SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 19
MAKALALAH 
DEMOKRASI PANCASILA 
Kelompok : 
1. Ika Uswatun Hasanah 
2. Ikka Eswa Ayunda 
3. Keti Sugiarti 
4. Lolita Sari 
5. Manan Abidin 
6. Mila Kurnia Sari 
7. Nihayatun Nikmah 
STIKES HARAPAN BANGSA 
PURWOKERTO 
2014 
0
BAB 1 
PENDAHULUAN 
1 
A. Latar Belakang 
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu 
negara yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. 
Begitulah pemahaman yang paling sederhana tentang demokrasi, yang 
diketahui oleh hampir semua orang. 
Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang 
ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut 
sebagai indikator perkembangan politik suatu negara. 
Berbicara mengenai demokrasi adalah memperbincangkan tentang 
kekuasaan, atau lebih tepatnya pengelolaan kekuasaan secara beradab. Itu 
merupakan sistem manajemen kekuasaan yang dilandasi oleh nilai-nilai dan 
etika serta peradaban yang menghargai martabat manusia. Pelaku utama 
demokrasi adalah kita semua, setiap orang yang selama ini selalu diatas 
namakan namun tak pernah ikut menentukan. Menjaga proses demokratisasi 
adalah memahami secara benar hak-hak yang kita miliki, menjaga hak-hak itu 
agar siapapun menghormatinya, melawan siapapun yang berusaha melanggar 
hak-hak itu. 
Demokrasi pada dasarnya adalah aturan orang (people rule), dan di 
dalam sistem politik yang demokratis warga mempunyai hak, kesempatan dan 
suara yang sama di dalam mengatur pemerintahan di dunia publik. Di 
Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara 
demokrasi yang berwatak anti-feodalisme dan anti-imperialisme, dengan 
tujuan membentuk masyarakat sosialis. Maka dari itu dalam makalah ini 
penulis akan memaparkan tentang perkembangan dan penerapan demokrasi di 
Indonesia.
2 
B. Rumusan Masalah 
Dari latar belakang diatas, dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut: 
1. Bagaimana sejarah demokrasi? 
2. Apa pengertian demokrasi? 
3. Apa prinsip demokrasi? 
4. Bagaimana pelaksanaan demokrasi? 
5. Apa makna demokrasi? 
6. Bagaimana demokrasi pancasila? 
7. Bagaimana pendidikan demokrasi? 
C. Tujuan 
Tujuan pembahasan makalah ini adalah 
1. Untuk mengetahui arti dari istilah demokrasi 
2. Untuk mengetahui Landasan-landasan Demokrasi 
3. Mengetahui Jenis–jenis Demokrasi 
4. Untuk mengetahui Sejarah dan Perkembangan Demokrasi 
5. Untuk mengetahui Penerapan Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan 
Sehari-hari 
D. Manfaat 
Manfaat yang dapat diambil dari mempelajari makalah ini adalah 
mengetahui dan mengerti apa itu sebenarnya demokrasi, kemudian dapat 
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik dan benar.
BAB II 
PEMBAHASAN 
3 
A. Sejarah Demokrasi 
Secara etimologis istilah “demokrasi” berasal dari yunani kuno yang 
diutarakan di Athena Kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya 
dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang berhubungan dengan 
hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan 
dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, 
bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara. 
Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti 
rakyat, dan kratos /cratein yang berarti pemerintahan. Sehingga dapat diartikan 
sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan 
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah 
kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab 
demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu 
negara. 
Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian 
kekuasaan dalam suatu negara dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari 
rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. 
Prinsip semacam ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika 
fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu 
besar ternyata tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan 
beradab, bahkan kekuasaan absolut pemerintah seringkali menimbulkan 
pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia. Demikian pula kekuasaan 
berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan berlebihan dari 
lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan 
anggota-anggotanya tanpa memperdulikan aspirasi rakyat, tidak akan 
membawa kebaikan untuk rakyat. 
Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel 
(accountable), tetapi harus ada mekanisme formal yang mewujudkan
akuntibilitas dari setiap lembaga negara dan mekanisme ini mampu secara 
operasional (bukan hanya secara teori) membatasi kekuasaan lembaga negara 
tersebut. 
4 
B. Pengertian Demokrasi 
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu 
negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan 
warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. 
Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga 
kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk 
diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) 
dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan 
independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga 
negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip 
checks and balances. 
Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga 
pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan 
melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang 
berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga 
perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan 
menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif 
dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak 
sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang 
memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum 
dan peraturan. Selain pemilihan umum legislatif, banyak keputusan atau hasil-hasil 
penting, misalnya pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui 
pemilihan umum. Pemilihan umum tidak wajib atau tidak mesti diikuti oleh 
seluruh warganegara, namun oleh sebagian warga yang berhak dan secara 
sukarela mengikuti pemilihan umum. Sebagai tambahan, tidak semua warga 
negara berhak untuk memilih (mempunyai hak pilih). Kedaulatan rakyat yang 
dimaksud di sini bukan dalam arti hanya kedaulatan memilih presiden atau
anggota-anggota parlemen secara langsung, tetapi dalam arti yang lebih luas. 
Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung 
tidak menjamin negara tersebut sebagai negara demokrasi sebab kedaulatan 
rakyat memilih sendiri secara langsung presiden hanyalah sedikit dari sekian 
banyak kedaulatan rakyat. Walapun perannya dalam sistem demokrasi tidak 
besar, suatu pemilihan umum sering dijuluki pesta demokrasi. Ini adalah 
akibat cara berpikir lama dari sebagian masyarakat yang masih terlalu tinggi 
meletakkan tokoh idola, bukan system pemerintahan yang bagus, sebagai 
tokoh impian ratu adil. Padahal sebaik apa pun seorang pemimpin negara, 
masa hidupnya akan jauh lebih pendek daripada masa hidup suatu sistem yang 
sudah teruji mampu membangun negara. Banyak negara demokrasi hanya 
memberikan hak pilih kepada warga yang telah melewati umur tertentu, 
misalnya umur 18 tahun, dan yang tak memliki catatan kriminal (misal, 
narapidana atau bekas narapidana). 
C. Berikut merupakan pendapat-pendapat tentang pengertian demokrasi: 
1. Menurut Internasional Commision of Jurits 
