Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori kepemimpinan. Beberapa teori yang dijelaskan antara lain teori sifat, teori perilaku, teori situasional, model kontinjensi, model partisipasi pemimpin, model jalur-tujuan, dan teori situasional Hersey-Blanchard. Dokumen ini juga membahas tentang definisi, jenis, komponen, dan pendekatan kepemimpinan dari perspektif Islam.
1. PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2006 Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006 Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
Hal : 1
BAB I
Teori Kepemimpinan
2. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 2
A. Pendahuluan
Mengapa Pemimpin Dibutuhkan ?
• Karena banyak orang memerlukan
figur pemimpin.
• Dalam beberapa situasi seorang
pemimpin perlu tampil mewakili
kelompoknya.
• Sebagai tempat pengambilalihan
risiko bila terjadi tekanan terhadap
kelompoknya.
• Sebagai tempat untuk meletakkan
kekuasaan.
3. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 3
B. Definisi Kepemimpinan
Tiga Implikasi kepemimpinan sebagai proses
mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas
yang ada hubungannya dengan pekerjaan para
anggota kelompok :
1. Kepeminpinan itu melibatkan orang lain baik itu
bawahan maupun pengikut,
2. Kepemimpinan melibatkan pendistribusian
kekuasaan antara pemimpin dan anggota
kelompok secara seimbang, karena anggota
kelompok bukanlah tanpa daya,
3. Adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk
kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi
tingkah laku pengikutnya melalui berbagai cara.
4. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 4
Hakikat Kepemimpinan adalah :
• Proses mempengaruhi atau memberi contoh dari pemimpin
kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
• Seni mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara
kepatuhan, kepercayaan, kehormatan, dan kerja sama yang
bersemangat dalam mencapai tujuan bersama
• Kemapuan untuk mempengarhui, memberi inspirasi dan
mengarahkan tindakan seseorang atau kelompok untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
• Melibatkan tiga hal yaitu pemimpin, pengikut dan situasi
tertentu.
• Kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk
mencapai tujuan
5. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 5
1. Pimimpin formal (Lembaga
eksekutif, legislatif, dan yudikatif)
Memiliki dasar legalitasnya diperoleh dari penunjukan
pihak yang berwenang, artinya memiliki legitimasi,
Harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu
Mendapatkan dukungan dari organisasi formal ataupun
atasannya
Memperoleh balas jasa/kompensasi baik materil atau
immateril tertentu.
Kemungkinan mendapatkan peluang untuk promosi,
kenaikan pangkat/jabatan, dapat dimutasikan,
diberhentikan dan lain-lain.
Mendapatkan reward dan punishment
Memiliki kekuasaan atau wewenang
6. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 6
2. Pimpinan Informal (Tokoh
masyarakat, pemuka agama, adat,
LSM, Guru, Bisnis, Dll)
Sebagian tidak/belum memiliki acuan formal
atau legitimasi sebagai pimpinan.
Masa kepemimpinannya, sangat tergantung
pada pengakuan dari kelompok atau
komunitasnya.
Tidak di back up dari organisasi secara
formal
Tidak mendapatkan imbalan/kompensasi
Tidak mendapat promosi, kenaikan pangkat,
mutasi dan tidak memiliki atasan.
Tidak ada reward dan phunisment
Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
7. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 7
Beberapa komponen dalam
kepemimpinan yaitu :
1. Adanya pemimpin dan orang lain yang dipimpin
atau pengikutnya.
2. Adanya upaya atau proses mempengaruhi dari
pemimpin kepada orang lain melalui berbagai
kekuatan.
3. Adanya tujuan akhir yang ingin dicapai bersama
dengan adanya kepemimpinan itu.
4. Kepemimpinan bisa timbul dalam suatu
organisasi atau tanpa adanya organisasi
tertentu.
8. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 8
5. Peminpin dapat diangkat secara formal atau
dipilih oleh pengikutnya
6. Kepemimpinan berada dalam situasi tertentu
baik situasi pengikut maupun lingkungan
eksternal.
7. Kepemimpinan Islam merupakan kegiatan
menuntun, membimbing, memandu dan
menunjukkan jalan yang di ridhai Allah
Subhanahuwata’ala.
9. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 9
C. Transisi Dalam Teori Kepemimpinan
Ada empat pendekatan yang dapat membuat
pemimpin menjadi Efektif :
1. Pendekatan berdasarkan sifat-sifat kepribadian
umum yang dimiliki siorang pemimpin lebih besar
daripada yang bukan pemimpin.
2. Berdasarkan pendekatan tingkah laku pemimpin.
3. Berdasarkan pendekatan kemungkinan
(situasional).
4. Pendekatan kembali kepada sifat atau ciri dari
suatu perspektif yang berbeda yaitu mencoba
mengidentifikasi seperangkat ciri pemimpin yang
menjadi acuan orang lain.
10. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 10
D. Teori dan Model Kepemimpinan
1. Teori Sifat
Teori yang berusaha untuk mengidentifikasi
karakteristik khas (fisik, mental, kepribadian) yang
terkaitkan dengan keberhasilan kepemimpinan. Teori
ini menekankan pada atribut-atribut pribadi dari para
pemimpin.
a) Inteligensia Para pemimpin
lebih pintar dari pengikut -
pengikutnya
b) Kepribadian Kepemimpinan
yang efektif
c) Karakteristik fisik Seperti
Usia, tinggi badan, berat badan,
dan penampilan
11. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 11
2. Teori Kepribadian Perilaku
a) Studi dari University of Michigan
1) Pemimpin yang job-centered
2) Pemimpin yang berpusat pada bawahan
b) Studi dari Ohio State University
1) Membentuk Struktur
2) Konsiderasi
12. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 12
3. Teori Kepribadian Situasional
Suatu pendekatan terhadap kepemimpinan yang
menyatakan bahwa pemimpin memahami
perilakunya, sifat-sifat bawahannya dan situasi
sebelum menggunakan suatu gaya kepemimpinan
tertentu.
4. Pendekatan Terbaru Dalam Kepemimpinan
a) Teori Atribusi Kepemimpinan
b) Teori Kepemimpinan Karismatik
c) Kepemimpinan Transaksional lawan
Transformasional
13. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 13
Pemimpin yang memberikan
pertimbangan dan rangsangan
intelektual yang
diindividualkan, dan yang
memiliki karisma.
1) Pemimpin Transaksional,
Pemimpin yang memandu
atau memotivasi pengikut
mereka dalam arah tujuan
yang ditegakkan dengan
memperjelas peran dan
tuntunan tugas
2) Pemimpin Transformasional,
14. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 14
5. Dasar Konseptual Kepemimpinan Perspektif
Islam
a) Pendekatan Normatif
b) Pendekatan Historis
c) Pendekatan Teoritis
15. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 15
Pendekatan
Normatif
Prinsip Tanggung
Jawab dalam
Organisasi
Prinsip Etika Tauhid
Prinsip Keadilan
Prinsip Kesederhanaan
Tiga dan konseptual dalam
perspektif Islam yang tidak
harus digunakan :
16. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 16
E. Beberapa Kepemimpinan Situasional
1. Model Kepemimpinan Kontingensi
Dikembangkan Oleh Fiedler Bahwa prestasi kelompok
tergantung pada interaksi antara gaya kepemimpinan dan situasi
yang mendukung. Kepemimpinan dilihat sebagai suatu
hubungan yang didasari oleh kekuatan dan pengaruh.
Least-Preferred Co-Worker (LPC) Scale
Gaya berorientasi tugas Gaya berorientasi hubungan
Yang mementingkan tugas
atau otoritatif
Yang mementingkan hubungan
kemanusiaan
17. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 17
Kondisi Situasi terdiri dari tiga faktor utama
yaitu :
Hubungan pemimpin-anggota
yaitu derajat baik/buruknya hubungan antara
pemimpin dan bawahan.
Struktur tugas
yaitu derajat tinggi/rendahnya strukturisasi,
standarisasi dan rincian tugas pekerjaan.
Kekuasaan posisi
yaitu derajat kuat/lemahnya kewenangan dan
pengaruh pemimpin atas variabel-variabel kekuasaan,
seperti memberikan penghargaan dan mengenakan
sanksi.
18. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 18
Gaya
Kepemimpinan
Berorientasi
tugas
Hubungan
kemanusiaan
Sangat tidak
menyenangkan
Tidak
menyenangkan
Menyenangkan Sangat
menyenangkan
Gambar 1.1 Model Kepemimpinan Kontingensi Fiedler
19. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 19
2. Model Partisipasi Pemimpin oleh Vroom dan Yetton
Vroom dan Yetton berasumsi bahwa pemimpin harus lebih
luwes untuk mengubah gaya kepemimpinan agar sesuai
dengan situasi.
Model tersebut harus bermanfaat bagi pemimpin atau manajer
dalam menentukan gaya kepemimpinan yang harus mereka
gunakan dalam berbagai situasi.
Tidak ada gaya kepemimpinan tunggal dapat diterapkan dalam
berbagai situasi.
Perhatian utama terletak pada masalah yang harus dipecahkan
dan situasi di mana terjadi permasalahan.
Gaya kepemimpinan yang digunakan dalam suatu situasi tidak
boleh bertentangan dengan gaya yang digunakan dalam situasi
yang lain.
Terdapat sejumlah proses sosial yang mempengaruhi kadar
keikutsertaan bawahan dalam pemecahan masalah.
20. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 20
3. Model Jalur – Tujuan (Path Goal Model)
Menurut Robert J. House :
Pemimpin menjadi efektif karena pengaruh motivasi
mereka yang positif, kemampuan untuk melaksanakan,
dan kepuasan pengikutnya. Teorinya disebut sebagai jalur-
tujuan karena memfokuskan pada bagaimana pemimpin
mempengaruhi persepsi pengkitunya pada tujuan kerja,
tujuan pengembangan diri, dan jalan untuk mencapai
tujuan.
21. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 21
Karakterristik pribadi
bawahan :
Tempat pengendalian
Pengalaman
Kemampuan
Faktor perilaku
pemimpin
Direktif
Suportif
Partisipatif
Berorientasi
prestasi
Faktor Lingkungan
Tugas
Sistem wewenang
formal
Kelompok
Pengikut/Bawahan
Persepsi
Motivasi
Perolehan
Kepuasan
Prestasi
Gambar 1.2. Model Jalur - Tujuan
22. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 22
4. Teori Kepemimpinan Situasional Hersey-Blanchard
Hersey dan Blanchard mengembangkan empat gaya
kepemimpinan yang dimiliki oleh manajer :
1. Mengatakan / telling.
2. Menjual / selling.
3. Partisipasi / Participating.
4. Delegasi / delegating.
23. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 23
Menurut Hersey dan Blanchard, hubungan anatara
pimpinan dan anggotanya mempunyai 4 tahap / fase
yang diperlukan bagi pimpinan untuk mengubah gaya
kepemimpinannya, yaitu :
1. Tahap Pertama
Perhatian pimpinan pada tugas sangat tinggi, anggota diberi
instruksi yang jelas dan dibiasakan dengan peraturan,
struktur, dan prosedur kerja.
2. Tahap Kedua
Di mana anggota sudah mampu menangani tugasnya,
perhatian pada tugasnya sangat penting karena bawahan
belum dapat bekerja tanpa struktur.
24. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 24
3. Tahap Ketiga
Di mana anggota mempunyai kemampuan lebih besar dan
motivasi berprestasi mulai tampak dan mereka secara aktif
mencari tanggung jawab yang lebih besar.
4. Tahap Keempat
Tahap di mana anggota mulai percaya diri, dapat mengarahkan
diri dan berpengalaman, pemimpin dapat mengurangi jumlah
perhatian dan pengarahan.
25. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 25
Hubungan
tinggi dan
tugas rendah
(3)
Tugas tinggi
Dan hubungan
Tinggi
(2)
Hubungan
Rendah dan
Tugas rendah
(4)
Tugas tinggi
Dan hubungan
rendah
(1)
Rendah TInggi
Rendah
TInggi
Tingkah laku hubungan
(memberikan tingkah
laku untuk mendukung)
Tingakh laku hubungan
(memberikan pedoman/pengarahan)
Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi
Gambar 1.3. Model Kepemimpinan Situasional
Hersey-Blanchard
26. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 26
5. Pendekatan Hubungan Berpasangan Vertikal
Bahwa pemimpin mengklasifikasikan bawahan
ke dalam anggota dalam-kelompok dan anggota
luar-kelompok.
Anggota Luar-Kelompok
Memiliki kesamaan yang lebih sedikit dengan
pemimpinnya dan tidak membagi banyak dengannya.
Anggota Dalam-Kelompok
Memiliki rasa keterikatan dan sistem nilai yang sama, dan
berinteraksi dengan pemimpinnya.
27. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 27
F. Perbedaan Pemimpin dan Manajer
Pemimpin adalah orang yang mampu
mempengaruhi orang lain.
Manajer itu ditunjuk dan memiliki kekuasaan
legitimasi untuk memberi penghargaan maupun
memberi hukuman pada bawahan / pengikutnya.
28. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 28
7 (Tujuh) hal yang membedakan pemimpin dengan
manajer, yaitu :
1. Pemimpin tidak selalu berada dalam sebuah organisasi,
sedangkan manejer selalu dalam organisasi tertentu baik
formal maupun nonformal.
2. Pemimpin bisa ditunjuk atau diangkat oleh anggotanya,
sedangkan manajer selalu ditunjuk.
3. Pengaruh yang dimiliki pemimpin, karena memiliki
kemampuan pribadi yang lebih dibandingkan dengan yang
lain, sedangkan pengaruh yang dimiliki manajer karena
dimilikinya otoritas formal.
29. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 29
4. Pemimpin memikirkan organisasi secara lebih luas dan
jangka panjang, sedangkan manajer berpikir jangka pendek
dan sebatas tugas dan tanggung jawabnya.
5. Pemimpin memiliki keterampilan politik dalam
menyelesaikan konflik, sementara manajer menggunakan
pendekatan formal-legal.
6. Pemimpin berpikir untuk kemajuan dan perbaikan
organisasi secara luas, sementara manajer berpikir untuk
kepentingan diri dan kelompoknya secara sempit.
7. Pemimpin memiliki kekuasaan secara lebih luas, sedangkan
manajer hanya memiliki wewenang saja.
30. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 30
G. Kriteria Kepemimpinan dan Manajerial
1. Ciri efektivitas manajerial,
a) Tingkat energi dan toleransi terhadap stres
b) Rasa percaya diri
c) Integritas
d) Motivasi kekuasaan
e) Orientasi pada keberhasilan
f) Kebutuhan akan afiliasi yang rendah
31. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Hal : 31
2. Manajer yang efektif,
a) Ketrampilan teknis
b) Ketrampilan antar pribadi
c) Ketrampilan konseptual