SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 22
BAB I
P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang
Keberadaan Hukum Islam di kalangan ummat Islam adalah sebagai patokan dan
pedoman untuk mengatur kepentingan masyarakat dan menciptakan masyarakat yang
islami. Kehidupan yang teratur dan sepantasnya diyakini dapat diterima oleh setiap
manusia walaupun menurut manusia ukurannya berbeda-beda. Hukum Islam sebagai
Negara yang bukan mendasari berlakunya hukum atas hukum agama tertentu, maka
Indonesia mengakomodir semua agama, karena itu hukum Islam mempunyai peran besar
dalam menyumbangkan materi hukum atas hukum Indonesia.
Begitu juga dalam agama islam, terdapat berbagai banyak hukum dan berbagai
kewajiban yang terkandung di dalamnya, yakni Puasa, Zakat, dan Haji. Maka oleh itu
kami sebagai pemakalah akan mencoba untuk menjabarkan kewajiban-kewajiban yang
ada di dalam agam islam. Zakat dan shaum merupakan salah satu rukun islam yang lima.
Perintah berzakat disebut beriringan dengan perintah shalat pada 82 ayat di dalam Al-
qur’an. Allah Swt telah menetapkan hukum wajibnya, baik dengan kitabnya maupun
dengan sunnah rasulNya.
B. Tujuan
Mengetahui apa yang di maksud dengan Pengertian, Puasa, Zakat, Haji. Dan Beberapa
Syarat supaya kita di kemudian hari dapat memahaminya.
1
C. Rumusan Masalah
1. Apa itu zakat, puasa dan haji?
2. Apa saja jenis-jenis zakat, puasa dan haji?
3. Bagaimana syarat sah pelaksanaan zakat, puasa dan haji?
4. Bagaimana hukum zakat, puasa dan haji?
5. Apa saja hal yang dapat membatalkan zakat dan puasa?
6. Apa saja rukun zakat, puasa dan haji?
7. Bagaimana faedah pelaksanaan zakat?
8. Apa saja hikmah dari pelaksanaan zakat dan puasa?
9. Bagaimana kegiatan utama dalam melaksanakan ibadah haji?
2
BAB II
P E M B A H A S A N
A. Zakat
1. Pengertian Zakat
Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama
Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan
sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak. Zakat merupakan rukun
ketiga dari Rukun Islam.
2. Macam - Macam Zakat
a. ZAKAT MAAL (HARTA)
Bagi harta yang disandarkan zakatnya pada emas, zakat yang harus dikeluarkan sebanyak
2,5 % dari harta yang wajib dizakati (tidak termasuk zakat binatang ternak dan biji-bijian
yang mempunyai nilai zakatnya tersendiri).
b. ZAKAT UANG SIMPANAN
Banyak urusan bisnis yang menggunakan mata uang sebagai alat pertukarannya, Setiap
negara mempunyai nilai mata uangnya sendiri yang disandarkan kepada nilai tukar emas.
c. ZAKAT EMAS dan PERAK
Sejarah telah membuktikan bahwa emas dan perak merupakan logam berharga. Sangat
besar kegunaannya yang telah dijadikan uang dan nilai/alat tukar bagi segala sesuatu
sejak kurun-kurun waktu yang lalu. Dari sisi ini, syari’at memandang emas dan perak
dengan pandangan tersendiri, dan mengibaratkannya sebagai suatu kekayaan alam yang
hidup. Syari’at mewajibkan zakat keduanya jika berbentuk uang atau leburan logam, dan
juga benbentuk bejana, souvenir, ukiran atau perhiasan bagi pria. Firman Allah :Dan
oarang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan
Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang
pedih.
Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya
dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah
3
harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang
(akibat dari) apa yang kamu simpan itu”. Sabda Rasulullah yang maksudnya sebagai
berikut : Setiap pemilik emas dan perak yang tidak menunaikan haknya, maka pada hari
kiamat dijadikan kepingan lalu dibakar dalam api neraka.
d. ZAKAT PENDAPATAN/PROFESI
Barang kali bentuk penghasilan yang paling menonjol pada zaman sekarang ini adalah
apa yang diperoleh dari pekerjaan dan profesinya. Zakat pendapatan atau profesi telah
dilaksanakan sebagai sesuatu yang paling penting pada zaman MUAWIYAH DAN
UMAR BIN ABDUL AZIZ. Zakat jenis ini dikenal dengan nama Al-Ata’ dan dizaman
modern ini dikenal dengan “Kasbul Amal”. Namun akibat perkemabangan zaman yang
kurang menguntungkan ummat Islam, maka zakat jenis ini kurang mendapat perhatian.
Sekarang sudah selayaknya jika mulai digalakkan kembali, kerena potensinya yang
memang cukup besar.
e. ZAKAT SAHAM dan OBLIGASI
1). Saham adalah hak pemilikan tertentu atas kekayaan suatu perseroan terbatas (PT) atau
atas penunjukan atas saham tertentu. Tiap saham merupakan bagian yang sama atas
kekayaan itu.
2). Obligasi adalah kertas berharga (semacam cek) yang berisi pengakuan bahwa bank,
perusahaan, atau pemerintah berhutang kepada pembawanya sejumlah tertentu dengan
bungan tertentu pula
3). Saham dan Obligasi adalah kertas berharga yang berlaku dalam transaksi-transaksi
perdagangan khusus yang disebut BURSA EFEK.
4). Cara menghitung zakat Saham dan Obligasi adalah 2.5 % atas jumlah terendah dari
semua saham/obligasi yang dimiliki selama setahun, setelah dikurangi atau
dikeluarkan pinjaman untuk membeli saham (jika ada).
f. ZAKAT AN’AM (BINATANG TERNAK)
Binatang Ternak yang wajib dizakati meliputi Unta, sapi, kerbau dan kambing. Binatang
yang dipakai membajak sawah atau menarik gerobak tidak wajib dikenakan zakat.
ditegaskan oleh Nabi Muhammad SAW. “Tidaklah ada zakat bagi sapi yang dipakai
bekerja.” (H.R. Abu Daud dan Daruquthni).
g. ZAKAT FITRAH
4
Setiap menjelang Idul Fitri orang Islam diwajibkan membayar zakat fitrah sebanyak 3
liter dari jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Hal ini ditegaskan dalam hadist
dari Ibnu Umar, katanya “Rasulullah saw mewajibkan zakat fthri, berbuka bulan
Ramadhan, sebanyak satu sha’ (3,1 liter) tamar atau gandum atas setiap muslim
merdeka atau hamba, lelaki atau perempuan.“(H.R. Bukhari).
3. Rukun Zakat
Rukun zakat fitrah adalah segala sesuatu yang harus ada dalam pelaksanaan zakat
fitrah. Rukun zakat fitrah adalah sebagai berikut :
a. Niat untuk menunaikan zakat fitrah dengan ikhlas,semata-mata karena Allah swt.
b. Ada orang yang menunaikan zakat fitrah
c. Ada orang yangmenerima zakat fitrah
d. Ada barang atau makanan pokok yang dizakatkan
4. Waktu Zakat Fitrah
Waktu yang diperbolehkan untuk menunaikan zakat fitrah adalah sebagai berikut :
a. Pada awal atau pertengahan bulan ramadhan
b. Pada akhir bulan Ramadhan Pagi hari sebelum mengerjakan salat Idulfitri
5. Hukum Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi
tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim
yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah seperti
salat, haji, dan puasa yang telah diatur secara rinci berdasarkan Alquran dan Sunah. Zakat
juga merupakan sebuah kegiatan sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat
berkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia dimana pun.
6. Hak Zakat
5
Ada delapan pihak yang berhak menerima zakat, tertera dalam Surah at-Taubah ayat 60
yakni:
• Fakir - Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi
kebutuhan pokok hidup.
• Miskin - Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
dasar untuk hidup
• Amil - Mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat.
• Mu'allaf - Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan barunya.
• Hamba sahaya - Budak yang ingin memerdekakan dirinya
• Gharimin - Mereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak sanggup
untuk memenuhinya.
• Fisabilillah - Mereka yang berjuang di jalan Allah (misal: dakwah, perang dsb)
• Ibnus Sabil - Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan
Yang tidak berhak menerima
• Orang kaya dan orang yang masih memiliki tenaga.
• Hamba sahaya yang masih mendapat nafkah atau tanggungan dari tuannya.
• Keturunan Rasulullah (ahlul bait).
• Orang yang dalam tanggungan dari orang yang berzakat, misalnya anak dan istri.
7. Faedah Zakat
Faedah agama (Diniyyah)
a. Dengan berzakat berarti telah menjalankan salah satu dari Rukun Islam yang
mengantarkan seorang hamba kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat.
b. Merupakan sarana bagi hamba untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Rabb-nya,
akan menambah keimanan karena keberadaannya yang memuat beberapa macam
ketaatan.
c. Pembayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda, sebagaimana
firman Allah, yang artinya: "Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah"
(QS: Al Baqarah: 276). Dalam sebuah hadits yang muttafaq "alaih Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam".
d. Zakat merupakan sarana penghapus dosa.
Faedah akhlak (Khuluqiyah)
6
a. Menanamkan sifat kemuliaan, rasa toleran dan kelapangan dada kepada pribadi
pembayar zakat.
b. Pembayar zakat biasanya identik dengan sifat rahmah (belas kasih) dan lembut
kepada saudaranya yang tidak punya.
c. Merupakan realita bahwa menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat baik berupa
harta maupun raga bagi kaum Muslimin akan melapangkan dada dan meluaskan jiwa.
Sebab sudah pasti ia akan menjadi orang yang dicintai dan dihormati sesuai tingkat
pengorbanannya.
d. Di dalam zakat terdapat penyucian terhadap akhlak.
e. Menjadi Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah.
Faedah kesosialan (Ijtimaiyyah)
a. Zakat merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi hajat hidup para fakir
miskin yang merupakan kelompok mayoritas sebagian besar negara di dunia.
b. Memberikan dukungan kekuatan bagi kaum Muslimin dan mengangkat eksistensi
mereka. Ini bisa dilihat dalam kelompok penerima zakat, salah satunya adalah
mujahidin fi sabilillah.
c. Zakat bisa mengurangi kecemburuan sosial, dendam dan rasa dongkol yang ada dalam
dada fakir miskin. Karena masyarakat bawah biasanya jika melihat mereka yang
berkelas ekonomi tinggi menghambur-hamburkan harta untuk sesuatu yang tidak
bermanfaaat bisa tersulut rasa benci dan permusuhan mereka. Jikalau harta yang
demikian melimpah itu dimanfaatkan untuk mengentaskan kemiskinan tentu akan
terjalin keharmonisan dan cinta kasih antara si kaya dan si miskin.
d. Zakat akan memacu pertumbuhan ekonomi pelakunya dan yang jelas berkahnya akan
melimpah.
e. Membayar zakat berarti memperluas peredaran harta benda atau uang, karena ketika
harta dibelanjakan maka perputarannya akan meluas dan lebih banyak pihak yang
mengambil manfaat.
8. Hikmah Zakat
7
Hikmah dari zakat antara lain:
1. Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada dengan mereka yang
miskin.
2. Pilar amal jama'i antara mereka yang berada dengan para mujahid dan da'i yang
berjuang dan berda'wah dalam rangka meninggikan kalimat Allah SWT.
3. Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk
4. Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.
5. Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan
6. Untuk pengembangan potensi ummat
7. Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam
8. Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi ummat.
9. Zakat Dalam Al-Qur’an
a. Al – Baqarah (2) ayat 43
Yang artinya : “Dan dirikanlah shalat, zakat, dan ruku’ lah bersama orang – orang
yang ruku’.”
b. At – Taubah (9) ayat 35
Yang artinya : “Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu
dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka
(lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu
simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari)
apa yang kamu simpan itu."
c. At – Taubah (9) ayat 103
8
Yang artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka...”
d. Al – An’am (6) ayat 141
Yang artinya : “Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang
tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-
macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan
warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang
bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di
hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin);
dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang yang berlebih-lebihan”
10. Syarat – Syarat Zakat
9
a. Islam; Zakat hanya diwajibkan bagi orang Islam saja.
b. Merdeka; Hamba sahaya tidak wajib mengeluarkan zakat kecuali zakat fitrah, sedangkan
tuannya wajib mengeluarkannya. Di masa sekarang persoalan hamba sahaya tidak ada
lagi. Bagaimanapun syarat merdeka tetap harus dicantumkan sebagai salah satu syarat
wajib mengeluarkan zakat karena persoalan hamba sahaya ini merupakan salah satu
syarat yang tetap ada.
c. Milik Sepenuhnya; Harta yang akan dizakati hendaknya milik sepenuhnya seorang yang
beragama Islam dan harus merdeka. Bagi harta yang bekerjasama antara orang Islam
dengan orang bukan Islam, maka hanya harta orang Islam saja yang dikeluarkan
zakatnya.
d. Cukup Haul; cukup haul maksudnya harta tersebut dimiliki genap setahun, selama 354
hari menurut tanggalan hijrah atau 365 hari menurut tanggalan mashehi.
e. cukup Nisab; Nisab adalah nilai minimal sesuatu harta yang wajib dikeluarkan zakatnya.
Kebanyakan standar zakat harta (mal) menggunakan nilai harga emas saat ini, jumlahnya
sebanyak 85 gram. Nilai emas dijadikan ukuran nisab untuk menghitung zakat uang
simpanan, emas, saham, perniagaan, pendapatan dan uang dana pensiun.
B. Puasa (Shaum)
10
1. Pengertian Puasa
Puasa ialah menahan diri dari makan dan minum serta melakukan perkara – perkara
yang boleh membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Al – Baqarah (2) ayat 183 :
Yang artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa.”
2. Hukum Puasa
Hukum puasa terbagi kepada tiga yaitu :
a. Wajib – Puasa pada bulan Ramadhan.
b. Sunat – Puasa pada hari-hari tertentu.
c. Haram – Puasa pada hari-hari yang dilarang berpuasa
3. Syarat Wajib Puasa
a. Beragama Islam
b. Baligh (telah mencapai umur dewasa)
c. Berakal
d. Berupaya untuk mengerjakannya.
e. Sehat
f. Tidak musafir
4. Rukun Puasa
Rukun mengerjakan puasa diantaranya yaitu :
11
- Niat mengerjakan puasa pada tiap-tiap malam di bulan Ramadhan(puasa wajib) atau
hari yang hendak berpuasa (puasa sunat). Waktu berniat adalah mulai daripada
terbenamnya matahari sehingga terbit fajar.
- Meninggalkan sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sehingga masuk
matahari
5. Sunnat Berpuasa
• Bersahur walaupun sedikit makanan atau minuman
• Melambatkan bersahur
• Meninggalkan perkataan atau perbuatan keji
• Segera berbuka setelah masuknya waktu berbuka
• Mendahulukan berbuka daripada sembahyang Maghrib
• Berbuka dengan buah tamar, jika tidak ada dengan air
• Membaca doa berbuka puasa
6. Perkara Makruh Ketika Berpuasa
• Selalu berkumur-kumur
• Merasa makanan dengan lidah
• Berbekam kecuali perlu
• Mengulum sesuatu
7. Hal yang Membatalkan Puasa
• Memasukkan sesuatu ke dalam rongga badan
• Muntah dengan sengaja
• Bersetubuh atau mengeluarkan mani dengan sengaja
• kedatangan haid atau nifas
• Melahirkan anak atau keguguran
• Gila walaupun sekejap
• Mabuk ataupun pengsan sepanjang hari
• Murtad atau keluar daripada agama Islam
8. Jenis – Jenis Puasa
a. Puasa Wajib
12
1). Puasa pada bulan Ramadhan atau qadha' kerananya.
2). Puasa Kifarah (denda) bagi orang yang berkata kepada isterinya dengan perkataan:
"Belakang awak seperti belakang emak saya" dan seumpamanya.
3). Puasa Kifarah (denda) bagi orang yang membunuh orang.
4). Puasa Kifarah (denda) bagi orang yang bersetubuh pada siang hari bulan Ramadhan.
5). Puasa ganti Dam Haji Tamattu' bagi orang yang menunaikan fardhu haji.
6). Puasa ganti daripada Dam Haji sahaja.
7). Puasa sebab luput Nusuk (mengerjakan ibadah haji).
8). Puasa ganti daripada mengeluarkan fidyah
9). Puasa Kifarah kerana bersumpah
b. Puasa Sunnat
1). Puasa pada hari Isnin dan Khamis
2). Puasa pada hari yang kesembilan bulan Dzulhijjah bagi orang yang tidak
mengerjakan haji
3). Puasa pada hari 'Asyura' ( hari yang kesepuluh) bulan Muharram.
4). Puasa pada hari 'Tasu'a' (hari yang kesembilan) bulan Muharram.
5). Puasa pada hari-hari: 13, 14 dan 15 pada tiap-tiap bulan Islam melainkan pada 13
Dzulhijjah (dihukumkan haram).
6). Puasa pada 28,29 dan 30 haribulan tiap-tiap bulan Islam.
7). Puasa enam hari pada bulan Syawal(lebih afdhal kiranya dikerjakan dengan berturut-
turut)
8). Puasa hari yang kelima belas pada bulan Sya'aba (Nisfu Sya'ban)
c. Puasa Makruh
1). Puasa orang yang mendapat sakit yang bersangatan.
2). Puasa orang yang dalam perjalanan atau pelayaran.
3). Puasa orang yang sangat tua.
4). Puasa yang asalnya sunat dikerjakan oleh orang yang ada menanggung puasa qadha'.
5). Puasa perempuan yang hamil
6). Puasa pada hari Jumaat.
7). Puasa pada hari Sabtu yang tidak dihubungkan dengan hari yang lainnya.
8). Puasa pada hari 'Arafah bagi orang yang mengerjakan haji.
13
9). Puasa sepanjang-panjang tahun (sepanjang masa)
d. Puasa Haram
1). Puasa pada Hari Raya Fitrah (Raya Puasa).
2). Puasa pada Hari Raya Adha (Raya Haji).
3). Puasa pada hari tasyrik (11, 12 dan 13 Dzulhijjah).
4). Hari yang disyaki hari pertama bulan Ramadhan.
5). Hari-hari selepas 15 haribulan Sya'ban, jika bukan puasa qadha' atau nazar atau bukan
hubungan dengan puasa pada hari yang sebelumnya atau bukan hari yang ia telah
biasa mengerjakan puasa.
6). Puasa sunat bagi perempuan tanpa izin suami.
9. Do’a Niat dan Berbuka Puasa
Niat Berpuasa
Yang artinya : “Sengaja aku berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu puasa pada
bulan Ramadhan bagi tahun ini kerana Allah Taala”
Do’a Berbuka Puasa
Yang artinya : “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki-Mu aku berbuka,
Maha besar Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang”
10. Hikmah Berpuasa
Beberapa hikmah berpuasa yang dapat di pelajari yaitu :
14
a. Bulan Ramadhan bulan melatih diri untuk disiplin waktu. Dalam tiga puluh hari kita
dilatih disiplin bagai tentara, waktu bangun kita bangun, waktu makan kita makan,
waktu menahan kita sholat, waktu berbuka kita berbuka, waktu sholat tarawih, iktikaf,
baca qur'an kita lakukan sesuai waktunya.
b. Bulan Ramadhan bulan yang menunjukkan pada manusia untuk seimbang dalam
hidup. Di bulan Ramadhan kita bersemangat untuk menambah amal-amal ibadah,
dan amal-amal sunat. Artinya kita menahan diri atas satu pekerjaan yang monoton dan
lalai beribadah kepadaNya. Orang yang lalai atas mengingat Allah, selalu asyik
dengan pekerjaannya, sehingga waktu istirahat siang, sholat, dan makan sering
terabaikan. Atau waktu yang seharusnya dipakai untuk beribadah kepada Allah
dipakai untuk makan siang bersama kekasih. Sholat? tinggal. Di bulan Ramadhan kita
diajarka hidup seimbang, antara pekerjaan, dan Ibadah. Pekerjaan untuk kepentingan
dunia dan Ibadah untuk kepentingan Akhirat.
c. Bulan Ramadhan adalah bulan yang mengajarkan Manusia akan pentingnya arti
persaudaraan, dan silaturahmi. Dalam Islam ada persaudaraan sesama muslim, akan
tampak jelas jika berada dibulan Ramadhan, Orang memberikan tajil perbukaan puasa
gratis. Sholat bersama di masjid, memberi ilmu islam dan banyak ilmu Islam di setiap
ceramah dan diskusi keagamaan yang dilaksanakan di Masjid. Semuanya didapat
gratis tanpa bayaran. Sesama muslim saling bersalaman, bercengkrama saling
menanyakan kabar. Sama-sama sholat tarawih tadarus dengan saling mengajarkan
Qur'an, dan banyak makanan sedekah di Masjid.
d. Bulan Ramadhan mengajarkan agar peduli pada orang lain yang lemah. Allah
menyindir orang yang tidak peduli pada nasib orang lain yang miskin sebagai
pendusta Agama. Juga Allah mengatakan orang yang tidak peduli dengan nasib fakir
miskin dan anak yatim sebagai orang yang tidak mempergunakan potensi
pancaindranya untuk melihat keadaan sekelilingnya.
e. Bulan Ramadhan mengajarkan akan adanya tujuan setiap perbuatan dalam kehidupan.
Tujuan puasa adalah untuk melatih diri kita agar dapat menghindari dosa-dosa di hari
yang lain di luar bulan Ramadhan. Kalau tujuan tercapai maka puasa berhasil. Tapi
jika tujuannya gagal maka puasa tidak ada arti apa-apa.
f. Bulan Ramadhan mengajarkan pada kita hidup ini harus selalu mempunyai nilai
ibadah. Setiap langkah kaki menuju masjid ibadah, menolong orang ibadah, berbuat
15
adil pada manusia ibadah, tersenyum pada saudara ibadah, membuang duri di jalan
ibadah, sampai tidurnya orang puasa ibadah, sehingga segala sesuatu dapat dijadikan
ibadah.
g. Bulan Ramadhan melatih diri kita untuk selalu berhati-hati dalam setiap perbuatan,
terutama yang mengandung dosa. Dibulan Ramadhan kita berpuasa. Kita menahan
Lapar dan dahaga. Bukan itu saja. Tetapi juga menahan segala yang dapat
membatalkan puasa, juga segala yang dapat merusak puasa. Terutama hal-hal yang
dapat menimbulkan dosa. Sehingga di dalam bulan Ramadhan kita dapat terbiasa dan
terlatih untuk menghindari dosa-dosa kita agar kita senantiasa bersih dari perbuatan
yang dapat menimbulkan dosa.
h. Bulan Ramadhan melatih kita untuk selalu tabah dalam berbagai halangan dan
rintangan. Dalam Puasa di bulan Ramadhan kita dibiasakan menahan yang tidak baik
dilakukan. Misalnya marah-marah, berburuk sangka, dan dianjurkan sifat Sabar atas
segala perbuatan orang lain kepada kita. Misalkan ada orang yang menggunjingkan
kita, atau mungkin meruncing pada Fitnah, tetapi kita tetap Sabar karena kita dalam
keadaan Puasa. Dengan Sabar hasutan Syeitan untuk memperuncing konflik menjadi
gagal.
i. Bulan Ramadhan mengajarkan pada kita akan arti hidup hemat dan sederhana. Setiap
hari kita membeli kue dan minuman untuk berbuka puasa. Dari sekian banya kue dan