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan oleh rakyar dimana 
kekuasaan tertinggi ditangan rakyat dan di jalankan langsung oleh mereka 
atau oleh wakil-wakil yang mereka pilih dibawah sistem pemilihan yang 
bebas. Jadi, yang di utamakan dalam pemerintahan demokrasi adalah 
rakyat. 
5 
2. Menurut Lincoln 
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk 
rakyat (government of the people, by the people, and for the people). 
3. Menurut C.F Strong 
Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewasa dari 
masyarakat politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin 
bahwa pemerintahan akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan 
kepada mayoritas itu.
6 
D. Jenis–jenis Demokrasi 
Dalam sejarah politik Indonesia, kita setidaknya mengenal empat 
macam demokrasi, yaitu demokrasi pemerintahan masa revolusi kemerdekaan, 
demokrasi parlementer (repsentatif democracy) , demokrasi terpimpin 
(guided democracy), dan demokrasi Pancasila (Pancasila democracy): 
1. Demokrasi Liberal (pemerintahan masa revolusi kemerdekaan) (1945- 
1949) 
Para penyelenggara negara pada awal periode kemerdekaan 
mempunyai komitmen yang sangat besar dalam mewujudkan demokrasi 
politik di Indonesia. Demokrasi pemerintahan masa revolusi kemerdekaan 
berlangsung dari tahun 1945 hingga tahun 1949, ada beberapa hal yang 
fundemental yang merupakan peletakan dasar bagi demokrasi di Indonesia 
periode ini, yaitu : 
a. Political franchise yang menyeluruh. Para pembentuk negara, sudah 
sejak semula mempunyai komitmen yang sangat besar terhadap 
demokrasi, sehingga ketika kemerdekaan direbut, semua warga negara 
yang sudah dianggap dewasa memiliki hak-hak politik yang sama, 
tanpa ada diskriminasi yang bersumber dari ras, agama, suku, dan 
kedaerahan. 
b. Dengan maklumat Wakil Presiden, maka dimungkinkan terbentuknya 
sejumlah partai politik, yang kemudian menjadi peletak dasar bagi 
sistem kepartaian di Indonesia untuk masa-masa selanjutnya dalam 
sejarah politik kita. 
2. Demokrasi parlementer 
Periode kedua pemerintahan negara Indonesia adalah tahun 1950 
sampai 1959, dengan menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara 
(UUDS) sebagai landasan konstitusionalnya. Periode pemerintahan dalam 
masa ini disebut sebagai pemerintahan parlementer, karena pada masa ini 
merupakan kejayaan parlemen dalam sejarah politik Indonesia sebelum 
masa repormasi. Periode itu dapat disebut juga sebagai 
“Representative/Participatory Democracy”.
Masa Demokrasi Parlementer merupakan masa kejayaan 
demokrasi di Indonesia, hampir semua elemen demokrasi dapat kita 
temukan dalam perwujudannya dalam kehidupan politik di Indonesia. 
a. Lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan peranan yang 
sangat tinggi dalam proses politik yang berjalan. Perwujudan 
kekuasaan parlemen ini diperlihatkan dengan adanya sejumlah mosi 
tidak percaya kepada pihak pemerintah yang mengakibatkan kabinet 
harus meletakkan jabatan. 
b. Akuntabilitas pemegang jabatan dan politisi pada umumnya sangat 
tinggi. Hal ini dapat terjadi karena berfungsinya parlemen dan juga 
sejumlah media massa sebagai alat kontrol sosial. 
c. Masyarakat pada umumnya dapat merasakan bahwa hak-hak dasar 
mereka tidak berkurang sama sekali, sekalipun tidak semua warga 
negara dapat memanfaatkannya dengan maksimal. 
d. Dalam masa pemerintahan parlemeter, daerah-daerah memperoleh 
otonomi yang cukup, bahkan otonomi yang seluas-luasnya dengan asas 
desentralisasi sebagai landasan untuk berpijak dalam mengatur 
hubungan kekuasaan antara pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah. 
3. Demokrasi Terpimpin (1959-1965) 
Sejak berakhirnya Pemilihan Umum 1955, Presiden Soekarno 
sudah menunjukkan gejala ketidaksenangannya kepada partai-partai 
politik. Hal itu terjadi karena partai politik sangat berorientasi pada 
kepentingan ideologinya sendiri dan kurang memperhatikan kepentingan 
politik nasional secara menyeluruh. 
Demokrasi terpimpin merupakan pembalikan total dari proses 
politik yang berjalan pada masa demokrasi parlementer. Apa yang disebut 
dengan demokrasi tidak lain merupakan perwujudan kehendak presiden 
dalam rangka menempatkan dirinya sebagai satu-satunya institusi yang 
paling berkuasa di Indonesia. Adapun karakteristik yang utama dari 
perpolitikan pada era Demokrasi Terpimpin adalah : 
7
a. Mengaburnya sistem kepartaian. Kehadiran partai-partai politik, bukan 
untuk mempersiapkan diri dalam kerangka kontestasi politik untuk 
mengisi jabatan politik di pemerintahan (karena Pemilihan Umum 
tidak pernah dijalankan), tetapi lebih merupakan elemen penopang dari 
tarik menarik anatara Presiden Soekarno, Angkatan Darat, dan Partai 
Komunis Indonesia. 
b. Masa Demokrasi Terpimpin adalah masa puncak dari semangat anti-kebebasan 
pers. Sejumlah surat kabar dan majalah diberangus oleh 
8 
Soekarno. 
c. Sentralisasi kekuasaan semakin dominan dalam proses hubungan 
antara pemerintah Pusat dengan pemerintah Daerah. Daerah-daerah 
memiliki otonomi yang terbatas. 
4. Demokrasi Pancasila (demokrasi dalam Pemerintahan Orde Baru) 
Era baru dalam pemerintahan dimulai setelah melalui masa transisi 
yang singkat, yaitu antara tahun 1965 samapai 1968, ketika Jenderal 
Soeharto dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia. Era yang kemudian 
dikenal sebagai Orde baru. 
Orde Baru memberikan pengharapan baru, terutama yang berkaitan 
dengan perubahan-perubahan politik, dari yang bersifat otoriter pada masa 
Demokrasi Terpimpin di bawah Soekarno menjadi lebih demokratik. 
Namun kenyataannya tidak seperti yang diharapkan, pengganti presiden 
yang otoriter ternyata seorang otoriter juga. 
Ada beberapa indikator demokrasi yang digunakan pada masa 
demokrasi yang berlabel pancasila ini, yaitu : 
a. Rotasi kekuasaan eksekutif boleh dikatakan hampir tidak pernah 
terjadi. Kecuali yang terdapat pada jajaran yang lebih rendah, seperti: 
gubernur, bupati/ walikota, camat dan kepala desa. Kalaupun ada 
perubahan, selama pemerintahan Orde Baru hanya terjadi pada jabatan 
wakil presiden, sementara pemerintahan secara esensial masih tetap 
sama.
b. Pemilihan Umum. Pada masa pemerintahan Orde Baru, Pemilihan 
Umum telah dilangsungkan sebanyak enam kali, dengan frekwensi 
yang teratur, yaitu setiap lima tahun sekali. Tetapi, kalau kita 
mengamati kualitas penyelenggaraan Pemilihan Umum di Indonesia 
bisa disimpulkan amat jauh dari semangat demokrasi. 
Menurut cara penyaluran kehendak rakyat, demokrasi dibedakan atas : 
a. Demokrasi Langsung 
b. Demokrasi Tidak Langsung 
Menurut dasar prinsip ideologi, demokrasi dibedakan atas : 
a. Demokrasi Konstitusional (Demokrasi Liberal) 
b. Demokrasi Rakyat (Demokrasi Proletar) 
Menurut dasar yang menjadi titik perhatian atau prioritasnya, 
9 
demokrasi dibedakan atas : 
a. Demokrasi Formal 
b. Demokrasi Material 
c. Demokrasi Campuran 
Menurut dasar wewenang dan hubungan antara alat kelengkapan 
negara, demokrasi dibedakan atas : 
a. Demokrasi Sistem Parlementer 
b. Demokrasi Sistem Presidensial 
E. Landasan-landasan Demokrasi 
1. Pembukaan UUD 1945 
a. Alinea pertama yang berbunyi Kemerdekaan ialah hak segala bangsa. 
b. Alinea kedua yang berbunyi Mengantarkan rakyat Indonesia kepintu 
gerbang kemerdekaan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil 
