SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
ETIKA BISNIS
Dibuat Oleh : HARITS WIGUNA (13210146)

Iklan dan Dimensi Etis, Etika Pasar
Bebas Dan Monopoli
TUGAS
IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA
- Fungsi Iklan Sebagai Semberi Informasi dan Pembentuk Opini

IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA
Iklan ialah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi
tentang keunggulan suatu produk sehingga mengubah pikiran konsumen untuk
melakukan pembelian.
Fungsi Iklan sebagai pemberi informasi dan pembentuk opini
Iklan sebagai pemberi informasi tentang produk yang ditawarkan di pasar.
Bagi produsen ia tidak hanya sebagai media informasi yang menjembatani produsen
dengan konsumen, tetapi juga bagi konsumen iklan adalah cara untuk membangun citra
atau kepercayaan terhadap dirinya.
Iklan sebagai pembentuk pendapat umum tentang sebuah produk.
Iklan sebagai pembentuk pendapat umum dipakai oleh propagandis sebagai cara untuk
mempengaruhi opini publik. Dalam hal ini, iklan bertujuan untuk menciptakan rasa ingin
tahu atau penasaran untuk memiliki atau membeli produk.
Beberapa persoalan etis periklanan
Dunia periklanan memang merupakan dunia glamour dalam bisnis modern saat
ini, selain sebagai alat promosi kepada konsumen, iklan merupakan salah satu alat
komunikasi interaktif antara konsumen dan produsen. Iklan-iklan yang ditayangkan
secara massal dan intensif kepada masyarakat pada umumnya tidak mendidik, selain
itu periklanan memamerkan suatu suasana hedonis dan meterialistis yang pada
akhirnya menumbuhkan ideologi konsumerisme.
Penayangan suatu iklan pada ruang publik seharusnya menyandarkan diri pada
prinsip utama serta fungsi utama sebuah iklan.Tentunya kita telah mengetahui bahwa
iklan berfungsi sebagai alat informatif dan persuasif. Iklan yang sesuai dengan etika
binis adalah iklan yang penyampaiannya kepada masyarakat sesuai dengan
kebenaran, artinya apa-apa yang diinformasikan melalui iklan tersebut memang pada
kenyataannya adalah benar.
Makna Etis Menipu dalam Iklan

Selain itu, manipulasi dalam periklanan juga merupakan hal yang cukup
merugikan bagi konsumen. Manipulasi disini diartikan sebagai tindakan yang
dilakukan oleh si pengiklan terhadap si konsumen untuk membeli produk yang
dihasilkan.
Fungsi iklan pada akhirnya membentuk citra sebuah produk dan perusahaan
dimata masyarakat. Citra ini terbentuk oleh kesesuain antara kenyataan sebuah
produk yang diiklankan dengan informasi yang disampaikan dalam iklan. Prinsip
etika bisnis yang paling relefan dalam hal ini adalah nilai kejujuran. Dengan
demikian, iklan yang membuat pernyataan salah atau tidak benar dengan maksud
memperdaya konsumen adalah sebuah tipuan.

Kebebasan Konsumen

Menurut John F. Kenedy ada beberapa hak dasar konsumen yaitu :
·

Hak akan keselamatan

·

Hak untuk mendapatkan informasi

·

Hak untuk memilih

·

Hak untuk didengar

·

Hak untuk menikmati lingkungan yang bersih.

Konsumen merupakan stakeholder yang sangat hakiki dalam bisnis modern.
Bisnis tidak mungkin berjalan, kalau tidak ada konsumen yang menggunakan produk
atau jasa yang di buat dan ditawarkan oleh bisnis.
Konsumen harus diperlakukan dengan baik secara moral, tidak saja merupakan
tuntutan etis, melainkan juga syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan dalam
bisnis. Etika dalam praktek bisnis sejalan dengan kesuksesan dalam berbisnis.
Perhatian untuk konsumen :
Hak Atas Keamanan
Banyak produk mengandung resiko tertentu untuk konsumen, khususnya
resiko untuk kesehatan dan keselamatan.
Hak Atas Informasi
Konsumen berhak mengetahui segala informasi yang relevan mengenai
produk yang dibelinya, baik apa sesungguhnya produk itu maupun
bagaimana cara memakainya, maupun juga resiko yang menyertai
pemakainnya.
Hak Untuk Memilih
Dalam ekonomi pasar bebas di mana kompetisi merupakan unsur hakiki,
konsumen berhak untuk memilih antara pelbagai produk dan jasa yang di
tawarkan.
Hak Untuk Didengarkan
Konsumen adalah orang yang menggunakan produk atau jasa. Ia berhak
bahwa keinginannya tentang produk atau jasa itu didengarkan dan
dipertimbangkan, terutama Keluhannya.
Hak Lingkungan Hidup Konsumen memanfaatkan sumber daya alam,
sehingga tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan atau merugikan
berkelanjutan proses-proses alam.
ETIKA PASAR BEBAS

- Keuntungan Moral Pasar Bebas
Pasar bebas adalah pasar ideal, di mana adanya perlakuan yang sama dan fair bagi
semua pelaku bisnis dengan aturan yang fair, transparan, konsekuen & objektif, memberi
peluang yang optimal bagi persaingan bebas yang sehat dalam pemerataan ekonomi.
Pasar bebas diadvokasikan oleh pengusul ekonomi liberalisme. Salah satu ukuran
kemajuan suatu bangsa dan keberhasilan suatu pemerintahan di era pasar bebas adalah
tingkat kemampuannya untuk menguasai teknologi ekonomi(J.Gremillion). Negaranegara yang terlibat dalam gelombang pasar bebas, menurut Gremillion, mesti
memahami bahwa pada era sekarang ini sedang didominasi oleh sebuah rancangan
pembangunan dunia yang dikenal sebagai Marshall Plan yang menjadi batu sendi
interpen-densi global yang terus memintai dunia. Biar bagaimanapun rancangan
pembangunan dunia yang mengglobal itu selalu memiliki sasaran ekonomi dengan
penguasaan pada kemajuan teknologi ekonomi yang akan terus menjadi penyanggah bagi
kekuatan negara atau pemerintahan.
Artinya, dari penguasaan teknologi ekonomi itulah, segala kekuatan arus modal
investasi dan barang-barang hasil produksi tidak menjadi kekuatan negatif yang terus
menggerogoti dan melumpuhkan kekuatan negara.Karena, senang atau tidak, kita
sekarang sedang digiring masuk dalam suatu era baru pada percaturan ekonomi dan
politik global yang diikuti dengan era pasar bebas yang dibaluti semangat kapitalisme
yang membuntuti filosofi modal tak lagi berbendera dan peredaran barang tak lagi
bertuan.
Ini jelas menimbulkan paradigma-paradigma baru yang di dalamnya semua
bergerak berlandaskan pada pergerakan modal investasi dan barang produksi yang tidak
berbendera dan tidak bertuan, yang akan terus menjadi batu sendi interpen-densi global
yang terus memintai dunia. Yang terpenting adalah diperlukan bangunan etika global
yang berperan mem-back up setiap penyelewengan yang terjadi di belantara pasar
bebas.Kemiskinan, kemelaratan, dan ketidakadilan yang terdapat di dunia yang menimpa
negara-negara miskin hakikatnya tidak lagi akibat kesalahan negara-negara bersangkutan
sehingga itu pun menjadi tanggung jawab global pula. Kesejahteraan dan keadilan global
merupakan sesuatu yang tercipta oleh keharmonisan berbagai kepentingan yang selalu
memerhatikan nilai-nilai moral dan tata etika yang dianut umum.Maksudnya, perilaku
etis global adalah perilaku negara-negara yang bertanggung jawab atas nasib masyarakat
dunia.
Keuntungan moral pasar bebas:
Pertama, system ekonomi pasar bebas menjamin keadilan melalui jaminan perlakuan
yang sama dan fair bagi semua pelaku ekonomi.
Kedua, ada aturan yang jelas dan fair, dan k arena itu etis. Aturan ini diberlakukan juga
secara fair,transparan,konsekuen, dan objektif. Maka, semua pihak secara objektif tunduk
dan dapat merujuknya secara terbuka.
Ketiga, pasar member peluanyang optimal, kendati belum sempurna, bagi persingan
bebas yang sehat dan fair.
Keempat, dari segi pemerataan ekonomi, pada tingkat pertama ekonomi pasar jauh
lebih mampu menjamin pertumbuhan ekonomi.
Kelima, pasar juga memberi peluang yang optimal bagi terwujudnya kebebasan
manusia.
- PERAN PEMERINTAH
Tentunya ini menjadi perhatian serius dari pemerintah, karena selama ini tidak
pernah maksimal dalam memperkuat dan memajukan industri nasional dalam
menghadapi tuntutan pasar bebas tersebut. Yang namanya pasar bebas tentu asas
utamanya adalah persaingan, yang bebas dari intervensi pemerintah untuk mengontrol
harga dari produk-produk yang diperdagangkan. Penilaiannya diserahkan kepada
konsumen untuk membeli produk yang diinginkannya. Tentunya, setiap konsumen
kecenderungannya memilih suatu produk/barang dengan kualitas yang baik dan harga
yang murah. Bisa dipastikan sebagian dari produk-produk nasional ini akan kalah
bersaing dengan alasan kualitas dan nilai jual tersebut. Berikut merupakan peran
Pemerintah dalam pasar bebas, yaitu:
Efektif, karena begitu terjadi pelanggaran atas hak dan kepentingan pihak tertentu,
pemerintah akan bertindak efektif dan konsekuen untuk membela pihak yg dilanggar &
menegakkan keadilan.

