DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - TAFSIR IJMALI ATAS SURAH ALI IMRAN.pptx
1. TAFSIR IJMALI ATAS
SURAH ALI ‘IMRAN:
BELAJAR DARI KISAH
KELUARGA IMRAN
OLEH
DR. H. HASANI AHMAD SAID, M.A.
KETUA DEPARTEMEN DAKWAH PBMA
2.
3. Pengantar
Surah Āli Imrān adalah surah ke-3 dalam al-Qur’an. Surah ini
terdiri dari 200 ayat dan termasuk surah Madaniyah.
Surat Ali Imran termasuk surat yang panjang (ada 200 buah
ayat)
Dinamakan Āli-'Imran karena memuat kisah keluarga Imran,
ayah Maryam, di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi
Isa, persamaan kejadiannya dengan Nabi Adam, kenabian dan
beberapa mukjizatnya, serta disebut pula
kelahiran Maryam binti Imran.
4. Berdasarkan Asbabun nuzul, surah ini diyakini sebagai surah
Madaniyah kedua atau ketiga, karena banyak merujuk Perang
Badar dan Uhud. Hampir seluruh ayatnya berasal dari 3 tahun
Hijriah, meski sedikit dari ayat tersebut diwahyukan saat
kedatangan delegasi Kristen Najran di Mubahalah, yang terjadi
pada sekitar 10 tahun setelah Hijrah.
Bersama Surah al-Baqarah, surah ini juga dinamakan Al-
Zahrawaīn هراوينَّالز (dua yang cemerlang). karena kedua surah
ini menyingkapkan hal-hal yang menurut Al-
Qur'an disembunyikan oleh para Ahli Kitab, seperti kejadian
kelahiran Nabi Isa dan kedatangan Nabi Muhammad.
5. ISI KANDUNGAN SURAH ALI IMRAN
Keesaan dan kekuasaan AllahAl-Qur'an dan kitab-kitab yang sebelumnya (1–
9)
Ancaman Allah kepada orang-orang kafir dan pengaruh harta benda
duniawi (10–17)
Pernyataan Allah tentang keesaan dan keadilan-Nya serta agama yang
diridai-Nya (18–20)
Pembalasan terhadap orang-orang yang membunuh nabi (21–22)
Orang Yahudi berpaling dari hukum Allah (23–25)
Bukti-bukti kekuasaan dan kebenaran Allah (26–27)
Larangan berpihak kepada orang kafir (28–30)
Bukti cinta kepada Allah (31–32)
6. Keluarga Imran
Keutamaan keluarga Imran (33–44)
Kisah Al-Masih putra Maryam (45–63)
Ajakan kepada agama Tauhid: Millah Ibrahim (64–68)
Sikap ahli kitab terhadap orang Islam (69–73)
Keburukan orang Yahudi (75–78)
Seorang nabi tidak menyuruh manusia menyembah dirinya
(79–80)
Janji para nabi kepada Allah tentang
kenabian Muhammad (81–92)
7. Bantahan Allah terhadap pendapat ahli
kitab yang kelru
Bantahan terhadap larangan orang Yahudi tentang
makanan (93–95)
Bantahan terhadap pengakuan ahli kitab tentang rumah
ibadah yang pertama (96–99)
Keharusan menjaga persatuan (100–109)
Kelebihan umat Islam dari umat yang lain (110–115)
Perumpamaan harta yang dinafkahkan orang-orang kafir
(116–117)
Larangan mengambil orang Yahudi sebagai orang
kepercayaan (118–120)
8. Kisah Perang Badar dan Uhud
Sabar dan tawakal kepada Allah, pangkal kemenangan (121–129)
Larangan riba dan perintah bertakwa (130–131)
Perintah taat kepada Allah dan Rasul serta sifat orang bertakwa (132–148)
Peringatan untuk waspada terhadap ajakan orang kafir (149–151)
Sebab umat Islam kalah saat Perang Uhud (152–155)
Menanamkan jiwa rela berkorban dan jihad (156–158)
Akhlak dan beberapa sifat Muhammad (159–164)
Beberapa sifat munafik (165–168)
Pahala orang mati syahid (169–175)
Ayat untuk menenteramkan hati Nabi Muhammad (176–179)
Kebakhilan dan dusta serta balasannya (180–189)
Faedah selalu ingat kepada Allah dan merenungkan ciptaan-Nya (190–195)
Ketenangan sementara bagi orang kafir dan kebahagiaan abadi bagi orang-orang beriman
(196–200)
9.
10.
11. Imron bukan Nabi bukan pula Rasul. Profil
Suami Idaman, sholeh dan kuat agamanya
Dia hanyalah hamba Allah yang sholeh yang dipilih oleh Allah
sehingga namanya diabadikan dalam Al-Qur’an. (QS.3:33-34)
َّنِإ ۞
ه َّ
ٱّلل
ىهفهطْصٱ
اًحوُن هو همهداهء
هلاهء هو
يِه هْربِإ
هم
هلاهء هو
هن هرْمِع
ىهلهع
هينِمهلهعْٱل
﴿
٣٣
﴾
“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga
Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat (di masa
mereka masing-masing),” (QS.3:33)
Dalam ayat ini Allah mensejajarkan keluarga Imron dengan
keluarga para Nabi.