dan makmur. 
c. Alinea ketiga yang berbunyi Atas berkat rahmat Allah Yang Maha 
Kuasa dan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan dan 
kebangsaaan yang bebas. 
d. Alinea keempat yang berbunyi Melindungi segenap bangsa.
10 
2. Batang Tubuh UUD 1945 
a. Pasal 1 ayat 2 yaitu tentang “Kedaulatan adalah ditangan rakyat”. 
b. Pasal 2 yaitu tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat. 
c. Pasal 6 yaitu tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. 
d. Pasal 24 dan Pasal 25 yaitu tentang Peradilan yang merdeka. 
e. Pasal 27 ayat 1 yaitu tentang Persamaan kedudukan di dalam hukum. 
f. Pasal 28 yaitu tentang Kemerdekaan berserikat dan berkumpul. 
3. Lain-lain 
a. Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1998 tentang hak asasi 
b. UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM 
F. Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila 
1. Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila 
Ahmad Sanusi mengutarakan 10 pilar demokrasi konstitusional 
Indonesia menurut Pancasila dan Undang-indang Dasar Negara Republik 
Indonesia tahun 1945, yang sebagai berikut: 
a. Demokrasi yang Berketuhanan Yang maha Esa 
b. Demokrasi dengan kecerdasan 
c. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat 
d. Demokrasi dengan rule of law 
e. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan Negara 
f. Demokrasi dengan hak asasi manusia 
g. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka 
h. Demokrasi dengan otonomi daerah 
i. Demokrasi dengan kemakmuran 
j. Demokrasi yang berkeadilan social 
Demokrasi Pancasila mendasarkan diri pada faham kekeluargaan 
dan Kegotong-royongan yang ditujukan untuk: 
a. Kesejahteraan rakyat 
b. Mendukung unsur-unsur kesadaran hak ber-ketuhanan Yang Maha Esa 
c. Menolak atheisme
d. Menegakkan kebenaran yang berdasarkan kepada budi pekerti yang 
11 
luhur 
e. Mengembangkan kepribadian Indonesia 
f. Menciptakan keseimbangan perikehidupan individu dan masyarakat, 
kasmani dan rohani, lahir dan bathin, hubungan manusia dengan 
sesamanya dan hubungan manusia dengan Tuhannya. 
G. Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia 
Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dibagi menjadi beberapa 
periodesasi: 
1. Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 – 1950 ). 
Tahun 1945 – 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang 
ingin kembali ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum 
berjalan dengan baik. Hal itu disebabkan oleh masih adanya revolusi 
fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat sentralisasi kekuasaan hal 
itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbnyi sebelum 
MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan 
dijalankan oleh Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari 
kesan bahwa negara Indonesia adalah negara yang absolut pemerintah 
mengeluarkan : 
a. Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP 
berubah menjadi lembaga legislatif. 
b. Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan 
Partai Politik. 
c. Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan 
sistem pemerintahn presidensil menjadi parlementer 
2. Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama 
a. Masa demokrasi Liberal 1950 – 1959 
Masa demokrasi liberal yang parlementer presiden sebagai 
lambang atau berkedudukan sebagai Kepala Negara bukan sebagai 
kepala eksekutif. Masa demokrasi ini peranan parlemen, akuntabilitas
politik sangat tinggi dan berkembangnya partai-partai politik. 
Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal 
disebabkan : 
b. Dominannya partai politik 
c. Landasan sosial ekonomi yang masih lemah 
d. Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS 
12 
1950 
Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit 
Presiden 5 Juli 1959 : 
a. Bubarkan konstituante 
b. Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950 
c. Pembentukan MPRS dan DPAS 
3. Masa demokrasi Terpimpin 1959 – 1966 
Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No. 
VII/MPRS/1965 adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat 
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang berintikan 
musyawarah untuk mufakat secara gotong royong diantara semua 
kekuatan nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan 
nasakom dengan ciri: 
a. Dominasi Presiden 
b. Terbatasnya peran partai politik 
c. Berkembangnya pengaruh PKI 
H. Makna Demokrasi di Indonesia 
Oleh Bani Saksono (wartawan Harian Ekonomi Neraca) Kata 
Demokrasi dilihat dari sudut bahasa atau etimologis, berasal dari bahasa 
unani, yaitu demos yang berarti rakyat dan cratos atau cratein yang artinya 
pemerintahan atau kekuasaan. Jadi secara bahasa demis-cratein atau demos-cratos 
berarti pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat. 
Robert Dahl menyebutkan bahwa demokrasi adalah sikap pemerintah 
terhadap kehendak rakyatnya. Dalam kancah kebangsaan dab bernegara,
belakangan timbullah istilah demokrasi ekonomi, demokrasi kebudayaan, dan 
demokrasi sebagai jati diri suatu bangsa. Ada pula muncul istilah demokrasi 
Pancasila. Pancasila adalah dasar negara Repubik Indonesia. 
Bagaimana dengan praktik berdemokrasi di Indonesia? Salah satu sila 
dalam Pancasila adalah Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan 
dalam permusyawaratan /perwakilan. Ada dua cara untuk membuat 
kebijaksanaan atau satu keputusan. Yaitu dilakukan secara musyawarah untuk 
mencapai mufakat atau kata sepakat. Kata sepakat tentu diambil dengan 
memperhatikan suara atau aspirasi mayoritas dan minoritas. 
Itu sebabnya, dalam demokrasi Pancasila tidak dikenal istilah diktator 
mayoritas dan tirani minoritas. Ketika mayoritas berkuasa, kelompok 
minoritas akan mendapat pengayoman hingga dapat hidup berdampingan. Hal 
itu sejalan dengan ajaran Rahmatan lil alamin yang dibawa Nabi Muhammad. 
Dulu, saat masih diajarkan mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila 
(PMP), para siswa di sekolah maupun di kampus-kampus diajarkan 
pendidikan berperilaku atau berbudi pekerti. Di situ terdapat ajaran untuk 
saling menghormati satu sama lain, menghormati perbedaan, tapi perbedaan 
itu jangan diterapkan dengan cara memaksakan kehendak. Pelajaran lainnya 
adalah sikap tenggang rasa. 
Namun, kini, dalam praktiknya, sikap tenggang rasa itu sudah mulai 
luntur atau sirna di kalbu masyarakat. Terbuktinya, masih banyak anak muda 
yang gagah perkasa enggan memberikan tempat duduknya di kereta atau 
angkutanumum kepada para orang tua (lansia), ibu hamil, dan yang membawa 
anak-anak. 
Dalam alam demokrasi sekarang ini, setiap orang dilindungi hak 
pribadinya, termasuk untuk menyamaikan gagasan, aspirasinya, serta berperan 
dalam setiap pengambilan keputusan. Di balik hak itu, tentu ada kewajiban. 
Setiap individu juga dikenai kewajiban untuk melaksanakan atau mengikuti 
kebijakan atau keputusan yang telah ditetapkan bersama. 
Lalu bagaimana dengan kasus sikap mbalelo yang dilakukan para 
kader partai politik dalam pemilihan presiden (Pilpres) yang akan 
13
dilaksanakan pada 9 Juli mendatang? Jika kita menganut azas demokrasi, 
sikap individu tidak boleh bertentangan dengan keputusan kolektif. 
Negara Indonesia menjamin hak setiap orang, warga negara, elite 
politik, tokoh masyarakat. Namun, dalam hidup bermasyarakat dan bernegara, 