Minimal, karena sejauh pasar berfungsi dengan baik dan fair maka pemerintah tidak
terlalu banyak ikut campur.
Maka siapa saja yang melanggar aturan main akan ditindak secara konsekuen, siapa saja
yang dirugikan dak dan kepentingannya akan dibela dan dilindungi oleh pemerintah
terlepas dari status social dan ekonominya.
MONOPOLI
Pengertian Monopoli
Monopoli adalah suatu keadaan dalam pasar dimana hanya ada satu atau segelintir
penjual/perusahaan yang
menjual produk atau komoditas tertentu yang tidak punya pengganti yang serupa dan ada
hambatan bagi perusahaan untuk masuk dalam industri tersebut.
Adapun ciri-ciri dari pasar monopoli adalah:
1. Hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran;
2. Tidak ada barang substitusi/pengganti yang mirip (close substitute);
3. Produsen memiliki kekuatan menentukan harga; dan
4. Tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada hambatan
berupa keunggulan perusahaan.
Penyebab terjadinya pasar monopoli sebagai berikut:
1. Ditetapkannya Undang-undang (Monopoli Undang-undang). Atas pertimbangan
pemerintah, maka pemerintah dapat memberikan hak pada suatu perusahaan seperti PT.
Pos dan Giro, PT. PLN.
2. Hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain,
sehingga lama kelamaan timbul kepercayaan masyarakat untuk selalu
menggunakan produk tersebut.
3. Hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan kepada suatu perusahaan untuk
diproduksi, yang kita kenal dengan istilah hak paten atau hak cipta.
4. Sumber daya alam. Perbedaan sumber daya alam menyebabkan suatu produk
hanya dikuasai oleh satu daerah tertentu seperti timah dari pulau Bangka.
5. Modal yang besar, berarti mendukung suatu perusahaan untuk lebih
mengembangkan dan penguasaan terhadap suatu bidang usaha.

OLIGOPOLI
Oligopoli adalah suatu bentuk pasar dimana terdapat dominasi sejumlah pemasok dan
penjual. Pada kenyataannya, Sistem oligopoli yang ada, memiliki konsentrasi pasar yang
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa persentase yang besar dari pasar Oligopoli ditempati
oleh perusahaan-perusahaan komersial negara terkemuka. Perusahaan-perusahaan ini
membutuhkan perencanaan strategis untuk mempertimbangkan reaksi dari pesaing lain
yang ada di pasar. Oligopoli dalam praktek pasar bebas, sangat menguntungkan para
pemilik modal yang banyak.
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dengan penawaran dimana
terdapat penjual/produsen yang menguasai permintaan pasar.
Persaingan Pada Pasar Oligopoli, Kasus: Industri Chip Microprocessor
Kebutuhan terhadap microprocessor berkorelasi positif dengan pertumbuhan permintaan
terhadap PC. Hal ini dapat dipahami karena pada dasarnya microprocessor merupakan
mesin utama dari PC. Sementara teknik pembuatan komputer semakin mudah karena
dukungan modularisasi, dan hal ini menghilangkan entry barrier bagi pendatang baru
untuk memasuki bisnis perakitan komputer, di pihak lain teknologi pembuatan chip
microprocessor semakin kompleks, membutuhkan investasi tinggi dan pada akhirnya
hanya sedikit pemain yang dapat bertahan. Dengan demikian struktur pasar yang
terbentuk merupakan pasar kompetisi sempurna di hilir (produksi PC), dan oligopoli di
hulu (produksi microprocessor).
Saling ketergantungan (inter-dependensi) terjadi antara produsen PC dan microprocessor.
Hal inilah yang menjadi latar belakang terjadinya strategi aliansi antara Intel di satu pihak
dengan para produsen PC di pihak lain. Intel mengawali strategi ini pada tahun 1980
ketika melakukan lock-in dengan IBM mengalahkan Motorola sebagai pesaing
terkuatnya pada waktu itu. Strategi ini dimaksudkan untuk memperluas pangsa pasar
secepat mungkin. Selain itu, upaya menciptakan standar baru dalam teknologi PC juga
diluncurkan Intel untuk menjawab kondisi pasar yang masih terbelah (fragmented).
Standar dimaksud adalah arsitektur terbuka (open architecture) di mana PC dapat
menggunakan software dan komponen yang dapat dibeli dari berbagai sumber.
Strategi aliansi terus dikembangkan dengan produsen PC lain seperti Compaq, Dell,
Acer, Toshiba, dan lain sebagainya. Motto yang digunakan untuk sekaligus menutup
peluang masuknya pesaing adalah Intel Inside. Suatu upaya kompetisi monopolistik yang
sangat berhasil. Selain dengan produsen PC, Intel juga menjalin kerjasama dengan
Microsoft guna membuka peluang bisnis baru.
Menyusul kemenangan dalam membuat standar baru PC, Intel melakukan
kampanye pemasaran yang agresif untuk mengalahkan Motorola, pesaing utamanya.
Pada periode ini, produk AMD belum dikenal luas dan oleh karenanya belum dianggap
sebagai pesaing kuat. Ketika sukses mulai diraih, Intel justru membuat keputusan
strategik meninggalkan produksi DRAM dan fokus hanya pada membuat microprocessor.
Keputusan ini bukan merupakan arahan strategik dari manajemen senior tetapi
merupakan kebulatan tekad para manajer tingkat menengah (Collis & Pisano, 2002).
Keunggulan Intel, didukung pula oleh strategi operasional berupa komitmen untuk
melayani semua kebutuhan industri PC. Intel mengubah proses internal dengan
mengoperasikan semua fabs secara simultan, dan memanfaatkan kerja sama dengan
pemasok dalam suatu industrial cluster. Produktivitas dan efisiensi menjadi sasaran yang
berhasil dicapai dengan strategi ini. Pergulatan menghadapi berbagai tantangan
membawa Intel berhasil melakukan tranformasi pasar komputer dari vertical alignment
yang berbasis teknologi proprietary menjadi horizontal alignment dengan standar terbuka.
Di pihak lain, AMD sebagai pendatang baru perlahan tapi pasti beranjak dari posisi tidak
dikenal berubah menjadi pesaing kuat yang diperhitungkan eksistensinya. AMD lebih
dikenal sebagai follower dan bahkan sementara pihak mengatakan produk AMD sebagai
tiruan (clone) dari produk Intel. Peran AMD dalam evolusi bisnis microprocessor
sungguh penting. Selain menjadi alternatif bagi produk Intel, sehingga dominasi Intel
menjadi berkurang, AMD juga menjadi contoh keberhasilan dapat diraih dengan
keteguhan mewujudkan visi, ketekunan melahirkan inovasi, dan kedisplinan
melaksanakan strategi.
UNDANG – UNDANG ANTI MONOPOLI
Sebelum memasuki pada undang – undang antimonopoli, ada baiknya kita sedikit saja
mengetahui definisi dari antimonopoli tersebut.
Masyarakat menyebutnya dengan “dominasi” atau “antitrust” yang sebenarnya sepadan
dengan istilah “anti monopoli”. Istilah itu dipergunakan untuk menunjukkan suatu
keadaan dimana seseorang menguasai pasar. Dimana pasar tersebut tidak lagi
menyediakan produk subtitusi yang potensial, dan terdapatnya kemampuan pelaku pasar
tersebut untuk menerapkan harga produk dengan lebih tinggi, tanpa harus mengikuti
hukum persaingan pasar atau hukum tentang permintaan dan penawaran pasar.
Sejarah hukum anti monopoli di Indonesia
Dimasa orde baru Soeharto misalnya, di masa itu sangat banyak terjadi monopoli,
oligopoli dan perbuatan lain yang menjurus kepada persaingan bersifat curang. Bahkan
dapat dikatakan bahwa keberhasilan para petinggi besar di Indonesia juga bermula dari
tindakan monopoli yang dibiarkan saja bahkan didorong oleh pemerintah kala itu.
Namun para praktis meupun teoritis hukum dan ekonomi baru bisa membuat sebuah
undang – undang anti monopoli disaat lengsernya mantan Presiden Soeharto pada saat
reformasi. Maka dibuat lah sebuah undang – undang anti monopoli No 5 Tahun 1999.
Ketentuan tentang anti monopoli atau persaingan curang sebelum diatur dalam undang –
undang anti monopoli tersebut. Diatur dalam ketentuan – ketentuan sebagai berikut:
a.
Undang – undang No 5 Tahun 1984 tentang perindustrian à diatur dalam Pasal 7
ayat (2) dan (3), pasal 9 ayat (2)
b. Kitab undang – undang Hukum Pidana à terdapat satu pasal, yaitu pasal 382 bis
c.
Undang – undang Perseroan Terbatas No 1 Tahun 1995 à ketentuan monopoli diatur
dalam pasal 104 ayat (1)
Undang – undang anti monopoli No 5 Tahun 1999 memberi arti kepada “monopolis”
sebagai penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas penggunaan
jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha (pasal 1 ayat (1) undang
– undang anti monopoli). Sementara yang dimaksud dengan “praktek monopoli” adalah
suatu pemusatan ekonomi oleh salah satu atau lebih pelaku yang mengakibatkan
dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa tertentu sehingga
menimbulkan suatu persaingan usaha secara tidak sehat dan dapat merugikan
kepentingan umum. Sesuai dalam (pasal 1 ayat (2) undang – undang anti monopoli).
Dengan demikian Undang – undang Anti Monopoli No 5 Tahun 1999 memberikan arti
kepada posisi dominan atau perbuatan anti persaingan lainnya mencakup baik kompetisi
yang “interbrand” (kompetisi diantara produsen produk yang generiknya sama) melarang
satu perusahaan menguasai 100 persen pasar. Maupun kompetisi yang “intraband”
(kompetisi diantara distributor atas produk dari produsen tertentu.