minuman yang kita beli. Hanya minuman segelas teh buatan kita sendiri yang
diminum. Yang lain banyak tertinggal dan sebagian terbuang keesokan harinya. Hal
ini menyadarkan kita, bahwa apa yang kita beli banyak-banyak sebelum berbuka,
hanyalah hawa nafsu saja.
j. Bulan Ramadhan mengajarkan pada kita akan pentingnya rasa syukur kita, atas
nikmat-nikmat yang diberikan pada kita. Rasa syukur kita akan adanya nikmat
makanan yang telah kita punyai terasa ketika kita puasa.
C. Ibadah Haji
16
1. Pengertian Ibadah Haji
Ibadah haji adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh umat islam yang mampu atau
kuasa untuk melaksanakannya baik secara ekonomi, fisik, psikologis, keamanan, perizinan,
dan lain-lain sebagainya.
Haji adalah adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, salat,
zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan
kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan
melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang
dikenal sebagai musim haji (bulan Zulhijah). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa
dilaksanakan sewaktu-waktu.
Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Zulhijah ketika umat Islam bermalam
di Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, dan berakhir setelah
melempar jumrah (melempar batu simbolisasi setan) pada tanggal 10 Zulhijah. Masyarakat
Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan
dengan perayaan ibadah haji ini.
2. Syarat Sah Ibadah Haji
a. Beragama Islam
b. Dewasa / Baligh (bukan mumayyis)
c. Tidak gila / waras
d. Bukan budak
3. Persyaratan Muslim yang Wajib Ibadah Haji
a. Beragama Islam (bukan orang kafir / murtad)
b. Baligh / dewasa
c. Waras / berakal
d. Merdeka (bukan budak)
e. Mampu melaksanakan ibadah haji
Syarat mampu dalam melaksanakan ibadah haji yaitu :
17
a. Sehat jasmani dan rohani tidak dalam keadaan tua renta, sakit berat, lumpuh,
mengalami sakit parah menular, gila, stress berat, dan lain sebagainya.
b. Memiliki uang yang cukup untuk ongkos naik haji pulang pergi serta punya bekal
selama menjalankan ibadah haji
c. Keamanan yang cukup selama perjalanan dan melakukan ibadah haji serta harta dan
keluarga yang ditinggalkan selama berhaji.
4. Rukun Ibadah Haji
a. Niat ihram mengerjakan haji.
Ihram berarti ingat mati. Ihram dalam ibadah haji, identik dengan takbiratul ihram
pada ibadah shalat. Keduanya adalah batas mulai ibadah. Ihram berarti pengharaman.
Maksudnya, orang yang sudah berihram sudah mulai memasuki zona larangan yang
telah ditetapkan selama ihram dalam haji.
b. Wukuf di padang Arafah 9 Dzulhijah
Wukuf adalah berdiam diri di padang Arafah. Secara bahasa, wukuf artinya berhenti.
Berhenti untuk tidak memikirkan duniawi, karena wukuf pada dasarnya adalah
simulasi berkumpulnya manusia di padang mahsyar setelah manusia di bangkitkan
pada hari kiamat, menunggu peradilan.
c. Thawaf mengelilingi Ka’bah
Thawaf adalah berputar mengelilingi ka’bah dengan arah berlawanan jarum jam.
Semua makhluk di jagad raya taat kepada Allah dengan cara demikian. saat anda
melaksanakan thawaf, tekadkan dalam hati anda bahwa anda sedang dan akan terus
melakukan ketaatan kepada Allah. Jika ini dilakukan, insya_allah ritual rukun ibadah
haji ini akan mengantarkan kita menjadi haji mabrur.
d. Sa’i diantara bukit Safa dan Marwah
Sa’i adalah perjuangan. Ritual rukun ibadah haji ini mengingatkan kepada perjuangan
Siti Hajar bolak-balik dari Shafa ke Marwah untuk mencari air buat anaknya, Ismail.
Ini sebauah makna perjuangan yang harus kita teladani dalam hidup. Hidup adalah
perjuangan. Untuk taat juga perlu perjuangan. Untuk sukses dunia akhirat pasti perlu
perjuangan.
e. Bercukur
18
Bercukur adalah memangkas kesombongan. Jika ihram haji identik dengan takbiratul
ihram dalam shalat, maka tahallul identik dengan salam ketika shalat. Keduanya
adalah batas untuk mengakhiri ibadah, dengan semangat “damai dan rendah hati”.
Bercukur rambut setelah melontar jamrah aqabah merupakan tahalul (awal).
Rambut adalah mahkota keindahan. Tanpa rambut, manusia akan kehilangan bagian
keindahannya. Rambut menjadi trend yang terkadang dapat memicu kesombongan
pemiliknya. Tahallul dengan potong rambut adalah simbol memangkas kesombongan,
agar kita menjadi orang yang rendah hati.
f. Tertib
5. Jenis – Jenis Ibadah Haji
Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin dilaksanakannya.
Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu, sebagaimana terlihat dalam hadis berikut.
Aisyah RA berkata: Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW dalam
tahun hajjatul wada. Di antara kami ada yang berihram, untuk haji dan umrah dan
ada pula yang berihram untuk haji. Orang yang berihram untuk umrah ber-tahallul
ketika telah berada di Baitullah. Sedang orang yang berihram untuk haji jika ia
mengumpulkan haji dan umrah. Maka ia tidak melakukan tahallul sampai dengan
selesai dari nahar.
Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud.
a. Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila sesorang
bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah.
Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketika mengenakan
pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu.
Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali
untuk melaksanakan umrah.
b. Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan
melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain bertahallul. Kemudian
mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, ditahun yang sama.
Tamattu' dapat juga berarti melaksanakan ibadah di dalam bulan-bulan serta di dalam
tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.
19
c. Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau menyekaliguskan.
Yang dimaksud disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk
melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian
ihram sejak miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai
selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah,
melaksanakan haji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa'i.
6. Kegiatan Utama dalam Ibadah Haji
a. Sebelum 8 Zulhijah, umat Islam dari seluruh dunia mulai berbondong untuk
melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah.
b. 8 Zulhijah, jamaah haji bermalam di Mina. Pada pagi 8 Zulhijah, semua umat Islam
memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji),
kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah. Jamaah kemudian berangkat
menuju Mina, sehingga malam harinya semua jamaah haji harus bermalam di Mina.
c. 9 Zulhijah, pagi harinya semua jamaah haji pergi ke Arafah. Kemudian jamaah
melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang luas ini hingga
Maghrib datang. Ketika malam datang, jamaah segera menuju dan bermalam
Muzdalifah.
d. 10 Zulhijah, setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju Mina untuk
melaksanakan ibadah Jumrah Aqabah, yaitu melempar batu sebanyak tujuh kali ke
tugu pertama sebagai simbolisasi mengusir setan. Setelah mencukur rambut atau
sebagian rambut, jamaah bisa Tawaf Haji (menyelesaikan Haji), atau bermalam di
Mina dan melaksanakan jumrah sambungan (Ula dan Wustha).
e. 11 Zulhijah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan
tugu ketiga.
f. 12 Zulhijah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan
tugu ketiga.
g. Sebelum pulang ke negara masing-masing, jamaah melaksanakan Thawaf Wada'
(thawaf perpisahan)
20
7. Larangan Pada Saat Ibadah Haji
a. Rafats
Rafats adalah perbuatan atau perkataan yang mengundang syahwat, baik kepada
istri/suami, apalagi terhadap orang lain. Termasuk di dalamnya memandang
wanita/pria dengan keinginan (nafsu). Waspadalah dan berusahalan untuk selalu
menjaga pandangan. Bila bertemu ‘macan’ (manis-cantik) atau ‘mangga’ (macho-
ngganteng), beristighfarlah… Jangan sampai dinikmati! Pantangan ini terlihat sepele,
tapi jika tidak hati hati maka kemungkinan besar larangan rafats akan dilanggar.
Berapa banyak orang berihram, tapi tetap asyik nonton TV yang menyuguhkan
tayangan artis-artis cantik.
b. Fusuq
Fusuq atau perbuatan fasiq meliputi segela perbuatan maksiat, termasuk di dalamnya
mencaci maki, memberi gelar buruk kepada orang, membicarakan aib orang lain,
gosip, membicarakan kejelekan para pejabat, kupas-habis aib para koruptor, dan
sebagainya. Oleh sebab itu berhati-hatilah karena hal ini banyak dilanggar orang
ketika berhaji, baik secara sadar saat melakukannya maupun tidak.
c. Jidal
Jidal adalah berbantah-bantahan atau bertengkar. Peluang munculnya jidal sangat
mungkin terjadi. Bayangkan, saat berhaji, kita bertemu banyak orang dengan isi
kepala yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut bisa berupa daerah yang berbeda, suku
yang berbeda, latar belakang berbeda, tingkat pendidikan berbeda, guru yang berbeda,
bahkan pemahaman yang berbeda. Tentu saja, beragam perbedaan ini berpotensi
memicu perselisihan.
21
BAB III
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama
Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan
sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak.
Puasa ialah menahan diri dari makan dan minum serta melakukan perkara – perkara
yang boleh membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Ibadah haji adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh umat islam yang mampu atau
kuasa untuk melaksanakannya baik secara ekonomi, fisik, psikologis, keamanan, perizinan,
dan lain-lain sebagainya.
Zakat, puasa dan haji merupakan tiga dari lima rukun islam. Zakat, puasa dan haji
dilaksanakan umat muslim bagi yang mampu. Jika masih memiliki harta yang bisa untuk
dizakatkan maka wajib dizakatkan, dan jika masih mampu untuk melaksanakan puasa maka
wajib melaksanakan puasa dibulan ramadhan jika tidak mampu maka dapat menggantinya
dengan fidyah. Ibadah haji hanya dilakukan bagi yang sudah mampu dalam hal ekonomi dan
fisiknya.
B. Saran
Sebaiknya kita sebagai umat muslim dapat memahami lebih dalam tentang zakat,
puasa dan haji agar saat melaksanakannya mampu untuk bersungguh – sungguh. Jika diberi
harta lebih oleh Allah hendaknya menzakatkan harta tersebut untuk membantu umat muslim
yang kurang mampu agar harta yang diberikan oleh Allah dapat bermanfaat. Saat
berpuasapun sebaiknya mengurangi kegiatan – kegiatan yang dapat mengurangi pahala puasa
dan bahkan dapat membatalkan puasa. Apabila kita mampu untuk menunaikan ibadah haji,
maka tunaikanlah karena dengan melaksanakan haji, maka ibadah terasa lengkap dan bisa
menjadi motivasi untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
22