semuanya harus sejalan dengan peraturan yang telah dibuat melalui proses 
pengambilan keputusan yang demokratis, baik secara aklamasi atau 
musyawarah untuk mufakat maupun pemungutan suara. Jika tidak, akan 
timbullah berbagai tindakan pemaksaan kehendak dan anarkis. 
I. Perkembangan Demokrasi di Indonesia 
Demokrasi di negara Indonesia sudah mengalami kemajuan yang 
pesat. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan dibebaskan menyelenggarakan 
kebebasan pers, kebebasan masyarakat dalam berkeyakinan, berbicara, 
berkumpul, mengeluarkan pendapat, mengkritik bahkan mengawasi jalannya 
pemerintahan. Tapi bukan berarti demokrasi di Indonesia saat ini sudah 
berjalan sempurna. Masih banyak persoalan yang muncul terhadap pemerintah 
yang belum sepenuhnya bisa menjamin kebebasan warga negaranya. Seperti 
meningkatnya angka pengangguran, bertambahnya kemacetan di jalan, 
semakin parahnya banjir, dan masalah korupsi. 
Dalam kehidupan berpolitik di setiap negara yang kerap selalu 
menikmati kebebasan berpolitik namun tidak semua kebebasan berpolitik 
berjalan sesuai dengan yang diinginkan, karena pada hakikatnya semua sistem 
politik mempunyai kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Demokrasi 
adalah sebuah proses yang terus menerus merupakan gagasan dinamis yang 
terkait erat dengan perubahan. Jika suatu negara mampu menerapkan 
kebebasan, keadilan, dan kesejahteraan dengan sempurna, maka negara 
tersebut adalah negara yang sukses menjalankan sistem demokrasi. 
Sebaliknya, jika suatu negara itu gagal menggunakan sistem pemerintahan 
demokrasi, maka negara itu tidak layak disebut sebagai negara demokrasi. 
Oleh karena itu, kita sebagai warga negara Indonesia yang menganut sistem 
pemerintahan yang demokrasi, kita sudah sepatutnya untuk terus menjaga, 
14
memperbaiki, dan melengkapi kualitas-kualitas demokrasi yang sudah ada. 
Demi tercapainya suatu kesejahteraan, tujuan dari cita-cita demokrasi yang 
sesungguhnya akan mengangkat Indonesia kedalam suatu perubahan. 
15 
J. Pendidikan Demokrasi 
Pendidikan dapat menjadi salah satu upaya strategis pendemokrasian 
bangsa indonesia, khususnya di kalangan generasi muda. pendidikan yang 
dimaksud adalah model pendidikan yang berorientasi pembangunan karakter 
bangsa melalui pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai subjek 
pembelajaran melalui cara-cara pebelajaran yang demokratis, partisipatif, 
kritis, kreatif, dan menantang aktualisasi diri mereka. Dalam konteks ini, 
proses belajar tidak lagi menjadi monopoli dosen maupun guru, tetapi menjadi 
milik bersama dan menjadikan proses belajar sebagai wadah untuk dialog dan 
belajar bersama. 
Pendidikan model ini sangat relevan bagi pengembangan pendidikan 
demokraasi, yang biasa dikenas sebagai pendidikan kewargaan (Civic 
Education). Sebagai komponen warga negara, pengalaman mahasiswa dan 
siswa dalam praktik berdemokrasi di kelas akan sangat berharga bagi proses 
transpormasi nilai-nilai demokrasi dan HAM dalam kehidupan sosial. Kampus 
dan sekolah dengan demikian dapat berfungsi sebagai laboratorium dan katalis 
demokrasi. Tetapi, menjadikan kampus dan sekolah sebagai tempat 
pendadaran demokrasi tidak akan maksimal tanpa dukungan komponen civitas 
akademika, staf, karyawan, dan pimpinan. 
Peran lembaga pendidikan tinggi sangatlah penting dan strategis dalam 
proses pengembangan budaya demokrasi di kalangan generasi muda. sejarah 
telah membuktikan bahwa mahasiswa adalah tulang punggung gerakan 
reformasi. mahasiswa tercatat sebagai kekuasaan genuine dari gerakan 
reformasi di indonesia. ketulusan, semangat, dan keberpihakan pada nasib 
rakyat dan masa depan indonesia telah menjadikan mahasiswa sebagai agen 
perubahan di indonseia yang selalu diperhitungkan dari masa ke masa.
K. Penerapan Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari-hari 
16 
1. Di Lingkungan Keluarga 
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan keluarga dapat 
diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut: 
a. Kesediaan untuk menerima kehadiran sanak saudara; 
b. Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja; 
c. Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama. 
2. Di Lingkungan Masyarakat 
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat 
diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut: 
a. Bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya; 
b. Kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa 
diskriminasi; 
c. Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya; 
d. Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kompromi; 
3. Di Lingkungan Sekolah 
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat 
diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut: 
a. Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan; 
b. Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda dengan 
kita; 
c. Mengutamakan musyawarah, membuat kesepakatan untuk 
menyelesaikan masalah; 
4. Di Lingkungan Kehidupan Bernegara 
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara 
dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut: 
a. Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik; 
b. Menghargai perbedaan yang ada pada rakyat; 
c. Mengutamakan musyawarah untuk kesepakatan berrsama untuk 
menyelesaikan masalah-masalah kenegaraan.
BAB III 
PENUTUP 
17 
A. Kesimpulan 
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah: 
1. Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan suatu negara yaitu 
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. 
2. Jenis-jenis demokrasi antara lain Demokrasi Liberal, Demokrasi 
parlementer, Demokrasi Terpimpin, dan Demokrasi Pancasila. 
3. Landasan-landasan Demokrasi yaitu terdapat pada Batang Tubuh UUD 
1945, Pembukaan UUD 1945, Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1998 
tentang hak asasi, UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM. 
4. Demokrasi di negara Indonesia sudah mengalami kemajuan yang pesat. Hal 
tersebut dapat dibuktikan dengan dibebaskan menyelenggarakan kebebasan 
pers, kebebasan masyarakat dalam berkeyakinan, berbicara, berkumpul, 
mengeluarkan pendapat, mengkritik bahkan mengawasi jalannya 
pemerintahan. 
5. Penerapan budaya demokrasi dapat dilakukan di lingkungan keluarga 
misalnya terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama, di 
lingkungan masyarakat dengan bersedia mengakui kesalahan yang telah 
dibuatnya, di lingkungan sekolah dengan bersedia bergaul dengan teman 
sekolah tanpa membeda-bedakan dan lain-lain. 
B. Saran 
Dengan adanya makalah ini, diharapkan masyarakat mengerti serta 
mengetahui asas pemerintahan demokrasi dan dapat menerapkannya dalam 
kehidupan sehari-hari sehingga dapat menjadikan Negara Indonesia menjadi 
Negara demokratis yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA 
Abdulkarim, Aim, Drs, M.Pd. 2004 “Kewarganegaraan Jilid 2”. Bandung: 
18 
Grafindo Media Pratama. 
http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi 
Mahfud MD, Moh. 2003. Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia (Studi tentang 
Interaksi Politik dan Kehidupan Ketatanegaraan). Jakarta: Rineka Cipta.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasiMakalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
ahmad yani
 