Ruang lingkup hukum Anti Monopoli
Undang – undang anti monopoli Indonesia, suatu monopoli dan monopsoni terjadi jika
terdapatnya penguasaan pangsa pasar lebih dari 50% ( Pasal 17 ayat (2) juncto pasal 18
ayat (2) ) Undang – undang No 5 Tahun 1999
Dalam pasal 17 ayat (1) undang – undang anti monopoli dikatakan bahwa “pelaku usaha
dilarang melakukan penguasaan pasar atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau
jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan tidak
sehat”.
Sedangkan dalam pasal 17 ayat (2) dikatakan bahwa “pelaku usaha patut diduga atau
dianggap melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) apabila:
a. Barang atau jasa yang bersangkutan belum ada subtitusinya
b. Mengakibatkan pelaku usaha lain tidak dapat masuk kedalam persaingan usaha barang
atau jasa yang sama
c. Satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% pangsa
pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.”
Jika kita telusuri ketentuan dalam Undang – undang anti monopoli nomor 5 Tahun 1999
maka tindakan – tindakan yang berhubungan dengan pasar yang perlu diatur oleh hukum
anti monopoli yang sekaligus merupakan ruang lingkup dari hukum anti monopoli
tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Perjanjian yang dilarang
b. Kegiatan yang dilarang
c.
Penyalahgunaan posisi dominan
d. Komisi Pengawas Persaingan Usaha
e.
Tata cara penanganan perkara
f.
Sanksi – sanksi
g. Perkecualian – perkecualian
Sedangkan perjanjian yang dilarang oleh BAB III Undang – undang anti monopoli adalah
sebagai berikut:
1.
Perjanjian – perjanjian tertentu yang berdampak tidak baik untuk persaingan pasar
yang terdiri dari:
a.
Oligopoli
b. Penetapan harga
c.
Pembagian wilayah
d. Pemboikotan
e.
Kartel
f.
Trust
g.
Integrasi vertical
h. Perjanjian tertutup
i.
Perjanjian dengan pihak luar negeri
2.
Kegiatan – kegiatan tertentu yang berdampak tidak baik untuk persaingan pasar,
yang meliputi kegiatan – kegiatan sebagai berikut:
a.
Monopoli
b. Monopsoni
c.
Penguasaan pasar
d. Persekongkolan
3. Posisi dominan di pasar yang meliputi:
- Pencegahan konsumen untuk memperoleh barang atau jasa yang bersaing
- Pembatasan pasar dan pengembangan teknologi
- Menghambat pesaing untuk masuk pasar
- Jabatan rangkapPemilikan sahamMerger, akuisisi dan konsolidasi

Dalam teori ilmu hukum, larangan terhadap tindakan monopoli atau persaingan curang.
Garis besarnya dilakukan dengan memakai salah satu dari dua teori sebagai berikut:
1.

Teori Per Se à bahwa pelaksanaan setiap tindakan yang dilarang akan bertentangan

dengan hukum yang berlaku
2.

Teori Rule of Reason à jika dilakukan tindakan tersebut, masih dilihat seberapa jauh

hal tersebut akan merupakan monopoli atau akan berakibat pada pengekangan persaingan
pasar.
Jadi, jika tidak seperti pada teori Per Se, dengan menggunakan teori Rule of Reason
tindakan tersebut tidak otomatis dilarang, sungguhpun perbuatan yang dituduhkan
tersebut dalam kenyataannya terbukti telah dilakukan
REFERENSI :

http://fraditya13.blogspot.com/2012/11/etika-bisnis-iklan-dan-dimensi-etisnya.html
http://narastya-superwoman.blogspot.com/2010/11/etika-dan-pasar-bebas.html
http://zulkarnaen-zulkarnaen.blogspot.com/2009/12/etika-pasar-bebas.html
(A.M Tri Anggraini, 2005 dalam Jurnal Hukum Bisnis Volume 24 halaman 5).
http://zonegirl.wordpress.com/2012/01/06/pengertian-monopoli-dan-oligopoli/
http://putriandalasari-utti.blogspot.com/2012/11/makalah-monopoli-oligopoliundang.html

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Monopoli dan-kbjkan-pmrintah
Monopoli dan-kbjkan-pmrintahMonopoli dan-kbjkan-pmrintah
Monopoli dan-kbjkan-pmrintah
Haidar Bashofi
 
Bab 2 mekanisme pasar
Bab 2 mekanisme pasarBab 2 mekanisme pasar
Bab 2 mekanisme pasar
Tossan Ihsan
 
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
yuliayupr
 
Jenis Pasar, Latar Belakang Monopoli, Etika Dalam Pasar Kompetitif
Jenis Pasar, Latar Belakang Monopoli, Etika Dalam Pasar KompetitifJenis Pasar, Latar Belakang Monopoli, Etika Dalam Pasar Kompetitif
Jenis Pasar, Latar Belakang Monopoli, Etika Dalam Pasar Kompetitif
celinatavi
 
Bisnis dan perlindungan konsumen
Bisnis dan perlindungan konsumenBisnis dan perlindungan konsumen
Bisnis dan perlindungan konsumen
Neng Lina
 

Was ist angesagt? (18)

Pertemuan 6 mekanisme pasar dalam islam
Pertemuan 6  mekanisme pasar dalam islamPertemuan 6  mekanisme pasar dalam islam
Pertemuan 6 mekanisme pasar dalam islam
 
11, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Globalization and Business Ethicss, Uni...
11, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Globalization and Business Ethicss, Uni...11, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Globalization and Business Ethicss, Uni...
11, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Globalization and Business Ethicss, Uni...
 