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (20)

Ppt sumber hukum islam
Ppt sumber hukum islamPpt sumber hukum islam
Ppt sumber hukum islam
 
Makalah Riba dan Bunga Bank
Makalah Riba dan Bunga BankMakalah Riba dan Bunga Bank
Makalah Riba dan Bunga Bank
 
Presentasi Fiqh Zakat
Presentasi Fiqh ZakatPresentasi Fiqh Zakat
Presentasi Fiqh Zakat
 
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islammakalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
 
Fiqh zakat
Fiqh zakatFiqh zakat
Fiqh zakat
 
IJTIHAD
IJTIHADIJTIHAD
IJTIHAD
 
Makalah zakat kelompok 4
Makalah zakat kelompok 4Makalah zakat kelompok 4
Makalah zakat kelompok 4
 
Harta
HartaHarta
Harta
 
teori konsumsi Dalam Perspektif islam
teori konsumsi Dalam Perspektif islamteori konsumsi Dalam Perspektif islam
teori konsumsi Dalam Perspektif islam
 
Makalah hukum zakat di indonesia,,,
Makalah hukum zakat di indonesia,,,Makalah hukum zakat di indonesia,,,
Makalah hukum zakat di indonesia,,,
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Ibnu sina (avicena)
Ibnu sina (avicena)Ibnu sina (avicena)
Ibnu sina (avicena)
 
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syakMakalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
 
PERBEDAAN RIBA DENGAN BUNGA
PERBEDAAN RIBA DENGAN BUNGAPERBEDAAN RIBA DENGAN BUNGA
PERBEDAAN RIBA DENGAN BUNGA
 
Infaq, Shodaqoh, dan Zakat
Infaq, Shodaqoh, dan ZakatInfaq, Shodaqoh, dan Zakat
Infaq, Shodaqoh, dan Zakat
 
Thaharah
ThaharahThaharah
Thaharah
 
Metode studi islam
Metode studi islamMetode studi islam
Metode studi islam
 
Rancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islamRancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islam
 
sejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamsejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islam
 
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum IslamDalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
 

Andere mochten auch

Ppt Zakat, Haji, Wakaf
Ppt Zakat, Haji, WakafPpt Zakat, Haji, Wakaf
Ppt Zakat, Haji, WakafIsna Tya
 
Risalah Pilihan Seputar Aqidah, Shalat, Zakat, Puasa, Haji dan Dzikir
Risalah Pilihan Seputar Aqidah, Shalat, Zakat, Puasa, Haji dan DzikirRisalah Pilihan Seputar Aqidah, Shalat, Zakat, Puasa, Haji dan Dzikir
Risalah Pilihan Seputar Aqidah, Shalat, Zakat, Puasa, Haji dan DzikirBidak 99
 
Makalah tafsir KEWAJIBAN IBADAH HAJI Kajian Surat al-Hajj /22: 26-37
Makalah tafsir KEWAJIBAN IBADAH HAJI Kajian Surat al-Hajj /22: 26-37Makalah tafsir KEWAJIBAN IBADAH HAJI Kajian Surat al-Hajj /22: 26-37
Makalah tafsir KEWAJIBAN IBADAH HAJI Kajian Surat al-Hajj /22: 26-37Alfian Ramli
 
Makalah Konsep Zakat Dan Macamnya
Makalah Konsep Zakat Dan MacamnyaMakalah Konsep Zakat Dan Macamnya
Makalah Konsep Zakat Dan MacamnyaMuhammad Idris
 
Makalah tugas bab ibadah devi novitasari
Makalah tugas bab ibadah devi novitasariMakalah tugas bab ibadah devi novitasari
Makalah tugas bab ibadah devi novitasariPuspita Ningtiyas
 
Spiritualitas haji dan kepedulian sosial
Spiritualitas haji dan kepedulian sosialSpiritualitas haji dan kepedulian sosial
Spiritualitas haji dan kepedulian sosialAvidia Sarasvati
 
Pengertian haji dan umrah
Pengertian haji dan umrahPengertian haji dan umrah
Pengertian haji dan umrahdewintaintan
 
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampus
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampusDokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampus
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampusaldi setiawan
 
STPM P2 Sejarah Kepentingan Zakat dan perlaksanaanya
STPM P2 Sejarah Kepentingan Zakat dan perlaksanaanyaSTPM P2 Sejarah Kepentingan Zakat dan perlaksanaanya
STPM P2 Sejarah Kepentingan Zakat dan perlaksanaanyaQinyu Low
 
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)Miftah Iqtishoduna
 
Makalah fiqih tentang haji dan umroh
Makalah fiqih tentang haji dan umrohMakalah fiqih tentang haji dan umroh
Makalah fiqih tentang haji dan umrohjuniska efendi
 
Konsep Akhlak
Konsep AkhlakKonsep Akhlak
Konsep Akhlakm10ehebat
 

Andere mochten auch (20)

Ppt Zakat, Haji, Wakaf
Ppt Zakat, Haji, WakafPpt Zakat, Haji, Wakaf
Ppt Zakat, Haji, Wakaf
 
Makalah kelompok 7
Makalah kelompok 7Makalah kelompok 7
Makalah kelompok 7
 
Risalah Pilihan Seputar Aqidah, Shalat, Zakat, Puasa, Haji dan Dzikir
Risalah Pilihan Seputar Aqidah, Shalat, Zakat, Puasa, Haji dan DzikirRisalah Pilihan Seputar Aqidah, Shalat, Zakat, Puasa, Haji dan Dzikir
Risalah Pilihan Seputar Aqidah, Shalat, Zakat, Puasa, Haji dan Dzikir
 
Makalah tafsir KEWAJIBAN IBADAH HAJI Kajian Surat al-Hajj /22: 26-37
Makalah tafsir KEWAJIBAN IBADAH HAJI Kajian Surat al-Hajj /22: 26-37Makalah tafsir KEWAJIBAN IBADAH HAJI Kajian Surat al-Hajj /22: 26-37
Makalah tafsir KEWAJIBAN IBADAH HAJI Kajian Surat al-Hajj /22: 26-37
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Makalah Konsep Zakat Dan Macamnya
Makalah Konsep Zakat Dan MacamnyaMakalah Konsep Zakat Dan Macamnya
Makalah Konsep Zakat Dan Macamnya
 