Was ist angesagt? (14)

Booklet part from V/A "Memobilisasi Kemuakan" by Grimloc Records Bandung
Booklet part from V/A "Memobilisasi Kemuakan" by Grimloc Records BandungBooklet part from V/A "Memobilisasi Kemuakan" by Grimloc Records Bandung
Booklet part from V/A "Memobilisasi Kemuakan" by Grimloc Records Bandung
 
Makalah Demokrasi
Makalah DemokrasiMakalah Demokrasi
Makalah Demokrasi
 
Artikel jadi
Artikel jadiArtikel jadi
Artikel jadi
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesia
 
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasiMakalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
 
DEMOKRASI INDONESIA
DEMOKRASI INDONESIADEMOKRASI INDONESIA
DEMOKRASI INDONESIA
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Pendidikan kewarganegaraan (demokrasi indonesia)
Pendidikan kewarganegaraan (demokrasi indonesia)Pendidikan kewarganegaraan (demokrasi indonesia)
Pendidikan kewarganegaraan (demokrasi indonesia)
 
pengertian demokrasi + pancasila
pengertian demokrasi + pancasilapengertian demokrasi + pancasila
pengertian demokrasi + pancasila
 
Bab 09 demokrasi (kwn)
Bab 09 demokrasi (kwn)Bab 09 demokrasi (kwn)
Bab 09 demokrasi (kwn)
 
Ppt pkn demokrasi
Ppt pkn demokrasiPpt pkn demokrasi
Ppt pkn demokrasi
 
Demokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesiaDemokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 

Ähnlich wie Makalalah demokrasi pancasila

Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Dancha GazeRockz
 
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Dancha GazeRockz
 

Ähnlich wie Makalalah demokrasi pancasila (20)

Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
 
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.docBentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Demokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesiaDemokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesia
 
Artikel jadi
Artikel jadiArtikel jadi
Artikel jadi
 
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANIBUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI
 
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
 
Kwn bab 4
Kwn bab 4Kwn bab 4
Kwn bab 4
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi (2)
Makalah demokrasi (2)Makalah demokrasi (2)
Makalah demokrasi (2)
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesia
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 

Mehr von Sentra Komputer dan Foto Copy

Mehr von Sentra Komputer dan Foto Copy (20)

Makalah solusio plasenta
Makalah solusio plasentaMakalah solusio plasenta
Makalah solusio plasenta
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinanMakalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
 
Makalah konseling
Makalah konselingMakalah konseling
Makalah konseling
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kd1 embem
 
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 
Makalah hormon reproduksi wanita
Makalah hormon reproduksi wanitaMakalah hormon reproduksi wanita
Makalah hormon reproduksi wanita
 

Kürzlich hochgeladen

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 

Kürzlich hochgeladen (20)

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Makalalah demokrasi pancasila