Monopoli dan-kbjkan-pmrintah
Monopoli dan-kbjkan-pmrintahMonopoli dan-kbjkan-pmrintah
Monopoli dan-kbjkan-pmrintah
 
Softskill 5
Softskill 5Softskill 5
Softskill 5
 
Dampak positif dan negatif perilaku monopoli
Dampak positif dan negatif perilaku monopoliDampak positif dan negatif perilaku monopoli
Dampak positif dan negatif perilaku monopoli
 
Bab 2 mekanisme pasar
Bab 2 mekanisme pasarBab 2 mekanisme pasar
Bab 2 mekanisme pasar
 
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
 
13, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...
13, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...13, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...
13, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...
 
PMB ke 1
PMB ke 1PMB ke 1
PMB ke 1
 
Dua harga dunia price maker vs price taker [autosaved]
Dua harga dunia price maker vs price taker [autosaved]Dua harga dunia price maker vs price taker [autosaved]
Dua harga dunia price maker vs price taker [autosaved]
 
Slide 3 (pe)
Slide 3 (pe)Slide 3 (pe)
Slide 3 (pe)
 
Handout 7 sistem etika pasar bebas
Handout 7 sistem etika pasar bebasHandout 7 sistem etika pasar bebas
Handout 7 sistem etika pasar bebas
 
13, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Globalization and ...
13, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Globalization and ...13, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Globalization and ...
13, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Globalization and ...
 
Jenis Pasar, Latar Belakang Monopoli, Etika Dalam Pasar Kompetitif
Jenis Pasar, Latar Belakang Monopoli, Etika Dalam Pasar KompetitifJenis Pasar, Latar Belakang Monopoli, Etika Dalam Pasar Kompetitif
Jenis Pasar, Latar Belakang Monopoli, Etika Dalam Pasar Kompetitif
 
Bisnis dan perlindungan konsumen
Bisnis dan perlindungan konsumenBisnis dan perlindungan konsumen
Bisnis dan perlindungan konsumen
 
Tulisan motivasi
Tulisan motivasiTulisan motivasi
Tulisan motivasi
 
Mekanisme pasar mikro
Mekanisme pasar mikroMekanisme pasar mikro
Mekanisme pasar mikro
 
Jenis Pasar
Jenis PasarJenis Pasar
Jenis Pasar
 

Andere mochten auch

Tp ingles iii 15.09.11
Tp ingles iii 15.09.11Tp ingles iii 15.09.11
Tp ingles iii 15.09.11
andie77vallone
 
Presentación1 matxalen
Presentación1 matxalenPresentación1 matxalen
Presentación1 matxalen
artxandape
 
Damon compania v hapag lloyd international
Damon compania v hapag lloyd internationalDamon compania v hapag lloyd international
Damon compania v hapag lloyd international
Azrie Johari
 
Got nuffin but love media
Got nuffin but love mediaGot nuffin but love media
Got nuffin but love media
Gabby Vicentè
 
Follow upsystem
Follow upsystemFollow upsystem
Follow upsystem
alroche
 
Новинки 13каталога
Новинки 13каталогаНовинки 13каталога
Новинки 13каталога
ngespss02
 

Andere mochten auch (20)

Denuncia
DenunciaDenuncia
Denuncia
 
Tp ingles iii 15.09.11
Tp ingles iii 15.09.11Tp ingles iii 15.09.11
Tp ingles iii 15.09.11
 
Presentación1 matxalen
Presentación1 matxalenPresentación1 matxalen
Presentación1 matxalen
 
8а8а
 
Sourajit Aiyer - Finance Monthly Magazine, UK - Concentration and Volatility,...
Sourajit Aiyer - Finance Monthly Magazine, UK - Concentration and Volatility,...Sourajit Aiyer - Finance Monthly Magazine, UK - Concentration and Volatility,...
Sourajit Aiyer - Finance Monthly Magazine, UK - Concentration and Volatility,...
 
Damon compania v hapag lloyd international
Damon compania v hapag lloyd internationalDamon compania v hapag lloyd international
Damon compania v hapag lloyd international
 
Costume
CostumeCostume
Costume
 
Exploring the Connections Between Corporate Culture and Reputation
Exploring the Connections Between Corporate Culture and ReputationExploring the Connections Between Corporate Culture and Reputation
Exploring the Connections Between Corporate Culture and Reputation
 
Agenda&minutes of meeting
Agenda&minutes of meetingAgenda&minutes of meeting
Agenda&minutes of meeting
 
презентация1
презентация1презентация1
презентация1
 
Got nuffin but love media
Got nuffin but love mediaGot nuffin but love media
Got nuffin but love media
 
Geen1400
Geen1400Geen1400
Geen1400
 
Käthe Kollwitz Krieg Freiwillige
Käthe Kollwitz Krieg FreiwilligeKäthe Kollwitz Krieg Freiwillige
Käthe Kollwitz Krieg Freiwillige
 
Rep soc para slideshare
Rep soc para slideshareRep soc para slideshare
Rep soc para slideshare
 
Follow upsystem
Follow upsystemFollow upsystem
Follow upsystem
 
Новинки 13каталога
Новинки 13каталогаНовинки 13каталога
Новинки 13каталога
 
Be a global citizen in neiva!
Be a global citizen in neiva!Be a global citizen in neiva!
Be a global citizen in neiva!
 
Office tips and tricks
Office tips and tricksOffice tips and tricks
Office tips and tricks
 
Restructuring Capabilities
Restructuring CapabilitiesRestructuring Capabilities
Restructuring Capabilities
 
The Matter More Project
The Matter More ProjectThe Matter More Project
The Matter More Project
 

Ähnlich wie Etika bisnis harits

Etika bisnis tugas soft skill 190114
Etika bisnis tugas soft skill 190114Etika bisnis tugas soft skill 190114
Etika bisnis tugas soft skill 190114
Janu W
 
Iklan dan dimensi etisnya, etika pasar bebas, monopoli
Iklan dan dimensi etisnya, etika pasar bebas, monopoliIklan dan dimensi etisnya, etika pasar bebas, monopoli
Iklan dan dimensi etisnya, etika pasar bebas, monopoli
Melly Gunawan
 
Tugas etika bisnis ke 4
Tugas etika bisnis ke 4Tugas etika bisnis ke 4
Tugas etika bisnis ke 4
Dedy Setiady
 
Perbezaan antara sistem ekonomi islam dengan ekonomi konvensional
Perbezaan antara sistem ekonomi islam dengan ekonomi konvensionalPerbezaan antara sistem ekonomi islam dengan ekonomi konvensional
Perbezaan antara sistem ekonomi islam dengan ekonomi konvensional
peningla
 
Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)
Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)
Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)
Hikmah Siti Nazwah
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna
Hana Hanifah
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna
Hana Hanifah
 
4,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business : Marketing Ethics ...
4,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business : Marketing Ethics ...4,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business : Marketing Ethics ...
4,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business : Marketing Ethics ...
MaksiPrimaDewi
 