Makalah tugas bab ibadah devi novitasari
Makalah tugas bab ibadah devi novitasariMakalah tugas bab ibadah devi novitasari
Makalah tugas bab ibadah devi novitasari
 
Spiritualitas haji dan kepedulian sosial
Spiritualitas haji dan kepedulian sosialSpiritualitas haji dan kepedulian sosial
Spiritualitas haji dan kepedulian sosial
 
Hikmah ibadah haji
Hikmah ibadah hajiHikmah ibadah haji
Hikmah ibadah haji
 
Pengertian haji dan umrah
Pengertian haji dan umrahPengertian haji dan umrah
Pengertian haji dan umrah
 
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampus
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampusDokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampus
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampus
 
STPM P2 Sejarah Kepentingan Zakat dan perlaksanaanya
STPM P2 Sejarah Kepentingan Zakat dan perlaksanaanyaSTPM P2 Sejarah Kepentingan Zakat dan perlaksanaanya
STPM P2 Sejarah Kepentingan Zakat dan perlaksanaanya
 
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
 
Makalah fiqih tentang haji dan umroh
Makalah fiqih tentang haji dan umrohMakalah fiqih tentang haji dan umroh
Makalah fiqih tentang haji dan umroh
 
Pp ibadah maliah
Pp ibadah maliahPp ibadah maliah
Pp ibadah maliah
 
Bab 9 Zakat
Bab 9   ZakatBab 9   Zakat
Bab 9 Zakat
 
Konsep Akhlak
Konsep AkhlakKonsep Akhlak
Konsep Akhlak
 
Zakat
ZakatZakat
Zakat
 
Konsep Ibadah
Konsep IbadahKonsep Ibadah
Konsep Ibadah
 
adab sholat dan dzikir
adab sholat dan dzikiradab sholat dan dzikir
adab sholat dan dzikir
 

Ähnlich wie BAB I Pengertian Zakat, Puasa, dan Haji

Ähnlich wie BAB I Pengertian Zakat, Puasa, dan Haji (20)

Ekonomi syariah - Zakat
Ekonomi syariah - ZakatEkonomi syariah - Zakat
Ekonomi syariah - Zakat
 
Zakat
ZakatZakat
Zakat
 
Makalah zakat
Makalah zakatMakalah zakat
Makalah zakat
 
Panduan Zakat Dompet Dhuafa
Panduan Zakat Dompet DhuafaPanduan Zakat Dompet Dhuafa
Panduan Zakat Dompet Dhuafa
 
Agama islam
Agama islam Agama islam
Agama islam
 
Zakat bermanfaat sebagai potensi penyelamat ummat
Zakat bermanfaat sebagai potensi penyelamat ummatZakat bermanfaat sebagai potensi penyelamat ummat
Zakat bermanfaat sebagai potensi penyelamat ummat
 
Yusriani 2012012249
Yusriani 2012012249Yusriani 2012012249
Yusriani 2012012249
 
Zakat serta Pembagiannya
Zakat serta PembagiannyaZakat serta Pembagiannya
Zakat serta Pembagiannya
 
Bab 8 Zakat Fitrah dan Zakat Mal
Bab  8 Zakat Fitrah dan Zakat MalBab  8 Zakat Fitrah dan Zakat Mal
Bab 8 Zakat Fitrah dan Zakat Mal
 
PPT PAI 6 SMT 1 PELAJARAN 4 MEMAHAMI ZAKAT KELAS VI 2022.pptx (1).pdf
PPT PAI 6 SMT 1 PELAJARAN 4 MEMAHAMI ZAKAT KELAS VI 2022.pptx (1).pdfPPT PAI 6 SMT 1 PELAJARAN 4 MEMAHAMI ZAKAT KELAS VI 2022.pptx (1).pdf
PPT PAI 6 SMT 1 PELAJARAN 4 MEMAHAMI ZAKAT KELAS VI 2022.pptx (1).pdf
 
Presentasizakat 110414045114-phpapp02 (1)
Presentasizakat 110414045114-phpapp02 (1)Presentasizakat 110414045114-phpapp02 (1)
Presentasizakat 110414045114-phpapp02 (1)
 
ZAKAT
ZAKATZAKAT
ZAKAT
 
KELOMPOK AGAMA
KELOMPOK AGAMAKELOMPOK AGAMA
KELOMPOK AGAMA
 
Makalah Agama.pptx
Makalah Agama.pptxMakalah Agama.pptx
Makalah Agama.pptx
 
Hukum islam tentang zakat, haji dan wakaf
Hukum islam tentang zakat, haji dan wakafHukum islam tentang zakat, haji dan wakaf
Hukum islam tentang zakat, haji dan wakaf
 
Tugas makala fiqih Zakat
Tugas makala fiqih ZakatTugas makala fiqih Zakat
Tugas makala fiqih Zakat
 
Makalah agama islam tentang zakat
Makalah agama islam tentang zakatMakalah agama islam tentang zakat
Makalah agama islam tentang zakat
 
Zakat
ZakatZakat
Zakat
 
Prospek hukum zakat di indonesia2
Prospek hukum zakat di indonesia2Prospek hukum zakat di indonesia2
Prospek hukum zakat di indonesia2
 
makalah zakat (1)
makalah zakat (1)makalah zakat (1)
makalah zakat (1)
 

Mehr von Hariyatunnisa Ahmad

Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanMini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanHariyatunnisa Ahmad
 
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHariyatunnisa Ahmad
 
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemPerangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemHariyatunnisa Ahmad
 
Filsafat Pendidikan Esensialisme
Filsafat Pendidikan EsensialismeFilsafat Pendidikan Esensialisme
Filsafat Pendidikan EsensialismeHariyatunnisa Ahmad
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Hariyatunnisa Ahmad
 
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranKonsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranHariyatunnisa Ahmad
 
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)Hariyatunnisa Ahmad
 

Mehr von Hariyatunnisa Ahmad (20)

Model Lesson Study di Jepang
Model Lesson Study di JepangModel Lesson Study di Jepang
Model Lesson Study di Jepang
 
Media Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 DimensiMedia Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 Dimensi
 
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanMini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
 
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
 
Analisis Wacana
Analisis WacanaAnalisis Wacana
Analisis Wacana
 
Sastra Anak
Sastra AnakSastra Anak
Sastra Anak
 
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemPerangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
 
Pembuktian Fonem
Pembuktian FonemPembuktian Fonem
Pembuktian Fonem
 
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar DewantaraPemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
 
Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan PancasilaFilsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila
 
Filsafat Pendidikan Esensialisme
Filsafat Pendidikan EsensialismeFilsafat Pendidikan Esensialisme
Filsafat Pendidikan Esensialisme
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Membaca
MembacaMembaca
Membaca
 
Duga Daya Simak Diri
Duga Daya Simak DiriDuga Daya Simak Diri
Duga Daya Simak Diri
 
Menyimak
MenyimakMenyimak
Menyimak
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
 
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranKonsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
 
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
 
Konsep Dasar Manajemen Kelas
Konsep Dasar Manajemen KelasKonsep Dasar Manajemen Kelas
Konsep Dasar Manajemen Kelas
 