  • 1. MAKALALAH DEMOKRASI PANCASILA Kelompok : 1. Ika Uswatun Hasanah 2. Ikka Eswa Ayunda 3. Keti Sugiarti 4. Lolita Sari 5. Manan Abidin 6. Mila Kurnia Sari 7. Nihayatun Nikmah STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 2014 0
  • 2. BAB 1 PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Begitulah pemahaman yang paling sederhana tentang demokrasi, yang diketahui oleh hampir semua orang. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara. Berbicara mengenai demokrasi adalah memperbincangkan tentang kekuasaan, atau lebih tepatnya pengelolaan kekuasaan secara beradab. Itu merupakan sistem manajemen kekuasaan yang dilandasi oleh nilai-nilai dan etika serta peradaban yang menghargai martabat manusia. Pelaku utama demokrasi adalah kita semua, setiap orang yang selama ini selalu diatas namakan namun tak pernah ikut menentukan. Menjaga proses demokratisasi adalah memahami secara benar hak-hak yang kita miliki, menjaga hak-hak itu agar siapapun menghormatinya, melawan siapapun yang berusaha melanggar hak-hak itu. Demokrasi pada dasarnya adalah aturan orang (people rule), dan di dalam sistem politik yang demokratis warga mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur pemerintahan di dunia publik. Di Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara demokrasi yang berwatak anti-feodalisme dan anti-imperialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat sosialis. Maka dari itu dalam makalah ini penulis akan memaparkan tentang perkembangan dan penerapan demokrasi di Indonesia.
  • 3. 2 B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana sejarah demokrasi? 2. Apa pengertian demokrasi? 3. Apa prinsip demokrasi? 4. Bagaimana pelaksanaan demokrasi? 5. Apa makna demokrasi? 6. Bagaimana demokrasi pancasila? 7. Bagaimana pendidikan demokrasi? C. Tujuan Tujuan pembahasan makalah ini adalah 1. Untuk mengetahui arti dari istilah demokrasi 2. Untuk mengetahui Landasan-landasan Demokrasi 3. Mengetahui Jenis–jenis Demokrasi 4. Untuk mengetahui Sejarah dan Perkembangan Demokrasi 5. Untuk mengetahui Penerapan Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari-hari D. Manfaat Manfaat yang dapat diambil dari mempelajari makalah ini adalah mengetahui dan mengerti apa itu sebenarnya demokrasi, kemudian dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik dan benar.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 3 A. Sejarah Demokrasi Secara etimologis istilah “demokrasi” berasal dari yunani kuno yang diutarakan di Athena Kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara. Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos /cratein yang berarti pemerintahan. Sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara. Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu negara dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Prinsip semacam ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia. Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan anggota-anggotanya tanpa memperdulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa kebaikan untuk rakyat. Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel (accountable), tetapi harus ada mekanisme formal yang mewujudkan
  • 5. akuntibilitas dari setiap lembaga negara dan mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori) membatasi kekuasaan lembaga negara tersebut. 4 B. Pengertian Demokrasi Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances. Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan. Selain pemilihan umum legislatif, banyak keputusan atau hasil-hasil penting, misalnya pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui pemilihan umum. Pemilihan umum tidak wajib atau tidak mesti diikuti oleh seluruh warganegara, namun oleh sebagian warga yang berhak dan secara sukarela mengikuti pemilihan umum. Sebagai tambahan, tidak semua warga negara berhak untuk memilih (mempunyai hak pilih). Kedaulatan rakyat yang dimaksud di sini bukan dalam arti hanya kedaulatan memilih presiden atau
  • 6. anggota-anggota parlemen secara langsung, tetapi dalam arti yang lebih luas. Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung tidak menjamin negara tersebut sebagai negara demokrasi sebab kedaulatan rakyat memilih sendiri secara langsung presiden hanyalah sedikit dari sekian banyak kedaulatan rakyat. Walapun perannya dalam sistem demokrasi tidak besar, suatu pemilihan umum sering dijuluki pesta demokrasi. Ini adalah akibat cara berpikir lama dari sebagian masyarakat yang masih terlalu tinggi meletakkan tokoh idola, bukan system pemerintahan yang bagus, sebagai tokoh impian ratu adil. Padahal sebaik apa pun seorang pemimpin negara, masa hidupnya akan jauh lebih pendek daripada masa hidup suatu sistem yang sudah teruji mampu membangun negara. Banyak negara demokrasi hanya memberikan hak pilih kepada warga yang telah melewati umur tertentu, misalnya umur 18 tahun, dan yang tak memliki catatan kriminal (misal, narapidana atau bekas narapidana). C. Berikut merupakan pendapat-pendapat tentang pengertian demokrasi: 1. Menurut Internasional Commision of Jurits Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan oleh rakyar dimana kekuasaan tertinggi ditangan rakyat dan di jalankan langsung oleh mereka atau oleh wakil-wakil yang mereka pilih dibawah sistem pemilihan yang bebas. Jadi, yang di utamakan dalam pemerintahan demokrasi adalah rakyat. 5 2. Menurut Lincoln Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (government of the people, by the people, and for the people). 3. Menurut C.F Strong Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewasa dari masyarakat politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa pemerintahan akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan kepada mayoritas itu.
  • 7. 6 D. Jenis–jenis Demokrasi Dalam sejarah politik Indonesia, kita setidaknya mengenal empat macam demokrasi, yaitu demokrasi pemerintahan masa revolusi kemerdekaan, demokrasi parlementer (repsentatif democracy) , demokrasi terpimpin (guided democracy), dan demokrasi Pancasila (Pancasila democracy): 1. Demokrasi Liberal (pemerintahan masa revolusi kemerdekaan) (1945- 1949) Para penyelenggara negara pada awal periode kemerdekaan mempunyai komitmen yang sangat besar dalam mewujudkan demokrasi politik di Indonesia. Demokrasi pemerintahan masa revolusi kemerdekaan berlangsung dari tahun 1945 hingga tahun 1949, ada beberapa hal yang fundemental yang merupakan peletakan dasar bagi demokrasi di Indonesia periode ini, yaitu : a. Political franchise yang menyeluruh. Para pembentuk negara, sudah sejak semula mempunyai komitmen yang sangat besar terhadap demokrasi, sehingga ketika kemerdekaan direbut, semua warga negara yang sudah dianggap dewasa memiliki hak-hak politik yang sama, tanpa ada diskriminasi yang bersumber dari ras, agama, suku, dan kedaerahan. b. Dengan maklumat Wakil Presiden, maka dimungkinkan terbentuknya sejumlah partai politik, yang kemudian menjadi peletak dasar bagi sistem kepartaian di Indonesia untuk masa-masa selanjutnya dalam sejarah politik kita. 2. Demokrasi parlementer Periode kedua pemerintahan negara Indonesia adalah tahun 1950 sampai 1959, dengan menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) sebagai landasan konstitusionalnya. Periode pemerintahan dalam masa ini disebut sebagai pemerintahan parlementer, karena pada masa ini merupakan kejayaan parlemen dalam sejarah politik Indonesia sebelum masa repormasi. Periode itu dapat disebut juga sebagai “Representative/Participatory Democracy”.
  • 8. Masa Demokrasi Parlementer merupakan masa kejayaan demokrasi di Indonesia, hampir semua elemen demokrasi dapat kita temukan dalam perwujudannya dalam kehidupan politik di Indonesia. a. Lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan peranan yang sangat tinggi dalam proses politik yang berjalan. Perwujudan kekuasaan parlemen ini diperlihatkan dengan adanya sejumlah mosi tidak percaya kepada pihak pemerintah yang mengakibatkan kabinet harus meletakkan jabatan. b. Akuntabilitas pemegang jabatan dan politisi pada umumnya sangat tinggi. Hal ini dapat terjadi karena berfungsinya parlemen dan juga sejumlah media massa sebagai alat kontrol sosial. c. Masyarakat pada umumnya dapat merasakan bahwa hak-hak dasar mereka tidak berkurang sama sekali, sekalipun tidak semua warga negara dapat memanfaatkannya dengan maksimal. d. Dalam masa pemerintahan parlemeter, daerah-daerah memperoleh otonomi yang cukup, bahkan otonomi yang seluas-luasnya dengan asas desentralisasi sebagai landasan untuk berpijak dalam mengatur hubungan kekuasaan antara pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah. 3. Demokrasi Terpimpin (1959-1965) Sejak berakhirnya Pemilihan Umum 1955, Presiden Soekarno sudah menunjukkan gejala ketidaksenangannya kepada partai-partai politik. Hal itu terjadi karena partai politik sangat berorientasi pada kepentingan ideologinya sendiri dan kurang memperhatikan kepentingan politik nasional secara menyeluruh. Demokrasi terpimpin merupakan pembalikan total dari proses politik yang berjalan pada masa demokrasi parlementer. Apa yang disebut dengan demokrasi tidak lain merupakan perwujudan kehendak presiden dalam rangka menempatkan dirinya sebagai satu-satunya institusi yang paling berkuasa di Indonesia. Adapun karakteristik yang utama dari perpolitikan pada era Demokrasi Terpimpin adalah : 7