Ähnlich wie Etika bisnis harits (20)

Etika bisnis tugas soft skill 190114
Etika bisnis tugas soft skill 190114Etika bisnis tugas soft skill 190114
Etika bisnis tugas soft skill 190114
 
Etika bisnis tugas soft skill 190114
Etika bisnis tugas soft skill 190114Etika bisnis tugas soft skill 190114
Etika bisnis tugas soft skill 190114
 
Etika bisnis tugas softSkill Tugas 4
Etika bisnis tugas softSkill Tugas 4Etika bisnis tugas softSkill Tugas 4
Etika bisnis tugas softSkill Tugas 4
 
Iklan dan dimensi etisnya, etika pasar bebas, monopoli
Iklan dan dimensi etisnya, etika pasar bebas, monopoliIklan dan dimensi etisnya, etika pasar bebas, monopoli
Iklan dan dimensi etisnya, etika pasar bebas, monopoli
 
Tugas etika bisnis ke 4
Tugas etika bisnis ke 4Tugas etika bisnis ke 4
Tugas etika bisnis ke 4
 
Etika bisnis #iklan dan dimensi etisnya
Etika bisnis #iklan dan dimensi etisnyaEtika bisnis #iklan dan dimensi etisnya
Etika bisnis #iklan dan dimensi etisnya
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Keadilan dalam bisnis
Keadilan dalam bisnisKeadilan dalam bisnis
Keadilan dalam bisnis
 
ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA di Indonesia
ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA di IndonesiaANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA di Indonesia
ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA di Indonesia
 
Lingkungan pemasaran
Lingkungan pemasaran Lingkungan pemasaran
Lingkungan pemasaran
 
5, be 7 gg, rame priyanto, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
5, be 7 gg, rame priyanto, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...5, be 7 gg, rame priyanto, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
5, be 7 gg, rame priyanto, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
 
Ringkasan Pengantar Bisnis bab 1-6
Ringkasan Pengantar Bisnis bab 1-6Ringkasan Pengantar Bisnis bab 1-6
Ringkasan Pengantar Bisnis bab 1-6
 
Pertemuan 1 Pengertian Bisnis.pptx
Pertemuan 1 Pengertian Bisnis.pptxPertemuan 1 Pengertian Bisnis.pptx
Pertemuan 1 Pengertian Bisnis.pptx
 
KEADILAN DALAM BISNIS
KEADILAN DALAM BISNISKEADILAN DALAM BISNIS
KEADILAN DALAM BISNIS
 
Bab vii perlindungan konsumen
Bab vii perlindungan konsumenBab vii perlindungan konsumen
Bab vii perlindungan konsumen
 
Perbezaan antara sistem ekonomi islam dengan ekonomi konvensional
Perbezaan antara sistem ekonomi islam dengan ekonomi konvensionalPerbezaan antara sistem ekonomi islam dengan ekonomi konvensional
Perbezaan antara sistem ekonomi islam dengan ekonomi konvensional
 
Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)
Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)
Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna
 
4,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business : Marketing Ethics ...
4,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business : Marketing Ethics ...4,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business : Marketing Ethics ...
4,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business : Marketing Ethics ...
 

Mehr von Rietz Wiguna

Harits daily activities
Harits daily activitiesHarits daily activities
Harits daily activities
Rietz Wiguna
 
Tugas job interview
Tugas job interviewTugas job interview
Tugas job interview
Rietz Wiguna
 
Tugas Tulisan Kewirausahaan
Tugas Tulisan KewirausahaanTugas Tulisan Kewirausahaan
Tugas Tulisan Kewirausahaan
Rietz Wiguna
 
Jenis jenis tenses
Jenis  jenis tensesJenis  jenis tenses
Jenis jenis tenses
Rietz Wiguna
 
Jenis jenis surat B.inggris
Jenis jenis surat B.inggrisJenis jenis surat B.inggris
Jenis jenis surat B.inggris
Rietz Wiguna
 
Cerita sahabat ( etika bisnis)
Cerita sahabat ( etika bisnis)Cerita sahabat ( etika bisnis)
Cerita sahabat ( etika bisnis)
Rietz Wiguna
 
Etika Bisnis ( kritik iklan)
Etika Bisnis ( kritik iklan)Etika Bisnis ( kritik iklan)
Etika Bisnis ( kritik iklan)
Rietz Wiguna
 
Tugas softskill harits materi
Tugas softskill harits materiTugas softskill harits materi
Tugas softskill harits materi
Rietz Wiguna
 
Harits wiguna materi softskill
Harits wiguna materi softskillHarits wiguna materi softskill
Harits wiguna materi softskill
Rietz Wiguna
 
Rekreasi ke sangkan resort aqua park
Rekreasi ke sangkan  resort aqua parkRekreasi ke sangkan  resort aqua park
Rekreasi ke sangkan resort aqua park
Rietz Wiguna
 
Tugas softskill 1 Etika Bisnis
Tugas softskill 1   Etika Bisnis Tugas softskill 1   Etika Bisnis
Tugas softskill 1 Etika Bisnis
Rietz Wiguna
 
Bangkitlah sang garuda
Bangkitlah sang garudaBangkitlah sang garuda
Bangkitlah sang garuda
Rietz Wiguna
 
Tulisan bahasa indonesia #2 tips mengurangi stres
Tulisan bahasa indonesia #2 tips mengurangi stresTulisan bahasa indonesia #2 tips mengurangi stres
Tulisan bahasa indonesia #2 tips mengurangi stres
Rietz Wiguna
 
Karangan ilmiah ( harits w)
Karangan ilmiah ( harits w)Karangan ilmiah ( harits w)
Karangan ilmiah ( harits w)
Rietz Wiguna
 
Artikel sikap ilmiah harits wiguna
Artikel sikap ilmiah harits wigunaArtikel sikap ilmiah harits wiguna
Artikel sikap ilmiah harits wiguna
Rietz Wiguna
 
Tugas penalaran ( harits wiguna )
Tugas penalaran  ( harits wiguna )Tugas penalaran  ( harits wiguna )
Tugas penalaran ( harits wiguna )
Rietz Wiguna
 
Artikel tulisan trend gadget dikalangan mahasiswa
Artikel tulisan trend gadget dikalangan mahasiswaArtikel tulisan trend gadget dikalangan mahasiswa
Artikel tulisan trend gadget dikalangan mahasiswa
Rietz Wiguna
 

Mehr von Rietz Wiguna (20)

Harits daily activities
Harits daily activitiesHarits daily activities
Harits daily activities
 
Tugas job interview
Tugas job interviewTugas job interview
Tugas job interview
 
Tugas Tulisan Kewirausahaan
Tugas Tulisan KewirausahaanTugas Tulisan Kewirausahaan
Tugas Tulisan Kewirausahaan
 
Jenis jenis tenses
Jenis  jenis tensesJenis  jenis tenses
Jenis jenis tenses
 
Jenis jenis surat B.inggris
Jenis jenis surat B.inggrisJenis jenis surat B.inggris
Jenis jenis surat B.inggris
 
Cerita sahabat ( etika bisnis)
Cerita sahabat ( etika bisnis)Cerita sahabat ( etika bisnis)
Cerita sahabat ( etika bisnis)
 
Etika Bisnis ( kritik iklan)
Etika Bisnis ( kritik iklan)Etika Bisnis ( kritik iklan)
Etika Bisnis ( kritik iklan)
 
Tugas softskill harits materi
Tugas softskill harits materiTugas softskill harits materi
Tugas softskill harits materi
 
Harits wiguna materi softskill
Harits wiguna materi softskillHarits wiguna materi softskill
Harits wiguna materi softskill
 
Rekreasi ke sangkan resort aqua park
Rekreasi ke sangkan  resort aqua parkRekreasi ke sangkan  resort aqua park
Rekreasi ke sangkan resort aqua park
 
Tugas softskill 1 Etika Bisnis
Tugas softskill 1   Etika Bisnis Tugas softskill 1   Etika Bisnis
Tugas softskill 1 Etika Bisnis
 
