1. Aqidah
-Agama Islam-
Oleh:
1. Farida Agustina (122120022)
2. Febri Cahyaningrum (122120023)
3. Hendun Budiyani (122120026)
Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purworejo
Tahun Ajaran 2012/2013
2. A. Pengertian Agama Islam
Islam (Arab: al-islām, "berserah diri kepada
Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu
Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang
pengikut di seluruh dunia, menjadikan Islam sebagai agama
terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam
memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri
sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: , Allāh). Pengikut ajaran
Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang
yang tunduk kepada Tuhan“, atau lebih lengkapnya adalah
Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan.
Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya
kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya,
dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad
adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh
Allah.
3. Islam berarti penerimaan dari dan penyerahan diri
kepada Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini
dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya, dan
menghindari politheisme. Perkataan ini memberikan
beberapa maksud dari Al-Qur’an. Dalam beberapa ayat,
kualitas Islam sebagai kepercayaan ditegaskan:
"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan
kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya
untuk (memeluk agama) Islam..." Ayat lain
menghubungkan Islām dan dīn (lazimnya diterjemahkan
sebagai "agama"): "...Pada hari ini telah Ku-sempurnakan
untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu." Namun masih ada yang lain yang
menggambarkan Islam itu sebagai perbuatan kembali
kepada Tuhan-lebih dari hanya penyataan pengesahan
keimanan.
4. B. Sumber Agama Islam
Salah satu prinsip-prinsip dasar ahlus sunnah
adalah bahwa sumber agama islam dengan segala
sisinya adalah wahyu Allah dalam bentuk Al Quran
dan Hadits yag shohih.
Hadits Rasulullah SAW, yaitu:
”Kutinggalkan kepadamu dua perkara, dan
kamu sekalian tidak akan sesat selama berpegang
teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah (Al-Qur’an
dan Sunnah Rasul-Nya).
5. Al Qur’an
Dalil prinsip ini adalah firman Allah subhanahu wata’ala:
“Sesungguhnya Al Qur’an ini memberikan petunjuk kepada
(jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada
orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi
mereka ada pahala yang besar,” (QS. Al Isra’ : 9)
As Sunnah
Sumber hukum kedua umat Islam adalah Sunnah yaitu Sabda atau
perkataan dari Nabi Muhammad SAW, karena disalah satu firman
Allah menyebutkan “Barang siapa yang mentaati sesungguhnya ia
telah mentaati Allah” dan “Jika berlainan pendapat maka
kembalilah ke kepada Allah (Al-qur’an) dan Rasul (Sunnah). Karena
tingginya bahasa Al-qur’an itu sendiri tidak bisa diartikan seperti
bahasa manusia umumnya karena bakal banyak persimpangan,
karena sesungguhnya bahasa yang diucapkan Tuhan lebih tinggi
maknanya berbeda yang dipikirkan manusia.
6. C. Cara Memahami Ajaran Islam
Secara Benar
1. Mengambil ilmu agama dari sumber aslinya
yaitu Al Qur’an dan As Sunnah.
2. Memahami Al Qur’an dan As Sunnah sesuai
dengan pemahaman salafus shalih .
3. Tidak melakukan taqlid atau ta’ashshub
(fanatik) madzhab.
4. Waspada dari para da'i jahat (yang menyeru
pada kesesatan
7. 5. Memilih guru yang dikenal berpegang teguh
kepada Sunnah Nabi dalam berakidah,
beribadah, berakhlak dan mu’amalah.
6. Tidak mengambil ilmu dari sisi akal atau
rasio.
7. Menghindari perdebatan dalam agama.
8. D. Keistimewaan (karakteristik)
Agama Islam
1.Islam adalah agama Tauhid, maka iman kepada
pencipta alam merupakan kenyataan yang bisa
diterima oleh setiap akal sehat.
2.Islam agama pemersatu dan bukan pemecah
belah.
3.Islam adalah agama yang mudah, jelas dan bisa
dimengerti. Islam tidak mengakui takhayul dan
kepercayaan yang merusak serta falsafah yang
sulit, ia dapat diterapkan di segala tempat dan
waktu.
4.Islam tidak memisahkan antara moril dan meteril.
9. 5.Islam mengajarkan persamaan, persaudaraan
sesama muslim.
6.Islam tidak mengajarkan kekuasaan tokoh
agama yang memonopoli agama.
7. Islam datang dari sisi Allah Subhanahu wa
Taala dan sesungguhnya Allah lebih
mengetahui apa yang menjadi mashlahat
(kebaikan) bagi hamba-hamba-Nya.
8. Islam menjelaskan awal kejadian manusia dan
akhir kehidupannya, serta tujuan ia
diciptakan.