  • 9. a. Mengaburnya sistem kepartaian. Kehadiran partai-partai politik, bukan untuk mempersiapkan diri dalam kerangka kontestasi politik untuk mengisi jabatan politik di pemerintahan (karena Pemilihan Umum tidak pernah dijalankan), tetapi lebih merupakan elemen penopang dari tarik menarik anatara Presiden Soekarno, Angkatan Darat, dan Partai Komunis Indonesia. b. Masa Demokrasi Terpimpin adalah masa puncak dari semangat anti-kebebasan pers. Sejumlah surat kabar dan majalah diberangus oleh 8 Soekarno. c. Sentralisasi kekuasaan semakin dominan dalam proses hubungan antara pemerintah Pusat dengan pemerintah Daerah. Daerah-daerah memiliki otonomi yang terbatas. 4. Demokrasi Pancasila (demokrasi dalam Pemerintahan Orde Baru) Era baru dalam pemerintahan dimulai setelah melalui masa transisi yang singkat, yaitu antara tahun 1965 samapai 1968, ketika Jenderal Soeharto dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia. Era yang kemudian dikenal sebagai Orde baru. Orde Baru memberikan pengharapan baru, terutama yang berkaitan dengan perubahan-perubahan politik, dari yang bersifat otoriter pada masa Demokrasi Terpimpin di bawah Soekarno menjadi lebih demokratik. Namun kenyataannya tidak seperti yang diharapkan, pengganti presiden yang otoriter ternyata seorang otoriter juga. Ada beberapa indikator demokrasi yang digunakan pada masa demokrasi yang berlabel pancasila ini, yaitu : a. Rotasi kekuasaan eksekutif boleh dikatakan hampir tidak pernah terjadi. Kecuali yang terdapat pada jajaran yang lebih rendah, seperti: gubernur, bupati/ walikota, camat dan kepala desa. Kalaupun ada perubahan, selama pemerintahan Orde Baru hanya terjadi pada jabatan wakil presiden, sementara pemerintahan secara esensial masih tetap sama.
  • 10. b. Pemilihan Umum. Pada masa pemerintahan Orde Baru, Pemilihan Umum telah dilangsungkan sebanyak enam kali, dengan frekwensi yang teratur, yaitu setiap lima tahun sekali. Tetapi, kalau kita mengamati kualitas penyelenggaraan Pemilihan Umum di Indonesia bisa disimpulkan amat jauh dari semangat demokrasi. Menurut cara penyaluran kehendak rakyat, demokrasi dibedakan atas : a. Demokrasi Langsung b. Demokrasi Tidak Langsung Menurut dasar prinsip ideologi, demokrasi dibedakan atas : a. Demokrasi Konstitusional (Demokrasi Liberal) b. Demokrasi Rakyat (Demokrasi Proletar) Menurut dasar yang menjadi titik perhatian atau prioritasnya, 9 demokrasi dibedakan atas : a. Demokrasi Formal b. Demokrasi Material c. Demokrasi Campuran Menurut dasar wewenang dan hubungan antara alat kelengkapan negara, demokrasi dibedakan atas : a. Demokrasi Sistem Parlementer b. Demokrasi Sistem Presidensial E. Landasan-landasan Demokrasi 1. Pembukaan UUD 1945 a. Alinea pertama yang berbunyi Kemerdekaan ialah hak segala bangsa. b. Alinea kedua yang berbunyi Mengantarkan rakyat Indonesia kepintu gerbang kemerdekaan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. c. Alinea ketiga yang berbunyi Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan dan kebangsaaan yang bebas. d. Alinea keempat yang berbunyi Melindungi segenap bangsa.
  • 11. 10 2. Batang Tubuh UUD 1945 a. Pasal 1 ayat 2 yaitu tentang “Kedaulatan adalah ditangan rakyat”. b. Pasal 2 yaitu tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat. c. Pasal 6 yaitu tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. d. Pasal 24 dan Pasal 25 yaitu tentang Peradilan yang merdeka. e. Pasal 27 ayat 1 yaitu tentang Persamaan kedudukan di dalam hukum. f. Pasal 28 yaitu tentang Kemerdekaan berserikat dan berkumpul. 3. Lain-lain a. Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1998 tentang hak asasi b. UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM F. Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila 1. Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila Ahmad Sanusi mengutarakan 10 pilar demokrasi konstitusional Indonesia menurut Pancasila dan Undang-indang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yang sebagai berikut: a. Demokrasi yang Berketuhanan Yang maha Esa b. Demokrasi dengan kecerdasan c. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat d. Demokrasi dengan rule of law e. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan Negara f. Demokrasi dengan hak asasi manusia g. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka h. Demokrasi dengan otonomi daerah i. Demokrasi dengan kemakmuran j. Demokrasi yang berkeadilan social Demokrasi Pancasila mendasarkan diri pada faham kekeluargaan dan Kegotong-royongan yang ditujukan untuk: a. Kesejahteraan rakyat b. Mendukung unsur-unsur kesadaran hak ber-ketuhanan Yang Maha Esa c. Menolak atheisme
  • 12. d. Menegakkan kebenaran yang berdasarkan kepada budi pekerti yang 11 luhur e. Mengembangkan kepribadian Indonesia f. Menciptakan keseimbangan perikehidupan individu dan masyarakat, kasmani dan rohani, lahir dan bathin, hubungan manusia dengan sesamanya dan hubungan manusia dengan Tuhannya. G. Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dibagi menjadi beberapa periodesasi: 1. Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 – 1950 ). Tahun 1945 – 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang ingin kembali ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan baik. Hal itu disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbnyi sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan dijalankan oleh Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari kesan bahwa negara Indonesia adalah negara yang absolut pemerintah mengeluarkan : a. Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP berubah menjadi lembaga legislatif. b. Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan Partai Politik. c. Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan sistem pemerintahn presidensil menjadi parlementer 2. Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama a. Masa demokrasi Liberal 1950 – 1959 Masa demokrasi liberal yang parlementer presiden sebagai lambang atau berkedudukan sebagai Kepala Negara bukan sebagai kepala eksekutif. Masa demokrasi ini peranan parlemen, akuntabilitas
  • 13. politik sangat tinggi dan berkembangnya partai-partai politik. Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan : b. Dominannya partai politik c. Landasan sosial ekonomi yang masih lemah d. Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS 12 1950 Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 : a. Bubarkan konstituante b. Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950 c. Pembentukan MPRS dan DPAS 3. Masa demokrasi Terpimpin 1959 – 1966 Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965 adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong diantara semua kekuatan nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan nasakom dengan ciri: a. Dominasi Presiden b. Terbatasnya peran partai politik c. Berkembangnya pengaruh PKI H. Makna Demokrasi di Indonesia Oleh Bani Saksono (wartawan Harian Ekonomi Neraca) Kata Demokrasi dilihat dari sudut bahasa atau etimologis, berasal dari bahasa unani, yaitu demos yang berarti rakyat dan cratos atau cratein yang artinya pemerintahan atau kekuasaan. Jadi secara bahasa demis-cratein atau demos-cratos berarti pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat. Robert Dahl menyebutkan bahwa demokrasi adalah sikap pemerintah terhadap kehendak rakyatnya. Dalam kancah kebangsaan dab bernegara,