Bangkitlah sang garuda
Bangkitlah sang garudaBangkitlah sang garuda
Bangkitlah sang garuda
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Tulisan bahasa indonesia #2 tips mengurangi stres
Tulisan bahasa indonesia #2 tips mengurangi stresTulisan bahasa indonesia #2 tips mengurangi stres
Tulisan bahasa indonesia #2 tips mengurangi stres
 
Karangan ilmiah ( harits w)
Karangan ilmiah ( harits w)Karangan ilmiah ( harits w)
Karangan ilmiah ( harits w)
 
Artikel sikap ilmiah harits wiguna
Artikel sikap ilmiah harits wigunaArtikel sikap ilmiah harits wiguna
Artikel sikap ilmiah harits wiguna
 
Tugas penalaran ( harits wiguna )
Tugas penalaran  ( harits wiguna )Tugas penalaran  ( harits wiguna )
Tugas penalaran ( harits wiguna )
 
Artikel tulisan trend gadget dikalangan mahasiswa
Artikel tulisan trend gadget dikalangan mahasiswaArtikel tulisan trend gadget dikalangan mahasiswa
Artikel tulisan trend gadget dikalangan mahasiswa
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 

Etika bisnis harits

  • 1. ETIKA BISNIS Dibuat Oleh : HARITS WIGUNA (13210146) Iklan dan Dimensi Etis, Etika Pasar Bebas Dan Monopoli
  • 2. TUGAS IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - Fungsi Iklan Sebagai Semberi Informasi dan Pembentuk Opini IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA Iklan ialah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan suatu produk sehingga mengubah pikiran konsumen untuk melakukan pembelian. Fungsi Iklan sebagai pemberi informasi dan pembentuk opini Iklan sebagai pemberi informasi tentang produk yang ditawarkan di pasar. Bagi produsen ia tidak hanya sebagai media informasi yang menjembatani produsen dengan konsumen, tetapi juga bagi konsumen iklan adalah cara untuk membangun citra atau kepercayaan terhadap dirinya. Iklan sebagai pembentuk pendapat umum tentang sebuah produk. Iklan sebagai pembentuk pendapat umum dipakai oleh propagandis sebagai cara untuk mempengaruhi opini publik. Dalam hal ini, iklan bertujuan untuk menciptakan rasa ingin tahu atau penasaran untuk memiliki atau membeli produk. Beberapa persoalan etis periklanan Dunia periklanan memang merupakan dunia glamour dalam bisnis modern saat ini, selain sebagai alat promosi kepada konsumen, iklan merupakan salah satu alat komunikasi interaktif antara konsumen dan produsen. Iklan-iklan yang ditayangkan secara massal dan intensif kepada masyarakat pada umumnya tidak mendidik, selain itu periklanan memamerkan suatu suasana hedonis dan meterialistis yang pada akhirnya menumbuhkan ideologi konsumerisme. Penayangan suatu iklan pada ruang publik seharusnya menyandarkan diri pada prinsip utama serta fungsi utama sebuah iklan.Tentunya kita telah mengetahui bahwa iklan berfungsi sebagai alat informatif dan persuasif. Iklan yang sesuai dengan etika binis adalah iklan yang penyampaiannya kepada masyarakat sesuai dengan kebenaran, artinya apa-apa yang diinformasikan melalui iklan tersebut memang pada kenyataannya adalah benar.
  • 3. Makna Etis Menipu dalam Iklan Selain itu, manipulasi dalam periklanan juga merupakan hal yang cukup merugikan bagi konsumen. Manipulasi disini diartikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh si pengiklan terhadap si konsumen untuk membeli produk yang dihasilkan. Fungsi iklan pada akhirnya membentuk citra sebuah produk dan perusahaan dimata masyarakat. Citra ini terbentuk oleh kesesuain antara kenyataan sebuah produk yang diiklankan dengan informasi yang disampaikan dalam iklan. Prinsip etika bisnis yang paling relefan dalam hal ini adalah nilai kejujuran. Dengan demikian, iklan yang membuat pernyataan salah atau tidak benar dengan maksud memperdaya konsumen adalah sebuah tipuan. Kebebasan Konsumen Menurut John F. Kenedy ada beberapa hak dasar konsumen yaitu : · Hak akan keselamatan · Hak untuk mendapatkan informasi · Hak untuk memilih · Hak untuk didengar · Hak untuk menikmati lingkungan yang bersih. Konsumen merupakan stakeholder yang sangat hakiki dalam bisnis modern. Bisnis tidak mungkin berjalan, kalau tidak ada konsumen yang menggunakan produk atau jasa yang di buat dan ditawarkan oleh bisnis. Konsumen harus diperlakukan dengan baik secara moral, tidak saja merupakan tuntutan etis, melainkan juga syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis. Etika dalam praktek bisnis sejalan dengan kesuksesan dalam berbisnis.
  • 4. Perhatian untuk konsumen : Hak Atas Keamanan Banyak produk mengandung resiko tertentu untuk konsumen, khususnya resiko untuk kesehatan dan keselamatan. Hak Atas Informasi Konsumen berhak mengetahui segala informasi yang relevan mengenai produk yang dibelinya, baik apa sesungguhnya produk itu maupun bagaimana cara memakainya, maupun juga resiko yang menyertai pemakainnya. Hak Untuk Memilih Dalam ekonomi pasar bebas di mana kompetisi merupakan unsur hakiki, konsumen berhak untuk memilih antara pelbagai produk dan jasa yang di tawarkan. Hak Untuk Didengarkan Konsumen adalah orang yang menggunakan produk atau jasa. Ia berhak bahwa keinginannya tentang produk atau jasa itu didengarkan dan dipertimbangkan, terutama Keluhannya. Hak Lingkungan Hidup Konsumen memanfaatkan sumber daya alam, sehingga tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan atau merugikan berkelanjutan proses-proses alam.
  • 5. ETIKA PASAR BEBAS - Keuntungan Moral Pasar Bebas Pasar bebas adalah pasar ideal, di mana adanya perlakuan yang sama dan fair bagi semua pelaku bisnis dengan aturan yang fair, transparan, konsekuen & objektif, memberi peluang yang optimal bagi persaingan bebas yang sehat dalam pemerataan ekonomi. Pasar bebas diadvokasikan oleh pengusul ekonomi liberalisme. Salah satu ukuran kemajuan suatu bangsa dan keberhasilan suatu pemerintahan di era pasar bebas adalah tingkat kemampuannya untuk menguasai teknologi ekonomi(J.Gremillion). Negaranegara yang terlibat dalam gelombang pasar bebas, menurut Gremillion, mesti memahami bahwa pada era sekarang ini sedang didominasi oleh sebuah rancangan pembangunan dunia yang dikenal sebagai Marshall Plan yang menjadi batu sendi interpen-densi global yang terus memintai dunia. Biar bagaimanapun rancangan pembangunan dunia yang mengglobal itu selalu memiliki sasaran ekonomi dengan penguasaan pada kemajuan teknologi ekonomi yang akan terus menjadi penyanggah bagi kekuatan negara atau pemerintahan. Artinya, dari penguasaan teknologi ekonomi itulah, segala kekuatan arus modal investasi dan barang-barang hasil produksi tidak menjadi kekuatan negatif yang terus menggerogoti dan melumpuhkan kekuatan negara.Karena, senang atau tidak, kita sekarang sedang digiring masuk dalam suatu era baru pada percaturan ekonomi dan politik global yang diikuti dengan era pasar bebas yang dibaluti semangat kapitalisme yang membuntuti filosofi modal tak lagi berbendera dan peredaran barang tak lagi bertuan. Ini jelas menimbulkan paradigma-paradigma baru yang di dalamnya semua bergerak berlandaskan pada pergerakan modal investasi dan barang produksi yang tidak berbendera dan tidak bertuan, yang akan terus menjadi batu sendi interpen-densi global yang terus memintai dunia. Yang terpenting adalah diperlukan bangunan etika global yang berperan mem-back up setiap penyelewengan yang terjadi di belantara pasar bebas.Kemiskinan, kemelaratan, dan ketidakadilan yang terdapat di dunia yang menimpa negara-negara miskin hakikatnya tidak lagi akibat kesalahan negara-negara bersangkutan sehingga itu pun menjadi tanggung jawab global pula. Kesejahteraan dan keadilan global merupakan sesuatu yang tercipta oleh keharmonisan berbagai kepentingan yang selalu memerhatikan nilai-nilai moral dan tata etika yang dianut umum.Maksudnya, perilaku etis global adalah perilaku negara-negara yang bertanggung jawab atas nasib masyarakat dunia.