10. E. Ruang Lingkup Ajaran Islam
a. Aqidah
Kata aqidah berasal dari bahasa Arab, yaitu
yang berarti
(menghimpun atau mempertemukan dua buah
ujung atau sudut/ mengikat). Secara istilah
aqidah berarti keyakinan keagamaan yang dianut
oleh seseorang dan menjadi landasan segala
bentuk aktivitas, sikap, pandangan dan pegangan
hidupnya. Istilah ini identik dengan iman yang
berarti kepercayaan atau keyakinan.
11. b. Ibadah
Ibadah berasal dari kata yang berarti
hamba. Kemudian dari kata ini muncul kata
yang berarti (memperlihatkan/
mendemonstrasikan ketundukan dan
kehinaan). Secara istilah ibadah berarti usaha
menghubungkan dan mendekatkan diri
kepada Allah SWT sebagai Tuhan yang
disembah.
12. c. Akhlak
Akhlaq merupakan bentuk jamak dari
(al-khuluq) yang berarti
(kekuatan jiwa dan perangai yang dapat
diperoleh melalui pengasahan mata bathin). Dari
pengertian lughawi ini, terlihat bahwa akhlaq
dapat diperoleh dengan melatih mata bathin dan
ruh seseorang terhadap hal yang baik-baik.
Dengan demikian dari pengertian lughawi ini
tersirat bahwa pemahaman akhlaq lebih
menjurus pada perbuatan-perbuatan terpuji.
Konsekuensinya adalah bahwa perbuatan jahat
dan melenceng adalah perbuatan yang tidak
berakhlaq (bukan akhlâq al-madzmûmah).
13. d. Mu’amalah
Secara etimologi muamalah semakna dengan
yang berarti saling berbuat. Kata ini
menggambarkan suatu aktivitas yang dilakukan
seseorang dengan orang lain atau beberapa
orang dalam memenuhi kebutuhan masing-
masing. Secara terminologi kata ini lebih dikenal
dengan istilah fiqh muamalah, yaitu hukum-
hukum yang berkaitan dengan tindak-tanduk
manusia dalam persoalan-persoalan keduniaan.
Misalnya dalam persoalan jual beli, utang-
piutang, kerjasama dagang, persyarikatan,
kerjasama dalam penggarapan tanah, sewa
menyewa dan lain-lain sebagainya.
14. F. Sumber Utama Ajaran Islam
A. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah sumber ajaran Islam yang
utama. Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang
diturunkan kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad
SAW. Al-Qur’an dijaga dan dipelihara oleh Allah
SWT, sesuai dengan firmannya sebagai berikut:
”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan
Al=Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya.” (QS 15:9)
15. Kandungan Al-Qur’an, antara lain adalah:
1. Pokok-pokok keimanan (tauhid) kepada Allah, keimanan
kepada malaikat, rasul-rasul, kitab-kitab, hari akhir, qodli-
qodor, dan sebagainya.
2. Prinsip-prinsip syari’ah sebagai dasar pijakan manusia
dalam hidup agar tidak salah jalan dan tetap dalam
koridor yang benar bagaiman amenjalin hubungan kepada
Allah (hablun minallah, ibadah) dan (hablun minannas,
mu’amalah).
3. Janji atau kabar gembira kepada yang berbuat baik
(basyir) dan ancaman siksa bagi yang berbuat dosa
(nadzir).
4. Kisah-kisa sejarah, seperti kisah para nabi, para kaum
masyarakat terdahulu, baik yang berbuat benar maupun
yang durhaka kepada Tuhan.
5. Dasar-dasar dan isyarat-isyarat ilmu pengetahuan:
astronomi, fisika, kimia, ilmu hukum, ilmu bumi, ekonomi,
pertanian, kesehatan, teknologi, sastra, budaya, sosiologi,
psikologi, dan sebagainya.
16. B. As-Sunnah
Sunnah dalam bahasa berarti tradisi,
kebiasaan adat-istiadat. Dalam terminologi Islam,
sunnah berarti perbuatan, perkataan dan keizinan
Nabi Muhammad SAW (af’al, aqwal, dan taqrir).
Dalam mengukur keotentikan suatu hadits (As-
Sunnah), para ahli telah menciptakan suatu ilmu
yang dikenal dengan ”musthalah hadits”. Untuk
menguji validitas dan kebenaran suatu hadits,
para muhadditsin menyeleksinya dengan
memperhatikan jumlah dan kualitas jaringan
periwayat hadits tersebut yang dengan sanaad.
17. Kedudukan As-Sunnah:
1. Sunnah adalah sumber hukum Islam kedua
setelah Al-Qur’an
2. Orang yang menyalahi Sunnah akan
mendapat siksa (QS. Al-Mujadilah, 58: 5)
3. Menjadikan Sunnah sebagai sumber hukum
adalah tanda orang yang beriman (QS. An-
Nisa’, 4: 65)