  • 14. belakangan timbullah istilah demokrasi ekonomi, demokrasi kebudayaan, dan demokrasi sebagai jati diri suatu bangsa. Ada pula muncul istilah demokrasi Pancasila. Pancasila adalah dasar negara Repubik Indonesia. Bagaimana dengan praktik berdemokrasi di Indonesia? Salah satu sila dalam Pancasila adalah Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan. Ada dua cara untuk membuat kebijaksanaan atau satu keputusan. Yaitu dilakukan secara musyawarah untuk mencapai mufakat atau kata sepakat. Kata sepakat tentu diambil dengan memperhatikan suara atau aspirasi mayoritas dan minoritas. Itu sebabnya, dalam demokrasi Pancasila tidak dikenal istilah diktator mayoritas dan tirani minoritas. Ketika mayoritas berkuasa, kelompok minoritas akan mendapat pengayoman hingga dapat hidup berdampingan. Hal itu sejalan dengan ajaran Rahmatan lil alamin yang dibawa Nabi Muhammad. Dulu, saat masih diajarkan mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP), para siswa di sekolah maupun di kampus-kampus diajarkan pendidikan berperilaku atau berbudi pekerti. Di situ terdapat ajaran untuk saling menghormati satu sama lain, menghormati perbedaan, tapi perbedaan itu jangan diterapkan dengan cara memaksakan kehendak. Pelajaran lainnya adalah sikap tenggang rasa. Namun, kini, dalam praktiknya, sikap tenggang rasa itu sudah mulai luntur atau sirna di kalbu masyarakat. Terbuktinya, masih banyak anak muda yang gagah perkasa enggan memberikan tempat duduknya di kereta atau angkutanumum kepada para orang tua (lansia), ibu hamil, dan yang membawa anak-anak. Dalam alam demokrasi sekarang ini, setiap orang dilindungi hak pribadinya, termasuk untuk menyamaikan gagasan, aspirasinya, serta berperan dalam setiap pengambilan keputusan. Di balik hak itu, tentu ada kewajiban. Setiap individu juga dikenai kewajiban untuk melaksanakan atau mengikuti kebijakan atau keputusan yang telah ditetapkan bersama. Lalu bagaimana dengan kasus sikap mbalelo yang dilakukan para kader partai politik dalam pemilihan presiden (Pilpres) yang akan 13
  • 15. dilaksanakan pada 9 Juli mendatang? Jika kita menganut azas demokrasi, sikap individu tidak boleh bertentangan dengan keputusan kolektif. Negara Indonesia menjamin hak setiap orang, warga negara, elite politik, tokoh masyarakat. Namun, dalam hidup bermasyarakat dan bernegara, semuanya harus sejalan dengan peraturan yang telah dibuat melalui proses pengambilan keputusan yang demokratis, baik secara aklamasi atau musyawarah untuk mufakat maupun pemungutan suara. Jika tidak, akan timbullah berbagai tindakan pemaksaan kehendak dan anarkis. I. Perkembangan Demokrasi di Indonesia Demokrasi di negara Indonesia sudah mengalami kemajuan yang pesat. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan dibebaskan menyelenggarakan kebebasan pers, kebebasan masyarakat dalam berkeyakinan, berbicara, berkumpul, mengeluarkan pendapat, mengkritik bahkan mengawasi jalannya pemerintahan. Tapi bukan berarti demokrasi di Indonesia saat ini sudah berjalan sempurna. Masih banyak persoalan yang muncul terhadap pemerintah yang belum sepenuhnya bisa menjamin kebebasan warga negaranya. Seperti meningkatnya angka pengangguran, bertambahnya kemacetan di jalan, semakin parahnya banjir, dan masalah korupsi. Dalam kehidupan berpolitik di setiap negara yang kerap selalu menikmati kebebasan berpolitik namun tidak semua kebebasan berpolitik berjalan sesuai dengan yang diinginkan, karena pada hakikatnya semua sistem politik mempunyai kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Demokrasi adalah sebuah proses yang terus menerus merupakan gagasan dinamis yang terkait erat dengan perubahan. Jika suatu negara mampu menerapkan kebebasan, keadilan, dan kesejahteraan dengan sempurna, maka negara tersebut adalah negara yang sukses menjalankan sistem demokrasi. Sebaliknya, jika suatu negara itu gagal menggunakan sistem pemerintahan demokrasi, maka negara itu tidak layak disebut sebagai negara demokrasi. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara Indonesia yang menganut sistem pemerintahan yang demokrasi, kita sudah sepatutnya untuk terus menjaga, 14
  • 16. memperbaiki, dan melengkapi kualitas-kualitas demokrasi yang sudah ada. Demi tercapainya suatu kesejahteraan, tujuan dari cita-cita demokrasi yang sesungguhnya akan mengangkat Indonesia kedalam suatu perubahan. 15 J. Pendidikan Demokrasi Pendidikan dapat menjadi salah satu upaya strategis pendemokrasian bangsa indonesia, khususnya di kalangan generasi muda. pendidikan yang dimaksud adalah model pendidikan yang berorientasi pembangunan karakter bangsa melalui pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai subjek pembelajaran melalui cara-cara pebelajaran yang demokratis, partisipatif, kritis, kreatif, dan menantang aktualisasi diri mereka. Dalam konteks ini, proses belajar tidak lagi menjadi monopoli dosen maupun guru, tetapi menjadi milik bersama dan menjadikan proses belajar sebagai wadah untuk dialog dan belajar bersama. Pendidikan model ini sangat relevan bagi pengembangan pendidikan demokraasi, yang biasa dikenas sebagai pendidikan kewargaan (Civic Education). Sebagai komponen warga negara, pengalaman mahasiswa dan siswa dalam praktik berdemokrasi di kelas akan sangat berharga bagi proses transpormasi nilai-nilai demokrasi dan HAM dalam kehidupan sosial. Kampus dan sekolah dengan demikian dapat berfungsi sebagai laboratorium dan katalis demokrasi. Tetapi, menjadikan kampus dan sekolah sebagai tempat pendadaran demokrasi tidak akan maksimal tanpa dukungan komponen civitas akademika, staf, karyawan, dan pimpinan. Peran lembaga pendidikan tinggi sangatlah penting dan strategis dalam proses pengembangan budaya demokrasi di kalangan generasi muda. sejarah telah membuktikan bahwa mahasiswa adalah tulang punggung gerakan reformasi. mahasiswa tercatat sebagai kekuasaan genuine dari gerakan reformasi di indonesia. ketulusan, semangat, dan keberpihakan pada nasib rakyat dan masa depan indonesia telah menjadikan mahasiswa sebagai agen perubahan di indonseia yang selalu diperhitungkan dari masa ke masa.
  • 17. K. Penerapan Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari-hari 16 1. Di Lingkungan Keluarga Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan keluarga dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut: a. Kesediaan untuk menerima kehadiran sanak saudara; b. Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja; c. Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama. 2. Di Lingkungan Masyarakat Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut: a. Bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya; b. Kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa diskriminasi; c. Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya; d. Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kompromi; 3. Di Lingkungan Sekolah Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut: a. Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan; b. Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda dengan kita; c. Mengutamakan musyawarah, membuat kesepakatan untuk menyelesaikan masalah; 4. Di Lingkungan Kehidupan Bernegara Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut: a. Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik; b. Menghargai perbedaan yang ada pada rakyat; c. Mengutamakan musyawarah untuk kesepakatan berrsama untuk menyelesaikan masalah-masalah kenegaraan.
  • 18. BAB III PENUTUP 17 A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah: 1. Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan suatu negara yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. 2. Jenis-jenis demokrasi antara lain Demokrasi Liberal, Demokrasi parlementer, Demokrasi Terpimpin, dan Demokrasi Pancasila. 3. Landasan-landasan Demokrasi yaitu terdapat pada Batang Tubuh UUD 1945, Pembukaan UUD 1945, Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1998 tentang hak asasi, UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM. 4. Demokrasi di negara Indonesia sudah mengalami kemajuan yang pesat. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan dibebaskan menyelenggarakan kebebasan pers, kebebasan masyarakat dalam berkeyakinan, berbicara, berkumpul, mengeluarkan pendapat, mengkritik bahkan mengawasi jalannya pemerintahan. 5. Penerapan budaya demokrasi dapat dilakukan di lingkungan keluarga misalnya terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama, di lingkungan masyarakat dengan bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya, di lingkungan sekolah dengan bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan dan lain-lain. B. Saran Dengan adanya makalah ini, diharapkan masyarakat mengerti serta mengetahui asas pemerintahan demokrasi dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat menjadikan Negara Indonesia menjadi Negara demokratis yang sebenarnya.
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Abdulkarim, Aim, Drs, M.Pd. 2004 “Kewarganegaraan Jilid 2”. Bandung: 18 Grafindo Media Pratama. http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi Mahfud MD, Moh. 2003. Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia (Studi tentang Interaksi Politik dan Kehidupan Ketatanegaraan). Jakarta: Rineka Cipta.