  • 6. Keuntungan moral pasar bebas: Pertama, system ekonomi pasar bebas menjamin keadilan melalui jaminan perlakuan yang sama dan fair bagi semua pelaku ekonomi. Kedua, ada aturan yang jelas dan fair, dan k arena itu etis. Aturan ini diberlakukan juga secara fair,transparan,konsekuen, dan objektif. Maka, semua pihak secara objektif tunduk dan dapat merujuknya secara terbuka. Ketiga, pasar member peluanyang optimal, kendati belum sempurna, bagi persingan bebas yang sehat dan fair. Keempat, dari segi pemerataan ekonomi, pada tingkat pertama ekonomi pasar jauh lebih mampu menjamin pertumbuhan ekonomi. Kelima, pasar juga memberi peluang yang optimal bagi terwujudnya kebebasan manusia. - PERAN PEMERINTAH Tentunya ini menjadi perhatian serius dari pemerintah, karena selama ini tidak pernah maksimal dalam memperkuat dan memajukan industri nasional dalam menghadapi tuntutan pasar bebas tersebut. Yang namanya pasar bebas tentu asas utamanya adalah persaingan, yang bebas dari intervensi pemerintah untuk mengontrol harga dari produk-produk yang diperdagangkan. Penilaiannya diserahkan kepada konsumen untuk membeli produk yang diinginkannya. Tentunya, setiap konsumen kecenderungannya memilih suatu produk/barang dengan kualitas yang baik dan harga yang murah. Bisa dipastikan sebagian dari produk-produk nasional ini akan kalah bersaing dengan alasan kualitas dan nilai jual tersebut. Berikut merupakan peran Pemerintah dalam pasar bebas, yaitu: Efektif, karena begitu terjadi pelanggaran atas hak dan kepentingan pihak tertentu, pemerintah akan bertindak efektif dan konsekuen untuk membela pihak yg dilanggar & menegakkan keadilan. Minimal, karena sejauh pasar berfungsi dengan baik dan fair maka pemerintah tidak terlalu banyak ikut campur. Maka siapa saja yang melanggar aturan main akan ditindak secara konsekuen, siapa saja yang dirugikan dak dan kepentingannya akan dibela dan dilindungi oleh pemerintah terlepas dari status social dan ekonominya. MONOPOLI
  • 7. Pengertian Monopoli Monopoli adalah suatu keadaan dalam pasar dimana hanya ada satu atau segelintir penjual/perusahaan yang menjual produk atau komoditas tertentu yang tidak punya pengganti yang serupa dan ada hambatan bagi perusahaan untuk masuk dalam industri tersebut. Adapun ciri-ciri dari pasar monopoli adalah: 1. Hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran; 2. Tidak ada barang substitusi/pengganti yang mirip (close substitute); 3. Produsen memiliki kekuatan menentukan harga; dan 4. Tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berupa keunggulan perusahaan. Penyebab terjadinya pasar monopoli sebagai berikut: 1. Ditetapkannya Undang-undang (Monopoli Undang-undang). Atas pertimbangan pemerintah, maka pemerintah dapat memberikan hak pada suatu perusahaan seperti PT. Pos dan Giro, PT. PLN. 2. Hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain, sehingga lama kelamaan timbul kepercayaan masyarakat untuk selalu menggunakan produk tersebut. 3. Hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan kepada suatu perusahaan untuk diproduksi, yang kita kenal dengan istilah hak paten atau hak cipta. 4. Sumber daya alam. Perbedaan sumber daya alam menyebabkan suatu produk hanya dikuasai oleh satu daerah tertentu seperti timah dari pulau Bangka. 5. Modal yang besar, berarti mendukung suatu perusahaan untuk lebih mengembangkan dan penguasaan terhadap suatu bidang usaha. OLIGOPOLI Oligopoli adalah suatu bentuk pasar dimana terdapat dominasi sejumlah pemasok dan penjual. Pada kenyataannya, Sistem oligopoli yang ada, memiliki konsentrasi pasar yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa persentase yang besar dari pasar Oligopoli ditempati oleh perusahaan-perusahaan komersial negara terkemuka. Perusahaan-perusahaan ini membutuhkan perencanaan strategis untuk mempertimbangkan reaksi dari pesaing lain yang ada di pasar. Oligopoli dalam praktek pasar bebas, sangat menguntungkan para pemilik modal yang banyak.
  • 8. Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dengan penawaran dimana terdapat penjual/produsen yang menguasai permintaan pasar. Persaingan Pada Pasar Oligopoli, Kasus: Industri Chip Microprocessor Kebutuhan terhadap microprocessor berkorelasi positif dengan pertumbuhan permintaan terhadap PC. Hal ini dapat dipahami karena pada dasarnya microprocessor merupakan mesin utama dari PC. Sementara teknik pembuatan komputer semakin mudah karena dukungan modularisasi, dan hal ini menghilangkan entry barrier bagi pendatang baru untuk memasuki bisnis perakitan komputer, di pihak lain teknologi pembuatan chip microprocessor semakin kompleks, membutuhkan investasi tinggi dan pada akhirnya hanya sedikit pemain yang dapat bertahan. Dengan demikian struktur pasar yang terbentuk merupakan pasar kompetisi sempurna di hilir (produksi PC), dan oligopoli di hulu (produksi microprocessor). Saling ketergantungan (inter-dependensi) terjadi antara produsen PC dan microprocessor. Hal inilah yang menjadi latar belakang terjadinya strategi aliansi antara Intel di satu pihak dengan para produsen PC di pihak lain. Intel mengawali strategi ini pada tahun 1980 ketika melakukan lock-in dengan IBM mengalahkan Motorola sebagai pesaing terkuatnya pada waktu itu. Strategi ini dimaksudkan untuk memperluas pangsa pasar secepat mungkin. Selain itu, upaya menciptakan standar baru dalam teknologi PC juga diluncurkan Intel untuk menjawab kondisi pasar yang masih terbelah (fragmented). Standar dimaksud adalah arsitektur terbuka (open architecture) di mana PC dapat menggunakan software dan komponen yang dapat dibeli dari berbagai sumber. Strategi aliansi terus dikembangkan dengan produsen PC lain seperti Compaq, Dell, Acer, Toshiba, dan lain sebagainya. Motto yang digunakan untuk sekaligus menutup peluang masuknya pesaing adalah Intel Inside. Suatu upaya kompetisi monopolistik yang sangat berhasil. Selain dengan produsen PC, Intel juga menjalin kerjasama dengan Microsoft guna membuka peluang bisnis baru. Menyusul kemenangan dalam membuat standar baru PC, Intel melakukan kampanye pemasaran yang agresif untuk mengalahkan Motorola, pesaing utamanya. Pada periode ini, produk AMD belum dikenal luas dan oleh karenanya belum dianggap sebagai pesaing kuat. Ketika sukses mulai diraih, Intel justru membuat keputusan strategik meninggalkan produksi DRAM dan fokus hanya pada membuat microprocessor. Keputusan ini bukan merupakan arahan strategik dari manajemen senior tetapi merupakan kebulatan tekad para manajer tingkat menengah (Collis & Pisano, 2002). Keunggulan Intel, didukung pula oleh strategi operasional berupa komitmen untuk melayani semua kebutuhan industri PC. Intel mengubah proses internal dengan mengoperasikan semua fabs secara simultan, dan memanfaatkan kerja sama dengan pemasok dalam suatu industrial cluster. Produktivitas dan efisiensi menjadi sasaran yang berhasil dicapai dengan strategi ini. Pergulatan menghadapi berbagai tantangan membawa Intel berhasil melakukan tranformasi pasar komputer dari vertical alignment yang berbasis teknologi proprietary menjadi horizontal alignment dengan standar terbuka.