Analisis Butir Soal
Analisis Butir SoalAnalisis Butir Soal
Analisis Butir Soal
 

Kürzlich hochgeladen

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

BAB I Pengertian Zakat, Puasa, dan Haji

  • 1. BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Keberadaan Hukum Islam di kalangan ummat Islam adalah sebagai patokan dan pedoman untuk mengatur kepentingan masyarakat dan menciptakan masyarakat yang islami. Kehidupan yang teratur dan sepantasnya diyakini dapat diterima oleh setiap manusia walaupun menurut manusia ukurannya berbeda-beda. Hukum Islam sebagai Negara yang bukan mendasari berlakunya hukum atas hukum agama tertentu, maka Indonesia mengakomodir semua agama, karena itu hukum Islam mempunyai peran besar dalam menyumbangkan materi hukum atas hukum Indonesia. Begitu juga dalam agama islam, terdapat berbagai banyak hukum dan berbagai kewajiban yang terkandung di dalamnya, yakni Puasa, Zakat, dan Haji. Maka oleh itu kami sebagai pemakalah akan mencoba untuk menjabarkan kewajiban-kewajiban yang ada di dalam agam islam. Zakat dan shaum merupakan salah satu rukun islam yang lima. Perintah berzakat disebut beriringan dengan perintah shalat pada 82 ayat di dalam Al- qur’an. Allah Swt telah menetapkan hukum wajibnya, baik dengan kitabnya maupun dengan sunnah rasulNya. B. Tujuan Mengetahui apa yang di maksud dengan Pengertian, Puasa, Zakat, Haji. Dan Beberapa Syarat supaya kita di kemudian hari dapat memahaminya. 1
  • 2. C. Rumusan Masalah 1. Apa itu zakat, puasa dan haji? 2. Apa saja jenis-jenis zakat, puasa dan haji? 3. Bagaimana syarat sah pelaksanaan zakat, puasa dan haji? 4. Bagaimana hukum zakat, puasa dan haji? 5. Apa saja hal yang dapat membatalkan zakat dan puasa? 6. Apa saja rukun zakat, puasa dan haji? 7. Bagaimana faedah pelaksanaan zakat? 8. Apa saja hikmah dari pelaksanaan zakat dan puasa? 9. Bagaimana kegiatan utama dalam melaksanakan ibadah haji? 2
  • 3. BAB II P E M B A H A S A N A. Zakat 1. Pengertian Zakat Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak. Zakat merupakan rukun ketiga dari Rukun Islam. 2. Macam - Macam Zakat a. ZAKAT MAAL (HARTA) Bagi harta yang disandarkan zakatnya pada emas, zakat yang harus dikeluarkan sebanyak 2,5 % dari harta yang wajib dizakati (tidak termasuk zakat binatang ternak dan biji-bijian yang mempunyai nilai zakatnya tersendiri). b. ZAKAT UANG SIMPANAN Banyak urusan bisnis yang menggunakan mata uang sebagai alat pertukarannya, Setiap negara mempunyai nilai mata uangnya sendiri yang disandarkan kepada nilai tukar emas. c. ZAKAT EMAS dan PERAK Sejarah telah membuktikan bahwa emas dan perak merupakan logam berharga. Sangat besar kegunaannya yang telah dijadikan uang dan nilai/alat tukar bagi segala sesuatu sejak kurun-kurun waktu yang lalu. Dari sisi ini, syari’at memandang emas dan perak dengan pandangan tersendiri, dan mengibaratkannya sebagai suatu kekayaan alam yang hidup. Syari’at mewajibkan zakat keduanya jika berbentuk uang atau leburan logam, dan juga benbentuk bejana, souvenir, ukiran atau perhiasan bagi pria. Firman Allah :Dan oarang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah 3
  • 4. harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu”. Sabda Rasulullah yang maksudnya sebagai berikut : Setiap pemilik emas dan perak yang tidak menunaikan haknya, maka pada hari kiamat dijadikan kepingan lalu dibakar dalam api neraka. d. ZAKAT PENDAPATAN/PROFESI Barang kali bentuk penghasilan yang paling menonjol pada zaman sekarang ini adalah apa yang diperoleh dari pekerjaan dan profesinya. Zakat pendapatan atau profesi telah dilaksanakan sebagai sesuatu yang paling penting pada zaman MUAWIYAH DAN UMAR BIN ABDUL AZIZ. Zakat jenis ini dikenal dengan nama Al-Ata’ dan dizaman modern ini dikenal dengan “Kasbul Amal”. Namun akibat perkemabangan zaman yang kurang menguntungkan ummat Islam, maka zakat jenis ini kurang mendapat perhatian. Sekarang sudah selayaknya jika mulai digalakkan kembali, kerena potensinya yang memang cukup besar. e. ZAKAT SAHAM dan OBLIGASI 1). Saham adalah hak pemilikan tertentu atas kekayaan suatu perseroan terbatas (PT) atau atas penunjukan atas saham tertentu. Tiap saham merupakan bagian yang sama atas kekayaan itu. 2). Obligasi adalah kertas berharga (semacam cek) yang berisi pengakuan bahwa bank, perusahaan, atau pemerintah berhutang kepada pembawanya sejumlah tertentu dengan bungan tertentu pula 3). Saham dan Obligasi adalah kertas berharga yang berlaku dalam transaksi-transaksi perdagangan khusus yang disebut BURSA EFEK. 4). Cara menghitung zakat Saham dan Obligasi adalah 2.5 % atas jumlah terendah dari semua saham/obligasi yang dimiliki selama setahun, setelah dikurangi atau dikeluarkan pinjaman untuk membeli saham (jika ada). f. ZAKAT AN’AM (BINATANG TERNAK) Binatang Ternak yang wajib dizakati meliputi Unta, sapi, kerbau dan kambing. Binatang yang dipakai membajak sawah atau menarik gerobak tidak wajib dikenakan zakat. ditegaskan oleh Nabi Muhammad SAW. “Tidaklah ada zakat bagi sapi yang dipakai bekerja.” (H.R. Abu Daud dan Daruquthni). g. ZAKAT FITRAH 4
  • 5. Setiap menjelang Idul Fitri orang Islam diwajibkan membayar zakat fitrah sebanyak 3 liter dari jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Hal ini ditegaskan dalam hadist dari Ibnu Umar, katanya “Rasulullah saw mewajibkan zakat fthri, berbuka bulan Ramadhan, sebanyak satu sha’ (3,1 liter) tamar atau gandum atas setiap muslim merdeka atau hamba, lelaki atau perempuan.“(H.R. Bukhari). 3. Rukun Zakat Rukun zakat fitrah adalah segala sesuatu yang harus ada dalam pelaksanaan zakat fitrah. Rukun zakat fitrah adalah sebagai berikut : a. Niat untuk menunaikan zakat fitrah dengan ikhlas,semata-mata karena Allah swt. b. Ada orang yang menunaikan zakat fitrah c. Ada orang yangmenerima zakat fitrah d. Ada barang atau makanan pokok yang dizakatkan 4. Waktu Zakat Fitrah Waktu yang diperbolehkan untuk menunaikan zakat fitrah adalah sebagai berikut : a. Pada awal atau pertengahan bulan ramadhan b. Pada akhir bulan Ramadhan Pagi hari sebelum mengerjakan salat Idulfitri 5. Hukum Zakat Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah seperti salat, haji, dan puasa yang telah diatur secara rinci berdasarkan Alquran dan Sunah. Zakat juga merupakan sebuah kegiatan sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia dimana pun. 6. Hak Zakat 5
  • 6. Ada delapan pihak yang berhak menerima zakat, tertera dalam Surah at-Taubah ayat 60 yakni: • Fakir - Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup. • Miskin - Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup • Amil - Mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat. • Mu'allaf - Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan barunya. • Hamba sahaya - Budak yang ingin memerdekakan dirinya • Gharimin - Mereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak sanggup untuk memenuhinya. • Fisabilillah - Mereka yang berjuang di jalan Allah (misal: dakwah, perang dsb) • Ibnus Sabil - Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan Yang tidak berhak menerima • Orang kaya dan orang yang masih memiliki tenaga. • Hamba sahaya yang masih mendapat nafkah atau tanggungan dari tuannya. • Keturunan Rasulullah (ahlul bait). • Orang yang dalam tanggungan dari orang yang berzakat, misalnya anak dan istri. 7. Faedah Zakat Faedah agama (Diniyyah) a. Dengan berzakat berarti telah menjalankan salah satu dari Rukun Islam yang mengantarkan seorang hamba kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat. b. Merupakan sarana bagi hamba untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Rabb-nya, akan menambah keimanan karena keberadaannya yang memuat beberapa macam ketaatan. c. Pembayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda, sebagaimana firman Allah, yang artinya: "Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah" (QS: Al Baqarah: 276). Dalam sebuah hadits yang muttafaq "alaih Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam". d. Zakat merupakan sarana penghapus dosa. Faedah akhlak (Khuluqiyah) 6
  • 7. a. Menanamkan sifat kemuliaan, rasa toleran dan kelapangan dada kepada pribadi pembayar zakat. b. Pembayar zakat biasanya identik dengan sifat rahmah (belas kasih) dan lembut kepada saudaranya yang tidak punya. c. Merupakan realita bahwa menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat baik berupa harta maupun raga bagi kaum Muslimin akan melapangkan dada dan meluaskan jiwa. Sebab sudah pasti ia akan menjadi orang yang dicintai dan dihormati sesuai tingkat pengorbanannya. d. Di dalam zakat terdapat penyucian terhadap akhlak. e. Menjadi Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah. Faedah kesosialan (Ijtimaiyyah) a. Zakat merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi hajat hidup para fakir miskin yang merupakan kelompok mayoritas sebagian besar negara di dunia. b. Memberikan dukungan kekuatan bagi kaum Muslimin dan mengangkat eksistensi mereka. Ini bisa dilihat dalam kelompok penerima zakat, salah satunya adalah mujahidin fi sabilillah. c. Zakat bisa mengurangi kecemburuan sosial, dendam dan rasa dongkol yang ada dalam dada fakir miskin. Karena masyarakat bawah biasanya jika melihat mereka yang berkelas ekonomi tinggi menghambur-hamburkan harta untuk sesuatu yang tidak bermanfaaat bisa tersulut rasa benci dan permusuhan mereka. Jikalau harta yang demikian melimpah itu dimanfaatkan untuk mengentaskan kemiskinan tentu akan terjalin keharmonisan dan cinta kasih antara si kaya dan si miskin. d. Zakat akan memacu pertumbuhan ekonomi pelakunya dan yang jelas berkahnya akan melimpah. e. Membayar zakat berarti memperluas peredaran harta benda atau uang, karena ketika harta dibelanjakan maka perputarannya akan meluas dan lebih banyak pihak yang mengambil manfaat. 8. Hikmah Zakat 7