12. Imron memiliki istri yang sholehah
Namun namanya tidak disebutkan dalam Al-Qur’an. Sebagian Mufassir
mengatakan istri Imron bernama Hannah (Kasing Sayang) (QS. 3:35)
ِتهلاهق ْذِإ
ُتهأهرْٱم
نههرْمِع
ِب هر
ىِنِإ
اهم هكهل ُت ْرهذهن
ىِف
ْطهب
ىِن
َّْلبهقهتهف اًرَّرهحُم
ىِنِم
ۖ
هكَّنِإ
هنتهأ
ُعيِمَّسٱل
ُميِلهعْٱل
﴿
٣٥
﴾
“Ingatlah), ketika isteri ‘Imran berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku
menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang
saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari
padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui”.” (QS.3:35)
Sejak hamil, istri Imron selalu beribadah mendekatkan diri kepada Allah dan
senantiasa berdoa semoga anak yang dikandungnya menjadi anak yang
sholeh. (QS.3:35)
(Amalan istri ketika sedang hamil agar anaknya menjadi anak yang sholeh). Dia
juga bernadzar bahwa kalau anaknya laki-laki akan dilepasnya dan akan
diabdikan untuk senantiasa ibadah dan memakmurkan masjid Allah. (QS.3 : 35)
Amalan istri ketika sedang hamil agar anaknya menjadi anak yang sholeh.
Boleh meminta kepada Allah Jenis Kelamin yang kita harapkan.
13. Jangan bersedih ketika doa kita tidak
sesuai dengan harapan
Setelah melahirkan, ternyata anaknya tidak sesuai dengan harapannya karena yang
lahir adalah perempuan. Sehingga dia mengadu kepada Allah karena dia tidak bisa
melaksanakan nadzarnya karena anaknya perempuan. (QS. 3: 36)
ِب هر ْتهلاهق اههْتهعهض هو اَّمهلهف
ىِنِإ
اههُتْعهض هو
ىهثنُأ
ٱ هو
ُ َّ
ّلل
ه
ْسيهل هو ْتهعهض هو اهمِب ُمهلْعهأ
ُرهكَّذٱل
ىهثنُ ْ
ٱْلهك
ۖ
ىِنِإ هو
همهي ْرهم اههُتْيَّمهس
ىِنِإ هو
هتَّي ِ
رُذ هو هكِب هاهُذيِعُأ
نهِم اهه
ِنهطْيَّشٱل
ِيم ِجَّٱلر
﴿
٣٦
﴾
“Maka tatkala isteri ‘Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: “Ya Tuhanku,
sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih
mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak
perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon
perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau
daripada syaitan yang terkutuk”.” (QS.3:36)
Istri Imron memberi nama anaknya dengan Maryam (Perempuan Ahli Ibadah)- (QS.
3: 36). Sunnah memberi nama yang baik bukan yang gaul
14. Allah mengabulkan doa Istri Imron
Allah mengabulkan doa Istri Imron bahkan Allah yang menjamin
pertumbuhannya. (QS.3:37)
ٍنهسهح ٍلوُبهقِب اههُّب هر اهههلَّبهقهتهف
اهههتهبۢنهأ هو
هسهح اًتاهبهن
َّاي ِ
رهك زه اهههلَّفهك هو اًن
ههْيهلهع هلهخهد اهمَّلُك
َّاي ِ
رهك زه ا
هابهرْحِمْٱل
اًق ْز ِ
ر اهههدنِع هدهج هو
هلاهق
ُمهي ْرهمهي
ىَّنهأ
ِكهل
اهذهه
ۖ
ُه ْتهلاهق
ِدنِع ْنِم هو
ِ َّ
ٱّلل
ۖ
َّنِإ
ه َّ
ٱّلل
نهم ُقُز ْرهي
ُءهاشهي
﴿ ٍباهس ِح ِ
ْريهغِب
٣٧
﴾
Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik,
dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya
pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia
dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: “Hai Maryam dari mana kamu
memperoleh (makanan) ini?” Maryam menjawab: “Makanan itu dari sisi Allah”.
Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa
hisab.” (QS.3:37)
(Kewajiban Kita hanya berdoa, yakinlah Allah akan mengabulkan doa kita)
15. Maryam diberi tempat khusus oleh Nabi Zakariya
yang disebut dengan Mihrab. (QS.3:37)
(Memilih lingkungan dan lembaga yang baik akan
mendukung kesuksesan pendidikan anak)
12. Setiap Nabi Zakariya menyiapkan makanan untuk
Maryam, ternyata sudah ada makanan di kamarnya.
(QS.3:37)
(Yakinlah Allah akan selalu memberikan Rizki dan
kecukupan bagi pencari ilmu yang ahli ibadah)
16. Maryam menjadi wanita satu-satunya manusia
hamil tanpa disentuh oleh laki-laki
Maryam menjadi wanita satu-satunya sepanjang sejarah manusia yang hamil tanpa
disentuh oleh laki-laki manapun. (QS.3:42)
ِتهلاهق ْذِإ هو
ُةهكِئهلهمْٱل
ُمهي ْرهمهي
َّنِإ
ه َّ
ٱّلل
هطْصٱ
ِكىهف
ِكهرَّههط هو
ِكىهفهطْصٱ هو
ىهلهع
ِن
ِءاهس
هينِمهلهعْٱل
﴿
٤٢
﴾
“Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah
memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang
semasa dengan kamu).” (QS.3:42)
Maryam terpilih menjadi wanita pilihan karena taat kepada seluruh perintah Allah dan
menjauhi seluruh larangan-Nya, dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah (QS.3
:43)
ُمهي ْرهمهي
ىِتُنْقٱ
ِكِب هرِل
ِىدُجْسٱ هو
ىِعهك ْٱر هو
هعهم
ِعِكَّٱلر
ينه
﴿
٤٣
﴾
“Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku’lah bersama orang-orang yang
ruku’.” (QS.3:43)