  • 9. Di pihak lain, AMD sebagai pendatang baru perlahan tapi pasti beranjak dari posisi tidak dikenal berubah menjadi pesaing kuat yang diperhitungkan eksistensinya. AMD lebih dikenal sebagai follower dan bahkan sementara pihak mengatakan produk AMD sebagai tiruan (clone) dari produk Intel. Peran AMD dalam evolusi bisnis microprocessor sungguh penting. Selain menjadi alternatif bagi produk Intel, sehingga dominasi Intel menjadi berkurang, AMD juga menjadi contoh keberhasilan dapat diraih dengan keteguhan mewujudkan visi, ketekunan melahirkan inovasi, dan kedisplinan melaksanakan strategi. UNDANG – UNDANG ANTI MONOPOLI Sebelum memasuki pada undang – undang antimonopoli, ada baiknya kita sedikit saja mengetahui definisi dari antimonopoli tersebut. Masyarakat menyebutnya dengan “dominasi” atau “antitrust” yang sebenarnya sepadan dengan istilah “anti monopoli”. Istilah itu dipergunakan untuk menunjukkan suatu keadaan dimana seseorang menguasai pasar. Dimana pasar tersebut tidak lagi menyediakan produk subtitusi yang potensial, dan terdapatnya kemampuan pelaku pasar tersebut untuk menerapkan harga produk dengan lebih tinggi, tanpa harus mengikuti hukum persaingan pasar atau hukum tentang permintaan dan penawaran pasar. Sejarah hukum anti monopoli di Indonesia Dimasa orde baru Soeharto misalnya, di masa itu sangat banyak terjadi monopoli, oligopoli dan perbuatan lain yang menjurus kepada persaingan bersifat curang. Bahkan dapat dikatakan bahwa keberhasilan para petinggi besar di Indonesia juga bermula dari tindakan monopoli yang dibiarkan saja bahkan didorong oleh pemerintah kala itu. Namun para praktis meupun teoritis hukum dan ekonomi baru bisa membuat sebuah undang – undang anti monopoli disaat lengsernya mantan Presiden Soeharto pada saat reformasi. Maka dibuat lah sebuah undang – undang anti monopoli No 5 Tahun 1999. Ketentuan tentang anti monopoli atau persaingan curang sebelum diatur dalam undang – undang anti monopoli tersebut. Diatur dalam ketentuan – ketentuan sebagai berikut: a. Undang – undang No 5 Tahun 1984 tentang perindustrian à diatur dalam Pasal 7 ayat (2) dan (3), pasal 9 ayat (2) b. Kitab undang – undang Hukum Pidana à terdapat satu pasal, yaitu pasal 382 bis c. Undang – undang Perseroan Terbatas No 1 Tahun 1995 à ketentuan monopoli diatur dalam pasal 104 ayat (1) Undang – undang anti monopoli No 5 Tahun 1999 memberi arti kepada “monopolis” sebagai penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha (pasal 1 ayat (1) undang – undang anti monopoli). Sementara yang dimaksud dengan “praktek monopoli” adalah suatu pemusatan ekonomi oleh salah satu atau lebih pelaku yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa tertentu sehingga menimbulkan suatu persaingan usaha secara tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. Sesuai dalam (pasal 1 ayat (2) undang – undang anti monopoli). Dengan demikian Undang – undang Anti Monopoli No 5 Tahun 1999 memberikan arti kepada posisi dominan atau perbuatan anti persaingan lainnya mencakup baik kompetisi yang “interbrand” (kompetisi diantara produsen produk yang generiknya sama) melarang
  • 10. satu perusahaan menguasai 100 persen pasar. Maupun kompetisi yang “intraband” (kompetisi diantara distributor atas produk dari produsen tertentu. Ruang lingkup hukum Anti Monopoli Undang – undang anti monopoli Indonesia, suatu monopoli dan monopsoni terjadi jika terdapatnya penguasaan pangsa pasar lebih dari 50% ( Pasal 17 ayat (2) juncto pasal 18 ayat (2) ) Undang – undang No 5 Tahun 1999 Dalam pasal 17 ayat (1) undang – undang anti monopoli dikatakan bahwa “pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan pasar atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan tidak sehat”. Sedangkan dalam pasal 17 ayat (2) dikatakan bahwa “pelaku usaha patut diduga atau dianggap melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) apabila: a. Barang atau jasa yang bersangkutan belum ada subtitusinya b. Mengakibatkan pelaku usaha lain tidak dapat masuk kedalam persaingan usaha barang atau jasa yang sama c. Satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.” Jika kita telusuri ketentuan dalam Undang – undang anti monopoli nomor 5 Tahun 1999 maka tindakan – tindakan yang berhubungan dengan pasar yang perlu diatur oleh hukum anti monopoli yang sekaligus merupakan ruang lingkup dari hukum anti monopoli tersebut adalah sebagai berikut: a. Perjanjian yang dilarang b. Kegiatan yang dilarang c. Penyalahgunaan posisi dominan d. Komisi Pengawas Persaingan Usaha e. Tata cara penanganan perkara f. Sanksi – sanksi g. Perkecualian – perkecualian Sedangkan perjanjian yang dilarang oleh BAB III Undang – undang anti monopoli adalah sebagai berikut: 1. Perjanjian – perjanjian tertentu yang berdampak tidak baik untuk persaingan pasar yang terdiri dari: a. Oligopoli b. Penetapan harga c. Pembagian wilayah d. Pemboikotan e. Kartel f. Trust g. Integrasi vertical h. Perjanjian tertutup i. Perjanjian dengan pihak luar negeri
  • 11. 2. Kegiatan – kegiatan tertentu yang berdampak tidak baik untuk persaingan pasar, yang meliputi kegiatan – kegiatan sebagai berikut: a. Monopoli b. Monopsoni c. Penguasaan pasar d. Persekongkolan 3. Posisi dominan di pasar yang meliputi: - Pencegahan konsumen untuk memperoleh barang atau jasa yang bersaing - Pembatasan pasar dan pengembangan teknologi - Menghambat pesaing untuk masuk pasar - Jabatan rangkapPemilikan sahamMerger, akuisisi dan konsolidasi Dalam teori ilmu hukum, larangan terhadap tindakan monopoli atau persaingan curang. Garis besarnya dilakukan dengan memakai salah satu dari dua teori sebagai berikut: 1. Teori Per Se à bahwa pelaksanaan setiap tindakan yang dilarang akan bertentangan dengan hukum yang berlaku 2. Teori Rule of Reason à jika dilakukan tindakan tersebut, masih dilihat seberapa jauh hal tersebut akan merupakan monopoli atau akan berakibat pada pengekangan persaingan pasar. Jadi, jika tidak seperti pada teori Per Se, dengan menggunakan teori Rule of Reason tindakan tersebut tidak otomatis dilarang, sungguhpun perbuatan yang dituduhkan tersebut dalam kenyataannya terbukti telah dilakukan
  • 12. REFERENSI : http://fraditya13.blogspot.com/2012/11/etika-bisnis-iklan-dan-dimensi-etisnya.html http://narastya-superwoman.blogspot.com/2010/11/etika-dan-pasar-bebas.html http://zulkarnaen-zulkarnaen.blogspot.com/2009/12/etika-pasar-bebas.html (A.M Tri Anggraini, 2005 dalam Jurnal Hukum Bisnis Volume 24 halaman 5). http://zonegirl.wordpress.com/2012/01/06/pengertian-monopoli-dan-oligopoli/ http://putriandalasari-utti.blogspot.com/2012/11/makalah-monopoli-oligopoliundang.html