  • 8. Hikmah dari zakat antara lain: 1. Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada dengan mereka yang miskin. 2. Pilar amal jama'i antara mereka yang berada dengan para mujahid dan da'i yang berjuang dan berda'wah dalam rangka meninggikan kalimat Allah SWT. 3. Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk 4. Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat. 5. Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan 6. Untuk pengembangan potensi ummat 7. Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam 8. Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi ummat. 9. Zakat Dalam Al-Qur’an a. Al – Baqarah (2) ayat 43 Yang artinya : “Dan dirikanlah shalat, zakat, dan ruku’ lah bersama orang – orang yang ruku’.” b. At – Taubah (9) ayat 35 Yang artinya : “Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu." c. At – Taubah (9) ayat 103 8
  • 9. Yang artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka...” d. Al – An’am (6) ayat 141 Yang artinya : “Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam- macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan” 10. Syarat – Syarat Zakat 9
  • 10. a. Islam; Zakat hanya diwajibkan bagi orang Islam saja. b. Merdeka; Hamba sahaya tidak wajib mengeluarkan zakat kecuali zakat fitrah, sedangkan tuannya wajib mengeluarkannya. Di masa sekarang persoalan hamba sahaya tidak ada lagi. Bagaimanapun syarat merdeka tetap harus dicantumkan sebagai salah satu syarat wajib mengeluarkan zakat karena persoalan hamba sahaya ini merupakan salah satu syarat yang tetap ada. c. Milik Sepenuhnya; Harta yang akan dizakati hendaknya milik sepenuhnya seorang yang beragama Islam dan harus merdeka. Bagi harta yang bekerjasama antara orang Islam dengan orang bukan Islam, maka hanya harta orang Islam saja yang dikeluarkan zakatnya. d. Cukup Haul; cukup haul maksudnya harta tersebut dimiliki genap setahun, selama 354 hari menurut tanggalan hijrah atau 365 hari menurut tanggalan mashehi. e. cukup Nisab; Nisab adalah nilai minimal sesuatu harta yang wajib dikeluarkan zakatnya. Kebanyakan standar zakat harta (mal) menggunakan nilai harga emas saat ini, jumlahnya sebanyak 85 gram. Nilai emas dijadikan ukuran nisab untuk menghitung zakat uang simpanan, emas, saham, perniagaan, pendapatan dan uang dana pensiun. B. Puasa (Shaum) 10
  • 11. 1. Pengertian Puasa Puasa ialah menahan diri dari makan dan minum serta melakukan perkara – perkara yang boleh membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Al – Baqarah (2) ayat 183 : Yang artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” 2. Hukum Puasa Hukum puasa terbagi kepada tiga yaitu : a. Wajib – Puasa pada bulan Ramadhan. b. Sunat – Puasa pada hari-hari tertentu. c. Haram – Puasa pada hari-hari yang dilarang berpuasa 3. Syarat Wajib Puasa a. Beragama Islam b. Baligh (telah mencapai umur dewasa) c. Berakal d. Berupaya untuk mengerjakannya. e. Sehat f. Tidak musafir 4. Rukun Puasa Rukun mengerjakan puasa diantaranya yaitu : 11
  • 12. - Niat mengerjakan puasa pada tiap-tiap malam di bulan Ramadhan(puasa wajib) atau hari yang hendak berpuasa (puasa sunat). Waktu berniat adalah mulai daripada terbenamnya matahari sehingga terbit fajar. - Meninggalkan sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sehingga masuk matahari 5. Sunnat Berpuasa • Bersahur walaupun sedikit makanan atau minuman • Melambatkan bersahur • Meninggalkan perkataan atau perbuatan keji • Segera berbuka setelah masuknya waktu berbuka • Mendahulukan berbuka daripada sembahyang Maghrib • Berbuka dengan buah tamar, jika tidak ada dengan air • Membaca doa berbuka puasa 6. Perkara Makruh Ketika Berpuasa • Selalu berkumur-kumur • Merasa makanan dengan lidah • Berbekam kecuali perlu • Mengulum sesuatu 7. Hal yang Membatalkan Puasa • Memasukkan sesuatu ke dalam rongga badan • Muntah dengan sengaja • Bersetubuh atau mengeluarkan mani dengan sengaja • kedatangan haid atau nifas • Melahirkan anak atau keguguran • Gila walaupun sekejap • Mabuk ataupun pengsan sepanjang hari • Murtad atau keluar daripada agama Islam 8. Jenis – Jenis Puasa a. Puasa Wajib 12
  • 13. 1). Puasa pada bulan Ramadhan atau qadha' kerananya. 2). Puasa Kifarah (denda) bagi orang yang berkata kepada isterinya dengan perkataan: "Belakang awak seperti belakang emak saya" dan seumpamanya. 3). Puasa Kifarah (denda) bagi orang yang membunuh orang. 4). Puasa Kifarah (denda) bagi orang yang bersetubuh pada siang hari bulan Ramadhan. 5). Puasa ganti Dam Haji Tamattu' bagi orang yang menunaikan fardhu haji. 6). Puasa ganti daripada Dam Haji sahaja. 7). Puasa sebab luput Nusuk (mengerjakan ibadah haji). 8). Puasa ganti daripada mengeluarkan fidyah 9). Puasa Kifarah kerana bersumpah b. Puasa Sunnat 1). Puasa pada hari Isnin dan Khamis 2). Puasa pada hari yang kesembilan bulan Dzulhijjah bagi orang yang tidak mengerjakan haji 3). Puasa pada hari 'Asyura' ( hari yang kesepuluh) bulan Muharram. 4). Puasa pada hari 'Tasu'a' (hari yang kesembilan) bulan Muharram. 5). Puasa pada hari-hari: 13, 14 dan 15 pada tiap-tiap bulan Islam melainkan pada 13 Dzulhijjah (dihukumkan haram). 6). Puasa pada 28,29 dan 30 haribulan tiap-tiap bulan Islam. 7). Puasa enam hari pada bulan Syawal(lebih afdhal kiranya dikerjakan dengan berturut- turut) 8). Puasa hari yang kelima belas pada bulan Sya'aba (Nisfu Sya'ban) c. Puasa Makruh 1). Puasa orang yang mendapat sakit yang bersangatan. 2). Puasa orang yang dalam perjalanan atau pelayaran. 3). Puasa orang yang sangat tua. 4). Puasa yang asalnya sunat dikerjakan oleh orang yang ada menanggung puasa qadha'. 5). Puasa perempuan yang hamil 6). Puasa pada hari Jumaat. 7). Puasa pada hari Sabtu yang tidak dihubungkan dengan hari yang lainnya. 8). Puasa pada hari 'Arafah bagi orang yang mengerjakan haji. 13
  • 14. 9). Puasa sepanjang-panjang tahun (sepanjang masa) d. Puasa Haram 1). Puasa pada Hari Raya Fitrah (Raya Puasa). 2). Puasa pada Hari Raya Adha (Raya Haji). 3). Puasa pada hari tasyrik (11, 12 dan 13 Dzulhijjah). 4). Hari yang disyaki hari pertama bulan Ramadhan. 5). Hari-hari selepas 15 haribulan Sya'ban, jika bukan puasa qadha' atau nazar atau bukan hubungan dengan puasa pada hari yang sebelumnya atau bukan hari yang ia telah biasa mengerjakan puasa. 6). Puasa sunat bagi perempuan tanpa izin suami. 9. Do’a Niat dan Berbuka Puasa Niat Berpuasa Yang artinya : “Sengaja aku berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu puasa pada bulan Ramadhan bagi tahun ini kerana Allah Taala” Do’a Berbuka Puasa Yang artinya : “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki-Mu aku berbuka, Maha besar Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang” 10. Hikmah Berpuasa Beberapa hikmah berpuasa yang dapat di pelajari yaitu : 14
  • 15. a. Bulan Ramadhan bulan melatih diri untuk disiplin waktu. Dalam tiga puluh hari kita dilatih disiplin bagai tentara, waktu bangun kita bangun, waktu makan kita makan, waktu menahan kita sholat, waktu berbuka kita berbuka, waktu sholat tarawih, iktikaf, baca qur'an kita lakukan sesuai waktunya. b. Bulan Ramadhan bulan yang menunjukkan pada manusia untuk seimbang dalam hidup. Di bulan Ramadhan kita bersemangat untuk menambah amal-amal ibadah, dan amal-amal sunat. Artinya kita menahan diri atas satu pekerjaan yang monoton dan lalai beribadah kepadaNya. Orang yang lalai atas mengingat Allah, selalu asyik dengan pekerjaannya, sehingga waktu istirahat siang, sholat, dan makan sering terabaikan. Atau waktu yang seharusnya dipakai untuk beribadah kepada Allah dipakai untuk makan siang bersama kekasih. Sholat? tinggal. Di bulan Ramadhan kita diajarka hidup seimbang, antara pekerjaan, dan Ibadah. Pekerjaan untuk kepentingan dunia dan Ibadah untuk kepentingan Akhirat. c. Bulan Ramadhan adalah bulan yang mengajarkan Manusia akan pentingnya arti persaudaraan, dan silaturahmi. Dalam Islam ada persaudaraan sesama muslim, akan tampak jelas jika berada dibulan Ramadhan, Orang memberikan tajil perbukaan puasa gratis. Sholat bersama di masjid, memberi ilmu islam dan banyak ilmu Islam di setiap ceramah dan diskusi keagamaan yang dilaksanakan di Masjid. Semuanya didapat gratis tanpa bayaran. Sesama muslim saling bersalaman, bercengkrama saling menanyakan kabar. Sama-sama sholat tarawih tadarus dengan saling mengajarkan Qur'an, dan banyak makanan sedekah di Masjid. d. Bulan Ramadhan mengajarkan agar peduli pada orang lain yang lemah. Allah menyindir orang yang tidak peduli pada nasib orang lain yang miskin sebagai pendusta Agama. Juga Allah mengatakan orang yang tidak peduli dengan nasib fakir miskin dan anak yatim sebagai orang yang tidak mempergunakan potensi pancaindranya untuk melihat keadaan sekelilingnya. e. Bulan Ramadhan mengajarkan akan adanya tujuan setiap perbuatan dalam kehidupan. Tujuan puasa adalah untuk melatih diri kita agar dapat menghindari dosa-dosa di hari yang lain di luar bulan Ramadhan. Kalau tujuan tercapai maka puasa berhasil. Tapi jika tujuannya gagal maka puasa tidak ada arti apa-apa. f. Bulan Ramadhan mengajarkan pada kita hidup ini harus selalu mempunyai nilai ibadah. Setiap langkah kaki menuju masjid ibadah, menolong orang ibadah, berbuat 15
  • 16. adil pada manusia ibadah, tersenyum pada saudara ibadah, membuang duri di jalan ibadah, sampai tidurnya orang puasa ibadah, sehingga segala sesuatu dapat dijadikan ibadah. g. Bulan Ramadhan melatih diri kita untuk selalu berhati-hati dalam setiap perbuatan, terutama yang mengandung dosa. Dibulan Ramadhan kita berpuasa. Kita menahan Lapar dan dahaga. Bukan itu saja. Tetapi juga menahan segala yang dapat membatalkan puasa, juga segala yang dapat merusak puasa. Terutama hal-hal yang dapat menimbulkan dosa. Sehingga di dalam bulan Ramadhan kita dapat terbiasa dan terlatih untuk menghindari dosa-dosa kita agar kita senantiasa bersih dari perbuatan yang dapat menimbulkan dosa. h. Bulan Ramadhan melatih kita untuk selalu tabah dalam berbagai halangan dan rintangan. Dalam Puasa di bulan Ramadhan kita dibiasakan menahan yang tidak baik dilakukan. Misalnya marah-marah, berburuk sangka, dan dianjurkan sifat Sabar atas segala perbuatan orang lain kepada kita. Misalkan ada orang yang menggunjingkan kita, atau mungkin meruncing pada Fitnah, tetapi kita tetap Sabar karena kita dalam keadaan Puasa. Dengan Sabar hasutan Syeitan untuk memperuncing konflik menjadi gagal. i. Bulan Ramadhan mengajarkan pada kita akan arti hidup hemat dan sederhana. Setiap hari kita membeli kue dan minuman untuk berbuka puasa. Dari sekian banya kue dan minuman yang kita beli. Hanya minuman segelas teh buatan kita sendiri yang diminum. Yang lain banyak tertinggal dan sebagian terbuang keesokan harinya. Hal ini menyadarkan kita, bahwa apa yang kita beli banyak-banyak sebelum berbuka, hanyalah hawa nafsu saja. j. Bulan Ramadhan mengajarkan pada kita akan pentingnya rasa syukur kita, atas nikmat-nikmat yang diberikan pada kita. Rasa syukur kita akan adanya nikmat makanan yang telah kita punyai terasa ketika kita puasa. C. Ibadah Haji 16
