .5 -1.5 -1.5 Lampiran 5 2) Uji Linearitas Correlations Correlations Kebiasaan menonton Perilaku masyarakat menonton Kompas TV Kebiasaan menonton Pearson Correlation Sig. (2-Tailed) N 1 42 .862** .000 .42 Perilaku masyarakat menonton Kompas TV Pearson Correlation .862*** .0000 .42 42 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
  • 100. 100 Lampiran 6 Reability Scale : ALL VARIABELS Case Processing Summary N % Cases Valid Excludeda Total 42 0 42 100.0 .0 100.0 a. Listwise deletion based on all Variables in the procedure Realibility Statistics Cronbach‟s Alpha N of Items .968 24
  • 101. 101 Lampiran 7 Item-Total Statistics Scale Mean if item Deleted Scale Variance if item Deleted Corrected Item-Total Correlation Conbach‟s Alpha if item deleted 11 12 13 14 15 16 17 18 19 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 57.0238 57.0238 57.0000 56.9286 56.9762 56.9286 56.8810 57.0000 56.9762 56.9286 56.9286 56.9762 56.8810 56.8571 56.8571 56.7857 56.7857 56.7857 56.7143 56.7381 142.414 142.073 141.707 141 .678 141.243 140.507 140.937 140.000 141.731 142.166 142.507 141.634 143.425 144.077 144.857 146.221 146.416 148.270 149.819 149.320 .760 .812 .826 .814 .847 .880 .851 .923 .898 .861 .884 .904 .821 .823 .772 .730 .717 .635 .535 .566 .966 .966 .966 .966 .965 .965 .965 .965 .965 .965 .965 .965 .966 .966 .966 .966 .967 .967 .968 .968
  • 102. 102 121 122 123 124 56.7857 56.7143 56.5476 56.6429 149.880 149.965 156.156 155.796 .521 .525 .407 .518 .968 .968 .970 .970 Scale Statistics Mean Variance Std. Deviation N of Items 59,3333 157.789 12.56139 24 Lampiran 8 KEBIASAAN menonton Kompas TV Makassar No Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Jumlah Rata- rata 1 2,5 2,5 2 2 1,5 3 4 17,5 2,500 2 2 2 2 2 1 2 3 14 2,000 3 2,5 2,5 2,5 2,5 3 3,5 4,5 21 3,000 4 2 2 2 2 2 2 2 14 2,000 5 2 2 2 1,5 1,5 2 3 14 2,000 6 2 2 1,5 1,5 1 2 3 13 1,857 7 2 2 2 1,5 2 2 1 12,5 1,786 8 2 2 2 2 1 2 1,5 12,5 1,786 9 2,5 2,5 2 2 2 2,5 4,5 18 2,571 10 3 3 2 2 2 2,5 5 19,5 2,786 11 2,5 3 2,5 3 2 3,5 3,5 20 2,857 12 2 2 2 2 1,5 2,5 3,5 15,5 2,214