  • 17. 1. Pengertian Ibadah Haji Ibadah haji adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh umat islam yang mampu atau kuasa untuk melaksanakannya baik secara ekonomi, fisik, psikologis, keamanan, perizinan, dan lain-lain sebagainya. Haji adalah adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, salat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Zulhijah). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu. Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Zulhijah ketika umat Islam bermalam di Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi setan) pada tanggal 10 Zulhijah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan perayaan ibadah haji ini. 2. Syarat Sah Ibadah Haji a. Beragama Islam b. Dewasa / Baligh (bukan mumayyis) c. Tidak gila / waras d. Bukan budak 3. Persyaratan Muslim yang Wajib Ibadah Haji a. Beragama Islam (bukan orang kafir / murtad) b. Baligh / dewasa c. Waras / berakal d. Merdeka (bukan budak) e. Mampu melaksanakan ibadah haji Syarat mampu dalam melaksanakan ibadah haji yaitu : 17
  • 18. a. Sehat jasmani dan rohani tidak dalam keadaan tua renta, sakit berat, lumpuh, mengalami sakit parah menular, gila, stress berat, dan lain sebagainya. b. Memiliki uang yang cukup untuk ongkos naik haji pulang pergi serta punya bekal selama menjalankan ibadah haji c. Keamanan yang cukup selama perjalanan dan melakukan ibadah haji serta harta dan keluarga yang ditinggalkan selama berhaji. 4. Rukun Ibadah Haji a. Niat ihram mengerjakan haji. Ihram berarti ingat mati. Ihram dalam ibadah haji, identik dengan takbiratul ihram pada ibadah shalat. Keduanya adalah batas mulai ibadah. Ihram berarti pengharaman. Maksudnya, orang yang sudah berihram sudah mulai memasuki zona larangan yang telah ditetapkan selama ihram dalam haji. b. Wukuf di padang Arafah 9 Dzulhijah Wukuf adalah berdiam diri di padang Arafah. Secara bahasa, wukuf artinya berhenti. Berhenti untuk tidak memikirkan duniawi, karena wukuf pada dasarnya adalah simulasi berkumpulnya manusia di padang mahsyar setelah manusia di bangkitkan pada hari kiamat, menunggu peradilan. c. Thawaf mengelilingi Ka’bah Thawaf adalah berputar mengelilingi ka’bah dengan arah berlawanan jarum jam. Semua makhluk di jagad raya taat kepada Allah dengan cara demikian. saat anda melaksanakan thawaf, tekadkan dalam hati anda bahwa anda sedang dan akan terus melakukan ketaatan kepada Allah. Jika ini dilakukan, insya_allah ritual rukun ibadah haji ini akan mengantarkan kita menjadi haji mabrur. d. Sa’i diantara bukit Safa dan Marwah Sa’i adalah perjuangan. Ritual rukun ibadah haji ini mengingatkan kepada perjuangan Siti Hajar bolak-balik dari Shafa ke Marwah untuk mencari air buat anaknya, Ismail. Ini sebauah makna perjuangan yang harus kita teladani dalam hidup. Hidup adalah perjuangan. Untuk taat juga perlu perjuangan. Untuk sukses dunia akhirat pasti perlu perjuangan. e. Bercukur 18
  • 19. Bercukur adalah memangkas kesombongan. Jika ihram haji identik dengan takbiratul ihram dalam shalat, maka tahallul identik dengan salam ketika shalat. Keduanya adalah batas untuk mengakhiri ibadah, dengan semangat “damai dan rendah hati”. Bercukur rambut setelah melontar jamrah aqabah merupakan tahalul (awal). Rambut adalah mahkota keindahan. Tanpa rambut, manusia akan kehilangan bagian keindahannya. Rambut menjadi trend yang terkadang dapat memicu kesombongan pemiliknya. Tahallul dengan potong rambut adalah simbol memangkas kesombongan, agar kita menjadi orang yang rendah hati. f. Tertib 5. Jenis – Jenis Ibadah Haji Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin dilaksanakannya. Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu, sebagaimana terlihat dalam hadis berikut. Aisyah RA berkata: Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW dalam tahun hajjatul wada. Di antara kami ada yang berihram, untuk haji dan umrah dan ada pula yang berihram untuk haji. Orang yang berihram untuk umrah ber-tahallul ketika telah berada di Baitullah. Sedang orang yang berihram untuk haji jika ia mengumpulkan haji dan umrah. Maka ia tidak melakukan tahallul sampai dengan selesai dari nahar. Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud. a. Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila sesorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah. Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketika mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan umrah. b. Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain bertahallul. Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, ditahun yang sama. Tamattu' dapat juga berarti melaksanakan ibadah di dalam bulan-bulan serta di dalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal. 19
  • 20. c. Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau menyekaliguskan. Yang dimaksud disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah, melaksanakan haji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa'i. 6. Kegiatan Utama dalam Ibadah Haji a. Sebelum 8 Zulhijah, umat Islam dari seluruh dunia mulai berbondong untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah. b. 8 Zulhijah, jamaah haji bermalam di Mina. Pada pagi 8 Zulhijah, semua umat Islam memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji), kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah. Jamaah kemudian berangkat menuju Mina, sehingga malam harinya semua jamaah haji harus bermalam di Mina. c. 9 Zulhijah, pagi harinya semua jamaah haji pergi ke Arafah. Kemudian jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang luas ini hingga Maghrib datang. Ketika malam datang, jamaah segera menuju dan bermalam Muzdalifah. d. 10 Zulhijah, setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju Mina untuk melaksanakan ibadah Jumrah Aqabah, yaitu melempar batu sebanyak tujuh kali ke tugu pertama sebagai simbolisasi mengusir setan. Setelah mencukur rambut atau sebagian rambut, jamaah bisa Tawaf Haji (menyelesaikan Haji), atau bermalam di Mina dan melaksanakan jumrah sambungan (Ula dan Wustha). e. 11 Zulhijah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga. f. 12 Zulhijah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga. g. Sebelum pulang ke negara masing-masing, jamaah melaksanakan Thawaf Wada' (thawaf perpisahan) 20
  • 21. 7. Larangan Pada Saat Ibadah Haji a. Rafats Rafats adalah perbuatan atau perkataan yang mengundang syahwat, baik kepada istri/suami, apalagi terhadap orang lain. Termasuk di dalamnya memandang wanita/pria dengan keinginan (nafsu). Waspadalah dan berusahalan untuk selalu menjaga pandangan. Bila bertemu ‘macan’ (manis-cantik) atau ‘mangga’ (macho- ngganteng), beristighfarlah… Jangan sampai dinikmati! Pantangan ini terlihat sepele, tapi jika tidak hati hati maka kemungkinan besar larangan rafats akan dilanggar. Berapa banyak orang berihram, tapi tetap asyik nonton TV yang menyuguhkan tayangan artis-artis cantik. b. Fusuq Fusuq atau perbuatan fasiq meliputi segela perbuatan maksiat, termasuk di dalamnya mencaci maki, memberi gelar buruk kepada orang, membicarakan aib orang lain, gosip, membicarakan kejelekan para pejabat, kupas-habis aib para koruptor, dan sebagainya. Oleh sebab itu berhati-hatilah karena hal ini banyak dilanggar orang ketika berhaji, baik secara sadar saat melakukannya maupun tidak. c. Jidal Jidal adalah berbantah-bantahan atau bertengkar. Peluang munculnya jidal sangat mungkin terjadi. Bayangkan, saat berhaji, kita bertemu banyak orang dengan isi kepala yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut bisa berupa daerah yang berbeda, suku yang berbeda, latar belakang berbeda, tingkat pendidikan berbeda, guru yang berbeda, bahkan pemahaman yang berbeda. Tentu saja, beragam perbedaan ini berpotensi memicu perselisihan. 21
  • 22. BAB III P E N U T U P A. Kesimpulan Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak. Puasa ialah menahan diri dari makan dan minum serta melakukan perkara – perkara yang boleh membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Ibadah haji adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh umat islam yang mampu atau kuasa untuk melaksanakannya baik secara ekonomi, fisik, psikologis, keamanan, perizinan, dan lain-lain sebagainya. Zakat, puasa dan haji merupakan tiga dari lima rukun islam. Zakat, puasa dan haji dilaksanakan umat muslim bagi yang mampu. Jika masih memiliki harta yang bisa untuk dizakatkan maka wajib dizakatkan, dan jika masih mampu untuk melaksanakan puasa maka wajib melaksanakan puasa dibulan ramadhan jika tidak mampu maka dapat menggantinya dengan fidyah. Ibadah haji hanya dilakukan bagi yang sudah mampu dalam hal ekonomi dan fisiknya. B. Saran Sebaiknya kita sebagai umat muslim dapat memahami lebih dalam tentang zakat, puasa dan haji agar saat melaksanakannya mampu untuk bersungguh – sungguh. Jika diberi harta lebih oleh Allah hendaknya menzakatkan harta tersebut untuk membantu umat muslim yang kurang mampu agar harta yang diberikan oleh Allah dapat bermanfaat. Saat berpuasapun sebaiknya mengurangi kegiatan – kegiatan yang dapat mengurangi pahala puasa dan bahkan dapat membatalkan puasa. Apabila kita mampu untuk menunaikan ibadah haji, maka tunaikanlah karena dengan melaksanakan haji, maka ibadah terasa lengkap dan bisa menjadi motivasi untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. 22